38
Pada sub judul pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub judul
yaitu deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi pra
siklus akan membahas kondisi awal siswa sebelum dilakukan penelitian. Deskripsi
siklus I akan membahas tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan tindakan,
observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan. Sama seperti deskripsi siklus I
deskripsi siklus II juga akan membahas tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan
tindakan, observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan.
4.1.1. Deskripsi Pra Siklus
Penelitian dilakukan di kelas 5 SDN 2 Karanganyar semester II tahun
pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Sebelum melakukan
penelitian, peneliti melakukan observasi dengan siswa dan guru SDN 2 Karanganyar
saat pembelajaran IPA. Peneliti juga melakukan observasi terhadap hasil belajar
dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terdapat
berbagai permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran IPA.
Hasil observasi sebelum tindakan dilakukan menunjukkan bahwa siswa kelas
5 SDN 2 Karanganyar Hasil Belajar siswa masih rendah atau di bawah KKM.
Berdasarkan observasi saat pembelajaran IPA sebelum dilakukan tindakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 9 Hasil Observasi Hasil Belajar Prasiklus
No. Skor Frekuensi Kategori
1 26-41 12 Sangat rendah
2 42-57 15 Rendah
3 58-73 1 Sedang
4 74-89 - Tinggi
5 90-104 - Sangat tinggi
Jumlah 28
Skor rata-rata 49,56
Skor maksimal 58
Berdasarkan tabel 9 hasil observasi pembelajaran IPA dapat diketahui bahwa
siswa yang mendapatkan skor antara 26-41 terdapat 12 siswa dengan kategori sangat
rendah. Siswa yang mendapatkan skor antara 42-57 terdapat 15 siswa dengan
kategori rendah, sedangkan siswa yang mendapatkan skor antara 58-73 terdapat 1
siswa dengan kategori sedang. Rata-rata skor hasil belajar pada prasiklus yaitu 49,56
dengan skor maksimal 58 dan skor minimal 38.
Sebelum dilakukan tindakan masih rendah. Hasil belajar IPA prasiklus diambil
dari nilai ulangan harian pada awal semester II. Berdasarkan hasil nilai ulangan
harian IPA pada pokok bahasan pesawat sederhana menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 67)
dapat dilihat dalam tabel 10 ketuntasan sebagai berikut:
Table 10 Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tuntas ≥ 67 18 44
Belum tuntas < 67 10 56
Jumlah 28 100
KKM 67
Rata-rata 60,67
Nilai minimal 35
Nilai maksimal 83
Berdasarkan table 10 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di
atas KKM sebanyak 18 siswa dengan persentase 44%, sedangkan siswa yang belum
mencapai KKM sebanyak 10 siswa dengan persentase 56%. Dengan rata-rata kelas
60,67, nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 83. Rendahnya hasil belajar IPA siswa
kelas 5 SDN 2 Karanganyar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain penggunaan
model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada saat pembelajaran IPA guru
masih menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga pembelajaran lebih
berpusat pada guru. Guru masih terpaku pada buku teks saja, siswa hanya
mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru, setelah itu siswa
dilakukan guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi,
sehingga membuat hasil belajar siswa rendah.
Berdasarkan hasil belajar IPA yang masih rendah maka peneliti mengadakan
perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan Pendekatan Saintifik dengan model
pembelajaran PBL melalui pembelajaran siklus I dan siklus II.
4.1.2. Deskripsi Siklus I
Siklus I terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada
siklus I dengan menerapkan model pembelajaran PBL dilakukan dalam empat kali
pertemuan. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam siklus I adalah sebagai berikut:
4.1.2.1. Tahap Perencanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan
dengan rincian sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke 4 bulan Maret.
Sebelum melakukan tindakan siklus I peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu
menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model,
Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan
menjadi dua indikator yaitu mengidentifikasi bahwa sifat cahaya merambat lurus dan
mengidentifikasi benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Merumuskan tujuan
sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK, KD,
indikator dan tujuan yang dibuat. Materi yang dipilih pada pertemuan pertama yaitu
tentang cahaya dapat merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening.
Setelah selesai menyusun RPP dan materi pembelajaran kemudian peneliti
mempersiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan. Pada pertemuan pertama
alat peraga yang digunakan yaitu karton berlubang sebanyak 4 buah yang disusun
sejajar dan benda-benda disekitar yang dapat ditembus cahaya dan tidak dapat
seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru,
lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja sama belajar siswa dan
menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.
2) Pertemuan Kedua
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada
pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang
akan dipelajari yaitu tentang membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan dan
mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cembung dan
cekung. Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan kedua, peneliti menganalisis
Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat
suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya,
kemudian dijabarkan menjadi empat indikator yaitu mengidentifikasi bahwa cahaya
dapat dipantulkan, mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar,
mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung, dan
mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung. Setelah
indikator selesai dibuat selanjutnya yaitu merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD
dan indikator. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menerapkan model PBL sesuai dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat.
