• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Elemen dan Mesin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perancangan dan Elemen dan Mesin"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

Perancangan Elemen Mesin

Analisa Umur Bearing (3213 A) Pompa Feed Crude

(Tag. No. 946-P-1A) di PT. Pertamina RU II Sei.

Pakning

Disusun oleh:

DIAN PUTRA SATRIA / 14 071 677 90

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyusun Laporan Akhir Perancangan Element

Mesin Analisa Umur Bearing (3213 A) Pompa Crude Feed (Tag. No. 946-P-1A) di

PT. Pertamina RU II Sei. Pakning.

Laporan ini selain sebagai syarat mengikuti mata kuliah Perancangan Element

Mesin juga diharapkan dapat dipergunakan bagi para pembaca sebagai acuan dalam

pembuatan laporan akhir perancangan element mesin. Laporan ini dibagi dalam lima

BAB, yaitunya pendahuluan yang berisikan latar belakang, batasan masalah, tujuan dan

manfaat. Tinjauan pustaka yang berisikan Definisi pompa dan bearing, Jenis dan fungsi

pompa dan bearing, Penomoran bearing, perhitungan umur bearing aktual dan teoritis.

Studi kasus yang membahas tentang pompa pacific hiro pump dan spesifikasi serta

fokus pada pembahasan radial bearing pompa tersebut 3213 A SKF. Ringkasan evaluasi

dan pembahasan serta kesimpulan dan saran dari kasus bearing pompa feed tersebut.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Orang tua beserta sanak keluarga penulis.

2. Selanjutnya, Bapak Syafri, ST., MT, selaku dosen pembimbing mata kuliah

Perancangan Element Mesin.

3. Kepada rekan-rekan mahasiswa dan tempat kerja yang telah memberikan

bantuan.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini tidak luput dari kekurangan. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

kesempurnaan laporan ini kedepannya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Pekanbaru, Juni 2015

(3)

DAFTAR ISI

 

3.3.  Jenis-jenis Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Bearing....18  

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bantalan (Bearing)...3  

Gambar 2 Bantalan Luncur...4  

Gambar 3 Bantalan Gelinding...5  

Gambar 4 arah beban pada bantalan...6  

Gambar 5 Penomoran bantalan...6  

Gambar 6 faktor umur keandalan pada SKF bearing...10  

Gambar 7 faktor umur SKF...10  

Gambar 8 Konfigurasi pompa dan head suction serta head discharge...11  

Gambar 9 Diagram klasifikasi (group) pompa...12  

Gambar 10 Pompa resiprocating tipe Piston (SD)...13  

Gambar 11 Pompa Sentrifugal tipe volute...13  

Gambar 12 Impeler pompa sentrifugal...14  

Gambar 13 Potongan pompa Sentrifugal therminologi bagian-bagiannya...14  

Gambar 14 Potongan pompa Sentrifuga multi stage...15  

Gambar 15 Lokasi pompa Multi Stage “Pasific Hiro Pump”...16  

Gambar 16 Potongan Angular contact ball bearing double row...17  

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Angka...6  

Tabel 2 Data Lapangan (Spesifikasi Pompa)...16  

Tabel 3 Data Operasi pompa di lapangan dan Pengolahan umur (Putaran)...19  

(6)

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam industri perminyakan, peralatan rotating yang paling banyak dipakai

adalah pompa. Seperti di industri pengolahan minyak (kilang) milik PT. Pertamina RU

II Sungai Pakning contohnya, banyak menggunakan pompa sebagai mesin untuk

mentransfer minyak ke system yang dilayaninya. Salah satunya adalah pompa feed

crude dengan tag no. 946-P-1A, yang merupakan peralatan rotating paling vital dalam

memproduksi minyak BBM ke masyarakat.

Karena merupakan peralatan vital, maka dalam pemeliharaannya selalu

dilakukan monitoring. Namun tak luput juga terjadi kegagalan fungsi pompa yang

disebabkan oleh banyak factor. Factor yang menjadi perhatian serius dalam melakukan

preventive maintainance adalah Missalignment, lubrication, mechseal, dan pengecekan

vibrasi dan temperatur yang dilakukan secara berkala.

