• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengamanan Pintu Shelter BTS Otom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Pengamanan Pintu Shelter BTS Otom"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAMANAN PINTU SHELTER BTS OTOMATIS

MENGGUNAKAN PASSWORD BERBASIS PONSEL CERDAS

ANDROID, MODUL BLUETOOTH DAN ARDUINO UNO

Jurnal Tugas Akhir Disusun Guna Memenuhi Syarat Kelulusan di

Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

OLEH:

SARAH DEVI ANGGRAINI

NIM : D312037

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

STT TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO

(2)

SISTEM PENGAMANAN PINTU SHELTER BTS OTOMATIS MENGGUNAKAN PASSWORD

BERBASIS PONSEL CERDAS ANDROID, MODUL BLUETOOTH DAN ARDUINO UNO

Sarah Devi Anggraini1,Wahyu Pamungkas2, Eko Fajar Cahyadi3,

1d312037@akatelsp.ac.id2wahyu@st3telkom.ac.id3ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id

Program Studi D3Teknik Telekomunikasi, Purwokerto

1,2.3Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

ABSTRACT

Development of microcontroller technology growing rapidly with many innovations to take advantage of these technologies. One innovation by utilizing the microcontroller is a security system. One of the telecommunication property that require high security system is BTS (Base Transceiver Station) shelter room. BTS Shelter room is a place of storage devices that support the work of telecommunications base stations, and connected to a central

or hub device. To increase the security level of the BTSshelter door, so in this final project built an automation

system security lock that door in the application using the Arduino UNO controlled by a password that has been assigned to applications of Android Smartphone utilizing radio frequency bluetooth. The method used in security systems door automatic BTS shelter using the experimental method, by direct application to design, hardware and software. Bluetooth Module HC-05 as a communication media between bluetooth and Android Smartphone as a remote control. Arduino UNO function for controlling the output of the automatic door security system, the output of the DC motor (driver door) as well as the appearance of the sound output with components of buzzer. Buzzer combined with LED (Light Emitting Diode) as a visual output used as a warning alert, if there is a mismatch between the combination of password set on smartphone applications, therefore the door can not be opened. Password to control (open/close) the door is "Open123" which is then processed by the Arduino UNO to control the door and activate the alarm function of the LED and Buzzer when the password is entered incorrectly. The results show that the security system is running properly and can be developed as expected.

Keywords: Arduino UNO, Bluetooth, Securty sistem of shelter BTS room, Android Smartphone

ABSTRAK

Perkembangan teknologi mikrokontroller berkembang semakin cepat seiring banyaknya inovasi yang memanfaatkan teknologi tersebut. Salah satu inovasi yang memanfaatkan mikrokontroller yaitu sebagai sistem pengamanan. Salah satu ruangan telekomunikasi yang membutuhkan keamanan yang tinggi adalah ruangan

shelter BTS (Base Transceiver Station). Shelter BTS merupakan suatu tempat penyimpanan

perangkat-perangkat telekomunikasi yang menunjang pekerjaan BTS, serta terhubung ke sebuah sentral atau pusat perangkat. Untuk menambah tingkat keamanan pintu shelter, maka pada Tugas Akhir ini dibangun sistem

otomatisasi kunci pengaman pintu yang dalam penerapannya menggunakan mikrokontroller Arduino UNO yang dikendalikan dengan password yang telah ditetapkan pada aplikasi Smartphone Android memanfaatkan

frekuensi radio bluetooth. Metode yang digunakan dalam sistem pengamanan pintu shelter BTS otomatis

menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan langsung melakukan perancangan aplikasi, hardware maupun

software. Modul bluetooth HC-05 sebagai media komunikasi bluetooth dan Smartphone Android sebagai

pengendali jarak jauh. Arduino UNO difungsikan untuk pengendali output dari sistem pengamanan pintu

otomatis ini, output motor DC (penggerak pintu) sekaligus penampilan output bunyi dengan bantuan komponen

buzzer. Buzzer yang dikombinasi dengan LED (Light Emitting Diode) sebagai output visual yang bisa dijadikan

peringatan, jika kombinasi password yang diatur pada aplikasi smartphone salah dan pintu tidak dapat terbuka.

Password untuk mengendalikan (buka/tutup) pintu adalah “Open123” yang kemudian diproses oleh Arduino

UNO untuk mengendalikan pintu dan mengaktifkan fungsi alarm dari LED dan Buzzer apabila password yang

dimasukan salah. Hasil pengujian menunjukkan sistem pengamanan yang dibuat dapat berfungsi dengan baik dan dapat dikembangkan sesuai yang diharapkan.

Kata Kunci: Arduino UNO, Bluetooth, Sistem keamaan shelter BTS, Smartphone Android

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, teknologi berkembang semakin pesat. Saat ini, banyak perkembangan teknologi yang telah menghasilkan alat yang berbasis otomatis sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu.

