25 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2014: 107) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan. Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah model pembelajaran Make a Match. Lalu, jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian Quasi-ExperimentalResearch (Penelitian Eksperimen Semu).
3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD yang terletak di Kecamatan penawangan, namun yang dijadikan sebagai bahan penelitian hanya SD Negeri Watupawon dan SD Negeri 2 Leyangan. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015 mulai dari bulan maret sampai selesai.
3.2 Desain Penelitian dan Prosedur Eksperimen 3.2.1 Desain Penelitian
eksperimen dan konvensional pada kelas kontrol. Setelah didapatkan hasil tes yang ke-2, maka dilakukan uji terhadap hasil tes 2 (t-test) lalu dilakukan analisis untuk mengetahui keadaan kelas setelah perlakuan serta pertimbangan untuk mengambil kesimpulan. Desain penelitian secara lebih jelas dapat dilihat pada kolom di bawah ini:
Gbr. 3.1
Desain eksperimen Nonequivalent Control Group Design
O1 X O2
O3 O4
Keterangan:
X : perlakuan (penggunaan kartu dalam model pembelajaran tipe
Make A Match)
O1 : pengukuran tes 1 hasil belajar kelas ekperimen O2 : pengukuran tes 2 hasil belajar kelas ekperimen O3 : pengukuran tes 1 hasil belajar kelas kontrol O4 : pengukuran tes 2 hasil belajar kelas kontrol 3.2.2 Prosedur Penelitian
Sesuai dengan desain eksperimen yang akan digunakan maka prosedur eksperimennya yaitu sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi tes.
2. Menyusun instrumen tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. 3. Mengujicobakan instrumen tes yang berbentuk soal pilihan ganda.
4. Menganalisis data hasil instrumen tes pada untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal.
5. Melakukan tes 1 pada kedua kelas untuk mengetahui kondisi awalnya. 6. Memberi perlakuan terhadap siswa kelas IV SD Negeri Watupawon
sebagai kelas eksperimen, dan siswa kelas IV SD Negeri Leyangan 2 sebagai kelas kontrol.
Langkah yang selanjutnya adalah menyusun rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang akan dilakukan pertama adalah memastikan kedua kelompok memiliki kondisi awal yang sama dengan cara melakukan tes 1 pada kedua kelompok. Kemudian kelas kontrol (SD Negeri 2 Leyangan) diberikan perlakuan secara konvensional sedangkan kelas ekspeimen (SD Negeri Watupawon) diberi perlakuan dengan model pembelajaran koopratif tipe Make A Match dengan menggunakan kartu-kartu yang telah disediakan. Setelah itu dilakukan tes ke-2 untuk mengetahui hasil belajar masing-masing kelas, lalu dianalisis dan digunakan untuk menyusun laporan, terkait penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 39). Populasi pada penelitaian ini adalah seluruh siswa SD di DABIN II Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Data lebih rinci disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Data SD Negeri DABIN II Kecamatan Penawangan
No. Nama Sekolah
1 SD Negeri Watupawon
2 SD Negeri 1 Leyangan 3 SD Negeri 2 Leyangan
4 SD Negeri Kramat 1
5 SD Negeri Kramat 2
6 SD Negeri Tungu
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2014: 81). Pada saat pelaksanaan penelitian, peneliti tidak memakai semua SD yang ada. Penelitian ini menggunakan cluster sampling.
Cluster sampling digunakan apabila populsi sasaran eksperimen cukup luas dan peneliti berkeinginan untuk mengambil sebagian populasi (sampel) yang mewakili saja. Jadi, sampel yang digunakan yaitu SD Negeri Watupawon dan SD Negeri 2 Leyangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan karena kedua SDN ini dianggap mempunyai karakteristik yang sama. Data yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2
Data Siswa Kelas IV SD Negeri Watupawon dan SD Negeri 2 Leyangan
Sekolah Total Perlakuan
SD Negeri Watupawon 24 Kelas eksperimen
SD Negeri Leyangan 1 22 Kelas kontrol
Jumlah siswa 46
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala seuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014: 60). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran tipe Make A Match (mencari pasangan) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
a. Guru bertanya pada siswa, kalian berangkat ke sekolah naik apa? b. Guru menunjukkan gambar, misalnya tentang perkembangan
teknologi dibidang transportasi.
c. Guru meberikan informasi tentang perkembangan teknologi. d. Membetuk tiga kelompok (kelompok soal, kelompok jawaban,
dan kelompok penilai).
