SKRIPSI
TRI RESTU PAMUDJI
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI
ETANOL DAUN Coleus scutellarioides
TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lembar Pengesahan
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL
DAUN Coleus scutellarioides
TERHADAP BAKTERI
Staphylococcus aureus
DENGAN METODE
BIOAUTOGRAFI
USULAN SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2016
Oleh :
TRI RESTU PAMUDJI NIM : 201210410311214
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah membantu perjuangan beliau dalam mensyiarkan ajaran Islam di muka bumi ini. Sehingga tugas akhir yang berjudul “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL DAUN
Coleus scutellarioides L. Benth TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat terakhir yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1), pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 2. Drs. Uswatun Chasanah, Apt., M.kes.dan Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt.,
sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.
3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti program sarjana.
5. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt., selaku kepala laboratorium farmasi dan dr. Hawin Nurdiana, M. Kes. selaku kepala laboratorium Biomedik PPD UMM, yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat. Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi dan Laboratorium Biomedik, Mbak Bunga, Mba Fat dan Pak Joko atas segala bentuk bantuan dan kerja samanya selama penelitian.
7. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak Sukotjo dan Ibu Neneng Herawati, atas doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anaknya serta segala bentuk motivasi dan dukungan luar biasa yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai di tingkat perguruan tinggi.
8. Untuk kedua kakakku tersayang Dwi Okky Sukawaty dan Rini Anggraeni, atas doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan adiknya.
9. Untuk Sahabat-sahabat SMA, Thursina, Murti, Hasbullah, Dayat, Endah, Donny, yang sudah memberikan dukungan dan doanya.
10. Untuk teman-teman luar biasa Nabila, Atikah, Anita, Mumut, Agung Tri, Agung Permata, Bima, Ahya, Brawijaya, Bayu, Nehar, Arisa, Defry, dll yang sudah membuat 4 tahun perkuliahan saya menjadi luar biasa.
11. Untuk teman-teman lemes Mustika Sri, Novi Arifani, Inne, Navisa, Erwin, Yudha yang sudah memberikan support atas kelancaran skripsi ini.
12. Untuk Dhiyaa Anis Tsaabitah yang sudah ikhlas untuk selalu menjemput saya kuliah setiap hari.
13. Untuk teman-teman skripsi miana Ahya, Bayu, Rikke, Nita, Irma, Chycy, Lisa, Ratna , terima kasih karena saya sudah dipertemukan dengan mereka yang sangat luar biasa tanpa bantuan kalian skripsi ini tidak dapat terlaksana dengan baik.
Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamain
Wassalamu’alaikum, warohmatullahi wabarokaatuh
Malang, 19 Juli 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PENGUJIAN……….iii
KATA PENGANTAR………iv
RINGKASAN………vii
ABSTRACT………ix
ABSTRAK………...x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL……….……xvi
DAFTAR LAMPIRAN ………...……...……...xvii
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian……….4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..5
2.1 Tanaman Coleus scutellarioide………5
2.1.1 Klasifikasi Tanaman ………...5
2.1.2 Morfologi Coleus scutellarioide………..5
2.1.3 Khasiat Dan Kandungan kimia tanaman Coleus scutellarioides……….6
2.2 Ekstraksi ………...7
2.2.1 Pengertian Ekstraksi ………...7
