• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 Tentang : Perlindungan Varietas Tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 Tentang : Perlindungan Varietas Tanaman"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Un d a n g - U n d a n g N o. 2 9 Ta h u n 2 0 0 0

Te n t a n g : Pe r lin d u n g a n Va r ie t a s Ta n a m a n

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

Menim bang :

a. bahwa Negar a Republik I ndonesia adalah negar a agr ar is, m aka

per t anian yang m aj u, efisien, dan t angguh m em punyai per anan yang pent ing dalam r angka pencapaian t uj uan pem bangunan nasional; b. bahwa unt uk m em bangun per t anian yang m aj u, efisien, dan t angguh

per lu didukung dan dit unj ang ant ar a lain dengan t er sedianya var iet as unggul;

c. bahwa sum ber daya plasm a nut fah yang m er upakan bahan ut am a pem uliaan t anam an, per lu dilest ar ikan dan dim anfaat kan sebaik-baiknya dalam r angka m er akit dan m endapat kan var iet as unggul t anam an t anpa m er ugikan pihak m anapun yang t er kait guna m endor ong per t um buhan indust r i per benihan;

d. bahwa guna lebih m eningkat kan m inat dan per anser t a per or angan m aupun badan hukum unt uk m elakukan kegiat an pem uliaan t anam an dalam r angka m enghasilkan var iet as unggul bar u, kepada pem ulia t anam an at au pem egang hak Per lindungan Var iet as Tanam an per lu diber ikan hak t er t ent u ser t a per lindungan hukum at as hak t er sebut secar a m em adai;

e. bahwa sesuai dengan konvensi int er nasional, per lindungan var iet as t anam an per lu diat ur dengan undang- undang;

f. bahwa ber dasar kan per t im bangan pada but ir a, b, c, d, dan e, dipandang per lu m enet apkan pengat ur an m engenai per lindungan var iet as t anam an dalam suat u undang- undang.

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat ( 1) , Pasal 20 ayat ( 1) , dan Pasal 33 Undang- Undang Dasar Negar a Republik I ndonesia Tahun 1945;

(2)

3398) sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- undang Nom or 13 Tahun 1997 ( Lem baran Negara Tahun 1997 Nom or 30, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3680) ;

3. Undang- undang Nom or 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budidaya Tanam an ( Lem bar an Negar a Tahun 1992 Nom or 46, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3478) ;

4. Undang- undang Nom or 5 Tahun 1994 t ent ang Pengesahan Unit ed Nat ions Convent ion on Biological Diver sit y ( Konvensi Per ser ikat an Bangsa- bangsa t ent ang Keanekar agam an Hayat i) ( Lem bar an Negar a Tahun 1994 Nom or 41, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3556) ; 5. Undang- undang Nom or 7 Tahun 1994 t ent ang Pengesahan Agreem ent

Est ablishing The Wor ld Tr ade Or ganizat ion ( Per set uj uan Pem bent ukan Or ganisasi Per dagangan Dunia) ( Lem bar an Negar a Tahun 1994 Nom or 57, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3564) ;

6. Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lem bar an Negar a Tahun 1997 Nom or 68, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3699) ;

7. Undang- undang Nom or 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan ( Lem baran Negar a Tahun 1999 Nom or 169, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3888) .

Dengan per set uj uan ber sam a ant ar a

DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUBLI K I NDONESI A

dan

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

MEMUTUSKAN:

Menet apkan :

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang- undang ini yang dim aksud dengan:

1. Per lindungan Var iet as Tanam an yang selanj ut nya disingkat PVT,

adalah per lindungan khusus yang diber ikan negar a, yang dalam hal ini diwakili oleh Pem er int ah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kant or Per lindungan Var iet as Tanam an, t er hadap var iet as t anam an yang dihasilkan oleh pem ulia t anam an m elalui kegiat an pem uliaan t anam an. 2. Hak Per lindungan Var iet as Tanam an adalah hak khusus yang diber ikan negar a kepada pem ulia dan/ at au pem egang hak Per lindungan Var iet as Tanam an unt uk m enggunakan sendir i var iet as hasil pem uliaannya at au m em ber i per set uj uan kepada or ang at au badan hukum lain unt uk m enggunakannya selam a wakt u t ert ent u.

3. Var iet as t anam an yang selanj ut nya disebut var iet as, adalah

sekelom pok t anam an dar i suat u j enis at au spesies yang dit andai oleh bent uk t anam an, per t um buhan t anam an, daun, bunga, buah, bij i, dan ekspr esi kar akt er ist ik genot ipe at au kom binasi genot ipe yang dapat m em bedakan dar i j enis at au spesies yang sam a oleh sekur

ang-kur angnya sat u sifat yang m enent ukan dan apabila diper banyak t idak m engalam i per ubahan.

4. Pem uliaan t anam an adalah r angkaian kegiat an penelit ian dan penguj ian at au kegiat an penem uan dan pengem bangan suat u var iet as, sesuai dengan m et ode baku unt uk m enghasilkan var iet as bar u dan m em per t ahankan kem ur nian benih var iet as yang dihasilkan. 5. Pem ulia t anam an yang selanj ut nya disebut pem ulia, adalah or ang

yang m elaksanakan pem uliaan t anam an.

6. Konsult an Per lindungan Var iet as Tanam an adalah or ang at au badan hukum yang t elah t er cat at dalam daft ar konsult an Per lindungan Var iet as Tanam an di Kant or Per lindungan Var iet as Tanam an. 7. Benih t anam an yang selanj ut nya disebut benih, adalah t anam an

dan/ at au bagiannya yang digunakan unt uk m em per banyak dan/ at au m engem bangbiakkan t anam an.

8. Pem er iksa Per lindungan Var iet as Tanam an adalah pej abat yang ber dasar kan keahliannya diangkat oleh Ment er i dan dit ugasi unt uk m elakukan pem er iksaan subst ant if dan m em ber ikan r ekom endasi at as per m ohonan hak Per lindungan Var iet as Tanam an.

9. Kant or Per lindungan Var iet as Tanam an adalah unit or ganisasi di lingkungan depar t em en yang m elakukan t ugas dan kewenangan di bidang Per lindungan Var iet as Tanam an.

10. Ment er i adalah Ment er i Per t anian.

11. Depart em en adalah Depart em en Pert anian.

(4)

Var iet as Tanam an di I ndonesia set elah m engaj ukan per m ohonan hak Per lindungan Var iet as Tanam an unt uk var iet as t anam an yang sam a di negar a lain.

13. Lisensi adalah izin yang diber ikan oleh pem egang hak Per lindungan Var iet as Tanam an kepada or ang at au badan hukum lain unt uk m enggunakan selur uh at au sebagian hak Per lindungan Var iet as Tanam an.

14. Lisensi Waj ib adalah lisensi yang diber ikan oleh pem egang hak

Perlindungan Variet as Tanam an kepada pem ohon berdasarkan put usan Pengadilan Neger i.

15. Royalt i adalah kom pensasi ber nilai ekonom is yang diber ikan kepada pem egang hak Per lindungan Var iet as Tanam an dalam r angka

pem ber ian lisensi.

16. Daft ar Um um Per lindungan Var iet as Tanam an adalah daft ar cat at an r esm i dar i selur uh t ahapan dan kegiat an pengelolaan Per lindungan Var iet as Tanam an.

17. Ber it a Resm i Per lindungan Var iet as Tanam an adalah suat u m edia infor m asi kom unikasi r esm i dar i kegiat an pengelolaan Per lindungan Var iet as Tanam an yang dit er bit kan secar a ber kala oleh Kant or Per lindungan Var iet as Tanam an unt uk kepent ingan um um .

BAB I I

LI NGKUP PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Bagian Per t am a

Var iet as Tanam an Yang Dapat Diber i Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 2

( 1) Var iet as yang dapat diber i PVT m eliput i var iet as dar i j enis at au spesies t anam an yang bar u, unik, ser agam , st abil, dan diber i nam a.

( 2) Suat u var iet as dianggap bar u apabila pada saat pener im aan per m ohonan hak PVT, bahan per banyakan at au hasil panen dar i var iet as t er sebut belum per nah diper dagangkan di I ndonesia at au sudah diper dagangkan t et api t idak lebih dar i set ahun, at au t elah diper dagangkan di luar neger i t idak lebih dar i em pat t ahun unt uk t anam an sem usim dan enam t ahun unt uk t anam an t ahunan.

(5)

( 4) Suat u var iet as dianggap ser agam apabila sifat - sifat ut am a at au pent ing pada var iet as t er sebut t er bukt i ser agam m eskipun ber var iasi sebagai akibat dar i car a t anam dan lingkungan yang ber beda- beda.

( 5) Suat u var iet as dianggap st abil apabila sifat - sifat nya t idak m engalam i per ubahan set elah dit anam ber ulang- ulang, at au unt uk yang

diper banyak m elalui siklus per banyakan khusus, t idak m engalam i per ubahan pada set iap akhir siklus t er sebut .

( 6) Var iet as yang dapat diber i PVT har us diber i penam aan yang selanj ut nya m enj adi nam a var iet as yang ber sangkut an, dengan ket ent uan bahwa:

a. nam a var iet as t er sebut t er us dapat digunakan m eskipun m asa per lindungannya t elah habis;

b. pem ber ian nam a t idak boleh m enim bulkan ker ancuan t er hadap sifat - sifat var iet as;

c. penam aan var iet as dilakukan oleh pem ohon hak PVT dan didaft ar kan pada Kant or PVT;

d. apabila penam aan t idak sesuai dengan ket ent uan but ir b, m aka Kant or PVT ber hak m enolak penam aan t er sebut dan m em int a penam aan bar u;

e. apabila nam a var iet as t er sebut t elah diper gunakan unt uk var iet as lain, m aka pem ohon waj ib m enggant i nam a var iet as t er sebut ; f. nam a var iet as yang diaj ukan dapat j uga diaj ukan sebagai m er ek

dagang sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang ber laku.

