• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kimia Unsur docx 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Kimia Unsur docx 1"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Kimia Unsur

PRORAM ILMU PENGETAHUAN ALAM MAKALAH KIMIA TENTANG

KIMIA UNSUR KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga, ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”Kimia Unsur” yang kami buat

berdasarkan refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.

Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Gerung, 25 Oktober 2011

Penyusun DAFTAR ISI JUDUL KATA

(2)

DAFTAR

B. PENGELOMPOKAN DAN SIFAT-SIFAT UNSUR KIMIA... 8

C. KEGUNAAN DAN BAHAYA UNSUR-UNSUR KIMIA... 22

(3)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur-unsur. Unsur-unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.

Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu

penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan. Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.

Keberadaan unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber

unsur-Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.

Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain

(4)

unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.

B. Tujuan

1. Mengetahui dan memehami keberadaan unsur-unsur kimia di alam. 2. Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia 3. Mengetahui dan memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur kimia 4. Mengetahui dan memahami pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia

C. Rumusan Masalah

1. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia di alam 2. Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsure kimia 3. Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia

4. Bagaimanakah pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia

D. Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur.

E. Metode Penulisan

Data penulisan makalah ini diperoleh dari telaah pustaka dari buku-buku yang membahas tentang kimia unsur selain itu pengumpulan data makalah ini diperoleh dari browsing Internet

(5)

ISI

A. Keberadaan Unsur Kimia di Alam

Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.

Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisiuma. Unsur nonlogam juga ada yang dalam. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya.

Keberadaan Logam Mulia seperti di Alam Emas dan platina dapat ditemukan di alam dalam bentuk logam murni bercampur dengan zat-zat lainnya. Di Indonesia,

tambang emas terdapat di Aceh, Lampung Selatan, Jawa Barat, Kalmantan Tengah, dan Bengkulu. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang aluminium bekas daripada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Kelimpahan unsur-unsur di alam dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Unsur

% Massa

(6)

% Massa Oksigen

49,20

Klor

O,19 Silikon

25,67

Fosfor

0,11

Aluminium

7,50

Mangan

0,09 Besi

(7)

Karbon

0,08 Kalsium

3,39

Belerang

0,06 Natrium

2,63

Barium

0,04 Kalium

2,40

Nitrogen

0,03

(8)

1,93

Flour

0,03 Hidrogen

0,87

Stosium

0,02 Titanium

0,58

Unsur lain

0,47

1. Komposisi alkali dalam kerak bumi

Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawaUnsur yang paling banyak adalah Na dan K. Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl. Berikut ini tabel kadar unsure alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per sejuta).

(9)

Kadar bpj Li

65 Na

28.300 K

25.900 Rb

310 Cs

7

1. Unsur-unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat dalam bentuk senyawanya

a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6)

b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum (CaSO4.2H2O).

d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4 e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4).

Berikut ini tabel mengenai penjelasan di atas:

(10)

Sumber di Alam

Keteranga Berilium

§ Senyawa silikat beril

3BeSiO3.Al2(SiO3)atau Be3Al2(SiO3)6

Berilium terdapat sekitar 0,0006 % dalam kerak bumi sebagai mineral silikat dan beril Be3Al2Si6O18 yang memiliki 2 jenis warna :

1. Biru-hijau muda, yakni aquamaryn

2. Hijau tua, yakni permata emerald (adanya sampai 2% ion Cr (III) dalam struktur kristalnya)

Magnesium

§ Magnesit (MgCO3)

§ Dolomit (CaCO3MgCO3)

§ Epsomit (garam inggris) (MgSO4.7H2 O))

§ Hiserit (MgSO4.3H2O)

(11)

§ Olivin (Mg2SiO4)

§ Asbes (CaMg(SiO3)4)

Kelimpahan Magnesium terletak pada urutan ke-8 (sekitar 2%) pada kulit bumi. Mineral utama yang mengandung magnesium adalah carnellite, magnesite dan dolomite. Air laut mengandung 0,13% magnesium, dan merupakan sumber magnesium yang tidak terbatas.

Kalsium

§ Dolomit (CaCO3MgCO3) § Batu kapur/marmer(CaCO3)

Kelimpahan kalsium terletak pada urutan kelima (±8,6%) pada kulit bumi. Terdapat sebagai mineral silikat, karbonat, sulfat, fosfat, dan khlorida. CaCO3

§ Gips (CaSO4.2H2O) § Fosforit (Ca3(PO4)2) § Floursfar (CaF2)

§ Apatit (Ca3(PO4)2CaF2)

bisa ditemukan dalam berbagai bentuk sebagai limestone (batu kapur/gamping), marbel dan kapur atau juga dapat ditemukan dalam kerangka binatang laut. Mineral sulfat diantaranya adalah gypsum CaSO4.2H2O atau juga bantuan fosfat Ca3(PO4)2 yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi.

(12)

§ Selesit (SrSO4) § Stronsianit (SrCO3)

Stronsium sangat jarang sekitar 0,05% dalam kerak bumi, sebagai mineral stronsianit SrSO4.