Pada saat ini banyak perangkat telekomunikasi yang terbilang mahal tersimpan dengan kurangnya tingkat keamanan. Salah satu ruangan telekomunikasi yang membutuhkan keamanan yang tinggi adalah ruangan shelter

BTS (Base Station Transceiver). Shelter BTS

(3)

shelter saat ini masih menggunakan slot

pengunci atau kunci gembok sebagai pengunci pintu yang merupakan metode manual. Hal ini menyebabkan kurang efektif dalam pemakaiannya, mengingat semakin tingginya kejahatan berupa pencurian atau perampokan yang terjadi. Oleh karena itu, dibutuhkannya kunci pengaman yang kuat dan juga mampu menutupi aspek kekurangan pada pintu gerbang manual agar petugas BTS dapat memasuki

shelter BTS dengan mudah.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa agar lebih mempermudah untuk memasuki shelter BTS, untuk melakukan

tugasnya dan juga menambah pengamanan pintu

shelter maka perlu dibangun sistem otomatisasi

kunci pengaman pintu dalam penerapannya. Pada Tugas akhir (TA) ini, Mikropengendali Arduino dapat mengendalikan motor DC yang terhubung mikropengendali Arduino. Bluetooth

merupakan sebuah teknologi berbasis RF (Radio

Frequency) pendek yang beroprasi dalam pita

frekuensi 2,4 GHz dengan jarak maksimal 10 meter. Untuk menghubungkan dua sistem mikrokontroler agar bisa berkomunikasi via

serial port maka dipasang sebuah modul

bluetooth yang ada pada smarthphone berbasis

sistem operasi android Komunikasi dapat langsung dilakukan setelah kedua bagian dari modul melakukan pairing. Bagian dari modul

bluetooth ini terdiri dari bluetooth master

(Transmitter) sebagai kendali dan bluetooth

clave (Receiver) sebagai penerima perintah dari

sistem kendali. Koneksi via bluetooth ini

menyerupai komunikasi serial biasa, yaitu adanya pin Tx (Transmitter) dan Rx (Receiver)

sebagai penggerak pintu ketika terhubung dengan modul bluetooth yang memiliki

pengaturan password agar pintu dapat terbuka

dari smarthphone berbasis sistem operasi

android. Penggerak pintu yang digunakan adalah motor listrik. Energi mekanik dari motor listrik ini berupa putaran. Sesuai dengan namanya sebagai alat penggerak pintu dan prinsip kerjanya dapat menghasilkan putaran, maka motor listrik inilah yang bertugas membuka dan menutup pintu otomatis ini dengan putarannya. Arduino UNO difungsikan untuk pengendali

output dari sistem pengamanan pintu otomatis

ini, yaitu output motor DC (penggerak pintu)

sekaligus penampilan output bunyi dengan

bantuan komponen buzzer. Buzzer yang

dikombinasi dengan LED (Light Emitting Diode)

sebagai output visual yang bisa dijadikan

peringatan bahwa kombinasi password yang

diatur pada bluetooth salah dan pintu tidak dapat

terbuka.

1.2. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan Tugas Akhir ini adalah:

1.2.1 Eksperimen Alat

Merancang suatu sistem pengamanan pintu sheleter BTS otomatis

menggunakan password dikendalikan

oleh Arduino dan smarphone android.

1.2.2 Instrument Penelitian

Pada proses tugas akhir ini memerlukan sebuah smartphone android,

modul bluetooth HC-05, pengendali

mikro Arduino Uno, buzzer, LED, driver

motor DC, motor DC dan catu daya DC serta rangkaian elektronika yang dapat menunjang perancangan alat tersebut. 1.2.3 Parameter Penelitian

Parameter penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah bergeraknya pintu untuk membuka/menutup yang dikendalikan oleh aplikasi smartphone android, dengan

syarat password yang dimasukan pada

aplikasi Android tersebut benar. 1.2.4 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam Tugas Akhir ini meliputi parameter input

dan output antara lain:

1. Data Kebutuhan Perancangan

Data ini didapatkan dengan melakukan mencari, mengumpulkan, dan mempelajari buku–buku yang memuat materi serta datasheet

maupun komponen-komponen yang berkaitan dengan topik yang diangkat pada judul penelitian Tugas Akhir ini. 2. Data Penelitian Hasil Uji Alat

Data ini merupakan data dari parameter yang diamati pada saat pengujian alat dalam parameter ini yakni aktifnya LED hijau sekaligus bergeraknya motor DC sebagai pintu ketika password yang dimasukan

benar namun ketika password yang

dimasukan salah, LED dan buzzer

akan aktif sedangkan motor DC akan diam.

1.2.5 Metode Analisa

Metode Analisa memaparkan mengenai sistem kerja dan design dari

sistem pengamanan pintu shelter BTS

otomatis menggunakan password

berbasis Arduino dan bluetooth.

1.2.6 Rencana Kerja

Gambar 1.1 Bagan Pengerjaan Tugas Akhir

Rencana kerja pembuatan alat, jika digambarkan dalam bagan adalah seperti pada gambar 1.1. Gambar 1.1 merupakan bagan pengerjaan Tugas Akhir, asusmsi aplikasi pada androiddan coding program

(4)

II. DASAR TEORI

2.1.Perangkat Penyusun Hardware 2.1.1 Arduino UNO[1]

Arduino adalah physical computing atau

single-boardmicrocontroller yang bersifat

open-source. Microcontroller yang digunakan pada

Arduino berjenis atmel AVR dengan berbagai jenis. Software Arduino dapat dijalankan pada

sistem operasi Windows, Machintosh Osx dan Linux.Gambar 2.1 merupakan board Arduino

UNO.