Bagian Kedua

Var iet as Tanam an Yang Tidak Dapat Diber i Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 3

Var iet as yang t idak dapat diber i PVT adalah var iet as yang penggunaannya bert ent angan dengan perat uran perundang- undangan yang ber laku, ket er t iban um um , kesusilaan, nor m a- norm a agam a, kesehat an, dan kelest ar ian lingkungan hidup.

Bagian Ket iga

Jangka Wakt u Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 4

( 1) Jangka wakt u PVT

(6)

b. 25 ( dua puluh lim a) t ahun unt uk t anam an t ahunan.

( 2) Jangka wakt u PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dihit ung sej ak t anggal pem ber ian hak PVT.

( 3) Sej ak t anggal pengaj uan per m ohonan hak PVT secar a lengkap dit er im a Kant or PVT sam pai dengan diber ikan hak t er sebut , kepada pem ohon diber ikan per lindungan sem ent ar a.

Bagian Keem pat

Subj ek Perlindungan Var iet as Tanam an

Pasal 5

( 1) Pem egang hak PVT adalah pem ulia at au or ang at au badan hukum , at au pihak lain yang m ener im a lebih lanj ut hak PVT dar i pem egang hak PVT sebelum nya.

( 2) Jika suat u var iet as dihasilkan ber dasar kan per j anj ian ker j a, m aka pihak yang m em ber i peker j aan it u adalah pem egang hak PVT, kecuali diper j anj ikan lain ant ar a kedua pihak dengan t idak m engur angi hak pem ulia.

( 3) Jika suat u var iet as dihasilkan ber dasar kan pesanan, m aka pihak yang m em ber i pesanan it u m enj adi pem egang hak PVT, kecuali

diper j anj ikan lain ant ar a kedua pihak dengan t idak m engur angi hak pem ulia.

Bagian Kelim a

Hak dan Kewaj iban Pem egang Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 6

( 1) Pem egang hak PVT m em iliki hak unt uk m enggunakan dan

m em ber ikan per set uj uan kepada orang at au badan hukum lain unt uk m enggunakan var iet as ber upa benih dan hasil panen yang digunakan unt uk pr opagasi.

( 2) Ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) ber laku j uga unt uk:

a. var iet as t ur unan esensial yang ber asal dar i suat u var iet as yang dilindungi at au var iet as yang t elah t er daft ar dan diber i nam a;

(7)

c. var iet as yang dipr oduksi dengan selalu m enggunakan var iet as yang dilindungi.

( 3) Hak unt uk m enggunakan var iet as sebagaim ana yang dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i kegiat an:

a. m em pr oduksi at au m em per banyak benih; b. m enyiapkan unt uk t uj uan pr opagasi; c. m engiklankan;

d. m enawar kan;

e. m enj ual at au m em per dagangkan; f. m engekspor ;

g. m engim por ;

h. m encadangkan unt uk keper luan sebagaim ana dim aksud dalam but ir a, b, c, d, e, f, dan g.

( 4) Penggunaan hasil panen yang digunakan unt uk pr opagasi

sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , yang ber asal dar i var iet as yang dilindungi, har us m endapat per set uj uan dar i pem egang hak PVT.

( 5) Penggunaan var iet as t ur unan esensial sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , har us m endapat per set uj uan dar i pem egang hak PVT dan/ at au pem ilik var iet as asal dengan ket ent uan sebagai ber ikut :

a. var iet as t ur unan esensial ber asal dar i var iet as yang t elah m endapat hak PVT at au m endapat penam aan berdasarkan perat uran perundang- undangan yang ber laku dan bukan m erupakan variet as t urunan esensial sebelu m nya;

b. var iet as t er sebut pada dasar nya m em per t ahankan ekspr esi sifat - sifat esensial dar i var iet as asal, t et api dapat dibedakan secar a j elas dengan var iet as asal dar i sifat - sifat yang t im bul dar i t indakan penur unan it u sendir i;

c. var iet as t ur unan esensial sebagaim ana dim aksud pada but ir a dan but ir b dapat diper oleh dar i m ut asi alam i at au m ut asi induksi, var iasi som aklonal, seleksi individu t anam an, silang balik, dan t r ansfor m asi dengan r ekayasa genet ika dar i var iet as asal.

( 6) Var iet as asal unt uk m enghasilkan var iet as t ur unan esensial har us t elah diber i nam a dan didaft ar oleh Pem er int ah.

(8)

Pasal 7

( 1) Var iet as lokal m ilik m asyar akat dikuasai oleh Negar a.

( 2) Penguasaan oleh Negar a sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilaksanakan oleh Pem er int ah.

( 3) Pem er int ah ber kewaj iban m em ber ikan penam aan t er hadap var iet as lokal sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) .

( 4) Ket ent uan penam aan, pendaft aran, dan penggunaan variet as lokal sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , ayat ( 2) , dan ayat ( 3) , ser t a inst ansi yang diber i t ugas unt uk m elaksanakannya, diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 8

( 1) Pem ulia yang m enghasilkan var iet as sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat ( 2) dan ayat ( 3) ber hak unt uk m endapat kan im balan yang layak dengan m em per hat ikan m anfaat ekonom i yang dapat diper oleh dar i var iet as t er sebut .

( 2) I m balan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dapat dibayar kan:

a. dalam j um lah t er t ent u dan sekaligus; b. berdasarkan persent ase;

c. dalam bent uk gabungan ant ar a j um lah t er t ent u dan sekaligus dengan hadiah at au bonus; at au

d. dalam bent uk gabungan ant ar a per sent ase dengan hadiah at au bonus, yang besar nya dit et apkan sendir i oleh pihak- pihak yang ber sangkut an.

( 3) Ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) sam a sekali t idak m enghapuskan hak pem ulia unt uk t et ap dicant um kan nam anya dalam ser t ifikat pem ber ian hak PVT.

Pasal 9

( 1) Pem egang hak PVT ber kewaj iban:

a. m elaksanakan hak PVT- nya di I ndonesia; b. m em bayar biaya t ahunan PVT;

(9)

( 2) Dikecualikan dar i kewaj iban sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) but ir a, apabila pelaksanaan PVT t er sebut secar a t eknis dan/ at au ekonom is t idak layak dilaksanakan di I ndonesia.

( 3) Pengecualian sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , hanya dapat diset uj ui Kant or PVT apabila diaj ukan per m ohonan t er t ulis oleh pem egang hak PVT dengan diser t ai alasan dan bukt i- bukt i yang diber ikan oleh inst ansi yang ber wenang.

Bagian Keenam

Tidak Dianggap Sebagai Pelanggar an Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 10

( 1) Tidak dianggap sebagai pelanggar an hak PVT, apabila :

a. penggunaan sebagian hasil panen dar i var iet as yang dilindungi, sepanj ang t idak unt uk t uj uan kom er sial;

b. penggunaan var iet as yang dilindungi unt uk kegiat an penelit ian, pem uliaan t anam an, dan per akit an var iet as bar u;

c. penggunaan oleh Pem er int ah at as var iet as yang dilindungi dalam r angka kebij akan pengadaan pangan dan obat - obat an dengan m em per hat ikan hak- hak ekonom i dar i pem egang hak PVT.

( 2) Ket ent uan m engenai penggunaan oleh Pem erint ah at as variet as yang dilindungi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) but ir c diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.

BAB I I I

PERMOHONAN HAK PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Bagian Per t am a Um um

Pasal 11

( 1) Per m ohonan hak PVT diaj ukan kepada Kant or PVT secara t er t ulis dalam bahasa I ndonesia dengan m em bayar biaya yang besar nya dit et apkan oleh Ment er i.

(10)

a. t anggal, bulan, dan t ahun sur at per m ohonan; b. nam a dan alam at lengkap pem ohon;

c. nam a, alam at lengkap, dan kewar ganegar aan pem ulia ser t a nam a ahli war is yang dit unj uk;

d. nam a var iet as;

e. deskr ipsi var iet as yang m encakup asal- usul at au silsilah, cir i- cir i m or fologi, dan sifat - sifat pent ing lainnya;

f. gam bar dan/ at au fot o yang disebut dalam deskr ipsi, yang diper lukan unt uk m em per j elas deskr ipsinya.

( 3) Dalam hal per m ohonan hak PVT diaj ukan oleh:

a. or ang at au badan hukum selaku kuasa pem ohon har us diser t ai sur at kuasa khusus dengan m encant um kan nam a dan alam at lengkap kuasa yang ber hak;

b. ahli war is har us diser t ai dokum en bukt i ahli war is.

( 4) Dalam hal var iet as t r ansgenik, m aka deskr ipsinya har us j uga m encakup ur aian m engenai penj elasan m olekuler var iet as yang ber sangkut an dan st abilit as genet ik dar i sifat yang diusulkan, sist em r epr oduksi t et uanya, keber adaan ker abat liar nya, kandungan senyawa yang dapat m engganggu lingkungan, dan kesehat an m anusia ser t a car a pem usnahannya apabila t er j adi penyim pangan; dengan diser t ai sur at per nyat aan am an bagi lingkungan dan kesehat an m anusia dar i inst ansi yang ber wenang.

( 5) Ket ent uan m engenai per m ohonan hak PVT diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 12

( 1) Set iap perm ohonan hak PVT hanya dapat diaj ukan unt uk sat u var iet as.

( 2) Per m ohonan hak PVT dapat diaj ukan oleh:

a. pem ulia;

b. or ang at au badan hukum yang m em peker j akan pem ulia at au yang m em esan var iet as dar i pem ulia;

c. ahli war is; at au d. konsult an PVT.

