• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

38

Pada sub judul pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub judul

yaitu deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi pra

siklus akan membahas kondisi awal siswa sebelum dilakukan penelitian. Deskripsi

siklus I akan membahas tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan tindakan,

observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan. Sama seperti deskripsi siklus I

deskripsi siklus II juga akan membahas tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan

tindakan, observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan.

4.1.1. Deskripsi Pra Siklus

Penelitian dilakukan di kelas 5 SDN 2 Karanganyar semester II tahun

pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Sebelum melakukan

penelitian, peneliti melakukan observasi dengan siswa dan guru SDN 2 Karanganyar

saat pembelajaran IPA. Peneliti juga melakukan observasi terhadap hasil belajar

dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terdapat

berbagai permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran IPA.

Hasil observasi sebelum tindakan dilakukan menunjukkan bahwa siswa kelas

5 SDN 2 Karanganyar Hasil Belajar siswa masih rendah atau di bawah KKM.

Berdasarkan observasi saat pembelajaran IPA sebelum dilakukan tindakan adalah

sebagai berikut:

Tabel 9 Hasil Observasi Hasil Belajar Prasiklus

No. Skor Frekuensi Kategori

1 26-41 12 Sangat rendah

2 42-57 15 Rendah

3 58-73 1 Sedang

4 74-89 - Tinggi

5 90-104 - Sangat tinggi

Jumlah 28

Skor rata-rata 49,56

Skor maksimal 58

(2)

Berdasarkan tabel 9 hasil observasi pembelajaran IPA dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapatkan skor antara 26-41 terdapat 12 siswa dengan kategori sangat

rendah. Siswa yang mendapatkan skor antara 42-57 terdapat 15 siswa dengan

kategori rendah, sedangkan siswa yang mendapatkan skor antara 58-73 terdapat 1

siswa dengan kategori sedang. Rata-rata skor hasil belajar pada prasiklus yaitu 49,56

dengan skor maksimal 58 dan skor minimal 38.

Sebelum dilakukan tindakan masih rendah. Hasil belajar IPA prasiklus diambil

dari nilai ulangan harian pada awal semester II. Berdasarkan hasil nilai ulangan

harian IPA pada pokok bahasan pesawat sederhana menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 67)

dapat dilihat dalam tabel 10 ketuntasan sebagai berikut:

Table 10 Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥ 67 18 44

Belum tuntas < 67 10 56

Jumlah 28 100

KKM 67

Rata-rata 60,67

Nilai minimal 35

Nilai maksimal 83

Berdasarkan table 10 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di

atas KKM sebanyak 18 siswa dengan persentase 44%, sedangkan siswa yang belum

mencapai KKM sebanyak 10 siswa dengan persentase 56%. Dengan rata-rata kelas

60,67, nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 83. Rendahnya hasil belajar IPA siswa

kelas 5 SDN 2 Karanganyar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain penggunaan

model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada saat pembelajaran IPA guru

masih menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga pembelajaran lebih

berpusat pada guru. Guru masih terpaku pada buku teks saja, siswa hanya

mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru, setelah itu siswa

(3)

dilakukan guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berdiskusi,

sehingga membuat hasil belajar siswa rendah.

Berdasarkan hasil belajar IPA yang masih rendah maka peneliti mengadakan

perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan Pendekatan Saintifik dengan model

pembelajaran PBL melalui pembelajaran siklus I dan siklus II.

4.1.2. Deskripsi Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada

siklus I dengan menerapkan model pembelajaran PBL dilakukan dalam empat kali

pertemuan. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam siklus I adalah sebagai berikut:

4.1.2.1. Tahap Perencanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan

dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke 4 bulan Maret.

Sebelum melakukan tindakan siklus I peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu

menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model,

Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan

menjadi dua indikator yaitu mengidentifikasi bahwa sifat cahaya merambat lurus dan

mengidentifikasi benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Merumuskan tujuan

sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK, KD,

indikator dan tujuan yang dibuat. Materi yang dipilih pada pertemuan pertama yaitu

tentang cahaya dapat merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening.

Setelah selesai menyusun RPP dan materi pembelajaran kemudian peneliti

mempersiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan. Pada pertemuan pertama

alat peraga yang digunakan yaitu karton berlubang sebanyak 4 buah yang disusun

sejajar dan benda-benda disekitar yang dapat ditembus cahaya dan tidak dapat

(4)

seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru,

lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja sama belajar siswa dan

menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada

pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang

akan dipelajari yaitu tentang membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan dan

mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cembung dan

cekung. Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan kedua, peneliti menganalisis

Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat

suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya,

kemudian dijabarkan menjadi empat indikator yaitu mengidentifikasi bahwa cahaya

dapat dipantulkan, mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar,

mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung, dan

mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung. Setelah

indikator selesai dibuat selanjutnya yaitu merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD

dan indikator. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menerapkan model PBL sesuai dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat.

Setelah selesai menyusun RPP dan materi pembelajaran kemudian peneliti

mempersiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan. Pada pertemuan kedua

alat peraga yang digunakan yaitu cermin datar, sendok sayur sebagai cermin cekung

dan cembung serta kaca spion motor. Peneliti juga mempersiapkan perangkat

pembelajaran lainnya seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember

observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja

sama belajar siswa dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.

3) Pertemuan Ketiga

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut pada

pertemuan kedua yang membedakan dari pertemuan kedua adalah materi yang akan

(5)

dapat diuraikan menjadi berbagai warna. Sebelum melakukan kegiatan pada

pertemuan kedua, peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan

sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi dua indikator yaitu

mengidentifikasi bahwa cahaya dapat dibiaskan dan mengidentifikasi bahwa cahaya

dapat diuraikan menjadi berbagai warna. Setelah indikator selesai dibuat selanjutnya

yaitu merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai

dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Setelah selesai menyusun RPP dan

materi pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang

akan digunakan. Pada pertemuan kedua alat peraga yang digunakan yaitu cermin

datar, sendok sayur sebagai cermin cekung dan cembung serta kaca spion motor.

Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya seperti daftar presensi

siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru, lembar observasi

aktivitas siswa, dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.

4) Pertemuan Keempat

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan keempat sebagai tindak lanjut dari

pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan kesatu, kedua dan keempat. Pertemuan

keempat digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada

pertemuan kesatu, dua dan ketiga. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan

keempat berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses

pembelajaran diantaranya yaitu lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 35 soal

dalam bentuk soal pilihan ganda dan lembar jawab. Sebelum guru mengadakan tes

evaluasi, guru mengulang sekilas tentang materi-materi yang telah dipelajari pada

pertemuan kesatu, kedua dan ketiga. Guru mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35

menit.

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan deskripsi dari kegiatan

(6)

tentang hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan

menerapkan model PBL. Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan dalam

empat kali pertemuan yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Senin, 24 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada

pertemuan pertama diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyuruh siswa berjalan dengan

mata tertutup kemudian memotivasi siswa dengan tanya jawab. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa

sifat cahaya merambat lurus dan mengidentifikasi benda-benda yang dapat ditembus

oleh cahaya.

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri

dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali

dengan guru bercerita tentang ketika berada didalam kelas dapat melihat apapun yang

ada di luar kelas melalui kaca jendela kelas. Berdasarkan cerita tersebut guru

membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan

kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik yang

diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu cahaya

merambat lurus dan benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Kegiatan eksplorasi

diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang masing-masing

kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa bergabung dengan

kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih. Selanjutnya siswa

menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan. Siswa melakukan

percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan percobaan menyusun

laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara bergantian.

Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kelompok yang

(7)

percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan memberikan

pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, member kesempatan

kepada siswa untuk menanyaka hal-hal yang belum diketahui serta meluruskan

kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi yang didapat

siswa.

Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama

menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi

yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan

model PBL. Hasil observasi diperoleh dari lembar observasi. Lembar observasi

aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi

aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Masing-masing

indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika

pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori sangat

kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru

dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada masing-masing indikator

dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan pada masing-masing

indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan

dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar

observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40%

berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik

(B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijabarkan dalam

(8)

Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-1

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2 4

Kegiatan awal 3, 4, 5 6

Pengelompokan 6, 7 8, 9 10

Perencanaan percobaan 10 2

Melaksanakan investigasi 11, 13, 14 12 9

Menyiapkan loporan akhir 16 15 5

Mempresentasikan laporan akhir 19, 17, 18 8

Evaluasi hasil percobaan 20, 21,

Berdasarkan tabel 11 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan model

PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu

indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 20 indikator, dan yang memperoleh skor

3 sebanyak 10 indikator, sehingga total skor seluruhnya adalah 70. Pada aspek

memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator

memperoleh skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan

awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 3, 4, dan 5, masing-masing indikator

mendapatkan skor 2, sehingga pada aspek ini memperoleh jumlah skor 6. Aspek

pengelompokan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 6 dan 7 mendapatkan skor 2,

indikator 8 dan 9 mendapatkan skor 3, sehingga pada aspek ini mendapat jumlah skor

10. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 10 mendapat

skor 2, sehingga aspek ini hanya mendapat jumlah skor 2. Aspek melaksanakan

investigasi terdapat 4 indikator yaitu indikator 11, 13 dan 14 masing-masing

mendapat skor 2, indikator 12 mendapat skor 3, sehingga pada aspek ini memperoleh

jumlah skor 10. Aspek menyiapkan loporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator 15 mendapat skor 3 dan indikator 16 mendapat skor 2, sehingga aspek ini

memperoleh jumlah skor Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3

(9)

18 mendapat skor 3 sehingga pada aspek ini mendapatkan jumlah skor 8. Aspek

evalusi hasil percobaan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 20, 21, 22, 23, 24 dan

25, indikator 20, 21, dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator 22, 24 dan 25

mendapat skor 3 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 15. Selanjutnya pada

aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, dan 29 mendapat

skor 2, indikator 30 mendapatkan skor 3 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 11.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model

PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat

dilihat pada tabel 12 berikut ini:

Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-1

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

Berdasarkan tabel 12 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui indikator yang memperoleh skor 1

sebanyak 8 indikator dan yang mendapat skor 2 sebanyak 22 indikator, sehingga

jumlah skor seluruhnya adalah 52. Aspek kesiapan belajar siswa terdapat 1 indikator

yaitu indikator 1 mendapat skor 2, sehingga jumlah skor 2. Aspek kegiatan awal

terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat

skor 2, sehingga aspek kegiatan awal mendapat jumlah skor 6. Aspek pengelompokan

terdapat 3 indikator yaitu indikator 5, 6, dan 7, indikator 5 dan 7 mendapat skor 2 dan

indikator 6 mendapat skor 1, sehingga aspek pengelompokan mendapat jumlah skor

5. Aspek perencanaan percobaan terdapat 2 indikator yaitu indikator 8 dan 9,

(10)

melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, 13, dan 14,

indikator 10, 11, dan 12 mendapat skor 2, indikator 13 dan 14 mendapat skor 1

sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 8.

Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu 15, 16, dan 17,

masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor

6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 18,

19, 20, 21, 22, dan 23, indikator 20, 21, dan 23 mendapat skor 1, indikator 18, 19 dan

22 mendapat skor 2, sehingga aspek pelaporan hasil percobaan mendapat jumlah skor

9. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 2 indikator, indikator 24 mendapat skor

1 dan indikator 25 mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 3.

Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, 29 dan 30,

indikator 26, 28, 29, dan 30 mendapat skor 2, indikator 27 mendapat skor 1, sehingga

kegiatan akhir mendapat jumlah skor 9.

2) Pertemuan Kedua a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Selasa, 25 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada

pertemuan kedua diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang

sebelum berangkat ke sekolah bercermin terlebih dahulu, kemudian memotivasi siswa

dengan tanya jawab. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa cahaya dapat dipantulkan dan

mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cekung dan

cembung.

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri

dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali

dengan guru menyuruh salah satu siswa maju ke depan kelas untuk berdiri di depan

cermin yang telah disediakan, kemudian guru menyuruh siswa mengangkat tangan

(11)

pada cermin, kemudian guru dan siswa saling bertanya jawab. Berdasarkan kegiatan

tersebut guru membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru

memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik

yang diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu

tentang cahaya dapat dipantulkan dan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin

datar, cekung dan cembung

Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang

masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa

bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih.

Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan.

Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan

percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara

bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap

kelompok yang presentasi. Kegiatan elaborasi diakhiri dengan evaluasi terhadap

seluruh hasil percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan

memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, member

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta

meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi

yang didapat siswa.

Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama

menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi

yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan

model PBL, dan hasil observasi hasil belajar siswa. Hasil observasi diperoleh dari

(12)

30 indikator. Lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30

indikator. Lembar observasi hasil belajar siswa terdiri dari 9 aspek dengan 26

indikator. Masing-masing indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan

ketentuan skor 1 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru

dengan kategori sangat kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator

dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada

masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan

pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor

akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria

penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat

kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C),

skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 13 berikut:

Tabel 13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-2

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2 6

Kegiatan awal 3, 4, 5 6

Pengelompokan 6, 7 8, 9 10

Perencanaan percobaan 10 2

Melaksanakan investigasi 11,12,13, 14 12

Menyiapkan laporan akhir 16 15 5

Mempresentasikan laporan akhir 17,18,19 9

Evaluasi hasil percobaan 20, 21,23 22, 24, 25 15

Kegiatan akhir 27,28,29 26,30 12

Total 13 17 77

Berdasarkan tabel 13hasil observasi aktivitas guru dalam menerapakan model

PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu

indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 13 indikator, dan indikator yang

memperoleh skor 3 sebanyak 17 indikator, sehingga total skor seluruhnya adalah 77.

Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 1

(13)

jumlah skor 6. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 3, 4 dan 5,

masing-masing indikator mendapat skor 2, sehingga aspek ini mendapat jumlah skor

6. Aspek pengelompokan terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 6, 7, 8 dan 9, pada

indikator 6 dan 7 mendapat skor 2, indikator 8 dan 9 mendapat skor 3, sehingga aspek

pengelompokan memperoleh jumlah skor 10. Aspek perencanaan percobaan terdiri

dari 1 indikator yaitu indikator 10, mendapat skor 2 sehingga aspek ini mendapat

jumlah skor 2. Aspek melaksanakan investigasi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

11, 12, 13, dan 14 masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek

melaksanakan investigasi memperoleh jumlah skor 15.

Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15 dan

16, indikator 15 mendapat skor 3 dan indikator 16 mendapat skor 2 sehingga aspek

ini memperoleh jumlah skor 5. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3

indikator yaitu indikator 17, 18, dan 19, masing-masing indikator mendapat skor 3,

sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek evalusi hasil percobaan terdiri

dari 6 indikator yaitu indikator 20, 21 dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator

22, 24 dan 25 mendapat skor 3 sehingga aspek evalusi hasil percobaan memperoleh

jumlah skor 15. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu

indikator 26 dan 30 mendapat skor 3, indikator 27, 28, dan 29 mendapat skor 2

sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 12

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model

PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat

(14)

Tabel 14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-2

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

Melaksanakan investigasi 10, 11, 12,13,14 10

Menyiapkan laporan akhir 15, 16, 17 6

Mempresentasikan laporan akhir 19, 20, 21, 22, 23, 18 13

Evaluasi hasil percobaan 24, 25 4

Kegiatan akhir 26, 27, 28, 29, 30 10

Total 28 2 62

Berdasarkan tabel 14 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan

menjadi 30 indikator, indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 28 indikator dan

yang mendapat skor 3 sebanyak 2 indikator sehingga jumlah skor seluruhnya adalah

62. Aspek kesiapan belajar siswa terdapat 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat skor

3 sehingga aspek kesiapan belajar siswa memperoleh jumlah 3. Aspek kegiatan awal

terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat

skor 2 sehingga aspek kegiatan awal memperoleh jumah skor 6. Aspek

pengelompokan terdapat 3 indikator, masing-masing indikator mendapat skor 3

sehingga memperoleh jumlah skor 6. Aspek perencanaan percobaan terdiri dari 2

indikator yaitu indikator 8 dan 9, masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga

memperoleh jumlah skor 4. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator

yaitu indikator 10, 11, 12, 13 dan 14, masing-masing indikator mendapat skor 2

sehingga memperoleh jumlah skor 10.

Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu 15, 16, dan 17,

masing-masing indikator mendapat skor 2 sehingga memperoleh jumlah skor 6.

Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 19, 20,

21, dan 23 mendapat skor 2 sedangkan indikator 18 mendapat skor 3 sehingga

(15)

yaitu indikator 24 dan 25, indikator 24 dan 25 masing-masing mendapat skor 2

sehingga memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator

yaitu indikator 26, 27, 28, 29, dan 30, masing-masing indikator mendapat skor 2

sehingga memperoleh jumlah skor 10.