Gambar 2.1. Board Arduino UNO

Arduino UNO adalah sebuah board

mikrokontroller yang menggunakan mikroprosessor ATmega328P. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 2.2 mapping

fungsi Atmega328 pada board Arduino.

Gambar 2.2 Mapping Pin Atmega328P Pada Arduino[2] Arduino UNO berbeda dari semua

Board Arduino sebelumnya. Tabel 2.1

merupakan spesifikasi dari Arduino UNO

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino UNO[1]

Parameter Spesifikasi

Mikrokontroler ATmega328

Tegangan Operasional 5V

Tegangan input yang disarankan 7-12V

Batas tegangan input 6-20V

Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya PWM)

Jumlah pin analog 6

Arus DC tiap pin I/O 40 mA

Arus DC pin 3.3V 50 mA

Memori Flash 32 KB (ATmega328)

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Clock Speed 16 MHz

Dari tabel 2.1 spesifikasi Board Arduino

dapat dioprasikan dengan rekomendasi tegangan untuk Arduino ada pada 7 sampai 12 volt.[3]

2.1.1.1. Komunikasi Serial Arduino UNO Komunikasi serial adalah pengiriman data secara serial (data dikirim satu per satu secara berurutan), sehingga komunikasi serial jauh lebih lambat daripada komunikasi paralel. Serial port lebih sulit ditangani karena peralatan yang dihubungkan ke serial port harus berkomunikasi dengan transmisi serial, sedangkan data pada komputer diolah secara paralel.[4]

2.1.2Catu Daya

Catu daya memegang perananan penting pada suatu rangkaian elektronika karena catu daya merupakan sumber energi dari sebuah rangkaian. Prinsip penggunaan sistem catu daya adalah memberikan pasokan listrik ke suatu rangkaian eletronika agar rangkaian tersebut dapat bekerja.

Tegangan Trafo Dioda Penyearah Filter Regulator PLN

Gambar 2.3 Blok Diagram Rangkaian Catu Daya[5]

Rangkaian catu daya adaptor terdiri dari beberapa blok yang mengubah tegangan AC dari PLN menjadi tegangan DC yang diinginkan. Setiap blok menghasilkan bentuk gelombang tegangan yang berbeda. Pada blok diagram adaptor diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Power supply sendiri

merupakan kumpulan dari beberapa perangkat elektronika diantaranya adalah :

 Trafo : Berfungsi untuk Menurunkan tegangan listrik bolak-balik (AC 110-220), Menjadi tegangan listrik yang rendah sesuai dengan yang dibutuhkan.

 Penyearah : Berfungsi mengubah tegangan listrik bolak-balik AC menjadi DC.

 Tapis Perata : Berfungsi menyaring/mem-filter tegangan hasil

penyearah (mengurangi faktor ripple).

 Regulator: Menstabilkan tegangan atau memantapkan tegangan tersebut.

2.1.3Modul Bluetooth HC-05

Bluetooth adalah protokol komunikasi

wireless yang berkerja pada frekuensi radio

2,4 GHz. Protokol komunikasi ini mampu melakukan pertukaran data pada perangkat bergerak seperi PDA, laptop, HP, dan lain-lain. Komunikasi Bluetooth merupakan

teknologi berbasis RF (Radio Frequency)

pendek dengan jarak maksimal 10 meter. Oleh karena itu Bluetooth masuk dalam

kategori jaringan komunikasi data PAN

(Personal Area Network) karena jaringan

yang digunakan personal dan memiliki jarak pendek.[6]

Gambar 2.4 Modul Bluetooth HC-05[7]

2.1.4Light Emitting Diode (LED)

LED atau singkatan dari Light Emitting

(5)

yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. LED merupakan dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapatkan arus maju (forward bias).

Gambar 2.5. Light Emitting Diode (LED).[8]

2.1.5 Buzzer[9]

Buzzer adalah suatu komponen elektronika

yang dapat mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer merupakan sepaker atau

device yang digunakan untuk mengeluarkan

suara atau bunyi. Berikut adalah bentuk fisik komponen buzzer yang ditunjukan pada

gambar 2.6.

Gambar 2.6. Buzzer.[9] 2.1.6 Motor Dirrect Current (DC)

Motor listrik DC merupakan komponen elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi makanik.. Motor DC mempunyai dua bagian dasar, yaitu:

1. Bagian diam/tetap (Stasioner)

2. Bagian berputar (rotor).

Bagian-bagian dari sebuah motor DC ditunjukan seperti pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Bagian-bagian Motor DC[10] Menurut konstruksinya terdapat tiga jenis motor DC, yaitu motor DC Shunt,

motor DC penguat terpisah dan motor DC seri.

