REVIEW BUKU “NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA”
RIDHO DWIKY TASTAMA 8111416334
DATA BUKU
Judul : Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia
Penulis : DR. Bahder Johan Nasution, SH., SM., M.Hum
Penerbit : CV. Mandar Maju
Tahun : 2014
Kota : Bandung
Bahasa Buku : Bahasa Indonesia
Jumlah Halaman : 285 Halaman
ISBN : 978-979-538-382-6
PEMBAHASAN REVIEW
Bagi Indonesia, istilah dan pemaknaan hak asasi manusia (HAM) bukanlah hal yang baru. Sejak Indonesia merdeka, dokumentasi perjuangan kebangsaan telah meletakkan nilai dan prinsip HAM dalam nuktah perjuangan Indonesia. Selain tercantum dalam UUDNRI Tahun 1945, Indonesia juga menyatakan komitmen yang tinggi untuk mengadopsi instrumen-instrumen HAM internasional ke dalam hukum nasional Indonesia. Bahkan, Indonesia memiliki ketentuan sendiri tentang HAM, yakni UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM. Pada ketentuan Pasal 1 UU No. 39 Tahun 1999 dinyatakan bahwa, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
menghantarkan proses dan manfaat pembangunan bagi tercapainya kemartabatan manusia. Tentu saja hal itu dapat memunculkan pemerintahan yang beradab yang terus mengedepankan perinsip-prinsip keadilan universal dan pemerataan pembangunan sumber daya manusia.
Sudah sejak lama persoalan negara hukum dan hak asasi manusia, selalu diperbincangkan dikalangan ahli-ahli hukum ketatanegaraan dan dikalangan para pemikir-pemikir politik. Tujuannya untuk mencari suatu konsep yang ideal, tentang negara hukum dan perlindungan hak asasi manusia, namun berabad-abad lamanya konsep negara hukum dan perlindungan hak asasi manusia yang dianggap ideal tersebut, selalu menjadi perdebatan. Terlebih-lebih selama ini ada kesan bahwa pemahaman terhadap hak asasi manusia sering dimaknakan secara dangkal karena hanya dianggap sebagai pedoman moral semata-mata. Pemahaman yang demikian merupakan pemahaman yang keliru, pemahamannya bukan hanya pada tatanan moral tapi juga pada tatanan hukum. Kenyataan menunjukkan akibat pemahaman yang dangkal terhadap hak asasi manusia, penghormatan dan penegakan terhadap hak asasi tersebut sering tidak dilaksanakan secara tepat sebagaimana yang dicita-citakan oleh negara hukum.
Bertolak dari kenyataan yang demikian, buku ini disusun dengan mengacu pada berbagai literatur ilmu hukum ketatanegaraan, ilmu politik dan filsafat, di dalamnya diuraikan secara jelas mengenai pemikiran-pemikiran konsep negara hukum dan hak asasi manusia, konsep kedaulatan dan demokrasi, konsep perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sehingga pemahaman terhadap negara hukum dan hak asasi manusia dapat dipahami secara utuh, dalam arti pemahamannya bukan hanya pada tataran konsep negara hukum secara legal formal, tapi juga pemahaman pada tataran teoritis dan filosofis. yang berhubungan langsung dengan Membangun negara yang beradab, Pengetahuan Konstitusi serta perundangan, Identitas bangsa, Otonomi daerah di NKRI, tata kelola Pemerintahan yang baik, Hak Asasi Manusa, dan Masyarakat Madani.
masyarakat madani. Buku ini secara terperinci dan jelas mengkaji “untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Selain itu, dalam penjelasan UUD 1945 ditetapkan bahwa negara Indonesia berdasarkan atas hukum (reechstaat) bukan berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat).
Pada buku ini penulis menerangkan melalui berbagai pendapat dan teori, penulis tidak mengacu pada satu teori atau landasan, karena penulis berpikir permasalahan Hak Asasi Manusia adalah suatu permasalahan yang kompleks, maka demikian penulis menggabungkan selurush teori dan landasan yang ia gunakan untuk dijadikan pendapat pribadinya sendiri. Pada buku ini juga terdapat penjelasan-penjelasan dasar tentang apa yang dimaksudkan dengan hukum, yang diharapkaulis pada pebmbaca agar pembaca lebih memahami terlebih dahulu apa arti dari hukum dan Negara hukum dan kemudian melangkah ke bagian Hak Asasi Manusia itu sendiri. Selain menjelaskan tentang apa itu hukum dan apa itu Negara hukum, penulis juga menjelaskan beberapa konsep-konsep pemikiran terkait Negara hukum, mulai dari konsep-konsep Rechstaat, Rule of Law, Soacialist Legalicity, dan Religy Legality dan Nomokrasi Islam.
