• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw Berbantu Power Point dan Star Point Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA bagi Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Kecamat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw Berbantu Power Point dan Star Point Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA bagi Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Kecamat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical science dan life sciences, yang termasuk dari physical sciences yaitu ilmu-ilmu astronomi, kima, geologi, mineralogi, meteorologi dan fisika. Sedangkan life science meliputi biologi yang terdiri dari anatomi, fisiologi, zoologi, citologi (Samatowa, 2011:1). Wahyana dalam Trianto (2012:136) mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah “suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh kumpulan fakta, tetapi oleh adannya

metode ilmiah dan sikap ilmiah”. Sedangkan menurut Kardi dan Nur (Trianto, 2012:

136) Ilmu Pengetahuan Alam adalah adalah “ilmu tentang dunia, zat baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati”.

James Conant (dalam Samatowa, 2011:1) IPA yaitu “sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang behubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut”. IPA (sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam dan seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya serta membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia (Samatowa, 2011:3).

Winaputra (dalam Samatowa 2011:3) juga mengungkapkan bahwa “IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari

hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur)”. Siswa dituntut aktif dalam

(2)

berkelompok. Guru hanya sebagai pembimbing dalam tujuan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari. Siswa diharapkan mampu mengungkapkan pendapat dan berinteraksi dengan temannya ataupun guru ketika mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga kelas 5 pada mata pelajaran IPA, dapat disimpulkan bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru terbukti pada saat siswa diberi pertanyaan-pertanyaan oleh guru, mereka merasa kesulitan untuk menjawab dan kebanyakan hanya diam saja. Sehingga dalam proses pembelajaran terlihat bahwa siswa kurang memahami penjelasan yang dilakukan guru dengan metode ceramah. Metode pembelajaran ceramah (konvensional) tentu saja mengakibatkan kurangnya partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Aktivitas di ruang kelas saat proses pembelajaran, guru hanya menyampaikan pengetahuan secara sepihak tanpa berusaha melibatkan keaktifan dan mental psikologi anak. Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) guru hanya memposisikan anak secara pasif. Siswa hanya dipersiapkan menerima ilmu pengetahuan dari guru yang menggunakan metode ceramah, seperti duduk, dengar, diam, catat dan hafal. Saat proses pembelajaran berlangsung tidak tampak pemberian tugas yang bertujuan melibatkan siswa. Pembelajaran seperti ini akan menimbulkan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Saat siswa sudah merasa jenuh dengan proses pembelajaran, siswa akan bertingkah semaunya sendiri yaitu asyik berbicara dengan teman sebangkunya saat guru menerangkan, menggambar atau mencoret-coret buku tulisnya seolah-olah sedang mencatat. Masalah ini merupakan masalah yang kompleks. Sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar ulangan tengah semester yang diperoleh siswa.

(3)

KKM 70 yang telah ditentukan oleh guru, dari 20 siswa diantaranya masih kurang memahami pembelajaran IPA yang berarti siswa belum mencapai KKM ada 13 siswa, dan 7 siswa nilainya telah mencapai ketuntasan. Rendahnya nilai ulangan semester II mata pelajaran IPA yang masih dibawah KKM ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu minat siswa pada pembelajaran IPA masih rendah, kurangnya media yang tepat dan menarik agar siswa tertarik dengan pembelajaran IPA, keadaan kelas yang sering kacau sehingga berpengaruh pada konsentrasi saat pembelajaran berlangsung. Kondisi ini merupakan masalah yang perlu dicari pemecahannya. Salah satu langkah awal dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Kondisi siswa SD Negeri Mangunsari 06 kelas 5 berjumlah 20 anak terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan dengan karakteristik siswa yang bervariasi dan heterogen berumur antara 11-13 tahun. Tingkat kemampuan siswa bermacam-macam ada yang lamban berfikir, ada yang sedang, dan ada beberapa siswa yang diatas rata-rata. Kondisi sosial ekonomi orang tua murid mayoritas berasal dari keluarga ekonomi menengah kebawah, Kebanyakan orang tua bekerja sebagai buruh dan beberapa siswa orang tuanya bekerja sebagai asisten rumah tangga, dengan kondisi yang demikian menjadikan siswa kurang mendapat perhatian orang tua. Oleh karena itu, jam belajar siswa tidak terpantau oleh orang tua, akibatnya banyak siswa yang belajar semaunya sendiri dan bahkan apabila ada pekerjaan rumah tidak dikerjakan. Waktu belajar mereka seringkali digunakan untuk bermain. Pada saat kegiatan belajar di kelas siswa cenderung kurang menguasai materi dan tidak aktif dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada perolehan hasil belajar yang cenderung rendah.

