• Tidak ada hasil yang ditemukan

94137983 Laporan Praktikum Akhir Mekanisasi Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "94137983 Laporan Praktikum Akhir Mekanisasi Pertanian"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

Disusun Oleh:

Harry Sugestiadi

0806132041

LABORATORIUM TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata kuliah Mekanisasi Pertanian yang berada di Fakultas Pertanian di UR mengajarkan tentang alat dan mesin pertanian. Walaupun dalam teori sudah diajarkan tentang alat dan mesin pertanian tersebut, tetapi dalam praktikumnya belum di aplikasikan. Guna mengatasi problem yang dihadapi dalam pelaksanaan praktikum Mekanisasi Pertanian antara lain terbatasnya fasilitas dan waktu yang tesedia untuk praktikum serta meningkatkanya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun dan sekaligus untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi antara lain melalui penambahan literatur yang dapt membantu mahasiswa untuk memahami pelajaran dan praktikum yang diberikan maka sangat perlu dirasakan perlu adanya penuntun praktikum.

Adapun alat dan mesin pertanian tersebut yaitu alat-alat dalam mengolah tanah seperti traktor dua roda, traktor empat roda, dll. Penggunaan alat-alat dan mesin pertanian ini akan diharapkan mampu mengoperasikan traktor tersebut dilahan yang sudah disediakan oleh dosen atau fakultas. Dengan mata kuliah ini mahasiswa akan mempunyai bekal untuk mengoperasikan traktor tersebut walaupun sudah alumni di Fakultas Pertanian ini.

(3)

1.2 Tujuan

Dalam pembuatan laporan ini bertujuan agar :

Mahasiswa mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian

Mahasiswa mengetahui cara menanam cabe yang baik dan benar

Mahasiswa dapat mengoperasikan alat-alat dan mesin pertanian dengan baik dan benar

Mahasiswa dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan dan mesin pertanian

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dalam pembuatan laporan ini yaitu :

Laporan ini bisa menjadi pegangan bagi mahasiswa

Akan didapatkan teknik pengoperasian alat dan mesin pertanian yang baik dan benar

Diharapkan dapat menanam cabe yang baik

(4)

Bab V : Penjelasan tentang cara perhitungan dari penggunaan alat-alat dan mesin pertanian.

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Definisi Traktor 2 Roda

Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal.

Gambar 2.1: Traktor tangan

Keterangan gambar:

1. Lamp

2. Engine

3. Clutch

4. Gearbox

5. Handlebar

6. Speed-changing

7. Clutch-brake handle

(5)

9. Steering hand grip

10. Traction adapter

11. Driving wheel

12. Frame

Gambar 2.2: Traktor tangan

Keterangan:

(6)

3. Stang kemudi 4. Tuas gas

5. Kemudi pembantu 6. Tuas persneleng utama 7. Tuas kopling utama

8. Tuas persneleng cepat lambat 9. Tuas penyangga depan

19. Gear box (rumah persneleng) 20. Tutup kotak peralatan

21. Tombol lampu dan bel

22. Tuas kopling kemudi belok kiri 23. Tuas persneling mesin rotari 24. Ban

2.1.1 Ukuran Traktor 2 Roda Menurut Kapasitas

Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp 2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp 3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp

Pada saat praktikum kita menggunakan traktor tangan dengan merk Yanmar. Spesifikasinya :

1. Nama : Hand Traktor (traktor tangan)

2. Fungsi : Untuk mengolah, membalikkan tanah dan mengangkut hasil pertanian

3. Merk : Yanmar 4. Model/type : YZA 120 5. Negara pembuat : Jepang 6. Tahun pembuatan : 1997

7. Dimensi : Panjang (2160 mm), lebar (730 mm), tinggi (1330 mm) 8. Jumlah Transmision Forward : 6

(7)

Model YST 90 DX

Dimensi

Berat total Kg 130

Panjang mm 2360

Lebar mm 816

Tinggi mm 1205

Transmisi

Tipe Kombinasi gigi & rantai

Belok Kopling samping

Maju 2

Mundur 1

Kecepatan

Maju Km/jam 3,24/11

Mundur Km/jam 2,1

Pengolahan Lebar bajak mm 300

Kedalam pembajak mm 100-200

(8)