2.2.2 Pemilihan Metode Ekstraksi………7
2.3 Deskripsi Mikroba……….9
2.3.1 Klasifikasi dan Morfologi………9
2.3.2 Patogenesis dan Patologi………...11
2.3.3 Uji Kualitatif Staphylococcus aureus………12
2.5 Obat sintesis………..………...……...13
2.5.1 Kloramfenikol………13
2.5.2 Aktivitas Antimikroba………...…15
2.5.3 Farmakokinetika………15
2.5.4 Penggunaan Klinis……….16
2.6 Aktivitas Antibakteri Senyawa Metabolit Sekunder………..16
2.6.1 Alkaloid……….16
2.6.2 Flavonoid………...………...17
2.6.3 Saponin……….……….17
2.6.4 Tanin……….17
2.6.5 Terpenoid ……….18
2.7 Pengujian Daya Antibakteri ………..18
2.8 Perhitungan Bakteri Standard McFarland………..22
2.8 Kromatografi Lapis Tipis………...23
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL………24
3.1 Bagan Kerangka Konseptual………...24
3.2 Uraian Kerangka Konseptual………..25
BAB IV METODE PENELITIAN………27
4.1 Lokasi Penelitian ... 27
4.2 Alat Penelitian ... 27
4.2.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ... 27
4.2.2 Proses Ekstraksi ... 27
4.2.3 Pengujian Bioautografi ... 27
4.2.4 Identifikasi Profil KLT ... 28
4.3 Bahan Penelitian ... 28
4.3.1 Bahan Uji ... 28
4.3.2 Proses Ekstraksi ... 28
4.3.3 Pengujian Bioautografi ... 28
4.3.4 Identifikasi Senyawa dengan KLT ... 28
4.4 Sterilisasi Bahan dan Alat ... 29
4.4.1 Sterilisasi Kering ... 29
4.5 Metode Penelitian ... 30
4.5.1 Rancangan Penelitian ... 30
4.5.2 Kerangka Operasional ... 30
4.6 Variabel Penelitian ... 31
4.6.1 Variabel Bebas... 32
4.6.2 Variabel Terikat ... 32
4.7 Definisi Operasional ... 32
4.8 Prosedur Kerja ... 32
4.8.1 Pembuatan Simplisia ... 32
4.8.2 Proses Ekstraksi Bahan Uji dengan Pelarut Etanol ... 32
4.8.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT ... 33
4.8.4 Identifikasi Komponen Senyawa ... 34
4.8.5 Preparasi Media ... 34
4.8.6 Preparasi Bakteri ... 34
4.8.7 Perhitungan Bakteri Standard McFarland …….………...35
4.8.7 Pengujian Bioautografi ... 36
4.8.8 Analisis Data ... 36
BAB V HASIL PENELITIAN………..……37
5.1 Determinasi Daun Coleus scutellarioides………...37
5.2 Serbuk Simplisia Daun Coleus scutellariodes………37
5.3 Ekstrak Etanol Daun Coleus Scutellarioides………..38
5.4 Identifikasi Senyawa Ekstra Etanol Daun Coleus Scutellarioides…….39
5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid………..……….39
5.4.2 Identifikasi Senyawa Steroid/Terpenoid……….………..40
5.4.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid………40
5.4.4 Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tani………...41
5.4.5 Identifikasi Senyawa Saponin………...42
5.4.6 Pengukuran Nilai Rf dari KLT………..43
5.5 Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Coleus Scutellarioides dengan metode Bioautografi terhadap Staphylococcus aureus…………..……..43
BAB VI PEMBAHASAN……….…….46
7.1 Kesimpulan……….53
7.2 Saran………53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tanaman Coleus scutellarioide ... 5
2.2 Scanning elektron mikrograf dari S. aureus ... 10
2.3 Kloramfenikol... 14
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 23
4.1 Skema Kerangka Operasional ... 28
4.2 Bagan Alir Proses Esktraksi Daun Coleus scutellarioide dengan pelarut Etanol ... 33
4.3 Bagan Perhitungan bakteri Standard Mcfarland……… 4.4 Bagan Prosedur Pengujian Boautografi... 35
5.1 Daun Coleus scutellarioides basah (A), daun Coleus scutellarioides kering (B), serbuk simplisia daun Coleus scutellarioides (C)………...37
5.2 Ekstrak kental daun Coleus scutellarioides………....…38
5.3 Hasil identifikasi senyawa alkaloid dengan kromatografi lapis tipis ……....39
