• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR - Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Pasca Peralihan Jenis Tanaman Dari Kopi ke Jeruk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KATA PENGANTAR - Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Pasca Peralihan Jenis Tanaman Dari Kopi ke Jeruk"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Pasca Peralihan Jenis Tanaman Dari Kopi ke Jeruk”, disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Secara ringkas skripsi ini menceritakan tentang bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat petani di Kelurahan Panji Dabutar, Kab. Dairi pasca peralihan jenis tanaman dari kopi ke jeruk.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak skripsi ini tidak akan terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan sepenuh hati, baik berupa ide, semangat, doa, bantuan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan tiada henti-hentinya penulis ucapkan kepada kedua orangtua tercinta Ayahanda Nasrul Guci dan Ibunda Mariaty Br.Berutu yang telah merawat dan membesarkan serta mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Akhirnya inilah persembahan yang dapat ananda berikan sebagai tanda ucapan terimakasih dan tanda bakti ananda.

(2)

iv

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Rasa hormat dan terimakasih yang tidak akan dapat penulis ucapkan dengan kata-kata kepada Ibu Dra. Lina Sudarwati, M.Si, Selaku ketua Departemen Sosiologi serta selaku dosen pembimbing sekaligus dosen wali penulis yang telah banyak mencurahkan waktu, tenaga, ide-ide dan pemikiran dalam membimbing penulis dari awal perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi ini. Segenap dosen, staff, dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Kak Fenni Khairifa, dan Kak Betty yang telah cukup banyak membantu penulis selama masa perkuliahan dalam hal administrasi.

3. Paling teristimewa penulis ucapkan salam sayang terhangat dan terima kasih bahkan tak terucap rasa bangga penulis kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda dan Ibundaku tercinta yang telah membesarkan saya dengan mencurahkan kasih sayangnya tiada terhingga dan tiada batasnya kepada saya, selalu memberikan doa’ dan nasehat, dan mendidik saya serta dukungan moril maupun materil kepada saya.

(3)

v

5. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat baik penulis yang bisa mengerti dan menerima penulis baik dalam keadaan suka maupun duka yang sangat penulis sayangi, terkhusus buat Nurmawati, Yohana, Rohana, Lia, Mbak Uty dan sahabat-sahabat teman PKL Kuala Begumit yang selalu bersama-sama disaat senang maupun sedih selama penulisan skripsi ini dan teman-teman sosiologi Stambuk 2010. Terimakasih atas doa, dukungan, dan perhatiannya. Terima kasih atas segala support, semangat, bantuan baik moril maupun materil yang telah diberikan. Penulis bangga mempunyai sahabat seperti kalian.

6. Para Informan yang telah banyak membantu memberikan informasi yang sangat dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih banyak atas waktu dan kesediaan para informan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi terdapat berbagai kekurangan dan keterbatasan, untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran-saran yang sifatnya membangun demi kebaikan tulisan ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan akhir kata dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini.

Medan, Maret 2015 (Penulis)

(4)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penulisan ... 9

1.4 Manfaat Penulisan ... 9

1.5 Defenisi Konsep ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

2.1 Perubahan Sosial Di Pedesaan ... 13

2.1.1 Perubahan Sistem Dan Pola Tanam... 15

2.1.2 Perkembangan Teknologi ... 17

2.2 Tindakan Rasional Petani ... 19

2.3 Pergeseran Ekonomi Petani ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Jenis Penelitian ... 23

(5)

vii

3.3 Unit Analisis dan Informan ... 24

3.3.1 Unit Analisis ... 24

3.3.2 Informan ... 24

3.4 Tehnik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Interpretasi Data ... 27

3.6 Jadwal Pelaksanaan ... 27

3.7 Keterbatasan Penelitian ... 28

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN 30

4.1 Deskripsi Kelurahan Panji Dabutar ... 30

4.1.1 Keadaan Geografis Kelurahan ... 33

4.1.2 Sarana Dan Prasarana Kelurahan ... 34

4.1.3 Kondisi Sosial ekonomi Penduduk ... 36

4.1.4 Penduduk ... 37

4.1.5 Tataguna Lahan Berdasarkan Jenis Tanaman ... 40

4.2 Profil Informan ... 43

4.3 Rekapitilasi Pendidikan. Pendapatan Dan Luas Lahan Milik Petani Yang Melakukan Peralihan ... 79

4.4 Latar Belakang Penyebab Petani Melakukan Peralihan ... 80

4.4.1 Kondisi Geografis ... 80

4.4.2 Ekonomi ... 81

4.4.3 Keberanian Petani Untuk Melakukan Peralihan .... 83

4.4.4 Pemasaran Lebih Mudah ... 87

(6)