Model TF 85 LY

Mak. Hp/rpm 8,5/2200

Isi langkah cc 437

Isi tangki pendingin L 1,65

Isi solar L 10,5

Isi oli L 2,2

Berat mesin Kg 95

Puli mesin mm 110/120 optional

Perlengkapan

Roda sangkar

Bajak singkal

Garu

Delebeg

Tabel 2.1: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 2 roda

2.1.2 Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor 2 Roda

(9)

petaknya kecil maka akan digunakan traktor 2 roda karena lebih efektif. Traktor 2 roda juga bisa dilakukan pada lahan yang luas dalam pengolahan pertama.

2.1.3 Komponen Utama Traktor 2 Roda

Komponen utama traktor tangan ada tiga, yaitu:

1. Tenaga penggerak motor

Gambar 2.3: Tenaga penggerak traktor tangan

2. Kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan

Gambar 2.4: Kerangka traktor tangan

3. Tuas kendali

Tuas kendali dibedakan atas:

 Tuas perneling utama traktor tangan

 Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan

 Tuas kopling utama traktor tangan

(10)

 Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan

Gambar 2.6: Tuas persneleng mesin rotary

 Tuas persneleng kemudi

Gambar 2.7: Tuas persneleng kemudi

 Stang kemudi dan kemudi pembantu

Gambar 2.8: Tuas kemudi pembantu

 Tuas gas traktor tangan

Gambar 2.9: Tuas gas traktor tangan

(11)

Gambar 2.10: Tuas lampu dan bel

 Tuas penyangga depan

Gambar 2.11: Tuas penyangga depan pada traktor tangan

2.1.4 Jenis-Jenis Alat Bantu Traktor 2 Roda

Adapun alat bantu pada traktor 2 roda yaitu:

a) Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk membalikkan irisan permukaan tanah.

b) Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur atau berlumpur.

c) Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk menghancurkan dan meratakan tanah

d) Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan daya cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat diatasi.

e) Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan

2.2 Definisi Traktor 4 Roda

(12)

atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur).

Gambar 2.12: Traktor 4 roda

2.2.1 Ukuran Traktor 4 Roda Menurut Kapasitas

Berdasarkan daya penggeraknya, maka traktor dapat diklasifikasikan:

a)Traktor mikro, <17 tenaga kuda

(horsepower)

b) Traktor mini, 17-29 hp

c) Traktor sedang, 29-60 hp d) Traktor besar, 60-107 hp e) Traktor sangat besar, >107 hp

Model Traktor Mini Seri TS

Tipe RE 1201 RE 1501

Sistem penyalaan Manual dari elektrik

Tenaga (Kw) 8,82 11,03

(13)

Lebar (mm) 1160 1160

Tinggi (mm) 1300 1400

Ban depan (mm) 900 900

Ban belakang (mm) 960 960

Daya tarik (N) 2940 3430

Daya angkat (mm) 2940 3430

Berat (kg) persneling 785 kecepatan (km/jam) 805

I 1,90 2,09

II 4,42 4,87

III 5,96 6,55

IV 7,04 7,75

V 13,89 15,27

VI 22,09 24,30

(14)

Putar (mm) 2600+200 2800+200

Tabel 2.2: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 4 roda

2.2.2 Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor 4 Roda

Dalam pemakaian traktor 4 roda biasanya pekerjaan yang bisa dilakukannya yaitu untuk digunakan dalam pengolahan tanah (traktor standar), penanaman, pemupukan, pemeliharaan tanaman (traktor serba guna), transportasi, membongkar, mengangkut muatan (traktor industri). Sebagai contoh, sebaiknya dipergunakan traktor yang besar bila lahannya luas dengan ukuran petak lahan yang akan diolah besar, dan waktu kerja per tahun juga besar. Namun demikian, akan lebih efektif menggunakan traktor lebih kecil bila ukuran petak lahannya kecil.