( 3) Per m ohonan hak PVT yang diaj ukan oleh pem ohon sebagaim ana

dim aksud pada ayat ( 2) but ir a, b, at au c yang t idak ber t em pat t inggal at au ber kedudukan t et ap di wilayah I ndonesia, har us m elalui

(11)

Pasal 13

( 1) Konsult an PVT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat ( 2) but ir d, har us:

a. t er daft ar di Kant or PVT;

b. m enj aga ker ahasiaan var iet as dan selur uh dokum en

per m ohonan hak PVT, sam pai dengan t anggal dium um kannya perm ohonan hak PVT yang bersangkut an.

( 2) Ket ent uan m engenai syar at- syar at pendaft ar an sebagai konsult an PVT, diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 14

( 1) Selain per syar at an per m ohonan hak PVT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11, per m ohonan hak PVT dengan m enggunakan hak pr ior it as har us pula m em enuhi ket ent uan sebagai berikut :

a. diaj ukan dalam j angka wakt u 12 ( dua belas) bulan sej ak t anggal pener im aan pengaj uan per m ohonan hak PVT yang per t am a kali di luar I ndonesia;

b. dilengkapi salinan sur at per m ohonan hak PVT yang per t am a kali dan disahkan oleh yang ber wenang di negar a dim aksud pada but ir a paling lam bat t iga bulan;

c. dilengkapi salinan sah dokum en per m ohonan hak PVT yang per t am a di luar neger i;

d. dilengkapi salinan sah penolakan hak PVT, bila hak PVT t er sebut per nah dit olak.

( 2) Ket ent uan m engenai per m ohonan hak PVT dengan m enggunakan hak pr ior it as diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Bagian Kedua

Pener im aan Per m ohonan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 15

( 1) Per m ohonan hak PVT dianggap diaj ukan pada t anggal pener im aan sur at perm ohonan hak PVT oleh Kant or PVT dan t elah diselesaikannya pem bayar an biaya sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 ayat ( 1) .

(12)

-syar at secar a lengkap sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 dan/ at au Pasal 14 ayat ( 1) .

( 3) Tanggal pener im aan sur at per m ohonan hak PVT dicat at dalam Daft ar Um um PVT oleh Kant or PVT.

Pasal 16

( 1) Apabila t er nyat a t erdapat kekurangan pem enuhan syarat - syar at

sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 dan/ at au Pasal 14, Kant or PVT m em int a agar kekur angan t er sebut dipenuhi dalam wakt u t iga bulan t er hit ung sej ak t anggal pengir im an sur at per m ohonan pem enuhan kekurangan t ersebut oleh Kant or PVT.

( 2) Ber dasar kan alasan yang diset uj ui Kant or PVT, j angka wakt u

sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dapat diper panj ang unt uk paling lam a t iga bulan at as per m int aan pem ohon hak PVT.

Pasal 17

Dalam hal t er dapat kekur angan kelengkapan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 ayat ( 1) , m aka t anggal pener im aan per m ohonan hak PVT

sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 ayat ( 2) adalah t anggal dit er im anya pem enuhan kelengkapan t erakhir kekurangan t ersebut oleh Kant or PVT.

Pasal 18

Apabila kekur angan kelengkapan t idak dipenuhi dalam j angka wakt u sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 ayat ( 1) dan ayat ( 2) , Kant or PVT m em ber it ahukan secar a t er t ulis kepada pem ohon hak PVT bahwa

per m ohonan hak PVT dianggap dit ar ik kem bali.

Pasal 19

( 1) Apabila unt uk sat u var iet as dengan sifat - sifat yang sam a t er nyat a diaj ukan lebih dar i sat u per m ohonan hak PVT, hanya per m ohonan yang t elah diaj ukan secar a lengkap t er lebih dahulu yang dapat dit er im a.

(13)

( 3) Apabila t idak t er capai per set uj uan at au keput usan di ant ar a pem ohon hak PVT at au t idak dim ungkinkan dilakukan per undingan at au hasil per undingan t idak disam paikan kepada Kant or PVT dalam wakt u yang dit ent ukan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , m aka per m ohonan hak PVT t er sebut dit olak dan Kant or PVT m em ber it ahukan hal t er sebut secar a t er t ulis kepada pem ohon hak PVT t er sebut .

( 4) Apabila var iet as sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m enyangkut var iet as yang diaj ukan dengan hak pr ior it as, m aka yang dianggap sebagai t anggal pener im aan adalah t anggal pener im aan per m ohonan hak PVT yang per t am a kali diaj ukan di luar neger i.

Bagian Ket iga

Perubahan Perm ohonan Hak Perlindungan Var iet as Tanam an

Pasal 20

( 1) Per m ohonan hak PVT dapat diubah sebelum dan selam a m asa pem er iksaan.

( 2) Per ubahan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dapat ber upa

penam bahan at au pengur angan ur aian m engenai penj elasan sifat - sifat var iet as yang dim ohonkan hak PVT.

( 3) Perubahan per m ohonan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dianggap diaj ukan pada t anggal yang sam a dengan per m ohonan sem ula.

Bagian Keem pat

Penar ikan Kem bali Per m ohonan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 21

( 1) Sur at per m ohonan hak PVT dapat dit ar ik kem bali dengan m engaj ukan per m ohonan secar a t er t ulis kepada Kant or PVT.

(14)

Bagian Kelim a

Lar angan Mengaj ukan Per m ohonan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an dan Kewaj iban Menj aga Ker ahasiaan

Pasal 22

Selam a m asih t er ikat dinas akt if hingga selam a sat u t ahun sesudah pensiun at au ber hent i kar ena sebab apapun dar i Kant or PVT, pegawai Kant or PVT at au orang yang karena penugasannya bekerj a unt uk dan at as nam a Kant or PVT, dilar ang m engaj ukan per m ohonan hak PVT, m em per oleh hak PVT at au dengan car a apapun m em per oleh hak at au m em egang hak yang ber kait an dengan PVT, kecuali bila pem ilikan hak PVT it u diper oleh kar ena war isan.

Pasal 23

Ter hit ung sej ak t anggal pener im aan sur at perm ohonan hak PVT, seluruh pegawai di lingkungan Kant or PVT ber kewaj iban m enj aga ker ahasiaan var iet as dan selur uh dokum en per m ohonan hak PVT sam pai dengan t anggal dium um kannya per m ohonan hak PVT yang ber sangkut an.

BAB I V PEMERI KSAAN

Bagian Per t am a

Pengum um an Perm ohonan Hak Perlindungan Var iet as Tanam an

Pasal 24

( 1) Kant or PVT m engum um kan perm ohonan hak PVT yang t elah

m em enuhi ket ent uan Pasal 11 dan/ at au Pasal 14 ser t a t idak dit ar ik kem bali.

( 2) Pengum um an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan selam bat - lam bat nya:

a. enam bulan set elah t anggal pener im aan per m ohonan hak PVT; b. 12 ( dua belas) bulan set elah t anggal pener im aan per m ohonan

hak PVT dengan hak pr ior it as.

Pasal 25

(15)

a. m enggunakan fasilit as pengum um an yang m udah dan j elas diket ahui oleh m asyar akat ;

b. m enem pat kan dalam Ber it a Resm i PVT.

( 2) Tanggal m ulai dium um kannya per m ohonan hak PVT dicat at oleh Kant or PVT dalam Daft ar Um um PVT.

Pasal 26

Pengum um an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 24 ayat ( 2) dilakukan dengan m encant um kan:

a. nam a dan alam at lengkap pem ohon hak PVT at au pem egang kuasa; b. nam a dan alam at lengkap pem ulia;

c. t anggal pengaj uan per m ohonan hak PVT at au t anggal, nom or dan negar a t em pat per m ohonan hak PVT yang per t am a kali diaj ukan dalam hal per m ohonan hak PVT dengan hak pr ior it as;

d. nam a var iet as; e. deskr ipsi var iet as;

f. deskr ipsi yang m em uat infor m asi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 ayat ( 4) unt uk var iet as t r ansgenik.

Pasal 27

Kant or PVT m enyediakan t em pat yang khusus unt uk m em ber ikan

kesem pat an kepada anggot a m asyar akat yang ber kepent ingan unt uk m elihat dokum en per m ohonan hak PVT yang dium um kan.

Pasal 28

( 1) Selam a j angka wakt u pengum um an, set iap or ang at au badan hukum set elah m em per hat ikan pengum um an per m ohonan hak PVT dapat m engaj ukan secar a t er t ulis pandangan at au keber at annya at as per m ohonan hak PVT yang ber sangkut an dengan m encant um kan alasannya.

( 2) Dalam hal t er dapat pandangan at au keber at an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Kant or PVT seger a m engir im kan salinan sur at yang berisikan pandangan at au keberat an t ersebut kepada yang

m engaj ukan perm ohonan hak PVT.

( 3) Pem ohon hak PVT ber hak m engaj ukan secar a t er t ulis sanggahan dan penj elasan t erhadap pandangan at au keberat an t ersebut kepada Kant or PVT.

(16)

sebagai t am bahan bahan per t im bangan dalam m em ut uskan per m ohonan hak PVT.

Bagian Kedua Pem er iksaan

Pasal 29

( 1) Per m ohonan pem er iksaan subst ant if at as per m ohonan hak PVT har us diaj ukan ke Kant or PVT secar a t er t ulis selam bat - lam bat nya sat u bulan set elah ber akhir nya m asa pengum um an dengan m em bayar biaya pem er iksaan t er sebut .

( 2) Besar nya biaya pem er iksaan subst ant if dit et apkan oleh Ment er i.

Pasal 30

( 1) Pem er iksaan subst ant if dilakukan oleh Pem er iksa PVT, m eliput i sifat kebaruan, keunikan, keser agam an, dan kest abilan var iet as yang dim ohonkan hak PVT.