Setelah selesai menyusun RPP dan materi pembelajaran kemudian peneliti
mempersiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan. Pada pertemuan kedua
alat peraga yang digunakan yaitu cermin datar, sendok sayur sebagai cermin cekung
dan cembung serta kaca spion motor. Peneliti juga mempersiapkan perangkat
pembelajaran lainnya seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember
observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja
sama belajar siswa dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.
3) Pertemuan Ketiga
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut pada
pertemuan kedua yang membedakan dari pertemuan kedua adalah materi yang akan
dapat diuraikan menjadi berbagai warna. Sebelum melakukan kegiatan pada
pertemuan kedua, peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu
mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi dua indikator yaitu
mengidentifikasi bahwa cahaya dapat dibiaskan dan mengidentifikasi bahwa cahaya
dapat diuraikan menjadi berbagai warna. Setelah indikator selesai dibuat selanjutnya
yaitu merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai
dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Setelah selesai menyusun RPP dan
materi pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang
akan digunakan. Pada pertemuan kedua alat peraga yang digunakan yaitu cermin
datar, sendok sayur sebagai cermin cekung dan cembung serta kaca spion motor.
Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya seperti daftar presensi
siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru, lembar observasi
aktivitas siswa, dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.
4) Pertemuan Keempat
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan keempat sebagai tindak lanjut dari
pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan kesatu, kedua dan keempat. Pertemuan
keempat digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada
pertemuan kesatu, dua dan ketiga. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan
keempat berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses
pembelajaran diantaranya yaitu lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 35 soal
dalam bentuk soal pilihan ganda dan lembar jawab. Sebelum guru mengadakan tes
evaluasi, guru mengulang sekilas tentang materi-materi yang telah dipelajari pada
pertemuan kesatu, kedua dan ketiga. Guru mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35
menit.
4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan deskripsi dari kegiatan
tentang hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan
menerapkan model PBL. Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan dalam
empat kali pertemuan yaitu sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Senin, 24 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan pertama diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyuruh siswa berjalan dengan
mata tertutup kemudian memotivasi siswa dengan tanya jawab. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa
sifat cahaya merambat lurus dan mengidentifikasi benda-benda yang dapat ditembus
oleh cahaya.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri
dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali
dengan guru bercerita tentang ketika berada didalam kelas dapat melihat apapun yang
ada di luar kelas melalui kaca jendela kelas. Berdasarkan cerita tersebut guru
membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan
kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik yang
diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu cahaya
merambat lurus dan benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Kegiatan eksplorasi
diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang masing-masing
kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa bergabung dengan
kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih. Selanjutnya siswa
menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan. Siswa melakukan
percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan percobaan menyusun
laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara bergantian.
Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kelompok yang
percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan memberikan
pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, member kesempatan
kepada siswa untuk menanyaka hal-hal yang belum diketahui serta meluruskan
kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi yang didapat
siswa.
Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama
menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan salam penutup.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi
yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan
model PBL. Hasil observasi diperoleh dari lembar observasi. Lembar observasi
aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi
aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Masing-masing
indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika
pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori sangat
kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru
dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada masing-masing indikator
dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan pada masing-masing
indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan
dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar
observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40%
berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik
(B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijabarkan dalam
Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-1
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
1 2 3 4
Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2 4
Kegiatan awal 3, 4, 5 6
Pengelompokan 6, 7 8, 9 10
Perencanaan percobaan 10 2
Melaksanakan investigasi 11, 13, 14 12 9
Menyiapkan loporan akhir 16 15 5
Mempresentasikan laporan akhir 19, 17, 18 8
Evaluasi hasil percobaan 20, 21,
Berdasarkan tabel 11 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan model
PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu
indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 20 indikator, dan yang memperoleh skor
3 sebanyak 10 indikator, sehingga total skor seluruhnya adalah 70. Pada aspek
memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator
memperoleh skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan
awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 3, 4, dan 5, masing-masing indikator
mendapatkan skor 2, sehingga pada aspek ini memperoleh jumlah skor 6. Aspek
pengelompokan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 6 dan 7 mendapatkan skor 2,
indikator 8 dan 9 mendapatkan skor 3, sehingga pada aspek ini mendapat jumlah skor
10. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 10 mendapat
skor 2, sehingga aspek ini hanya mendapat jumlah skor 2. Aspek melaksanakan
investigasi terdapat 4 indikator yaitu indikator 11, 13 dan 14 masing-masing
mendapat skor 2, indikator 12 mendapat skor 3, sehingga pada aspek ini memperoleh
jumlah skor 10. Aspek menyiapkan loporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu
indikator 15 mendapat skor 3 dan indikator 16 mendapat skor 2, sehingga aspek ini
memperoleh jumlah skor Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3
18 mendapat skor 3 sehingga pada aspek ini mendapatkan jumlah skor 8. Aspek
evalusi hasil percobaan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 20, 21, 22, 23, 24 dan
25, indikator 20, 21, dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator 22, 24 dan 25
mendapat skor 3 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 15. Selanjutnya pada
aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, dan 29 mendapat
skor 2, indikator 30 mendapatkan skor 3 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 11.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model
PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat
dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-1
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
Berdasarkan tabel 12 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui indikator yang memperoleh skor 1
sebanyak 8 indikator dan yang mendapat skor 2 sebanyak 22 indikator, sehingga
jumlah skor seluruhnya adalah 52. Aspek kesiapan belajar siswa terdapat 1 indikator
yaitu indikator 1 mendapat skor 2, sehingga jumlah skor 2. Aspek kegiatan awal
terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat
skor 2, sehingga aspek kegiatan awal mendapat jumlah skor 6. Aspek pengelompokan
terdapat 3 indikator yaitu indikator 5, 6, dan 7, indikator 5 dan 7 mendapat skor 2 dan
indikator 6 mendapat skor 1, sehingga aspek pengelompokan mendapat jumlah skor
5. Aspek perencanaan percobaan terdapat 2 indikator yaitu indikator 8 dan 9,
melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, 13, dan 14,
indikator 10, 11, dan 12 mendapat skor 2, indikator 13 dan 14 mendapat skor 1
sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 8.
Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu 15, 16, dan 17,
masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor
6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 18,
19, 20, 21, 22, dan 23, indikator 20, 21, dan 23 mendapat skor 1, indikator 18, 19 dan
22 mendapat skor 2, sehingga aspek pelaporan hasil percobaan mendapat jumlah skor
9. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 2 indikator, indikator 24 mendapat skor
1 dan indikator 25 mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 3.
Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, 29 dan 30,
indikator 26, 28, 29, dan 30 mendapat skor 2, indikator 27 mendapat skor 1, sehingga
kegiatan akhir mendapat jumlah skor 9.
2) Pertemuan Kedua a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Selasa, 25 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan kedua diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang
sebelum berangkat ke sekolah bercermin terlebih dahulu, kemudian memotivasi siswa
dengan tanya jawab. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa cahaya dapat dipantulkan dan
mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cekung dan
cembung.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri
dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali
dengan guru menyuruh salah satu siswa maju ke depan kelas untuk berdiri di depan
cermin yang telah disediakan, kemudian guru menyuruh siswa mengangkat tangan
pada cermin, kemudian guru dan siswa saling bertanya jawab. Berdasarkan kegiatan
tersebut guru membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru
memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik
yang diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu
tentang cahaya dapat dipantulkan dan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
datar, cekung dan cembung
Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang
masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa
bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih.
Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan.
Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan
percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara
bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap
kelompok yang presentasi. Kegiatan elaborasi diakhiri dengan evaluasi terhadap
seluruh hasil percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan
memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, member
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta
meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi
yang didapat siswa.
Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama
menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan salam penutup.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi
yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan
model PBL, dan hasil observasi hasil belajar siswa. Hasil observasi diperoleh dari
30 indikator. Lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30
indikator. Lembar observasi hasil belajar siswa terdiri dari 9 aspek dengan 26
indikator. Masing-masing indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan
ketentuan skor 1 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru
dengan kategori sangat kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator
dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada
masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan
pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor
akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria
penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat
kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C),
skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
Tabel 13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-2
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
1 2 3 4
Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2 6
Kegiatan awal 3, 4, 5 6
Pengelompokan 6, 7 8, 9 10
Perencanaan percobaan 10 2
Melaksanakan investigasi 11,12,13, 14 12
Menyiapkan laporan akhir 16 15 5
Mempresentasikan laporan akhir 17,18,19 9
Evaluasi hasil percobaan 20, 21,23 22, 24, 25 15
Kegiatan akhir 27,28,29 26,30 12
Total 13 17 77
Berdasarkan tabel 13hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan model
PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu
indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 13 indikator, dan indikator yang
memperoleh skor 3 sebanyak 17 indikator, sehingga total skor seluruhnya adalah 77.
Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 1
jumlah skor 6. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 3, 4 dan 5,
masing-masing indikator mendapat skor 2, sehingga aspek ini mendapat jumlah skor
6. Aspek pengelompokan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 6, 7, 8 dan 9, pada
indikator 6 dan 7 mendapat skor 2, indikator 8 dan 9 mendapat skor 3, sehingga aspek
pengelompokan memperoleh jumlah skor 10. Aspek perencanaan percobaan terdiri
dari 1 indikator yaitu indikator 10, mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat
jumlah skor 2. Aspek melaksanakan investigasi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
11, 12, 13, dan 14 masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek
melaksanakan investigasi memperoleh jumlah skor 15.
Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15 dan
16, indikator 15 mendapat skor 3 dan indikator 16 mendapat skor 2 sehingga aspek
ini memperoleh jumlah skor 5. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3
indikator yaitu indikator 17, 18, dan 19, masing-masing indikator mendapat skor 3,
sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek evalusi hasil percobaan terdiri
dari 6 indikator yaitu indikator 20, 21 dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator
22, 24 dan 25 mendapat skor 3 sehingga aspek evalusi hasil percobaan memperoleh
jumlah skor 15. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu
indikator 26 dan 30 mendapat skor 3, indikator 27, 28, dan 29 mendapat skor 2
sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 12
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model
PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat
Tabel 14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-2
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
Melaksanakan investigasi 10, 11, 12,13,14 10
Menyiapkan laporan akhir 15, 16, 17 6
Mempresentasikan laporan akhir 19, 20, 21, 22, 23, 18 13
Evaluasi hasil percobaan 24, 25 4
Kegiatan akhir 26, 27, 28, 29, 30 10
Total 28 2 62
Berdasarkan tabel 14 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan
menjadi 30 indikator, indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 28 indikator dan
yang mendapat skor 3 sebanyak 2 indikator sehingga jumlah skor seluruhnya adalah
62. Aspek kesiapan belajar siswa terdapat 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat skor
3 sehingga aspek kesiapan belajar siswa memperoleh jumlah 3. Aspek kegiatan awal
terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat
skor 2 sehingga aspek kegiatan awal memperoleh jumah skor 6. Aspek
pengelompokan terdapat 3 indikator, masing-masing indikator mendapat skor 3
sehingga memperoleh jumlah skor 6. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 2
indikator yaitu indikator 8 dan 9, masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga
memperoleh jumlah skor 4. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator
yaitu indikator 10, 11, 12, 13 dan 14, masing-masing indikator mendapat skor 2
sehingga memperoleh jumlah skor 10.
Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu 15, 16, dan 17,
masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga memperoleh jumlah skor 6.
Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 19, 20,
21, dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator 18 mendapat skor 3 sehingga
yaitu indikator 24 dan 25, indikator 24 dan 25 masing-masing mendapat skor 2
sehingga memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator
yaitu indikator 26, 27, 28, 29, dan 30, masing-masing indikator mendapat skor 2
sehingga memperoleh jumlah skor 10.
Hasil observasi hasil belajar diambil dari lembar observasi yang diambil dari
indikator ketrampilan kooperatif. Aspek yang diukur meliputi sembilan aspek
ketrampilan yaitu menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil
giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong
partisipasi, mengundang orang lain, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan
menghormati perbedaan individu. Hasil observasi kerja sama siswa dalam
pembelajaran dengan model PBL dapat dilihat pada tabel 15 berikut:
Tabel 15 Hasil Observasi Hasil Belajar Siklus I Pertemuan Ke-2
No. Skor Frekuensi Kategori
1. 26-41 - Sangat rendah
2. 42-57 2 Rendah
3. 58-73 22 Sedang
4. 74-89 4 Tinggi
5. 90-104 - Sangat tinggi
Jumlah 28
Skor rata-rata 67,94
Skor maksimal 78
Skor minimal 50
Berdasarkan tabel 15 hasil observasi terhadap kerja sama siswa dalam
pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan
skor antara 42-57 terdapat 2 siswa dengan kategori rendah. Siswa yang mendapatkan
skor antara 58-73 terdapat 22 siswa dengan kategori sedang. Siswa yang
mendapatkan skor antara 74-89 terdapat 4 siswa dengan kategori tinggi. Rata-rata
skor kerja sama pada siklus I pertemuan kedua yaitu 67,94 dengan skor maksimal 78
3) Pertemuan Ketiga a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari
Rabu, 26 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan ketiga dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan mengajak seluruh siswa untuk bernyanyi lagu “pelangi-pelangi”, kemudian guru bertanya kepada siswa kapan terjadi pelangi dan pelangi memiliki warna apa saja. Guru memotivasi siswa dengan
tanya jawab untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa
cahaya dapat dibiaskan dan mengidentifikasi bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi
berbagai warna.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri
dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali
dengan guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah pergi ke kolam renang,
bagaimana dasar kolam yang dilihat oleh siswa apakah terlihat dangkal atau dalam.
Berdasarkan kegiatan tersebut guru membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah
topik. Guru memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik.
Beberapa topik yang diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan
dipelajari yaitu tentang cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan. Kegiatan
eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang
masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa bergabung
dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih. Selanjutnya siswa
menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan. Siswa melakukan
percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan percobaan menyusun
laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara bergantian.
Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kelompok yang
presentasi. Kegiatan elaborasi diakhiri dengan evaluasi dari guru terhadap seluruh
memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta
meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi
yang didapat siswa.
Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama
menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan salam penutup.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi
yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan
model PBL, dan hasil observasi hasil belajar siswa. Hasil observasi diperoleh dari
lembar observasi. Lembar observasi aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan
30 indikator. Lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30
indikator. Lembar observasi hasil belajar terdiri dari 9 aspek dengan 26 indikator.
