9 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
Keberadaan kredit di dalam kehidupan perekonomian memiliki fungsi sebagai berikut (Kasmir, 2002:97) :
a. Meningkatkan daya guna uang,
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
c. Meningkatkan daya guna barang
d. Meningkatkan peredaran barang. e. Salah satu alat stabilitas ekonomi.
f. Meningkatkan kegairahan berusaha
g. Meningkatkan pemerataan pendapat
h. Meningkatkan hubungan internasional
2.1.2 Jenis-Jenis Kredit
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi (Kasmir, 2002:99) antara lain :
a) Dilihat dari segi kegunaan
1. Kredit investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi,
2. Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
b) Dilihat dari tujuan kredit
1. Kredit produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa,
10 3. Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
c) Dilihat dari segi jangka waktu
1. Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja
2. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun,
3. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang memiliki masa pengembalian antara tiga sampai lima tahun.
d) Dilihat Dari Segi Jaminan
1. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud,
2. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.
2.1.3 Unsur-Unsur Kredit
Di dalam suatu kredit terdapat unsur-unsur (Jusuf, 2003:6), yaitu : • Pemberian kredit atau kreditur yaitu bank
• Penerima Kredit yaitu debitur. Penerima kredit ini bisa
merupakan perorangan atau perusahaan (badan usaha)
• Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh
bank
• Perjanjian kredit yang merupakan aturan main dari hubungan ini • Jangka waktu yaitu masa pengembalian kredit, dan
• Bunga atas kredit yang dinikmati pihak kreditur
2.1.4 Likuiditas
2.1.4.1 Pengertian Likuiditas
Penulis mengutip pengertian Likuiditas dari (Hanafi,
2003:77). kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang
11 perusahaan. (Kasmir, 2002:48) Suatu bank dapat dikatakan likuid,
apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua
hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat
ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang
memang layak untuk dibiayai.
2.1.4.2 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
pada saat ditagih. Dengan kata lain dapat membayar kembali
pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat
mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar
rasio ini semakin likuid (Kasmir,2005, 268)
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan
aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar.
2.4.2.3 Pengukuran Rasio likuiditas
Rasio likuiditas juga digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai kewajiban ketika ditagih.
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio
antara lain :
1. Quick Ratio
Quick ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
12 kewajiban kepada para deposannya dengan cash assets yang
dimilikinya. Semakin tinggi quick rasio menunjukkan semakin
tinggi tingkat likuiditas bank.
2. Investing Policy Ratio
Investing policy ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali
kewajiban kepada para deposannya dengan mencairkan
surat-surat berharga yang dimiliki bank. Semakin tinggi Investing
policy ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank.
3. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali
kewajiban kepada para deposannya dengan menarik kembali
kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Semakin
tinggi LDR menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank.
4. Loan to Assets Ratio
Loan to assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit
dari para debitur dengan asset bank yang tersedia. Semakin tinggi
loan to assets ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas
13 5. Cash Ratio
Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan bank untuk membayar
kewajiban-kewajibannya yang sudah jatuh tempo dengan cash asset yang
dimilikinya. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan semakin
tinggi tingkat likuiditas bank.
2.1.5 Profitabilitas
2.1.5.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkan
kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan laba.
Performa manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan
baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi
ataupun maksimal.
2.1.5.2 Rasio Profitabilitas
Menurut Ali (2004:66), “Profitabilitas merupakan indikator dari kemampuan bank untuk mempertahankan kecukupan
modalnya. Jika profitabilitas rendah maka bank tidak akan mampu
menambah permodalannya”. Rasio profitabilitas merupakan rasio
yang digunakan untuk menilai kemampuan bank dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberi ukuran efektif bagi bank. Untuk
mengukur rasio profitabilitas dapat digunakan beberapa rasio antara
14 1. Gross Profit Margin
Gross profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari
operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi gross profit
margin semakin besar tingkat profitabilitas yang dicapai oleh
bank.
2. Net Profit Margin
Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan net income
ditinjau dari sudut operating income-nya. Semakin tinggi net
profit margin semakin besar tingkat profitabilitas yang dicapai
oleh bank.
3. Return on Equity (ROE)
Sutrisno (2002 : 267), “ ROE atau sering disebut Rate of
Return on Net Worth, adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan modal yang dimiliki sendiri,
sehingga ROE disebut sebagai rentabilitas modal sendiri.”
Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank.
4. Return on Asset (ROA)
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva yang
15 tinggi nilai ROA, maka semakin baik kinerja bank dalam
mengelola aktivanya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian mengenai Pemberian Kredit dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Saputra (2009) menunjukkan hasil secara parsial
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah kredit yang diberikan
terhadap ROA dan tidak ada pengaruh antara LDR dengan ROA. Secara
simultan, jumlah kredit yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
Saputra dan Nasution (2009) menunjukkan hasil secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap ROA
dan tidak ada pengaruh antara LDR dengan ROA. Secara simultan, jumlah kredit
yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Makaombohe, dkk (2014) dengan judul penelitian : Rasio Likuiditas Dan
Jumlah Kredit Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Bursa Efek Indonesia
dilakukan lewat website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dengan
memperhatikan dan mengolah Laporan Keuangan Tahunan periode 2009-2012.
Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu
teknik teknik pengambilan sampel di sengaja disertai kriteria. Populasi dalam
penelitian ini adalah 38 bank, dan 10 bank dipilih sebagai sampel. Metode
penelitian yang digunakan adalah Metode Analisis Regresi Berganda. Dengan
16 Profitabilitas (ROA), dan Jumlah Kredit memiliki pengaruh positif terhadap
Profitabilitas. Sedangkan secara simultan Loan to Deposit Ratio dan Jumlah
Kredit berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas sebesar 0,027.