1. Motor DC Shunt

2. Motor DC seri

3. Motor DC penguat terpisah (compoun)[10]

2.1.7 Driver Motor DC L293D

Gambar 2.8 Pin IC L293 D

Sesuai gambar 2.8 dapat dilihat L293D terdiri dari 16 pin yang memiliki fungsi antara lain:

a) Pin 1 dan 9 berfungsi sebagai enable yang akan

mendapatkan input berupa tegangan 0 sampai 5 volt.

b) Pin 2, 7, 10, 15 berfungsi sebagai input.

c) Pin 3, 6, 11, 14 berfungsi sebagai output yang

nilainya tergantung dari input yang dapat dilihat

pada tabel 2.3 output L293D berikut :

Tabel 2.3 Output L293D[11] Kondisi

Output Input Enable

High High High

Low High Low

d) Pin 4, 5, 12, 13 berfungsi sebagai ground.

e) Pin 8 dihubungkan ke VCC +12 Volt.

f) Pin 16 dihubungkan ke VCC +5 Volt.

2.2. PERANGKAT LUNAK

2.2.1. IDE Arduino 1.0.5 IDE Arduino terdiri dari :

1. Editor program, sebuah windows yang

memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program.

2. Compile, sebuah modul yang mengubah

kode program menjadi kode biner.

3. Uploader, sebuah modul yang memuat

kode biner dari komputer kedalam

memory di dalam papan Arduino.

Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch. Tampilan pada

gambar 2.9 adalah tampilan pada IDE Arduino dengan skecth. [1]

Gambar 2.9 Tampilan IDE Arduino dengan Sebuah Sketch

2.2.2. Strukur Bahasa Pemograman Arduino[12] Struktur dasar bahasa pemrograman Arduino terdiri dari dua bagian yaitu :

Void setup() {

// Statement; } Void loop() {

// Statement; } a. Setup()

Fungsi setup() hanya dipanggil satu kali ketika program pertama kali di jalankan. Ini digunakan untuk mendifinisikan mode pin itu

memulai komunikasi serial. Fungsi setup()

harus di ikut sertakan dalam program walaupun tidak ada statement yang di

(6)

b. Loop()

Setelah melakukan fungsi setup() maka secara langsung akan melakukan fungsi loop() secara berurutan dan melakukan instruksi- instruksi yang ada dalam fungsi loop().

2.2.3. Android

Android adalah sebuah sistem operasi bergerak yang mengadopsi sistem operasi LINUX, yang telah dimodifikasi. Android diambil alih oleh Google pada tahun 2005.

Berikut versi pengembangan OS Android dapat dilihat pada tabel 2.15.[13]

Tabel 2.15 Update OS (Operating Sistem) Android[13]

Versi Androi d

Di luncurkan Nama Versi

Android 2.3 6 Desember 2010 Gingerbread 3.0 22 Februari 2011 Honeycomb 4.0.1 19 Oktober 2011 Ice Cream

Sandwich 4.1 Sekitar Pertengahan

2012 Jelly Bean

Sistem Operasi Android mempunyai lapisan-lapisan yang berisi dari beberapa program yang mendukung jalannya fungsi dari sistem operasi. Lapisan-lapisan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 2.10 Arsitektur Android[13]

Android menggunkan bahasa pemograman java. Kode java dan file

resource yang dibutuhkan oleh suatu

aplikasi di kompilasi secara bersama yang kemudian dijadikan dalam satu paket oleh

tool ke dalam paket Android yang

kemudian menghasilkan file berformat

.apk. Terdapat empat jenis komponen pada aplikasi Android yaitu:

1. Activities

2. Service

3. Broadcast Receiver

4. Content Provider [14]

2.2.4. App Inventor

App Inventor adalah sistem perangkat

lunak untuk membuat aplikasi pada sistem operasi Android. App Inventor memiliki

perbedaan dengan sistem pengembangan aplikasi pada biasanya melainkan dengan interaksi visual berbasis grafis. App

Inventor disebut sebagai sistem terpadu

untuk pengembangan aplikasi berbasis

blok-blok grafis (block language).

Pembuatan aplikasi di App Inventor dapat

dijalankan minimal versi 2.11

Ginggerbread keatas.[15]

Gambar 2.11 Komponen App Inventor[15] Komponen App Inventor dapat dilihat

pada gambar 2.16. Secara sistem, App Inventor terdiri dari dua komponen, yaitu server dan client. Server App Inventor

berfungsi menyimpan semua aset program dan memberikan layanan lainnya yang terkait dengan menejemen berkas aplikasi

(project). Sedangkan sisi client adalah

aplikasi yang berhubungan langsung dengan programmer (pembuat aplikasi).

Sisi client terdiri dari tiga bagian berikut:

Designer

ABlock Editor

Emulator.[15]

III. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

SISTEM

3.1System Requirement

Tabel 3.1 System Requirement Tugas Akhir

Objek Kebutuhan Bahasa

Hardware Software

Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Pengamanan Pintu Shelter BTS Otomatis

3.2 Perancangan Uji Koneksi Bluetooth

Modul bluetooth HC-05 terdiri dari 4 pin,

(7)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Koneksi Bluetooth HC-05 dengan Arduino

Agar dapat terkoneksi antara smartphone

Android dengan modul bluetooth HC-05,

dilakukan pairing dengan memasukan default

password untuk HC-05 “1234” seperti pada

gambar 3.3.