viii

4.6 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Di Kelurahan

Panji Dabutar Sebelum Melakukan Peralihan Jenis Tanaman .. 90

4.6.1. Kondisi Ekonomi ... 90

4.6.1.1 Tempat Tinggal ... 90

4.6.1.2 Penghasilan ... 91

4.6.1.3 Kemampuan Menabung ... 91

4.6.1.4 Keuntungan ... 92

4.6.2 Kondisi Sosial ... 93

4.6.2.1 Pendidikan Anak ... 93

4.6.2.2 Rumah ... 93

4.6.2.3 Status Sosial ... 93

4.6.2.4Interaksi Dengan Keluarga ... 94

4.6.2.5 Aspek Lokasi Waktu ... 94

4.6.2.6 Solidaritas Petani... 94

4.6.2.7 Keberadaan Kelompok Tani ... 94

4.7 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Di Kelurahan Panji Dabutar Pasca Melakukan Peralihan Jenis Tanaman Dari Kopi Ke Jeruk... 95

4.7.1. Kondisi Ekonomi ... 95

4.7.1.1 Tempat Tinggal ... 95

4.7.1.2 Penghasilan ... 95

4.7.1.3 Kemampuan Menabung ... 96

(7)

ix

4.7.2 Kondisi Sosial ... 97

4.7.2.1 Pendidikan Anak ... 97

4.7.2.2 Rumah ... 97

4.7.2.3 Status Sosial ... 98

4.7.2.4 Interaksi Dengan Keluarga ... 98

4.7.2.5 Aspek Lokasi Waktu ... 99

4.7.2.6 Solidaritas Petani... 99

4.7.2.7 Keberadaan Kelompok Tani ... 102

4.8 Peran Penyuluh Pertanian ... 102

BAB V PENUTUP ... 107

5.1 Kesimpulan ... 107

5.2 Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA

(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas Lahan Kopi Di Kabupaten Dairi Dari Tahun 2008-2012 ... 4

Tabel 2 Luas Lahan Kopi Di Kelurahan Panji Dabutar Dari Tahun 2008-2012 ... 6

Tabel 3 Luas Lahan Jeruk Di Kelurahan Panji Dabutar Dari Tahun 2009-2012 ... 7

Tabel 4 Nama-Nama Kelompok Tani Kelurahan Panji Dabutar ... 32

Tabel 5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin... 37

Tabel 6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 38

Tabel 7 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan... 39

Tabel 8 Data Luas Areal Tanaman Pangan Kelurahan Panji Dabutar ... 40

Tabel 9 Data Luas Areal Tanaman Holtikultural Kelurahan Panji Dabutar .... 40

Tabel 10 Data Luas Areal Tanaman Buah-Buahan Kelurahan Panji Dabutar ... 41

Tabel 11 Data Populasi Ternak Kelurahan Panji Dabutar ... 42

Tabel 12 Data Luas Areal Tanaman Perkebunan ... 42

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi alam yang melimpah ruah yang mendukung statusnya sebagai Negara agraris. Dengan sebagian besar masyarakatnya bermukiman di pedesaan dan mata pencaharian di sektor pertanian. Dan salah satu fungsi utama sosial ekonomi masyarakat pedesaan di Indonesia adalah melakukan berbagai macam kegiatan produksi terutama di sektor pertanian dengan orientasi hasil produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik di tingkat desa maupun ditingkat lain yang lebih luas. Seperti yang diketahui masyarakat pedesaan sering diidentikkan sebagai masyarakat agraris, yaitu masyarakat yang kegiatan ekonominya terpusat pada pertanian.

(10)

2

Kabupaten Dairi merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pertanian yang cukup luas dan sangat besar hasilnya, sehingga mata pencaharian penduduk yang utama adalah pertanian. Potensi areal/lahan bagi usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura terdiri dari areal sawah seluas 10.170 Ha dan lahan kering 181.455 Ha. Daerah Kabupaten Dairi mempunyai luas 191.625 Ha yaitu sekitar 2,68 % dari luas Propinsi Sumatera Utara 97.160.000 Ha (BPS 2013). Berdasarkan keadaan alam dan topografi Kabupaten Dairi maka sektor pertanian merupakan potensi terbesar mendukung perekonomian masyarakat. Mata pencaharian penduduk mayoritas adalah bertani/berkebun, sebagian besar sumber mata pencaharian penduduk yang utama adalah padi, jagung, kopi, sayuran, buah-buahan, dan tanaman perkebunan.