Traktor ukuran kecil juga lebih baik dipergunakan untuk lahan sawah yang ukuran petaknya lebih kecil. Traktor berpengerak empa-roda lebih baik dipergunakan pada lahan-lahan dengan tingkat kemiringan tinggi, banyak galengan/tanggul. Bila akan membajak lahan yang baru dibuka, dimana disana masih terdapat banyak batu dan tunggul, maka traktor dengan peralatan draft-control akan lebih baik dipergunakan.

2.2.3 Komponen Utama Traktor 4 Roda

Traktor empat roda terdiri dari komponen utama sebagai berikut:

(15)

Gambar 2.13: Enjin traktor

Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:

 Sistem bahan bakar.

 Sistem pelumasan.

 Sistem pendingin.

 Sistem listrik.

B. Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)

C. Alat untuk bergerak (running device)

Gambar 2.14: Konstruksi pedal rem traktor roda empat

(16)

E. Alat untuk bekerja (working device)

2.2.4 Jenis dan Alat Bantu Traktor 4 Roda

Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan tanah, maka harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak pirang, garu piring, alat penyemprot hama dan penyakittanaman, dll.

2.3 Motor Bakar

Motor bakar torak (piston) terdiri dari silinder yang dilengkapi dengan piston. Piston bergerak secara translasi (bolakbalik) kemudian oleh poros engkol dirubah menjadi gerakan berputar.

2.3.1 Motor 2 Tak

Adalah mesin yang memerlukan dua kali langkah torak (satu kali ke atas/ascending stroke dan satu kali ke bawah/discending stroke) untuk memperoleh satu kali usaha di ruang pembakaran

2.3.2 Motor 4 Tak

Motor 4 Tak adalah motor yang memerlukan empat kali langkah torak (dua kali ke atas dan dua kali ke bawah) untuk memperoleh satu kali usaha di ruang pembakaran

2.3.3 Motor Diesel

Ciri-ciri motor diesel yaitu:

Efisiensi panasnya tinggi.

(17)

Kecepatannya lebih rendah dibanding motor bensin.

Getarannya besar dan berisik.

Harganya lebih mahal.

Digunakan pada kendaraan niaga

Gambar 2.15: Langkah Kerja Motor Siesel

Langkah Hisap

Piston bergerak dari TMA ke TMB.

Katup hisap terbuka.

Katup buang tertutup.

Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder.

Langkah Kompresi

Piston bergerak dari TMB ke TMA.

Katup hisap tertutup.

Katup buang tertutup.

Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 500°C.

Langkah Usaha

(18)

Katup buang tertutup.

Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.

Langkah buang

Piston bergerak dari TMB ke TMA.

Katup hisap tertutup.

Katup buang terbuka.

Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar

2.3.4 Motor Bensin

Motor bensin bekerja dengan torak bolak balik (naik turun pada motor gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan pada teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi disebut motor bensin dengan menggunakan bahan bakar bensin (premium).

2.4 Oil Pelumas

Oil pelumas adalah zat cair dimana diantara dua permukaan yang bergerak untuk mengurangi gesekan, meningkatkan efisiensi dan mengurangi keausan. Ini juga mungkin memiliki fungsi melarutkan atau mengangkut partikel asing dan mendistribusikan panas.

Fungsi dari oil pelumas yaitu:

Membentuk oil film untuk mengurangi gesekan, aus dan panas.

Mendinginkan bagian-bagian yang dilewati.

Sebagai seal antara piston dengan dinding silinder.

Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian motor.

(19)

2.5 Macam-Macam Pola Bajak

Beberapa pola bajak, antara lain : 1. Pola Tengah

Pembajakan dilakukan dari tengah membujur lahan. Pembajakan kedua pada sebelah hasil pembajakan pertama. Traktor diputar ke kanan dan membajak rapat dengan hasil pembajakan pertama. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kanan sampai ke tepi lahan. Pola ini cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit.

Gambar 2.16: Pola tengah

Gambar 2.17: Alur balik

Gambar 2.18: Alur tepi yang tidak tertimbun.

