• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah komunikasi verabal dan non verba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah komunikasi verabal dan non verba"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Komunikasi Verbal

&

Komunikasi Non Verbal

Di Bekukan Oleh:

KELOMPOK IV (EMPAT)

Zainuddin Jusuf

*911 413 145*

Wulantris Sutarno *911 413 042*

Indah Pekerti

*911 413 128*

Ramadan Rk, Baso *911 414 132*

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema “Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalaah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, dan pada intinya untuk memeperbaiki kekurangan-kekurangan yang dibahas dalam makalah ini, sehingga dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Gorontalo, 18 Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulis...1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Komunikasi Verbal...2

2.2 Pengertian Komunikasi Non Verbal...3

2.3 Perbedaan Antara Komunikasi Verbal Dan Non Verbal...5

2.4 Fungsi Komunikasi Non Verbal Terhadap Komunikasi Verbal...6

BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan...9

3.2Saran...9

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial. kita hanya dapat hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan cara berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja sama dengan manusia adalah komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali.

Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi. Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya. Orang memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah dipahami orang lain, namun terkadang makna itu buram, tidak dapat dipahami dan bahkan bertentangan dengan makna sebelumnya. Dengan memahami komunikasi maka orang dapat menafsirkan peristiwa secara lebih fleksibel dan bermanfaat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini ialah;

a. Pengetian komunikasi verbal dan komunikasi non verbal b. Perbedaan komunikasi verbal dan komunikasi non verbal c. Fungsi komunikasi non verbal terhadap Komunikasi verbal

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulis

Adapun tujuan dan manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu:

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, entah lisan maupun tulisan mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka untuk menyampaikan fakta, data, informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat dan bertengkar.

Ada dua unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:

1. Bahasa dan 2. Kata 1) Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia, yaitu mulut. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi antar warganya satu sama lain. Kemudian bahasa itu bersifat arbitrer (bisa berubah-ubah atau tidak tetap), karena bahasa setiap bangsa atau suku berbeda-beda.

Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah

1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.

2. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia. 3. Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

Bagaimana mempelajari bahasa?

Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.

(6)

cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.

Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.

Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

2) Kata

Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa, kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem (suku kata) sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil lagi.

2.2 Pengertian Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal (tanpa kata-kata). Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non verbal ikut terpakai. Karena komunikasi non verbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.

(7)

2) Tanda

Dalam komunikasi non verbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara, dan lain-lain.

3) Tindakan/perbuatan

Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri.

4) Objek

Objek sebagai bentuk komunikasi non verbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah dan lain-lain.

Hal menarik dari komunikasi non verbal ialah studi Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal. Oleh sebab itu, Mark knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode non verbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk

a. Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition)

b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata. c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)

d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna

Oleh sebab itu, Mark knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode non verbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk:

a. Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetitionb).

b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)

c. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.

(8)

Secara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara komunikasi verbal dan non verbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan.

Gagasan ini dicetuskan oleh Malandro dan Barker seperti yang dikutip dalam buku Komunikasi Antar Budaya yang di tulisan oleh Dra. Ilya Sunarwinadi, M.A.

a. Terstruktur X Non Struktur

Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum atau aturan-aturan tata bahasa. sedangkan komunikasi non verbal terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian yang dapat diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku non verbal yang sama, dapat memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan.

b. Linguistik X Non Linguistik

Linguistik adalah ilmu yang mempelajari asal usul, struktur, sejarah, variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik mempelajari macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur pemberian maknanya. Sebaliknya, pada komunikasi non verbal, karena tidak adanya struktur khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang, walaupun kita ada usaha untuk memberikan arti khusus pada ekspresi-ekspresi wajah seseorang. Karena setiap ekspresi wajah seseorang, berbeda-beda orang menilainya.

c. Terputus-Putus X Sinambung

komunikasi verbal didasarkan pada unit-unit yang terputus-putus. Misalnya; pada saat kita berbicara, kita berpisah dengan orang yang kita ajak berbicara sehingga komunikasi kita terhenti (terputus). Sementara komunikasi non verbal dianggap bersifat berkesinambung karena bisa (berkelanjutan atau terus-menerus). Maksudnya selama tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi non verbal dapat berkelanjutan atau terus-menerus kita gunakan.

