• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR THE FACTORS AFFECT OF PRODUCTIVITY AND INCOME FRESHWATER FISH REARING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR THE FACTORS AFFECT OF PRODUCTIVITY AND INCOME FRESHWATER FISH REARING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS DAN

PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR

THE FACTORS AFFECT OF PRODUCTIVITY AND INCOME

FRESHWATER FISH REARING

SRI AYU ANDAYANI

Fakultas Pertanian Universitas Majalengka, JL. K.H Abdul Halim 103 Majalengka Email: sri.ayuandayani@yahoo.com

ABSTRACT

The potential is huge freshwater fisheries of various species of freshwater fish, but these efforts are still many obstacles in the process of production is still low productivity performance and it is influenced by the size of an extensive ownership and availability of capital. In this regard, research has been conducted in Majalengka, West Java which is one of the areas with freshwater fish rearing business. This paper has the objective to look at the influence area of the fishpond and fund capital gains on productivity and imcome freshwater fish rearing and see the impact of productivity on income. This research was conducted by survey approach and using quantitative descriptive analysis path. Sampling was done by census farmers amounted to 37 people. The results showed that the fishpond and financial raising capital simultaneously affect the productivity and operating income fish rearing and partially fishpond significantly affect productivity but financial raising capital has no effect, fishpond of partially influenced the income but the financial raising capital partial no effect on income. Productivity effect on operating income fish rearing. It is expected the government to evaluate fund capital gains and no substitute is similar to the method of financing that is more understandable and can be easily applied to the farmers and the surveillance of the use of these funds

Keywords: financial raising capital, fishpond, productivity, income

ABSTRAK

Potensi perikanan air tawar sangat besar dari berbagai jenis ikan air tawar, namun usaha ini masih banyak kendalanya dalam proses produksi yaitu masih rendahnya capaian produktivitas dan hal ini dipengaruhi oleh kecilnya luas kepemilikan kolam dan kurang tersedianya modal. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian telah dilakukan di Kabupaten Majalengka Jawa Barat yang merupakan salah satu daerah dengan pengusahaan usaha pembesaran ikan air tawar. Tulisan ini mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh faktor luas kolam dan dana penguatan modal terhadap produktivitas dan pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar serta melihat pengaruh produktivitasnya terhadap pendapatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survey dan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan analisis jalur (Path Analysis). Pengambilan sampel petani dilakukan secara sensus berjumlah 37 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas kolam dan dana penguatan modal secara serempak berpengaruh terhadap produktivitas dan pendapatan usaha pembesaran ikan dan secara parsial luas kolam berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas tetapi dana penguatan modal tidak berpengaruh, luas kolam secara parsial berpengaruh pula terhadap pendapatan tetapi dana penguatan modal secara parsial tidak berpengaruh terhadap pendapatan. Produktivitas berpengaruh terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan. Diharapkan pemerintah mengevaluasi dana penguatan modal dan ada pengganti pembiayaan serupa dengan metode yang lebih dipahami dan dapat mudah diaplikasikan petani serta adanya pengawasan dari penggunaan dana tersebut.

(2)

PENDAHULUAN

Perikanan sebagai salah satu subsektor dari sektor pertanian memberikan peran yang cukup besar dalam memajukan kualitas kehidupan masyarakat perdesaan, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, menyediakan bahan baku industri, meningkatkan ekspor dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan kerja produktif (Direktorat Jenderal Perikanan, 1995). Saragih, 1997 menyatakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor andalan yang relatif aman dan kuat dalam menghadapi goncangan ekonomi dimana sektor ini tidak tergantung pada bahan baku impor termasuk perikanan. Lebih lanjut dikemukakan tujuan dari pembangunan subsektor perikanan diantaranya yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia perikanan dan pendapatan petani dan nelayan melalui upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya perikanan dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan lingkungan serta peningkatan nilai tambah hasil perikanan (Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, 1995).