Barium

§ Barit (BaSO4) § Witerit (BaCO3)

Kelimpahan Ba di alam sangat sedikit, dan terdapat sebagai barit (BaSO4). Radium

§ Fr (bijih uranium) § Zat radioaktif

Radium merupakan unsur radioaktif. Radium sangat jarang sekali, tetapi

keberadaannya dapat dideteksi dengan mudah oleh sinar radioaktif karena intinya membelah dengan spontan, mengemisi partikel α sehingga terbentuk Radon, Rn. Sumber Ra adalah bijih uranium (U3O8). Kelimpahan Ra rata-rata dalam

(13)

3. Unsur-unsur periode ketiga di alam

Unsur-unsur periode ketiga dialam dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Unsur

Sebagai senyawa Na

Mg

Al

Si

P S

Cl

(14)

MgCO3 : Magnesit MgSO4.7H2O : Garam Inggris KCl.MgCl2.6H2O : Karnalit MgCO3.CaCO3 : Dormalit

MgCl2 : Dalam air laut Al2O3.2SiO2.2H2O : Kaolin

Al2O3.nH2O : Bauksit Na3AlF6 : Kriolit

SiO2 : Pasir Al2O3.2SiO2.2H2O : Tanah liat

Ca3(Po4)2 : Fosfit, dalam tulang Bebas di alam

FeS2 : Pirit CaSO4.2H2O : Gips

NaCl : Dalam air laut

2. Unsur-unsur transisi periode keempat di alam

Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat. Beberapa mineral dari unsur trasisi periode keempat dituliskan dalam tabel dibawah ini.

Logam

Nama Mineral

(15)

Ti Cr Mn

Fe

CO Ni

Rulite Kromit Pirolusit manganit hemetitit mangetitit Pirit

Siderite Limonit Kobalt pentlandit

TiO2

(16)

MnO2

B. Pengelompokan dan Sifat-Sifat Unsur Kimia 1. Pengelompokan

Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Dua puluh unsur yang dikenal pada masa itu mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setelah John Dalton mengemukakan teori atom maka terdapat perkembangan yang cukup berarti dalam pengelompokan unsur-unsur. Penelitian Dalton tentang atom menjelaskan bahwa setiap unsur mempunyai atom-atom dengan sifat tertentu yang berbeda dari atom-atom unsur lain. Hal yang membedakan diantara unsur adalah massanya.

Pada awalnya massa atom individu belum bisa ditentukan karena atom mempunyai massa yang amat kecil sehingga digunakan massa atom relatif yaitu perbandingan massa antar-atom. Berzelius pada tahun 1814 dan P. Dulong dan A. Petit pada tahun 1819 melakukan penentuan massa atom relatif

berdasarkan kalor jenis unsur. Massa atom relatif termasuk sifat khas atom karena setiap unsur mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari unsur lainnya. Penelitian selanjutnya melibatkan Dobereiner, Newlands, mendeleev dan Lothar Meyer yang mengelompokkan unsur berdasarkan massa atom relatif

Unsur kimia yang dapat dikelompokkan berdasarkan persamaan sifatnya.

(17)

Berdasarkan elektron valensinya unsur kiia dikelompokan golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, DAN VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode yaitu periode 1 sampai 7. sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat nonlogam. Berikut

perkembangan pengelompokan tabel periodik dari masa ke masa. a. Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logan dan nonlogam

Pengelompokan ini masih bersifat umum karena sebagian besar unsur-unsur yang sudah ditemukkan pada masa itu termasuk logam (±70%). Berikut ini sifat-sifat yang digunakan sebagai acuan dalam pengelompokan:

Ø Sifat logam meliputi :

§ Dapat menghantarkan panas dan listrik

§ Mudah dibentuk ( ditempa dan digerakkan seperti kawat ) § Mengkilap, terlebih jika digosok

§ Umumnya berwujud padat pada suhu kamar § Bersifat reduktor

Ø Sifat nonlogam meliputi:

§ Tidak dapat menghantarkan panas dan listrik § Sukar dibentuk

§ Tidak mengkilap (buram)

§ Ada yang berwujud padat, cair, dan gas pada suhu kamar § Bersifat oksidator

b. Pengelompokan unsur berdasarkan Triad Dobreiner

Tahun 1817, John Wolfgang Dobreiner menyusun unsur menjadi tiga kelompok berdasarkan kenaikan massa atom (nomor massa), yang mana massa atom unsur yang ditengah merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan Dobreiner yang menjelaskan adanya kemiripan sifat ketiga unsur dari masing-masing kelompok. Contohnya, Li, Na, dan K.

(18)

Tahun 1864 Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom reletifnya. Dalam tabal Newlands tidak terdapat unsure gas mulia karena pada saat itu gas mulia belum ditemukan. Gas mulia ditemukan pertama kali oleh Rayleig dan Ramsay pada tahun 1894, yaitu gas Argon. Kelemahan pengelompokan unsur oktaf Newlands diantaranya hanya cocok untuk unsur dengan massa atom kecil dan terdapat beberapa unsur yang berimpitan, yaitu dalam satu tempat terdapat dua unsur

d. Tabel periodik modern.