Secara spesifik, pompa ini dipakai untuk mentransfer crude feed ke Tower

distilasi untuk dijadikan produk BBM, pompa ini memiliki berat 3730 kg yang

disupport oleh 3 pcs Bearing. Bearing yang dekat dengan coupling (Driver End/ DE)

menggunakan bearing radial type angular contact ball bearing double row SKF (3213

A). dibagian ujung yang lain (Non Driver End) didukung oleh 2 buah bantalan aksial

yang dipasang back to back atau face to face.

Pompa selalu mengalami permasalahan pada misalignment, pelumasan, ganguan

pada mechanical seal dan terjadinya vibrasi serta kenaikan temperatur. Ganguan ini

akan mengakibatkan terjadi kegagalan fungsi dari bearing pompa tersebut. Untuk itu

dilakukan investigasi yang menghasilkan rekomendasi perbaikannya. Saat perbaikan

pompa biasanya selalu ada penggantian bearing, agar running life pompa beroperasi

dilapangan tahan sesuai dengan umurnya teori dan rekomendasi pabrikannya. Sehingga

dalam hal ini penulis akan mencoba melakukan analisa umur bearing radial SKF (3213

A) yang terpasang pada pompa tersebut.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan penulis mengangkat topik bantalan ini untuk:

• Memberikan ringkasan tentang pompa sentrifugal multistage merk Pacific

(7)

• Menentukan kegunaan Angular Contact Ball Bearing Double Row SKF

3213 A,

• Menghitung umur bantalan radial type Angular Contact Ball Bearing Double

Row SKF 3213 A secara khusus,

• Menentukan perbandingan umur aktual dengan umur teoritis bantalan radial

Angular Contact Ball Bearing Double Row SKF 3213.

1.3. Manfaat

Adapun manfaat laporan iniadalah sebagai berikut :

• Memperkaya wawasan dalam mempelajari rotating equipment berupa

pompa sentrifugal multistage khususnya merk Pasific Hiro Pump,

• Mengetahui elemen mesin berupa bantalan secara umum maupun secara

khusus,

• Dapat mengaplikasikan dan merancanakan bearing pada suatu mesin dengan

efektif dan efisien,

• Mampu menghitung umur bearing secara teoritis dan membandingkannya

dengan kondisi aktual,

1.4. Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam laporan ini adalah membahas:

• Tinjauan pompa sentrifugal multistage,

• Membahas tentang Definisi dan Tipe/Jenis-jenis bantalan (bearing) secara

umum,

• Membahas Bantalan tipe Angular Contact Ball Bearing Double Row SKF

3213 secara khusus

• Metode atau cara menghitung Umur bantalan gaya radial (3213 A),

(8)

II.

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1. Definisi

Bantalan (bearing) adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai tumpuan

pada poros yang berputar agar tidak mengalami gesekan yang besar.

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran

atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur

(referensi: Dasar Perancangan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu

Suga).

Gambar 1 Bantalan (Bearing)

2.2. Jenis dan Fungsi Bantalan

Bantalan dapat diklasifikasikan berdasarkan gerakan yang diizinkan oleh desain

bantalan itu sendiri, berdasarkan prinsip kerjanya dan juga berdasarkan gaya atau jenis

beban yang dapat ditahan oleh bantalan. Berikut macam–macam bantalan bila dilihat

dari berbagai aspek:

A. Berdasarkan gesekan yang terjadi pada bantalan, maka bantalan dapat dibagi

menjadi 2 jenis :

a. Anti–Friction bearing (bantalan gelinding seperti silinder, bola dll).

Anti–Friction bearing adalah jenis bantalan yang tidak akan menimbulkan

gesekan. Anti–Friction bearing dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu roller bearing

dan ball bearing. Ball bearing (bantalan bola atau bantalan peluru) merupakan susunan

(9)

untuk bantalan radial atau atas dan bawah untuk thrust bearing. Selain itu juga terdapat

retainer atau separator yang menjaga jarak antara bola baja tetap disekitar cincin.

