• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fiskal Dan Moneter Islam Di Era Modern f

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fiskal Dan Moneter Islam Di Era Modern f"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Fiskal Dan Moneter Islam Di Era Modern

SYELVI TIVANIE

Mahasiswi Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

Email: SyelviTivanie@yahoo.com

Abstract:

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Ekonomi Moneter merupakan salah satu instrumen penting dalam perekonomian modern, dimana dalam perekonomian modern terdapat dua kebijakan perekonomian yang dijadikan instrumen oleh pemerintah dalam menstabilkan perekonomian suatu negara, yang pertama adalah Kebijakan Fiskal, yaitu kebijakan yang diambil pemerintah untuk membelanjakan pendapatannya dalam merealisasi tujuan-tujuan ekonomi. Yang kedua adalah kebijakan moneter. Kebijakan Moneter adalah langkah pemerintah untuk mengatur penawaran uang dan tingkat bunga.

Kebijakan fiskal dan moneter adalah sebuah rangkaian yang ada didalam sebuah pemerintahan. Tujuan kebijakan fiskal dalam perekonomian sekuler adalah tercapainya kesejahteraan yang didefinisikan sebagai adanya benefit maksimal bagi individu dalam kehidupan tanpa memandang kebutuan spiritual manusia.

Bisa dikatakan, kebijakan fiskal memegang peranan penting dalam sistem ekonomi Islam bila dibandingkan kebijakan moneter. Adanya larangan tentang riba serta kewajiban tentang pengeluaran zakat menyiratkan tentang pentingnya kedudukan kebijakan fiskal di bandingkan dengan kebijakan moneter. Larangan bunga yang diberlakukan pada tahun Hijriah keempat telah mengakibatkan sistem ekonomi Islam yang dilakukan oleh nabi terutama bersandar pada kebijakan fiskalnya saja. Sementara itu, Negara Islam di bangun oleh nabi tidak mewarisi harta sebagaimana layaknya dalam pendirian suatu Negara. Oleh karena itu, kita akan mampu melihat bagaimana kebijakan fiskal sangat memegang peranan penting dalam membangun Negara Islam tersebut.

(3)

harus menata sektor riil, yang tidak kalah penting adalah meluruskan kembali sejumlah kekeliruan pandangan di seputar masalah uang. Bila dicermati, krisis ekonomi yang melanda Indonesia, juga belahan dunia lain, sesungguhnya dipicu oleh dua sebab utama, yang semuanya terkait dengan masalah uang.

a. Pertama, persoalan mata uang, dimana nilai mata uang suatu negara saat ini pasti terikat dengan mata uang negara lain (misalnya rupiah terhadap dolar AS), tidak pada dirinya sendiri sedemikian sehingga nilainya tidak pernah stabil karena bila nilai mata uang tertentu bergejolak, pasti akan mempengaruhi kestabilan mata uang tersebut.

b. Kedua, kenyataan bahwa uang tidak lagi dijadikan sebagai alat tukar saja, tapi juga sebagai komoditi yang diperdagangkan (dalam bursa valuta asing) dan ditarik keuntungan (interest) alias bunga atau riba dari setiap transaksi peminjaman atau penyimpanan uang.

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

Perekonomian terjalin menjadi sebuah sistem yang memiliki asas tertentu. Sistem dalam lingkup ekonomi ini mengandung kaitan yang terpolarisasi ke berbagai sektor kehidupan. Dengan dampak yang mampu menjadi multiplier effect ke segala arah sehingga membuat ilmu pengetahuan terkini tidak lepas dari sistem ekonomi itu sendiri.

Menurut para ekonom, ruang lingkup ekonomi mulai dari yang sempit, hingga yang luas, dan diantaranya, yang kemudian sering ilmu ekonomi dibagi menjadi 2 saja yaitu ekonomi makro yang cakupannya luas, dan ekonomi mikro yang lebih sempit, walaupun dalam terminology kitab suci dikenal juga dengan diantaranya, sehingga terdapat satu bagian lagi yaitu ekonomi tengah yang lebih dekat pada ekonomi keluarga.

