• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Bahasa Tubuh Dan Komunikasi Nonve

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fungsi Bahasa Tubuh Dan Komunikasi Nonve"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fungsi Bahasa Tubuh Dan Komunikasi Nonverbal Dalam

Komunikasi Antar Pribadi

Faizzatul Hasanah1

Abstract

In life daily as well as in interpersonal communication we know 2 types of communication, namely verbal communicationand nonverbal communication. As we know that verbal means word, so verbal communication is communication with words. Whereas nonverbal communication is the opposite of communication without words. The formulation of the problem is: a). What is the meaning of body language?, b). What is the meaning of nonverbal communication?, c). How the body language fuction in KAP?, and d). How nonverbal communication in KAP?. The purpose of writing this article is: a). To know the meaning of body language, b). To know the meaning of nonverbal communication, c). To know the function of body language in KAP, and d). To know nonverbal communication in KAP. Body language is a form of nonverbal communication, where the use of communication is more focused on body movement as an axpression or communication cues. Nonverbal communication is communication where the massage is delivered without words. There are six fuctions of body language according to Knapp namely: repetition, contradiction, substition, regulation, accentuation and complementation. Nonverbal communication in KAP (interpersonal communication) has an important influence because it can complement the verbal message so that the communication process becomes effective and efficient.

Keywords: Body Language, Nonverbal Communication

Abstrak

Dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam komunikasi antar pribadi kita mengenal 2 jenis komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Seperti yang kita ketahui bahwa verbal berarti kata, jadi komunikasi verbal adalah komunikasi dengan kata-kata. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah kebalikannya yaitu komunikasi tanpa kata-kata. Rumusan masalahnya adalah: a). Apa pengertian bahasa tubuh?, b). Apa pegertian komunikasi nonverbal?, c). Bagaimana fungsi bahasa tubuh dalam KAP?, dan d). Bagaimana komunikasi nonverbal dalam KAP?. Tujuan penulisan artikel ini adalah: a). Untuk mengetahui pengertian bahasa tubuh, b). Untuk mengetahui pengertuian komunikasi nonverbal, c). Untuk mengetahui fungsi dari bahasa tubuh dalam KAP, dan d). Untuk mengetahui komunikasi nonverbal dalam KAP. Bahasa tubuh adalah bentuk dari komunikasi nonverbal, dimana penggunaan komunikasi yang lebih di fokuskan pada gerakan tubuh sebagai ungkapan atau isyarat komunikasi. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi di mana pesan disampaikan tanpa kata-kata. Terdapat enam fungsi dari bahasa tubuh menurut Knapp yaitu: pengulangan, berlawanan, pengganti, pengaturan, penekanan dan pelengkap. Komunikasi nonverbal dalam KAP (Komunikasi Antar Pribadi) sangat

(2)

2

memilki pengaruh yang penting karena dapat melengkapi pesan verbal sehingga proses komunikasi menjadi efektif dan komunikatif.

Kata kunci:

Bahasa Tubuh, Komunikasi Nonverbal

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam komunikasi antar pribadi kita

mengenal 2 jenis komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Seperti

yang kita ketahui bahwa verbal berarti kata, jadi komunikasi verbal adalah komunikasi

dengan kata-kata. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah kebalikannya yaitu komunikasi

tanpa kata-kata.

Meskipun secara teoritis komunikasi nonverbal dapat dipisahkan dari komunikasi

verbal, dalam keyataannya kedua jenis komunikasi itu jalin-menjalin dalam komunikasi tatap

muka sehari-hari. Misalnya, ketika Anda mengatakan “Tidak” tanpa Anda sadari Anda juga

menggelengkan kepala pada saat yang sama; Anda tidak mengatakan “Tidak” terlebih dulu

lalu memnngelengkan kepala sesudahnya.2Isyarat nonverbal lebih berpengaruh daripada

pesan-pesan verbal. Umumnya, bila kita sebagai penerima menangkap dua pesan yang

tidak sesuai, kita lebih condong mempercayai pesan nonverbal. Salah satu alasannya

adalah bahwa isyarat nonverbal memberi informasi mengenai tujuan dan respon emosional

kita.3 Komunikasi nonverbal ini lebih mengutamakan pesan relasional (pesan-pesan

mengenai tingkat perasaan) daripada pikiran-pikiran (yang paling baik disampaikan lewat

komunikasi verbal). Salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang sering kita gunakan

adalah bahasa tubuh, dimana komunikasi terjadi melalui gerakan tubuh.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah: a). Apa pengertian

bahasa tubuh?, b). Apa pegertian komunikasi nonverbal?, c). Bagaimana fungsi bahasa

tubuh dalam KAP?, dan d). Bagaimana komunikasi nonverbal dalam KAP?. Tujuan

penulisan artikel ini adalah: a). Untuk mengetahui pengertian bahasa tubuh, b). Untuk

mengetahui pengertuian komunikasi nonverbal, c). Untuk mengetahui fungsi dari bahasa

tubuh dalam KAP, dan d). Untuk mengetahui komunikasi nonverbal dalam KAP.