Bantalan bola jenis deep groove dirancang untuk menahan beban radial dan beban

aksial. Adapun jenis angular contact dirancang untuk menahan beban aksial yang lebih

besar dan juga dapat menahan beban radial.

Bantalan rol menggunakan roller yang lurus, tirus atau berkontur yang

dipasang diantara dua buah cincin. Secara umum, bantalan rol dapat menahan beban

statik dan dinamik yang lebih besar daripada bantalan bola hal ini disebabkan oleh

kontaknya yang lebih besar. Selain itu bantalan rol ini juga lebih murah daripada

bantalan bola untuk ukuran dan beban yang besar. Biasanya bantalan rol hanya dapat

menahan beban dalam satu arah saja baik secara radial maupun aksial, kecuali bila roller

-nya tirus atau berkontur. Secara garis besar, bantalan rol berupa bantalan rol silindris,

bantalan rol spherical, bantalan rol tirus, dan bantalan rol jarum.

Bantalan bola dan bantalan rol juga mempunyai jenis yang khusus dibuat untuk

menahan beban aksial murni. Namun cilindrycal roller thrustbearing akan mengalami

gesekan yang lebih besar daripada ball thrust bearing akibat sliding antara roller

dengan cincin. Oleh karena itu biasanya roller thrust bearing ini tidak boleh digunakan

untuk kecepatan tinggi.

(10)

Gambar 3 Bantalan Gelinding

b. Friction bearing (Journal bearing, trust bearing).

Friction bearing adalah jenis bantalan yang dapat menimbulkan gesekan.

Gesekan terjadi antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh

permukaan bantalan dengan perantara lapisan pelumas. Bantalan jenis ini mampu

menumpu poros yang berputar dengan kecepatan tinggi dan beban besar. Bantalan ini

sederhana konstruksinya dan dapat dibuat serta dipasang dengan mudah. Karena

gesekannya yang besar pada waktu mulai jalan, bantalan memerlukan momen awal

yang lebih besar. Contoh dari friction bearing adalah bush bearing dan plain bearing.

B. Berdasarkan beban yang ditahan oleh bearing, maka bantalan dapat dibagi

menjadi 3 jenis :

a. Journal bearing (menahan gaya radial),

Journal bearing adalah bantalan yang didesain untuk menahan beban yang tegak

lurus terhadap sumbu shaft horisontal. Journal bearing ini sering disebut bantalan

luncur radial.

c. Trust bearing (Menahan gaya Aksial),

Thrust bearing adalah bantalan yang didesain untuk menahan beban horisontal

yang paralel dengan sumbu poros horisontal. Thrust bearing ini juga disebut bantalan

luncur aksial.

(11)

Gambar 4 arah beban pada bantalan

2.3. Penomoran Bantalan

Kode yang berada pada bagian badan ataupun di lingkaran luar bearing, hal

tersebut memiliki arti yang telah disesuaikan berdasarkan ISO (International Standard

Organization). Contohnya pada bearing merk SKF tertera kode 6301 RSI/C3 MT47.

Gambar 5 Penomoran bantalan

• Angka 6 menyatakan bearing tersebut merupakan jenis ballbearing.

• Angka 3 menyatakan seri dimensi, yaitu: diameter, tebal dan tinggi. Pada contoh

diatas berarti bearing tersebut berdiameter luar 37 mm dan tebal punggung 12 mm

• Dua angka berikutnya menyatakan ukuran lingkar dalam bearing.

Tabel 1 Angka

Angka Diameter lingkar dalam

00 10 mm

01 12 mm

02 12 mm

(12)

04 20 mm

05 dst... 25 mm dst... setiap angka kelipatan 1 naik diametr lingkar

dalam sebesar kelipatan 5

• Huruf RS adalah singkatan dari rubber seal, yang artinya penutup bearing yang

digunakan adalah terbuat dari karet. Dan jika hurufnya Z, berarti penutup bearing

terbuat dari bahan metal. “Diambil dari symbol Zn yang artinya Zinc alias seng”

• Jika bearing dilindungi penutup kiri-kanan, didepan huruf tersebut dicantumkan

angka 2. Misalnya 2RS atau RR dan 2Z atau ZZ.