Potensi perikanan air tawar di Kabupaten Majalengka sangat besar dan dihasilkan dari beragam jenis ikan air tawar. Kegiatan usaha pembesaran ikan sebagian besar dilakukan oleh para petani sebagai usaha pokok maupun sampingan. Namun demikian, usaha pembesaran ikan air tawar ini masih menghadapi kendala yaitu masih rendahnya capaian produktivitas. Pencapaian produktivitas merupakan resultan dari kinerja usaha dan berhubungan dengan bagaimana pengalokasian input produksi. Pengelolaan penggunaan input pada proses produksi pembesaran ikan yang optimal memerlukan modal, pengalaman dan keterampilan, pada prinsipnya bagaimana penggunaan input produksi secara optimal agar produktivitas yang tinggi dapat dicapai. Salah satu upaya untuk peningkatan produktivitas adalah penggunaan teknologi dan sarana produksi sesuai anjuran (Kartasapoetra, 1998). Fadholi, 1998 menjelaskan pula bahwa usahatani adalah sebuah perusahaan sehingga biaya dan hasil termasuk unsur yang dianggap penting.

Dalam produksi perikanan, faktor produksi kolam mempunyai kedudukan yang penting karena merupakan pabrik hasil-hasil

pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana hasil produksi ke luar (Mubyarto, 1994). Begitu pula dengan faktor modal. Dana penguatan modal (DPM) merupakan dana APBN yang dialokasikan Direktorat Jenderal untuk pengembangan usaha pembudidaya ikan skala kecil melalui kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), namun dana ini masih belum termanfaatkan dengan jelas oleh petani dikarenakan masih terbatas dan banyak juga diperuntukkan bukan hanya untuk pembelian sarana produksi usaha.

Modal dapat digunakan untuk

pembelian sarana produksi dengan harapan dapat meningkatkan hasil. Permasalahan yang sampai saat ini masih terlihat yaitu dalam peningkatan produksi usaha pembesaran ikan adalah kecilnya kepemilikan kolam para petani dan kurang tersedianya modal.

Fenomena ini mengakibatkan kurang

efisiennya usahatani dan terjadinya penerapan teknologi yang tidak sesuai dengan anjuran. Hal ini menunjukkan bahwa luasnya kolam dan pemanfaatan dana penguatan modal cenderung mempunyai pengaruh terhadap produksi dan pendapatan usaha pembesaran ikan pada skala kecil.

Berdasarkan fenomena dan

permasalahan yang ada di lapangan

memunculkan pertanyaan penelitian yang menarik untuk dikaji yaitu apakah luas kolam dan dana penguatan modal baik secara parsial

maupun simultan mempunyai pengaruh

terhadap produktivitas usaha pembesaran ikan air tawar dan apakah luas kolam dan dana penguatan modal mempunyai pengaruh pula terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan serta melihat pengaruh produktivitas terhadap pendapatan dari usaha pembesaran ikan air tawar di Kabupaten Majalengka.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey. Analisis deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, mempelajari masalah, proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari satu fenomena (Nazir, 2003). Lokasi penelitian di Kabupaten Majalengka dengan teknik pengambilan sampel adalah dengan

sensus berjumlah 37 orang yang

(3)

tawar dan mendapatkan dana penguatan modal. Analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh luas kolam dan dana penguatan modal terhadap produktivitas dan pendapatan adalah dengan analisis jalur (Path Analysis). Pada penelitian ini terdapat 4 variabel pokok yaitu: Luas kolam (X1), dana penguatan modal (X2), produktivitas (Y), dan pendapatan (Z).

Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 yaitu:

1. Luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas usaha pembesaran ikan air tawar.

2. Luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar. Model yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah Analisis Jalur dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural

Struktur: Y = pyx1X1 + pyx2 X2 + py€1 2. Menghitung koefisien regresi untuk

struktur yang telah dirumuskan, persamaan regresi ganda :

Y = a + b1X1 + b1X2+ €1

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan, uji secara keseluruhan hipotesis statistic untuk produktivitas dirumuskan sebagai berikut:

H1 : sekurang-kurangnya ada satu pYXk# 0; K = 1 dan 2

H0 : pYX1 = p YX2 = p Y€1 = 0

H1 : Luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas.