e. Menjelaskan peran masing-masing kelompok (kelompok soal, kelompok jawaban, dan kelompok penilai).
f. Menjelaskan kartu-kartu yang akan dipakai dalam pembelajaran. g. Guru menyampaikan peraturan pembelajaran yang dilakukan. 2. Elaborasi
a. Siswa mencari pasangan dari kartu jawaban atau pertanyaan sesuai waktu yang ditetapkan.
b. Memberi kesempatan pada kelompok penilai untuk melaksanakan peran dan menyampaikan hasil penilaiannya.
c. Siswa persentasi satu persatu sesuai dengan pasangannya. 3. Konfirmasi
a. Guru meberikan penguatan bagi pasangan yang benar dan membenarkan bagi pasangan yang kurang tepat.
b. Guru memberi reward kepada siswa yang mendapatkan pasangan kartu tercepat.
c. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini.
c) Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan soal postest.
2. Melakukan refleksi dengan bertanya, bagaimana anak-anak pembelajaran hari ini?
2. Variabel terikat
Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas IV. Hasil belajar merupakan tingkat perkembangan kognitif, afektik, dan psikomotorik yang lebih baik dengan melakukan usaha-usaha belajar secara maksimal. Batasan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS. Hasil belajar IPS adalah besarnya skor yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal dalam bentuk pilihan ganda pada mata pelajaran IPS tentang perkembangan teknologi produksi dan komunikasi. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah besarnya skor yang diperoleh siswa melalui tes formatif di akhir pembelajaran. 3.4.2 Definisi Oprasional
Definisi operasional pada variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran koopratif tipe Make A Match. Model pembelajaran koopratif tipe Make A Match adalah model pembelajaran yang membantu siswa untuk menemukan dan memahami materi. Sedangkan batasan untuk variabel dependen (y) yaitu hasil belajar IPS kelas IV.
3.5 Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelian ini sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X)
2. Variabel Terikat (Y)
Data variabel Y dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes dalam bentuk pilihan ganda pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi dan komunikasi.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, disusun instrumen dalam bentuk tes dan observasi. Sebelum digunakan dalam penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi- kisi dan soal. Instrumen ini diuraikan berdasarkan variabel yang telah ditentukan oleh peneliti.
1. Tes
Instrumen yang diguanakan dalam variabel (Y) adalah tes pilihan ganda. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar IPS sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Agar instrument yang berupa tes pilihan ganda terjamin baik untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data maka tes harus disusun sesuai dengan langkah-langkah menyusun soal.
Adapun langkah-langkah yang dimaksud adalah : 1. Penyusunan kisi-kisi, 2. Uji coba instrument, 3. Uji validitas. Instrument yang diperlukan adalah: Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD, yaitu dengan SK: Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi dan KD: Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Kisi-kisi untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada 3.3
Tabel 3.3 Kisi- Kisi Soal Postest
Indikator Rumusan Soal
No.Item Soal
pilihan ganda Bentuk soal
Mengide ntifikasi keunggul an, kelemah
1, 2, 8, 11, 26, 32, 45, 46
1. Teknologi diciptakan manusia untuk ... . 2. Keseluruhan sarana atau alat yang digunakan
manusia untuk menghasilkan barang dan jasa disebut ... .
an dan
11. Teknologi zaman dahulu menggunakan tenaga ...
26. Kelemahan mengunakan teknologi modern adalah ...
32. Keunggulan menggunakan teknologi moderen adalah...
45. Berikut adalah kelemahan teknologi produksi modern, kecuali ... .
46. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu...
3. Apakah yang dimaksud dengan produksi ... . 4. Cara tradisional untuk mengolah padi
menjadi beras dilakukan dengan cara ... . 7. Pengolahan bahan-bahan di pabrik yang
besar digunakan teknologi ... . 1. Jenis produksi di bawah ini yang
menggunakan teknologi tradisional ... . 42. Perhatikan urutan membuat batu bata berikut
ini!
1. Menyiapkan tanah liat.
2. Batu bata cetakan yang sudah kering dikumpulkan.
3. Tanah liat digiling menjadi adonan. 4. Adonan dicetak satu per satu. 5. Batu bata disusun dalam tungku lalu
dibakar.
Urutan yang benar membuat batu bata adalah .. .