5.4 Hasil identifikasi senyawa terpenoid dengan kromatografi lapistipis (KLT) dan reaksi warna……….40
5.5 Hasil identifikasi senyawa flavonoid dengan kromatografi lapis tipis……...41
5.6 Hasil identifikasi senyawa polifenol dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan reaksi warna……….42
5.7 Hasil uji buih senyawa saponin ekstrak daun Coleus scutellarioides………42
5.8 Noda yang digunakan untuk pengujian bioautografi denga fase diam Silika Gel TLC F254 dan fase gerak N-heksan : Etil asetat (7,5:2,5) penambahan 3 tetes asam formiat………..44
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Rata- rata Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Mayana terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
aureus…………...6 Tabel 2.1 Standar Kekeruhan menurut McFarland………..…..22 Tabel 5.1 Pengukuran Derajat Kehalusan Serbuk Simplisia Daun Coleus
Scutellariodes……….37 Tabel 5.2 Nilai Kadar Air Simplisia Serbuk Daun Miana……….38
Tabel 5.3 Hasil KLT dari Ekstrak Etanol Daun Coleus scutellarioides dengan
Eluen N-Heksana : Etil Asetat (3 tetes as.formiat)………43
Tabel 5.4 Hasil Uji Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Coleus scutellarioides
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar riwayat hidup ... 58
2. Surat Pernyataan ... 59
3. Surat Determinasi Tanaman ... ………..…60
4. Surat Bakteri I ………...61
5. Surat Bakteri II………..62
6. Pembuatan Larutan Standar McFarland 108 cfu/ml……… . …………63
7. Perhitungan………64
8. Percobaan Konsentasri 2 kapiler ( 10 µl )………..65
9. Hasil Identifikasi Golongan Senyawa………66
10. Hasil Pewarnaan Gram positif………..67
11. Data Hasil Pengukuran Zona Hambat Uji Bioautografi………...68
12. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol………..69
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan
µl = mikroliter
µm = micrometer
BaCl2 = Barium klorida
CFU = Coloni Forming Unit
cm = centimeter
dkk = dan kawan-kawan
DNA = Deoxyribose Nucleic Acid
Dpl = Diatas Permukaan air laut H2O2 = Hidrogen peroksida
H2SO4 = Asam Sulfat
HgCl2 = Merkuri Klorida
KBM = Kadar Bunuh Minimal
Ket. = keterangan
kg = kilogram
KHM = Kadar Hambat Minimal
KLT = Kromatografi Lapis Tipis
ISPA = Infeksi Saluran Pernafasan Akut
L = liter
LAF = Laminar Air Flow
mg = miligram
ml = milliliter
mm = milimeter
MIC = Minimum Inhibitor Concentration
NA = Nutrien agar
NaCl = Natrium Klorida
Nm = nanometer
No. = Nomor
Rf = Rutherfordium
RNA = Ribonucleic Acid
rpm = rotation per minute
SD = Standar Deviasi
Tinct. = Tincture
TLC = Thin Layer Chromatography
Tts = tetes
UV = Ultra Violet
54
DAFTAR PUSTAKA
Abdallah, E.M. 2015. Antibacterial Properties of Leaf Extracts of Moringa oleifera Lam. Growing in Sundan. Journal of Advantaces in Medical and
Pharmacheutical Sciences Vol. 5 No. 1 p. 1-5
Abdul Haris, Arnia, dan Shinta Werorilangi. 2013. Uji Antibakteri Patogen Ekstrak Sponge Menggunakan Metode High Troughput Screening (HTS) dengan indikator MTT (3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5-diphenyltetrazolium bromide). Makassar : Jurnal Penelitian
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta
Anonim, 2014. Dalynn Biological. Catalogue No. TM50-TM60. USA
Arista, M., 2013. Aktivitas Antioksidan Esktrak Etanol 80 % dan 96 % Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 2, p. 1-14.
Betina, V., 1972. Pharmaceutical Applications of Thin Layer and Paper
Chromatography. Amsterdam
Chithrashree, C., Srinivas. 2014. Antimicrobial, Phytochemical and Antioxidant Study of Hydroalcoholic Extracts of Coleus caninus (roth) vatke. Int. J.