• Berikut kode C3. Simbol ini menandakan kerenggangan antar pelor dan dinding

punggung bagian dalam. “C3 cocok untuk motor harian”. Makin besar angkanya

berarti toleransi kerenggangan antar komponen bearing makin besar pula. Tak heran

C3, jika digoyangkan lebih ngoklok dibanding C2. Angka kerenggangan tersebut

tercantum dari C2 – C5 tanpa tanda (kosong). Motor dengan putaran mesin tinggi

sebaiknya menggunakan bearing dengan kerenggangan C5. Salah satu alasannya

yaitu di temperatur motor balap jauh lebih tinggi dibanding motor harian, dan ketika

suhu memuncak maka bola-bola memuai. Posisi menggelinding jadi pas. Tidak akan

macet. Satuan kerenggangan atau Clearance adalah mikron. 1 mikron sama dengan

1/1000 mm.

• Huruf dan angka terakhir menunjukan jenis pelumas yang pantas dipakai. Misalnya,

kode MT47 seperti pada bearing roda. MT singkatan dari Medium Temperatur.

Kemampuan pelumas bisa bertahan pada suhu -30°C sampai 110°C.

2.4. Perhitungan Umur Ball Bearing Teoritis A. Perhitungan Beban Ekivalen.

Untuk bantalan radial, beban radial:

Untuk bantalan aksial, beban aksial:

Dimana: P = beban dinamik bantalan (KN),

Fr = Beban radial bantalan aktual (KN),

Fa = Beban aksial bantalan aktual (KN),

X = Radial load faktor,

Y= aksial load fakktor.

(13)

B. Perhitungan umur Bantalan pada Tingkat Kehandalan 90 %

Kehandalan 90%:

Berdasarkan waktu operasi:

1. Dalam memperhitungakan umur bantalan bola tipe angular (double row)

menurut MF., Spoot:

Dimana C1 adalah shock and impact factor (lihat lampiran)

V adalah racerotationfactor (1 untuk shaft yang berputar)

X dapat dilihat dari tabel lampiran

Y didapat dari nilai interpolasi perbandingan (Fa/i.Z.D^2), yang

mana D adalah diameter Bola, i adalah jumlah row dan Z adalah jumlah

bola. Untuk bantalan radial Fr = Fa.

Dimana: Nc= Umur bantalan (rrevolution atau putaram)

C = Beban Dinamik bantalan (KN).

Untuk mencari ratio umur bearing yang di harapkan adalah:

Rpm atau n adalah rotasi per menit pada poros secara aktual.

Untuk mencari rata-rata umur bantalan dikali 5 (lima). Contoh:

2. Dalam memperhitungakan umur bantalan bola tipe angular double row

menurut SKF:

Untuk mencari Fr adalah dengan menimbang berat dan dikalikan dengan

grafitasi, dan dibagi banyaknya bantalan yang mendukung beban tersebut:

(14)

g = Grafitasi (mm/s2).

N = Jumlah bearing (Drive End /DE atau Non drive End /NDE)

Cari diameter rata-rata bearing (dm):

Dimana: d = diameter dalam bearing,

D = Diameter luar bearing.

Selanjutnya dicari beban radial minimal (Frm):

Dimana: kr = Minimun load factor (lihat tabel lampiran SKF),

v = kinemaatik viskositas (lihat grafik v vs temperatur),

n = putaran per menit aktual mesin (rpm),

Sehingga Fr aktual adalah pengalian Frm dengan Fr:

Maka untuk mencari tekan pada ball bearing tipe angular double row

menggunakan persamaan:

P = Fr + Y1Fa when Fa / Fr≤ e

P = X.Fr + Y2 .Fa when Fa / Fr > e

Y1, Y2 = faktor beban aksial

e = faktor kalkulasi.

