• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maros Dalam Angka pdf 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Maros Dalam Angka pdf 1"

Copied!
227
0
0

Teks penuh

(1)

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(2)

i

MAROS DALAM ANGKA 2010

Maros in Figures 2010

ISSN : 0215-6709

No. Publikasi : 73080.0915

Publication Number

Katalog BPS : 1102001.7308

BPS Katalogue

Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm

Book Size

Jumlah Halaman : xxv + 181 halaman

Number of Pages pages

Naskah : BPS Kabupaten Maros

Manuscript BPS – Statistics Maros Regency

Penyunting : Bidang Integrasi Pengolahan dan Disemenasi Statistik

Editor The Processing Integration and Statistics Disemenation Division

Gambar Kulit : Bidang Integrasi Pengolahan dan Disemenasi Statistik

Cover Desaing The Processing Integration and Statistics Disemenation Division

Diterbitkan Oleh : BPS Kabupaten Maros

Published By BPS – Statistics Maros Regency

Dicetak Oleh :

Printed By

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya My be cited with reference to the source

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(3)

Maros Dalam Angka 2010 iv ! "

# $ %

! &

! " " ! #$%& &##&#$'&&( #&&(

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(4)

Maros Dalam Angka 2010 v

' ( &

& & & &

& &

) &

& &

* " & &

& &

% + &

) % &

&& & &

+ & % , &

' & &

& , &

* + ,

+ "

! " " ! #$%& &##&#$'&&(% #&&(

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(5)

ii DAFTAR ISI ∼ contents

Halaman

Page

Sambutan Kepala Bappeda Kabupaten Maros

Reception byDirector of Bappeda of Maros ... ii

Kata Pengantar Kepala BPS Kabupaten Maros

Preface by the Director of BPS of Maros ... iii

Daftar Isi

Content ... v

Daftar Gambar

List of Figure ... vii

Daftar Tabel

List of Table ... viii

Pejelasan Umum

Explanatary Notes ... xx

Undang-undang ... xxi 1. Kondisi Geografis dan Iklim

Geographical Condition and Climate ... 1

2. Pemerintahan

Government ... 20

3. Penduduk dan Tenaga Kerja

Population and Employment ... 64

4. Sosial

Social ... 73 5. Pertanian

(6)

iii 6. Perndustrian, Pertambangan, Energi dan Konstruksi

Manufacturing, Energi and Konstruksi ... 141

7. Transportasi, Komunikasi dan Pariwisata

Transportation, Comunication and Tourism... 152

8. Keuangan dan Harga-harga

Finance and Prices ... 164

9. Pendapatan Regional

Regional Income ... 173

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(7)

iv DAFTAR TABEL∼List of Table

Halaman

Page

1

KONDISI GEOGRAFIS – Geographical Condition

1.1.1

Luas Wilayah menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan

Tahun 2009

Area of Territory by Districts and Subdistricts/Villages,

2009………..

1

1.1.2

Posisi dan Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) menurut Kecamatan Tahun 2009

Position and High of Territory by Districts, 2009……….

5

1.1.3

Jarak dari Ibukota Kabupaten/Kota ke Ibukota Kecamatan Tahun 2009

Distance from Capital of Districts to Capital of Regency,

2009………..

6

1.1.4

Jarak Antar Ibukota Kecamatan Tahun 2009

Distance Between Capital of District of Year 2009.

7

1.1.5

Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Desa/Kelurahan Tahun 2009

Distance from Capital of District to Villages, 2009……..

8

1.1.6

Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan Tahun 2009

Average of Themperature and Relative Humadity by

Months, 2009………..

12

1.1.7

Rata-rata Kelembaban Relatif Setiap Bulan Tahun 2009

Average of Temperature and Relative Humadity

(8)

v

1.1.8

Rata-rata Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan Tahun 2009

Average of Atmospheric Pressure and Wind Velocity by

Months, 2009………

14

1.1.9

Rata-rata Kecepatan Angin Setiap Bulan Tahun 2009

Average of Wind Velocity by Months, 2009

15

1.1.10

Rata-rata Jumlah Hujan, Curah Hujan dan Penyinaran Matahari Setiap Bulan, Tahun 2009

Average of Rainfall, Number of Rainy and Irradianting

of Sum by Months, 2009……….