Kemajuan ilmu ekonomi terakhir sudah sampai pada tingkat paling tinggi dalam peradaban manusia. Ketika semua ilmu ekonomi yang ada sudah mendekati puncaknya, ternyata terjadi kevakuman atau kemandegan atau kebimbangan untuk menentukan ilmu ekonomi yang akan menjadi kebenaran secara universal yang dinyatakan dalam pertanyaan: Apa epistemology dari ilmu ekonomi yang berkembang pesat tersebut ?

Seluruh ilmu ekonomi yang ada yang dikembangkan oleh ilmuwan dan cendekiawan sedang mencari dasar pijakan baru sebagai titik aman untuk kembali melakukan lompatan-lompatan ilmu pengetahuan.

(5)

menjembatani keinginan manusia untuk mencapai puncak ilmu pengetahuan dengan ketersediaan data dan informasi yang ada.

Kemudian dikerucutkan permasalahan tersebut dalam suatu pertanyaan: Apakah Islam mampu menjelaskan kompleksitas puncak ilmu pengetahuan terkini ?

Deskripsi dimulai dari filosofi secara umum bahwa Islam merupakan suatu sistem, sehingga Islam berikutnya dapat menjadi sebuah fungsi tertentu dalam suatu rangkaian persamaan atau rumus. Landasan utama bahwa Islam merupakan sistem adalah dari Al-Quran yang menyatakan bahwa ‘dyn (sistem) di sisi Allah adalah Islam’.

Theory Of Sinlammim

Sesuai dengan kaidah Bahasa Arab, kata Islam berasal dari kata dasar 3 huruf konsonan: sin lam mim ,, kemudian mendapat awalan 1 huruf konsonan alif (I), sehingga terbentuk kata dasar alif sin lam mim (I).

Bentuk kata dasar yang terdiri dari 4 huruf (3 huruf + 1 huruf) tersebut menjadi kata dasar utama untuk membentuk kata Islam. Kemudian bentukan kata dasar ini akan dituliskan dalam persamaan sederhana yaitu: Islam adalah alif sinlammim.

Fungsi 1

Islam = Alif (Sin, Lam, Mim)

Dimana, Islam=I, Alif=A, Sin=S, Lam=L, Mim=M.

Rumus:

I = A (S,L,M)

(6)

Dari pernyataan di sisi Allah adalah Islam, diperoleh persamaan yang dituliskan secara sederhana, tetapi sebenarnya bukan persis mutlak sama, bahwa pendekatan persamaan hanya memberikan kemudahan dalam pembacaan rumus, seperti Allah = Islam, yang dibaca sebagai di sisi Allah adalah Islam. Analogi persamaan tersebut dibuat garis minus tiga yang menyatakan tidak persis sama, karena hanya untuk memudahkan pembacaan persamaan, yang sebenanrnya harus dituliskan lengkap bahwa ‘Dyn Di Sisi Allah = Islam’.

Fungsi pertama di atas dapat dituliskan juga dalam persamaan latin atau dalam Greek Alphabet.

Fungsi 2

I = A (S,L,M)

   

Iota = Alpha (Sigma, Lambda, Mu)

Dimana, Iota, Alpha, Sigma, Lambda,

Mu.

(7)

Pola bilangan 7(4) tersebut mendekati jumlah huruf hijiyah yang ada pada kata Allah (Alif Lam Lam Ha) yang terdiri dari Alif=1, Lam=23, Lam=23, Ha 27. Dan jumlah total huruf-huruf hijaiyah tersebut adalah 1+23+23+27=74, atau secara analogis dibentuk seperti 7(4), yang berarti sama dengan pola sebelumnya yang I=7(4).

Ada model persamaan dari I=A(SLM) yang juga termaktub dalam ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa Allah member 7 yang diulang dan bacaan yang panjang. Kutipan tersebut disederhanakan menjadi suatu persamaan, yaitu:

I = 7 (3,1,9)

Dimana, 7 adalah 7 yang diulang, dan (3,1,9) adalah bacaan yang panjang. Kemudian dari pendekatan ini, ternyata menyerupai persamaan Fungsi 1 dan Fungsi 2, yaitu:

I=A(S,L,M) atau



Dimana, =Islam, =Alpha/Alif, =Sigma/Sin, =Lambda/Lam,

=Mu/Mim. Sehingga inti dari ‘Theory Of Sinlammim’ adalah sebuah rumus dari kata Islam yang dibuat persamaan (I=A(SLM)).