Masing-masing indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan
skor 1 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan
kategori sangat kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator
dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada
masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan
pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor
akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria
penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat
kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C),
skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan ketiga dijabarkan dalam
Tabel 16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-3
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
1 2 3 4
Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2 6
Kegiatan awal 4 3, 5 8
Pengelompokan 7 6, 8, 9 11
Perencanaan percobaan 10 3
Melaksanakan investigasi 11,12,13, 14 12
Menyiapkan laporan akhir 15, 16 6
Mempresentasikan laporan akhir 17,18,19, 9
Evaluasi hasil percobaan 23 20, 21, 22, 24,
25 17
Kegiatan akhir 26, 27, 28, 29,
30 15
Total 3 27 87
Berdasarkan tabel 16 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran
dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan menjadi 30
indikator, indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 3 indikator, dan indikator
yang memperoleh skor 3 sebanyak 27 indikator sehingga jumlah skor seluruhnya
adalah 87. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu
indikator 1 dan 2 masing-masing indikator memperoleh skor 3 sehingga mendapat
jumlah skor 6. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 4 mendapat
skor 2, indikator 3 dan 5 mendapat skor 3 sehingga memperoleh jumlah skor 8.
Aspek pengelompokan terdapat 4 indikator yaitu indikator 7 mendapat skor 2,
indikator 6, 8, dan 9 mendapat skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 11. Aspek
perencanaan percobaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 10 mendapat skor 3,
sehingga memperoleh jumlah skor 3. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 4
indikator yaitu indikator 11, 12, 13, dan 14, masing-masing indikator mendapat skor
3, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 12. Aspek menyiapkan laporan akhir
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15 dan 16, masing-masing indikator mendapat
skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 6. Aspek mempresentasikan laporan akhir
terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 17, 18 dan 19, masing-masing indikator
percobaan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 23 mendapat skor 2 sedangkan
indikator 20, 21, 22, 24, dan 25 mendapat skor 3, sehingga aspek ini memperoleh
jumlah skor 17. Selanjutnya aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator
26, 27, 28, 29 dan 30, masing-masing indikator mendapat skor 3, sehingga aspek
kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 15.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model
PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat
dilihat pada tabel 17 berikut ini:
Tabel 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-3
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
Mempresentasikan laporan akhir 19, 20, 21,
22, 23, 18
13
Evaluasi hasil percobaan 25 24 5
Kegiatan akhir 28, 29 26, 27, 30 13
Total 16 14 74
Berdasarkan tabel 17 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 16 indikator
dan yang mendapat skor 3 sebanyak 14 indikator, sehingga jumlah skor seluruhnya
adalah 74. Aspek kesiapan belajar siswa terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 1
mendapat skor 3, sehingga aspek kesiapan belajar siswa memperoleh jumlah skor3.
Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3 dan 4, indikator 2 dan
3 mendapat skor 3, indikator 4 mendapat skor 2, sehingga memperoleh jumlah skor 8.
Aspek pengelompokan terdapat 3 indikator yaitu indikator 5, 6, dan 7, indikator 5 dan
6 mendapat skor 2, indikator 7 mendapat skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 7.
masing-masing indikator mendapat skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 4.
Aspek melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, 13,
dan 14, indikator 10, 12, dan 14 mendapat skor 3, indikator 11, 13 mendapat skor 3,
sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 13. Aspek menyiapkan laporan akhir
terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 15 dan 17 mendapat skor 3, indikator 16
mendapat skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 8. Aspek
mempresentasikan laporan akhir terdapat 6 indikator yaitu indikator 19, 20, 21, 22
dan 23 mendapat skor 2, indikator 18 mendapat skor 3 sehingga aspek ini
memperoleh jumlah skor 13. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 2 indikator
yaitu indikator 24 mendapat skor 3, indikator 25 mendapat skor 2, sehingga aspek ini
memperoleh jumlah skor 5. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu
indikator 26, 27, dan 30 mendapat skor 3, indikator 28, 29 mendapat skor 2 sehingga
aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 10.
4) Pertemuan Keempat
Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan keempat dilaksanakan pada hari
Kamis, 27 Maret 2017 pukul 07.00-08.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan
keempat sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga yaitu
melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada petemuan keempat diawali
dengan berdoa dan guru mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti
pembelajaran. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk menginagat kembali
materi yang telah dipelajaari pada pertemuan sedelumnya, kemudian guru
memberikan motivasi kepada siswa agar dalam mengerjakan tes evaluasi dengan
sungguh-sungguh dan percaya diri. Guru memberikan penjelasan tentang tata tertib
dan alokasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes evaluasi. Guru
membagikan lembar soal dan lembar jawab, kemudian siswa mengerjakan dengan
sungguh-sungguh dantenang. Siswa yang telah selesai mengerjakan soal tes evaluasi
mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab kepada guru, kemudian guru
diakhiri dengan guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
soal-soal yang belum dipahami dan menutup pembelajaran dengan salam penutup.
4.1.2.3. Hasil Tindakan
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I berupa hasil dari lembar observasi
dan hasil tes evaluasi. lembar observasi digunakan untuk mengukur keberhasilan
penerapan model PBL dalam pembelajaran. Lember observasi ditujukan untuk
mengamati aktivitas guru dan siswa menggunakan model PBL. Penilaian terhadap
aktivitas guru, aktivitas siswa dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan
dalam proses menerapkan model PBL pada siklus I terdiri dari 4 pertemuan, yaitu
pertemuan kesatu, pertemuan kedua, pertemuan ketiga dan pertemuan keempat.
Sedangkan hasil evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas 5.