16

2

PEMERINTAHAN – Government

2.1.1

Banyaknya Desa/Kelurahan, Lingkungan, Dusun, Rukun Warga/Rukun Kampung menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Villages/Subdistrics by Districts and Village’s

Classification………

17

2.1.2

Banyaknya Desa/Kelurahan menurut Kecamatan dan Klasifikasi Desa 2009

Number of Villages/Subdistrics by Districts and Village’s

Classification………

18

2.1.3

Klasifikasi Perkembangan Desa/Kelurahan di Kabupeten Maros Tahun 2009

Village Development Classification in Maros Regency,

2009

19

2.2.1

Banyaknya Anggota DPRD menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Member of Provincial and Regional Parliament by Party

(9)

vi

2.2.2

Banyaknya Anggota DPRD menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Member of Pronvicial and Regional Parliament by

Grade of Education and Sex 2009……….

24

2.3.1

Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan menurut Bulan Tahun 2004 – 2009

Number of Bird Certificate by Month, 2004 – 2009……..

25

2.3.2

Banyaknya Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang Dikeluarkan Menurut Kecamatan, 2005 – 2009

Number of Estabilished in Building Licenses by Distric,

2005 –2009……….

26

2.3.3

Banyaknya Sertifikat Tanah yang Dikeluarkan menurut Jenis Hak Atas Tanah Tahun 2009

Number of Land Sertificate by Right of The Land, 2009..

27

2.4.1

Banyaknya Perkara yang Diterima dan Diselesaikan menurut Bulan Bulan Tahun 2009

Number of Prisoner by Month, Sex and Class of Ages,

2009………

28

2.4.2

Banyaknya Personil Pertahanan Sipil Menurut

Jenisnya dan kecamatan Tahun 2009

29

2.5.1

Kegiatan Pengukuran dan Pendaftaran Tanah

Kantor BPN Kabupaten Maros Tahun 2009

30

3

PENDUDUK – Population

(10)

vii Kelamin Tahun 2009

Number of Populatin by Sex and District, 2009………….

33

3.1.3

Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Number of Population by Age Group and Sex 2009……..

34

3.1.4

Banyaknya Penduduk menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan Tahun 2009

Number of Population by District and Citizenship 2009

35

3.1.5

Banyaknya Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Tahun 2009

Number of Population by District and Regional 2009…..

36

3.2.1

Banyaknya Karyawan yang Terdaftar Pada Dinas PMD dan Tenaga Kerja Menurut Sektor Menurut Sektor/Lapangan Usaha dan Jenis

Kelamin di Kabupaten Maros

37

4

SOSIAL – Social

4.1.1

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Taman Kanak-kanak menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Nursery

Schools by Regency, 2009………..

38

4.1.2

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers, and Pupils of Primary

Schools by Regency, 2009………..

39

4.1.3

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Junior High

(11)

viii

4.1.4

Banyaknya Sekolah Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Negeri menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Senior High

Schools by Regency, 2009………..

41

4.1.5

Banyaknya Sekolah Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) Swasta menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Private

Primary Schools by Regency, 2009………...

42

4.1.6

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Swasta menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Private

Junior High Schools by Regency, 2009………

43

4.1.7

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Swasta menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Private

Senior High Schools by Regency, 2009………

44

4.1.8

Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Dasar (SD) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Number of Graduated in Primary School by District,

State of Schools and Sex, 2009………...

45

4.1.9

Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Number of Graduated in Junior High Schools by

District, State of School and Sex, 2009……….

47

4.1.10

Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2009

(12)

ix

State of School and Sex, 2009……….

48

4.1.12

Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Luar Biasa (SLB), SMP Terbuka, Paket B, dan Paket C menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2009

Number of Graduated in Extraordinary School, Nonformal Junior High School, B Package, C

Package by Distric and Sex, 2009

53

4.1.13

Banyaknya Perpustakaan Sekolah menurut Kecamatan dan Level Sekolah Tahun 2009

Number of School Library by Distric and

School Level, 2009

55

4.1.14

Banyaknya Dosen dan Mahasiswa menurut Perguruan Tinggi Tahun 2009

Number of Lecture and Student by College, 2009………..

56

Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009

59

4.1.18

Banyaknya Murid Sekolah Menengah

Atas/Sederajat Menurut Kecamatan Di

(13)

x

Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009

63

4.1.22

Banyaknya Guru Sekolah Menengah

Atas/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009

64

4,1.23

Banyaknya Sekolah Dasar/Sederajat Menurut

Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode

2006– 2009

65

4.1.24

Banyaknya Sekolah Menengah

Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009

66

4.1.25

Banyaknya Sekolah Menengah Atas/Sederajat

Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros

Periode 2006– 2009

67

4.2.1

Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan

Tahun 2009

Number of Health Fasilities by Districtts, 2009………….

68

4.2.2

Banyaknya Anak Lahir Hidup dan Lahir Mati menurut Kecamatan Tahun 2009

(14)

xi menurut Kecamatan dan Jenis Imunisasi Tahun………...