43. Bahan baku trasi adalah ... .
47. Bahan baku pembuatan kertas adalah ... Menyebu
5. Teknologi pertanian masa kini dalam mengolah tanah menggunakan ….
6. Salah satu alat tradisional untuk memotong kayu adalah ... .
9. Petani zaman sekarang menggunakan alat ... untuk merontokkan padi.
30. Alat yang digunakan petani masa lalu untuk merontokkan padi adalah....
39. Pertanian masa lampau mengolah tanah dengan...
41. Traktor adalah contoh perkembangan teknologi pada bidang...
Memban
13. Kegiatan menyampaikan pesan dan menerima pesan disebut ... .
14. Kegiatan menyampaikan pesan dan menerima pesan disebut ... .
16. Penemu telepon adalah seorang ilmuwan Skotlandia yang bernama ... .
19. Siapakah yang menemukan radio ... . 21. Hubungan telephon di dalam kota atau
daerah yang berdekatan didebut ...
22. Jangkauan komunikasi masa lalu ternyata lebih . . . dari jangkauan komunikasi masa 27. Sambungan telephon dari kota satu ke kota
yang lain adalah ... . 28. Penemu televisi adalah ...
31. PT. Telkom memberian pelayanan dalam bidang...
33. Saat ini kita bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah dari seluruh dunia melalui ... .
35. Mengirim surat dengan perangko dapat menggunakan jasa ….
36. Di bawah ini stasuin TV yag dikelola pemerintah adalah ... .
Menyebu
12. Sarana komunikasi yang sekaligus bisa menyampaikan pesan atau informasi dengan gambar dan suara adalah ... .
15. Pada zaman dahulu sudah ada bermacam-macam alat komunikasi. Contoh alat komunikasi pada zaman dahulu adalah ... . 17. Di bawah ini yang termasuk media cetak
adalah ...
18. Di bawah ini termasuk alat komunikasi modern...
20. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan rahasia ke kerajaan lain adalah...
23. Kode-kode yang digunakan untuk mengirim tekegram disebut ... .
24. Alat komunikasi yang pesannya berupa suara atau audio adalah ...
25. Surat lewat internet disebut ... . 32. Perhatikan pernyataan dibawah ini!
1. Kentongan 4. Tali pohon 2. Radio 5. Hp
3. Televisi 6. Internet
ditunjukkan pada nomer ... .
34. Surat kabar merupakan sarana komunikasi media...
37. Salah satu contoh media cetak adalah .... . 38. Berikut ini yang termasuk teknologi
komunikasi dengan isyarat adalah ... . 42. Yang termasuk alat komunikasi masalalu
adalah gambar ...
43. Kain yang direntangkan berisi slogan, iklan atau berita yang perlu diketahui masyarakat umum disebut ... .
48. Surat yang isinya menyangkut kepentingan pribadi disebut ...
49. HT (Handy Talkie)berfungsi untuk ... . 50. RRI singkatan dari ... .
Jumlah Soal 50
2. Observasi
Instrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam menerapakan model pembelajaran tipe Make A Match di kelas. Jadi kegiatan proses pembelajaran harus menerpakan sintak dari model pembelajaran tipe Make A Match dimulai dari kegiatan awal, inti samapai kegiatan penutup.
Instrumen penelitaian lembar observasi diukur berdasarkan skala Guttman. Sakala Guttman akan diperoleh jawaban yang tegas, yaitu YA-TIDAK. Pernyataan YA jika kegiatan yang tertulis pada lembar observasi telah dilakukan oleh guru. Pernyataan TIDAK, jika kegiatan pembelajran yang tertulis pada lembar observasi tidak dilakukan oleh guru. Cara mengisinya adalah dengan memberi tanda (√). Untuk melakukan observasi tersebut maka perlu disusun terlebih dahulu kisi-kisi instrument observasi. Adapun kisi-kisi penerapan model pembelajaran tipe Make A Match dapat diliat pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Kisi- Kisi Pengamatan Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran Koopratif tipe Make A Match
Indikator Aspek yang diamati
Awal 3. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari- hari.