Sebelum ditemukan tabel periodik ini, pada tahun 1871, Dmitri Ivanovich

Mendeleev telah lebih dulu membuat tabel unsur-unsur yang disusun secara berkala (periodik) sehingga disebut tabel berkala unsur-unsur atau disebut tabel periodik unsur-unsur. Lalu pada tahun 1915 Henry Moseley telah berhasil menyempurnakan tabel periodik Mendeleev dan sekarang disebut dengan tabel periodik modern dari hasil penelitiannya (1887-1915). Tabel periodik modern disebut juga tabel periodik panjang, merupakan penyempurnaan dari tabel periodik Mendeleev. Perbedaannya, tabel periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan nomor massa, sedangkan tabel periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan persamaan sifat. Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron.

Ø Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, dan nonlogam.

Ø Berdasarkan elektron valensinya, unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri atas 8 golongan, yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan transisi dapat dibagi lagi menjadi

golongan transisi dalam, lantanida, dan aktinida. Adapun pembagian tersebut sebagai berikut:

· Unsur-Unsur Logam Golongan IA

Logam yang termasuk golongan IA ber 6 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar sebanyak 1 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur golongan IA terdiri dari Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr

· Unsur-Unsur Logam Golongan IIA

Unsur-unsur logam yang termasuk golongan IIA berjumlah 6 unsur.

(19)

Unsur-unsur logam golongan utama yang tidak termasuk golongan

IA dan IIA berjumlah 7 unsur. Unsur-unsur tersebut memiliki elektron terluar dari 2 hingga 5, termasuk blok p, dan menempati golongan IIA,IVA, dan VA. Unsur-unsur logam tersebut adalah Al, Ga, In, Ti, Sn, Pb, Bi.

· Unsur-unsur yang termasuk golongan transisi

Unsur-unsur logam yang termasuk golongan transisi berjumlah dari

50 unsur. Logam transisi dapat menempati periode 4 dan 5 serta termasuk blok d. unsur-unsur tersebut adalah Sc, Ti, Cr, Mn. Fe, Ni, Cu, Co, Zn, Ag,Cd, Ce, W, Pt, Au,dan Hg.

· Unsur-unsur yang bersifat semilogam

Unsur-unsur yang bersifat semi logam ada 8 unsur. Unsur-unsur tersebut teletak di anatara logam dan nonlogam, yaitu B, Si, Ge, As, Sb, Te, Po, At

· Unsur-unsur yang bersifat nonlogam

Dibandikan dengan unsur logam, jumlah unsur nonlogam sangat sedikit. Beberapa unsur nonlogam menempati golongan VIIA ( halogen ), sebagian lagi tersebar dalam golongan VA dan VIA

· Unsur-unsur nonlogam golongan VIIA

unsur-unsur nonlogam yang termasuk golongan VIIA (halogen)

berjumlah 4 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar sebanyak 7 elektron dan termasuk blok p. unsur-unsur halogen berbentuk gas dan dalam keadaan bebasnya berupa molekul unsur diatomik. Inilah unsur-unsur golongan halogen yaitu, F, Ci, I ,Br.

· Unsur-unsur nonlogam selain golongan VIIA

Unsur-unsur nonlogam lainnya yang tidak termasuk golongan VIIA berjumlah 7 unsur yaitu, H, C, N, O, P, S, Se.

Ø Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode, yaitu periode 1-7. Sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan semakin bersifat nonlogam.

(20)

Sifat-sifat dalam unsur kimia dibagi kedalam sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika meliputi wujud, warna, kekerasan, kelarutan,, konduktivitas listrik dan panas, massa jenis, sifat magnet, jari-jari atom, kalor penguapan, titik didih dan titik leleh.

Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan unsur.

a. Unsur-unsur golongan logam golongan alkali dan alkali tanah

Unsur-unsur dalam golongan alkali dan alkali tanah meliputi unsur-unsur golonggan IA ( 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr ) dan IIA ( 4Be 12Mg 20Ca 38Sr 56Ba 88Ra ). Berikut tabel mengenai sifat-sifat unsur logam tersebut:

Sifat Fisika Unsur-Unsur Logam Alkali Tanah Sifat

Li

Na

K

Rb

Cs

nomor atom

3

11

(21)

37

55

Jari-jari atom (pm)

155

190

235

248

267

Jari-jari ion M+(pm)

60

95

133

148

(22)

Titik leleh (0C)

181

97,8

63,6

38,9

28,4

Titik didih (0C)

1.347

883

774

688

678

Kerapatan (g/cm3)

(23)

0,97

0,86

1,59

1,90

Kekerasan (skala Mohs)

0,6

0,4

0,5

0,3

0,3

Warna nyala

Merah

Kuning

(24)

Merah

biru

Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali Sifat

Li

Na

K

Rb

Cs

nomor atom

4

12

20

(25)

56

Jari-jari atom (pm)

90

130

174

192

198

Jari-jari ion M+(pm)

3

65

99

113

135

Titik leleh (0C)

(26)

649

839

769

725

Titik didih (0C)

2.970

1.090

1.484

1.384

1.640

Kerapatan (g/cm3)

1,86

1,72

(27)

2,54

3,59

Kekerasan (skala Mohs)

5

2,0

1,5

1,8

2

Warna nyala

Putih

Putih

Merah

Merah tua

(28)

Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali tanah Sifat

Li

Na

K

Rb

Cs

Konfigurasi electron

[He]2s1

[Ne]3s1

[Ar]4s1

[Kr]5s2

[Xe]6s1

(29)

519

498

418

401

376

Keelektronegatifan

1,0

0,9

0,8

0,8

0,7

Potensial elektrode standar (volt)

-3,045

(30)

-2,925

-2,925

-2,923

Dari tabel-tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Golongan alkali (IA)

Ø Mempunyai satu elektron terluar (ns1) § Mempunyai satu elektron terluar (ns1)

§ Energi ionisasi rendah (mudah melepaskan elektron) § Reduktor kuat (mudah mengalami oksidasi)

§ Sangat reaktif (di alam tidak ada unsur bebasnya). § Reaksinya dengan air berlangsung cepat.