71

4.2.4

Banyaknya Wanita Berumur 15 - 49 Tahun dan Berstatus

Kawin yang Sedang Menggunakan/ Memakai Alat KB menurut Kecamatan Tahun 2004 – 2009………

72

4.2.5

Banyaknya Akseptor KB menurut Kecamatan dan Alat

Kontrasepsi yang Digunakan Tahun 2009

Number of KB Acceptors by Distric and Type of

Contraception Used, 2009………..

73

4.2.6

Banyaknya Keluarga Prasejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II dan Sejahtera III Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros, 2009

74

4.3.1

Banyaknya Tempat Peribadatan menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of House of Worship place by Distric, 2009……

79

4.3.2

Jumlah Jema’ah Haji yang Diberangkatkan ke Tanah Suci menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2006-2009……….

80

4.3.3

Jumlah Jema’ah Haji yang Diberangkatkan ke Tanah

Suci menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009………

81

5

PERTANIAN – Agriculture

(15)

xii

5.1.2

Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2007-2009

Harvested Area, Production, and Productivities

of Secondary Food Crops Maize, 2005 - 2009

83

5.1.3

Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi (Padi Sawah dan Padi Ladang) menurut Kecamatan Tahun 2009

Harvested Area, Production, and Productivities of Paddy

by Type and Districts, 2004 – 2009………..

84

5.1.4

Luas Panen, Produksi, dan Produkstivitas Jagung dan Kedelai menurut Kecamatan Tahun 2009

Harvested Area, Production, and Productivities of Maize

and Soyabeans by Districts, 2004 – 2009…………

85

5.1.5

Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kacang Tanah dan Kacang Hijau menurut Kecamatan Tahun 2009

Harvested Area, Production, and Productivities of

Peanuts and Small Green Pea by Districts, 2004 – 2009

86

5.2.1

Luas Panen Tanaman Sayuran menurut Kecamatan dan Jenis Sayuran Tahun 2009 (ha)

Harvested Area of Vegetables by District and Type of

Vegetables, 2009………..

87

5.2.2

Produksi Tanaman Sayuran menurut Kecamatan dan Jenis Sayuran Tahun 2009 (Ton)

Production of Vegetables by District and Type of

Vegetables, 2009………..

88

5.2.3

Produksi Buah-buahan menurut Kecamatan dan Jenis Buah Tahun 2009 (ton)

(16)

xiii Jenis Tanaman Tahun 2009 (kg)

Number of Herbal Plants by District and Type, 2009...

90

5.2.5

Produksi Tanaman Hias menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman Tahun 2009 (tangkai)

Product of Decorated Plant by District and Type, 2009

91

5.3.1

Luas Kawasan Hutan menurut Kecamatan Tahun 2009 (ha)

Forest Area by Districts, 2009

92

5.3.2

Produksi Kayu Hutan menurut Jenis Produksi Tahun 2004-2009 (m3)

Woods Productions by production Type and

Years 2004-2009

93

5.4.1

Populasi Ternak menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun 2009 (ribu ekor)

Number of Livestocks by District and Type of

Livestocks, 2009

94

5.4.2

Populasi Unggas menurut Kecamatan dan Jenis Unggas Tahun 2009 (ribu ekor)

Number of Poultries by District and Type of

Poulries, 2009

95

5.4.3

Jumlah Ternak yang Dipotong menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun 2009

Number of Slaughtered Livestock by District and Type of

Livestock, 2009...

96

5.5.1

Rumahtangga Perikanan Tangkap menurut Kecamatan dan Sub Sektor Tahun 2007-2009

(17)

xiv

5.5.2

Produksi Perikanan Tangkap menurut Kecamatan dan Sub Sektor Tahun 2007-2009

Product of Fishery by District and Subsector,

2007-2009...

98

5.5.3

Luas Perahu/Kapal menurut Kecamatan dan Jenis Kapal Tahun 2009

Number of Ship/Boat by District and Type of Boat, 2009

99

5.5.4

Rumah Tangga Perikanan Budidaya menurut Kecamatan dan Jenis Budidaya Tahun 2009

Number of Fishery Household by District and Type of

Fishery, 2009...

100

5.5.5

Produksi Perikanan Budidaya menurut Kecamatan dan Jenis Budidaya Tahun 2009

Production of Fishery by District and Type of Fishery,

2009………..

