• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA PADANGSIDIMPUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA PADANGSIDIMPUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Bab

6.

KERANGKA KELEMBAGAAN

DAN REGULASI

KOTA PADANGSIDIMPUAN

6.1. KERANGKA KELEMBAGAAN

A. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Padangsidimpuan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan dipimpin oleh seorang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Eselon II.b ), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibantu 1 ( Satu ) orang Pejabat Struktural Eselon III.a dan 4 ( Empat ) Orang Pejabat Struktural Eselon III.b yaitu :

1. Sekretariat, yang membawahi 3 ( Tiga ) Sub Bagian, yaitu :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

c. Sub Bagian Keuangan.

2. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, membawahi :

a. Sub Bidang Perekonomian

b. Sub Bidang Sumber Daya Alam

3. Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan, membawahi :

a. Sub Bidang Pemerintahan Umum, Kesra, Kebudayaan dan Pariwisata.

b. Sub Bidang Kemasyarakatan dan Administrasi Umum.

4. Bidang Fisik dan Prasarana, membawahi :

a. Sub Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

(2)

Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Padangsidimpuan 2015-2019

5. Bidang Litbang dan Statistik, membawahi :

a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.

b. Sub Bidang Data Statistik dan Pelaporan.

B. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 04 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Padangsidimpuan, Dinas Pekerjaan Umum Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah kota, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan tanggungjawab Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota. Dinas Pekerjaan Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewewenangan otonomi daerah di bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman, susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Daerah, terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

c. Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Sumber Daya Air, membawahi :

a. Seksi Operasional dan Pemeliharaan Daerah Irigasi

b. Seksi Peningkatan Sarana Prasarana Daerah Irigasi

(3)

4. Bidang Bina Marga, membawahi :

a. Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan

b. Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan

c. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan.

5. Bidang Cipta Karya, membawahi :

a. Seksi Gedung - Gedung

b. Seksi Tata Kota dan Permukiman

c. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH

(4)

Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Padangsidimpuan 2015-2019

1. Kepala Dinas

2. Bagian Tata Usaha, membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Perlengkapan/Peralatan

d. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. 3. Sub Dinas Kebersihan, membawahi :

a. Seksi Sarana dan Prasarana

b. Seksi Pengendalian dan Pengangkutan Sampah

4. Sub Dinas Pertamanan, membawahi :

a. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Taman

b. Seksi Penataan Lingkungan.

5. Sub Dinas Pencegahan Kebakaran, membawahi :

a. Seksi Operasional Kebakaran b. Seksi Pemeliharaan

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN

(5)

6.2. KONDISI KETATALAKSANAAN BIDANG CIPTA KARYA 6.2.1.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Keterlibatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Beppeda) Kota Padangsidimpuan adalah sebagai regulator yang melakukan perencanaan dan pengintegrasian program di bidang Cipta Karya. Dalam struktur Organisasi Bappeda, bidang-bidang yang terkait dengan pelaksanaan RPIJM bidang Cipta Karya adalah Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana, dan Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana berperan dalam pengintegrasian program penyediaan sarana dan prasarana bidang Cipta Karya di suatu wilayah kawasan, dengan rencana tata ruang dan sarana prasarana infrastruktur fisik lainnya di Kota Padangsidimpuan. Selain itu Bidang Perencanaan Fisik Sarana dan Prasarana berperan dalam Fasilitasi pemrograman dan penganggaran untuk memastikan keberadaan program bidang Cipta Karya dalam prioritasasi program tahunanan Pemerintah Kota Padangsidimpuan.

Bidang Perancanaan Ekonomi, Sosial, dan Budaya berperan dalam pengentegrasian rencana bidang Cipta Karya yang bersifat non fisik dengan rencana program ekonomi, sosial, dan budaya terkait yang dikelola oleh Pemerintah Kota Padangsidimpuan serta sebagai fasilitator pemrograman dan penganggaran untuk memastikan keberadaan program bidang Cipta Karya yang bersifat non fisik dalam program tahunan Pemerintah Kota Padangsidimpuan.

