• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perkembangan Peserta Didik (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Perkembangan Peserta Didik (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA:

FISIK-MOTORIK, INTELEKTUAL, BAHASA DAN EMOSI, SOSIAL,

KEPRIBADIAN DAN KESADARAN BERAGAMA

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Perkembangan Peserta Didik yang Dibina Oleh Bapak Dr. H. Santosa HS, M.Pd

oleh :

Muhammad Galih Pramudya 201210060311003

Fenty Susanti 201210060311014

Mardijah 201210060311016

Nining Agustina 2012100603110

... ...

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN KOMPUTASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tak lupa pula shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih kepada Bu Erwin, selaku dosen pembimbing Matakuliah Profesi Keguruan yang berkenan membimbing kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu.

Makalah ini mengupas “Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dewasa: Fisik-Motorik, Intelektual, Bahasa Dan Emosi, Sosial, Kepribadian Dan Kesadaran Beragama”, melalui makalah ini kami mencoba memaparkan pengertian, fungsi, lingkup, bidang garapan administrasi pendidikan, serta pelaksanaan peran guru yang memerlukan bantuan dari pemahaman dan keterampilan dalam administrasi pendidikan di sekolah”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi, bentuk, maupun pemaparannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya terutama bagi mahasiswa dan calon pendidik khususnya.

Malang, 11 Desember 2013

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C.Tujuan Penulisan...2

BAB II KAJIAN PUSTAKA...3

A. HAKIKAT PERKEMBANGAN...3

1. Pengertian Perkembangan...3

2. Ciri-ciri Perkembangan...3

3. Prinsip-prinsip Perkembangan...3

B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA...4

1. Perkembangan Fisik-Motorik...4

3. Perkembangan Intelektual...5

4. Perkembangan Bahasa...6

5. Perkembangan Emosi...7

6. Perkembangan Sosial...8

7. Perkembangan Kesadaran Beragama...8

C. PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGY)...10

BAB III PEMBAHASAN HASIL DISKUSI SEMINAR KELAS...11

BAB IV PENUTUP...12

A. Kesimpulan...12

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk individu tentu memiliki karakter yang unik, khas serta memiliki perbedaan antara satu manusia dengan manusia lainya. perbedaan inilah yang kemudian menjadikanya unik, karena tidak ada satupun manusia sekalipun mereka yang merupakan kembar identik yang memiliki karakter yang sama. Karena beberapa karakter yang dapat dipelajari dan dikembangkan menjadi sebuah pengetahuan bisanya hanyalah berupa sebuah karakter-karakter yang bersifat umum yang ditemui ciri-ciri persamaanya pada sekelompok manusia.

Beberapa fase kehidupan yang dilewati oleh manusia selama hidupnya adalah lahir, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Salah satu fase yang memiliki rentang waktu yang cukup panjang adalah fase dewasa. Seorang manusia dianggap telah memasuki fase dewasa, apabila mereka telah mengalami ciri-ciri pubertas, ataupun dewasa dari sisi intelektual dimana seseorang telah mencapai tingkat kematangan dalam berpikir dan mengambil tindakan.

Dewasa tidaklah dicapai secara instan, namun lebih kepada perkembangan dari berbagai aspek-aspek lain baik fisik maupun psikis yang menjadi satu kesatuan dalam diri setiap manusia. Aspek-aspek itu antara lain adalah aspek fisik, motorik, intelektual, bahasa dan emosi.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana hakikat perkembangan ?

2) Bagaimanakah karakteristik perkembangan fisik pada orang dewasa? 3) Bagaimanakah karakteristik perkembangan motorik pada orang dewasa? 4) Bagaimanakah karakteristik perkembangan intelektual pada orang dewasa? 5) Bagaimanakah karakteristik perkembangan bahasa pada orang dewasa? 6) Bagaimanakah karakteristik perkembangan emosi pada orang dewasa? 7) Bagaimanakah karakteristik perkembangan sosial pada orang dewasa?

(5)

C.Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui bagaimana hakikat perkembangan.

2) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan fisik pada orang dewasa. 3) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan motorik pada orang dewasa. 4) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan intelektual pada orang

dewasa.

5) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan bahasa pada orang dewasa. 6) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan emosi pada orang dewasa. 7) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan sosial pada orang dewasa. 8) Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik perkembangan kesadaran beragama pada

orang dewasa.