Siswa yang mendapat nilai di atas KKM berarti tuntas, sedangkan siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM berarti belum tuntas.
4.1.2.4. Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan
pertama, kedua, ketiga dan keempat, maka langkah selanjutnya yaitu refleksi atas
segala kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan dalam proses
pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan menganalisis
secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan didasarkan pada
data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui
keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model PBL. Selain itu refleksi
digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan
dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang diharapkan. Kegiatan
refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi antara guru kelas, guru observer, siswa dan
peneliti.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas
guru pada siklus I pertemuan pertama indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 20
dan yang mendapat skor 3 sebanyak 10 sehingga memperoleh jumlah skor 70 dengan
dan yang mendapat skor 3 sebanyak 17 sehingga memperoleh jumlah skor 77 dengan
persentase 64%. Pada pertemuan ketiga indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 3
dan yang mendapat skor 3 sebanyak 27 sehingga memperoleh jumlah skor 87 dengan
persentase 73%. Berdasarkan hasil analisis data dari aktivitas guru banyak indikator
yang mengalami peningkatan antara yaitu, (6) guru menyampaikan permasalahan,
(10) guru membimbing menyusun perencanaan percobaan, (14) guru membimbing
membuat kesimpulan percobaan, (19) guru membimbing siswa dalam memberikan
penilaian.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas
siswa pada siklus I pertemuan pertama indikator yang mendapat skor 1 sebanyak 8
dan yang mendapat skor 2 sebanyak 22 sehingga memperoleh jumlah skor 52 dengan
persentase 44%. Pada pertemuan kedua indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 28
dan yang mendapat skor 3 sebanyak 2 sehingga memperoleh jumlah skor 62 dengan
persentase 52%. Pada pertemuan ketiga indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 16
dan yang mendapat skor 3 sebanyak 14 sehingga memperoleh jumlah skor 74 dengan
persentase 62%. Berdasarkan hasil analisis data dari aktivitas siswa banyak indikator
yang mengalami peningkatan antara yaitu, (10) siswaaktif mengikuti proses
percobaan, (12) siswa berdiskusi mengerjakan LKK berdasarkan hasil percobaan,
(15) siswa menyusun laporan akhir hasil percobaan, (26) Siswa mampu membuat
simpulan pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari proses pembelajaran siklus I
masih terdapat beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang belum
maksimal, yaitu sedagai berikut:
1) Penerapan model pembelajaran PBL yang dilakukan oleh kolaborator masih ada
beberapa aspek yang belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun
oleh peneliti, kolaborator belum begitu paham tentang model pembelajaran PBL.
2) Dalam percobaan masih banyak siswa yang hanya mengandalkan temannya
kurang memberikan bentuan kepada teman kelompok, sehingga terjadi
3) Masih banyak siswa yang malu untuk bertanya, memberikan tanggapan teman
yang melakukan presentasi.
Berdasarkan berbagai kekurangan tersebut, peneliti mengadakan analisis dan
konsultasi dengan guru kelas 5, guru observer dan siswa, sehingga didapat
penyelesaian dari kekurangan sebagai berikut:
1) Peneliti menjelaskan kembali kepada kolaborator tentang langkah-langkah
pembelajaran model PBL.
2) Guru memberikan pengarahan kepada siswa agar dalam proses percobaan semua
anggota kelompok ikut berpartisipasi dengan baik.
3) Guru memberikan skor keaktifaan bagi siswa yang mau bertanya, memberi
tanggapan, dan menjawab pertanyaan dimana siswa yang aktif akan
mendapatkan sesuatu dari guru.
4.1.3. Deskripsi Siklus II
Siklus II merupakan tindak lanjut dan upaya perbaikan dari kegiatan
pembelajaran siklus I. Kegiatan pembelajaran siklus II dengan menerapkan model
PBL dilakukan dalam empat kali pertemuan. Tahapan yang dilakukan dalam siklus II
sama tahapan siklus I yaitu terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Tahapan-tahapan
yang dilakukan dalam siklus II adalah sebagai berikut:
4.1.3.1. Tahap Perencanaan
Kegiatan tahap perencanaan pada siklus II dilaksanakan dalam 4 pertemuan
dengan rincian sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada minggu pertama bulan
April. Sebelum melakukan tindakan siklus II peneliti menganalisis Standar
Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model, Kompetensi Dasar yaitu membuat suatu karya/model, misalnya
periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya,
sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dan menguji cara kerja periskop
yang dibuat. Merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL
sesuai dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Materi yang dipilih pada
pertemuan pertama yaitu tentang cara membuat periskop dari bahan sederhana dan
cara menguji cara kerja periskop. Setelah selesai menyusun RPP dan materi
pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan
digunakan. Pada pertemuan pertama peneliti menyiapkan bahan sederhana yang akan
digunakan dalam membuat periskop yaitu kardus pasta gigi, cermin 2 buah dengan
ukuran 4 x 3 cm, lem bakar. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran
lainnya seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi
aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja sama belajar
siswa dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.