§ Titik leleh rendah (lunak), sebab ikatan logam lemah.

Ø Jari-jari atom makin ke bawah makin besar: § makin ke bawah kereaktifan bertambah. § makin ke bawah basanya makin kuat. § makin ke bawah titik leleh makin rendah.

Ø Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.

Ø Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi.

Ø Reaksi menyala dengan nyala Na berwarna kuning dan K ungu. Ø Semua senyawa alkali larut baik dalam air.

2. Golongan alkali tanah (IIA)

(31)

§ energi ionisasi rendah, tetapi IA lebih rendah. § reduktor kuat, meskipun tidak sekuat IA. § sangat reaktif, tetapi IA lebih reaktif. § reaksinya dengan air berlangsung lambat.

§ titik leleh cukup tinggi (keras), sebab ikatan logam lebih kuat dari IA. Ø Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:makin ke bawah kereaktifan bertambah.

§ makin ke bawah basanya makin kuat. § makin ke bawah titik leleh makin rendah.

Ø Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya. Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi

Ø Reaksi menyala dengan nyala Sr merah dan Br hijau Ø Senyawa Cl-, S2-, dan NO3 dari IIA larut baik dalam air.

Senyawa C032- dari IIA tidak ada yang larut. Kelarutan senyawa 504 2- dari IIA makin ke bawah makin kecil (makin sukar larut). Kelarutan basa (OH-) dari IIA semakin ke bawah semakin besar (semakin mudah larut)

b. Unsur- Unsur Logam Golongan Transisi

Unsur transisi dapat didefinisikan sebagai unsur-unsur yang memiliki subkulit d atau subkulit f yang terisi sebagian. Unsur transisi tersebut terdiri dari Sc (Scandium), Ti (Titanium), V (Vanadium), Cr (Krom), Mn (Mangan), Fe (Besi), Co (Kobalt), Ni

(Nikel), Cu (Tembaga) dan Zn (Seng). Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, hal ini terjadi karena unsur transisi memiliki lebih banyak electrontiak berpasangan. berikut ini sifat-sifat umum dari unsur-unsur logam golongan transisi.

Ø Biloksnya pasti positif,

Ø Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecuali Sc (+3) dan Zn (+2) Ø Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, dan Ti4+,

Ø Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat. Ø Memiliki ikatan logam yang sangat kuat

(32)

Ø Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541oC (Skandium) sampai 1.890 oC (Vanadium), kemudian turun sampai 1.083 oC (Tembaga) dan 420 oC (Seng).

Ø Senyawa-senyawa unsur transisi mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding unsur golongan utama.

Ø Kebanyakan dari unsur-unsur dan senyawa logam transisi bersifat paramagnetik (tertarik oleh medan magnet) dan bukan bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet).

Ø Sebagian besar ion-ion logam transisi berwarna. Warna-warna khas dari ion logam dapat dilihat dalam tabel berikut:

c. Unsur-Unsur Golongan Halogen

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VIIA di tabel periodik. Kelompok ini dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Sifat unsure-unsur golongan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Sifat

Flour

Klor

Brom

Iodium

(33)

Massa atom

19

35,5

80

127

210

Jari-jari atom (A)

72

99

115

133

155

Titik leleh (0C)

(34)

-101

-7

-113

302

Titik didih (0C)

-188

-35

59

183

337

Keelektronegatipan

4,1

2,8

(35)

2,5

2,2 Wujud

gas

gas

cair

padat

Padat Warna

Kuning muda

Hijau kekuningan

Merah coklat

ungu

(36)

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui sifat unsur-unsur golongn hologen sebagai berikut:

Ø Sangat reaktif (oksidator kuat), beracun. § Oksidator : F2>Cl2>Br2>I2

§ Reduktor :

I->Br->Cl->F-Ø Jari-jari atomnya dari bawah ke atas semakin kecil. Ø Elektronegatifanya dari kiri kekanan semakin besar. Ø Energi ionosasi dadari kiri ke kanan semakin besar. Ø Afinitas electron dari bawah keatas semakin kecil

d. Unsur-Unsur Golongan Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas mulia dahulu disebut juga golongan nol. Gas mulia terdiri atas unsure-unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe) dan radon (Rn). Sifat umum

golongan ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini .

Sifat

Gas Mulia He

Ne

(37)

Kr

Xe

Rn

Nomor atom

2

10

18

36

54

86

Massa atom

4

20

(38)

84

131

222

Jari-jari atom(A)

0,93

1,12

1,54

1,69

1,90

2,20

Energi ionisasi(kJmol-1)

2.640

2.080

(39)

1.350

1.170

1.040

Titik didih (0C)

-269

-246

-180

-152

-107

-62

Titik leleh (0C)

-272

-249

(40)

-157

-112

-71

Adapun secara umum sifat-sifat unsur- unsur golongan gas mulia sebagai berikut: Ø Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.