Kegiatan Inti
4. Guru menunjukkan gambar tentang materi yang akan disampaikan (perkembangan teknologi produksi dan komunikasi).
5. Guru membetuk tiga kelompok (kelompok soal, kelompok jawaban, dan kelompok penilai)
6. Guru menjelaskan peran masing-masing kelompok (kelompok soal, kelompok jawaban, dan kelompok penilai).
7. Guru menjelaskan kartu-kartu yang akan dipakai dalam pembelajaran.
8. Guru menyampaikan peraturan permainan
9. Guru meminta satu persatu pasangan untuk persentasi 10. Guru memberikan penguatan bagi pasangan siswa yang
benar dan membenarkan bagi pasangan yang kurang tepat
11. Guru memberi reward kepada siswa.
12. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari ini Kegiatan
Penutup
13. Guru memberikan soal postest
14. Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa 15. Mengakhiri pembelajaran dengan salam
Observasi kegiatan siswa saat proses pembelajaran pada kelas eksperimen juga dilakukan untuk mengetahui antusias siswa saat mengikuti model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran tipe Make A Match. Sebelum dibuat instrumen observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Kisi-kisi observasi kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.5
Tabel 3.5
Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Koopratif tipe Make A Match
Petunjuk: Beri tanda centang pada angka yang tepat untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran! Keterangan :
Skor 1 :Banyak siswa yang melakukan kegiatan <25% dari jumlah siswa. Skor 2 :Banyak siswa yang melakukan kegiatan 26-50% dari jumlah
siswa.
Skor 3 :Banyak siswa yang melakukan kegiatan 51-75% dari jumlah siswa.
Indikator Aspek yang diamati 1 2 3 4
Kegiatan Awal
1. Siswa berdo’a
2. Siswa menyiapkan alat tulis dan materi yang akan dipelajari 3. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran dari guru
Kegiatan Inti
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang perkembangan teknologi produksi dan komunikasi
5. Siswa mengamati gambar yang ditunjukkan guru tentang
perkembangan teknologi produksi dan komunikasi
6. Siswa aktif bertanya tentang perkembangan teknologi produksi dan komunikasi
7. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru setelah dibentuk menjadi 3 kelompok
8. Siswa mendengarkan peraturan permainan
9. Siswa aktif dalam pencarian pasangan kartu jawaban atau soal (tentang perkembangan teknologi produksi dan komunikasi) sesuai dengan kartu yang mereka pegang 10. Siswa melakukan penilaian
pasangan kartu yang sesuai
11. Siswa aktif saat presentasi
12. Siswa bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui
Penutup 13. Siswa mengerjakan soal postes 14. Siswa mampu menarik kesimpulan
dari materi yang telah dipelajari
3.6 Teknil Analisis Data
3.6.1 Uji Validitas Instrumen Data
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas tes perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas tes dalam kaitannya mengukur hal yang seharusnya diukur (Sumarna Suprana, 2004: 74). Teknik yang digunakan untuk menguji kevalidan instrument menggunakan teknik corrected item to total score correlation yang dinotasikan (r), yang mengatakan bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,3
Sugiyono, (2011: 177).
Uji coba item instrumen validitas dihitung dengan menggunakan perhitungan SPSS 20 IBM. Uji validitas soal dilakukan pada hari sabtu, 28 maret 2015. Adapun hasil validitas dari soal yang telah dibuat dapat diliat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Postest
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 14,9643 27,443 ,504 ,902
VAR00004 15,0000 27,185 ,527 ,902
VAR00006 15,0357 25,739 ,832 ,894
VAR00007 15,2143 26,323 ,595 ,900
VAR00010 14,9286 27,254 ,611 ,900
VAR00011 14,8929 27,655 ,574 ,901
VAR00013 14,8571 27,831 ,635 ,901
VAR00015 14,8571 27,831 ,635 ,901
VAR00018 15,1071 27,062 ,479 ,903
VAR00020 15,3571 26,460 ,567 ,901
VAR00021 15,5357 27,443 ,437 ,904
VAR00023 15,0000 27,778 ,387 ,905
VAR00029 15,0357 25,813 ,814 ,894
VAR00031 14,8929 28,173 ,414 ,904
VAR00035 15,1786 27,115 ,443 ,904
VAR00037 14,9286 27,328 ,591 ,900
VAR00041 15,0714 27,328 ,440 ,904
VAR00043 15,0357 27,443 ,437 ,904
VAR00044 15,1429 27,683 ,338 ,907
VAR00047 15,2143 26,915 ,476 ,903
VAR00030 15,1071 26,099 ,685 ,897
Berdasarkan tabel diatas terdapat 22 soal yang valid yaitu, no: 1, 4, 6, 7, 10, 11, 13, 15, 18, 20, 21, 23, 29, 30, 31, 35, 37, 41, 42, 43, 44, 47. Hasil perhitungan ini terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang nilainya lebih dari 0,3. Dan yang akan digunakan untuk soal postest adalah soal yang valid.