Melanjutkan penjabaran dari makna ‘7 yang diulang dan bacaan yang panjang’, yaitu dengan mengintepretasikan bahwa 7 yang diulang merupakan Alpha, dan ‘bacaan yang panjang’ diintepretasi pada deret hitung yang tidak berhingga yang direpresentasikan oleh akar bilangan (1,3,6,1,6,3,1,9,9,… dam seterusnya). Kemudian deret angka digit 1 ini diwakilkan oleh angka (3,1,9). Sehingga persamaannya menjadi:

I = 7 (1,3,6,1,6,3,1,9,9,…)

(8)

I = 7 (3,1,9).

Bilangan 7(3,1,9) ini juga dapat dirujuk ke al-Quran yang menyatakan bahwa ‘menempuh jalan kepada Tuhannya’. Jadi, sebagai ijtihad dari ilmu ekonomi Islam untuk menjadi pondasi bagi pendirian bangunan keilmuan selanjutnya, rumus tersebut bisa dipegang sebagai satu diantara rumus yang berasal dari Islam, atau bisa disebutkan bahwa rumus yang berdasarkan Al-Quran adalah I=A(SLM).

Melihat perkembangan ilmu ekonomi, muai banyak integrasi antara bidang keilmuan, seperti yang sudah terjadi pada penggunaan rumus. Untuk penghitungan obligasi telah diadopsi rumus ilmu biologi berupa penambahan jumlah sel yang berlipat dua yaitu meningkat secara eksponensial. Kemudian rumus ini diakomodir untuk menghitung nilai dasar obligasi yaitu: Pt=Po(1+n)^r.

Jadi, ada interaksi antara ekonomi dan biologi, atau dalam pelajaran di perguruan tinggi juga telah diberikan mata kuliah Matematika Ekonomi. Untuk beberapa penelitian program doctoral juga sudah ada beberapa penggabungan pendekatan, misalnya fisika ekonomi.

Berikut deskripsi pendahuluan bahaimana teori dari Islam di-tap ke dalam ilmu fisika yang kemudian akan dimanfaatkan ke dalam ilmu ekonomi. Satu diantara model yang akan di-tap merupakan postulat yang sudah menjadi dasar dari perkembangan ilmu fisika, yaitu tentang gaya. Para ilmuwan sepakat bahwa dalam kehidupan makro kosmos, dan mikro kosmos, terdapat 4 gaya yang akan selalu ada setiap sistem maupun sub sistem kehidupan. Keempat gaya tersebut antara lain:

(9)

4. Gaya Gravitasi.

Hukum alam yang bernilai universal sejatinya sejalan dengan nilai universalitas ketuhanan, karena alam semesta diciptakan oleh Tuhan Yang Satu. Dari rumus yang ada dalam ‘theory Of Sinlammim’ akan dapat dimodelkan pada keempat gaya yang ada tersebut, seperti terurai di bawah ini:

Theory Of Sinlammim

I = A (S,L,M)



Empat Gaya

4G= E (L,K,G)

Disandingkan kedua fungsi tersebut menjadi:

E (L,K,G)

Sehingga untuk penyederhanaan terlihat masing-masing variable akan memiliki kembarannya di sisi yang lain, yaitu: Alpha merupakan gaya elektromagnetik, sigma merupakan gaya nuklir lemah, lambda merupakan gaya nuklir kuat, dan mu merupakan gaya gravitasi, seperti tersusun di bawah ini:

= E = gaya elektromagnetik

= L = gaya nuklir lemah

= K = gaya nuklir kuat

= G = gaya gravitasi

(10)

adalah untuk memberikan sebuah landasan teori berupa fungsi yang dapat dijadikan titik temu bagi kompleksitas ilmu pengetahuan terkini. Dengan tetap mengacu pada kitab suci serta nilai universal yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB III

PEMBAHASAN

Di dalam sejarah Islam, keuangan publik berkembang bersamaan dengan pengembangan masyarakat muslim dan pembentukan negara Islam oleh Rasulullah SAW, kemudian di teruskan oleh para sahabat (Khulafaur Rassyidin ). Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan di bahas aspek-aspek yang terkait dengan manajemen kebijakan fiskal, yang terjadi pada masa : 1. Pemerintahan Rasulullah SAW 2.Pemerintahan Khulafaur Rassyidin 3. Awal pemerintahan Islam dan Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Islam .