(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. HAKIKAT PERKEMBANGAN

1. Pengertian Perkembangan

Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial dan moral.

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa.

Perkembangan dapat diartikan juga sebagai “Suatu proses perubahan diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan”.

2. Ciri-ciri Perkembangan

a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

c. Perkembangan mengikuti pola dan arah tertentu d. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

(7)

B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA

1. Perkembangan Fisik-Motorik

a. Fisik

Pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia sejatinya dimulai sejak saat sel telur dan sel sperma bertemu pada proses fertilisasi, dimana selanjutnya bekembang menjadi zigote, morula, blastula, gastrula dan terus berkembang menjadi fetus atau janin hingga akhirnya dilahirkan ke dunia sebagai individu baru. Proses pertumbuhan dan perkembangan ini terus menerus berlangsung pada fase anak-anak hingga remaja bahkan pada tahap awal masa dewasa dini (sekitar 18-24 tahun) fisik orang dewasa masih terus melakukan proses tumbuh dan berkembang, seperti tulang-belulang yang masih bisa bertambah tinggi, dan pada beberapa kasus munculnya gigi geraham terakhir. Sesudah periode ini, biasanya pertumbuhan pada orang dewasa akan berkurang dan akhirnya berhenti. Namun perkembangan fisik pada orang dewasa masih terus berlangsung, baik organ-organ yang kasat mata seperti raut wajah, maupun organ-organ yang tidak kasat mata seperti organ-organ reproduksi yang berada pada kondisi paling prima untuk melakukan fungsi-fungsinya pada masa dewasa dini ini.

Namun memasuki akhir dari masa dewasa dini (sekitar 35-40) perkembangan fisik pada manusia mulai melambat, hal ini terus berlangsung hingga pada saat memasuki masa dewasa madya perkembangan fisik manusia mengalami pelambatan bahkan kemunduran. Terutama pada wanita yang pada masa dewasa madya ini juga kebanyakan dari mereka mengalami satu fase yang disebut menopause atau suatu fase dimana organ-organ reproduksi mereka telah berhenti berfungsi begitu juga dengan hormon-hormon yang mempengaruhi kerja dari organ-organ tersebut. sementara pria tidak mengalami fase ini. Jadi sepanjang hidupnya organ-organ reproduksi pria tetap berfungsi, begitu pula dengan hormon-hormon yang mempengaruhinya. Sehingga mengapa pada usia yang sama, wanita cenderung terlihat lebih tua daripada pria. Kemunduran perkembangan fisik manusia ini akan terus berjalan hingga pada saat manusia tersebut meninggal dunia.

2. Motorik

(8)

Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik.Kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan-keterampilannya secara lebih baik.Disamping itu, orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik cenderung akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik.

Dalam hal mempelajari keterampilan-keterampilan motrik baru, orang dewasa yang berusia 20tahun, menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil mereka yang mempelajarinya dalam mendekati usia setengah baya.

Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik, orang dewasa dapat melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-tugas perkembangannya.Orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan dengan cepat menguasai keterampilan-keterampilan dalam berolahraga dan berkarya.

Hal ini memudahkan mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan pekerjaan.

3. Perkembangan Intelektual

(9)

dengan penguasaan dan kecakapan-kecakapan khusus yang telah dipelajari.Crystallized intelegence tergantung pada latar belakang budaya dan pendidikan.

Schaine mengemukakan bahwa perkembangan kognitif merupakan transisi dari ‘apa yang ingin saya ketahui’ (what I need to know)yang merupakan penguasaan keterampilan berpikir pada masa anak dan remaja,lalu setelah itu menjadi ‘bagaimana sebaiknya saya menggunakan apa yang telah saya ketahui ‘(how should I use what I know)yang merupakan integrasi keterampilan berpikir pada kerangka kehidupan praktis kemudian menjadi ‘mengapa saya perlu tahu ‘ (why should I know) yang merupakan pencarian tujuan dan makna yang berpuncak pada dikuasainya “kebijaksanaan” (wisdom) pada usia tua.

4. Perkembangan Bahasa

Ada beberapa tahap perkembangan bahasa secara universal:

1. Bahasa Awal

Tahap awal perkembangan bahasa dimulai sejak lahir. Pada bayi yang baru lahir sudah menunjukan gerakan-gerakan tubuh yang sangat halus sebagai atas respon yang didengarnya sebagai respon kepada ucapan-ucapan, dan gerakan mereka menjadi beragam sesuai ikatan suara dan kata-kata dari ucapan tersebut.

