• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN TANAMAN ANGGREK (STUDI KASUS DI HANDOYO BUDI ORCHIDS MALANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN TANAMAN ANGGREK (STUDI KASUS DI HANDOYO BUDI ORCHIDS MALANG)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN TANAMAN ANGGREK (STUDI KASUS DI

HANDOYO BUDI ORCHIDS MALANG)

Oleh: SETIAWAN DWI PURNOMO ( 03720006 )

Agribisnis

Dibuat: 2008-04-14 , dengan 3 file(s).

Keywords: STRATEGI PEMASARAN TANAMAN ANGGREK

Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang banyak diburu kalangan tertentu. Tanaman anggrek mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan secara komersil. Komoditi bunga Anggrek mempunyai pasaran yang kondisinya tidak menentu dan fluktuatif dari segi permintaan dan penawarannya, menyebabkan harga komoditi ini sangat berfluktuasi,

dimana pada saat-saat tetentu harga dipasarkan merosot dan disaat yang lain harganya sangat membumbung tinggi. Peran manajemen pemasaran sangat menentukan dalam meningkatkan efektivitas dan tercapainya sasaran perluasan seperti perluasan pangsa pasar dan keuntungan. Manajemen pemasaran nantinya akan memunculkan berbagai strategi-strategi pemasaran untuk mengatasi masalah perusahaan baik dalam lingkungan internal dan eksternal perusahaan yaitu meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan memerlukan analisa SWOT (Strenght, Weaknesss, Opportunity, threats), karena akan memudahkan dalam pemilihan dan penetapan strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan keuntungan volume penjualan, dan luas pangsa pasar. Karena mengingat pentingnya manajemen dan strategi pemasaran untuk keberhasilan usaha pembibitan anggrek di

Handoyo Budi orchids, maka diperlukan penelitian dengan judul “STRATEGI PEMASARAN

TANAMAN ANGGREK DI HANDOYO BUDI ORCHIDS MALANG”.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan

Handoyo Budi Orchids dalam memasarkan produknya; dan 2) Merumuskan srategi pemasaran di Handoyo Budi Orchids yang selama ini dijalankan dalam menghadapi persaingan usaha tani Anggrek.

Penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purposive) yaitu di Handoyo Budi Orchids Jalan Bondowoso no 9A Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah responden

(konsumen) Handoyo Budi Orchids, dengan menggunakan metode Accidental Sampling. Sampel di dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dengan harapan tercukupi untuk kepentingan analisis. Responden yang dipilih adalah mereka yang berkunjung ke Handoyo Budi Orchids Jalan

Bondowoso no 9A Malang.

Metode pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan metode observasi. Metode dan analisis yang digunakan adalah analisa deskrtiptif, analisa faktor, dan analisa kuantitatif, yang meliputi: 1)Matrik Faktor Strategi Eksternal; 2) Matrik Faktor Strategi Internal; dan 3)Matrik SWOT.

Konsumen tanaman Anggrek di Handoyo Budi Orchids rata-rata mempunyai jenis kelamin perempuan, berusia 30-39 tahun, berasal dari Malang, pekerjaan wiraswasta, dan berpenghasilan Rp. 625.000,- sampai dengan Rp. 1.875.002,-. Kekuatan yang dimiliki dalam pemasaran

tanaman Anggrek adalah warna bunga Anggrek yang menarik, lokasi yang strategis, jumlah tanaman yang banyak, harga yang biasa dan dapat dijangkau oleh semua kalangan, dan pelayanan yang baik. Kelemahan yang dimiliki dalam pemasaran tanaman Anggrek adalah penataan tempat yang jelek, transportasi yang dimiliki kurang, dan sempitnya lahan yang

(2)

adalah sudah dikenalnya tanaman Anggrek di kalangan masyarakat, tanaman Anggrek yang selalu tersedia sepanjang tahunnya, meningkatnya pertumbuhan penduduk, dan pangsa pasar yang luas. Ancaman yang ada dalam pemasaran tanaman Anggrek yaitu makin maraknya tanaman hias, banyaknya toko maupun kios yang menjual tanaman Anggrek, dan variasi tanaman Anggrek yang makin berkurang.