4. Menghitung koefisien jalur secara individual.

a. Pengaruh Luas kolam terhadap

produktivitas H1 : pyx1>0 H0 : pyx1=0

b. Pengaruh dana penguatan modal terhadap produktivitas

Uji secara keseluruhan hipotesis statistic untuk pendapatan sebagai berikut:

H1 : sekurang-kurangnya ada satu p ZXk # 0; k= 1 dan 2

H0 : pZX1= pZX2= p Y€1 = 0

a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual : menggunakan Tabel F

F = (n-k-1)R2 yxk K(1-R2yxk) Dimana:

N : jumlah sampel

K : jumlah variable eksogen Ryxk = Rsquare

b. Kaidah pengujian signifikansi: program SPSS (Suwarno, 2007)

Kerangka hubungan kausal empiris antara jalur (X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, dan X1, X2 terhadap Y) sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur Hubungan antara X1

dan X2 terhadap Y

Begitu pula dengan hubungan kausal empiris antara jalur (X1 terhadap Z, X2 terhadap Z, dan X1, X2 terhadap Z) sama dengan Gambar di atas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Secara Serempak

(4)

Tabel 1. Analisis X1, X2 terhadap Y

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std.Error of the Estimate

1 ,770(a) ,592 ,568 ,10798

a. Predictors: (Constant), X2,X1

Secara bersama-sama luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas usaha pembesaran ikan air tawar. Keragaman yang terjadi ditunjukkan oleh angka koefisien determinasi (R2) = 0,77 sehingga dapat dikatakan sebesar 77% keragaman yang terjadi terhadap produktivitas kolam usaha pembesaran ikan dapat dijelaskan oleh variable luas kolam dan dana penguatan

modal dan sisanya 23% dijelaskan oleh variable lain diluar model.

Dari hasil analisis diperoleh bahwa nilai F sebesar 24,691 dengan nilai probabilitas (Sig) = 0,000, karena nilai Sig < 0,05 maka keputusannya Ho ditolak dan H1 diterima maka pengujian secara individual dapat dilakukan. Lebih jelasnya mengenai hasil analisis regresi disajikan pada Tabel 2. berikut ini.

Tabel 2. Hasil Analisis Pendugaan Parameter Analisis Regresi

ANOVA (b)

Model Sum Of Squares Df Mean Square F Sig

Regression ,576 2 ,288 24,691 .000a

Residual ,396 34 .012

Total ,972 36

a. Predict b. rs: (Constant), X2, X1 c. Dependent Variabel: Y

Pengujian Hipotesis Secara Individual a. Pengaruh Luas Kolam (X1) Terhadap

Produktivitas (Y)

Hasil analisis yang diperoleh

menunjukan angka coefficient variable luas kolam nilai signifikansi sebesar 0,000 kemudian bandingkan dengan probabilitas 0,05. Nilai probabilitas Sig atau (0,05 >

0,000), maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan demikian luas kolam berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kolam usaha pembesaran ikan air tawar. Lebih jelasya hasil analisis lengkap pengaruh luas kolam terhadap produktivitas dapat dilihat pada Tabel 3. berikut.

Tabel 3. Hasil Analisis Pengaruh Luas Kolam (X1) dan Dana Penguatan Modal (X2) terhadap Produktivitas (Y)

Coefficients (a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig

B Std.Error Beta

(Constant) X1(luas kolam) X2(modal)

1,071 ,000 - 3,014E- 08

,035 .000

,000

,866 -.195 -,305

30,522 6,960

-2,449

.000 .000

,020

a. Dependent Variabel: Y

Dalam teori produksi dijelaskan bahwa pendekatan yang sering digunakan untuk

(5)

Kurva PR memiliki pola mula-mula meningkat setelah mencapai maksimum sampai pada penggunaan input dalam hal ini adalah luas kolam sampai batas tertentu dan selanjutnya PR akan menurun. Berdasarkan hasil penelitian dapat diprediksikan bahwa penggunaan luas kolam masih berada pada batas dimana PR mengalami peningkatan. Luas kolam rata-rata yang diusahakan petani adalah 529m2 dengan kisaran 60 m2 sampai 600 m2.