Pembahasan

Pengertian Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh (body language) adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa

kata-kata). Bahasa tubuh adalah jenis komunikasi nonverbal berupa perilaku fisik (anggota

2 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengatar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 347.

(3)

3 tubuh), bukan kata-kata, yang digunakan untuk mengungkapkan atau menyampaikan

informasi.

Dalam kamus komunikasi dari Onong U. Effendy bahwa Kinesic Communication

atau komunikasi kial/komunikasi kinestik adalah komunkasi yang dilakukan dengan gerakan

tubuh: salah satu jenis komunkasi nonverbal.

Menurut Alo Liliweri, bahasa tubuh adalah gerakan tubuh yang merupakan

sebagian perilaku nonverbal (termasuk yang anda miliki) dapat disampaikan melalui symbol

komunikasi kepada orang lain. Perilaku itu sangat bergantung dari erat tidaknya hubungan

dengan orang lain. Sedangkan menurut Richard E. Potter dan Larry A. Samoval, bahasa

tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan di mana pesan yang disampaikan

dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak (lambing yang

digunakan), diam waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.

Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah (kinesics), suatu istilah yang

diciptakan seorang perintis studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell. Kinesics ini

merupakan perilaku nonverbal yang paling terkenal yang digunakan dalam studi mengenai

gerakan tubuh dalam komunikasi. Gerakan tubuh merupakan perilaku nonverbal dimana

komunikasi terjadi melalui gerakan tubuh seseorang atau bagian-bagian tubuh. Gerakan

tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, gerak-isyarat, postur atau perawakan, dan

sentuhan.4

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya bahasa

tubuh adalah bentuk dari komunikasi nonverbal, dimana penggunaan komunikasi yang lebih

di fokuskan pada gerakan tubuh sebagai ungkapan atau isyarat komunikasi, baik yang

dilakukan secara sadar maupun secara tidak sadar.

Pengertian Komunikasi Nonverbal

Menurut Wikipedia, komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana

pesan di sampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah

menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan

objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara

berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Komunikasi nonverbal adalah setiap informasi atau emosi dikomunikasikan tanpa

menggunakan kata-kata atau nonlinguistik. Komunikasi nonverbal adalah penting sebab

(4)

4

apa yang sering kita lakukan mempunyai makna jauh lebih penting daripada apa yang kita

katakan.5

Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Potter, komunikasi nonverbal mencakup

semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang

dihasilkan oleh individu dan pengggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai

pesan potensial bagi pengirim atau penerima.6

Menurut Mark L. Knapp, komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang

menggunakan pesan di luar kata-kata terucap atau tertulis. Adapun Hudjana medefinisikan

komunikasi nonverbal sebagai penciptaan dan pertukaran pesan yang tidak menggunakan

kata-kata. Seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap, kontak mata,

ekspresi muka, kedekatan jarak, dan sentuhan.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya

komunikasi nonverbal adalah komunikasi di mana pesan disampaikan tanpa kata-kata, baik

berupa gerakan tubuh, ekpresi wajah, kontak mata, sikap, sentuhan, ataupun

symbol-simbol lain yang berbentuk nonverbal.

Fungsi Bahasa Tubuh dalam KAP

Menurut Paul Ekman ada lima fungsi pesan nonverbal yang dapat di lukiskan

dengan perilaku mata, yakni sebagai berikut:

1. Emblem.Gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memilki kesetaraan dengan

simbol verbal. Kedipan mata dapat mengatakan, “Saya tidak sungguh-sungguh”.

2. Ilustrator.Pandangan ke bawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan.

3. Regulator.Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan muka

menandakan ke tidaksediaan berkomunikasi.

4. Penyesuai.Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalamt ekanan.

Itu merupakan respons tidak disadari yang merupakan upaya tubuh untuk mengurangi

kecemasan.