Kehidupan sebagian besar masyarakat di Kabupaten Dairi terletak di sektor perkebunan dan tanaman kopi dijadikan sebagai tumpuan ekonomi oleh sebagian besar masyarakat. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani saat itu sejahtera terutama petani kopi karena tanaman kopi sangat dikenal dengan cita rasanya dan aromanya yang asli. Kabupaten Dairi merupakan salah satu penghasil kopi terbaik di Provinsi Sumatera Utara, istimewa karena tumbuh di dataran tinggi vulkanis. Secara geografis, daerah yang dikenal sebagai penghasil kopi robusta ini berada pada ketinggian 1.066 meter di atas permukaan laut, didukung dengan tofografi yang berbukit-bukit sehingga, rata-rata iklim lembab tetap terjaga sepanjang musim. Tak heran bila dulunya komoditas kopi menjadi primadona para petani di wilayah ini.

(11)

3

Menurut pemikiran Francis Fukuyama , nyaris tak ada suatu bentuk aktivitas ekonomi yang tidak membutuhkan kolaborasi sosial dari umat manusia. Pekerjaan sebagai petani kopi pun tidak hanya mendorong mereka untuk memuaskan kehidupan ekonomi secara individual, tetapi lebih jauh dari itu mata pencaharian tersebut telah mendorong mereka untuk keluar dari kehidupan privat menuju dunia sosial yang lebih luas dan lebih bai

Di Kabupaten Dairi, orang-orang menjadikan budaya minum kopi sebagai sarana sosialisasi baik di rumah, kedai, kantor, dan sebagainya. Namun seiring perkembangan ekonomi tanaman kopi yang selama ini jadi trade mark-nya Kabupaten Dairi tepatnya di kota Sidikalang mulai bergeser posisinya oleh tanaman kopi yang berasal dari Aceh yaitu kopi gayo. Hal ini disebabkan karena kualitas kopi dari Sidikalang bersaing dengan kualitas kopi dari Gayo yang saat ini memiliki kualitas yang lebih baik. Sehingga menyebabkan masyarakat petani melakukan peralihan jenis tanaman terutama ke tanaman jeruk. Belakangan ini, selain buah durian dari Parongil yang biasa membanjiri pasar durian di kota Medan, jeruk dari Sidikalang juga sudah mulai diminati. Rasanya yang manis, buahnya yang seragam dan tekstur kulit buah yang bersih dikhawatirkan akan menggeser posisi jeruk Berastagi yang selama ini dikenal oleh banyak kalangan memiliki keunggulan tersendiri.

(12)

4

sebagian besar masyarakat petani menggantungkan kehidupan sosial ekonominya untuk menanam kopi. Namun, ketika harga kopi semakin menurun masyarakat petani mulai merasakan kekhawatiran terhadap pertanian kopi mereka. Untuk itu masyarakat petani melakukan peralihan jenis tanaman ke tanaman jeruk. Dampak dari terjadinya peralihan ini dari tanaman kopi ke tanaman jeruk dapat di lihat pada tabel 1, dimana pada tahun 2009 mengakibatkan terjadinya penurunan luas tanaman kopi di Kabupaten Dairi. Alasan petani memilih tanaman jeruk karena selain kondisi lingkungan sangat mendukung untuk menanam jeruk. Sehingga petani lebih dominan menanam jeruk, harga jeruk saat itu cukup tinggi dan lebih menguntungkan.

Akibat dari keadaan ini, petani kopi banyak yang mencoba beralih ke tanaman jeruk. Mereka yakin karena topografi kabupaten ini tidak jauh beda dengan kabupaten Karo. Dengan adanya peralihan jenis tanaman kopi ke jeruk terjadi penurunan dalam luas tanaman kopi di Kabupaten Dairi dapat dijabarkan melalui tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1

Luas Lahan Kopi di Kabupaten Dairi Dari Tahun 2008-2012

TAHUN LUAS TANAMAN / Area (Ha)

2008 19.409,20

2009 19.677,20

2010 19.228,20

(13)

5

2012 18.406

Sumber Data: Dairi Dalam Angka 2013 (BPS)

Berdasarkan data tabel 1, terlihat bahwa terjadinya penurunan dalam luas penanaman kopi untuk setiap tahunnya. Mulai penurunan luas tanaman kopi terjadi pada tahun 2009 dan penurunan yang drastis terjadi pada tahun 2010. Terjadinya penurunan dalam luas penanaman kopi di Kabupaten Dairi karena permintaan dari luar dan minat masyarakat terhadap kopi semakin berkurang. Berhubungan dengan itu kurangnya permintaan dari luar, disebabkan karena kualitas kopi dari sidikalang bersaing dengan kopi dari Gayo yang saat ini kualitasnya lebih bagus.