3.6.2 Uji Reabilitas Instrumen Data
Reabilitas mengkaji keajegan atau ketetapan hasil tes manakala tes tersebut diujikan kepada siswa yang sama lebih dari satu kali, atau dari dua perangkat tes yang setara kepada objek yang sama. Untuk mengetahui reliabilitas skor tes dalam penelitian ini akan digunakan SPSS 20 IBM. Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman George dan Malley yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a) sebagai berikut:
α > 0,9 = Sangat bagus α > 0,8 = Bagus
α > 0,7 = Dapat diterima α > 0,6 = Diragukan
α < 0,5 = Tidak dapat diterima
Maka dalam penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas ≤ 0,8 yaitu dalam kategori bagus. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reabilitas Soal Postest Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
Dari pengujian reliabilitas diatas, diketahui bahwa alpha 0,906. Berdasarkan kategori reabilitas, maka dapat dikatakan bahwa reabilitas data berada pada kategori reliable sangat bagus.
3.7 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Menganalisis tingkat kesukaran soal berarti mengakaji soal- soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal- soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, digunakan persamaan berikut:
I =
Keterangan:
I= Indeks kesukaran
B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar N= jumlah siswa peserta tes
Adapun indeks kesukaran soal dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.8
Kategori Tingkat Kesukaran Soal Nilai F Tingkat Kesukaran
0,00- 0,30 Sukar
0,31- 0,70 Sedang
0,71- 1,00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran soal postest dapat diliat pada tabel 3.9 Tabel 3.9
Hasil Analisis Tingkat Soal Postest Tingkat
Kesukaran
Butir Soal Jumlah
Mudah 1, 4, 6 , 10, 11, 13, 15, 23, 29, 31, 37, 41, 43 13
Sedang 7, 18, 20, 30, 35, 42, 44, 47 8
Sukar 21 1
3.8 Uji Prasyarat Analisis Data
Penelitian ini merupakan statistik parametris. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya beberapa asumsi. Menurut sugioyono (2011: 150). Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya, dalam penggunaan tes mengharuskan data dari kedua kelompok atau lebih yang diuji harus homogenitas.
3.8.1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah varians-varians tersebut homogen atau tidak. Kedua kelompok dikatakan homogen jika nilai signifikasi > 0.05. Kaidah uji homogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 (5%) maka hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel dan p < 0,05 (5%) maka tidak homogen. Dari uji soal pretest pada kelas kontrol dan eksperimen maka diperoleh data yang dapat diliat pada tabel 3.10
Tabel 3.10
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
VAR00001
Based on Mean ,041 1 44 ,841
Based on Median ,157 1 44 ,694
Based on Median and with
adjusted df ,157 1 43,673 ,694
Based on trimmed mean ,027 1 44 ,869
Hasil Uji homogenitas menunjukkan bahwa tingkat signifikan/ probabilitas adalah 0,841 karena lebih dari 0,05, maka kelas kontrol dan eksperimen memiliki varian yang sama atau homogen.
3.7.2 Uji Normalitas Data
Tabel 3.11
Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Tests of Normality
VAR00002 Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 eksperimen ,125 24 ,200
*
,943 24 ,190
kontrol ,173 22 ,087 ,944 22 ,234
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 3.9 uji normalitas data pada kelas eksperimen menunjukkan sig 0,200 dan kelas kontrol menunjukkan sig 0,087. Dari hasil pada ke dua kelas menunjukkan nilainya lebih dari 0,05 maka data sebaran data tersebut berdistribusi normal.
3.8.3 Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen Nonequivalent Control Group Design, jadi analisis data yang digunakan adalah independent sample t-test. Uji t yang dilakukan dalam penelitian ini juga menggunakan bantuan SPSS 20 IBM. Untuk menguji hipotesis yaitu dengan cara melihat nilai signifikansi dalam tabel Independent-Sample T Test. Jika nilai signifikansinya adalah > 0,05 maka H1 diterima dan antara kedua kelompok tidak ada perbedaan. Sedangkan bila nilai signifikansinya < 0,05 maka H1 ditolak dan antara kedua kelompok terdapat perbedaan setelah diberikan perlakuan. Adapun cara interprestasi hasil, setelah data dianalisis adalah :
1. Lihat dan interprestasi hasil signifikannya
Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasilnya sangat signifikan.
Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan.
Probabilitas = diatas 0,050 maka hasilnya nir-signifikan (tidak signifikan). 2. Lihat nilai rata- rata pada masing-masing kelas. Bila nilai kelas treatment
(perlakuan) lebih besar daripada kelas non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima), sebaliknya bila nilai kelas treatment