5. Affect display.Pembesaran manik-mata (pupil dilation) menunjukkan peningkatan

emosi. Isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut, terkejut atau senang.7

Mark L. Knapp menyebut lima fungsi pesan nonverbal (bahasa tunuh) yang

dihubungkan dengan pesan verbal:

a. Repetisi,yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.

Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.

5 Ibid, hlm. 110.

6 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengatar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 343.

(5)

5 b. Substitusi,yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah

katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan megangguk-anggukkan

kepala.

c. Kontradiksi,menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan

verbal. Misalnya Anda ‘memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya

berkata “Hebat, kau memang hebat”.

d. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya,

air mata Anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan

kata-kata.

e. Aksentuasi,yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya,

Anda mengungkapkan betapa jengkelnya Anda dengan memukul meja.8

Selain itu, Paul Ekman juga menambahkan satu fungsi lagi mengenai pesan

nonverbal, yaitu regulasi (pengaturan). Fungsi regulasi ini adalah mengatur komunikasi

verbal. Pesan-pesan nonverbal berfungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam

suatu cara yang sesuai dan halus, seperti misalnya anggukan kepala selama percakapan

berlangsung.9 Sehingga terdapat enam fungsi dalam hubungannya dengan pesan verbal,

yaitu: pengulangan (repetition), berlawanan (contradiction), pengganti (substition),

pengaturan (regulation), penekanan (accentuation) dan pelengkap (complementation).

Menurut Verdeberet komunikasi nonverbal (bahasa tubuh) memilk ilima fungsi

sebagai berikut:

1. Melengkapi informasi. Kebenyakan informasi atau isi sebuah pesan disampaika

nsecara nonverbal. Isyarat-isyarat nonverbal kita dapat mengulang, mensubsitusi,

menguatkan atau mempertentangkan pesan verbal kita. Kita dapat menggunakan

isyarat-isyarat nonverbal untuk mengulangi apa yang telah kita katakana secara

verbal. Apabila anda mengatakan “tidak” dan menggelengkan kepala Anda pada saat

yang sama, Anda telah menggunakan isyarat nonverbal untuk mengulang apa yang

telah Anda katakana secara verbal. Coba bayangkan semua perilaku nonverbal yang

melengkapi secara sekunder mengenai mengatakan sesuatu sebagai tambahan untuk

kata-kata kita. Beberapa isyarat nonverbal dapat sebagai pengganti untuk kata-kata.

Lambaian tangan misalnya, dapat menjadi pegganti untuk kata “halo” atau “selamat

jalan”. Pada budaya Barat membengkokkan jari telunjuk sambil digerak-gerakkan dapat sebagai pengganti untuk kata “kemari”, tetapi pada budaya Asia dengan cara

yang sama itu hanya untuk memanggil anjing dan bukan untuk orang. Bagi orang Asia

8 Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 173.

(6)

6

termasuk Indonesia, menggerak-gerakkan telapak tangan ke bawah sebagi pengganti

kata “kemari” untuk memanggil seseorang supaya datang. Sedangkan pada budaya Barat cara yang sama adalah sebagai pengganti kata “diamditempat”. Anda dapat

membuat daftar yang panjang mengenai lambang-lambang nonverbal sebagai

pengganti kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang sering kita gunakan. Misalnya,

mengangkat kedua bahu dapat berarti ”mungkin”, “tidaktahu”, “masabodoh”. Cara lain

dimana isyarat-isyarat nonverbal melengkapi informasi dengan memperkuat

pesan-pesan verbal. Perilaku nonverbal dapat member tekanan, melengkapi, atau

menambah informasi kepada kata-kata. Seorang guru bisa tersenyum, bertepuk

tangan, atau menepuk punggung seorang siswa sambilmengatakan, “Hebat, hasil

teskamu amat bagus”. Ekspresi wajah, gerak tubuh, dan volume suara member

tekanan pernyataan verbal mengenai pujian. Isyarat-isyarat nonverbal biasa juga

bertentangan dengan pesan verbal. Dalam hal lain, nonverbal tetap memberikan

informasi, tetapi informasi yang diberikan mengarah kepada kebingungan dan bukan

kepada kejelasan. Ketika Yono berkata pelan dengan nada yang monoton, “Saya

benar-benar tertarik dengan proyek Anda”, sambil melengos dan pergi, dimana pesan

nonverbalnya bertentangan dengan pesan verbalnya. Hasil dari pesan-pesan verbal

dan nonverbal yang bertentangan berupa pesan campuran. Hanya karena orang lebih

bergantung kepada komunikasi nonverbal daipada bentuk kata-kata sebuah pesan

untuk menentukan makna emosional, maka orang lebih banyak bergantung kepada

isyarat-isyarat nonverbal untuk memahami pesan campuran atau mixed massage.