Luas kolam yang diusahakan petani akan mempengaruhi besar kecilnya jumlah benih ikan yang akan ditebarkan, jumlah pakan, pupuk yang akan diberikan juga curahan tenaga kerja untuk mengelola usaha yang akan mempengaruhi produksi kemudian produktivitas. Kolam merupakan salah satu komponen dalam biaya produksi yang termasuk pada biaya tetap dimana jumlahnya relative tidak berubah atau besarnya relative tidak tergantung pada banyaknya produksi yang dihasilkan (Kartasapoetra, 1998).

b. Pengaruh Dana Penguatan Modal (X2) Terhadap Produktivitas (Y)

Hasil analisis terlihat angka

coefficient variable dana penguatan modal nilai signifikansi sebesar 0,020 kemudian bandingkan dengan probabilitas 0,05. Nilai probabilitas Sig atau (0,05 > 0,020), maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan demikian dana penguatan modal berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kolam usaha pembesaran ikan air tawar.

Kerangka hubungan kausal empiris antara jalur (X1 terhadap Y, X2 terhadap Y dan X1,X2 terhadap Y) dapat dibuat melalui persamaan structural sebagai berikut:

Y = 0,866 X1 – 0,305 X2 + 0,64€1

R yx1,x2 = 0,592

Berdasarkan hasil penelitian besarnya dana penguatan modal (X2) berpengaruh negatif terhadap produktivitas, keadaan ini bertolakan dengan hipotesis penelitian sementara kalau melihat dari tujuan dari diberikannya dana penguatan modal untuk meningkatkan produktivitas kolam yang diusahakan sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani juga. Namun demikian, pengaruh dana penguatan modal yang negative terhadap produktivitas adalah sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Maka dapat

dikatakan DPM belum berkonstribusi

terhadap peningkatan produktivitas, hal ini terjadi karena belum tepatnya penggunaan DPM sebagaimana yang diharapkan karena berbagai faktor yaitu besarnya jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan skala usaha ataupun dari sisi pemanfaatan oleh petani itu sendiri.

Rammadhan, 2013 menjelaskan bahwa

keputusan petani sangat menentukan

produktivitas dalam penggunaan input produksi. Petani sebagai pengelola dalam

usaha pembesaran ikan harus dapat

memanfaatkan faktor-faktor produksi lebih efisien sehingga diperoleh hasil yang optimal. Hasil penelitian di atas dapat diringkas seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi Total dan Kontribusi Luas Kolam (X1), Dana Penguatan Modal (X2) Secara Simultan dan Signifikan terhadap Produktivitas (Y)

Variabel Koefisien Jalur

Kontribusi

Kontribusi Bersama Langsung Tidak

langsung Total

X1 0,866 0,866 0,866

X2 -0,305 -0,305 -0,305

E 0,64 0,408

X1 dan X2 0,592

(6)

Dengan melihat Tabel 4 di atas, dapat dijelaskan hasil temuan penelitian:

a. Luas kolam (X1) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya produktivitas (Y), dengan demikian keragaman produktivitas dapat dijelaskan oleh luas kolam yang secara langsung sebesar (0,866)2 = 0,75 atau 75%.

b. Dana penguatan modal (X2) memiliki kontribusi yang negative dan signifikan terhadap tinggi rendahnya produktivitas kolam (Y). Besarnya pengaruh DPM secara langsung terhadap produktivitas adalah (-0,305)2 = 0,09 atau 9%. Hal yang menarik perhatian disini adalah keofisiennya bernilai negatif sehingga hubungan tersebut berlawanan dimana jika DPM diperbesar maka produktivitas kolam semakin menurun.

c. Secara simultan luas kolam (X1) dan dana penguatan modal (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas (Y) sebesar 59% sisanya yaitu 41% merupakan pengaruh yang dating dari faktor lain seperti jumlah benih, jumlah pakan dan curahan tenaga kerja.