( 2) Dalam m elaksanakan pem er iksaan, Kant or PVT dapat m em int a bant uan ahli dan/ at au fasilit as yang diper lukan t er m asuk infor m asi dar i inst it usi lain baik di dalam neger i m aupun di luar neger i.

( 3) Pem er iksa PVT dan pej abat sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) waj ib m enj aga ker ahasiaan var iet as yang diper iksanya.

( 4) Ket ent uan m engenai t at a car a pem er iksaan, kualifikasi Pem er iksa PVT dan pej abat sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , ayat ( 2) , dan ayat ( 3) diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 31

( 1) Pem er iksa PVT ber kedudukan sebagai pej abat fungsional yang diangkat oleh Ment er i ber dasar kan syar at - syarat t ert ent u.

( 2) Kepada Pem er iksa PVT diber ikan j enj ang dan t unj angan fungsional di sam ping hak lainnya sesuai dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

Pasal 32

(17)

m em ber it ahukan secar a t er t ulis hasil pem er iksaan t er sebut kepada pem ohon hak PVT.

( 2) Pem ber it ahuan hasil pem er iksaan har us secar a j elas dan r inci m encant um kan hal- hal yang dinilai t idak j elas at au kekur angan kelengkapan yang dinilai pent ing ber ikut j angka wakt u unt uk m elakukan per baikan dan per ubahan.

( 3) Apabila set elah pem ber it ahuan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) , pem ohon hak PVT t idak m em ber ikan penj elasan at au t idak m em enuhi kekur angan kelengkapan t er m asuk m elakukan

per baikan at au perubahan t erhadap perm ohonan yang t elah diaj ukan, Kant or PVT berhak m enolak perm ohonan hak PVT t ersebut .

Bagian Ket iga

Pem ber ian at au Penolakan Per m ohonan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 33

( 1) Kant or PVT har us m em ut uskan unt uk m em ber i at au m enolak

per m ohonan hak PVT dalam wakt u selam bat - lam bat nya 24 ( dua puluh em pat ) bulan t er hit ung sej ak t anggal per m ohonan pem er iksaan

subst ant if sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 29 ayat ( 1) .

( 2) Apabila diper lukan per panj angan wakt u pem er iksaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Kant or PVT har us m em ber it ahukan kepada pem ohon hak PVT dengan diser t ai alasan dan penj elasan yang m endukung perpanj angan t ersebut .

Pasal 34

( 1) Apabila lapor an t ent ang hasil pem er iksaan at as var iet as yang dim ohonkan hak PVT yang dilakukan oleh Pem er iksa PVT

m enyim pulkan bahwa var iet as t er sebut sesuai dengan ket ent uan dalam undang- undang ini, Kant or PVT m em ber it ahukan secar a r esm i per set uj uan pem ber ian hak PVT unt uk var iet as yang ber sangkut an kepada pem ohon hak PVT.

( 2) Hak PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) diber ikan dalam bent uk Ser t ifikat hak PVT.

( 3) Hak PVT yang t elah diber ikan, dicat at dalam Daft ar Um um PVT dan dium um kan dalam Ber it a Resm i PVT.

(18)

Pasal 35

( 1) Apabila per m ohonan hak PVT dan/ at au hasil pem er iksaan yang dilakukan oleh Pem er iksa PVT m enunj ukkan bahwa per m ohonan t ersebut t idak m em enuhi ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2, Pasal 11 dan/ at au Pasal 14, m aka Kant or PVT m enolak

perm ohonan hak PVT t ersebut dan m em berit ahukan penolakan secara t er t ulis kepada pem ohon hak PVT.

( 2) Surat penolakan perm ohonan hak PVT harus dengan j elas

m encant um kan pula alasan dan per t im bangan yang m enj adi dasar penolakan ser t a dicat at dalam Daft ar Um um PVT.

( 3) Pem ber ian hak PVT at au penolakan per m ohonan hak PVT dium um kan oleh Kant or PVT dengan car a yang sam a seper t i halnya pengum um an per m ohonan hak PVT.

( 4) Ket ent uan m engenai pem ber ian at au penolakan per m ohonan hak PVT ber ikut bent uk dan isinya diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Bagian Keem pat Per m ohonan Banding

Pasal 36

( 1) Per m ohonan banding dapat diaj ukan t er hadap penolakan per m ohonan hak PVT yang ber kait an dengan alasan dan dasar per t im bangan

m engenai hal- hal yang ber sifat subst ant if, sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2, Pasal 28, dan Pasal 32.

( 2) Per m ohonan banding diaj ukan secar a t er t ulis oleh pem ohon hak PVT at au kuasa hukum nya kepada Kom isi Banding PVT diser t ai ur aian secar a lengkap keber at an t er hadap penolakan per m ohonan hak PVT ber ikut alasannya selam bat - lam bat nya t iga bulan sej ak t anggal pengir im an sur at penolakan per m ohonan hak PVT dengan t em busan kepada Kant or PVT.

( 3) Alasan banding har us t idak m er upakan alasan at au penyem pur naan per m ohonan hak PVT yang dit olak.

( 4) Kom isi Banding PVT m er upakan badan khusus yang diket uai secar a t et ap oleh seor ang ket ua m er angkap anggot a dan ber ada di

depart em en.

(19)

pem er iksaan subst ant if t er hadap per m ohonan hak PVT yang ber sangkut an.

( 6) Ket ua dan anggot a Kom isi Banding PVT diangkat dan diber hent ikan oleh Ment eri.

Pasal 37

Apabila j angka wakt u per m ohonan banding sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 36 ayat ( 2) t elah lewat t anpa adanya per m ohonan banding, m aka penolakan per m ohonan hak PVT dianggap dit er im a oleh pem ohon hak PVT dan keput usan penolakan t er sebut dicat at dalam Daft ar Um um PVT.

Pasal 38

( 1) Per m ohonan banding m ulai diper iksa oleh Kom isi Banding PVT

selam bat - lam bat nya t iga bulan sej ak t anggal pener im aan per m ohonan banding PVT.

( 2) Keput usan Kom isi Banding PVT ber sifat final.

( 3) Dalam hal Kom isi Banding PVT m enyet uj ui per m ohonan banding, Kant or PVT waj ib m elaksanakan keput usan Kom isi Banding dan m encabut penolakan hak PVT yang t elah dikeluar kan.

( 4) Apabila Kom isi Banding PVT m enolak per m ohonan banding, Kant or PVT segera m em berit ahukan penolakan t ersebut .

Pasal 39

Susunan or ganisasi, t at a ker j a Kom isi Banding PVT, t at a car a per m ohonan dan pem er iksaan banding, ser t a penyelesaiannya diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

BAB V

PENGALI HAN PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Bagian Per t am a

Pengalihan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 40

( 1) Hak PVT dapat ber alih at au dialihkan kar ena:

a. pewar isan;

(20)

c. wasiat ;

d. per j anj ian dalam bent uk akt a not ar is; at au

e. sebab lain yang dibenar kan oleh undang- undang.

( 2) Pengalihan hak PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) but ir a, b, dan c har us diser t ai dengan dokum en PVT ber ikut hak lain yang ber kait an dengan it u.

( 3) Set iap pengalihan hak PVT waj ib dicat at kan pada Kant or PVT dan dicat at dalam Daft ar Um um PVT dengan m em bayar biaya yang besar nya dit et apkan oleh Ment er i.

( 4) Syar at dan t at a car a pengalihan hak PVT diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 41

Pengalihan hak PVT t idak m enghapus hak pem ulia unt uk t et ap dicant um kan nam a dan ident it as lainnya dalam Ser t ifikat hak PVT yang ber sangkut an ser t a hak m em per oleh im balan.

Bagian Kedua Lisensi

Pasal 42

( 1) Pem egang hak PVT ber hak m em ber i lisensi kepada or ang at au badan hukum lain ber dasar kan sur at per j anj ian lisensi.

( 2) Kecuali j ika diper j anj ikan lain, m aka pem egang hak PVT t et ap boleh m elaksanakan sendir i at au m em ber i lisensi kepada pihak ket iga lainnya.

( 3) Kecuali j ika diper j anj ikan lain, m aka lingkup lisensi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i sat u at au beber apa kegiat an

sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 3) , ber langsung selam a j angka wakt u lisensi diber ikan dan ber laku unt uk selur uh wilayah Negar a Republik I ndonesia.

Pasal 43

(21)

( 2) Dalam hal per j anj ian lisensi t idak dicat at kan di Kant or PVT

sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , m aka per j anj ian lisensi t er sebut t idak m em punyai akibat hukum t er hadap pihak ket iga.

( 3) Ket ent uan m engenai per j anj ian lisensi diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.

Bagian Ket iga Lisensi Waj ib

Pasal 44

( 1) Set iap or ang at au badan hukum , set elah lewat j angka wakt u 36 ( t iga puluh enam ) bulan t er hit ung sej ak t anggal pem ber ian hak PVT, dapat m engaj ukan per m int aan Lisensi Waj ib kepada Pengadilan Neger i unt uk m enggunakan hak PVT yang ber sangkut an.

( 2) Per m ohonan Lisensi Waj ib hanya dapat dilakukan dengan alasan bahwa:

a. hak PVT yang ber sangkut an t idak digunakan di I ndonesia sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9;

b. hak PVT t elah digunakan dalam bent uk dan car a yang m er ugikan kepent ingan m asyar akat .

Pasal 45

Lisensi Waj ib m er upakan lisensi unt uk m elaksanakan suat u hak PVT yang diber ikan oleh Pengadilan Neger i set elah m endengar konfir m asi dar i pem egang hak PVT yang ber sangkut an dan ber sifat t er buka.