Ingat bahwa adalah mudah bagi Yono untuk berbohong dengan kata-katanya, tapi sulit

baginya untuk menipu perilaku nonverbalnya.

2. Mengatur interaksi. Kita mengelola sebuah interaksi melalui cara-cara yang tidak

kentara dan kadang-kadang melalui isyarat nonverbal yang jelas. Kita gunakan

perubahan atau pergeseran dalam kontak mata, gerakan kepala yang perlahan,

bergeser dalam sikap badan, mengangkat alis, mengaggukkan kepala

memberitahukan pihak lain kapan boleh melanjutkan, mengulang, menguraikan,

bergegas, atau berhenti. Ingatakan saat-saat di mana Anda telah memberi isyarat

secara nonverbal kepada pihak lain bahwa Anda harus meninggalkan interaksi. Anda

dapat mengurangi jumlah kontak mata yang Anda lakukan dengan orang lain, berikan

atau respon satu jawaban singkat, kurangi ekspresi muka, berpaling atau bergeser

dari orang lain. Mahasiswa di ruang kelas memberikan isyrat secara teratur kepada

guru bahwa waktu belajar sudah habis dan mulai membereskan peralatan tulis dan

(7)

teman-7 temannya. Komunikator yang efektif belajar menyesuaikan apa yang ia katakan dan

bagaimana mengatakannya atas dasar isyarat-isyarat nonverbal orang lain.

3. Mengekspresikan atau menyembunyikan emosi dan perasaan. Kita telah

menjelaskan bahwa kebanyakan dari aspek-aspek emosional dari komunikasi

disampaikan melalui cara-cara nonverbal. Camkan bagaimana Anda menunjukkan

secara nonverbal kepada pihak lain bahwa Anda peduli kepadanya. Anda bisa

tersenyum, merangkul, mencium, duduk berdekatan, menatap kepadanya,

menyediakan lebih banyak waktu dengan siapa Anda amat peduli. Secara alternative

kita dapat gunakan perilaku nonverbal untuk menutupi perasaan kita yang

sebenarnya. Namun demikian, lebih sering dari pada tidak, kita menunjukkan emosi

kita yang sebenarnya secara nonverbal dari pada menjelaskan emosi kita dengan

kata-kata. Adakalanya kita mencoba menyembunyikan emosi dan perasaan kita, tetapi

secara tidak di sengaja suka bocor atau terbaca orang. Muka merah karena malu

merupakan contoh yang terbaik berupa penampilan yang kurang hati-hati mengenai

emosi.

4. Menyajikan sebuah citra. Manusia mencoba menciptakan kesan mengenai dirinya

melalui cara-cara dia tampil dan bertindak. Kebanyakan pengelolaan kesan terjadi

melalui saluran nonverbal. Manusia dapat secara hati-hati mengembangkan citra

melalui pakaian, merawat diri, perhiasan, dan milik pribadi lainnya. Orang tidak hanya

menggunakan komunikasi nonverbal untuk mengomunikasikan citra pribadi, tetapi dua

orang dapat menggunakan isyarat-isyarat nonverbal untuk menyajikan citra atas

identitas hubungan. Pada sebuah pesta, Mariana dan Yusuf dapat member isyarat

pada pihak lain bahwa mereka dalam kebersamaan dengan menampilkan

isyarat-isyarat nonverbal seperti berbicara dalam nada berbisik dan saling menyentuh satu

sama lain. Pasangan suami istri yang berada di ambang perpecahan dapat

memperlihatkan di hadapan umum citra yang positif dengan saling bergandeng

tangan, atau menunjukkan penuh perhatian terhadap satu sama lain di perlihatkan

melalui ekspresi wajah yang cerah.

5. Memperlihatkan kekuasaan dan kendali. Banyak perilaku nonverbal merupakan

isyarat darike kuasaan, terlepas dari apakah mereka bermaksud menunjukkan

kekuasaan dan kendali. Coba bayangkan bagaimana manager tingkat tinggi

memperlihatkan status dan bagaimana karyawan bawahan mengakui status itu melalui

perilaku nonverbal. Manager mengenakan baju gaya eksekutif, perabotan kantor

seperti mejakursi yang besar dan mahal, berjalan dan berbicara dengan penuh

(8)

8

dengan penuh perhatian apabila manager berbicara, tidak menginstruksi, memohon

izin atau meminta waktu untuk memasuki ruang kerja manager. 10

Komunikasi Nonverbal dalam KAP

Di dalam berkomunikasi, sadar ataupun tidak sadar kita sering melengkapi

komunikasi verbal (menggunakan kata-kata) dengan komunikasi nonverbal, baik dengan

menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah maupun symbol-simbol lain

yang melengkapi atau menggantikan pesan verbal.