Gambar 3.3 Tampilan Notifkasi Pairing Antara Modul Bluetooth HC-05 dengan Smartphone

Android

Apabila antara smartphone Android dengan

modul bluetooth HC-05 telah terhubung dan

telah melakukan pairing, maka akan tampil

modul HC-05 terkoneksi smartphone sesuai

pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Tampilan modul Bluetooth HC-05 terdeteksi pada smartphone Android

Pada perancangan user interface pada

project Tugas Akhir ini dibuat menggunakan

desain user interface pada App Inventor versi

online, jadi dalam pembuatan aplikasi harus

memanfaatkan koneksi internet.

http://appinventor.mit.edu/explore/classic

merupakan alamat untuk membuka App

inventor. Gambar 3.5 merupakan tampilan web

App Inventor untuk memulai membuat aplikasi

android.

Gambar 3.5 Tampilan Awal Web App Inventor

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, digunakan

MIT App Inventor versi pertama atau disebut App

Inventorclassic.

Gambar 3.6 Flowchart Menjalankan Aplikasi Sistem Pengamanan Pintu Shelter BTS

3.4.1. Diagram Use Case

Diagram use case digunakan pada

perancangan aplikasi project ini karena

diagram use case mendiskripsikan secara

lengkap interaksi yang terjadi antara aktor (pengguna) dengan sistem/perangkat lunak yang sedang dijalankan.

Pengguna

Gambar 3.7 Diagram Use Case

3.4.2.Sketsa Antarmuka Grafis

(8)

Gambar 3.9 Sketsa Antarmuka Grafis Screen Utama Pengendalian Pintu Shelter BTS

3.4.3 Perancangan Desain User Interface

Gambar 3.10 Perancangan User Interface pada Screen 1

Langkah perancangan pada screen utama pada

gambar 3.11 tersebut sama dengan langkah perancangan pada screen awal yaitu hanya dengan

melakukan drag-and- drop komponen basic yang

ada di bagian kiri tampilan project ke blok tampilan

screen 3 (screen utama). Tools yang digunakan

untuk perancangan yaitu Label untuk memberi

keterangan berupa text pada tampilan, Button untuk

melakukan eksekusi program, Other Stuff berupa

Bluetooth Client agar dapat terkoneksi dengan

bluetooth client berupa modul bluetooth HC-05.

3.4.4 Perancangan Blocks Editor

Pada gambar 3.12 dapat dilihat tampilan block

editor pada screen awal yaitu tampilan security

system.

Gambar 3.12 Tampilan Block Editor pada Screen Awal

Selanjutnya untuk melihat tampilan keseluruhan susunan block editor pada screen utama pada

sistem pengamanan pintu shelter BTS otomatis menggunkan password berbasis bluetooth dan

Arduino UNO, dapat dilihat pada gambar 3.18.

Gambar 3.13 Tampilan Block EditorScreen Utama

Gambar 3.13 Tampilan Block Editor Tampilan Screen Utama (Lanjutan)

Gambar 3.13 Tampilan Block Editor Tampilan Screen Utama (Lanjutan)

3.5PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

HARDWARE

Perancangan hardware dalam alat pembuka

pintu shelter BTS otomatis menggunakan

password berbasis bluetooth dan Arduino UNO

meliputi pembuatan rangkaian secara schematic

dan perhitungan dari komponen yang akan digunakan.

3.5.1.Perancangan Rangkaian Catu Daya Pada Gambar 3.14 terdapat blok perancangan catu daya pada sistem pengamanan pintu shelter BTS otomatis menggunakan password berbasis bluetooth

dan Arduino UNO. Blok perancangan catu daya yang digunakan memanfaatkan catu daya PLN yang terhubung dengan tegangan jala-jala sebesar 220 V. Karena catu daya PLN ini masih berupa tegangan AC maka diperlukan rangkaian catu daya yang dapat menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC 9 V.

Gambar 3.14 Blok Catu Daya 9 V

3.5.2. Parameter Arduino UNO

Pada tugas akhir ini menggunakan mikrokontroller Arduino jenis UNO yang memiliki spesifikasi yang cocok terhadap kebutuhan sistem pengamanan pintu shelter

BTS otomatis menggunakan password

berbasis bluetooth dan Arduino UNO.

Arduino sebagai pemroses masukan menjadi keluaran yang diharapkan.

Smartphone sebagai input-an akan

memberikan perintah pada Arduino melalui komunikasi bluetooth untuk menggerakan

(9)

Gambar 3.15 Parameter Arduino UNO

3.5.3. Perancangan Rangkaian Arduino

dengan LED

Seperti yang telah dijelaskan pada perancangan sistem, LED difungsikan sebagai output visual. LED yang

dibutuhkan berjumlah 2 buah LED, yaitu LED yang dapat berkedip warna merah dan LED warna hijau. LED warna merah ini akan menyala apabila password yang

dimasukan oleh user salah. Sedangkan

LED yang berwarna hijau akan menyala apabila password yang dimasukan user

benar. Gambar 3.16 merupakan rangkaian Arduino UNO dengan 2 buah LED yang berwarna merah dan hijau.

Gambar 3.16 Rangkaian Arduino dengan LED

3.5.4. Perancangan Rangkaian Arduino dengan Buzzer

Rangkaian Arduino dengan buzzer

yang berfungsi sebagai output audio.