Ø Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol.

Ø Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)

Ø Energi ionosasinya sangat tinggi, akibatnya unsure-unsur gas mulia suksar bereaksi dengan unsur lainnya.

Ø Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didihnya sangat rendah, namun baik titik leleh maupun titik didih semakin kebawah semakin tinggi, sesuai dengan semakin besarnya massa atom gas mulia.

e. Unsur Karbon

Karbon merupakan unsur yang terletak pada periode 2 golongan IVA dalam sistem periodik. Unsur karbon pada suhu kamar (298 ?K , 1 atm) berbentuk padatan yang berupa Kristal, terdiri atas banyak atom karbon yang berikatan kovalen. Sifat fisika karbon dapat diamati pada tabel berikut:

Sifat Keterangan Titik leleh (C)

3500 Titik didih (C) 3930 Jari-jari kovalen 0,77 Jari-jari ion 0,15Warna (arang)Hitam Secara umum, sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut.

Ø Sangat tidak reaktif, jika bereaksi, tidak ada kecenderungan atom-atom karbon kehilangan elektron-elektron terluar untuk membentuk ion C4+. Beberapa reaksi unsur karbon diantaranya sebagai berikut.

(41)

aldehida, keton, ester,dan asam karboksilat, senyawa karbon anorganik di anataranya oksida, karbida, karbonat, sulfida, dan halida.

Ø Atom karbon mempunyai beberapa alotropi, yaitu bentuk struktur yang berbeda dari suatu atom yang sama, antara lain grafit, intan, fuleren, bulkyball, dan arang. Ø Karbon dalam bentuk senyawa H2CO3 dapat terionisasi (larut) di dalam air. Ø Mempunyai energy ionisasi sebesar 11,3 kJ/mol.

Ø Mempunyai nilai keelektrponegatifan sebesar 2,5. f. Unsur Nitrogen

Terletak pada periode 3 golongan VA, berwujud gas pada suhu ruangan standar. Sifat fisika nitrogen

Sifat

Keterangan titik leleh (oC)

-210

titik didih (oC)

-196

jari-jari kovalen (A)

0,75

jari-jari ion (N3+) (A)

1,71

(42)

0,11

warna pada suhu kamar

gas tidak berwarna

Sifat kimia unsur nitrogen:

Ø Kurang reaktif, terlihat dari banyaknya proses di alam yang tidak melibatkan nitrogen melainkan oksigen meskipun komposisi terbesar udara adalah nitrogen (78%). Berikut beberapa reaksi nitrogen.

Ø Dapat bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi

(reduktor). Nitrogen sebagai oksidator mempunyai biloks -1, -2, dan -3, sedangkan sebagai reduktor mempunyai biloks +1, +2, +3, +4, dan +5. Biloks nitrogen yang paling umum adalah -3, +3, dan +5.

Ø Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol. Ø Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0. g. Unsur Oksigen

Terletak pada periode 3 golongan VIA. Berwuju gas pada suhu ruang: 298 K, 1 atm. Sifat fisika unsur oksigen.

Sifat

Keterangan titik leleh (oC)

-218,8

titik didih (oC)

-183,0

(43)

0,73

jari-jari ion (O2-) (A) 1,4 warna pada suhu kamar gas tidak berwarna Sifat-sifat kimia unsur oksigen

Ø Mempunyai elektron terluar sebanyak 6 elektron dengan biloks -2. Ø Mempunyai 2 alotrop, yaitu gas oksigen (O2) dan ozon (O3).

Ø Mengalami reaksi oksidasi dengan sebagian besar unsur membentuk senyawa oksida (contoh: Na2O), peroksida (contoh: Na2O2), superoksida (contoh: NaO2), dan senyawa-senyawa karbon.

Ø Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol. Ø Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0. h. Unsur-unsur periode ketiga

Unsur-unsur yang menempati periode ketiga antara lain Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Sifat-sifat umum unsur-unsur tersebut berurut dari Na sampai Ar adalah sebagai berikut:

Ø Jari-jari semakin kecil karena jumlah e- valensinya semakin banyak. Ø Sifat logam semakin berkurang

Ø Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah Ø Sifat reduktor berkurang, oksidator bertambah Ø Energi ionisasi bertambah

Ø Keelektronegatifan bertambah

Ø Kelogaman: Na, Mg, Al ( logam ), Si ( semilogam ), P, S, Cl, Ar ( bukan logam ) Ø Semakin bersifat oksidator

Ø Konduktor: Na, Mg, Al. Bersifat Isolator: Si, P, S, Cl, Ar Ø Kekuatan basa: semakin bersifat asam

i. Sifat Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat

Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas unsur periode keempat antara lain:

(44)

Ø Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif pada umumnya lebih dari satu.

Ø Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks Ø Pada umumnya senyawanya berwarna

Ø Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator C. Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur Kimia

1. Kegunaan Unsur-Unsur Kimia A. Unsur Gas Mulia

a. Helium

Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat

pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk

penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian.

b. Argon

Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.

c. Neon

Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga

sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi.

d. Kripton

(45)

Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron.

f. Radon

Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.