Hasil observasi hasil belajar diambil dari lembar observasi yang diambil dari

indikator ketrampilan kooperatif. Aspek yang diukur meliputi sembilan aspek

ketrampilan yaitu menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil

giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong

partisipasi, mengundang orang lain, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan

menghormati perbedaan individu. Hasil observasi kerja sama siswa dalam

pembelajaran dengan model PBL dapat dilihat pada tabel 15 berikut:

Tabel 15 Hasil Observasi Hasil Belajar Siklus I Pertemuan Ke-2

No. Skor Frekuensi Kategori

1. 26-41 - Sangat rendah

2. 42-57 2 Rendah

3. 58-73 22 Sedang

4. 74-89 4 Tinggi

5. 90-104 - Sangat tinggi

Jumlah 28

Skor rata-rata 67,94

Skor maksimal 78

Skor minimal 50

Berdasarkan tabel 15 hasil observasi terhadap kerja sama siswa dalam

pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

skor antara 42-57 terdapat 2 siswa dengan kategori rendah. Siswa yang mendapatkan

skor antara 58-73 terdapat 22 siswa dengan kategori sedang. Siswa yang

mendapatkan skor antara 74-89 terdapat 4 siswa dengan kategori tinggi. Rata-rata

skor kerja sama pada siklus I pertemuan kedua yaitu 67,94 dengan skor maksimal 78

(16)

3) Pertemuan Ketiga a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari

Rabu, 26 Maret 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada

pertemuan ketiga dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan mengajak seluruh siswa untuk bernyanyi lagu “pelangi-pelangi”, kemudian guru bertanya kepada siswa kapan terjadi pelangi dan pelangi memiliki warna apa saja. Guru memotivasi siswa dengan

tanya jawab untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi bahwa

cahaya dapat dibiaskan dan mengidentifikasi bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi

berbagai warna.

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri

dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali

dengan guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah pergi ke kolam renang,

bagaimana dasar kolam yang dilihat oleh siswa apakah terlihat dangkal atau dalam.

Berdasarkan kegiatan tersebut guru membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah

topik. Guru memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik.

Beberapa topik yang diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan

dipelajari yaitu tentang cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan. Kegiatan

eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang

masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa bergabung

dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih. Selanjutnya siswa

menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan. Siswa melakukan

percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan percobaan menyusun

laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara bergantian.

Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kelompok yang

presentasi. Kegiatan elaborasi diakhiri dengan evaluasi dari guru terhadap seluruh

(17)

memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, memberi

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta

meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi

yang didapat siswa.

Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama

menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi

yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dalam menerapkan

model PBL, dan hasil observasi hasil belajar siswa. Hasil observasi diperoleh dari

lembar observasi. Lembar observasi aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan

30 indikator. Lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30

indikator. Lembar observasi hasil belajar terdiri dari 9 aspek dengan 26 indikator.

Masing-masing indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan

skor 1 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan

kategori sangat kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator

dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada

masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan

pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor

akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria

penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat

kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C),

skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan ketiga dijabarkan dalam

(18)

Tabel 16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-3

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2 6

Kegiatan awal 4 3, 5 8

Pengelompokan 7 6, 8, 9 11

Perencanaan percobaan 10 3

Melaksanakan investigasi 11,12,13, 14 12

Menyiapkan laporan akhir 15, 16 6

Mempresentasikan laporan akhir 17,18,19, 9

Evaluasi hasil percobaan 23 20, 21, 22, 24,

25 17

Kegiatan akhir 26, 27, 28, 29,

30 15

Total 3 27 87

Berdasarkan tabel 16 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan menjadi 30

indikator, indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 3 indikator, dan indikator

yang memperoleh skor 3 sebanyak 27 indikator sehingga jumlah skor seluruhnya

adalah 87. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator 1 dan 2 masing-masing indikator memperoleh skor 3 sehingga mendapat

jumlah skor 6. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 4 mendapat

skor 2, indikator 3 dan 5 mendapat skor 3 sehingga memperoleh jumlah skor 8.

Aspek pengelompokan terdapat 4 indikator yaitu indikator 7 mendapat skor 2,

indikator 6, 8, dan 9 mendapat skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 11. Aspek

perencanaan percobaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 10 mendapat skor 3,

sehingga memperoleh jumlah skor 3. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 4

indikator yaitu indikator 11, 12, 13, dan 14, masing-masing indikator mendapat skor

3, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 12. Aspek menyiapkan laporan akhir

terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15 dan 16, masing-masing indikator mendapat

skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 6. Aspek mempresentasikan laporan akhir

terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 17, 18 dan 19, masing-masing indikator

(19)

percobaan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator 23 mendapat skor 2 sedangkan

indikator 20, 21, 22, 24, dan 25 mendapat skor 3, sehingga aspek ini memperoleh

jumlah skor 17. Selanjutnya aspek kegiatan akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator

26, 27, 28, 29 dan 30, masing-masing indikator mendapat skor 3, sehingga aspek

kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 15.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model

PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat

dilihat pada tabel 17 berikut ini:

Tabel 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-3

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

Mempresentasikan laporan akhir 19, 20, 21,

22, 23, 18

13

Evaluasi hasil percobaan 25 24 5

Kegiatan akhir 28, 29 26, 27, 30 13

Total 16 14 74

Berdasarkan tabel 17 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 16 indikator

dan yang mendapat skor 3 sebanyak 14 indikator, sehingga jumlah skor seluruhnya

adalah 74. Aspek kesiapan belajar siswa terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 1

mendapat skor 3, sehingga aspek kesiapan belajar siswa memperoleh jumlah skor3.

Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 2, 3 dan 4, indikator 2 dan

3 mendapat skor 3, indikator 4 mendapat skor 2, sehingga memperoleh jumlah skor 8.

Aspek pengelompokan terdapat 3 indikator yaitu indikator 5, 6, dan 7, indikator 5 dan

6 mendapat skor 2, indikator 7 mendapat skor 3, sehingga memperoleh jumlah skor 7.

(20)

masing-masing indikator mendapat skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 4.

Aspek melaksanakan investigasi terdapat 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, 13,

dan 14, indikator 10, 12, dan 14 mendapat skor 3, indikator 11, 13 mendapat skor 3,

sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 13. Aspek menyiapkan laporan akhir

terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 15 dan 17 mendapat skor 3, indikator 16

mendapat skor 2, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 8. Aspek

mempresentasikan laporan akhir terdapat 6 indikator yaitu indikator 19, 20, 21, 22

dan 23 mendapat skor 2, indikator 18 mendapat skor 3 sehingga aspek ini

memperoleh jumlah skor 13. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 2 indikator

yaitu indikator 24 mendapat skor 3, indikator 25 mendapat skor 2, sehingga aspek ini

memperoleh jumlah skor 5. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu

indikator 26, 27, dan 30 mendapat skor 3, indikator 28, 29 mendapat skor 2 sehingga

aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor 10.

4) Pertemuan Keempat

Pelaksanana tindakan pada siklus I pertemuan keempat dilaksanakan pada hari

Kamis, 27 Maret 2017 pukul 07.00-08.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan

keempat sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga yaitu

melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada petemuan keempat diawali

dengan berdoa dan guru mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti

pembelajaran. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk menginagat kembali

materi yang telah dipelajaari pada pertemuan sedelumnya, kemudian guru

memberikan motivasi kepada siswa agar dalam mengerjakan tes evaluasi dengan

sungguh-sungguh dan percaya diri. Guru memberikan penjelasan tentang tata tertib

dan alokasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes evaluasi. Guru

membagikan lembar soal dan lembar jawab, kemudian siswa mengerjakan dengan

sungguh-sungguh dantenang. Siswa yang telah selesai mengerjakan soal tes evaluasi

mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab kepada guru, kemudian guru

(21)

diakhiri dengan guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

soal-soal yang belum dipahami dan menutup pembelajaran dengan salam penutup.

4.1.2.3. Hasil Tindakan

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I berupa hasil dari lembar observasi

dan hasil tes evaluasi. lembar observasi digunakan untuk mengukur keberhasilan

penerapan model PBL dalam pembelajaran. Lember observasi ditujukan untuk

mengamati aktivitas guru dan siswa menggunakan model PBL. Penilaian terhadap

aktivitas guru, aktivitas siswa dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan

dalam proses menerapkan model PBL pada siklus I terdiri dari 4 pertemuan, yaitu

pertemuan kesatu, pertemuan kedua, pertemuan ketiga dan pertemuan keempat.

Sedangkan hasil evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas 5.

Siswa yang mendapat nilai di atas KKM berarti tuntas, sedangkan siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM berarti belum tuntas.

4.1.2.4. Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

pertama, kedua, ketiga dan keempat, maka langkah selanjutnya yaitu refleksi atas

segala kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan dalam proses

pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan menganalisis

secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan didasarkan pada

data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui

keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model PBL. Selain itu refleksi

digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan

dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang diharapkan. Kegiatan

refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi antara guru kelas, guru observer, siswa dan

peneliti.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas

guru pada siklus I pertemuan pertama indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 20

dan yang mendapat skor 3 sebanyak 10 sehingga memperoleh jumlah skor 70 dengan

(22)

dan yang mendapat skor 3 sebanyak 17 sehingga memperoleh jumlah skor 77 dengan

persentase 64%. Pada pertemuan ketiga indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 3

dan yang mendapat skor 3 sebanyak 27 sehingga memperoleh jumlah skor 87 dengan

persentase 73%. Berdasarkan hasil analisis data dari aktivitas guru banyak indikator

yang mengalami peningkatan antara yaitu, (6) guru menyampaikan permasalahan,

(10) guru membimbing menyusun perencanaan percobaan, (14) guru membimbing

membuat kesimpulan percobaan, (19) guru membimbing siswa dalam memberikan

penilaian.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas

siswa pada siklus I pertemuan pertama indikator yang mendapat skor 1 sebanyak 8

dan yang mendapat skor 2 sebanyak 22 sehingga memperoleh jumlah skor 52 dengan

persentase 44%. Pada pertemuan kedua indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 28

dan yang mendapat skor 3 sebanyak 2 sehingga memperoleh jumlah skor 62 dengan

persentase 52%. Pada pertemuan ketiga indikator yang mendapat skor 2 sebanyak 16

dan yang mendapat skor 3 sebanyak 14 sehingga memperoleh jumlah skor 74 dengan

persentase 62%. Berdasarkan hasil analisis data dari aktivitas siswa banyak indikator

yang mengalami peningkatan antara yaitu, (10) siswaaktif mengikuti proses

percobaan, (12) siswa berdiskusi mengerjakan LKK berdasarkan hasil percobaan,

(15) siswa menyusun laporan akhir hasil percobaan, (26) Siswa mampu membuat

simpulan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari proses pembelajaran siklus I

masih terdapat beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang belum

maksimal, yaitu sedagai berikut:

1) Penerapan model pembelajaran PBL yang dilakukan oleh kolaborator masih ada

beberapa aspek yang belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun

oleh peneliti, kolaborator belum begitu paham tentang model pembelajaran PBL.