Pharm. Sci. Rev. Res., 27(1), July – August 2014; Article No. 52, Pages:
288-291. India
Choma, I. (2010). The Use of Thin-Layer Chromatography with Direct
Bioautography for Antimicrobial Analysis. LCGC Europe, Vol 18, No. 9.
Kamis, 01 September 2005. http://www.chromatographyonline.com/use-thin-layer-chromatography-direct-bioautography-antimicrobial-analysis. Diakses tanggal 11 Desember 2015.
Cowan, M.M., 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Reviews. Vol. 12 No. 4, p. 564–582
Dalimarta, S. 2000. Atlas Tumbuhan Indonesia. Jilid ke-2. Jakarta : Trubus Agriwidya
Deby A. Mpila, Fatimawali, Weny I. Wiyono, 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayan (Coleus atropurpureus [L] Benth) Terhadap
Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa
Secara In-vitro.Jurnal Penelitian.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat Cetakan pertama. Jakarta : Direktorat Jendral Pengawas
55
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Cetakan Keenam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Distantina S, Rachmawati A. D, dan Eka F. L. 2008. Jurnal Rekayasa Proses : Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel Agar – agar dari Rumput Laut
Gracilariaverrucosa. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Elisabeth Arundhina, C. J. Soegihardjo, B. Boy Rahardjo Sidharta. 2014. Aktivitas Ekstrak Eatnol Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) Sebagai Antijamur Terhadap Candida albicans dan Pityrosporum ovale Secara In vitro. Yogyakarta : Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Fauzana, D.L., 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Bogor : Skripsi Program Sarjana.
Gupte, S., 1990, “Mikrobiologi Dasar”, Alih bahasa: Suryawidjaja, J.E., Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Gyawali, R., Ibrahim, S. A.. 2014. Natural Product as antimicrobial agents. Food Control : Elsevier.
Hadisahputra, S., Harahap, U. 1994. Biokimia Dan Farmakologi Antibiotik. USU Press, Medan. Hlm 38-39.
Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia. Edisi ke dua.Bandung : ITB.
Harborne, J.B., 1996. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan. Bandung : ITB Press.
Jawetz E, Melnick JL., Adelberg EA, 2007. Mikrobiologi Untuk Profesi
Kesehatan, edisi 23, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Jawetz, E., Melnick, J., Adelberg, E., Setiawan, I,. Bonang, dr. Gerard., 1996.
Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 20, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC, hal 234-241.
Katzung, B.G. (2004). Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 3 Edisi 8. Penerjemah dan editor: Bagian Farmakologi FK UNAIR. Penerbit Salemba Medika, Surabaya. Hlm 37-41.
Katzung, G. Bertram, 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi keenam, EGC,Jakarta
Kementrian Kesehatan RI, 2011. Peraturan Menteri Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
56
Kurniawan, Dwi. 2015. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Terhadap Candida albicans Secara In vitro. Jakarta : Skripsi Program Sarjana.
Lenny, Sovia. 2006. Senyawa Terpenoida dan Steroida. Medan : Karya Ilmiah Madigan, M. T., and Martinko, J. M., (2006), Biology of Microorganisms,
Prentice-Hall, New Jersey
Majidah, D., Fatmawati, D.W.A., Gunadi, A., 2014. Daya Antibakteri Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens L.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans sebagai Alternatif Obat Kumur. Jember : Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
Mc Cabe, W.L., 2005. Unit Operations of Chemical Engineering, 5th ed.New York:Mc Graw-Hill
Merck. 2005. Microbiology Manual, 18th Edition, Darmstatd, Federal Republic
of Germany, 164-166, 370-371, 387, 502.
Narwal, S. 2009. Identification and Characterization of Allechemical/Natural
Product. USA : Science Publishers.
Ngaisah, S., 2010, Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri
Daun Sirih Merah Piper crocatum Ruis & Pav Asal Magelang, FMIPA
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Nuria, Cut., 2009, Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) terhadap bakteri staphylococcus aureus , Escherechia coli dan Salmonela typhi , Jurnal uji antibakteri , 5 (2), h 10-12.