3.1 Kebijakan Fiskal Pada Masa Nabi Muhammad SAW

Munculnya Islam membuka zaman baru dalam sejarah kehidupan manusia. Kelahiran Nabi Muhammad adalah suatu peristiwa yang tidak ada bandingan nya. Beliau adalah utusan Allah sebagai rahmatan lil alamin. Selama tiga belas tahun di Mekkah, maka beliau berhijrah ke Madina. Pada saat hijrah di Madina, kota ini masih dalam keadaan kacau, belum memiliki pemimpin ataupun raja yg berdaulat. Suasana kota ini sering terjadi pertikaian antar kelompok. Kelompok yang terkuat dan kaya adalah yahudi, namun ekonominya masih lemah dan hanya di topang dari hasil pertanian. Oleh karena itu tidak ada hukum dan aturan, maka sistem pajak dan fiskal tidak berlaku. (Muhammad, 2002, hal : 180)

(11)

a. Membangun masjid sebagai Islamic Center.

b. Menjalin ukhuwwah Islamiyyah antara kaum Muhajirin dan kaum Ansar.

c. Menjalin kedamaian dalam negara.

d. Mengeluarkan hak dan kewajiban bagi warga negaranya. e. Membuat konstitusi negara.

f. Meletakan dasar-dasar sistem keuangan negara. g. Menyusun sistem pertahanan di Madinah

Dua hal penting yang telah dijalani dan diubah oleh Rasulullah pada waktu itu adalah : pertama, adanya fenomena unik yaitu bahwa Islam telah membuang sebagian besar tradisi, ritual, norma-norma, nilai-nilai, tanda-tanda, dan patung-patung dari masa lampau dan memulai yang baru dengan negara yang bersih. Semua peraturan dan Deregulasi disusun berdasarkan Al-Quran, dengan memasukan karakteristik dasar dari Islam, seperti persaudaraa, persamaan, kebebasan dan keadilan. Kedua, negara baru dibentuk tanpa menggunakan sumber keuangan atau moneter, karena negara yang baru terbentuk ini sama sekali tidak diwariskan harta, dana , ataupun persediaan dari masalalu. Sementara sumber keuangan pun belum ada.

 Sistem Ekonomi

Setelah menyelesaikan masalah politik dan konstitusional, Rasulullah SAW merubah sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan Al-quran. Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi yang dijelaskan Al-Quran adalah sebagai berikut :

a) Allah Swt adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolut seluruh alam semesta. Seperti dalam surat QS Al-Araf : 10

(12)

b) Manusia hanyalah khalifah Allah Swt di muka bumi, bukan pemilik yang sebenarnya. Seperti dalam surat QS Al-Baqarah : 201

       

c) Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah seizin Allah Swt. Oleh karena itu, manusia yang kurang beruntung mempunyai hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki manusia lain yang lebih beruntung. d) Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun. Seperti dalam surat

QS Al-Humazah :1-3

   

e) Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan. Seperti dalam surat QS Al-Baqarah : 180

          

f) Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya, termasuk riba, harus dihilangkan. Seperti dalam surat QS Al-Rum : 39

                      

g) Menetapkan kewajiban bagi seluruh individu, termasuk orang-orang miskin. Seperti dalam surat QS Al-Baqarah : 245

    

(13)

Kebijakan fiskal adalah komponen penting kebijakan publik. Kebijakan fiskal meliputi kebijakan-kebijakan pemerintahan dalam penerimaan, pengeluaran dan utang. (Muhammad, 2002, : hal 196) menjelaskan bahwa peranan kebijakan fiskal dalam suatu ekonomi ditentukan oleh keterlibatan pemerintah dalam aktivitas ekonomi. Pada sistem sosialis sektor publik semuanya dikuasai oleh pemerintah. Pada sistem kapitalis peranan sektor publik relatif kecil tapi sangat penting. Pada sistem ekonomi Islam hak pemilikan swasta diakui, pemerintah bertanggung jawab menjamin kelayakan hidup warga negaranya. Hal ini merupakan komitmen yang bukan hanya untuk mencapai keberlangsungan ekonomi untuk masyarakat yang paling besar jumlahnya, tetapi juga membantu meningkatkan spiritual dan menyebarkan pesan dan ajaran Islam seluas mungkin. Beberapa hal penting ekonomi Islam yang berimplikasi bagi penentuan kebijakan fiskal adalah sebagai berikut :