2. Tahap pralinguistik

Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif, sebagai reaksi terhadap orang lain yang mencari kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya (Monks, 1989:137)

3. Pengucapan satu-kata

Pada usia sekitar satu tahun anak mulai memproduksi kata tunggal untuk mengekspresikan seluruh kalimat.

4. Pengucapan dua-kata

Pada usia 1-2 tahun seorang anak sudah mulai mengucapkan dua kata secara bersamaan dan bahasa mereka menunjukan struktur tertentu.

5. Pengembangan gramatika

(10)

6. Mendekati gramatika orang dewasa

Anak pada usia 5-9 tahun sudah menguasai perkembangan bahasa yang cukup kompleks, namun belum mampu menyusun kalimat pasif yang kompleks.

7. Tahap kompetensi lengkap

Pada usia 11-dewasa pembendaharaan kata semakin meningkat, sehingga kecapakan berkomunikasi semakin baik dan fasih.

Perkembangan bahasa orang dewasa tidak lagi sepanjang atau sebanyak perkembangan bahasa anak-anak yang mengalami tujuh tahap perkembangan. Mungkin disini orang dewasa lebih berperan sebagai orang yang mensukseskan pekembngan bahasa pada anak.

Perkembangan yang terjadi mungkin saja hanya teletak pembendaharaan kata-kata intelektual yang lebih banyak dari pada anak-anak. Penggunaan bahasa yang baik dan benar disesuaikan dengan pengontrolan emosi orang dewasa itu sendiri.

5. Perkembangan Emosi

Perkembangan emosi pada orang dewasa juga kami klasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini, kelompokn dewasa madya dan juga kelompok dewasa lanjut. Perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini (sekitar 18-40 tahun) terutama pada orang-orang yang baru memasuki fase ini (18-25 tahunan) dimana mereka baru saja beranjak dari masa remaja mereka, tentu saja perkembangan emosi mereka pun masih terbawa dari fase remaja mereka yang dikenal memiliki emosi yang tidak stabil. Pada beberapa orang, ada yang mampu menyesuaikan diri dengan cepat, sehingga pada fase awal dewasa dini mereka telah mampu menguasai stabilitas emosi mereka. Namun ada juga beberapa dari mereka yang tidak mampu menyesuaikan emosi mereka, sehingga pada pertengahan masa dewasa dini (sekitar 30 tahunan) masih ada beberapa diantara mereka yang memiliki ketidakstabilan emosi, terutama dalam menjalani masalah-masalah hidup yang mereka sulit dipecahkan.

(11)

terlalu memanjakanya, tentu saja akan membawa dampak terhadap perkembangan emosi orang-orang ini pada saat dewasa.

6. Perkembangan Sosial

Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas.

Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Selama periode ini orang melibatkan diri secara khusus dalam karir, pernikahan dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan makna hidup. Dengan kata lain, orang dewasa sudah memahami nilai-nilai yang dipilihnya dan berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang dipilihnya. Orang dewasa sudah memiliki identitas yang jelas dan kepribadian yang mantap.

Kemantapan jiwa orang dewasa ini setidaknya memberikan gambaran tentang bagaimana sikap keberagamaan pada orang dewasa. Mereka sudah memiliki tanggung jawab terhadap sistem nilai yang dipilihnya, baik yang bersumber dari ajaran agama maupun yang bersumber dari norma-norma lain dalam kehidupan. Pemilihan nilai-nilai tersebut telah didasarkan atas pertimbangan pemikiran yang matang. Berdasarkan hal ini, maka sikap keberagamaan seorang di usia dewasa sulit untuk diubah. Jika pun terjadi perubahan mungkin proses itu terjadi setelah didasarkan atas pertimbangan yang matang.

(12)

Dan jika nilai-nilai agama yang mereka pilih dijadikan pandangan hidup, maka sikap keberagamaan akan terlihat pula dalam pola kehidupan mereka. Sikap keberagamaan seorang dewasa cenderung didasarkan atas pemilihan terhadap ajaran agama yang dapat memberikan kepuasan batin atas dasar pertimbangan akal sehat.