6.2.2.Dinas Pekerjaan Umum

Keterlibatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Padangsidimpuan sebagai lembaga yang melaksanakan perencanaan teknis dan pembangunan serta operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana bidang Cipta Karya khususnya sektor air minum dan dan drainase permukiman sesuai dengan pedoman dan standar yang berlaku.keterlibatan Dinas Pekerjaan Umum dalam RPIJM ini sesuai dengan Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Padangsidimpuan yaitu

Visi:

“Terwujudnya Pembangunan Sarana dan Prasana Perumahan dan Permukiman,

Jalan dan Jembatan, Pengairan, didukung oleh Peralatan yang Baik Untuk

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”

Misi:

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur menuju Pemerintahan yang baik

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas perumahan dan permukiman, prasarana jalan dan jembatan, sarana air bersih, pengairan didukung alat berat dan peralatan penanggulangan kebakaran

3. Meningkatkan Pembinaan jasa kontruksi kepada penyedia barang dan jasa 4. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat

(6)

Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Padangsidimpuan 2015-2019

Sedangkan Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum adalah melaksanakan penyiapan bahan perumusan kegiatan teknis, penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan pembangunan fisik jalan, jembatan dan gedung kebutuhan pemerintah maupun masyarakat Kota Padangsidimpuan terhadap penbangunan Kota Padangsidimpuan, serta pemantauan tindak lanjut kegiatan pembangunan kota, jalan, jembatan, dan gedung pemerintah kota.

Adapun fungsi Dinas Pekerjaan Umum adalah

1. Perumusan kebijakan teknis pembangunan fisik Kota Padangsidimpuan 2. Melaksanakan kegiatan fisik pembangunan

3. Pemantauan tindak lanjut hasil kegiatan fisik

6.2.3.Analisis Kelembagaan a. Masalah yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi dalam kinerja kelembagaan adalah kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkapasitas memadai, kemampuan perencanaan belum mantap, rendahnya Pendapatan Asli Daerah, kurangnya fasilitas alat berat, rendahnya kesejahteraan aparatur, rendanya produktivitas aparatur serta terbatasnya prasarana transportasi.

b. Analisis Permasalahan

Analisis Lingkungan, baik eksternal (ALE) maupun internal (ALI) perlu dilakukan untuk mendapatkan aspek di sekitar Dinas Pekerjaan Umum Kota Padangsidimpuan yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum Kota Padangsidimpuan. Dengan melakukan analisis keadaan eksternal dan internal akan diketahui peluang dan ancaman yang dihadapi dan akan berpengaruh dalam mencapai kinerja yang optimal. Berbagai hasil analisis lingkungan internal Dinas Pekerjaan Umum Kota Padangsidimpuan yang sudah terindentifikasi sebagai kekuatan adalah adanya pendelegasian wewenang, tersedianya ketentuan serta peraturan perundang-undangan, tersedianya beberapa sumber dana, cukup tingginya semangat kerja aparatur, tersedianya sebagian sarana dan prasarana, serta adanya koordinasi yang baik. Secara eksternal, yang teridentifikasi sebagai peluang adalah adanya perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), dana Bantuan Luar Negeri, adanya dana Pinjaman Daerah, tersedianya tenaga kerja profesional, adanya peran serta masyarakat, tingginya jumlah penyediaan Barang/Jasa Konsultan, adanya Kebijakan Pemerintah Pusat yang mendukung, kondisi Keamanan/Ketertiban terjamin; sedangkan sebagai ancaman adalah adanya fluktuasi harga bahan bangunan dan upah, status pertanahan yang tidak jelas, adanya penyakit sosial masyarakat, kondisi tpoghrafi yang bergunung-gunung dan rawan longsor, serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.

c. Usulan Program

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri, dalam hal ini industri pendidikan, adalah menemukan posisi dalam industri tersebut dimana lembaga

Bangsa Indonesia, karena batik merupakan salah satu kebudayaan khas yang dimiliki. bangsa , dan dengan adanya pengakuan dari UNESCO, batik Indonesia

H 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran discovery learning dengan metode konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas

tidak mengalami browning yang dapat menyebabkan kematian pada embrio (Gambar 2). Dengan demikian air kelapa terbukti merupakan bahan aditif yang paling cocok untuk

secara cepat dan menjangkau khalayak luas). Dalam hal ini di antara media cetak dan elektronika memiliki keunggulan tersendiri. Televisi memiliki keunggulan

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan peserta Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat yang menjadi bimbingannya. Melakukan observasi atau survey desa sasaran yang telah

Penelitian yang dilakukan oleh Nurlailiwangi (2011), mengenai dukungan sosial orangtua dalam melatih “self help” anak down syndrome yang menyebutkan bahwa masih terlalu

QFD ini digunakan di peringkat awal tahap pembangunan produk untuk mengenalpasti faktor yang akan memuaskan kehendak pelanggan serta dimanakah usaha kualiti perlu ditekankan