Apabila buzzer diberi tegangan, maka

buzzer akan mengubah sinyal elektris dari

Arduino UNO menjadi suara. Hasil suara yang dihasilkan ini yang akan menjadikan

buzzer sebagai peringatan apabila

password yang dimasukan user

salahUntuk rangkaian Arduino dengan

buzzer dapa dilihat pada gambar 3.17.

Gambar 3.17 Rangkaian Arduino dengan

Buzzer

3.5.1.Perancangan Rangkaian Arduino dengan Driver Motor L293D

Motor DC dapat diatur arah geraknya menggunakan driver motor IC L293D. Pada

Tugas Akhir ini, hanya digunakan 1 motor DC. Oleh karena itu hanya membutuhkan 3 port yang terhubung antara Arduino dengan

driver motor L293D sesuai pada gambar

3.18.

Gambar 3.18 Rangkaian Arduino dengan Driver Motor DC

3.5.2. Perancangan Komunikasi Serial Arduino dengan Bluetooth HC-05

Arduino mempunyai aplikasi untuk pengiriman data serial dengan bantuan Serial Monitor. Konfigurasi pin untuk melakukan komunikasi serial menggunakan port digital 0 dan port 1 seperti pada gambar 3.19. Dengan memanfaatkan aplikasi serial monitor tersebut dapat digunakan untuk mengetahui data bluetooth yang berupa kode

ASCII yang dapat terbaca ketika user

menekan tombol perintah melalui

smartphone. Untuk simulasi modul bluetooth

HC-05 menggunakan virtual terminal pada

gambar 3.19 sebagai serial monitor pembacaan hasil komunikasi serial bluetooh.

Gambar 3.19 Kominuikasi serial antara HC-05 dengan Arduino

3.5.3.Rangkaian Sistem Secara Keseluruhan Gambar 3.20 merupakan rangkaian keseluruhan dalam perancangan perangkat keras pada Tugas Akhir ini.

Gambar 3.20 Rangkaian Keseluruhan Sistem Pengamanan Shelter BTS Otomatis Menggunakan

Password berbasis bluetooth dan Arduino UNO

(10)

menggunakan password berbasis bluetooth dan

Arduino UNO meliputi pembuatan diagram alir

(flowchart) program, perancangan program

mikrokontroler Arduino, perancangan program LED, perancangan program buzzer, perancangan

program motor DC, dan perancangan program. Dalam pembuatan simulasi alat pembuka kunci otomatis ini software yang digunakan adalah

software Arduino IDE dengan bahasa

pemrogaman yang digunakan adalah bahasa C. Listing program yang sudah jadi akan disimpan dengan tipe .hex yang akan diisikan pada

Arduino. Selain sebagai complier, Arduino IDE

digunakan untuk meng-upload program ke

dalam Arduino melalui kabel USB PC dengan port Arduino

3.6.1. Alur dan Perencanaan Program IDE Arduino

Pada gambar Flowchart 3.21 menjelaskan

bagimana program pada Tugas Akhir ini bekerja.

Gambar 3.21 Flowchart Program Utama

IV. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1HASIL PERANCANGAN APLIKASI

4.1.1. Tampilan Menu Awal (Security System)

Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi

Gambar 4.1 merupakan tampilan awal aplikasi sistem pengamanan pintu shelter BTS

otomatis menggunakan password berbasis

bluetooth dan Arduino UNO. Tampilan awal

difungsikan sebagai security system agar dapat

memasuki tampilan menu utama pengendalian pintu. Apabila terjadi kesalahan pada penulisan

username dan password maka aplikasi utama

tidak dapat dibuka dan akan muncul notifikasi seperti pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan Notifikasi Kesalahan Password

4.1.2. Tampilan Menu Utama Aplikasi

Gambar 4.3 Tampilan Menu Utama Pengendalian Pintu Otomatis

Gambar 4.3 merupakan tampilan menu utama aplikasi sistem pengamanan pintu

shelter BTS otomatis menggunakan password

berbasis bluetooth dan Arduino UNO.

Tampilan text “not connected” yang paling atas

sebagai indikator ketika perangkat handphone

tidak terkoneksi dengan modul bluetooth.

Apabila handphone telah terkoneksi dengan

bluetooth HC-05, maka tampilan text indikator

tersebut berubah menjadi “connected” seperti pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Tampilan menu yang telah terhubung dengan HC-05

Sesuai gambar 4.4, indikator text tersebut

menandakan smarphone dan modul bluetooth

HC-05 telah terhubung atau telah melakukan

pairing sebelumnya. Agar dapat terhubung dan

dapat menampilkan status koneksi bluetooth

yang menjadi “connect” pilih alamat dan koneksi HC-05 sebagai bluetooth client susuai

dengan gambar 4.5.

(11)

4.2 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.6 Rangkaian Pengukuran Tegangan Catu Daya

Pada Tabel 4.1 dibawah ini merupakan tabel hasil pengukuran keluaran tegangan rangkaian catu daya tiap

bloknya.