Beragama, bagi orang dewasa sudah merupakan sikap hidup dan bukan sekedar ikut-ikutan.

b. Usia Lanjut

Mengenai kehidupan keagamaan pada usia lanjut ini William James menyatakan, bahwa umur keagamaan yang sangat luar biasa tampaknya justru terdapat pada usia tua, ketika gejolak kehidupan seksual sudah berakhir. Maksudnya, sikap keberagamaan pada usia lanjut justru mengalami peningkatan dan untuk proses seksual justru mengalami penurunan.

Kebutuhan manusia lainnya yang membantu terbentuknya sikap keagamaan adalah keharusan bagi setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa cepat atau lambat hidupnya akan berakhir. dan jiwa akan meninggalkan raga. Karena itu kecendrungan hilangnya identifikasi diri dengan tubuh jasmani ini dan juga cepatnya kedatangan kematian, merupakan salah satu factor yang menentukan berbagai sikap keagamaan di umur tua.

a. Kehidupan keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kemantapan. b. Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan.

c. Mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih sungguh-sungguh.

d. Sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antar sesama manusia, serta sifat-sifat luhur.

e. Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan pertambahan usia lanjutnya. .

(13)

C. PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGY)

Ada beberapa prinsip yang harus dipedomani dalam menyelenggarakan pendidikan untuk orang dewasa (Zainudin Arif, 1984). Prinsip-prinsip tersebut adalah :

1) Perlu diciptakan iklim belajar yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan orang dewasa, yaitu perlu adanya suasana saling menghargai dan adanya hubungan setara antara peserta didik dengan fasilitator.

2) Dalam proses pembelajaran peserta diberi kesempatan untuk ikut berperan dalam mendiagnose kebutuhan belajarnya.

3) Peserta juga dilibatkan dalam perencanaan belajar.

4) Dalam kegiatan belajar mengajar kedudukan fasilitator adalah manusia sumber dan pembimbing yang lebih banyak berperan sebagai katalist daripada berperan sebagai guru

5) Evaluasi yang dilakukan juga sebaiknya lebih diarahkan pada bentuk evaluasi diri

Untuk dapat melayani berbagai ciri tersebut diatas, maka suasana belajar untuk pendidikan orang dewasa adalah :

1) Proses belajar merupakan kumpulan dari orang yang aktif berkegiatan 2) Adanya suasana saling menghormati dan menghargai

3) Adanya suasana percaya diri dan mempercayai orang lain 4) Suasana belajar yang “aman” tidak menimbulkan ancaman 5) Proses belajar berprinsip pada penemuan diri dan keterbukaan 6) Suasana belajar yang mengakui adanya kekhasan pribadi 7) Suasana belajar yang membernarkan adanya perbedaan

(14)

BAB III

(15)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai calon pendidik penting bagi kita untuk memahami hakikat perkembangan,

karakteristik perkembangan anak usia dewasa: fisik-motorik, intelektual, bahasa dan emosi,

sosial, kepribadian dan kesadaran beragama serta bagaimana hakikat pendidikan untuk usia

dewasa. Hal ini akan bermanfaat untuk menentukan bagaimana cara dan metode kita terkait

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Endang Purwanti, Nurwidodo. Perkembangan Peserta Didik. Malang: UMM Press, 2000.

Supriadi, H.Oding. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Kalam Semesta, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui adanya aktivitas antioksidan seduhan kelopak bunga rosela yang ditambahkan logam Zn dan Mg melalui uji penangkapan radikal bebas dengan metode DPPH

Phlebitis post infus juga sering di laporkan kejadiannya sebagai akibat pemasangan infus. Phlebitis post infus adalah peradangan pada vena yang didapatkan 48 – 96 jam

Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dapat dikemukakan bahwa self action

Banyak metoda yang bisa digunakan sebagai pendekatan penentuan tarif tersebut, e.g Metoda Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK), Kemauan Membayar (Willingness To Pay

Ketika menemukan kata yang tidak dapat dipasang kata tersebut tidak akan dihitung, nilai fitnessnya adalah jumlah kata yang telah terpasang dan proses perhitungan tidak akan

membaca pada penelitian ini berupa teks dengan jenis membaca selektif ( selektives Lesen). Tes ini terdiri atas dua teks, teks pertamayang diambil dari Einfach

Orangutan dengan kepadatan populasi yang tinggi dapat ditemui di daerah yang memiliki berbagai jenis habitat yang menyediakan pakan dalam jumlah besar sepanjang tahun, seperti

Kemampuan wirausaha kreasi kain flannel pada anak tunagrahita ringan kelas XII di SLB Satria Galdin.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |