BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Lingkungan pendidikan saat ini sangat kompetitif, hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk membangun keunggulan dan memutakhirkan peta perjalanan (roadmap) organisasi secara
berkelanjutan, menempuh langkah-langkah strategik dan mengerahkan serta memusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh staf dalam
mewujudkan masa depan organisasi. Kecenderungan umum, saat ini lembaga pendidikan hanya mengandalkan anggaran tahunan sebagai alat perencana masa depan organisasi, sehingga menjadi tidak
koheren antara misi, visi, tujuan, rencana jangka panjang, rencana jangka pendek, serta implementasinya. Selain itu, sistem perencanaan pada umumnya hanya mengikutsertakan sebagian kecil staf organisasi untuk membangun masa depan organisasi.
Untuk itu, maka perencanaan strategis merupakan solusi yang dapat diandalkan sebagai penentu masa depan sebuah lembaga. Perencanaan strategis telah lama digunakan sebagai alat untuk mentransformasi dan merevitalisasi lembaga bisnis, publik, dan non-profit. Tujuan utamanya adalah untuk merespon kemungkinan
terjadinya perubahan-perubahan lingkungan di masa depan. Perubahan tersebut sebagai akibat terjadinya ketidaktentuan keadaan politik, ekonomi, tuntutan masyarakat, dan perubahan teknologi yang terjadi secara cepat. Kesemuanya itu menuntut perubahan internal dan
eksternal organisasi agar bisa menjalankan kegiatan atau programnya secara berkesinambungan.
organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi suatu lembaga menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam
memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat
mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting 2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi
secara jelas
3. Perencanaan strategi memungkinkan pimpinan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya.
Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang strategis bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan usaha yang terencana dan terprogram dengan jelas dalam agenda
pemerintahan yang berupa penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan pendidikan Negara Indonesia yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan diriya, masyarakat, bangsa dan negara. Agar kegiatan pendidikan tersebut terencana dengan baik maka dibutuhkan kurikulum pendidikan.
pendidikan ini, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat
mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidian formal.
Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan renccana strategis sebagai suatu upaya/cara untuk
mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien, sampai kepada kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam menjalankan proses pendidikan.
Komponen dalam perencanaan strategis paling tidak terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran). Perumusan terhadap visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi tersebut harus dilakukan pengelola sekolah, agar sekolah memiliki arah
kebijakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan. Terkait dengan hal tersebut, dalam makalah ini pembahasan akan difokuskan pada beberapa unsur dalam proses perencanaan strategis, yaitu memformulasikan (merumuskan) misi, strategi, serta visi dalam bidang pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang persoalan yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Strategi? 2. Apa-Apa Saja Tingkat Strategi? 3. Apa-Apa Saja Tipe-Tipe Strategi? 4. Apa Pengertian Visi Dan Misi?
C.
Tujuan Penulisan
1) Menjelaskan Pengertian Strtegi
2) Menjabarkan Apa-Apa Saja Tingkat Strategi
4) Menjelakan Pengertian Dari Visi Dan Misi
Bab II
Pembahasan
Strategi Membangun Visi Dan Misi Wirausaha Bidang Pendidikan.
1. Pengertian Strategi
Istilah strategy berasl dari kata Yunani stretegos, atau strategus dengan kata jamak strategi. strategos berart jendral tetpi dalam Yunani Kuno sering berarti perwira negara (state officer) dengan fungsinya yang luas. Dalam artian yang sempit, menurut Matloff (1967), strategy berarti the art of the general (seni jendral). memang, dalam zaman Yunani Kuno jenderal dianggap bertanggung jawab dalam suatu peperangan, kalah atau menang.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut.
Seiring berjalannya waktu, strategi didefinisikan dengan berbagai arti, menurut James Brian Quin stretegi adalah: The pattern or plan that integrates an organization’s major goals, policies, and action squences into a cohesive whole. McNichols mendefinisikan strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melaui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.
Sedangkan dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Terkait dengan strategi, dalam manajemen strategis terdapat tiga tahap yang signifikan dalam upaya mencapai tujuan, yaitu:
Implementasi strategi, mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah doformulasikan dapat dijalankan. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan.
Evaluasi strategi, adalah tahap final dalam manajemen strategis.Tiga aktivitas dasar evaluasi adalah: meninjau ulang factor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja, dan mengambil tinadakan korektif.
Ketiga aktivitas ini terjadi di 3 hierarki dalam perusahaan besar: korporat, divisional, atau unit bisnis strategis dan fungsional.
2. Tingkat-Tingkat Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi, yaitu:
Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.
Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
Functional Strategy
Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.
Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah.
Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi.
3. Tipe-Tipe Strategi
Tipe-tipe strategi pada dasarnya sama dengan tingkat-tingkat strategi, hanya perbedaan istilah penggunaannya saja. Menurut Koteen (1991), terdapat tipe-tipe strategi, yaitu:
a) Corporate strategy (strategi organisasi)
strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif strategik yang baru. pembatasan-pembatasan dilakukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.
b) Program strategy (strategi program)
strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategik dari suatu program tertentu.
c) Resource support strategy (strategi pendukung sumber daya)
Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi.
d) Institusioanal strategy (strategi kelembagaan)
Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. implementasi stargtegi dalam manajeman sekolah melibatkan upaya besar yang bertujuan mentransformasi tujuan strategik ke dalam aksi yaitu penyelengggaraan program sekolah. betapa pun hebatnya suatu strategi bila tidak diimplementasikan tentu saja strategi itu tidak akan bermakna bagi pengembangan sekolah.