B. Unsur Logam dan Nonlogam a. Karbon

Karbon bermanfaat sebagai Grafit (pelumas, pensil dan kosmetik{campuran grafit dan lempung}, anode dalam batu baterai dan pada proses elektrolisi, komponen dalam pembuatan komposit), Arang aktif (mengusir uap yg berbahaya dalam udara, menyerap warna dan rasa yang tidak baik dari suatu cairan atau larutan tertentu, Mengalirkan air pada pabrik pemurnian air minum, buah-buahan (juice), madu, dan vodka;Š sebagai obat sakit prut atau keracunan makanan {norit)), karbon hitam (Pigmen tinta, cat, kertas, dan plastik. Penguatan dan pewarnaan karet (khususnya ban kendaraan bermotor; membuat ebonit)

b. Oksigen

Oksigen bermanfaat dalam Pernapasan MH, proses pembakaran/oksidator, sebagai oksidator untuk membuat senyawa-senyawa kimia, oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket

c. Nitrogen

Nitogen digunakan dalam pembuatan gas amonia (NH3) dari udara, gas nitrogen cair digunakan sebagai bana pembeku dalam industri pengolahan makanan. d. Silikon

Silikon dapat digunakan sebagai bahan baku pada kalkulator, transistor, chips komputer dan baterai solar

e. fosfor

Fosfor bermanfaat dalam pembuatan asam fosfat, korek api, kembang api, racun tikus dan zat pembentuk paduan logam

f. Natrium

(46)

(IV) Klorida menjadi logam Ti, lampu penerangan jalan (Na mempunyai kemampuan menembus kabut). Adapun manfaat dari senyawa-senyawa Natrium adalah sebagai berikut: NaOH (pembuatan sabun, deterjen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan

menghilangkan belerang dari minyak bumi ), Na2CO3 (proses pembuatan pulp, kertas, sabun, deterjen, kaca dan untuk melunakkan air sadah), NaHCO3 (soda kue, membuat kue agar mengembang krn pada pemanasannya menghasilkan gas CO2 yang memekarkan adonan hingga mengembang), NaCl (sbg garam dapur, bumbu masak, membuat berbagai bahan kimia, seperti NaOH, serta digunakan untuk pengawet ikan)

g. Magnesium

Magnesium dapat digunakan untuk membuat logam campur, dipakai dalam industi membuat rangka pesawat terbang. Adapun manfaat dari senyawa-senyawa

magnesium sebagai berikut: MgO (pelapis tanur, membuat lantai yg tidak bersela dan sbg bahan gading buatan{campuran semen magnesium dg serbuk kayu,serbuk gabus,gilingan batu yg disebut sbg granit kayu atau ksilolit}), MgSO4 (obat urus-urus {pencahar, MgSO4.7H2O}), Mg(OH)2 (obat sakit maag {padatan putih yg sedikit larut dlm air dan bersifat basa})

h. Aluminium

Aluminium dapat digunakan untuk membuat alat-alat keperluan rumah tangga, untuk membuat rangka dari mobil dan pesawat terbang dan sebagai bahan cat aluminium, aluminium dicairkan menjadi lembaran tipis untuk pembungkus

coklat;kaleng minuman bersoda, daun aluminium dengan campuran Mg digunakan sebagai pengisi lampu Blitz, digunakan sebagai bahan pembuat macam logam i. Tembaga/Cuprum

Tembaga dapat digunakan untuk kabel listrik (konduktor listrik), membuat paduan logam seperti kuningan (Cu dan Zn) dan perunggu (Cu dan Sn) > perhiasan, lonceng, senjata dan alat music.

C. Golongan Alkali

Contoh unsur-unsur golongan alkali yakni unsur Na yang membentuk senyawa yang dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. NaCl, garam dapur ( garam meja ), dapat digunakan sebagai pengawet makanan, bahab baku pembuatan NaOH, Na2CO3, logam Na dan gas klorin

(47)

c. NaHCO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda kue, campuran pada minuman dalam botol agar menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-obatan, bahan pembuat kue , dan sebagai larutan penyangga.

d. NaOCl, adalah zat pengelantang untuk kain.

e. NaNO3, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan pembuat senyawa nitrat yang lain.

f. Na2SO4, yang disebut garam glauber atau garam inggris , yang dapat dimanfaatkan sebagai obat pencahar dan zat pengering untuk senyawa organik. g. KBr digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) dan pembuat plat fotografi.

h. KIO3 dapat digunakan sebagai campuran garam dapur. i. K2Cr2O7 dapat digunakan sebagai zat pengoksidasi D. Golongan Alkali Tanah

Contoh unsur golongan alkali tanah yang dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Berilium

Adapun berilium dapat digunakan sebagai berikut:

§ Campuran logam Berilium dengan logam lain digunakan mencegah korosi logam.

§ Logam ini digunakan untuk membuat alloy tembaga dan nikel dengan kekuatan yang tinggi.

§ Digunakan sebagai campuran bahan-bahan dari bagian-bagian pesawat supersonic, hal ini karena berilium mempunyai sifat mengkilat, kuat dan stabil. § Karena berilium murni mudah menghantarkan sinyal-sinyal elektronik dan dilalui sinar x, maka digunakan sebagai jendela pada tabung sinar x.

§ Berilium dan oksidanya digunakan sebagai moderator pada reactor nuklir, karena berilium mempunyai kecenderungan menangkap neutron.