a. Mengabaikan keadaan ekonomi dalam ekonomi Islam, pemerintah muslim harus menjamin bahwa Zakat dikumpulkan dari orang-orang muslim yang memiliki harta melebihi nilai minimum dan yang digunakan untuk maksud yang dikhususkan dalam kitab suci Al-Quran

b. Tingkat bunga tidak berperan dalam sistem ekonomi Islam. Perubahan ini secara alamiah tidak hanya pada kebijakan moneter tetapi juga pada kebijakan fiskal.

c. Ketika semua pinjaman dalam Islam adalah bebas bunga, pengeluaran pemerintah akan dibiayai dari pengumpulan pajak atau dari bagi hasil. Oleh karena itu, ukuran publick debt menjadi lebih kecil.

(14)

e. Negara Islam merupakan negara yang sejahterah, di mana kesejahteraan memiliki makna yang luas daripada konsep barat. Kesejahteraan meliputi aspek material dan aspek spiritual dengan lebih besar menekankan pada sisi spiritual. Negara Islam bertanggung jawab untuk melindungi agama warga negara, kehidupan, keturunan, dan harta milik. Jadi, segala sesuatu itu secara tidak langsung meningkatkan barang-barang itu.

f. Pada saat perang, Islam berahap orang-orang itu memberikan tidak hanya kehidupannya, tetapi juga pada harta bendanya untuk menjaga agama.

b. Implikasi Pembangunan dari Kebijakan Fiskal

Ekonomi islam memiliki semua jenis alat fiskal yang ada dalam ekonomi kontemporer, walaupun penerapannya berbeda. Selanjutnya dalam hal sumber penerimaan digunakan alat kebijakan fiskal, dalam ekonomi Islam menggunakan sumber lain, yaitu zakat. Secara umum di jelaskan instrumen fiskal ekonomi Islam adalah : pajak, pengeluaran pemerintah, dan zakat. Pembangunan ekonomi mempersyaratkan efisiensi alokasi yang merupakan suatu dimensi unik dalam ekonomi Islam. Kecukupannya kondisi marginal tidak dapat menjamin efisiensi dalam pengalokasian sumber daya, sebab divergensi antara keuntungan swasta dan pioritasi sosial akan menunjang terwujudnya kesejahteraan publik dan akibatnya terhadap pembangunan ekonomi dari perpektif Islam. Walaupun instrumen fiskal berupa pajak tampak sama dengan yang berlaku dalam sistem ekonomi kontemporer, namun pada hakikatnya adalah berbeda, sebab dalam ekonomi Islam memiliki karakteristik yang unik. (Muhammad, 2002, : hal 211)

c. Kebijakan Fiskal dan Pengaruh Terhadap Perekonomian

(15)

penerimaan dan pengeluaran (defisit atau surplus), perekonomian juga di pengaruhi oleh jenis sumber penerimaan negara dan bentuk kegiatan yang dibiayai pengeluaran negara. Di dalam perhitungan defisit atau surplus anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), perlu diperhatikan jenis-jenis penerimaan yang dapat di kategorikan sebagai penerimaan negara, dan jenis-jenis pengeluaran yang dapat di kategorikan sebagai pengeluaran negara. Pada dasarnya yang dimaksud dengan penerimaan negara adalah pajak-pajak dan berbagai pungutan yang dipungut pemerintah dari perekonomian dalam negeri, yang menyebabkan kontraksi dalam perekonomian. Sedangkan yang dimaksud pengeluaran negara adalah semua pengeluaran untuk operasi pemerintah dan pembiayaan berbagai proyek di sektor negara ataupun badan usaha milik negara. Dari perhitungan penerimaan dan pengeluaran negara tersebut, akan diperoleh besarnya surplus atau defisit APBN. Dalam hal terdapat surplus dalam APBN, hal ini akan menimbulkan efek kontraksi dalam perekonomian yang besarnya tergantung kepada besarnya surplus tersebut. Pada umumnya surplus tersebut dapat dipergunakan sebagai cadangan atau untuk membayar utang pemerintah (prepayment). (Heru Subiyantoro, 2004 : hal 90)

d. Intrumen Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :

(16)

Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.