(20)

Pembajakan dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan. Pembajakan kedua pada sisi lain pembajakan pertama. Traktor diputar ke kiri dan membajak dari tepi lahan dengan arah sebaliknya. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kiri sampai ke tengah lahan. Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan lahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung lahan), diolah dengan cara manual (dengan cangkul).

Gambar 2.19: Pola tepi

Gambar 2.20: Alur Mati

3. Pola Keliling Tengah

(21)

Gambar 2.21: Pola keliling tengah

Pola ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak terlalu luas. Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 sampai 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak, diolah dengan cara manual (dengan cangkul).

4. Pola Keliling Tepi

Pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan. Berputar ke kiri sejajar sisi lahan, sampai ke tengah lahan. Lemparan pembajakan ke arah luar lahan. Pada akhir pengolahan,

operator akan kesulitan dalam membelokan traktor.

Gambar 2.22: Pola keliling tepi

(22)

5. Pola Bolak-balik Rapat

Pengolahan dilakukan dari tepi salah satu sisi lahan dengan arah membujur. Arah lemparan hasil pembajakan ke luar. Setelah sampai ujung lahan, pembajakan kedua dilakukan berimpit dengan pembajakan pertama. Arah lemparan hasil pembajakan kedua dibalik, sehingga akan mengisi alur hasil pembajakan pertama. Pembajakan dilakukan secara bolak balik sampai sisi seberang

Gambar 2.23: Pola Bolak-balik Rapat

Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan lahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan terakhir.

2.6 Elemen Dasar Traktor a. Kapasitas Lapang Teoritis

KLT = 0,36 (V x LP) Keterangan:

KLT : Kapasitas Lapang Teoritis (ha/jam) V : Kecepatan rata-rata (m/detik) LP : Lebar bajakan (m)

b. Kapasitas Lapang Efektif

KLE= L WK

(23)

KLE : Kapasitas lapang efektif (ha/jam)

L : Luas lahan pengolahan tanah (m)

WK : Waktu keja (jam)

c. Efisiensi Lapang

Eff=KLE

KLT ×100 %

d. Bahan Bakar Terpakai

BBT=BB L

Keterangan:

BBT : Bahan bakar terpakai (lt/ha)

BB : Bahan bakar yang digunakan untuk mengolah tanah

L : Luas tanah (ha)

e. Slip Roda Traksi

SI=

(

1−Sb

So

)

×100 %

Keterangan:

SI : Slip roda traksi

Sb : Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)

(24)

2.7 Definisi Alat Penyemprot

Sprayer (alat semprot) bertujuan untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi. Biasanya digunakan untuk:

1. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama 2. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit 3. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma 4. Menyemprotkan pupuk cairan

5. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu

2.7.1 Jenis-Jenis Alat Penyemprot

 Alat Semprot Dukung (Hand Sprayer atau Knapsack Sprayer) Semi Otomatis.

 Alat Semprot Dukung Otomatis (Kompressi)

 Alat Semprot Bermotor Berenaga Hidrolik Tipe Gotong (Power Sprayer)

 Alat Semprot Dukung Bermotor (Mist Blower)

 Alat Semprot Mikronair

Gambar 2.24: Berbagai bentuk pola penyebaran semprotan

2.7.2 Jenis-Jenis Nozel dan Kegunaannya

Adapun jenis-jenis nozel yaitu:

Nozel Kerucut (Cone Nozzle), semprotan keluar dengan pola kerucut, biasanya digunakan untuk aplikasi insektisida dan fungisida. Ukuran droplet yang keluar sedang hingga halus

(25)

Nozel Polijet (Floodjet Nozzle), semprotan keluar seperti pola pada nozel kipas yang flat hanya cocok untuk aplikasi herbisida pra tumbuh. Ukuran droplet agak kasar sampai kasar.

Nozel Tipe Senapan Spary Gun Nozzle), biasa digunakan pada power sprayer untuk aplikasi insektisida dan fungisida. Ukuaran droplet mulai dari kasar halus, tergantung pada tekanan pompa.

Nozel Cakram Putar (Spinning Disc Nozzle), nozel ini biasa digunakan pada alat aplikasi micronair Ultra Low Volume (ULV), menghasilkan butiran semprot yang sangat halus.

BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

3.1.1 Bajak Singkal (moldboard plow)

(26)

Gambar 3.1: Bagian Bajak Singkal Satu Bottom

Gambar 3.2: Bajak singkal

Gambar 3.3: Traktor yang menggunakan bajak singkal

3.1.2 Bajak Rotary

Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor.

Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam:

(27)

Gambar 3.4: Bajak Rotari Tipe Vertikal

Tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow)

Gambar 3.5: Bajak Rotari Tipe Tarik Berpenggerak PTO

Bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow)

(28)

3.1.3 Stop Watch

Stop watch digunakan untuk mengukur berapa lama waktu yang digunakan traktor untuk membajak lahan tersebut. Dalam praktikum Mekanisasi Pertanian kemarin stop watch yang digunakan yaitu stop watch yang berada di handphone.

3.1.4 Meteran

Meteran digunakan untuk mengukur panjang lebar lahan yang akan dibajak oleh traktor. Meteran ini juga digunakan untuk mengukur panjang lahan yang akan digunakan untuk satu kelompok.

Gambar 3.7: Meteran

3.1.5 Gelas Ukur

(29)

Gambar 3.8: Gelas ukur

3.1.6 Cangkul

Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Saat praktikum kemarin cangkul digunakan untuk membuat bedengan.

Gambar 3.9: Cangkul

3.1.7 Patok

Patok merupakan sepotong kayu yang digunakan para petani untuk batas ukuran suatu lahan. Biasanya kayu tersebut ditancapkan di atas tanah. Patok ini berfungsi supaya petani mengetahui lahan mana yang digunakan untuk pertaniannya.

(30)

Adapun lahan yang digunakan untuk praktikum mekanisasi pertanian yaitu lahan yang berada di UPT. Dimana satu kelas diberikan lahan dan diolah dengan menggunakan traktor.

Gambar 3.10: Lahan yang akan diolah

(31)

BAB IV

PROSEDUR KERJA

4.1 Prosedur Umum

Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor :

Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.

Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor

Gas tidak perlu dinaik turunkan sebelum dimatikan

Dalam mematikan motor tidak perlu tergesa-gesa

Tuas dalam kondisi netral

4.1.1 Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda

Adapun langkah-langkah menghidupkan traktor 2 roda :

 Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan

 Semua tuas persneleng pada posisi netral.

 Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran

 Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.

 Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar

(32)

 Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

 Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.

 Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

 Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner

 Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik

 Traktor siap untuk dioperasikan

4.1.2 Cara Menghidupkan Traktor 4 Roda

Langkah-langkah dalam menghidupkan traktor 4 roda:

 Naik ke atas traktor

 Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.

 Semua saklar dalam posisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”

 Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.

 Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”

 Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas menyala.

 Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.

 Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater.

 Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi

(33)

 Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater

 Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas mati.

 Kecilkan posisi gas ke idle

 Lepaskan pedal kopling pelan-pelan

4.1.3 Cara Mematikan Traktor 2 Roda

 Lepaskan beban motor

 Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.

 Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

 Tutup kran bahan bakar

4.1.4 Cara Mematikan Traktor 4 Roda  Lepaskan beban motor

 Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 1 menit.

 Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.

 Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

 Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut

 Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor

4.1.5 Cara Mengoperasikan Traktor 2 Roda

Memulai menjalankan traktor tangan:

Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.

Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik implemen, jangan menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari

Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke bawah pada saat traktor mulai jalan.

Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.

(34)

Menjalankan lurus ke depan:

Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”

Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada stang kemudi.

Mata memandang ke depan.

Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.

Jangan membelokkan stang kemudi

Jangan memindah posisi gigi persneleng dengan terburu-buru

Gambar 4.1: Menjalankan Traktor

Menghentikan traktor/parkir:

Gas dikecilkan pada posisi idle.

Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi rem.

Persneleng dinetralkan.

Gas dikecilkan

Gambar 4.2

Menjalankan lurus ke belakang:

Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”

Pada saat traktor berjalan, stang kemudi kiri dilepas, sementara tangan kanan masih memegang stang kemudi.