Sehingga berlaku rumus diatas:

Untuk kehandalan 90%, mencari umur bearing dalam satuan revolusi (putaran):

Umur bearing dalam satuan waktu:

(15)

Gambar 6 faktor umur keandalan pada SKF bearing

Gambar 7 faktor umur SKF

2.5. Pompa (Secara umum)

Pompa adalah sebuah mesin yang mana dapat memindahkan fluida cair dari

suatu tempat ketempat yang lain, pompa bekerja dengan menambahkan energi ke

fluida cair yang di pompakan, Energi flida di discharge dari pada pompa lebih besar

dibandingkan dengan energi ketika fluida tersebut memasuki pompa (via suction).

Energi yang ditambahkan oleh pompa dalam bentuk tekanan, sehingga ada

peningkatan tekanan ketika fluida tersebut menyeberangi pompa (fluida cair dari

(16)

Sebuah pompa harus mempu memberikan cukup energi tekanan ke liquid untuk

menjaga agar debit fluida bisa terpenuhi dalam suatu proses, Lihat gambar dibawah:

Gambar 8 Konfigurasi pompa dan head suction serta head discharge

Dalam menentukan pompa seperti gambar diatas, maka perlu diperhatikan:

a. Tekanan dalam sebuah proses, (outlet pressure).

b. Tentukan discharge head (perbedaan level antara lokasi suction head pompa

dengan dischargehead pompa), dan

c. Rugi-rugi gesekan di dalam pipa.

2.6. Jenis Jenis dan Klasifikasi Pompa

Klasisifikasi pompa dapat digambarkan atas dua bagian, pertama konstruksi

pompa dan kedua bagaimana pompa tersebut memindahkan liqud dalam sebuah proses.

Sehingga pompa dapat dibagi dalam 2 (dua) klasifikasi besar (grup) pompa:

1. Pompa Positive displacement (PD), Paling bagus untuk tekanan kerja

yang tinggi.

2. Pompa Dinamik / Sentrifugal, paling bagus untuk kebutuhan volume

kerja yang tinggi.

Pompa positive displacement bekerja dengan menjebak volume liquid di dalam

sebuh silinder , dan kemudian liquid tersebut didorong keluar melalui discharge pompa

pada tekanan yang tinggi yang diberikan oleh pergerakan piston dalam silinder. Dan

atau yang ekuivalen dengan cara kerja tersebut termasuk pompa roda gigi dan

(17)

Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan gaya sentrifugaluntuk meningkatkan

kecepatan liquid. Dan kemudian rancangan casing pompa yang dapat merubah energi

kecepatan ke energi tekanan. Fluida cair (liquid) di discharge yang berada pada sebuah

tekanan yang tinggi.

Untuk lebih memahami klasifikasi pompa dapat melihat diagram dibawah:

Gambar 9 Diagram klasifikasi (group) pompa

Pompa dinamik / sentrifugal terbagi dalam dua bagian; yaitu pompa sentrifugal

dan pompa spesial effek. Pompa sentrifugal ada tiga macam menurut aliran fluida cair

(18)

spesial effek terdiri dari vortex pump, rotating casing, drag pump, jet pump, air lift

pump dan shear force pump.

Untuk pompa displacement terbagi 2 macam; pompa resiprocating dan pompa

rotary. Pompa resiprocating terdiri dari pompa piston (SD), pompa plunger (SD) dan

pompa diafragma (SD). Sedangkan pompa ratary terdiri dari singel rotor (piston,

sliding scew dan vane) dan double rotor yang terdiri dari gear pump, lobe pump dan

scew pump.

Gambar 10 Pompa resiprocating tipe Piston (SD)

Gambar 11 Pompa Sentrifugal tipe volute

2.7. Pompa Sentrifugal (General)

Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan gaya sentrifugal yang dipompakan ke

liquid. Impeler dari pompa berputar pada kecepatan tinggi rata-rata antara 1200 sampai

dengan 3600 revolusi per menit (rpm). Menurut konstruksi nya pompa sentrifugal

terbagi atas 4 (empat) yang berdasarkan atas kerja impelernya yaitu Volut, difuser,

turbin dan pompa propeler .

!