2) Dalam percobaan masih banyak siswa yang hanya mengandalkan temannya

kurang memberikan bentuan kepada teman kelompok, sehingga terjadi

(23)

3) Masih banyak siswa yang malu untuk bertanya, memberikan tanggapan teman

yang melakukan presentasi.

Berdasarkan berbagai kekurangan tersebut, peneliti mengadakan analisis dan

konsultasi dengan guru kelas 5, guru observer dan siswa, sehingga didapat

penyelesaian dari kekurangan sebagai berikut:

1) Peneliti menjelaskan kembali kepada kolaborator tentang langkah-langkah

pembelajaran model PBL.

2) Guru memberikan pengarahan kepada siswa agar dalam proses percobaan semua

anggota kelompok ikut berpartisipasi dengan baik.

3) Guru memberikan skor keaktifaan bagi siswa yang mau bertanya, memberi

tanggapan, dan menjawab pertanyaan dimana siswa yang aktif akan

mendapatkan sesuatu dari guru.

4.1.3. Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan tindak lanjut dan upaya perbaikan dari kegiatan

pembelajaran siklus I. Kegiatan pembelajaran siklus II dengan menerapkan model

PBL dilakukan dalam empat kali pertemuan. Tahapan yang dilakukan dalam siklus II

sama tahapan siklus I yaitu terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Tahapan-tahapan

yang dilakukan dalam siklus II adalah sebagai berikut:

4.1.3.1. Tahap Perencanaan

Kegiatan tahap perencanaan pada siklus II dilaksanakan dalam 4 pertemuan

dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada minggu pertama bulan

April. Sebelum melakukan tindakan siklus II peneliti menganalisis Standar

Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu

karya/model, Kompetensi Dasar yaitu membuat suatu karya/model, misalnya

periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya,

(24)

sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dan menguji cara kerja periskop

yang dibuat. Merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL

sesuai dengan SK, KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Materi yang dipilih pada

pertemuan pertama yaitu tentang cara membuat periskop dari bahan sederhana dan

cara menguji cara kerja periskop. Setelah selesai menyusun RPP dan materi

pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan

digunakan. Pada pertemuan pertama peneliti menyiapkan bahan sederhana yang akan

digunakan dalam membuat periskop yaitu kardus pasta gigi, cermin 2 buah dengan

ukuran 4 x 3 cm, lem bakar. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran

lainnya seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember observasi

aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja sama belajar

siswa dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada

pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang

akan dipelajari. Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan kedua, peneliti

menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui

kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu membuat suatu

karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan

sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi dua indikator yaitu membuat

kaleidoskop dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dan menguji

cara kerja kaleidoskop yang dibuat. Setelah indikator selesai dibuat selanjutnya yaitu

merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK,

KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Setelah selesai menyusun RPP dan materi

pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan

digunakan. Pada pertemuan kedua peneliti menyiapkan bahan sederhana yang akan

(25)

manik-manik warna-warni, lem, mika bening. Peneliti juga mempersiapkan perangkat

pembelajaran lainnya seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lember

observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lember observasi kerja

sama belajar siswa dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.

3) Pertemuan Ketiga

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut pada

pertemuan pertama dan kedua yang membedakan dari pertemuan pertama dan kedua

adalah materi yang akan dipelajari. Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan

ketiga, peneliti menganalisis Standar Kompetensi yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya

melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar yaitu membuat

suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan

menerapkan sifat-sifat cahaya, kemudian dijabarkan menjadi dua indikator yaitu

membuat lup dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dan

menguji cara kerja lup yang dibuat. Setelah indikator selesai dibuat selanjutnya yaitu

merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model PBL sesuai dengan SK,

KD, indikator dan tujuan yang dibuat. Setelah selesai menyusun RPP dan materi

pembelajaran kemudian peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan

digunakan. Pada pertemuan ketiga peneliti menyiapkan bahan sederhana yang akan

digunakan dalam membuat lup yaitu bholam lampu, karet balon dan tang. Peneliti

juga mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya seperti daftar presensi siswa,

lembar kerja kelompok, lember observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas

siswa, lember observasi kerja sama belajar siswa dan menyusun alat evaluasi untuk

mengetahui hasil belajar IPA.

4) Pertemuan Keempat

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan keempat sebagai tindak lanjut dari

pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan kesatu, kedua dan ketiga. Pertemuan keempat

digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan

(26)

berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran

diantaranya yaitu lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 30 soal dalam bentuk soal

pilihan ganda dan lembar jawab. Sebelum guru mengadakan tes evaluasi, guru

mengulang sekilas tentang materi-materi yang telah dipelajari pada pertemuan kesatu,

kedua dan ketiga. Guru mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit.

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan deskripsi dari kegiatan

pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran serta deskripsi

tentang observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan

menerapkan model PBL. Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan dalam

empat kali pertemuan yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanana tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Selasa, 1 April 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada

pertemuan pertama diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan kepada siswa

apabila seseorang berada dibalik tembok yang lebih tinggi dari tinggi badan orang

tersebut, apakah orang tersebut dapat melihat keadaan atau apa saja yang berada di

balik tembok. Guru bersama siswa bertanya jawab untuk menumbuhkan rasa ingin

tahu siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

yaitu tentang membuat periskop dari bahan sederhana dan menguji periskop yang

dibuat.

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang

terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali

dengan guru member pertanyaan mengapa kapal selam ketika berada di dalam air

masih bisa melihat kondisi dipermukaan air. Berdasarkan pertanyaan tersebut guru

membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan

(27)

diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu

membuat periskop dari bahan sederhana dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya.

Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang

masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa

bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih.

Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan.

Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan

percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara

bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap

kelompok yang presentasi. Kegiatan elaborasi diakhiri dengan evaluasi terhadap

seluruh hasil percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan

memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, memberi

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta

meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi

yang didapat siswa.

Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama

menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari dua observasi

yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, dan aktivitas siswa dalam menerapkan

model PBL. Hasil observasi diperoleh dari lembar observasi. Lembar observasi

aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi

aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi kerja

sama terdiri dari 9 aspek dengan 26 indikator. Masing-masing indikator dalam lembar

observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika pernyatan pada masing-masing

(28)

pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori cukup, skor 3 jika

pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik,

skor 4 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan

kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan

kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar observasi yaitu untuk total skor 0%

- 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40% berarti kurang (D), skor 41% - 60%

berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik (B) dan skor 81% - 100% berarti baik

sekali (A).

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 19 berikut:

Tabel 19 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Ke-1

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

Melaksanakan investigasi 11, 12, 13, 14 12

Menyiapkan laporan akhir 15, 16 6

Mempresentasikan laporan akhir 17, 18, 19 9

Evaluasi hasil percobaan 20, 21, 22, 23, 24, 25

Berdasarkan tabel 19 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan menjadi 30

indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 27 indikator, indikator

yang memperoleh skor 4 sebanyak 3 indikator, sehingga total skor seluruhnya adalah

93. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator 1 dan 2, masing-masing indikator memperoleh skor 4, sehingga

memperoleh jumlah skor 8. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3 indikator yaitu

(29)

memperoleh jumlah skor 10. Aspek pengelompokan terdiri dari 4 indikator yaitu

indikator 6, 7, 8 dan 9, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek

pengelompokan memperoleh jumlah skor 12. Aspek perencanaan percobaan terdiri

dari 1 indikator yaitu indikator 10 mendapat skor 3 sehingga memperoleh jumlah skor

3. Aspek melaksanakan investigasi terdapat 4 indikator yaitu indikator 11, 12, 13, dan

14, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek ini memperoleh jumlah

skor 12. Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 15

dan 16, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek ini memperoleh

jumlah skor 6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3 indikator yaitu

indikator 17, 18, dan 19, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek

ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek evaluasi hasil percobaan terdiri dari 6 indikator

yaitu indikator 20, 21, 22, 23, 24 dan 25, masing-masing indikator mendapat skor 3

sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 18. Selanjutnya pada aspek kegiatan

akhir terdapat 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 28, 29 dan 30, masing-masing

indikator mendapat skor 3, sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh jumlah skor

15.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model

PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat

dilihat pada tabel 20 berikut ini:

Tabel 20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Ke-1

(30)

Berdasarkan tabel 20 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan diterapkan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang

dijabarkan menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 8

indikator, indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 21 indikator dan indikator yang

mendapat skor 4 yaitu 1 indikator, sehingga jumlah skor seluruhnya adalah 83. Aspek

kesiapan belajar siswa terdapat 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat skor 4,

sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3

indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat skor 3

sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek pengelompokan terdapat 3

indikator yaitu indikator 5 dan 7 mendapat skor 3, indikator 6 mendapat skor 2,

sehingga aspek pengelompokan memperoleh jumlah skor 8. Aspek perencanaan

percobaan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 8 dan 9, masing-masing indikator

mendapat skor 3 sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 6. Aspek melaksanakan

investigasi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 10, 11, 12, dan 14 mendapat skor 3,

indikator 13 mendapat skor 2, sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 14. Aspek

menyiapkan laporan akhir laoran percobaan terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 15

dan 17 mendapat skor 3, indikator 16 mendapat skor 2, sehingga aspek ini

memperoleh jumlah 8. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 6 indikator

yaitu indikator 18, 19 dan 22 mendapat skor 3, indikator 20, 21 dan 23 mendapat skor

2, sehingga aspek ini mendapat jumlah skor 15. Aspek evaluasi hasil percobaan

terdiri dari 2 indikator yaitu indikator 24 dan 25, indikator 24 mendapat skor 3 dan

indikator 25 mendapat skor 2 sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 5. Aspek

kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, 29, dan 30 mendapat

skor 3, indikator 28 mendapat skor 2, sehingga aspek kegiatan akhir memperoleh

(31)

2) Pertemuan Kedua a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanana tindakan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Rabu, 2 April 2017 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada

pertemuan kedua diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang

dirumah memiliki mainan yang dapat menghasilkan bayangan atau pola-pola yang

indah/menarik. Guru bersama siswa bertanya jawab untuk menumbuhkan rasa ingin

tahu siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

yaitu tentang membuat kaleidoskop dari bahan sederhana dengan menerapkan

sifat-sifat cahaya dan menguji cara kerja kaleidoskop yang dibuat.

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri

dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi diawali

dengan guru menunjukkan kaleidoskop yang telah dibuat oleh guru, kemudian guru

menyuruh salah satu siswa maju ke depan untuk melihat dalam kaleidoskop dari salah

satu lubang. Guru bertanya apakah ada bayangan /pola-pola yang terbentuk dan

mengapa bias terbentuk bayangan tersebut. Berdasarkan pertanyaan tersebut guru

membimbing siswa untuk mengusulkan sejumlah topik. Guru memberikan

kesempatan kepada siapapun untuk mengusulkan topik. Beberapa topik yang

diusulkan siswa kemudian terjadi kesepakatan topik yang akan dipelajari yaitu

membuat kaleidoskop dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

Kegiatan eksplorasi diakhiri dengan pembagian kelompok secara heterogen yang

masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Dalam kegiatan eksplorasi siswa

bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang sudah dipilih.

Selanjutnya siswa menyusun perencanaan yang akan dilakukan dalam percobaan.

Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru setelah selesai melakukan

percobaan menyusun laporan percobaan dan mempresentasikan di depan kelas secara

bergantian. Kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian terhadap

(32)

seluruh hasil percobaan siswa yang dipresentasikan. Guru mengkonfirmasi dengan

memberikan pujian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh siswa, memberi

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui serta

meluruskan kesalahan pemahaman dan menberikan penguatan terhadap informasi

yang didapat siswa.

Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa secara bersama-sama

menyimpulkan apa yang telah dipelajari serta merefleksi materi yang telah dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer terdiri dari tiga observasi

yaitu hasil observasi terhadap aktivitas guru, dan aktivitas siswa dalam menerapkan

model PBL. Hasil observasi diperoleh dari lembar observasi. Lembar observasi

aktivitas guru yang terdiri dari 8 aspek dengan 30 indikator. Lembar observasi

aktivitas siswa yang terdiri dari 9 aspek dengan 30 indikator. Masing-masing

indikator dalam lembar observasi diberi skor 1-4 dengan ketentuan skor 1 jika

pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru dengan kategori sangat

kurang, skor 2 jika pernyatan pada masing-masing indikator dilakukan oleh guru

dengan kategori cukup, skor 3 jika pernyatan pada masing-masing indikator

dilakukan oleh guru dengan kategori baik, skor 4 jika pernyatan pada masing-masing

indikator dilakukan oleh guru dengan kategori baik sekali. Skor akan dijumlahkan

dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian dalam lembar

observasi yaitu untuk total skor 0% - 20% berarti sangat kurang (E), skor 21% - 40%

berarti kurang (D), skor 41% - 60% berarti cukup (C), skor 61% - 80% berarti baik

(B) dan skor 81% - 100% berarti baik sekali (A).

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan

(33)

Tabel 21 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Ke-2

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2 8

Kegiatan awal 4, 5 3 10

Pengelompokan 6, 7, 8, 9 12

Perencanaan percobaan 10 4

Melaksanakan investigasi 14 11, 12, 13 15

Menyiapkan laporan akhir 15, 16 6

Mempresentasikan laporan akhir 18, 19, 17 10

Evaluasi hasil percobaan 20, 21, 22, 23, 25

24 19

Kegiatan akhir 26, 27, 29 28, 30 17

Total 19 11 101

Berdasarkan tabel 21 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

menggunakan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

menjadi 30 indikator yaitu indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 19 indikator,

dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 11 indikator, sehingga jumlah skor

seluruhnya adalah 101. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2

indikator yaitu indikator 1 dan 2, masing-masing indikator memperoleh skor 4

memperoleh jumlah skor 15. Aspek menyiapkan laporan akhir terdiri dari 2 indikator

yaitu indikator 15 dan 16, masing-masing indikator mendapat skor 3 sehingga aspek

ini memperoleh jumlah skor 6. Aspek mempresentasikan laporan akhir terdiri dari 3

indikator yaitu indikator 18 dan 19 mendapat skor 3, indikator 17 mendapat skor 4,

(34)

dari 6 indikator yaitu indikator 20, 21, 22, 23, dan 25 mendapat skor 3, dan indikator

24 mendapat skor 4, sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 19. Selanjutnya

aspek kegiatan akhir terdiri dari 5 indikator yaitu indikator 26, 27, dan 29 mendapat

skor 3, indikator 28 dan 30 mendapat skor 4, sehingga aspek ini memperoleh jumlah

skor 17.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model

PBL diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat

dilihat pada tabel 22 berikut ini:

Tabel 22 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Ke-2

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

Berdasarkan tabel 22 hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan model PBL dapat diketahui bahwa dari 9 aspek dijabarkan

menjadi 30 indikator yaitu indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 25 indikator dan

indikator yang mendapat skor 4 yaitu 3 indikator jadi jumlah skor seluruhnya adalah

91. Aspek kesiapan belajar siswa terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 1 mendapat

skor 4, sehingga memperoleh jumlah skor 4. Aspek kegiatan awal terdiri dari 3

indikator yaitu indikator 2, 3, dan 4, masing-masing indikator mendapat skor 3

sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek pengelompokan terdapat 3

indikator yaitu indikator 5, 6, dan 7, masing-masing indikator mendapat skor 3

sehingga aspek ini memperoleh jumlah skor 9. Aspek perencanaan percobaan

Gambar

Tabel 9 Hasil Observasi Hasil Belajar Prasiklus
Table 10  Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-1
Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Ke-1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan pemahaman konsep Logika Fuzzy, domain Logika Fuzzy, Himpunan Fuzzy dan Variabel Fuzzy secara benar dan lengkap. Menjelaskan pemahaman konsep Logika Fuzzy, domain

Ada 8 struktur pembelajaran IPA, ialah : (a) Motivasi untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi IPA pembelajaran (b) Penjabaran masalah sebagai

Largely accurate Sufficiently accurate Partially Accurate Hardly accurate Organisation and development Well- organised &amp; well developed Organised &amp; developed

Bentuk pertanyaan yang ditulis pada tahun 640 H untuk suatu keperluan ketika itu. Bebepara lmam ahli ilmu ditanya tentang masalah tersebut, kemudian mereka memberikan

Setelah itu melakukan percobaan system tiga komponen dimana kloroform ditambahkan dengan akuades sebanyak 5 ml kemudian di titrsai dengan asam asetat glacial.. Asam

SELEKSI KOMPETENSI DASAR LOKASI TES PROVINSI D.I YOGYAKARTA GEDUNG SERBAGUNA SITI KHOTIJAH SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA. PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Paritas di RSD Panembahan Senopati Bantul tahun 2009 Paritas di RSD Panembahan Senopati bantul tahun 2009 sebagian besar adalah nullipara (paritas 0) yaitu 49 sampel yang

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok yang secara kultural terpisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda