• Tidak ada hasil yang ditemukan

Form Laporan Identifikasi Bahaya Penilai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Form Laporan Identifikasi Bahaya Penilai"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Form Laporan Identifikasi Bahaya, Penilaian

Resiko dan Pengendalian Resiko K3

Ditulis : Hebbie Ilma Adzim | Pada : Senin, Desember 09, 2013 Advertisements :

Form Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko digunakan untuk

mengidentifikasi semua potensi bahaya dalam aktivitas operasional tempat kerja, menilai resiko dari potensi bahaya tersebut serta menentukan rekomendasi pengendalian resiko di tempat kerja. Form identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko diperlukan untuk

menentukan perencanaan penerapan K3 yang diperlukan di tempat kerja.

Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko meliputi :

1. Aktivitas rutin maupun non-rutin.

2. Aktivitas siapa saja yang mendapat akses ke tempat kerja (tamu, pengunjung, kontraktor dan suplier).

3. Faktor budaya manusia.

4. Bahaya dari luar tempat kerja yang dapat mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja.

5. Bahaya aspek lingkungan di tempat kerja (tanah, air, udara, flora dan fauna).

6. Infrastruktur, perlatan, permesinan, bahan dan material yang digunakan dalam aktivitas operasional pekerjaan.

7. Dampak perubahan organisasi, aktivitas dan material yang digunakan.

8. Dampak perubahan sistem manajemen.

9. Pemenuhan perundangan-undangan dan peraturan yang berlaku.

10. Desain tempat kerja, proses, instalasi, prosedur, struktur organisasi termasuk penerapannya terhadap kemampuan perorangan.

Identifikasi bahaya meliputi faktor-faktor bahaya di tempat kerja antara lain :

(2)

2. Kimia (bahan/material/gas/uap/debu/cairan beracun, berbahaya, mudah

meledak/menyala/terbakar, korosif, iritan, bertekanan, reaktif, radioaktif, oksidator, penyebab kanker, bahaya pernafasan, membahayakan lingkungan, dsb).

3. Fisik/Mekanik (infrastruktur, mesin/alat/perlengkapan/kendaraan/alat berat, ketinggian, tekanan, suhu, ruang terbatas/terkurung, cahaya, listrik, radiasi, kebisingan, getaran dan ventilasi).

4. Biomekanik (postur/posisi kerja, pengangkutan manual, gerakan berulang serta ergonomi tempat kerja/alat/mesin).

5. Psikis/Sosial (berlebihnya beban kerja, komunikasi, pengendalian manajemen, lingkungan sosial tempat kerja, kekerasan dan intimidasi).

Detail Pencatatan :

1. Prioritas pengendalian.

2. Wewenang pengendalian.

3. Jadwal penyelesaian pengendalian.

4. Dokumentasi (gambar/foto).

Pengendalian resiko didasarkan pada hierarki :

1. Eliminasi (Menghilangkan sumber bahaya).

2. Substitusi (Mengganti proses/aktivitas/area/mesin/alat/bahan yang lebih aman).

3. Perancangan (Modifikasi proses/aktivitas/area/mesin/alat/bahan yang lebih aman).

4. Administrasi (Prosedur, Aturan, Rambu dan Tanda Bahaya).

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Awig-awig nomor 4 yang mempunyai tingkat pelanggaran terendah ini menunjukan sangat efektif mengatur perilaku wisatawan mancanegara karena dari 10 persen wisatawan mancanegara yang

Adanya berbagai kepentingan yang sama dari kolompok yang berbeda di atas dapat menyebabkan munculnya prasangka pada tiap-tiap kelompok atau etnis, dimana prasangka

Menurut Safety Enginer Career Workshop (2003), Phytagoras Global Development teknik identifikasi bahaya adalah alat untuk mengidentifikasi berbagai kelemahan potensi resiko

Upaya peningkatan hasil belajar Matematika pada materi mengidentifikasi operasi hitung sifat komutatif dan asosiatif bagi siswa kelas IV SD Negeri 12 Pinang Awan

Sedangkan untuk Mobile augmented reality sendiri adalah sebuah antar muka berbasis AR yang memiliki potensi menjadi zero-click interface dari Internet of Things ini

Kandungan asam lemak tak-jenuh minyak hati ikan cucut yang diekstrak dengan pemanasan oven, lebih tinggi dibanding dengan pemanasan sinar matahari.. Kata kunci : Ikan cucut, asam

Hasil penelitian dan analisa yang dilakukan terhadap tingkat kepuasan pelanggan website e-commerce di Malang menggunakan metode WebQual 4.0 dan perhitungan skala