2) Pertemuan Kedua
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada
pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang
akan dipelajari. Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan kedua, peneliti
menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu membuat suatu
karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan
sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi dua indikator yaitu membuat
kaleidoskop dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dan menguji
cara kerja kaleidoskop yang dibuat. Setelah indikator selesai dibuat selanjutnya yaitu
merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK,
KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Setelah selesai menyusun RPP dan materi
pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan
digunakan. Pada pertemuan kedua peneliti menyiapkan bahan sederhana yang akan
manik-manik warna-warni, lem, mika bening. Peneliti juga mempersiapkan perangkat
pembelajaran lainnya seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember
observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja
sama belajar siswa dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.
3) Pertemuan Ketiga
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut pada
pertemuan pertama dan kedua yang membedakan dari pertemuan pertama dan kedua
adalah materi yang akan dipelajari. Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan
ketiga, peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya
melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu membuat
suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi dua indikator yaitu
membuat lup dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dan
menguji cara kerja lup yang dibuat. Setelah indikator selesai dibuat selanjutnya yaitu
merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK,
KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Setelah selesai menyusun RPP dan materi
pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan
digunakan. Pada pertemuan ketiga peneliti menyiapkan bahan sederhana yang akan
digunakan dalam membuat lup yaitu bholam lampu, karet balon dan tang. Peneliti
juga mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya seperti daftar presensi siswa,
lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas
siswa, lember observasi kerja sama belajar siswa dan menyusun alat evaluasi untuk
mengetahui hasil belajar IPA.
4) Pertemuan Keempat
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan keempat sebagai tindak lanjut dari
pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan kesatu, kedua dan ketiga. Pertemuan keempat
digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran
diantaranya yaitu lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 30 soal dalam bentuk soal
pilihan ganda dan lembar jawab. Sebelum guru mengadakan tes evaluasi, guru
mengulang sekilas tentang materi-materi yang telah dipelajari pada pertemuan kesatu,
kedua dan ketiga. Guru mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit.
4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan deskripsi dari kegiatan
pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran serta deskripsi
tentang observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan
menerapkan model PBL. Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan dalam
empat kali pertemuan yaitu sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanana tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada
hari Selasa, 1 April 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan pertama diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan kepada siswa
apabila seseorang berada dibalik tembok yang lebih tinggi dari tinggi badan orang
tersebut, apakah orang tersebut dapat melihat keadaan atau apa saja yang berada di
balik tembok. Guru bersama siswa bertanya jawab untuk menumbuhkan rasa ingin
tahu siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu tentang membuat periskop dari bahan sederhana dan menguji periskop yang
dibuat.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali
dengan guru member pertanyaan mengapa kapal selam ketika berada di dalam air
masih bisa melihat kondisi dipermukaan air. Berdasarkan pertanyaan tersebut guru
membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan
diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu
membuat periskop dari bahan sederhana dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya.
Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang
masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa
bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih.
Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan.
Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan
percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara
bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap
kelompok yang presentasi. Kegiatan elaborasi diakhiri dengan evaluasi terhadap
seluruh hasil percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan
memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta
meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi
yang didapat siswa.
Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama
menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan salam penutup.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari dua observasi
yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, dan aktivitas siswa dalam menerapkan
model PBL. Hasil observasi diperoleh dari lembar observasi. Lembar observasi
aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi
aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi kerja
sama terdiri dari 9 aspek dengan 26 indikator. Masing-masing indikator dalam lembar
observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika pernyatan pada masing-masing
pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika
pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik,
skor 4 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan
kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan
kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0%
- 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60%
berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik
sekali (A).