(19)

Gambar 12 Impeler pompa sentrifugal

Berikut penamaan dan Sealing arrangement pompa sentrifugal serta lokasi

bantalan shaft pompa:

Gambar 13 Potongan pompa Sentrifugal therminologi bagian-bagiannya

Dalam industri perminyakan yang besar, yang memproduksi kapasitas diatas 50

ribu barel per hari, pompa sentri fugal yang digunakan adalah yang multi stage

(bertingkat banyak):

(20)
(21)

III.

STUDI KASUS

3.1. Pompa Sentrifugal Multi Stage Merk Pasifik Hiro Pump

Gambar 15 Lokasi pompa Multi Stage “Pasific Hiro Pump”

Tabel 2 Data Lapangan (Spesifikasi Pompa)

Sumber : PT. PERTAMINA RU II SPK

SPESIFIKASI POMPA

PACIFIC HIRO PUMP

ITEM NO: G-1 TYPE: 8X13RHC

CAPACITY: 350 M3/H SERIAL NUMBER: PH-22717

HEAD: 251.6 METER BEARING NO. RADIAL: 3213

KW X RPM: 291 X 2950 BEARING NO. THRUST: 7311 DOUBLE

WEIGHT: 3730 KG DATE: 1983

SPECIFIC GRAFITY: 0.85

SNM : SHIN NIPPON MACHINERY CO. LTD

TOKYO OSAKA NISHNOMIYA

(22)

3.2. Spesifikasi Bearing SKF 3213 A

Bearing SKF 3213 merupakan bearing dengan tipe Angular contact ball

bearing yang memiliki dua baris lintasan gellinding bola (double row), Secara umum

dapat menampung beban kombinasi (radial maupun aksial), namun lebih dominan

menampung beban radial. Dengan konstruksi elemen bola bearing yang membentuk

sudut sentuh angular antara inner ring dengan outer ring bearing, sehingga beban

radial yang di terimanya hampir sama dengan beban aksial saat beropersi.

Gambar 16 Potongan Angular contact ball bearing double row

Pembacaan nomor bearing SKF 3213 A sangat sederhana, karena merupakan

bearing standar SKF. Penomoran pada SKF meliputi (Basic destinasi_Spasi_Suffixes)

sehingga pada bearing radial pompa ini tertera basic destination “3213” dan suffixes

“A”.

Lihat lampiran, 0 atau 32 merupakan kode bearing untuk jenis double row

angular contact ball bearing. Untuk angka 32 merupakan radial bearing width (B,T)

B= lebar bearing: 38,1mm. Angka 13, juga merupakan diameter dalam / inner ring

=65mm dan diamter luar 120mm, sesuai table kelipatan penormoran bearing SKF. Dan

huruf A pada akhir angka setelah spasi adalah suffixes, termasuk dalam grup 1: internal

design yang arti huruf A itu adalah Double row bearing tanpa filling slots.

Adapun spesifikasi dari angular contact Ball bearing double row (3213 A)

(23)

Gambar 17 Spesifikasi double angular contact ball bearing

3.3. Jenis-jenis Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Bearing.

Kegagalan fungsi pada bantalan saat mendukung suatu poros saat beroperasi

sangat jarang disebabkan oleh bantalan itu sendiri, kecuali bantalan yang tidak sesuai

dengan standarnya. Biasanya kerusakan bantalan disebabkan oleh adanya gaya eksitasi

dari luar, seperti misalignment, kesalahan lubrikasi, vibrasi dan fit and toleransi antara

shaft dengan inner ring bearing atau antara housing dengan outer ring bearing.

Berikut adalah yang menyebabkan kegagalan fungi dari bantalan:

1. Tidak pasnya fit dan toleransi (suaian) antara shaft dengan inner ring

(24)

2. Akibat rusaknya sealing bearing, sehingga lintasan bering terkontaminasi

dan kemasukan pertikel-partikel kasar dan merusak,

3. Tidak cocok pelumas yang di atur untuk melumasi bearing, sehingga tidak

maksimalnya oil film dalam mengurangi gesekan-gesekan yang terjadi

dalam internalbearing,

4. Sa’at pemasangan bearing tidak mengikuti best practise, sehingga terjadi

kecacatan yang dapat mengurangi umur bearing.