Rahayu (2012) Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan, Tingkat Likuiditas
dan Kecukupan Permodalan Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia, populasi penelitian ini mencakup 31 perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2010. Dari 31 perusahaan
perbankan yang terdaftar, dipilih 20 perusahaan yang tercatat dalam sampel
menggunakan metode purposive sampling sebagai metode seleksi. Data yang
digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dari masing-masing
sampel yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Teknik analisis data yang
digunakan adalah model regresi data panel dengan melihat nilai probabilitas
signifikansinya. Hasil analisis menunjukkan bahwa Jumlah Kredit yang
Diberikan, Rasio Cepat (QR), Rasio Kecukupan Modal (CAR) secara parsial
maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset
(ROA).
Risha (2009) Pengaruh Kredit Yang Diberikan, Likuiditas Dan Kecukupan
Modal Terhadap Profitabilitas, populasi penelitian ini dalah berjumlah 31
perusahaan. Dari 31 perusahaan kemudian dengan menggunakan teknik purposive
sampling maka terpilihlah 28 perusahaan sebagai sampel penelitian ini pada
periode 2008 sampai 2011. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode regresi berganda. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan Kredit
17 berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan
Kecukupan modal (CAR) tidak berpengaruh siginifikan terhadap profitabilitas
(ROA). Dan Kredit yang diberikan, Likuiditas, dan Kecukupan Modal secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Mirza (2012) Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan, Tingkat
Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 yang dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling dengan periode pengamatan
2006-2010, Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukan secara parsial jumlah kredit yang
diberikan berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset sebesar
(0,001), kemudian secara parsial Loan To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh
negatif signifikan terhadap Return On Asset sebesar (0,000). Sedangkan secara
simultan Jumlah Kredit yang diberikan, Loan to deposit ratio terhadap Return on
Asset berpengaruh signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Defri (2012) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan
Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di BEI. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive
sampling sehingga diperolah 57 sampel dari 19 perusahaan perbankan pada
periode pengamatan (2008-2010). Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi perusahaan
perbankan dalam www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah
18 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI, LDR berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dan
BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI. Dan secara simultan semua variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.
Ningrum (2013) Pengaruh Jumlah Kredit Yang Disalurkan, Non Performing
Loan, Capital Adequacy Ratio, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On
Assets Pada Pd. Bpr Bkk Ungaran Tahun 2010-2012. Populasi penelitian ini
adalah Laporan Keuangan PD. BPR BKK Ungaran sejak awal berdiri hingga saat
ini. Sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PD. BPR BKK
Ungaran tahun 2010-2012. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi
linier berganda. Hasil penelitian diperoleh hasil jumlah kredit yang disalurkan,
Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets di PD. BPR BKK
Ungaran. Sedangkan secara parsial jumlah kredit yang disalurkan berpengaruh
positif signifikan terhadap Return On Assets dengan nilai 0,034, Non Performing
Loan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Return On Assets dengan
nilai 0,032, Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif secara signifikan
terhadap Return On Assets dengan nilai 0,047, dan Loan to Deposit Ratio
19 Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti Variabel Tahun
Penelitian
2009 pengaruh positif dan
signifikan antara jumlah
kredit yang diberikan
berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
Terhadap Profitabilitas
2014 Bahwa Likuiditas
(LDR) memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA), dan Jumlah Kredit memiliki
20
2012 Bahwa Jumlah Kredit
yang Diberikan, Rasio Return On Asset (ROA). 4) Viony Gita
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) dan
21 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
diberikan berpengaruh
positif signifikan
terhadap Return On
Asset, kemudian secara
parsial Loan To Deposit
Ratio (LDR) berpengaruh
positif signifikan
terhadap Return On Asset
Sedangkan secara
simultan jumlah kredit
yang diberikan dan LDR
berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset
(ROA).
6) Defri (2012) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI
2012 Bahwa CAR
berpengaruh positif dan
tidak signifikan
terhadap ROA, LDR
berpengaruh positif dan
tidak signifikan
terhadap ROA, dan
BOPO berpengaruh
22 Assets Pada Pd. Bpr Bkk Ungaran Tahun 2010-2012
2013 Jumlah kredit yang
disalurkan, Non
Performing Loan, Capital
Adequacy Ratio, dan
Loan to Deposit Ratio
berpengaruh signifikan
Return On Assets, Non
Performing Loan
Assets, dan Loan to
23 berpengaruh positif
signifikan terhadap
Return On Assets.
2.3 Kerangka Konseptual
Jumlah kredit yang diberikan, tentunya akan menghasilkan pendapatan bunga
kredit bagi setiap perusahaan perbankan, jadi dengan kata lain apabila jumlah
kredit yang diberikan nilainya mengalami kenaikan, maka pendapatan bunga
kredit nilainya juga akan semakin besar, dan pada akhirnya profitabilitas yang
akan dicapai juga semakin besar nilainya. Tingkat likuiditas yang dalam penelitian
ini diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio, biasanya digunakan para
nasabah. Likuiditas sebagai suatu indikator untuk menilai kemampuan setiap
perusahaan perbankan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan harta lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang
bersangkutan, dimana dalam hal ini jika tingkat likuiditas dari suatu perusahaan
bagus/tinggi, tentunya para nasabah akan semakin percaya untuk mempergunakan
jasa-jasa di bidang keuangan yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri,
sehingga dengan naiknya intensitas dari penggunaan jasa-jasa keuangan yang
disediakan oleh setiap bank inilah, tentunya akan menentukan tingkat
24 Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
H1
H3
H2
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yang
masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
1. H1: Jumlah kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap
profitabilitas perusahaan
2. H2: Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas
perusahaan
3. H3: Jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh
secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan Jumlah Kredit (X1)
Tingkat Likuiditas (X2)