Badan diputar ke kiri sedikit untuk melihat ke belakang.

Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.

(35)

Bila traktor dilengkapi dengan implemen, melihat ke belakangnya cukup sekali-sekali. Sementara kedua tangan masih tetap memegang stang kemudi.

Mengganti gigi persneleng:

Lakukan langkah menghentikan traktor

Posisi kopling utama “OFF”.

Pindahkan posisi gigi persneleng.

Mulai menjalankan traktor lagi.

Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes.

Gambar 4.3 Membelokkan traktor pada jalan datar:

Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.

Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi kanan kalau mau belok ke kanan.

Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.

Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.

Gambar 4.4

Melintasi galengan/bedengan (dengan implemen):

(36)

Pada saat naik traktor berjalan maju, gas besar

Pada saat turun traktor berjalan mundur, gas kecil

Apabila galengan terlalu tinggi, buatlah jembatan penghubung dengan menggunakan papan

Gambar 4.5 Melewati tanjakkan:

Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.

Jalankan traktor, lalu gas diperbesar.

Tidak boleh menarik tuas kopling utama Melewati turunan (dengan trailer):

Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.

Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.

Tidak boleh menarik tuas kopling utama Membelokkan traktor pada jalan menanjak:

Posisi gas tidak perlu dikecilkan

Tekan tuas kopling kemudi sesuai keinginan, dan langsung dilepas setelah stang berbelok

Ulangi penekanan tuas kopling apabila traktor kurang berbelok

Tidak boleh menekan kopling kemudi terlalu lama Membelokkan traktor pada jalan menurun

Gas dikecilkan, namun jangan sampai mati

Tekan tuas kopling kemudi berlawanan dengan keinginan , dan langsung dilepas setelah stang berbelok. Apabila akan berbelok kanan, tekan tuas kopling kemudi kiri, apabila akan berbelok kiri, tekan tuas kopling kemudi kanan.

Ulangi penekanan tuas kopling kemudi apabila traktor kurang berbelok

Tidak boleh menekan tuas kopling kemudi terlalu lama

(37)

Pada lahan yang menanjak/menurun, kopling kemudi tidak boleh ditekan terlalu

Apabila parkir di tempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.

Pada saat naik, traktor dengan implemen berjalan maju, pada saat turun, traktor dengan implemen berjalan mundur, apabila terbalik bisa terjadi kecelakaan, traktor akan menungging

Gambar 4.6

4.1.6 Cara Mengoperasikan Traktor 4 Roda

Memulai menjalankan traktor roda empat:

Lakukan langkah menghidupkan traktor

Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.

Tuas rem parkir dilepas

Pedal kopling diinjak penuh

Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat”

Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).

Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.

Menjalankan lurus ke depan:

Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”

Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari keluar.

Mata memandang ke depan.

Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.

(38)

Jangan membelokkan stang kemudi

Jangan memindah posisi gigi persneleng

Gambar 4.7

Menghentikan traktor:

Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan

Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas

Injak pedal rem, traktror akan berhenti.

Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan. Menjalankan lurus ke belakang.:

Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”

Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.

Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.

Mata memandang ke belakang.

Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.

Jangan membelokkan stang kemudi

Jangan memindah posisi gigi persneleng

Menjalankan lurus ke belakang dengan trailer:

Gunakan gigi yang rendah

Perhatikan selalu ujung trailer

Pada saat trailer akan berbelok ke kiri, putar stir sedikit ke kiri, lalu kembalikan saat trailer mulai lurus kembali.

(39)

Gambar 4.8

Mengganti gigi persneleng:

 Lakukan langkah menghentikan traktor

 Pindahkan posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan.

 Mulai menjalankan traktor lagi.

Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes

Membelokkan traktor di jalan

Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.

Biarkan setengah badan traktor melewati belokan

Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri

Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.