101

6

INDUSTRI - industry

6.1.1

Jumlah Perusahaan menurut Kode Industri dan Golongan Industri Tahun 2009

Number of Company by Industry Code and

Classification of Industry, 2009

102

6.1.2

Banyaknya Tenaga Kerja menurut Kode Industri dan Golongan Industri Tahun 2009

Number of Worker by Industry Code and Classification by Industry, 2009

103

6.1.3

Banyaknya Perusahaan menurut Kecamatan, Bentuk Badan Hukum Tahun 2009

Number of Company by District and Shap Of Law, 2009

104

(18)

xv Perdagangan menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Estabilishment which Have Trade Lincence

by District, 2009………

105

6.2.1

Jumlah Pertambangan Bahan Galian Golongan C ……

106

6.3.1

Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) pada Cabang/Ranting PLN menurut

Tahun 2009………

107

6.3.2

Banyaknya Pelanggan Listrik menurut Kecamatan Tahun

2004-2009...

108

6.3.3

Banyaknya Pelanggan PDAM menurut Jenis Konsumen

Tahun 2004-2009

Number of PDAM Costumers by Type, 2004-2009………

109

6.3.4

Banyaknya Air Minum yang Disalurkan menurut Jenis Konsumen Tahun 2004-2009

Number of Water which distribution by costumers type,

2004-2009………

110

7

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI – transportation and communication

7.1.1

Panjang Jalan menurut Pemerintahan yang Berwenang Tahun 2006-2009 (km)

Length of The Road by The Competent of Government….

111

7.1.2

Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan Tahun

2007-2009 (km)

112

7.1.3

Panjang Jalan menurut Kondisi Permukaan

(19)

xvi

7.1.4

Banyaknya Kendaraan Bermotor menurut Kendarann

tahun 2009………

114

7.1.5

Lalu Lintas Penumpang dan Barang Angkutan Udara

Penerbangan Dalam dan Luar Negeri Tahun 2006-2009

Passanger and Goods Air Traffict of Domestic and

Internasional, 2006-2009………

115

7.1.6

Lalu Lintas Angkutan Udara di Bandara

Hasanuddin, Tahun 2009 (Domestik)

117

7.1.7

Lalu Lintas Angkutan Udara di Bandara

Hasanuddin, Tahun 2009 (Internasional)

119

7.1.8

Produksi Pos menurut Jenisnya Tahun 2009

Number of Pos Product by Species, 2009………

121

7.1.9

Banyaknya Surat Pos yang Diserahkan di

Kabupaten Maros, Tahun 2009

122

7.1.10

Banyaknya Surat Pos yang Diserahkan dan

yang diposkan Kantor Pos di Kabupaten Maros,

Tahun 2009

123

7.1.11

Lalu Lintas Wesel Pos Kantor Pos di Kabupaten

Maros, Tahun 2009

124

7.1.12

Lalu Lintas Giro Pos Kantor Pos di Kabupaten

Maros, Tahun 2009

125

8

Pariwisata

Tourism

8.1.1.

Banyaknya Hotel menurut Kecamatan Tahun 2009-2009

Number of Hotels by Distric, 2009-2009

126

(20)

xvii

8.1.2

Banyaknya Rumah Makan/Restoran menurut Kecamatan Tahun 2007-2009

Number of Restoran by District, 2007-2009………

127

8.1.3

Akomodas, Kamar dan Tempat Tidur yang Tersedia menurut Kecamatan Tahun 2007-2009

Accomodation, Room and Bed Which Available by

District, 2007-2009……….

128

8.1.4

Tingkat Penghunian Kamar Hotel dan Akomodasi

Lainnya menurut Kecamatan (persen) Tahun 2007-2009

129

8.1.5

Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Dalam

Negeri Menurut Kecamatan (hari) Tahun

2007-2009………

130

8.1.6

Banyaknya Pengunjung dirinci Perbulan pada

Kolam Renang Bantimurung, di Kabupaten

Maros Tahun 2005-2009

131

8.1.7

Banyaknya Pengunjung dirinci Perbulan pada

TPS leang-leang Bantimurung, di Kabupaten

Maros Tahun 2009

132

9

KEUANGAN DAN HARGA-HARGA – Finance and

Price

9.1.1

Posisi Kredit BRI Cabang Maros Per 31

Desember, 2003-2009 (Dalam Ribuan Rupiah)

133

9.1.2

Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat

Menurut Jenis Tabungan pada BRI Cabang

(21)

xviii

9.1.3

Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada BNI Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah)

135

9.1.4

Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan

Menurut Jenis Tabungan di BRI Cabang Maros

Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah)

136

9.1.5

Banyaknya Penabung dan Nilai Dana Menurut

Jenis Simpanan di BNI Cabang Maros Tahun

2009 (dalam ribuan rupiah)

138

9.1.6

Banyaknya Penabung BRI Cabang Maros Tahun

2005-2009

140

9.1.7

Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BRI Cabang Maros Tahun 2005-2009 (dalam ribuan

rupiah)