Terkait dengan masalah ini, hal tersebut juga di rasakan oleh masyarakat petani khususnya di Kelurahan Panji Dabutar, Kabupaten Dairi. Di banding dengan Kelurahan lain peneliti melihat, Kelurahan Panji Dabutar hampir semua petaninya melakukan peralihan jenis tanaman kopi ke tanaman jeruk. Sebagaimana di sampaikan oleh Bapak Sarudin Sagala sebagai Bapak Lurah di Kelurahan Panji Dabutar, beliau mengatakan “untuk tujuh tahun belakangan ini sudah 60% petani di Kelurahan Panji Dabutar melakukan peralihan jenis tanaman kopi ke tanaman jeruk.”

(14)

6

dan buah-buahan. Dimana yang dulunya komoditi Kelurahan Panji Dabutar adalah kopi, namun luas lahan pertanian kopi sebagai komoditi utama setiap tahunnya mengalami pengurangan.

Terkait dari masalah ini, masyarakat petani di Kabupaten Dairi khususnya di Kecamatan Sitinjo, Kelurahan Panji Dabutar untuk sepuluh tahun terakhir ini mulai pada tahun 2005 sudah mulai melakukan peralihan tanaman kopi ke tanaman jeruk. Setelah mencoba untuk menanam jeruk dan memperoleh hasil yang baik, maka secara tidak langsung mempengaruhi petani lain untuk menanam jeruk dibandingkan menanam kopi yang secara ekonomisnya kurang menguntungkan. Alasan kuat petani memilih menanam jeruk karena cara menanam dan merawat jeruk lebih mudah dibanding kopi. Selain itu, pada saat panen atau menikmati hasil, tanaman kopi lebih membutuhkan waktu mulai dari tahap menjemur, mengupas dan menjemur lagi sampai kering lalu bisa dipasarkan, jauh berbeda dengan jeruk yang dipetik langsung biasa dijual dan dipasarkan.

Penurunan luas lahan kopi di Kelurahan Panji Dabutar dari tahun 2008-2012 juga dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:

Table 2

Luas Lahan Kopi di Kelurahan Panji Dabutar Dari Data Tahun 2008-2012

TAHUN LUAS TANAMAN / Area (Ha)

2008 401

2009 389

(15)

7

2011 87

2012 87

Sumber Data: Dikutip dari Kantor Kelurahan Panji Dabutar

Pada tabel 2 juga terlihat terjadinya penurunan dalam luas lahan tanaman kopi, dimana sejak dari tahun 2008 sampai tahun 2012 adanya penurunan luas lahan tanaman kopi. Akibat turunnya harga kopi pada saat itu, menimbulkan kerisauan pada masyarakat petani di Kelurahan Panji Dabutar sehingga menyebabkan banyak masyarakat petani di Kelurahan Panji Dabutar mulai melakukan peralihan ke tanaman jeruk.

Dengan turunnya harga kopi pada saat itu, sehingga sebagian besar masyarakat di Kelurahan Panji Dabutar sudah mulai melakukan adanya peralihan jenis tanaman khususnya ke tanaman jeruk. Berhubungan dengan itu, juga terlihat pada tabel 3, dimana berdasarkan data BPS Kelurahan Panji Dabutar tahun 2009-2012, luas lahan jeruk semakin meningkat. Dapat dilihat pada tabel 3, yaitu :

Tabel 3

Luas Lahan Jeruk di Kelurahan Panji Dabutar Dari Data Tahun 2009-2012

TAHUN LUAS TANAMAN / Area (Ha)

2009 135 Ha

2010 178 Ha

2011 200 Ha

2012 220 Ha

(16)

8

Berdasarkan tabel 3, luas tanaman jeruk untuk setiap tahunnya mengalami peningkatan. Terlihat pada tahun 2009 masyarakat petani mulai beralih menanam jeruk, sehingga luas lahan jeruk semakin bertambah di Kelurahan Panji Dabutar. Dengan adanya peralihan ini, masyarakat petani di Kelurahan Panji Dabutar menjadi lebih teliti dalam mengambil tindakan secara rasional untuk menyusun perencanaan terhadap pertanian mereka. Dimana masyarakat petani tidak hanya berfokus pada masalah kondisi lingkungan saja tetapi melihat aspek ketidakberesan yang kemungkinan pada pembudidayaannya. Sebab, banyak aspek yang harus diperhatikan oleh petani, mulai dari pengolahan tanah, pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan.