Pengujian Hipotesis Secara Keseluruhan

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nila F sebesar 24,691 dengan nilai probabilitas (Sig) = 0,000, karena nilai Sig < 0,05 maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima artinya signifikan sehingga pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan

Pengujian Hipotesis Secara Individual a. Pengaruh Luas Kolam (X1) terhadap

Pendapatan (Z)

Hasil analisis terlihat angka coefficient

variable luas kolam nilai signifikansi sebesar

0,000 kemudian bandingkan dengan

probabilitas 0,05. Nilai probabilitas Sig atau (0,05 > 0,000), maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan demikian luas kolam berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar. Luas kolam (X1) berpengaruh positif terhadap pendapatan (Z). Dapat diprediksikan semakin luas kolam yang diusahakan maka semakin besar pendapatan yang diperoleh. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya

hasil produksi total dan produktivitas kolam sehingga penerimaan yang diperoleh juga semakin besar. Dengan asumsi struktur pasar persaingan maka harga produk (ikan) relative konstan sehingga penerimaan merupakan fungsi dari luas kolam (X1) dengan kurva TR yang linier ( Doll et al, 1998)

b. Pengaruh Dana Penguatan Modal (X2) terhadap Pendapatan (Z)

Hasil analisis terlihat angka coefficient

variable dana penguatan modal nilai signifikansi sebesar 0,420 kemudian bandingkan dengan probabilitas 0,05. Nilai probabilitas Sig atau (0,05 < 0,420), maka Ho diterima dan H1 ditolak dengan demikian dana penguatan modal tidak berpengaruh terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar.

Besarnya dana pinjaman (X2) tidak

berpengaruh terhadap pendapatan

dikarenakan belum adanya standar pemberian pinjaman berdasarkan luas lahan karena terbatasnya jumlah dana yang diberikan kepada Kabupaten Majalengka.contoh untuk luas kolam 60 m2, 80 m2 diberikan pinjaman dengan besaran yang sama yaitu Rp. 500.000,-, begitu pula dengan luas kolam 200 m2, 280 m2, 350 m2, dan 2000 m2 jumlah dana yang diberikan besarnya sama yaitu Rp. 5000.000,-Dengan melihat kondisi tersebut maka jumlah kredit yang diberikan belum sesuai dengan kebutuhan petani untuk proses produksi sehingga akan mempengaruhi terhadap pendapatan yang diperoleh petani yang tidak optimal.

Hakekat usahatani adalah suatu kegiatan dimana petani selaku pengelola usaha berusaha mengkombinasikan berbagai faktor produksi dengan harapan keuntungan yang tinggi. Hal ini diperlukan untuk menjaga kelangsungan dari usahatani yang dikelolanya (Soekartawi, 2003).

Dari hasil analisis tersebut variable dana penguatan modal tidak signifikan sehingga perlu diperbaiki melalui metode

trimming yaitu mengeluarkan variable dana penguatan modal dari analisis kemudian diulang dan diuji kembali.

(7)

Berdasarkan hasil analisis pengaruh produktivitas terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan air tawar dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Z = - 17.967.137,08 + 18.916.474,43 Y

Dimana: Y : produktivitas dalam satuan kg/m2

Z : pendapatan dalam satuan rupiah

Berdasarkan model tersebut angka koefisien korelasi diperoleh r = 0,55 (pembulatan dari 0,5473) yang menjelaskan model tersebut memiliki hubungan yang cukup kuat. Diperoleh nilai F sebesar

14,9646 dengan nilai probabilitas

(Signifikansi) = 0,00, tampak nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima bahwa produktivitas berpengaruh nyata terhadap besarnya pendapatan.

Konstanta negatif sebesar (-) 17.967.137,08 menjelaskan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variable produktivitas (Y) maka usaha pembesaran ikan bukan lagi memperoleh pendapatan tetapi mengalami kerugian (nilai pendapatan yang negatif). Hal ini dapat dipahami karena tanpa produksi yang diperoleh tidak ada pendapatan yang diterima petani. Koefisien regresi sebesar 18.916.474,43 menjelaskan tingkat kontribusi produktivitas kolam jika setiap peningkatan produktivitas kolam sebesar 1 kg/m2, akan

meningkatkan pendapatan Rp.

18.916.474,43. Angka tersebut sangat spektakuler, sebagaimana dijelaskan di atas keragaman pendapatan yang dijelaskan oleh variable produktivitas relatif kecil yaitu 30%.

KESIMPULAN

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor luas kolam dan dana penguatan modal secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas tetapi secara parsial faktor luas kolam yang berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas.