Pasal 46

( 1) Selain kebenar an alasan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 44 ayat ( 2) , Lisensi Waj ib hanya dapat diber ikan apabila:

a. Pem ohon dapat m enunj ukkan bukt i yang m eyakinkan bahwa yang ber sangkut an m em punyai kem am puan dan fasilit as unt uk m enggunakan sendiri hak PVT t ersebut sert a t elah berusaha m engam bil langkah- langkah unt uk m endapat kan lisensi dar i pem egang hak PVT at as dasar per syar at an dan kondisi yang waj ar , t et api t idak ber hasil.

b. Pengadilan Neger i m enilai bahwa hak PVT t er sebut dapat dilaksanakan di I ndonesia dan ber m anfaat bagi m asyar akat .

(22)

t enaga ahli dar i Kant or PVT dan pem egang hak PVT yang ber sangkut an.

( 3) Lisensi Waj ib diber ikan unt uk j angka wakt u yang t idak lebih lam a dar i hak PVT.

Pasal 47

Apabila ber dasar kan bukt i ser t a pendapat sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 46 ayat ( 1) dan ayat ( 2) Pengadilan Neger i m em per oleh keyakinan bahwa belum cukup j angka wakt u bagi pem egang hak PVT unt uk

m enggunakannya secar a kom er sial di I ndonesia, Pengadilan Neger i dapat m enet apkan penundaan unt uk sem ent ar a wakt u pr oses per sidangan t er sebut at au m enolaknya.

Pasal 48

( 1) Pelaksanaan Lisensi Waj ib diser t ai dengan pem bayar an r oyalt i oleh pem egang Lisensi Waj ib kepada pem egang hak PVT.

( 2) Besar nya r oyalt i yang har us dibayar kan dan t at a car a pem bayar annya dit et apkan Pengadilan Neger i.

( 3) Penet apan besar nya r oyalt i dilakukan dengan m em per hat ikan t at a car a yang lazim digunakan dalam per j anj ian lisensi PVT at au per j anj ian lain yang sej enis.

Pasal 49

Dalam put usan Pengadilan Neger i m engenai pem ber ian Lisensi Waj ib dicant um kan hal- hal sebagai ber ikut :

a. alasan pem ber ian Lisensi Waj ib;

b. bukt i t er m asuk ket er angan at au penj elasan yang diyakini unt uk dij adikan dasar pem ber ian Lisensi Waj ib;

c. j angka wakt u Lisensi Waj ib;

d. besar nya r oyalt i yang har us dibayar kan pem egang Lisensi Waj ib kepada pem egang hak PVT dan t at a car a pem bayar annya;

e. syar at ber akhir nya Lisensi Waj ib dan hal yang dapat m em bat alkannya; f. Lisensi Waj ib sem at a- m at a digunakan unt uk m em enuhi kebut uhan

pasar di dalam neger i;

(23)

Pasal 50

( 1) Pem egang Lisensi Waj ib ber kewaj iban m encat at kan Lisensi Waj ib yang dit er im anya pada Kant or PVT dan dicat at dalam Daft ar Um um PVT.

( 2) Lisensi Waj ib yang t elah dicat at kan, secepat nya dium um kan oleh Kant or PVT dalam Ber it a Resm i PVT.

( 3) Lisensi Waj ib bar u dapat dilaksanakan set elah dicat at kan dalam Daft ar Um um PVT dan pem egangnya t elah m em bayar r oyalt i.

( 4) Pelaksanaan Lisensi Waj ib dianggap sebagai pelaksanaan hak PVT.

Pasal 51

( 1) At as perm ohonan pem egang hak PVT Pengadilan Negeri set elah

m endengar pem egang Lisensi Waj ib dapat m em bat alkan Lisensi Waj ib yang sem ula diber ikannya apabila:

a. alasan yang dij adikan dasar bagi pem ber ian Lisensi Waj ib t idak ada lagi;

b. pener im a Lisensi Waj ib t er nyat a t idak m elaksanakan Lisensi Waj ib t er sebut at au t idak m elakukan usaha per siapan yang sepant asnya unt uk seger a m elaksanakannya;

c. pener im a Lisensi Waj ib t idak lagi m enaat i syar at dan ket ent uan lainnya, t er m asuk kewaj iban m em bayar r oyalt i.

( 2) Pem er iksaan at as per m ohonan pem bat alan Lisensi Waj ib dilakukan oleh Pengadilan Neger i dalam suat u per sidangan dengan

m endengar kan pendapat t enaga ahli dar i Kant or PVT.

( 3) Dalam hal Pengadilan Neger i m em ut uskan pem bat alan Lisensi Waj ib, selam bat - lam bat nya 14 ( em pat belas) har i sej ak t anggal put usan, Pengadilan Neger i waj ib m enyam paikan salinan put usan t er sebut kepada Kant or PVT unt uk dicat at dalam Daft ar Um um PVT dan dium um kan dalam Ber it a Resm i PVT.

( 4) Kant or PVT waj ib m em ber it ahukan pencat at an dan pengum um an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) kepada pem egang hak PVT, pem egang Lisensi Waj ib yang dibat alkan, dan Pengadilan Neger i yang m em ut uskan pem bat alan selam bat - lam bat nya 14 ( em pat belas) har i sej ak Kant or PVT m ener im a salinan put usan Pengadilan Neger i

(24)

Pasal 52

( 1) Lisensi Waj ib ber akhir kar ena:

a. selesainya j angka wakt u yang dit et apkan dalam pem ber iannya; b. dibat alkan at au dalam hal pem egang Lisensi Waj ib m enyer ahkan

kem bali lisensi yang diper olehnya kepada Kant or PVT sebelum j angka wakt u t er sebut ber akhir .

( 2) Kant or PVT m encat at Lisensi Waj ib yang t elah ber akhir j angka

wakt unya dalam buku Daft ar Um um PVT, m engum um kan dalam Ber it a Resm i PVT, dan m em ber it ahukannya secar a t er t ulis kepada pem egang hak PVT ser t a Pengadilan Neger i yang m em ut uskan pem ber iannya.

Pasal 53

Bat al at au ber akhir nya Lisensi Waj ib sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 51 dan Pasal 52 ber akibat pulihnya pem egang hak PVT at as hak PVT yang ber sangkut an.

Pasal 54

( 1) Lisensi Waj ib t idak dapat dialihkan kecuali j ika dilakukan ber sam aan dengan pengalihan kegiat an at au bagian kegiat an usaha yang

m enggunakan hak PVT yang ber sangkut an at au kar ena pewar isan.

( 2) Lisensi Waj ib yang ber alih t et ap t er ikat oleh syar at pem ber iannya dan dicat at dalam Daft ar Um um PVT.

Pasal 55

Ket ent uan m engenai Lisensi Waj ib diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

BAB VI

BERAKHI RNYA HAK PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Bagian Per t am a Um um

Pasal 56

Hak PVT ber akhir kar ena:

(25)

b. pem bat alan;

c. pencabut an.

Bagian Kedua

Ber akhir nya Jangka Wakt u Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 57

( 1) Hak PVT ber akhir dengan ber akhir nya j angka wakt u per lindungan var iet as sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4.

( 2) Kant or PVT m encat at ber akhir nya hak PVT dalam Daft ar Um um PVT dan m engum um kannya dalam Ber it a Resm i PVT.

Bagian Ket iga

Pem bat alan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 58

( 1) Pem bat alan hak PVT dilakukan oleh Kant or PVT.

( 2) Hak PVT dibat alkan apabila set elah hak diber ikan t er nyat a:

a. syar at - syar at kebar uan dan/ at au keunikan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 2) dan/ at au ayat ( 3) t idak dipenuhi pada saat pem ber ian hak PVT;

b. syar at - syar at keser agam an dan/ at au st abilit as sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 4) dan/ at au ayat ( 5) t idak dipenuhi pada saat pem ber ian hak PVT;

c. hak PVT t elah diber ikan kepada pihak yang t idak ber hak.

( 3) Hak PVT t idak dapat dibat alkan dengan alasan di luar alasan-alasan yang dit et apkan pada ayat ( 2) .

Pasal 59

( 1) Dengan dibat alkannya hak PVT, m aka sem ua akibat hukum yang ber kait an dengan hak PVT hapus t er hit ung sej ak t anggal diber ikannya hak PVT, kecuali apabila dit ent ukan lain dalam put usan Pengadilan Neger i.

(26)

Bagian Keem pat

Pencabut an Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 60

( 1) Pencabut an hak PVT dilakukan oleh Kant or PVT.

( 2) Hak PVT dicabut ber dasar kan alasan:

a. pem egang hak PVT t idak m em enuhi kewaj iban m em bayar biaya t ahunan dalam j angka wakt u enam bulan;

b. syar at / cir i- cir i dar i var iet as yang dilindungi sudah ber ubah at au t idak sesuai lagi dengan ket ent uan dalam Pasal 2;

c. pem egang hak PVT t idak m am pu m enyediakan dan m enyiapkan cont oh benih var iet as yang t elah m endapat kan hak PVT;

d. pem egang hak PVT t idak m enyediakan benih var iet as yang t elah m endapat kan hak PVT; at au

e. pem egang hak PVT m engaj ukan perm ohonan pencabut an hak PVT- nya, ser t a alasannya secar a t er t ulis kepada Kant or PVT.

Pasal 61

( 1) Dengan dicabut nya hak PVT, hak PVT ber akhir t er hit ung sej ak t anggal pencabut an hak t ersebut .

( 2) Kant or PVT m encat at put usan pencabut an hak PVT dalam Daft ar Um um PVT dan m engum um kannya dalam Ber it a Resm i PVT.