Setiap lembaga pendidikan (dalam hal ini sekolah) memiliki rencana strategis yang menghubungkan antara situasi sekolah tahun ini dengan situasi sekolah lima tahun ke depan dengan memperhatikan aspek-aspek pemerataan mutu, efisiensi, relevansi, dan tata kelola. dengan demikian seluruh tindakan atau program yang direncanakan dapat terstruktur dan terevaluasi dengan baik.
4. Pengertian Visi Dan Misi
A. Visi
Visi adalah pernyataan tentang pandangan jauh kedepan mengenai usaha atau bisnis yang akan dimulai, apa saja tujuannya dan apa yang akan dicapai kedepannya nanti. Visi tidak ditulis secara detail, hal ini dikarenakan adanya kemungkinan perubahan ilmu dan situasi yang sulit diprediksi dimasa jauh kedepan. Visi hendaknya: 1. Menarik
Visi hendaknya menarik, menantang dan sesuai jiwa kita maka dalam mewujudkan visi tersebut kita lalui dengan semangat dan senang.
2. Realistik
Visi hendaknya Sesuatu yang mungkin dicapai atau realistis. Realistis diperlukan agar tercipta optimisme untuk meraih visi tersebut
Ibarat orang yang akan membangun rumah, visi adalah gambaran seseorang terhadap bagaimana rumah tersebut nantinya. Bayangan atau desain rumah itu yang akan menentukan bagaimana pondasinya, langkah-langkah, bahan bakunya, siapa yang akan mengerjakan, dan lain sebagainya.
bekerjasama. Berbeda dengan wirausaha yang bergerak tanpa visi, langkahnya tidak terarah, karena tidak punya bayangan keberhasilan seperti apa yang dicapai. Wirausaha tanpa visi, cenderung mudah patah semangat, dan mudah berbelok sebelum benar-benar menguasai bidang yang digarap, akibatnya keberhasilan semakin susah tercapai. Manfaat visi yang benar dalam usaha meraih kesuksesan:
Menarik dan menumbukan komitmen pribadi
Menumbuhkan kebermaknaan hidup
Memacu dan memfokuskan pengembangan diri
Memotivasi untuk bekerja dan berkualitas prima
Pencapaian visi didukung oleh statement yang jelas dan dan efektif. Ciri statemet visi yang jelas dan efektif adalah:
Terfokus, jelas dan mudah dibayangkan perwujudannya dalam kenyataan
Mengundang sesuatu yang bermakna “mulai”
Peluang suksesnya dapat diperkirakan
Realistis dan mungkin dicapai
B. Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha untuk mewujudkan Visi. Misi usaha adalah cara mencapai tujuan dan alasan mengapa usaha itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan dalam proses pencapaian tujuan.
Misi membantu seorang wirausaha menentukan lahan garap, bidang yang ingin ditekuni, keunggulan produk dan system pemasarannya. Agar bisa membuat langkah yang lebih operasional, visi dan misi perlu diterjemahkan menjadi tujuan.
Tujuan (goal) adalah sasaran yang spesifik dan membantu kita merencanakan berbaagai aktifitas serta strategi. Tujuan terbagi menjadi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Dalam penetapan tujuan (goal setting) seseorang memutuskan apa yang ingin dicapai (pengetahuan/keahlian/perilaku tertentu) dan bergerak secara bertahap menuju pencapaian tujuan. Dengan mengetahui secara pasti tujuan yang ingin dicapai maka seorang wirausaha tahu apa yang menjadi prioritas untuk dikerjakan dan apa yang hanya merupakan selingan.
Tujuan disusun berdasarkan criteria berikut:
Tujuan diturunkan dari visi dan misi
Tujuan adalah sesuatu yang penting
Jumlahnya tidak terlalu banyak supaya dapat fokus
Dapat disusun strategi untuk dapat mencapainya.
Jadi seorang usahawan harus memiliki visi dan misi ini dan ini adalah hal yang paling utama dan menjadi aspek penting suksesnya usaha yang kita geluti. Dari
pemaparan di atas maka bisa kita simpulkan bahwa setiap orang yang mau memulai bisnis usaha harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang diinginkan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain: a) Langkah awal dari strategy formulation sebagai tahapan dalam perencanaan strategis
menurut Bryson adalah penetapan misi, strategi, dan visi
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh, serta aspirasi dan cita-cita di masa depan atau dengan kata lain, misi adalah guidelines dari visi organisasi. c) Strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber
daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melaui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan
d) Visi merupakan kerangka tentang gambaran organisasi di masa mendatang yang penetapannya didasarkan pada kemampuan dan keadaan internal organisasi.
2. Saran
Saran kami dalam makala ini, agar supaya makala ini bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran bagi peserta didik dan menjadi sebuah dorongan bagi pelajar dan pengajar.
Dan agar pendidikan juga lebih mengutamakan mutu agar dapat menciptakan lulusan yang mampu bersaing dijenjang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://dianmudrikah.blogspot.com/2012/11/memformulasi-visi-misi-dan-strategi.html http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-pendidikan-kewirausahaan/
Bryson, John M., Strategic Planning For Public and Nonproft