§ Digunakan dalam pembuatan komputer, laser, televisi, dan alat-alat oseanografi b. Magnesium

Adapun magnesium dapat digunakan sebagai berikut:

(48)

§ Magnesium Sitrat, digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minuman bersoda. § Magnesium Hidroksida, digunakan sebagai obat (laxative), dan digunakan pada proses penyulingan gula.

§ Magnesium Sulfat, yang dikenal sebagai dengan garam inggris (Epsom Salt) dan magnesium oksida (MgO), digunakan pada pembuatan kosmetik, kertas dan obat cuci perut.

§ Campuran magnesium, aluminium dan baja digunakan pada bahan pembuatan bagian-bagian pesawat, kaki atau tangan buatan, Vacuum cleaner, alat-alat optic dan furniture.

§ Digunakan secara luas untuk konstruksi karena ringan. § Digunakan untuk membuat reagen Grignard.

c. Kalsium

Adapun kalsium dapat digunakan sebagai berikut:

§ Digunakan sebagai deoxidizer untuki tembaga, nikel dan stainless steel. § Campuran logam kalsium-timbal (lead-calsium) digunakan pada akumulator. § Digunakan dalam pembuatan kapur, semen dan mortar.

§ Digunakan untuk membuat gigi, dan tulang atau rangka tiruan.

§ Kalsium hidroksida digunakan untuk uji keasaman gas karbon dioksida d. Stronsium

Adapun stronsium dapat digunakan sebagai berikut:

§ Digunakan pada pembuatan kembang api, petasan dan lampu jalan kereta api. § Stronsium oksida digunakan pada proses pembuatan gula pasir.

§ Isotop stronsium-85 digunakan untuk mendeteksi kanker tulang. § Isotop stronsium-90 digunakan sebagai senjata nuklir.

e. Barium

Adapun barium dapat digunakan sebagai berikut:

(49)

§ Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembang api. § Digunakan untuk pengujian system gastroinstinal sinar X.

f. Radium

Adapun radium dapat digunakan sebagai berikut:

§ Digunakan untuk membuat cat berbahaya (luminous paint) yang digunakan piringan jam, tombol pintu atau benda-benda lain agar tampak berbahaya (berpijar) dalam kegelapan.

§ Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran oleh Henri Danlos yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tubercolusis pada kulit serta beberapa penyakit kanker.

2. Bahaya Unsur-Unsur Kimia A. Karbon

a. Dalam bentuk CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca b. Dalam bentuk CFC menyebabkan penipisan lapisan ozon c. Dalam bentuk CCL4 menyebabkan kerusakan hati dan ginjal d. Dalam bentuk CS2 bersifat racun

e. Dalam bentuk CO menyebabkan darah kekurangan oksigen B. Nitrogen

Campuran NO dan NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam dan kabut yang mengakibatkan iritasi pada mata dan tumbuhan menjadi kering. Selain itu hujan asam dapat merusak pH, perairan , dan bangunan.

C. Silikon

Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah.

D. Fosfor

Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.

E. Belerang

(50)

F. Radon

Jika radon terhirup, akan ter tinggal di paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru- paru.

G. Aluminium

Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk AL2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan menyebabkan pemanasan global.

H. Krom

Krom sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker. I. Mangan

Pada pengelasan baja dengan logam Mn akan dihasilkan asap, yang bersifat racun dan dapat mengganggu system saraf pusat.

J. Logam Tembaga

Pada penambangan tembaga terdapat pasir sisa yang masih mengandung logam CO. Jika pasir sisa ini dibuang ke perairan, maka akan membahayakan bagi

organisme – organism perairan.

D. Pemisahan dan Pembuatan Unsur-Unsur Kimia

Adapun contoh-contoh pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia adalah sebagai berikut:

2. Golongan Alkali

a. Unsur Natrium Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah klorin

(51)

lebih dahulu dilarutkan dalam air agar kotorannya mengendap dan dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan. Apabila lapisan-lapisan yang mengandung garam itu terlalu dalam letaknya di dalam tanah maka untuk mendapatkan garam darat tersebut terlebih dulu perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk melarutkan garamnya, kemudian larutan itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch).

c. Senyawa Natrium karbonat Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara: 1) Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan katode, di mana terbentuk NaOH dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga terbentuk NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang terbentuk dipanaskan. d. Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat Pada pembuatan soda dengan proses solvay sebagai hasil pertama terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang akan terurai pada suhu 650 °C. Oleh karena itu garam yang terbentuk harus dihablurkan di bawah suhu tersebut. Natrium hidrogen karbonat dapat juga

terbentuk jika dalam larutan soda yang jenuh dialirkan karbon dioksida di bawah suhu 310 °C. f. Senyawa Kalium hidroksida Kalium hidroksida (KOH) diperoleh dari elektrolisis larutan KCl dengan diafragma (sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl).

3. Golongan Alkali Tanah

a. Unsur Kalsium Kalsium dapat dibuat dengan elektrolisis CaCl2 cair sehingga dihasilkan Ca pada katode. Hasil sampingnya adalah klorin.

b. Senyawa Kalsium Oksida Senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar-besaran dengan memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur pembakar. Reaksi yang terjadi seperti berikut. CaCO3(s) ? CaO(s) + CO2(g) CaO juga disebut kapur tohor dan dalam perdagangan disebut gamping. Gas CO2 yang terbentuk harus segera dialirkan keluar, karena reaksinya dapat balik kembali. Kapur tohor sangat higroskopis.

c. Unsur Magnesium Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga dari reduksi MgO dengan karbon.