Pasal 62

Dalam hal hak PVT dicabut sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 60, apabila pem egang hak PVT t elah m em ber ikan lisensi m aupun Lisensi Waj ib kepada pihak lain dan pem egang lisensi t er sebut t elah m em bayar r oyalt i secar a sekaligus kepada pem egang hak PVT, pem egang hak PVT ber kewaj iban m engem balikan r oyalt i dengan m em per hit ungkan sisa j angka wakt u penggunaan lisensi m aupun Lisensi Waj ib.

BAB VI I B I A Y A

Pasal 63

( 1) Unt uk kelangsungan ber lakunya hak PVT, pem egang hak PVT waj ib m em bayar biaya t ahunan.

( 2) Unt uk set iap pengaj uan per m ohonan hak PVT, per m int aan

(27)

dokum en PVT, pencat at an pengalihan hak PVT, pencat at an surat per j anj ian lisensi, pencat at an Lisensi Waj ib, ser t a lain- lainnya yang dit ent ukan ber dasar kan undang- undang ini waj ib m em bayar biaya.

( 3) Ket ent uan m engenai besar biaya, per syar at an dan t at a car a

pem bayar an biaya sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) diat ur lebih lanj ut oleh Ment er i.

BAB VI I I

PENGELOLAAN PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Pasal 64

( 1) Unt uk pengelolaan PVT dibent uk Kant or PVT.

( 2) Pengelolaan PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan dengan m em per hat ikan kewenangan inst ansi lain sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

( 3) Kant or PVT m enyelenggar akan adm inist r asi, dokum ent asi, pem er iksaan, dan pelayanan infor m asi PVT.

Pasal 65

( 1) Dalam m elaksanakan pengelolaan PVT, Kant or PVT bert anggung j awab kepada Ment er i.

( 2) Ment er i m em bent uk kom isi, yang keanggot aannya t er dir i dar i par a pr ofesional dan ber sifat t idak t et ap, yang ber fungsi m em ber ikan per t im bangan t ent ang pengelolaan PVT sesuai dengan kebut uhan dan per kem bangan PVT.

BAB I X HAK MENUNTUT

Pasal 66

( 1) Jika suat u hak PVT diber ikan kepada or ang at au badan hukum selain or ang at au badan hukum yang sehar usnya ber hak at as hak PVT

(28)

( 2) Hak m enunt ut sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) ber laku sej ak t anggal diber ikan Ser t ifikat hak PVT.

( 3) Salinan put usan at as t unt ut an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) oleh Panit er a Pengadilan Neger i seger a disam paikan kepada Kant or PVT unt uk selanj ut nya dicat at dalam Daft ar Um um PVT dan

dium um kan dalam Ber it a Resm i PVT.

Pasal 67

( 1) Pem egang hak PVT at au pem egang lisensi at au pem egang Lisensi Waj ib ber hak m enunt ut gant i r ugi m elalui Pengadilan Neger i kepada siapapun yang dengan sengaj a dan t anpa hak m elakukan per buat an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6.

( 2) Tunt ut an gant i r ugi yang diaj ukan t er hadap per buat an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 3) hanya dapat dit er im a apabila t er bukt i var iet as yang digunakan sam a dengan var iet as yang t elah diber i hak PVT.

( 3) Put usan Pengadilan Negeri t ent ang t unt ut an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) oleh Panit er a Pengadilan Neger i yang ber sangkut an seger a disam paikan kepada Kant or PVT unt uk selanj ut nya dicat at dalam Daft ar Um um PVT dan dium um kan dalam Ber it a Resm i PVT.

Pasal 68

( 1) Unt uk m encegah ker ugian yang lebih besar pada pihak yang haknya dilanggar , m aka Hakim dapat m em er int ahkan pelanggar hak PVT t er sebut , selam a m asih dalam pem er iksaan Pengadilan Neger i, unt uk m enghent ikan sem ent ar a kegiat an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 3) .

( 2) Hakim dapat m em er int ahkan penyer ahan hasil pelanggar an hak PVT unt uk dilaksanakan, apabila put usan Pengadilan sudah m em punyai kekuat an hukum t et ap dan set elah or ang at au badan hukum yang dit unt ut , m em bayar gant i r ugi kepada pem ilik bar ang yang ber it ikad baik.

Pasal 69

(29)

BAB X PENYI DI KAN

Pasal 70

( 1) Selain penyidik pej abat Kepolisian Negar a Republik I ndonesia, pej abat pegawai neger i sipil t er t ent u di depar t em en yang lingkup t ugas dan t anggung j awabnya m eliput i pem binaan PVT, dengan m em per hat ikan perat uran perundang- undangan yang ber laku dapat diber i wewenang khusus sebagai penyidik sebagaim ana dim aksud dalam Undang-undang Nom or 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana unt uk m elakukan penyidikan t indak pidana di bidang PVT.

( 2) Penyidik sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) ber wenang:

a. m elakukan pem er iksaan at as kebenar an lapor an at au

ket er angan ber kenaan dengan t indak pidana di bidang PVT; b. m elakukan pem er iksaan t er hadap or ang at au badan yang

diduga m elakukan t indak pidana di bidang PVT;

c. m em int a ket er angan dan bahan bukt i dar i or ang at au badan sehubungan dengan per ist iwa t indak pidana di bidang PVT; d. m elakukan pem er iksaan at as pem bukuan, pencat at an dan

dokum en lain ber kenaan dengan t indak pidana di bidang PVT; e. m elakukan pem er iksaan di t em pat t er t ent u yang diduga

t er dapat bahan bukt i pem bukuan, pencat at an dan dokum en lain ser t a m elakukan penyit aan t er hadap hasil pelanggaran yang dapat dij adikan bukt i dalam per kar a t indak pidana di bidang PVT;

f. m em int a bant uan ahli dalam r angka pelaksanaan t ugas penyidikan t indak pidana di bidang PVT.

( 3) Penyidik sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m em ber it ahukan dim ulainya penyidikan dan m elapor kan hasil penyidikannya kepada Penunt ut Um um m elalui penyidik pej abat Kepolisian Negar a Republik I ndonesia sesuai dengan Pasal 107 Undang- undang Nom or 8 t ahun 1981 t ent ang Hukum Acar a Pidana.

BAB XI

KETENTUAN PI DANA

Pasal 71

(30)

Pasal 72

Bar angsiapa dengan sengaj a t idak m em enuhi kewaj iban sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 ayat ( 1) , dan Pasal 23, dipidana dengan pidana penj ar a paling lam a lim a t ahun dan denda paling banyak Rp

1.000.000.000,00 ( sat u m iliar r upiah) .

Pasal 73

Bar angsiapa dengan sengaj a m elanggar ket ent uan Pasal 10 ayat ( 1) unt uk t uj uan kom er sial, dipidana dengan pidana penj ar a paling lam a lim a t ahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 ( sat u m iliar r upiah) .

Pasal 74

Bar angsiapa dengan sengaj a t idak m em enuhi kewaj iban sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30 ayat ( 3) , dipidana penj ar a paling lam a lim a t ahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 ( sat u m iliar r upiah) .

Pasal 75

Tindak pidana sebagaim ana dim aksud dalam BAB ini adalah t indak pidana kej ahat an.

BAB XI I

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 76

Undang- undang ini m ulai ber laku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap or ang m enget ahuinya, m em er int ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penem pat annya dalam Lem bar an Negar a Republik I ndonesia.

Disahkan di Jakar t a

pada t anggal 20 Desem ber 2000

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

t t d

(31)

Diundangkan di Jakar t a

pada t anggal 20 Desem ber 2000

SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A,

t t d

DJOHAN EFFENDI

PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PERLI NDUNGAN VARI ETAS

TANAMAN

I . UMUM

I ndonesia m er upakan salah sat u negar a di dunia yang m em iliki sum ber daya hayat i yang sangat ber agam dan ser ing dinyat akan sebagai negar a yang m em iliki "m ega- biodiver sit y" . Keanekaragam an hayat i ini adalah r ahm at kar unia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa I ndonesia, yang m er upakan sum ber plasm a nut fah dan dapat

dim anfaat kan unt uk m er akit var iet as unggul m asa depan yang sangat pent ing unt uk m endukung pem bangunan ekonom i sekt or per t anian pada khususnya dan pem bangunan nasional pada um um nya.

Dalam m asa pem bangunan nasional yang dit andai dengan t er j adinya globalisasi di segala bidang, bat as- bat as suat u negara akan m enj adi kabur dan ket er kait an ant ar a ekonom i nasional dengan per ekonom ian int er nasional akan sem akin er at . Globalisasi per ekonom ian di sat u pihak akan m em buka peluang pasar pr oduk dar i dalam neger i ke pasar int er nasional secar a kom pet it if, sebaliknya j uga m em buka peluang m asuknya pr oduk- pr oduk global ke dalam pasar dom est ik. Dinam ika per ekonom ian nasional dan per ekonom ian global har us selalu m enj adi per t im bangan pent ing. Sit uasi per kem bangan

per ekonom ian global akan seger a m enim bulkan dam pak yang nyat a at as per ekonom ian nasional, t er m asuk sekt or per t anian dalam

ber bagai kegiat an, m ulai dar i kegiat an pr apr oduksi, budidaya, panen, pasca panen, dist r ibusi, dan per dagangan. Selam a ini dan j uga m asa yang akan dat ang keber hasilan pem bangunan per t anian sangat dit ent ukan ant ar a lain

(32)

keber hasilan dalam m em per baiki pot ensi genet ik var iet as t anam an. Kegiat an yang dapat m enghasilkan var iet as t anam an yang lebih unggul per lu didor ong m elalui pem ber ian insent if bagi or ang at au badan usaha yang ber ger ak di bidang pem uliaan t anam an yang m enghasilkan var iet as bar u sehingga m am pu m em ber ikan nilai t am bah lebih besar bagi pengguna.