5. Adanya arus listrik yang mengalir melalui clearance bearing, sehingga

membentuk sisa percikan bunga api (mesin dekat dengan pekerjaan

pengelasan),

6. Antara shaft pompa dengan shaft motor tidak segaris yang sesuai dengan

standar ketentuan alignment (misalignment),

7. Vibration/ getaran yang tinggi akan menyebabkan tidak meratanya beban

dan terjadi sentakan beban pada sisi yang sama pada bearing, sehingga

kelelahan pada lintasan dan bearing terjadi perpendekan umur.

3.4. Perhitungan Umur Pemakaian Radial Bearing 3213 .

3.4.1. Umur Aktual

Data dibawah adalah merupakan running log pompa yang beroperasi maksimal

dan performance mencapai 95% dilapangan, mengaliri pada fluidaliquid Crude

oil (dengan massa Jenis 0,85 kg/m3), jenis beban adalah constan dan steady

flow.

Tabel 3 Data Operasi pompa di lapangan dan Pengolahan umur (Putaran)

(25)

3.4.2. Umur Teoritis

Perhitungan umur teoritis didapatkan dari landasan teory dan referensi dari buku

MF_Spoot dan catalog SKF. Dengan mecari terlebih dahulu beban equivalen

yang di terima oleh bearing, sehingga perhitunganya:

Tabel 4 Data Operasi pompa di lapangan dan Pengolahan umur (Putaran)

Size

Nilai 65 120 38.1 73.5 80.6 3.1 1.75

Konversi to

Beban Aksial Faktor Bebab Aksial Bearing

Satuan Kg Kg Lihat Lampiran Lihat Lampiran Rpm Lihat Lampiran Pcs Pcs

Nilai 932.5 932.5 0.56 Interpolasi Tabel 2950 1 11 2 Konversi to Berat 3730/4 Pcs Support *1.2 U/ race Out Bearing

Satuan KN KN *1 U/ race inner bearing

Nilai 9.14783 9.147825

DATA BEARING SKF 3213 A

(26)

N

c

=

100 *

C

=

278

juta

_

revolusi

(27)
(28)

IV.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Data umur aktual:

1. Umur terpakai rata-rata bearing SKF 3213 A adalah sekitar 815 juta

revolusi (putaran),

2. Umur terpakai terendah adalah berkisar 420 juta putaran,

3. Umur terpakai terkecil adalah berkisar 1,03 miliar putaran.

4. Umur kehandalan aktual 4600 jam.

Data umur teori:

1. Umur rata-rata perhitungan teori adalah sekitar 1,4 Miliar putaran,

2. Rasio umur jam operasi adalah sekitar 1400 jam,

3. Jam operasi kehandalan 90% adalah sekitar 7650 jam.

Dari analisa pengolahan data diatas yang didapat hasil perbandingan umur aktual

putaran (revolusi) bearing dengan umur teori putaran bearing, didapatkan angka 0,58.

Yang artinya effisiensi bearing yang tepakai dilapangan hanya berkisar 58%.

Sementara dari hasil perbandingan umur menurut SKF, yang di tentukan dari

jam operasi aktual di bandingkan dengan jam operasi menurut SKF adalah sebesar 0,60,

yang artinya effisiensi bearing terpakai dilapangan hanya berkisar 60%.

umur_bearing_mf.Spoot actual teoritis=

815 _ juta_cycle

1400 _juta_cycle =0.58

umur_bearing_SKF actual teoritis =

4,6 _Ribu_jam

(29)

Maka didapatkan hasil bahwa umur aktual kecil dari umur perhitungan teori,

dimana dalam optimal pemakaian dilapangan hanya berkisar 58% (0,58 revolusi

Operasi) sampai dengan 60% (0,60 Jam Operasi). Ini terjadi disebabkan oleh setiap

kerusakan dan kelainan yang menimbulkan perbaikan overhaul / pembongkaran

bearing. Maka bearing harus diganti untuk menghindari kerusakan yang cepat dan tak

(30)

V.

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pasifik Hiro Pump TAG NO 946-P-1A Adalah pompa sentrifugal multistage

service fluida crude untuk feed ke tower destilasi di PT. PERTAMINA RU-II SPK.