Secara simultan faktor luas kolam dan dana penguatan modal berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usaha pembesaran ikan tetapi secara parsial hanya

faktor luas kolam yang berpengaruh secara signifikan. Dan produktivitas berpengaruh terhadap pendapatan.

Pemerintah perlu memperhatikan dan

mempertimbangkan pengganti dana

penguatan modal (DPM) bagi para petani yang saat ini sudah tidak digulirkan lagi. Perlunya evaluasi dari pemerintah terhadap DPM terutama dalam ketentuan kredit dan alokasi pinjaman sehingga dapat membuat program pembiayaan dengan skema yang lebih dipahami dan dapat dengan mudah

diaplikasikan oleh petani termasuk

pemantauan dan pengawasan dari

penggunaan dana tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH

Artikel ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Pengaruh Luas Kolam dan Dana Penguatan Modal terhadap

Produktivitas dan Pendapatan Usaha

Pembesaran Ikan Air Tawar di Kabupaten Majalengka. Terimakasih penulis sampaikan kepada Fakultas Pertanian Universitas

Majalengka yang telah memberikan

kesempatan melakukan penelitian ini juga pada Universitas Winayamukti khususnya Fakultas Pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

DINAS PERIKANAN PROVINSI JAWA

BARAT. 1995. Petunjuk Teknis

Budidaya Ikan Air Tawar. Bandung : Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat.

DINAS PERTANIAN KABUPATEN

MAJALENGKA. 2007. Buku Laporan

Tahunan. Majalengka : Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka.

DIREKTRORAT JENDERAL

PERIKANAN, 1995. Program

Pembangunan Sub Sektor Perikanan dalam Repelita VI. Jakarta : Direktorat Jendral Perikanan.

DOLL J,P and ORAZEM, FRANK. 1998.

Production Economics, Theory and Application. Jhon Willey and Son, New York USA.

FADHOLI, H. 1991. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya Jakarta.

KARTASAPOETRA. 1998. Pengantar

(8)

MUBYARTO. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : Pusat LP3S. NAZIR, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta

: Ghalia Indonesia.

RAMMADHAN, F. 2013. Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Petani dalam Memilih Benih Padi Bersertifikat PT SHS (Sang Hyang Seri) Di Kabupaten Bogor.

Skripsi Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi Manajemen.IPB.

SOEKARTAWI. 2003. Teori Ekonomi

Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb Douglas. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa.

SARAGIH. B. 1997. Tantangan dan Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia. Jurnal Agribisnis I (1&2).Januari-Juni dan Juli-Desember 1997.

Gambar

Gambar 1. Struktur Hubungan antara X1dan X2 terhadap Y
Tabel 1. Analisis X1, X2 terhadap Y
Tabel 4.  Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi Total dan Kontribusi Luas Kolam (X1), Dana Penguatan Modal (X2) Secara Simultan dan Signifikan terhadap Produktivitas (Y)

Referensi

Dokumen terkait

”Karena itulah kami berlima dari mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga melakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya penurunan perilaku sehat

Mampu mengembangkan penguasaan (1) sejarah, pengaruh Bahasa Jawa Kuna ke bahasa Indonesia; (2) dasar-dasar tata fonem Bahasa Jawa Kuna; (3) tata bentuk Bahasa Jawa Kuna

Banyak pengolahan kerupuk kulit baik itu secara tradisional maupun yang sudah modern dengan menggunakan mesin pengeringan, pada umumnya industri kerupuk kulit melakukan

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (suku bunga acuan BI Rate , jumlah uang beredar, nilai tukar, dan harga minyak dunia) terhadap variabel

(1986), menyebutkan vigor dan kualitas tanaman yang baik merupakan faktor penting dalam siklus hidup kutu kebul, karena itu diperlukan varietas yang mempunyai kualitas baik

Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki

Tingkat pelayanan tersebut memiliki arti ruang pada segmen I memberikan kebebeasan pejalan kaki untuk berdiri dan bergerak sesuai yang diinginkan tanpa menggangu pejalan

Terdapat beberapa penelitian tentang audit judgement diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Praditaningrum dan Januarti (2011) yang menyatakan bahwa gender ,