Unt uk m em enuhi ber bagai keinginan di dalam neger i dan ant isipasi per ubahan lingkungan st r at egis int er nasional, sekt or per t anian har us m am pu m eningkat kan daya saing pr oduk yang dihasilkan. Peningkat an daya saing ini bukan hanya pent ing bagi kom odit as ber or ient asi

ekspor , t et api j uga bagi kom odit as unt uk kebut uhan dom est ik. Upaya peningkat an daya saing dapat dilakukan ant ar a lain dengan

peningkat an pr odukt ivit as, m ut u, dan pengem bangan sist em agr ibisnis secar a t er padu. Peningkat an pr odukt ivit as dan m ut u sangat

dipengar uhi oleh keber hasilan pengem bangan inovasi, t er ut am a dalam m em per baiki pot ensi genet ik var iet as t anam an. Oleh kar ena it u

individu at au badan usaha yang ber ger ak di bidang pem uliaan t anam an har us diber i penghar gaan dalam m enghasilkan var iet as t anam an yang bar u, unik, ser agam , dan st abil.

Salah sat u penghar gaan adalah m em ber ikan per lindungan hukum at as kekayaan int elekt ual dalam m enghasilkan var iet as t anam an, t er m asuk dalam m enikm at i m anfaat ekonom i dan hak- hak pem ulia lainnya. Per lindungan sem acam it u akan m endor ong sem angat dan kr eat ivit as di bidang pem uliaan t anam an, sehingga dapat dihasilkan penem uan ber bagai var iet as unggul yang sangat diper lukan m asyar akat .

Per lindungan hukum t er sebut pada hakekat nya sekaligus m er upakan pelaksanaan dar i ber bagai kewaj iban int er nasional yang har us

dilakukan oleh I ndonesia, khususnya yang ber kait an dengan Konvensi Per ser ikat an Bangsa- Bangsa t ent ang

Keanekar agam an Hayat i (Unit ed Nat ions Convent ion on Biological Diver sit y) , Konvensi I nt er nasional t ent ang Per lindungan Var iet as Bar u Tanam an (I nt er nat ional Convent ion for t he Pr ot ect ion of New Var iet ies of Plant s), dan Wor ld Tr ade Or ganizat ion/ Tr ade Relat ed Aspect s of I nt ellect ual Pr oper t y Right s yang ant ar a lain m ewaj ibkan kepada negar a anggot a seper t i I ndonesia m em punyai dan m elaksanakan perat uran perundang- undangan di bidang Hak at as Kekayaan I nt elekt ual ( HaKI ) t er m asuk per lindungan var iet as t anam an.

(33)

lebih unggul dan lebih ber agam dapat dihasilkan. Nam un, var iet as baru yang penggunaannya bert ent angan dengan perat uran

per undang- undangan yang ber laku, ket er t iban um um , kesusilaan, nor m a- nor m a agam a, kelest ar ian lingkungan hidup, dan kesehat an t idak akan m em per oleh per lindungan. Per lindungan t er sebut j uga t idak dim aksudkan unt uk m enut up peluang bagi pet ani kecil

m em anfaat kan var iet as bar u unt uk keper luannya sendir i, ser t a dengan t et ap m elindungi var iet as lokal bagi kepent ingan m asyar akat luas.

Sesuai dengan t uj uan pem bangunan nasional, per kem bangan sist em agr ibisnis har us diar ahkan unt uk m enggalang selur uh pot ensi bangsa dalam m em anfaat kan keanekar agam an hayat i ber upa plasm a nut fah m elalui per kem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi unt uk

m enghasilkan var iet as unggul bar u yang ber m anfaat bagi

kesej aht er aan pet ani dan m asyar akat luas. Mengingat saat ini belum t erdapat perat uran perundang- undangan yang secara kom prehensif m engat ur

dan m em ber i per lindungan pada usaha unt uk m enghasilkan dan m engem bangkan var iet as bar u, m aka keber adaan Undang- undang t ent ang Per lindungan Var iet as Tanam an ( PVT) m enj adi sangat

pent ing. Undang- undang ini dihar apkan dapat m em ber ikan landasan hukum yang kuat bagi upaya m endor ong t er cipt anya var iet as unggul bar u dan pengem bangan indust r i per benihan. Dalam pelaksanaannya undang- undang ini dilandasi dengan pr insip- pr insip dasar yang

m em per t em ukan keseim bangan kepent ingan um um dan pem egang hak PVT.

Jangkauan pengat ur an dalam undang- undang ini m eliput i pem ber ian hak kepada pem ulia sehubungan dengan var iet as t anam an yang dihasilkan yang m em punyai cir i bar u, unik, st abil, ser agam , dan diber i nam a. Unt uk m endapat kan hak PVT, pem ulia at au pihak yang

dikuasakan unt uk it u har us m engaj ukan per m ohonan hak PVT dengan m em enuhi per syar at an yang dit et apkan dalam undang- undang ini kepada kant or PVT. Hak PVT diber ikan kepada pem ohon unt uk j angka wakt u 20 ( dua puluh) t ahun unt uk t anam an sem usim at au 25 ( dua puluh lim a) t ahun unt uk t anam an t ahunan set elah diber ikan Ser t ifikat hak PVT. Unt uk m endapat kan Ser t ifikat hak PVT, per m ohonan waj ib didaft ar kan, diper iksa, dium um kan, dan dicat at oleh kant or PVT. Hak t er sebut dapat dilaksanakan sendir i dan/ at au dialihkan kepada pihak lain unt uk m em anfaat kan var iet as t anam an t er sebut secar a kom er sial m elalui per j anj ian. Hak yang diat ur dalam undang- undang ini

m encakup ant ar a lain m em pr oduksi at au m em per banyak benih,

(34)

Apabila hak PVT t idak dilaksanakan t anpa alasan yang sah m enur ut undang- undang ini, m aka pem egang hak PVT dapat dit unt ut unt uk m em ber ikan Lisensi Waj ib kepada pihak lain yang m em enuhi syar at m elalui Pengadilan Neger i. Hak

PVT ber akhir apabila t elah habis j angka wakt u ber lakunya, dibat alkan, at au dicabut kar ena syar at - syarat kebaruan dan keunikan t idak

dipenuhi, at au keser agam an dan kest abilan yang diat ur dalam undang- undang ini t idak dipenuhi, at au pem egang hak PVT

m engaj ukan perm ohonan pencabut an hak PVT- nya secar a t er t ulis. Pihak lain yang dir ugikan sehubungan dengan pem ber ian hak PVT dapat m enunt ut pem bat alan m elalui Pengadilan Neger i.

Undang- undang ini disusun at as dasar im an dan t aqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kebenar an ilm iah, m anfaat , kom pet it if, keber lanj ut an fungsi dan m ut u lingkungan, ser t a kelest ar ian budaya m asyar akat . Hal- hal yang lebih oper asional dapat diat ur dalam per at ur an

pelaksanaan yang lebih m udah dit et apkan, diubah, dan dicabut sesuai dengan per ubahan ilm u penget ahuan dan t eknologi, kebij akan

nasional ser t a kesepakat an global lainnya.

I I . PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1 s.d. 17

Cukup j elas

Pasal 2

Ayat ( 1)

Penger t ian var iet as secar a um um , pada dasarnya sam a dengan penger t ian var iet as sebagaim ana dij elaskan dalam Undang- undang nom or 12 t ahun 1992 t ent ang Sist em Budidaya Tanam an, dengan dit am bahkan penj elasan t ent ang sifat genot ipe at au kom binasi

genot ipe sebagai salah sat u unsur kar akt er dasar yang m em bedakan var iet as t anam an yang sat u dengan var iet as lainnya. Yang dim aksud dengan genot ipe adalah susunan gen yang m enghasilkan kar akt er t er t ent u. Penilaian dilakukan baik t er hadap salah sat u at au beber apa sifat at au kar akt er t anam an yang ber sangkut an.

(35)

pr oses per banyakan benih at au pr opagasi dengan m et ode t er t ent u, m isalnya pr oduksi benih hibr ida, kult ur j ar ingan, dan st ek.

Sedangkan yang dim aksud dengan var iet as dar i spesies t anam an yang dapat diber i hak PVT adalah sem ua j enis t anam an, baik yang ber biak secar a gener at if m aupun secar a veget at if, kecuali bakt er i, bakt er oid, m ikoplasm a, vir us, vir oid dan bakt er iofag.

Per banyakan gener at if adalah per banyakan t anam an m elalui per kawinan sel- sel r epr oduksi, sedangkan per banyakan veget at if adalah per banyakan t anam an t idak m elalui per kawinan sel- sel r epr oduksi.

Ayat ( 2) sam pai Ayat ( 4)

Cukup j elas

Ayat ( 5)

Yang dim aksud dengan siklus per banyakan khusus dalam ayat ini adalah siklus per banyakan unt uk var iet as t anam an hibr ida at au pola per banyakan m elalui kult ur j ar ingan dan st ek dar i daun/ bat ang.

Ayat ( 6)

Pada pr insipnya pem ber ian nam a var iet as ber t uj uan unt uk m em ber ikan ident it as dar i kar akt er ist ik yang ada pada var iet as t er sebut dan akan m elekat selam a var iet as it u ada.

Pasal 3

Yang dim aksud dengan var iet as t anam an yang penggunaannya bert ent angan dengan perat uran perundang- undangan, ket er t iban um um , kesehat an, kesusilaan, dan lingkungan hidup, m isalnya t anam an penghasil psikot r opika, sedangkan yang m elanggar nor m a agam a m isalnya var iet as yang m engandung gen dar i hewan yang bert ent angan dengan norm a agam a t ert ent u.

Pasal 4

Ayat ( 1)

(36)

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Ayat ( 3)

Yang dim aksud dengan per lindungan sem ent ar a adalah per lindungan yang diber ikan sej ak diser ahkannya pengaj uan per m ohonan secar a lengkap sam pai dit er bit kan Ser t ifkat PVT. Selam a j angka wakt u per lindungan sem ent ar a t er sebut , pem ohon m endapat kan per lindungan at as penggunaan var iet as.