2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif

Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.

3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)

Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.

3.2 Kebijakan Moneter Pada Masa Rasulullah

Sejak nilai tukar rupiah merosot terus, Bank Indonesia menerapkan kebijakan suku bunga tinggi. Dari sisi kemampuan SBI menyedot rupiah, hasilnya mulai tampak. Akan tetapi,besarnya makro lainnya dan industri perbankan malah sebaliknya. The Asian Banker Journal, 8 mei 1998, dalam editorialnya menampilkan perkiraan para bankir bahwa tingkat kredit bermasalah di Indonesia tahun 1998 ini mencapai 20%, bahkan para analis memperkirakan 5-55%.

Kebijakan moneter sebenernya bukan hanya mengutak-atik suku bunga. Bahkan sejak zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin kebijakan moneter dilaksanakan tanpa menggunakan intrumen bunga sama sekali.

(17)

perdagangan antara Romawi dan India yang melalui Arab di kenal jalur dagang selatan. Sedangkan antara Romawi dan Persia di sebut jalur dagang utara. Antara Syam dan Yaman di sebut jalur dagang utara selatan. (Adiwarman Azwar Karim, 2001 : hal 28 )

Perekonomian Arab di jaman Rasulullah SAW, bukanlah ekonomi terbelakang yang mengenal barter, bahkan jauh dari gambaran seperti itu. Menurut Muhammad, 2002 , hal: 142) Pada masa itu telah terjadi :

 Valuta asing dari Persia dan Romawi yang di kenal oleh seluruh lapisan masyarakat Arab, bahkan menjadi alat bayar resminya adalah Dinar dan Dirham.

 Sistem devisa bebas ditetapkan, tidak ada halangan sedikitpun untuk mengimpor dinar atau dirham.

 Transaksi tidak tunai diterima luas di kalangan pedagang.

 Cek dan promissory note lazim digunakan, misalnya Umar Bin Khtab r.a menggunakan instrumen ini ketika melakukan impor barang-barang yang baru dari Mesir ke Madinah.

 Instrumen Factory (Anjak Piutang) yang baru populer pada tahun 1980-an telah dikenal deng1980-an nama al-hiwalah, tetapi tentunya bebas dari unsur bunga.

Pada masa itu, bila penerimaan akan uang meningkat, maka dinar dan dirham diimpor. Sebaliknya, bila penerimaan uang turun, barang impor nilai emas dan perak yang terkandug dalam dinar dan dirham sama dengan nominalnya. Sehingga dapat dikatakan penawaran uang elastis. Kelebihan penawaran uang dapat diubah menjadi perhiasaan emas atau perak. Tidak terjadi kelebihan atau permintaan akan uang, sehingga nilai uang stabil. Menurut Adiwarman A Karim, (2001 : 29) untuk menjaga kestabilan ini, beberapa hal berikut dilarang.

(18)

b. Penimbunan mata uang (at-Taubah: 34-35) sebagaimana dilarangnya penimbunan barang.

c. Transaksi talaqqi rukban, yaitu mencegat penjual dari kampung di luar kota untuk mendapat keuntungan dari ketidaktahuan harga. Distorsi harga ini merupakan cikal bakal spekulasi.

d. Transaksi kali bi kali , yaitu bukan transaksi tidak tunai. Inilah indahnya islam: transaksi tunai diperbolehkan, namun transaksi future tanpa ada barangnya dilarang. Traksaksi maya ini merupakan salah satu pintu riba. e. Segala bentuk riba (al-Baqarah:278).

        

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus stabilitas, Islam tidak menggunakan instrumen bunga atau ekspansi moneter melalui pencetakan uang baru atau defisit angaran. Yang dilakukan adalah mempercepat perputaran uang dan pembangunan infrastruktur sektor rill.

Faktor pendorong percepatan perputaran uang adalah kelebihan likuiditas tidak boleh ditimbun dan tidak boleh dipinjamkan dengan bunga sedangkan faktor penariknya adalah dianjurkan qard (pinjaman kebajikan), sedekah dan kerja sama bisnis berbentuk sirkah atau mudharabah.

Keuntungan utama dari kerja sama bisnis adalah pelaku dan penyandang dana bersama-sama mendapat pengalaman, informasi, metode supervisi, manajemen, dan pengetahuan akan resiko suatu bisnis. Akumulasi dari informasi ini akan menurunkan tingkat resiko investasi.