141

9.1.8

Banyaknya Penabung BNI Cabang Maros Tahun

2005-2009

142

9.1.9

Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BNI Cabang Maros Tahun 2005-2009 (dalam ribuan

rupiah)

143

9.1.10

Banyaknya Uang Pinjaman dan Pelunasan Kredit Menurut Bulan di Pegadaian Cabang

Maros 2009

144

9.1.11

Banyaknya Barang Jaminan dan Yang Dilelang serta Sisa Kredit Pinjaman yang Belum Dilunasi Menurut Bulan di Pegadaian Cabang Maros

2009

145

(22)

xix

9.1.13

Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada BPR Niaga

Madani Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah)

147

9.1.14

Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan

Menurut Jenis Tabungan di BPR Niaga Madani

Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah)

148

9.1.15

Banyaknya Penabung BPR Niaga Madani

Cabang Maros Tahun 2005-2009

150

9.1.16

Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BPR

Niaga Madani Cabang Maros Tahun 2005-2009

(dalam ribuan rupiah)

151

9.1.17

Posisi Kredit Bank Tabungan Negara Cabang

Maros Per 31 Desember, 2003-2009 (Dalam

Ribuan Rupiah)

152

9.1.18

Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada Bank Tabungan Negara Cabang Maros Tahun 2009 (dalam

ribuan rupiah)

153

9.1.19

Banyaknya Penabung Bank Tabungan Negara

Cabang Maros Tahun 2005-2009

154

9.1.20

Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada Bank

Tabungan Negara Cabang Maros Tahun

2005-2009 (dalam ribuan rupiah)

155

9.1.21

Posisi Kredit BTPN Cabang Maros Per 31

(23)

xx

9.1.22

Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada BTPN Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah)

157

9.1.23

Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan

Menurut Jenis Tabungan di BTPN Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah)

158

9.1.24

Banyaknya Penabung BTPN Cabang Maros

Tahun 2005-2009

159

9.1.25

Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BTPN

Cabang Maros Tahun 2005-2009 (dalam ribuan

rupiah)

160

9.1.26

Posisi Kredit Bank Sulsel Cabang Maros Per 31

Desember, 2003-2009 (Dalam Ribuan Rupiah)

161

9.1.27

Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat

Menurut Jenis Tabungan pada Bank Sulsel Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan

rupiah)

162

9.1.28

Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di Bank Sulsel Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah)

163

9.1.29

Banyaknya Penabung Bank Sulsel Cabang

Maros Tahun 2005-2009

164

9.1.30

Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada Bank

Sulsel Cabang Maros

Tahun 2005-2009 (dalam ribuan rupiah)

165

9.1.31

Posisi Kredit Bank Sulsel Syariah Cabang

Maros Per 31 Desember, 2003-2009 (Dalam

Ribuan Rupiah)

166

(24)

xxi Sulsel Syariah Cabang Maros Tahun 2005-2009

(dalam ribuan rupiah)

169

9.2.1

Perkembangan Harga Beras Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg)

170

9.2.2

Perkembangan Harga Ikan Asin Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg)

171

9.2.3

Perkembangan Harga Minyak Goreng Di

Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Liter)

172

9.2.4

Perkembangan Harga Gula Pasir dan Gula

Merah Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam

Rp/Satuan)

173

9.2.5

Perkembangan Harga Daging Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg)

174

9.2.6

Perkembangan Harga Unggas Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan)

175

9.2.7

Perkembangan Harga Bawang Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 ( Dalam Rp/Satuan )

(25)

xxii

9.2.8

Perkembangan Harga Lombok Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan )

177

9.2.9

Perkembangan Harga Kelapa Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan )

178

9.2.10

Perkembangan Harga Sayur-Sayuran Di

Kabupaten Maros Tahun 2009 ( Dalam

Rp/Satuan )

179

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(26)

xxi Tanda-tanda, satuan-satuan dan

lain-lainnya yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut :

1. TANDA-TANDA

Data tidak tersedia : - this publication are as follows :

1. SYMBOLS

Data not available : -

Data negligible : 0

Decimal point : ,

Preliminary figures : *

(27)

xxi UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG S T A T I S T I K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenab aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ;

b. Bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang handal, efektif, dan efisien ;

c. Bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional ; d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, b, dan c diatas, dipandang perlu membentuk Undang Undang tentang Statistik yang baru ;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 ;

(28)

xxii Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG UNDANG TENTANG STATISTIK

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :

1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaran statistik.

2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.

3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaran statistik.

4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.

5. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan.

6. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

(29)

xxiii 7. Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu. 9 Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui

pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau mayarakat.

11. Badan adalah Badan Pusat Statistik

12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda, maupun objek lainnya.

13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi.