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.7 Rangkaian Pengukuran Arus Catu Daya

Pada Tabel 4.2 dibawah ini merupakan tabel hasil pengukuran keluaran arus dan perhitungan daya rangkaian catu daya.

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Arus dan Perhitungan Daya Rangkaian Catu Daya

Paramter

4.3 Pengujian Driver Motor DC

Gambar 4.8 Pengujian Rangkaian Driver Motor DC

Setelah melakukan pengujian rangkaian driver

motor DC diperoleh hasil yang ditentukan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil pengukuran rangkaian driver

motor DC

Keterangan : enable harus memiliki tegangan high

untuk menggerakan motor jadi pengujian tersebut berdasarkan enable yang telah ter-setting high

4.4 Pengujian Konektifitas Bluetooth Dengan Arduino

Konektifitas komunikasi bluetooth

merupakan kunci utama untuk menjalankan keseluruhan sistem alat. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui data serial yang terbaca antara smartphone dengan Arduino

UNO. Pada port nomor 0 dan port nomor 1

Arduino telah disediakan fasilitas untuk komunikasi serial, sehingga memudahkan dalam perancangan komunikasi serial. Gambar 4.12 meruapakan listing program untuk melakukan uji koneksi bluetooth melalui

komunikasi serial.

Gambar 4.9 Tampilan listing program uji koneksi

bluetooth HC-05 dengan Arduino

Tampilan serial monitor mengenai konektifitas

bluetooth dapat dilihat pada gambar 4.10.

Multimeter

Multimeter

(12)

Gambar 4.10 Tampilan Serial Monitor Arduino

4.4.1 Pengujian Jarak Konektifitas Bluetooth Tabel 4.5 Hasil pengujian jarak konektifitas

bluetooh Jarak Pengujian Konektifiatas

2 meter Terkoneksi 4 meter Terkoneksi 6 meter Terkoneksi 8 meter Terkoneksi 10 meter Terkoneksi 12meter Tidak Terkoneksi

4.5 Pengujian Rangkaian Keseluruhan

Tabel 4.6 Hasil pengujian rangkaian keseluruhan

No Pengujian Paramter Keterangan

1 Aplikasi Mengendali sistem

Pengukuran pada alat pembuka kunci pintu otomatis ini menggunakan multimeter digital agar dapat diketahui tegangan dan yang masuk pada tiap-tiap komponen secara jelas. Setelah dilakukan pengukuran tegangan pada alat pembuka pintu shelter BTS secara otomatis

kemudian membandingkannya dengan

datasheet dari tiap-tiap komponen yang diukur.

Setelah dilakukan perbandingan antara hasil ukur dan datasheet pada tiap-tiap komponen

yang diukur maka dapat diketahui bahwa tegangan yang mengalir pada komponen pada alat pembuka pintu otomatis ini sesuai dengan

datasheet dan tidak ada nilai yang melebihi dari

range yang terdapat pada datasheet.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembuatan alat dengan judul sistem pengamanan pintu shelter BTS

otomatis menggunakan password berbasis

bluetooth dan Arduino UNO beserta

pengujian alat dan pengukuran alat yang telah dilakukan pada bab III dan bab IV dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem pengamanan pintu shelter BTS

otomatis ini menggunakan komunikasi personal bluetooth yang cocok dengan

mikrokontroller Arduino yang secara keseluruhan baik seperti pada tabel 4.6 dan lampiran E1.

2. Rangkaian catu daya yang dirancang dengan tegangan sebesar 9 volt dan arus sebesar 2 A dapat mengaktifkan sistem pengamanan pintu shelter BTS

otomatis.

3. Pada pengaturan driver motor DC,

apabila ingin menggerakan pintu untuk membuka atau bergeser ke kiri maka harus diberikan logic 1 untuk masukan

IN-A dan logic 0 untuk IN-B. Apabila

ingin menggerakan pintu menutup atau bergeser ke kanan maka harus diberikan

logic 0 untuk masukan IN-A dan logic 1

untuk IN-B.

4. Jarak komunikasi antara modul

bluetooth HC-05 dengan smartphone

Android dapat dilakukan hingga jarak 10 meter.

5. Komunikasi serial yang dibaca Arduino dari smartphone Android berupa kode

ASCII desimal, sehingga untuk membuat perintah dari aplikasi yang dibuat dari App Inventor memanfaatkan

kode ASCII desimal tersebut.

6. Secara keseluruhan, output yang

diharapkan berupa alarm yaitu

kombinasi LED merah dan buzzer pada

sistem pengamanan pintu shelter BTS

berhasil aktif apabila password yang

dimasukan salah pada saat membuka pintu shelter BTS.

5.2 Saran

Untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja dari penelitian tersebut maka saran yang diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi sistem pengamanan pintu

shelter BTS ini belum digunakannya

fasilitas ganti password yang

diharapkan, untuk selanjutnya dapat ditambahkan dengan fasilitas ganti

password pada perangkatnya.

2. Agar lebih aman, pengaturan verivikasi untuk password tidak hanya diatur pada

aplikasi tetapi juga dapat diatur pada mikrokontrollerArduino.