Separuh dari BAB di awal halaman yang disediakan oleh penulis merupakan penjelasan umum tentang hukum dan Negara hukum, serta pemikiran-pemiiran para ahli terkait hukum dan Negara hukum. Dan separu BAB pada akhir bagian barulah memasuki tentang Hak Asasi Manusia serta hubungannya dengan Negara hukum. Penulis berpandangan bahwa Hak Asasi Manusia adalah suatu hal yang selalu menjadi perbetan di dalam urusan Nasional, bahkan sampi urusan Internasional. Karena menurut penulis Hak Asasi Manusia merupakan sesuatu yang relatif, seperti misalnya ada sesuatu yang menjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia, tapi belum tentu di Negara lain merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia.
menurut penulis Hak Asasi Manusia sejatinya adalah hal yang dimiliki oleh seluruh manusia di belahan bumi manapun, dan peraturan-peraturan yang dibuat berdasarkan kebiasaan atau adat setempat, dan beberapa ada juga yang umum atau meratifikasi atau dimodifikasi lagi untuk menyesuaikan keadaan setempat.
Dalam pengertiannya Hak Asasi Manusia (HAM) menurut definisi para ahli mengatakan, Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. sedangkan pengertian HAM menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah hak yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itu kita mustahil hidup sebagai manusia. Secara umum Hak Asasi Manusia sering sekali terdengar di telinga kita tentang Pelanggaran-pelanggaran HAM yang membuat kita prihatin tentang semua yang terjadi, sehingga perlunya kita tahu lebih jelas tentang hak asasi manusia seperti dibawah ini.
Dari pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) dapat disimpulkan bahwa sebagai anugerah dari Tuhan terhadap makhluknya, hak asasi tidak boleh dijauhkan atau dipisahkan dari dipisahkan dari eksistensi pribadi individu atau manusia tersebut. Hak asasi tidak bisa dilepas dengan kekuasaan atau dengan hal-hal lainnya, Bila itu sampai terjadi akan memberikan dampak kepada manusia yakni manusia akan kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan.
Walapun demikian, bukan berarti bahwa perwujudan hak asasi manusia dapat dilaksanakan secara mutlak karena dapat melanggar hak asasi orang lain. Memperjuangkan hak sendiri sembari mengabaikan hak orang lain merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Kita wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak asasi orang lain, karena itulah ketaan terhadap aturan menjadi penting
Penulis menggunakan cukup banyak rujukan dari penulis lain ataupun merujuk melalu jurnal-jurnal hukum, penulis mengutip menggunakan prinsip bodynote, yang menurut saya kurang praktis dan efisien. Saya lebih nyaman jika menggunakan prinsip footnote, rujukan-rujukan yang digunakan juga merupakan hasil karya dari sumber-sumber yang memang terpercaya dan meyakinkan, jadi menurut saya penulis tidak sembarangan dalam memilih rujukan yang akan digunakan. Buku ini cukup laris di pasaran, bahkan kebanyakan mahasiswa hukum di kampus Fakultas Hukum UNNES menggunakan buku ini, karena bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami dan cara penyampainya yang cukup muda tercapaikan.
referensi-referensi terkait tugas perkuliahan, karena bukunya yang mudah di cari dan harganya yang sangat terjangkau, serta memiliki kualitas yang bagus.
Buku ini juga sangat memiliki banyak sekali bahasan-bahasan tentang Hak Asasi Manusia sendiri, sekilas berdasarkan saya melihat dari daftar isinya, menurut saya buku ini lebih memadai dibandingkan dengan buku-buku yang lain, karena di dalam buku ini terdapat detail-detail pembahasan, seperti teori-teori para ahli hukum dan konsep-konsep kenegaraan yang menyangkut tentang Hak Asasi Manusia.
Namun di samping kelebihan-kelebihan yang ada buku ini juga memiliki kekurangan menurut saya pridadi, kekurangan-kekurangan nya itu adalah seperti terdapat pada cover buku. Cover buku yang digunakan tidak terlalu menarik, kombinasi warna dengan gambar menurut saya kurang pas, warna hijau tua yang digunakan sebagai warna dasar cover buku tidak menyatu dengan warna tangan yang memegang palu hakim. Menurut saya akan lebih menarik apabila warna dasar cover menggunakan warna putih atau abu-abu. Karena warna kulit akan lebih menyatu apabila dikombinasikan dengan warna dasar.
Kekurangan yang lainnya adalah ada pada kualitas pengeleman buku, memang kertas yang digunakan cukup tebal dan sehingga tidak mudah sobek. Namun sangat disayangkan pengeleman yang diberikan kurang baik. Entah kualitas lem yang digunakan atau teknik pengeleman yang kurang baik menyebabkan buku ini, lembaran-lembarannya mudak tercabut atau terlepas dari tumpukannya. Di samping bagus nya kualitas kertas yang digunakan ada kekurangannya juga, kertas ini sangat mudah lecak apabila tertekuk sedikit pun, tidak seperti kertas-kertas yang digunakan pada buku lain.
membangun dan menginkorporasi nilai dan prinsip HAM dalam pembangunan.