Komunikasi nonverbal dalam KAP (Komunikasi Antar Pribadi) sangat memilki

pengaruh yang penting, hal ini karena komunikasi nonverbal menyimpan pesan-pesan yang

melengkapi dan memperkuat pesan verbal yang disampaikan sehingga proses komunikasi

dapat berlangsung secara efektif dan komunikatif, dan terkadang komunikasi nonverbal

malah menyampaikan pesan tersendiri. Bila kita sebagai penerima menangkap dua pesan

yang tidak sesuai, kita lebih condong mempercayai pesan nonverbal. Salah satu alasannya

adalah bahwa isyarat nonverbal memberi informasi mengenai tujuan dan respon emosional

kita.

Salah satu contoh pengaruh komunkasi nonverbal dalam KAP adalah ketika kita

berkomunikasi dengan seseorang yang kita tidak sukai, dan kita tanpa sadar menggunakan

pesan nonverbal melalui ekspresi wajah, maka secara tidak langsung ekspresi wajah kita

akan memperlihatkan/mengisyaratkan ketidaksukaan kita dengan orang tersebut. Hal ini

bisa terbaca oleh orang lain ketika kita berbicara dengan nada jutek dan alis yang

mengkerut.

Kesimpulan

Bahasa tubuh adalah bentuk dari komunikasi nonverbal, dimana penggunaan

komunikasi yang lebih di fokuskan pada gerakan tubuh sebagai ungkapan atau isyarat

komunikasi, baik yang dilakukan secara sadar maupun secara tidak sadar. Bidang yang

menelaah bahasa tubuh adalah (kinesics), suatu istilah yang diciptakan seorang perintis

studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell.

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi di mana pesan disampaikan tanpa

kata-kata, baik berupa gerakan tubuh, ekpresi wajah, kontak mata, sikap, sentuhan, ataupun

symbol-simbol lain yang berbentuk nonverbal.

(9)

9 Terdapat enam fungsi dari bahasa tubuh menurut Knapp yaitu: pengulangan

(repetition), berlawanan (contradiction), pengganti (substition), pengaturan (regulation),

penekanan (accentuation) dan pelengkap (complementation).

Komunikasi nonverbal dalam KAP (Komunikasi Antar Pribadi) sangat memilki

pengaruh yang penting, hal ini karena komunikasi nonverbal menyimpan pesan-pesan yang

melengkapi dan memperkuat pesan verbal yang disampaikan sehingga proses komunikasi

dapat berlangsung secara efektif dan komunikatif, dan terkadang komunikasi nonverbal

malah menyampaikan pesan tersendiri.

DaftarPustaka

Aw,Suranto.Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Budyatna, Muhammad dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antar pribadi. Jakarta:

Kencana, 2011.

Daryanto dan Muljo Rahardjo.Teori Komunikasi. Yogyakarta: Gava Media, 2016.

Griffin,Em. A First Look at Communication Theory.New York: McGrawHill, 1991.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengatar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.

Tubbs, Stewart L. dan Sylnvia Moss.Human Communication Prinsip-Prinsip Dasar.

Referensi

Dokumen terkait

Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda gerinda yang digunakan adalah piringan

Rasio (seberapa likuid suatu perusahaan, apakah menghasilkan laba operasi yang cukup bagi asetnya bagaimana perusahaan membiayai asetnya dan apakah pemilik

mengetahui faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kasus balita gizi buruk di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan metode Mixed

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Masyithoh (2017) yang menyatakan variabel bauran pemasaran tempat secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian madu

Maf‘ul fih adalah kata keterangan (zarf) masa dan tempat yang mengandungi makna partikel ِﰲ atau ia adalah terdiri dari mana-mana kata nama yang membawa makna kata nama masa

Ultra seperti penjelasan rental diatas meminta setiap konsumennya untuk menjadi member dan membeli semacam voucher dengen nilai tertentu yang digunakan untuk menyewa

Hal ini berarti hipotesis pertama ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa agency problem tidak berpengaruh terhadap voluntary disclosure level karena tingkat

Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah (PP No.24 Tahun 1997) disebutkan, dalam Peraturan Pemerintah yang menyempurnakan Peraturan