Shaft Pompa tersebut di support oleh bearing aksial 7311 double dan bearing radial

SKF 3213 A.

Angular contact ball bearing double row SKF 3213 A dimana untuk angka “32”

merupakan radial bearing width (B,T) B= lebar bearing: 38,1mm. Angka “13”, juga

merupakan diameter dalam inner =65mm dan diamter luar 120mm. Dan arti huruf A itu

adalah Double row bearing tanpa filling slots. Bearing SKF 3213 A berfungsi untuk

mendukung beban dinamis dan beban statis, baik gaya itu ditimbulkan secara radial

maupun aksial dan atau kombinasi kedua beban tersebut.

Berdasarkan kajian umur bearing dilapangan yang di sebutkan adalah aktual,

dengan kajian umur bearing berdasarkan perhitungan melalui referensi MF_Spoot dan

SKF adalah:

1. Perbandingan umur aktual 815 juta putaran dengan umur perhitungan

1,4 miliar putaran adalah 0,58. Perbandingan itu menghasilkan rasio

effissiensi dengan harga mutlak 58%. Jadi pemakain optimal bearing

dilapangan berkisar 58% dan 42%nya adalah umur terbuang percuma.

2. Perbandingan umur aktual 4600 jam operasi dengan umur perhitungan

7650 jam operasi adalah 0,60. Perbandingan itu menghasilkan rasio

effissiensi dengan harga mutlak 60%. Jadi pemakain optimal bearing

dilapangan berkisar 60% dan 40% adalah umur terbuang percuma.

Maka disimpulkan umur bearing aktual beropeasi lebih kecil dari umur bearing

dalam perhitungan teoritis, dimana pemakaian optimal bearing berkisar antara 58%

sampai dengan 60%.

5.2. Saran

Agar dapat menaikkan rasio pemakaian bearing yang optimal, agar dapat

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Badr, Hasan M dan Wael H. Ahmad. 2015. Pumping Machinery Theory and Practice.

John Willey and Sons Ltd, United Kingdom.

Shigley, J.E.1993. Mechanical Engineering Design. McGrawHill, New York.

SKFBearing General Catalogue. 2003. Media_print. Germany

Spotts M. F.1985. Design of machine elements sixth_edition. Prentice Hall of India

Private Limited. New Delhi.

Sularso dan Kiyokatsu Suga. 2004. Dasar Perencanaan dan Pemlihan Elemen Mesin.

(32)

Gambar

Gambar 1 Bantalan (Bearing)
Gambar 2 Bantalan Luncur
Gambar 3 Bantalan Gelinding
Gambar 4 arah beban pada bantalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

poros.. Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010. Bantalan Gelinding Khusus. Bantalan ini dapat menumpu beban. yang arahnya

Pemilihan tumpuan untuk konstruksi mesin pemilah sabut kelapa ini sudah tepat dengan faktor keamanan bearing yang cukup tinggi dalam

Dari gaya-gaya pada roda gigi yang teijadi pada poros beserta perietakan bantaian-bantalan yang digunakan (gambar 4.3), maka dengan analisa gaya seperti pada poros 1

Bantalan diatas adalah bantalan gelinding dan bantalan memiliki umur nominal, Jika n (rpm) adalah putaran poros, C (kg) menyatakan beban nominal dinamisspesifik dan P (kg) beban

Sebuah poros ada kemungkinan akan mengalami momen lengkung (M) karena adanya beban pada poros, dan apabila poros tersebut berputar akan mengalami

4. Untuk kondisi khusus seperti beban besar, temperature tinggi, temperature rendah, atau keadaan hampa. Bantalan tanpa minyak terdapat dalam bentuk bantalan plastic

• Anda mula2 harus menentukan besarnya beban pada tiap bantalan dari analisis poros & perancangan roda gigi. • Kecepatan putaran & umur perancangan yg layak dari

Bearing / Bantalan Bantalan bearing merupakan salah satu komponen yang biasa terdapat pada mesin yang berfungsi menumpu poros yang mempunyai beban tertentu, sehingga gerak berputar