d. Dipelajari X Alami

komunikasi verbal adalah sesuatu yang harus di pelajari. Misalnya seorang siswa SD menghafal huruf abjad A s/

d Z tujuannya agar dia bisa membaca. Sebaliknya

(9)

berkomunikasi secara non verbal. Bahkan ada yang berpendapat bahwa manusia lahir dengan naluri-naluri dasar non verbal, seperi menangis dan tertawa.

e. Pemrosesan Otak Sebelah Kiri X Pemrosesan Otak Sebelah Kanan

Pendekatan neurofisiologik melihat perbedaan dalam pemrosesan verbal dan non verbal pada diri manusia. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana komunikasi verbal memerlukan analisis dan penalaran, sehingga diproses bagian otak sebelah kiri contohnya seperti guru bertanya pada muridnya “2x3+6-1:3x10=....” pasti dalam pertanyaan ini muridnya masih menganalisis jawaban apa yang akan di berikan kepada gurunya.

Sedangkan kebanyakan komunikasi non verbal di proses bagian otak sebelah kanan, karena tidak memerlukan analisis dan penalaran, karena mereka sudah pernah mengalaminya, seperti tertawa, menangis, dan lain-lain. Dengan adanya perbedaan ini, maka kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan berbeda pula.

2.4 Fungsi Komunikasi Non Verbal Terhadap Komunikasi Verbal

Meskipun komunikasi verbal dan non verbal memiliki perbedaan-perbedaan, namun keduanya dibutuhkan untuk berlangsungnya tindak komunikasi yang efektif. Fungsi dari lambang-lambang verbal maupun non verbal adalah untuk memproduksi makna yang komunikatif.

Secara historis, kode non verbal sebagai suatu multi saluran akan mengubah pesan verbal melalui beberapa fungsi;

1. Pengulangan (Repetition) 2. Pengganti (Substitution) 3. Pengaturan (Regulation)

4. Penekanan (Accentuation) dan Pelengkap (Complementation)

Dalam tahun 1965, Paul Ekman menjelaskan bahwa pesan non verbal akan mengulang atau meneguhkan pesan verbal. Misalnya dalam suatu lelang, kita mengacungkan lima jari untuk menunjukkan jumlah tawaran yang kita minta, sementara secara verbal (bahasa lisan) kita mengatakan "lima'’.

komunikasi non verbal mengganti pesan verbal. Misalnya, kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata "menang", namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita membentuk huruf `V' (victory) yang bermakna kemenangan.

(10)

Selain itu, komunikasi non verbal juga memberi penekanan kepada pesan verbal, seperti mengacungkan kepalan tangan.

Dan akhirnya fungsi komunikasi non verbal adalah pelengkap pesan verbal dengan mengubah pesan verbal, seperti tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia kita.

Pemikiran yang sama juga diungkapkan oleh Samovar (Ilya Sunarwinadi, Komunikasi Antar Budaya), bahwa dalam suatu peristiwa komunikasi, perilaku non verbal digunakan secara bersama-sama dengan Bahasa verbal:

a. Perilaku non verbal memberi aksen atau penekanan pada pesan verbal. Misalnya menyatakan terima kasih dengan tersenyum.

b. Perilaku non verbal sebagai pengulangan dari bahasa verbal.

Misalnya menyatakan arah tempat dengan menjelaskan "saya pergi ke kerumah dia untuk menggambil buku saya yang ketiggalan kemarin", kemudian mengulang pesan yang sama dengan menunjuk arahnya.

c. Tindak komunikasi non verbal melengkapi pernyataan verbal.

Misalnya mengatakan maaf pada teman karena tidak dapat meminjamkan uang; dan agar lebih percaya, pernyataan itu ditambah lagi dengan ekspresi muka sungguh-sungguh atau memperlihatkan saku atau dompet yang kosong.

d. Perilaku non verbal sebagai pengganti dari komunikasi verbal.

Misalnya menyatakan rasa haru tidak dengan kata-kata, melainkan dengan mata yang berlinang-linang atau berkaca-kaca.

Dalam perkembangannya sekarang ini, fungsi komunikasi nonverbal dipandang sebagai pesan-pesan yang holistik, lebih dari pada sebagai sebuah fungsi pemrosesan informasi yang sederhana. Fungsi-fungsi holistik mencakup identifikasi, pembentukan dan manajemen kesan, muslihat, emosi dan struktur percakapan. Karenanya, komunikasi nonverbal terutama berfungsi mengendalikan (controlling), dalam arti kita berusaha supaya orang lain dapat melakukan apa yang kita perintahkan. Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi-fungsi holistik tersebut dapat diturunkan dalam 8 fungsi, yaitu pengendalian terhadap percakapan, kontrol terhadap perilaku orang lain, ketertarikan atau kesenangan, penolakan atau ketidaksenangan, peragaan informasi kognitif, peragaan informasi afektif, penipuan diri (self-deception) dan muslihat terhadap orang lain.

(11)

Keduanya. komunikasi verbal dan non verbal, kurang dapat beroperasi secara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna mencapai komunikasi yang efektif.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata, lebih ke ekspresi.

Dalam komunikasi verbal terdapat dua unsur penting, yaitu bahasa dan kata. Dalam komunikasi non verbal terdapat beberapa unsur penting, yaitu: bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) dan objek (object).

Lalu dalam hal penggunaannya komunikasi verbal dan non verbal memiliki perbedaan, komunikasi verbal bersifat Terstruktur, Linguistik, Terputus-putus, Di pelajari, Pemrosesan Otak Sebelah Kiri. Sedangkan komunikasi non verbal sifatnya kebalikan dari sifat komunikasi verbal.

Kemudian fungsi Komunikasi verbal dan non verbal ialah;

a. pesan non verbal akan mengulang atau meneguhkan pesan verbal b. komunikasi non verbal mengganti pesan verbal

c. Fungsi lain dari komunikasi non verbal adalah mengatur pesan verbal d. komunikasi non verbal juga memberi penekanan kepada pesan verbal e. Terakhir fungsi komunikasi non verbal adalah pelengkap pesan verbal

(12)

3.2 Saran

Dari kesimpulan diatas penyusun dapat sedikit memberi saran kepada para pembaca, khusus mahasiswa bila kita berkomunikasi hendaklah berkomunikasi yang baik, baik itu di lingkungan kamus ataupun di luar lingkungan kampus. Untuk berkomunikasi yang baik hendaklah kita harus mengetahui dan memahami komunikasi, baik itu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

DAFTAR PUSTAKA

 Ahmad Al-‘Aththar, Muhammad. 2012. The Magic of Communication. Jakarta; Zaman

 Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta; Raja Grafindo Persada

 M. Hardjana, Agus. 2003. Komunikasi Intra Personal dan Interpersonal. Yogyakarta; Kanisius

Referensi

Dokumen terkait

Umur simpan sari buah jeruk ditentukan dengan menggunakan parameter organoleptik dan uji fisiko-kimia (warna, pH, Brix, dan kadar vitamin C). Para- meter mutu pada

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis

(2) Penetapan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang akan dipertukarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh Walikota dengan berpedoman

Iklan Baris Iklan Baris Iklan Baris Serba Serbi PERLNGKPN MOBIL PENGOBATAN PANTI PIJAT 7 Rumah Dijual JAKARTA BARAT.. BODETABEK JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR

Berkurangnya kecepatan dan volume limpasan permukaan tentu juga akan menurunkan kemampuan limpasan permukaan untuk menimbulkan erosi, sehingga meskipun nilai erodibilitas tanah

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang diajukan sebagai bahan penulisan skripsi di Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung dengan judul

Menjelaskan tentang siklus dan tahapan tiap siklus serta Indikator keberhasilan tindakan yang akan dicapai. 1) Perencanaan: merupakan kegiatan merancang secara rinci

Cerdas dalam bahasa Inggris adalah SMART yang artinya cerdas. Akan tetapi, dalam proses perencanaan kegiatan merupakan singkatan dari lima huruf bermakna. Ketika guru