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 19 berikut:
Tabel 19 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Ke-1
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
Melaksanakan investigasi 11, 12, 13, 14 12
Menyiapkan laporan akhir 15, 16 6
Mempresentasikan laporan akhir 17, 18, 19 9
Evaluasi hasil percobaan 20, 21, 22, 23, 24, 25
Berdasarkan tabel 19 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran
dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan menjadi 30
indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 27 indikator, indikator
yang memperoleh skor 4 sebanyak 3 indikator, sehingga total skor seluruhnya adalah
93. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu
indikator 1 dan 2, masing-masing indikator memperoleh skor 4, sehingga
memperoleh jumlah skor 8. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu
memperoleh jumlah skor 10. Aspek pengelompokan terdiri dari 4 indikator yaitu
indikator 6, 7, 8 dan 9, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek
pengelompokan memperoleh jumlah skor 12. Aspek perencanaan percobaan terdiri
dari 1 indikator yaitu indikator 10 mendapat skor 3 sehingga memperoleh jumlah skor
3. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 4 indikator yaitu indikator 11, 12, 13, dan
14, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek ini memperoleh jumlah
skor 12. Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15
dan 16, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek ini memperoleh
jumlah skor 6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu
indikator 17, 18, dan 19, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek
ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 6 indikator
yaitu indikator 20, 21, 22, 23, 24 dan 25, masing-masing indikator mendapat skor 3
sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 18. Selanjutnya pada aspek kegiatan
akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, 29 dan 30, masing-masing
indikator mendapat skor 3, sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor
15.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model
PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat
dilihat pada tabel 20 berikut ini:
Tabel 20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Ke-1
Berdasarkan tabel 20 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan diterapkan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang
dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 8
indikator, indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 21 indikator dan indikator yang
mendapat skor 4 yaitu 1 indikator, sehingga jumlah skor seluruhnya adalah 83. Aspek
kesiapan belajar siswa terdapat 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat skor 4,
sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3
indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat skor 3
sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek pengelompokan terdapat 3
indikator yaitu indikator 5 dan 7 mendapat skor 3, indikator 6 mendapat skor 2,
sehingga aspek pengelompokan memperoleh jumlah skor 8. Aspek perencanaan
percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 8 dan 9, masing-masing indikator
mendapat skor 3 sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 6. Aspek melaksanakan
investigasi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, dan 14 mendapat skor 3,
indikator 13 mendapat skor 2, sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 14. Aspek
menyiapkan laporan akhir laoran percobaan terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 15
dan 17 mendapat skor 3, indikator 16 mendapat skor 2, sehingga aspek ini
memperoleh jumlah 8. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 6 indikator
yaitu indikator 18, 19 dan 22 mendapat skor 3, indikator 20, 21 dan 23 mendapat skor
2, sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 15. Aspek evaluasi hasil percobaan
terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 24 dan 25, indikator 24 mendapat skor 3 dan
indikator 25 mendapat skor 2 sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 5. Aspek
kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 29, dan 30 mendapat
skor 3, indikator 28 mendapat skor 2, sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh
2) Pertemuan Kedua a) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanana tindakan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Rabu, 2 April 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan kedua diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang
dirumah memiliki mainan yang dapat menghasilkan bayangan atau pola-pola yang
indah/menarik. Guru bersama siswa bertanya jawab untuk menumbuhkan rasa ingin
tahu siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu tentang membuat kaleidoskop dari bahan sederhana dengan menerapkan
sifat-sifat cahaya dan menguji cara kerja kaleidoskop yang dibuat.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri
dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali
dengan guru menunjukkan kaleidoskop yang telah dibuat oleh guru, kemudian guru
menyuruh salah satu siswa maju ke depan untuk melihat dalam kaleidoskop dari salah
satu lubang. Guru bertanya apakah ada bayangan /pola-pola yang terbentuk dan
mengapa bias terbentuk bayangan tersebut. Berdasarkan pertanyaan tersebut guru
membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan
kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik yang
diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu
membuat kaleidoskop dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang
masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa
bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih.
Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan.
Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan
percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara
bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap
seluruh hasil percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan
memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta
meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi
yang didapat siswa.
Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama
menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan salam penutup.
b) Hasil Observasi
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi
yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, dan aktivitas siswa dalam menerapkan
model PBL. Hasil observasi diperoleh dari lembar observasi. Lembar observasi
aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi
aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Masing-masing
indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika
pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori sangat
kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru
dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada masing-masing indikator
dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan pada masing-masing
indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan
dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar
observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40%
berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik
(B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan
Tabel 21 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Ke-2
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
1 2 3 4
Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2 8
Kegiatan awal 4, 5 3 10
Pengelompokan 6, 7, 8, 9 12
Perencanaan percobaan 10 4
Melaksanakan investigasi 14 11, 12, 13 15
Menyiapkan laporan akhir 15, 16 6
Mempresentasikan laporan akhir 18, 19, 17 10
Evaluasi hasil percobaan 20, 21, 22, 23, 25
24 19
Kegiatan akhir 26, 27, 29 28, 30 17
Total 19 11 101
Berdasarkan tabel 21 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran
menggunakan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan
menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 19 indikator,
dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 11 indikator, sehingga jumlah skor
seluruhnya adalah 101. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2
indikator yaitu indikator 1 dan 2, masing-masing indikator memperoleh skor 4
memperoleh jumlah skor 15. Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 2 indikator
yaitu indikator 15 dan 16, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek
ini memperoleh jumlah skor 6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3
indikator yaitu indikator 18 dan 19 mendapat skor 3, indikator 17 mendapat skor 4,
dari 6 indikator yaitu indikator 20, 21, 22, 23, dan 25 mendapat skor 3, dan indikator
24 mendapat skor 4, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 19. Selanjutnya
aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, dan 29 mendapat
skor 3, indikator 28 dan 30 mendapat skor 4, sehingga aspek ini memperoleh jumlah
skor 17.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model
PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat
dilihat pada tabel 22 berikut ini:
Tabel 22 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Ke-2
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor
Berdasarkan tabel 22 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan
menjadi 30 indikator yaitu indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 25 indikator dan
indikator yang mendapat skor 4 yaitu 3 indikator jadi jumlah skor seluruhnya adalah
91. Aspek kesiapan belajar siswa terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat
skor 4, sehingga memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3
indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat skor 3
sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek pengelompokan terdapat 3
indikator yaitu indikator 5, 6, dan 7, masing-masing indikator mendapat skor 3
sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek perencanaan percobaan