14. Sinopsis adalah suatu ikhtiar penyelenggaraan statistik.

15. Penyelenggaraan kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik unrtuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik.

(30)

xxiv BAB II

ASAS, ARAH, DAN TUJUAN Pasal 2

Selain berlandasan asas-asas pembangunan nasional, Undang-undang ini juga berasaskan :

a. Keterpaduan b. Keakuratan ; dan c. Kemutakhiran

Pasal 3 Kegiatan statistik diarahkan untuk :

a. Mendukung pembangunan nasional

b. Mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien ; c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan d. Mendukung perngembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 4

Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.

BAB III

JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA

Bagian Pertama Jenis Statistik

Pasal 5

Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas : a. statistik dasar

b. statistik sektoral ; dan c. statistik khusus.

(31)

xxv Pasal 6

(1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undanganan yang berlaku. (2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan

memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

Bagian Kedua Cara pengumpulan Data

Pasal 7

Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara : a. Sensus

b. Survei

c. Kompilasi produk administrasi ; dan

d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 8

(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang – kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi :

a. sensus penduduk b. sensus pertanian; dan c. sensus ekonomi.

(2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 9

(1) Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.

(2) Survei antar sensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.

(32)

xxvi Pasal 10

(1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi . (2) Hasil kompilasi produk administrasi milik pemerintah terbuka

pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

BAB IV

PENYELENGGARAAN STATISTIK Bagian Pertama

Statistik Dasar

Pasal 11 (1) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan

(2) Dalam menyelenggarakan Statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara :

a. sensus b. survei

c. Kompilasi produk administrasi; dan

d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Bagian Kedua Statistik Sektoral

Pasal 12

(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan

(33)

xxvii (2) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh

data dengan cara : a. Sensus

b. Kompilasi produk administrasi ; dan

c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila

statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional.

(4) Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada badan.

Bagian Ketiga Statistik Khusus

Pasal 13

(1) Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan maupun masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan

(2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara :

a. Sensus

b. Kompilasi produk administrasi ; dan

c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Pasal 14

(34)

xxviii (2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat :

a. Judul

b. Wilayah kegiatan statistik c. Objek populasi

d. Jumlah responden e. Waktu pelaksanaan f. Metode statistik

g. Nama dan alamat penyelenggara ; dan h. Abstrak

(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalaui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.

(4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.

BAB V

PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN

Pasal 15

(1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya. (2) Pengumuman hasil statistik dimuat dalam berita resmi statistik

Pasal 16

Badan menyebarluaskan hari statistik yang diselenggarakannya.

BAB VI

KOORDINASI DAN KERJASAMA

Pasal 17

(1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, ditingkat pusat dan daerah.

(35)

xxix (2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional,

Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan

atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.

Pasal 18

(1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau mesyarakat dengan lembaga intern nasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia.

BAB VII HAK KEWAJIBAN

Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik

Pasal 19

Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek.

Pasal 20

(36)

xxx Pasal 21

Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden.

Pasal 22

Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.

Pasal 23

Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya.

Pasal 24

Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik.

Pasal 25

Setiap petugas statistik memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal , serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum

Bagian Ketiga Responden Pasal 26

(1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggararaan statistik dasar oleh Badan.

(2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25.

Pasal 27

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.

(37)

xxxi BAB VIII

KELEMBAGAAN Pasal 28

(1) Penerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

(2) Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan instansi vertikal.

(3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimana dimasud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.

Pasal 29

(1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. (2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat non struktural dan

independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat.

Pasal 30

(1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral.

(2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam penyelenggaraan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem statistik Nasional.

(38)

xxxii BAB IX

PEMBINAAN Pasal 31

Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, pengembangan Sistem Statistik Nasioanal, dan mendukung pembangunan nasional.

Pasal 32

Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik ;

b. Mengembangkan statistik sebagai ilmu ;

c. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik ;

d. Mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya ;

e. Mengembangkan sistem informasi statistik ; f. Meningkatkan penyebarluasan informasi statistik ;

g. Meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional ; dan

h. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.

Pasal 33

Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

(39)

xxxiii BAB X

KETENTUAN PIDANA

Pasal 34

Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah).

Pasal 35

Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1) , dipidana dengan penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 ( dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 36

(1) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah)

(2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Pasal 37

Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

(40)

xxxiv Pasal 38

Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 39

Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Pasal 40

(1) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2) Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.`

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini.

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(41)

xxxv BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyataka tidak berlaku.