Pasal 5

Ayat ( 1)

Pem ulia, dalam pr oses kegiat an pem uliaan t anam an, dapat beker j a sendir i, at au ber sam a- sam a dengan or ang lain, at au beker j a dalam rangka pesanan at au perj anj ian kerj a dengan perorangan at au badan hukum .

Sebagai pem buat / per akit var iet as, m aka pem ulia m em punyai hak yang m elekat t er hadap hak PVT dar i var iet as yang ber sangkut an, yang m eliput i hak pencant um an nam a dan hak m em per oleh im balan.

Penger t ian pener im a lebih lanj ut hak PVT dar i pem egang hak PVT sebelum nya, adalah per or angan at au badan hukum yang m ener im a pengalihan dar i pem egang hak PVT t erdahulu. Pem egang hak PVT t idak m em iliki hak yang m elekat pada pem ulia, yait u pencant um an nam a dan hak m em per oleh im balan.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Pasal 6

Ayat ( 1)

(37)

or ang lain yang t anpa per set uj uannya m enggunakan var iet as t er sebut unt uk kepent ingan yang ber sifat kom er sial.

Pada dasar nya segala keunggulan yang dim iliki suat u var iet as diwuj udkan m elalui bahan pr opagasi ( per banyakan) ber upa benih. Nam un dengan t eknik t er t ent u pr oduk hasil panen ber upa bagian-bagian veget at if dapat pula digunakan sebagai bahan pr opagasi. Oleh kar ena it u, hak PVT per lu diber lakukan baik unt uk penggunaan benih m aupun penggunaan hasil panen unt uk bahan pr opagasi.

Ayat ( 2)

Hak PVT at as suat u variet as berlaku j uga unt uk penggunaan sebagai var iet as asal unt uk pem buat an var iet as t ur unan esensial, var iet as yang t idak dapat dibedakan, m aupun penggunaan secar a ber ulang dalam m enghasilkan var iet as lain.

Ket ent uan ini m enj am in var iet as yang m em iliki PVT m em per oleh im balan at as penggunaan var iet as t er sebut dalam pem buat an variet as t ur unan esensial dengan t eknik r ekayasa genet ika.

Ket ent uan ini unt uk m elindungi penggunaan var iet as yang dilindungi dar i penggunaan dengan nam a lain, ser t a dar i penggunaan secar a ber ulang- ulang dalam m em pr oduksi var iet as lain seper t i penggunaan galur inbr ida dalam pem buat an hibr ida.

Ayat ( 3)

but ir a

Per banyakan benih adalah usaha pr oduksi benih; benih dapat

ber wuj ud dalam ber bagai bent uk, seper t i bij i, bat ang, m at a t em pel, bat ang bawah, dan bibit kult ur j ar ingan.

but ir b

Penyiapan unt uk t uj uan pr opagasi lebih dit ekankan pada usaha- usaha pr oses dan t eknik dar i pr opagasi, seper t i penyiapan m at a t em pel, bibit kult ur j ar ingan dan sebagainya.

but ir c s.d. h

(38)

Ayat ( 4)

Per lindungan t er hadap penggunaan hasil panen unt uk pr opagasi, per lu diber ikan unt uk m encegah penggunaan bagian dar i hasil panen yang diusahakan m enj adi benih per banyakan. Sebagai cont oh, bagian t anam an dar i bunga pot ong yang diper dagangkan, yang

dikem bangkan j adi benih m elalui kult ur j ar ingan, t et ap m endapat per lindungan PVT.

Ayat ( 5)

but ir a

Per kem bangan biot eknologi m oder n seper t i r ekayasa genet ika akan m am pu dilakukan kegiat an pem uliaan unt uk m er akit var iet as bar u dengan pem indahan gen yang m em iliki ekspr esi sifat spesifik dengan ket epat an yang t inggi. Melalui r ekayasa genet ika dapat diper oleh var iet as bar u yang m em iliki sifat - sifat dasar yang m asih seper t i var iet as asal, kecuali sat u at au dua sifat t er t ent u yang ber beda, um um nya m eningkat kan sifat keunggulan. Var iet as bar u ini dapat m em per oleh hak PVT, t et api har us m endapat kan perset uj uan dari pem ilik var iet as asal yang digunakan. Hal ini ber t uj uan agar

pem egang hak PVT at au pem ilik nam a var iet as asal t et ap m asih per lu m endapat per lindungan dan hak ekonom i dar i penggunaan PVT dar i var iet as t ur unan esensial.

but ir b

Var iet as t er sebut adalah var iet as yang dit ur unkan dar i var iet as asal, at au var iet as t ur unan lain dar i var iet as asal, yang m em per t ahankan sebagian besar sifat - sifat esensial dar i var iet as asal t et api dapat dibedakan secar a j elas dar i var iet as asal unt uk sifat - sifat yang t im bul dar i t indakan penur unan it u sendir i.

but ir c

Cukup j elas

Ayat ( 6)

(39)

Ayat ( 7)

Cukup j elas

Pasal 7

Ayat ( 1)

Yang dim aksud dengan var iet as lokal adalah var iet as yang t elah ada dan dibudidayakan secar a t ur un t em ur un oleh pet ani, ser t a m enj adi m ilik m asyar akat .

Ayat ( 2)

Penger t ian pelaksanaan penguasaan var iet as lokal oleh Pem er int ah m eliput i pengat ur an hak im balan dan penggunaan var iet as t er sebut dalam kait an dengan PVT sert a usaha- usaha pelest ar ian plasm a nut fah.

Ayat ( 3)

Dalam r angka penam aan var iet as lokal yang ber sifat spesifik lokasi, per lu diper hat ikan ket ent uan penam aan yang t er kait dengan deskr ipsi, asal- usul, dan lokasi.

Ayat ( 4)

Yang dim aksud dengan penggunaan var iet as lokal m encakup ant ar a lain kepem ilikan dan pengat ur an m anfaat ekonom i bagi m asyar akat pem ilik var iet as lokal.

Pasal 8

Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

I m balan, yang m er upakan hak pem ulia sebagai penem u var iet as, diat ur dan dit et apkan dalam suat u per j anj ian t er t ulis secar a j elas.

Ayat ( 3)

(40)

Pasal 9

Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

Beber apa var iet as secar a t eknis m aupun ekonom is pada wakt u t er t ent u m ungkin m asih m enghadapi kendala unt uk dikem bangkan di I ndonesia.

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Pasal 10

Ayat ( 1)

but ir a

Yang dim aksud dengan t idak unt uk t uj uan kom er sial adalah kegiat an per or angan t er ut am a par a pet ani kecil unt uk keper luan sendir i dan t idak t er m asuk kegiat an m enyebar luaskan unt uk keper luan kelom poknya. Hal ini per lu dit egaskan agar pangsa pasar bagi var iet as yang m em iliki PVT t adi t et ap t er j aga dan kepent ingan pem egang hak PVT t idak dir ugikan.

but ir b

Pem ulia diber ikan kebebasan unt uk m enggunakan var iet as yang dilindungi unt uk kegiat an pem uliaan sebagai induk per silangan, sepanj ang t idak

digunakan sebagai var iet as asal sebagaim ana yang dit ent ukan dalam Pasal 6 ayat ( 5) .

but ir c

Ket ent uan ini dim aksudkan unt uk m engakom odasi kem ungkinan t er j adinya kerawanan pangan dan ancam an t erhadap kesehat an. Penggunaan oleh pem er int ah set idaknya m er upakan salah sat u car a unt uk m engat asi ancam an t adi. Nam un dem ikian pelaksanaannya har us t et ap m em per hat ikan

kepent ingan pem ulia at au pem egang hak PVT, karenanya penet apan t er sebut har us dit uangkan dalam bent uk Keput usan Pr esiden.

Ayat ( 2)

(41)

Pasal 11

Ayat ( 1)

Bagi pem ohon hak PVT dar i luar wilayah Republik I ndonesia baik unt uk

per t am a kali at aupun dengan hak pr ior it as, apabila ada beber apa bagian dar i dokum en per m ohonan yang secar a t eknis sulit unt uk dit er j em ahkan, m aka bagian ini t idak per lu dit er j em ahkan.

Ayat ( 2)

but ir a

Cukup j elas

but ir b

Cukup j elas

but ir c

Cukup j elas

but ir d

Cukup j elas

but ir e

Yang dim aksud dengan cir i- cir i m or fologi yait u ant ar a lain cir i- cir i t anam an yang t am pak j elas ber upa bent uk, ukur an, dan war na dar i bagian- bagian t anam an.

but ir f

Cukup j elas

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Ayat ( 4)

Referensi

Dokumen terkait

kasus HIV/AIDS tertinggi, dengan proporsi 70% dari seluruh kasus baru HIV.. yang terjadi

Klarifikasi Akta Pendirian / Perubahan Perusahaan, Surat Ijin Usaha Perdagangan dengan bidang / sub bidang Event Organizer, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat

Diharapkan yang datang dalam proses Pembuktian Kualifikasi adalah Direktur Perusahaan, jika diwakili, diwajibkan membawa surat kuasa / tugas bermaterai 6000 dari

Alor Tahun Anggaran 2016 melalui Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Umum Nomor: 318.ULP/POKJA KONST/VI/2015 tanggal 06 Juni 2016 telah menetapkan Pemenang Pelelangan Umum

[r]

Berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi maka dengan ini Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi I pada Bagian Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Gunung Mas

Barisan aritmetika bertingkat adalah barisan bilangan yang tidak memiliki beda tetap, tetapi apabila beda itu dijadikan barisan bilangan, demikian seterusnya maka pada suatu saat

[r]