Jelaslah, kebijakan moneter Rasulullah SAW selalu terkait dengan sektor rill perekonomian. Hasilnya adalah pertumbuhan sekaligus stabilitas.

(19)

Implikasi pembangunan kebijakan moneter dapat dibagi menjadi dua kategori besar.

Pertama , merupakan akibat pengaruh dari penghapusan bunga sebagai instrumen kebijakan moneter dan sebagai harga modal. Kebijakan ekonomi yang bersifat mandat dalam moneter dan keuangan pada pemerintahan Islam adalah melarang atau menghapus bunga dari sistem keuangan dengan melarang operasi perbankan berdasarkan bunga, dan melakukan transformasi kepada keseluruhan sistem perbankan secara menyeluruh bebas dari bunga.

Pandangan terakhir adalah pada stabilitas nilai uang, sebagai target terakhir. Para ahli ekonomi muslim cenderung secara kuat/ketat merekomendasikan dalam perbaikan stabilitas nilai uang dengan menggunakan semua instrumen kebijakan moneter yang seefektif mungkin. Secara rasional jatuhnya nilai uang akan menyebabkan ketidakadilan dan inflasi. Oleh karena itu, solusi Islam dalam hal ini adalah memberikan pembiayaan Qadul Hasan sehingga akan membuat stabil nilai uang. (Muhammad, 2002, hal: 210)

Dari dua hal tersebut, secara singkat menunjukan bahwa tidaklah valid untuk dikatakan bahwa inflasi sebagai penyebab timbulnya ketidakadilan dan oleh karena itu, tidak diperbolehkan dalam Islam. Walaupun inflasi akan terjadi dan dapat di pertimbangkan kegunaannya untuk membantu mengukur pembangunan ekonomi.

(20)

orang untuk melalukan : Qard , Penjualan Muajal, Mudharabah. (Adiwarman A karim, 2007 , hal :195)

b. Tujuan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Tujuan didirikan suatu negara, menurut Islam ditunjukan untuk merealisasikan tujuan negaranya, di antaranya adalah :

1. Menegakkan ajaran Islam pada seluruh tingkat atau aspek di dalam suatu negara dan umat dari musuh.

2. Membantu mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih tinggi dan pembangunan ekonomi menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat.

3. Sebagai akibat dari tujuan kebijakan kedua, maka pemanfaatan secara optimum sumber daya, baik manusia maupun material perlu dilakukan. 4. Menciptakan lingkungan ekonomi yang memberikan peluang

berjalannya aktivitas ekonomi yang berjalan baik dan fungsional.

Ada tujuan kebijakan umum dan permanen dalam ekonomi Islam. Untuk merealisasikannya dapat ditempuh dengan aturan, cara, waktu dan ruang yang berbeda.

c. Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian.

(21)

Di pihak lain bila Bank Sentral ingin mengurangi likuiditas dalam perekonomian, Bank Sentral akan menjual sebagian obligasi negara yang berada dalam portofolio Bank Sentral. (Heru Subiyantoro, 2004 : hal 93)

d. Instrumen Kebijakan Moneter

Intrumen kebijakan moneter terdiri dari :

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)

Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)

(22)

cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)

Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

BAB IV

PENUTUP

i. Kesimpulan

(23)

pengeluaran dan utang. Ekonomi islam memiliki semua jenis alat fiskal yang ada dalam ekonomi kontemporer, walaupun penerapannya berbeda. Selanjutnya dalam hal sumber penerimaan digunakan alat kebijakan fiskal, dalam ekonomi Islam menggunakan sumber lain, yaitu zakat. Secara umum di jelaskan instrumen fiskal ekonomi Islam adalah : pajak, pengeluaran pemerintah, dan zakat. Pembangunan ekonomi mempersyaratkan efisiensi alokasi yang merupakan suatu dimensi unik dalam ekonomi Islam.