Peneliti akan menggunakan Model Jigsaw Berbantu Power Point dan Star Point Card sehingga seluruh siswa dapat dilibatkan secara aktif dalam belajar dan

(4)

untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dalam pembelajaran dan juga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi. Selain itu, pembelajaran menggunakan model tipe Jigsaw akan membuat suasana pembelajaran lebih aktif dan lebih inovatif. Model pembelajaran tipe Jigsaw siswa dilatih lebih bervariasi dalam berpendapat. Selain itu pembelajaran berbantu power point dapat meningkatkan pemahaman dan meningkatkan minat siswa dalam memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan. Power point juga membantu peneliti dalam menyampaikan materi, jadi tidak hanya terpacu menggunakan buku pelajaran. Untuk meningkatkan pemantapan materi yang diperoleh siswa, peneliti juga menggunakan star point card. Tujuan dari penggunaan star point card tersebut yaitu agar siswa dapat memantapkan kembali materi yang sudah disampaikan saat proses pembelajaran. Disini penggunaan star point card juga mampu meningkatkan kerjasama dalam kelompok. Selain itu, star point card juga memberikan inovasi pembelajaran yang aktif untuk guru dan siswa pun juga tidak mengalami kejenuhan saat pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti juga mencari referensi jurnal yang berhubungan dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw yang berbantu power point dan star point card, sebagai berikut:

Harnanik, (2012), dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD N 03

(5)

bagaimana model pembelajaran jigsaw tersebut dilakukan, masih banyak siswa yang belum konsentrasi untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan. Namun, untuk pertemuan selanjutnya yang dilanjutkan pada pertemuan-pertemuan di siklus II, tindakan yang dilakukan oleh peneliti mengalami peningkatan hasil belajar siswa yang memuaskan. Pembelajaran yang kurang efektif setelah dilakukan tindakan pembelajaran menjadi lebih efektif, seluruh siswa yang pasif sebelumnya hanya diam mendengarkan guru berbicara dan jarang bertanya atau mengungkapkan pendapatnya dari penelitian ini siswa mulai sering bertanya mengenai apa yang belum jelas dan mampu mengungkapkan pendapatnya.

Mediatati, (2014), dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014” menyebutkan bahwa,

(6)

hasil penelitian ini bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014.

Roshidah, (2012), dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Langsung Melalui Media Power Point Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Ekonomi Kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Surabaya Tahun Pelajaran

2011/2012” menyebutkan bahwa, pembelajaran menggunakan media power point

terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Guru mata pelajaran akuntansi sudah menggunakan model pembelajaran langsung, namun hanya menggunakan media papan tulis saja. Hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai KKM 70 untuk mapel akuntansi. Saat pembelajaran akuntasi siswa kurang fokus dan pembelajaranpun terlihat kurang menarik. Kemudian peneliti menggunakan media power point untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran akuntansi sehingga hasil belajar siswa memenuhi KKM yang diharapkan. Penggunaan media power point pada setiap pertemuan pembelajaran dari siklus I dan siklus II mampu meningkatkan ketertarikan siswa saat pembelajaran akuntansi dan meningkatkan tingkat konsentrasi siswa, itu disebabkan karena di sekolah tersebut hampir tidak pernah menggunakan media power point yang menggunakan LCD. Pembelajaran menggunakan media power point ini juga mampu berpengaruh pada penjelasan yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Sehingga hasil belajar siswa ekonomi kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Surabaya Tahun Pelajaran 2011/2012 ini meningkat.