Dengan memperhatikan aspek tersebut secara rasional petani harus pandai memilih jenis tanaman yang akan ditanam sesuai dengan kondisi lingkungan. Berhubungan dengan ini secara rasional ketika petani mengalami persoalan baik dari alam, masyarakat dan iptek, satu hal yang khas adalah bahwa yang dilakukan oleh para petani yang bercocok-tanam itu adalah berusaha menghindari kegagalan yang akan menghancurkan kehidupannya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat petani di Kelurahan Panji Dabutar.

(17)

9

kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani di Kelurahan Panji Dabutar, Kabupaten Dairi.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah yang dapat dirumuskan yaitu:

1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat petani pasca peralihan jenis tanaman dari kopi ke jeruk di Kelurahan Panji Dabutar, Kabupaten Dairi?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat petani pasca peralihan jenis tanaman dari kopi ke jeruk di Kelurahan Panji Dabutar, Kabupaten Dairi.

2. Untuk mengkaji tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat petani pasca peralihan jenis tanaman dari kopi ke jeruk di Kelurahan Panji Dabutar, Kabupaten Dairi.

1.4Manfaat Penelitian

(18)

10

1.4.1.1Untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan mengembangkan Sosiologi khususnya dalam bidang kajian Sosiologi Pedesaan.

1.4.1.2Menambah referensi hasil penelitian yang juga dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian bagi mahasiswa Sosiologi selanjutnya, serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas cakrawala pengetahuan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1Menjadi sumbangan pemikiran terhadap Pemerintah dan Aparat Kelurahan setempat, mengenai bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat petani pasca peralihan jenis tanaman kopi ke jeruk di Kelurahan Panji Dabutar, Kabupaten Dairi.

(19)

11

1.5 Defenisi Konsep

Konsep adalah suatu penghasil pemaknaan di dalam intektual manusia yang merujuk ke kenyataan nyata dan bukan merupakan refleksi sempurna. Dalam sosiologis, konsep menegaskan dan menetapkan apa yang akan di observasi (Suyanto, 2005: 49). Defenisi konsep adalah rangkuman peneliti dalam menjelaskan peristiwa yang akan diteliti nantinya. Adapun yang menjadi konsep-konsep dalam penelitian ini adalah:

1. Perubahan sosial, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (Kingsley, 2011).

2. Pilihan rasional adalah proses berfikir untuk mengambil suatu keputusan atau sikap, yang dilalui dengan berbagai pertimbangan dan alternative secara sadar dan logis untuk mencapai hal yang diinginkan sebelumnya. Pilihan rasional dalam penelitian ini dilakukan oleh petani, dimana petani melakukan peralihan jenis tanaman.

(20)

12

4. Peralihan jenis tanaman, yaitu adanya suatu pergantian dari jenis tanaman ke tanaman lain. Dalam penelitian ini, peralihan jenis tanaman yang akan diteliti yaitu semua jenis tenaman yang di tanam oleh petani. Seperti kopi, buah-buahan, sayuran dan palawija.

5. Sosial ekonomi, yaitu diartikan sebagai suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Dimana sosial juga mengandung arti segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat, sedangkan ekonomi memiliki artian sebagai ilmu yang berhubungan dengan asas produksi, distribusi, pemakaian barang serta kekayaan. Sosial dan ekonomi sangat berkaitan erat karena jika keperluan ekonomi tidak terpenuhi maka akan terdapat dampak sosial yang terjadi didalam kehidupan masyarakat. Sehingga sosial ekonomi mengandung arti segala sesuatu hal yang berhubungan dengan tindakan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti sandang, pangan dan papan. 6. Penggunaan teknologi, yaitu teknologi memegang peranan penting

Gambar

Tabel 1
Table 2
Tabel 3

Referensi

Dokumen terkait

Menunjuk Keputusan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran Bagian Anggaran 15 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Nomor KEP-02/PU.1/KPA/2012 tentang Pembentukan Panitia

[r]

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pekerjaan Konstruksi Renovasi Gedung Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang oleh Panitia Pengadaan Nomor : PEN-

Pada hari ini, Selasa tanggal Delapan belas bulan September tahun Dua ribu dua belas, bertempat di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII Banjarmasin,

[r]

Penelitian menunjukan bahwa Variabel pemberian motivasi memiliki dimensi sebagai berikut: motivasi langsung pegawai langsung mempersiapkan kelengkapan pekerjaan yang akan digunakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa setiap perlakuan menghasilkan kematian larva nyamuk Aedes agypti yang berbeda-beda dimana semakin tinggi konsentrasi