4. Golongan IIIA

a. Unsur Aluminium Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam campuran. b. Senyawa Aluminium Sulfat Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari

(52)

Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut.

5. Silikon Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada suhu tinggi, dengan reaksi seperti berikut.

6. Golongan VA

a. Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin mengembang melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen,

komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas, dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit

menguap terkumpul di dasar kolom.

b. Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara komersial dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial menggunakan proses Haber-Bosch. Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 °C dengan tekanan antara 130 – 200 atm.

c. Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana amonia yang didapat dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih kemudian dialirkan melalui platina abses sebagai katalis pada suhu 700 °C – 800 °C. Perhatikan reaksi yang terjadi berikut ini. d. Unsur Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi seperti berikut. Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara.

7. Golongan VIA

(53)

b. Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang dibakar dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu 100 °C. Gas yang dihasilkan mengandung kurang lebih 10% volume sulfur dioksida. Setelah didinginkan sampai 400 °C, kemudian dimurnikan dengan cara pengendapan elektrostastik. Sulfur dioksida yang terbentuk kemudian dikonversi menjadi SO3 dengan menggunakan vanadium (V) oksida. Reaksi yang terjadi adalah eksoterm. Reaksi dilakukan pada suhu 450 °C – 474 °C. d. Unsur Oksigen Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini. Oksigen dapat dibuat secara komersial dengan cara seperti berikut ini. 1) Distilasi bertingkat udara cair. 2) Elektrolisis air.

8. Golongan VIIA atau Halogen

a. Unsur Klor Klorin dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini.

b. Senyawa Hidrogen Klorida Hidrogen klorida (HCl) dapat dibuat dari garam dapur dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HCl dapat juga dibuat dari sintesis hidrogen dan klor. Kedua gas ini diperoleh sebagai hasil samping pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl. c. Garam Hipoklorit dan garam klorat Garam-garam hipoklorit terbentuk bersama-sama dengan garam-garam klorida, jika gas klorin dialirkan ke dalam suatu larutan basa.

c. Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-garam ini dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari garam-garamnya menghablur, sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan (Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan reaksi seperti berikut. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan penyulingan. Bromin berupa zat cair berwarna cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau rangsang.

d. Unsur Iod Garam-garam iodat direduksi na-hidrogensulfit menjadi iodin, dengan reaksi seperti berikut. Hablur-hablur iodin berbentuk keping-keping

berwarna abu-abu tua. Iod tidak mudah larut dalam air, tetapi mudah larut dalam kalium alkohol dan eter.

e. Senyawa Hidrogen Fluorida Hidrogen fluorida (HF) diperoleh dengan

mereaksikan fluorit dan asam sulfat pekat kemudian dipanaskan dalam bejana dari timbal atau platina. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HF di bawah suhu 20 oC berupa zat cair dan di atas suhu 20 oC berupa gas.

9. Golongan VIIIA atau Gas Mulia

Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara cair. Adapun cara memisahkan logam dari bijinya adalah sebagai berikut:

(54)

b. Pemekatan biji logam

c. Pengubahan mineral menjadi senyawa d. Pengubahan senyawa menjadi logam e. Pemurnian logam

f. Pembuatan paduan logam

Adapun cara memisahkan gas dari udara Udara tersusun atas gas gas seperti hydrogen, nitrogen, dan lain lain. Kita dapat memisahkannya dengan menggunakan metode distilasi bertingkat udara cair.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia dapat

dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur-unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan

logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.

B. Saran

Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang “Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih Wassallam.

.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://karinkapriskilatehupeiory.blogspot.com/2009/11/makalah-fisika-gaya-lorentz.html

2. http://gas-mulia.blogspot.com/

3. http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam 4. http://akatsukispread.wordpress.com/2011/05/24/kimia

5. Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA. Jakarta : Satubuku. 6. Rahardjo, Sentot Budi. 2008. KIMIA 3 Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum. 7. www.wikipedia.org

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pandangan-pandangan di atas yang menyiratkan bahwa perilaku agresif bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada di dalam diri manusia,tetapi

EFEKTIVITAS MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI AKHLAK. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini tentang etika pergaulan dalam Alquran dan implikasinya terhadap pembelajaran PAI di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan etika pergaulan

Penelitian dengan judul Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Makanan dan Minuman Gladag Langen Bogan Surakarta untuk mengetahui deskripsi

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Terima kasih Pa Uhar dengan Blog yang Bapak buat sangat membantu saya dalam menambah wawasan tentang inovasi pendidikan

Hasil Penelitian: Lethal Death Time cacing Ascaris suum , Goeze dalam ekstrak biji labu kuning konsentrasi 54,5 % adalah 11 jam 48 menit sedangkan pada konsentrasi 70,5 %

Tetapi jika sudah mahir, kedua bilangan kuantum ini juga dapat ditentukan dengan konfigurasi elektron, tanpa membuat diagram orbital... Keempat bilangan kuantum ditentukan dari