3. Motor DC yang digunakan untuk menggerak pintu memanfaatkan motor DC yang terpasang pada dvd room

(13)

sehingga kecepatan motor DC sebagai penggerak pintu untuk membuka ataupun menutup tidak dapat diatur. 4. Untuk lebih meningkatkan keamanan,

perlu ditambahkan report ke

smartphone bisa berupa panggilan

telepon dengan menambahkan modem

wavecom sebagai penghubung antara

mikrokontroller arduino dengan

smartphone agar jika ada oknum yang

tidak bertanggung jawab mencoba untuk masuk atau membobol pintu dapat diketahui atau apabila terjadi kerusakan pada sistem dapat diketahui melalui panggilan telepon ke

smartphone.

5. Perlu ditambahkan LCD yang terpasang pada pintu sebagai report bahwa pintu

telah terbuka ataupun telah menutup. 6. Untuk alternatif catu daya

mengantisipasi ketergatungan dari catu daya PLN, sistem pengamanan pintu

shelter BTS otomatis ini dapat

memanfaatkan catu daya cadangan yang terdapat pada shelter BTS berupa

genset dan juga baterai.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Benzie, Massimo (2014, Desember), Arduino Uno. [Online]. www.arduino.cc

[2] Darcy, (2015, April), Engineering Task.

Dokumen JPEG. [Online].

http://darcy.rsgc.on.ca/ACES/TEI3M/1213/Tas ks.html

[3] Margolis, Michael, Arduino Cookbook, Edisi

kedua, Gravenstein Highway North: O'Reilly Media, Inc., 2011

[4] Budiharto, Wibowo. Elektronika

digital+mikroprosesor. Yogyakarta: ANDI

OFSET, 2010.

[5] Tooley, Mike. Rangkaian Eleltronika Prinsip dan Aplikasi. Edisi kedua. Jakarta : Erlangga,

2003.

[6] Al-Fuqaha, Ala (2014, Desember). Wireless

Personal Area. Dokumen PDF. [Online]

https://cs.wmich.edu/~alfuqaha/Fall09/cs6030/ lectures/WPAN.pdf

[7] Exp-Tech (2015, Maret). Data Sheet DS1307.

Dokumen PDF. [Online] http://www.exp-tech.de/service/datasheet/HC-Serial-Bluetooth

-Products.pdf

[8] Wibawanto, Hendra. Elektronika Dasar

Pengenalan Praktis. Jakarta: Elek Media

Komputindo, 2008.

[9] Depari, Ganti. Teori Rangkaian Elektronika.

Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2005. [10] FKIP UNSYIAH (2014, Desember). Proteksi

Motor Listrik Untuk Mencegah Terjadi

Kerusakan. Dokumen JPEG. [Online]

http://fisika.fkip.unsyiah.ac.id/2012/11/proteks i-motor-listrik-untuk-mencegah.html

[11] L293D, (2014, Desember). Datasheet L293D.

Dokumen PDF. [Online]

http://arduino.cc/documents/datasheets/L293D

.pdf

[12] Saptadi , Arief Hendra. Modul Modul Praktikum – Mikroprosesor dan Antarmuka –

v.0.5 "Arduino: I/O Digital dan Komunikasi Serial". Sekolah Tinggi Teknologi Telematika

Telkom, Purwokerto, 2013.

[13] Agustina, Rina., Pemograman Aplikasi

Android. Jakarta: Mediakom, 2012.

[14] Safaat, N. Android, Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC berbasis

android. Bandung: Informatika Bandung,

2011.

[15] Mulyana, E., App Inventor: Ciptakan Sendiri

Aplikasi Androidmu. Yogyakarta: ANDI

Yogyakarta, 2012.

Mengetahui : Pembimbing I

WAHYU PAMUNGKAS, S.T.,M.T. NIDN. 0606037801

Pembimbing II

Gambar

Gambar 2.1.  Board Arduino UNO
gambar 2.9 adalah tampilan pada IDE [1]
Gambar 2.11 Komponen  App Inventor[15]
gambar 3.3.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hipotesis penelitian yang akan diuji pada penelitian ini adalah, pertama, ada hubungan positif antara pengetahuan tentang manfaat sampah dengan perilaku

Penelitian dilakukan oleh Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting (2013) tentang kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, lingkungan wajib

coli O157:H7 hasil isolasi dari feses ayam diketahui memiliki patogenitas yang tinggi terkait dengan dihasilkannya enterohemolisin yang merupakan marka/penanda

(3) Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, agar dapat mempunyai kekuatan hukum mengikat, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, dengan menambahkan

Kepada seluruh kader partai agar dapat mengikuti pelaksanaan pendidikan politik. yang diselenggarakan oleh partainya masing-masing berdasarkan

• Many companies and professional organizations, such as the Institute of Management Accountants (IMA), have written codes of ethics which serve as guides for employees.. IMA Code

Ketidakadanya seleksi, tidak diartikan bahwa tidak adanya sistem pendidikan dan pembelajaran yang terencana. Hal terpenting yang perlu digarisbawai adalah meski Pesantren

Daftar Kegiatan Pendanaan Pinjaman Kerjasama Pembangunan Internasional (DKPPKPI) 2 tahun setelah tidak berlaku 3 tahun Permanen. d. Rencana pendanaan on top dan/atau