(7)

inovasi permainan star point card, agar pembelajaran menggunakan model pembelajaran jigsaw yang berbantuan dengan media power point lebih menarik dan lebih memantapkan materi pembelajaran yang diperoleh siswa pada setiap pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti bekerjasama dengan guru kelas

untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan Model

Jigsaw Berbantu Power Point dan Star Point Card Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPA Bagi Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum pendidikan yang berlaku saat ini, guru harus sudah meninggalkan model pembelajaran yang memacu hasil belajar siswa. Dengan cara ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk mengembangkan potensi siswa yang usianya masih berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Pada proses pembelajaran masih sedikit siswa yang mau menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru sehingga hampir seluruh siswa terlihat pasif saat pembelajaran.

2. Kurangnya perhatian serta ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA.

3. Keadaan kelas yang sering kacau sehingga berpengaruh pada konsentrasi siswa saat pembelajaran berlangsung.

(8)

1.3 Batasan Masalah

Peneliti akan melakukan penelitian terhadap kelas 5 karena nilai rata-rata ulangan tengah semester Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas tersebut rata-rata masih rendah, masih banyak yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Peneliti akan menerapkan model pembelajaran tipe Jigsaw dengan materi pembelajaran Sifat-sifat Cahaya, serta menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran IPA yaitu dengan berbantuan media power point dan star point card dengan harapan mampu berpengaruh positif serta mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa materi Sifat-sifat Cahaya.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti mengajukan tiga rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana penerapan model pembelajaran tipe jigsaw berbantu power point dan star point card dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada KD 6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Dan KD 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya bagi siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga pada mata pelajaran IPA?

b. Apakah penerapan model pembelajaran tipe jigsaw berbantu power point dan star point card dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada KD 6.1

(9)

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis serta memiliki tujuan.

1.5.1 Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan proses akhir dari beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, dan kemudian mengarah pada pencapaian hasil yang diharapkan. Maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

a. Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu power point dan star point card dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada KD 6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Dan KD 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya bagi siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga pada mata pelajaran IPA.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu power point dan star point card.

1.5.2 Manfaat teoretis

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis sebagai berikut: Dengan menerapkan model pembelajaran tipe jigsaw berbantu power point dan star point card dapat menambah pengetahuan siswa dan guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw yang berbantu power point dan star point card sehingga hasil belajar IPA kelas 5 SD Negeri Mangunsari

(10)

1.5.3 Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut:

a. Bagi guru dan sekolah

1. Meningkatkan profesionalisme guru.

2. Memperbaiki proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga akan membuat siswa tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Bahan pertimbangan sekolah untuk memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw.

b. Bagi siswa

1. Dapat meningkatnya hasil belajar IPA.

2. Dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

3. Dapat menemukan sendiri konsep – konsep dari pembelajaran yang diajarkan sehingga ilmu yang didapat menjadi lebih bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan anak dikemudian hari.

c. Bagi peneliti

1. Mendapatkan pengalaman menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan target pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kualitas proses pembelajaran kemampuan menyimpulkan isi cerita melalui penerapan metode pembelajaran SQ3R

Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan aspek pemasaran produk adalah strategi pemasaran yang bagaimana yang akan dipilih oleh perusahaan dalam kaitannya

...adalah satu dokumen bertulis yang menjelaskan matlamat perancangan pendidikan yang dirancang untuk setiap murid berkeperluan khas dan dijadikan panduan oleh guru dalam

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat cahaya

Hewan makrobenthos yang banyak ditemukan pada kedua lokasi adalah dari kelas Polychaeta, karena Polychaeta dapat memanfaatkan kondisi yang terbatas dengan menggali

Bote de Pintura, permite aplicar propiedades de objeto, como relleno, grosor de contorno, tamaño y efectos a un objeto de la ventana de dibujo tras haberlas seleccionado con la

yang mempengaruhi keputusan wali siswa dalam memilih SD YPPK St.. 1.4

Dalam tahap pengum- pulan data sample penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan metode pembe- lajaran kooperatif make a match ,