Gambar 4.9

Membelokkan traktor dengan trailer secara mundur (misalnya ke kanan):

Posisi traktor di tengah jalan ada saat akan berbelok

Putar stir ke kiri sehingga trailer akan berbelok ke kanan

Setelah trailer mulai masuk ke belokan jalan, putar dengan cepat stir ke kanan

(40)

Gambar 4.10

Membelokkan traktor ke jalan (gang) yang sempit:

Sebelum berbelok, putar stir berlawanan arah dengan arah belok

Pada saat akan berbelok putarlah stir dengan cepat, sehingga traktor berbelok dengan tajam

Pada saat traktor akan memasuki gang yang sempit, posisinya sudah tidak berbelok lagi.

Gambar 4.11

Membelokkan traktor dari jalan (gang) yang sempit:

Jalankan traktor sampai seluruh badan traktor keluar dari gang sempit

Mulailah berbelok

Melewati tanjakkan:

Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.

Jalankan traktor, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah roda depan terangkat

(41)

Gambar 4.12 Melewati turunan:

Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.

Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.

Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menurun.

Hindari penggunaan rem secara berlebihan, biarkan mesin mengerem sendiri

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menjalankan traktor.:

Pastikan kunci rem kiri kanan terpasang, pada saat dijalankan di jalan

Gambar 4.13

Apabila parkir ditempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.

Gambar 4.14

Pada saat menjalankan traktor, kaki tidak boleh di atas pedal rem dan pedal kopling

(42)

Gambar 4.15

Jangan menuruni lereng dengan kopling kosong. Dapat menyebabkan kehilangan kontrol, kecepatan yang melampaui batas, kopling rusak

Gambar 4.16

Jangan menggunakan kunci differensial pada saat traktor di jalan

Jangan menggunakan gardan depan pada saat traktor di jalan

Pada saat menjalankan traktor dengan trailer, (terutama pada saat mundur), hati-hati jangan sampai batang trailer mengenai roda belakang raktor.

Gambar 4.17

Gunakan saklar lampu apabila mengendarai di jala raya.

Hindari menjalankan traktor di dekat jurang/ parit.

(43)

Pemeriksaan pada saat traktor dioperasikan:

Lampu indikator pengisian accu, sirkulasi oli pelumas dan temperatur air pendingin harus tetap mati, apabila hidup, hentikan traktor dan matikan motor

Bunyi dan bau traktor yang tidak wajar. Apabila ada bunyi yang tidak wajar dan bau barang terbakar, segera matikan traktor dan lacak sumbernya

Tengok kondisi bahan bakar, jangan sampai kehabisan

Warna gas buang. Bila knalpot mengeluarkan asap tebal atau kelabu, tanyakan pada teknisi perawatan.

4.2 Proses Bajak Singkal Traktor 2 Roda

Siapkan posisi bajak singkal pada lahan yang akan dibajak. Jalankan traktor tersebut. Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.

4.2.1 Proses Bajak Rotari Traktor 2 Roda

Pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor berputar dan alat bergerak maju pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan maju. Gerakan putaran rotor yang memutar pisau-pisau diakibatkan daya dari motor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut. Sistem penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan dengan traktor tangan biasanya menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai.

4.3 Proses Bajak Singkal Traktor 4 Roda

(44)

furrow. Bila pekerjaan dimulai dari tengah areal secara bolak-balik dan arah perputaran ke kanan, maka akan berbentuk alur balik (Back furrow). Bila pekerjaan bolak balik dimulai dari tengah dan arah perputaran ke kiri, maka akan terbentuk alur mati (Dead furrow). Pembalikan tanah umumnya kekanan.

Gambar 4.19: Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak Singkal

4.4 Proses Pembuatan Bedengan

 Siapkan terlebih dahulu alat yang akan digunakan

 Lahan yang akan dibuat bedengan terlebih dahulu dibersihkan

 Setelah bersih, lahan tersebut dicangkul

 Setelah dicangkul, buatlah bedengan tersebut dengan panjang 23 m, lebar 1 m, dan tinggi 30 cm

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Traktor 2 Roda

5.1.1 Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT)

(45)

Diket

:

t

=

36

s

5.1.2 Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)

Diket

:

p

=

15

,

50

m

5.1.3 Efisiensi Lapangan (%)

(46)

Eff

1

=

KLE

5.1.4 Bahan Bakar Terpakai

Diket

:

BB

=

500

ml

5.2.1 Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT)

(47)

Diket

:

t

=

90

s

(48)

Diket

:

p

=

15

,

50

m

5.2.3 Efisiensi Lapangan (%)

Eff

1

=

KLE

5.2.4 Bahan Bakar Terpakai

(49)

Diket

:

Sb

=

8,5

m

Mekanisasi pertanian adalah aplikasi mekanis berupa mesin atau alat pada proses produksi pertanian (dalam arti luas) baik on-farm maupun off-farm. Mekanisasi pertanian di Indonesia telah dilakukan sejak tahun. Mekanisasi pertanian mencakup keuntungan efisiensi, efektifitas, kualitas dan produktifitas pertanian. Kemudian berdampak sistemik pada kesejahteraan petani dan pemenuhan kebutuhan pangan , energi dan bahan produksi masyarakat.

Traktor dapat digolongkan menurut jumlah rodanya, bentuk rodanya, menurut ukurannya, atau menurut rancangan penggunaannya. Menurut jumlah rodanya, traktor dapat dibagi menjadi: traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor roda empat. Sedangkan menurut bentuk rodanya, dapat dibedakan antara traktor beroda berban karet, traktor dengan roda besi (roda sarang), serta traktor krepyak. Menurut cara penggunaanya, traktor dapat digolongkan menjadi traktor kendara dan traktor tangan.

(50)

daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal. Pada traktor dua roda digunakan alat tambahan yaitu bajak singkal dan bajak rotari. Dimana bajak singkal dan bajak rotari digunakan untuk pengolahan lahan pertama.

Traktor empat roda merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat). Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). Pada traktor ini digunakan alat tambahan yaitu bajak singkal.

6.2 Saran

Alat-alat dan mesin yang digunakan untuk praktikum terbatas sehingga dalam pemakaian alat-alat tersebut harus bergantian. Padahal jumlah mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah alat yang disediakan. Sehingga ada mahasiswa yang tidak dapat memakai alat-alat tersebut. Sebaiknya asisten dapat membagi dalam pemakaian alat tersebut. Atau asisten dapat memanggil mahasiswa satu persatu dalam menggunakan alat.

DAFTAR PUSTAKA

(51)

Wijanto, M.S. 1996. Memilih, Menggunakan, dan Merawat Traktor Tangan. Penebar Swadaya. Jakarta.

http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-roda-empat diakses pada tanggal 11 April 2011 jam 00.30

Irwanto, A. K. 1982. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknik Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor diakses pada tanggal 12 April 2011 jam 22.00

http://nurshuhada2010.com diakses pada tanggal 12 April 2011 jam 01.00

LAMPIRAN

Proses Penanaman Cabe :

 Pengolahan lahan

 Penyemaian

(52)

 Penanaman

 Pemupukan

 Pemberian pestisida

(53)

Gambar

Gambar 2.1: Traktor tangan Keterangan gambar: 1. Lamp 2. Engine 3. Clutch 4. Gearbox 5
Tabel 2.1: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 2 roda
Gambar 2.3: Tenaga penggerak traktor tangan
Gambar 2.6: Tuas persneleng mesin rotary  Tuas persneleng kemudi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alsintan tepat guna untuk tanaman padi meliputi alat dan mesin pengolah tanah, alat tanam, mesin panen, mesin perontok, mesin pengering, Keterbatasan dana untuk memiliki

Informasi teknologi yang disampaikan adalah teknologi pengendalian busuk buah kakao, pengendalian hama tikus, teknologi penggemukan sapi, dan pengolahan kentang pada anggota

Garu piringan yang digunakan sebelum pembajakan untuk memotong sisa tanaman yang tertinggal dipermukaan tanah dan menggemburkan tanah lapisan atas sehingga paliran akan

7.1.3 Analisis Perhitungan Kebutuhan Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Apabila dan analisis teknik dan analisis ekonomjs telah dapat ditentukan satu jenis alat dan mesin yang