Pasal 43

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia

Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd SOEHARTO

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(42)

xxxvi pada tanggal 19 Mei 1997

MENTERI NEGARA SEKRETAIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ttd

MOERDIONO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum dan

Perundang-undangan

ttd

Lambock v. Nahattands

Salinan sesuai dengan aslinya BIRO PUSAT STATISTIK Kepala Biro Kepegawaian dan

Organisasi

ttd

Pietojo, MSA

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(43)
(44)
(45)
(46)

!# $

"

#*

1

!

#

+

#

! "#

#

!

!

%

#

$

!

#

-

*

0

$ # #

3

3

%

4 ! $ 5 ,

! " # $

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(47)

()

**

(

+

, (

-%

& '

& .

"

*

"

**

( ,

-& '

$

#

$

$

!

$

% #

!

!

#

#

%

# #

%

1

1

$

2

4 ! ) # $

! " # $

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(48)

/ 0

+

+)

1

)

+

+)

( )

( )

+)

( )

0

+ ,+

-$

#

%

$

"

$

!

! " !

$

% #

"#

!

#

!

" #

!

#

#

!

#

%

# #

(

%

1

1

#

1

!

$

2

4 ! # # $

( # $

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

+)

( )

0

+ ,+

-*

,5

#

5,

%

5,5

$

,5

!

#

7,5

!

8,5

3

3

,5

0

$ # #

,5

-

*

8,5

5,5

!

,5

4 ! # # $

( # $

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(54)

4 $

5

%

'

%

1 &

*

)

* &

$

'

&

$

'

%

'

,6!-)

$

+

$ +

$

5

*

/

#

#

$

( #

$ #

/ #

/ #

(

9

)

4 # # # : ! # # : ; #

(

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(55)

7 $

5

$

8 %

1 &

*

)

* &

$

'

&

$

'

,9-&

$

+

$ +

$

5

*

/

#

#

$

( #

$ #

/ #

/ #

(

9

)

4 # # # : ! # # : ; #

(

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(56)
(57)

$

5

1

*

%

1 &

*

,

$

'

&

$

'

1

*

,+ )

-,

$

+

$ +

$

5

*

/

#

#

$

( #

$ #

/ #

/ #

(

9

)

4 # # # : ! # # : ; #

(

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(58)
(59)

!

"

! " # $ $

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(60)

!

"

"

! " # $ $

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(61)

#

$

%

& '

Swasembada (8) Swasembada (5) Swasembada (4)

)

Swakarya (5)

&+),+)- +.

Swasembada (4) Swasembada (6) Swasembada (3) Swasembada (2) Swasembada (4)

&( +/ ( 0

#

Swasembada (10)

(

Swasembada (15)

( #

Swasembada (6)

Swasembada (8) Swasembada (5)

(

Swasembada (3)

Swasembada (6)

&( 0/0

# *

Swakarya (3)

Swakarya (4) Swakarya (6) Swakarya (5) Swasembada (5)

(62)

"

%

& "

'

Swakarya (5)

+

Swakarya (3)

#

Swakarya (3)

$

Swasembada (5)

- $

Swasembada (2)

Swasembada (8)

+

Swasembada (5)

(0

+

Swasembada (8)

Swasembada (5) Swasembada (10) Swasembada (8)

(

Swasembada (5)

%

Swasembada (6)

+) +(

'

Swasembada (10)

# (

Swasembada (6)

Swasembada (15)

.

Swasembada (10)

Swasembada (8) Swasembada (5)

/

Swasembada (8)

Swasembada (6)

+

Swasembada (5)

() *&0

0)-"

Swasembada (10)

(

Swasembada (15)

+

Swasembada (15)

Swasembada (103) Swasembada (8)

0

Swasembada (6)

(63)

"

%

& "

'

Swasembada (10) Swasembada (8) Swasembada (8)

1

Swasembada (8)

(

Swasembada (6)

Swasembada (8)

() ( * *

#

" $

Swasembada (5)

Swasembada (4)

"

Swasembada (2)

Swasembada (1)

%

Swasembada (4)

+

Swasembada (4)

Swasembada (4)

#

Swasembada (4)

+&%+ 0 0

2 ( '

Swasembada (5)

#

Swasembada (3)

Swasembada (3) Swasembada (1) Swasembada (1) Swasembada (1) Swasembada (1) Swasembada (1)

,(& (

Swasembada (5) Swasembada (6)

#

%

Swasembada (6)

Swasembada (5) Swasembada (4) Swasembada (4)

(64)

"

%

& "

'

Swasembada (5)

$

Swasembada (5)

Swasembada (5) Swasembada (5)

-

Swasembada (5)

( #

Swasembada (6)

&(

( (

#

Swasembada (3)

Swasembada (2) Swasembada (2) Swasembada (3) Swasembada (5) Swasembada (3)

'

Swasembada (3)

/ % $

Swasembada (3)

Swasembada (3)

2

Swasembada (3)

(65)

(

'

%

%

%'

"

!