Strategi pemasaran yang ideal setelah dilakukan analisa SWOT yang disesuaikan dengan analisa matrik faktor strategi internal-eksternal pemasaran tanaman Anggrek adalah strategi W-O (Weakness-Opportunities), yaitu dengan memperbaiki layout yang sudah ada menjadi lebih baik lagi, memperluas lahan supaya peningkatan produksi tetap berjalan sehingga tanaman Anggrek selalu tersedia, dan menambah transportasi sehingga bisa menjangkau pasar yang luas.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman

Orchid represents one of decorative crop type which is a lot of hunted by a certain circle. Orchid crop have the very big potency to be developed commercially. Orchid commodity have the marketing which have uncertain condition and fluctuate from its supply and demand, causing this commodity price is very fluctuation, where at a moment of market price is decline and other moment its price is very soaring. Role of marketing Management is very determining in improving effectiveness and reaching of extension target like extension of compartment of market and advantage. Marketing management will peep out various marketing strategy to overcome the good company problem in internal environment and external company that is cover the strength, weakness, opportunity, and threat. To know the internal factors and external company need the analysis SWOT ( Strenght, Weaknesss, Opportunity, threats), because it will be easy in election and stipulating of marketing strategy in the effort improving advantage of sale volume, and wide market compartment. Because considering its important management and marketing strategy for the efficacy of the effort orchid seed in Handoyo Budi Orchids, so it is

needed a research with the title “STRATEGY of MARKETING of ORCHID IN HANDOYO

BUDI ORCHIDS MALANG".

This Research target are 1) Analysing opportunity, threat, strength and weakness of Handoyo Budi Orchids in marketing product; and 2) Formulating of marketing strategy in Handoyo Budi Orchids which is run in face of emulation of effort Orchid farmer during the time.

This research place is conducted in purposive in Handoyo Budi Orchids Jln. Bondowoso no 9A Malang. Population in this research is responder (consumer) Handoyo Budi Orchids, by using method of Accidental Sampling. Sample of this research amount to 30 people for the analysis. Responder that is selected is the responder who pays a visit to Handoyo Budi Orchids Jln. Bondowoso no 9A Malang.

Method of collecting data in this research is conducted with the interview and observation method. Method and analysis that used is descriptive analysis, factor analysis, and quantitative analysis, covering: 1) Matrix Factor of External Strategy 2) Factor of Internal Matrix Strategy; and 3) SWOT Matrix.

(3)

marketing is more and more the hysterias of decorative crop, many of shop selling the Orchid, and variation of Orchid decrease.

Referensi

Dokumen terkait

pemasaran jasa 7P di SMA Batik 1 Surakarta ; b) mendeskripsikan strategi pemasaran sekolah di SMA Batik 1 Surakarta berdasarkan model analisis Matrik SWOT. Penelitian ini

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bentuk kebijakan strategi pemasaran dengan menggunakan metode analisa SWOT yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang terdapat

Untuk mengetahui kondisi perusahaan, maka digunakan analisa struktur industri berdasarkan lima kekuatan Porter di Store Mc Donald’s Mal Taman Anggrek, tehnik analisa SWOT

Sedangkan hasil analisa faktor-faktor strategi internal dan eksternal menggunakan matriks SWOT menghasilkan prioritas strategi berupa 5 strategi WO ( Weakness – Opportunities )

2) Penyusunan strategi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan melalui analisa lingkungan internal dan eksternal perusahaan, analisa SWOT lingkungan home industry VCO,

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan dalam pemasaran produk sosis siap makan, (2) Memformulasikan strategi

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal yang membentuk matrik IE tersebut, maka disusunlah matriks SWOT yang menghasilkan enam alternatif strategi yaitu: 1 strategi

Matrik SWOT IFAS EFAS Strengths S Weaknesses W Menetukan minimal 5 dan maksimal 10 faktor kekuatan internal Menetukan minimal 5 dan maksimal 10 faktor kelemahan