Beberapa hal penting ekonomi Islam yang berimplikasi bagi penentuan kebijakan fiskal adalah sebagai berikut :

a. Mengabaikan keadaan ekonomi dalam ekonomi Islam, pemerintah muslim harus menjamin bahwa Zakat dikumpulkan dari orang-orang muslim yang memiliki harta melebihi nilai minimum dan yang digunakan untuk maksud yang dikhususkan dalam kitab suci Al-Quran

b. Tingkat bunga tidak berperan dalam sistem ekonomi Islam.

c. Ketika semua pinjaman dalam Islam adalah bebas bunga, pengeluaran pemerintah akan dibiayai dari pengumpulan pajak atau dari bagi hasil.

d. Ekonomi Islam merupakan upaya untuk membantu atau mendukung ekonomi masyarakat muslim yang terbelakang dan menyebarkan pesan-pesan ajaran Islam.

e. Negara Islam merupakan negara yang sejahterah, di mana kesejahteraan memiliki makna yang luas daripada konsep barat.

(24)

uang baru atau defisit angaran. Yang dilakukan adalah mempercepat perputaran uang dan pembangunan infrastruktur sektor rill. Faktor pendorong percepatan perputaran uang adalah kelebihan likuiditas tidak boleh ditimbun dan tidak boleh dipinjamkan dengan bunga sedangkan faktor penariknya adalah dianjurkan qard (pinjaman kebajikan), sedekah dan kerja sama bisnis berbentuk sirkah atau mudharabah. Kebijakan fiskal dan moneter adalah sebuah rangkaian yang ada didalam sebuah pemerintahan. Tujuan kebijakan fiskal dalam perekonomian sekuler adalah tercapainya kesejahteraan yang didefinisikan sebagai adanya benefit maksimal bagi individu dalam kehidupan tanpa memandang kebutuan spiritual manusia.

ii. Saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam paper ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul paper ini. Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya paper ini dan dan penulisan paper di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga paper ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

(25)

Azwar Karim, Adiwarman. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani, 2001)

Azwar Karim, Adiwarman. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta:The International Institute of Islamic Thought Indonesia, 2001)

Azwar Karim, Adiwarman. Ekonomi Makro Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007)

Muhammad. Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Salemba Empat, 2002)

Subiyanto , Heru. Kebijakan Fiskal Pemikiran, Konsep dan Implementasi, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2004)

http//organisasi.org/definisi-pengertian-kebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal-instrumen-serta-penjelasannya di akses tanggal 20 oktober 2012 09:56

(26)

A.DATA PRIBADI

1. Nama : Syelvi Tivanie

2. Tempat dan tanggal lahir : Tangerang, 18 April 1992 3. Alamat : Keroncong Permai Ep 4 No 18.

Jati Uwung Tangerang 15134 4. Telp. : +628979132368 / 081908794988 5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Agama : Islam

7. .Kewarganegaraan : Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN

No

Tingkat

Pendidikan Nama Institusi Tahun Masuk

Tahun Keluar

1 SD SDN Jati Uwung 1997/1998 2003/2004

2 SMP SMPN 12 Tangerang 2004/2005 2007/2008 3 SMA SMK Bhakti Anindya 2007/2008 2009/2010

4 Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Prof.

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian pupuk bokashi jerami padi berpengaruh meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah, hal ini diduga karena bahan organik yang terkandung di dalam pupuk

Jelaskan : Pasien mengatakan sering mendengar suara yang bunyinya memerintah yaitu kalau kamu pergi ke sekolah angkat bukumu dan pulang, waktu terjadinya halusinasi

Berdasarkan gambaran di atas, tentu menjadi menarik untuk menggali apakah sesungguhnya nilai-nilai budaya Batak Toba yang diwariskan dari generasi ke generasi

Aplikasi ini dibuat sebagai media sarana hiburan bagi masyarakat dengan menggunakan virtual reality (VR) yang bertujuan agar pemain dapat merasakan emosi yang

Obesitas dan kelebihan jaringan adiposa dalam kaitannya dengan persen lemak tubuh mempengaruhi rasio estrogen dan progesteron, karena banyak peneliti mengemukakan

langsung mengunjungi web online shop di www.myrubylious.com lebih cepat dan mudah untuk melihat dan memilih barang yang diinginkan. Kemudian untuk konsumen yang ingin

Hasil analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa penggunaan TDT sebagai sumber protein hewani memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan

Proses pembangunan yang belum yang belum sepenuhnya dapat sepenuhnya dapat memanfaatkan partisipasi memanfaatkan partisipasi masyarakat disatu sisi masih banyak