#

&

!

! $

! &

!

&

!

'

%

%'

&

(

'

%

123

&

!

#

4

%

"

#

(

4

!

"

"

! %#-% " .

&$ #

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(66)

(

'

%

%

"

!

#

& !

! $

! &

!

)

*

! !

'

%

)

*

!

(

'

#

4

%

"

#

(

+

%0555

0

0

"

! %#-% " .

&$ #

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(67)

#

(

54 !

+ , "

# ! ,

-.

5

6

7

8

!

4

1

66

7

7

84

966

#

:8

6

4:

: 8

: 4

7

66

4

8

8

+

:

84

:7

8 8

47

4 :

94 6

9 68

9 8

1

8 4

7 7

9 84

9 8

9 4

1

774

9 :

9

9 8

9 74

+

:

6

7 7

7

96

67

:7

6

;

4

74

7 7

8

,

4

4 8

9644

7

%

6

6

96

"

5 577

6 #

!!

9 #

8!7

! %

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(68)

#

/

*:

&

1*& 3

64 !

*

,

! +

! %

!

/.

6

7

8

!

84

7

48

6

77

7

7

7

4

8

6

7

6

4

46

4:

7

:

8

:

:

4

:

7

87

:

4

6

7

7

"

8!!

!7

#

886

! % - # "

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(69)
(70)

9

%

!

% % % % "

< < < < < <

4 8

#$ %!

8

1 4

# : 0 :

: 7 6

+ 4 8 :

8

1 4 6 0 4

1 8 8 7

+ 7 0 8 7

6

; 6

, 4 8 8

% : : 0 :

"

7 4 86

! # ,

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(71)

9

%

'

%

/

&

"

!

"

.

66

0

0

66

.

6

0

0

6

.

0

0

.

0

0

.

6

0

0

6

4.

:

0

0

:

8.

4:

0

0

4:

7.

0

0

:.

6

0

0

6

6.

0

0

.

7

0

0

7

.

0

0

.

68

0

0

68

.

4

0

0

4

"

7

4

4

7

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(72)

5

%

%

$

'

%)

& '

!

%

/

$

%

;

%

%

"

.

468 0 4 6

.

88 7 0 :6:

.

0 7

.

8 0 7

.

8 0 :

4.

8 8 0

8.

7 0 6

7.

4 6 0 4

:.

7 0 :

6.

6 8 0 8

.

8 0 0 8

.

0 :

.

0 0

.

8 0 7

"

9!7 78 4 78

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(73)

%

)

;

%

"

.

6

7

48

.

8

8

4 7

.

66

4

84

.

:

4:

7

.

6

8

8

6

4.

6

8

6

8.

8

7.

6

8:

:.

7

6.

7:

7

.

6

8

.

7

.

0

.

:

:

"

# !

!86

9!9

#7!!

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

(74)

!

"

#

#

$

%

712

362

425

446

1.110

328

!

292

! "

160

# "$

209

272

"% $

49

& "$

86

&

80

'

51

310.777 192

# "$ ( )# * $ % !

ht

tp

://

m

ar

os

ka

b.

bp

s.

Referensi

Dokumen terkait

Konsultasi dengan atasan terkait hasil rancangan sistem Kartu Pengawasan Anggaran Pembuatan kartu pengawas anggaran bertujuan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan

1 ABDUL AZIZ BIN MOHAMED YUSOFF PROFESOR MADYA DR.. 2 ABDUL NAWFAR BIN SADAGATULLAH PROFESOR

Lebih lanjut, informasi penggunaan material primer yang disediakan oleh supplier akan menjadi dasar yang sangat berarti bagi pemerintah karena dengan informasi

 golongan pencen. Tekniknya direka khas untuk disesuaikan dengan corak kehidupan masyarakat awam yang penuh komitmen serta sibuk dengan urusan harian. Kaedahnya disusun

100 kata tersebut adalah 6,5. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan suku kata, dapat diketahui bahwa terdapat 238 suku kata. Garis potong yang ditarik dari jumlah

Pada proses penataan, penata menemukan gaya atau style dari penata sendiri yaitu gerak – gerak dengan gaya romantis, temuan yang lain adalah bahwa ketika melakukan

Kelemahan murid dalam menjawab soalan Sains Bahagian B juga ditinjau dengan terperinci melalui buku latihan murid. Sebahagian murid tidak dapat menjawab soalan latihan yang

Bagi peserta ujian yang melakukan pelanggaran berupa : terlambat hadir dengan waktu yang masih dapat ditoleransi, tidak membawa kartu ujian, tidak berpenampilan sesuai