Nuria, M.C., Faizatun, A., Sumantri. (2009). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922 dan Salmonella typhi ATCC 1408. Mediagro, Vol. 5, N0. 2, Hal 26 – 37. Nurwidodo. 2006. Pencegahan dan Promosi Kesehatan Secara Tradisonal. Jurnal
Humanity. 1(2): 96-105.
Onyekaba TU, Omojate CG and Anowi FC. 2013. Phytochemical screening and investigations of antibacterial activities of various fractions of the ethanol leaves extract of Moringa oleifera Lam (Moringaceae). International Journal of Pharmaceutical, Chemical and Biological
Sciences Vol. 3 No. 3 p. 962-973.
57
Ramalakshmi, P., Subramanian, N., Saravanan R. 2014.Antimicrobial Activity Of
Coleus amboinicus On Six Bacterial Strain. International Journal of
Current Research Vol. 6, Issue, 11, pp.9909-9914. India.
Rashmi S. K., Shanta B., Kanika K. 2011.Coleus aromatics Benth A Nutritive Medicinal Plant Of Potential Therapeutic Value. International Journal of
Pharma and Bio Sciences Vol 2/ Issue 3. India
Rosidah N. A., Pujiana E.L., Pudji A. 2014. Daya Antibakteri Ekstrak Daun Kendal (Hippobroma longiflora [L] G. Don) terhadap pertumbuhan
Streptococcus mutans. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa Universitas Jember.
Rustaman, dkk. 2000. Analisis Fitokimia Tumbuhan di Kawasan Gunung
Simpang Sebagai Penelaahan Keanekaragaman Hayati. Bandung :
Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.
Sutton, S. 2011. Determination of Inoculum for Microbiological Testing. Summer Vol. 15 Number 3
Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991, Inventaris Tanaman Obat
Indonesia, edisi kedua, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Sylvia T, Pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga
Tortora, Kunke, Case. 2001. Microbiology an introduction. 6th edition. America: Addison Wesley Longman, Inc. P.593 – 595, 578 – 579, 454 – 455, 339 – 341, 340, 340
Utami, E. R., 2012. Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi. Saintis. Vol. 1 No. 1, p. 128.
Wattimena,JR dan Elin Yuilinah S. 1990. Fisiologi Manusia II Sistem Transfort
dan Metabolisme. ITB : Bandung.
Wheeler and Volk, 2003, Mikrobiologi dasar I, edisi revisi, Erlangga, Jakarta Weigelt, J.A. 2007. MRSA.Informa Healthcare USA : 1-300.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan. Dimana saat ini tingkat kesehatan menghadapi tantangan yang sangat berat. Hal ini disebabkan oleh tingkat biaya kesehatan yang cenderung meningkat, seperti harga obat- obatan dan biaya layanan dokter/rumah sakit yang semakin memperburuk kualitas hidup dan kesehatan masyarakat (Nurwidodo, 2006).
Salah satu masalah kesehatan yang terdapat di Indonesia berupa penyakit infeksi, ini ditunjukan Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun (2007) penyebab utama kematian antara lain, 28,1 % disebabkan oleh penyakit infeksi dan parasit, 18,9 % disebabkan oleh penyakit vaskuler, dan 15,7 %
disebabkan oleh penyakit pernafasan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2013)
menyatakan bahwa perkembangan penyakit infeksi di Indonesia dapat dilihat dari beberapa data penyakit infeksi seperti Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) memiliki angka prevalensi sebesar 25 %, pneumonia memiliki insiden 1,8 % dan prevalensi 4,5 %, hepatitis memiliki angka prevalensi dua kali lebih tinggi pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2007 yakni 1,2 %, sedangkan untuk diare memiliki insiden dan prevalensi pada semua umur di Indonesia adalah 3,5 % dan 7,0 %. Pengobatan infeksi dengan kombinasi berbagai antimikroba yang semula dipercaya sebagai obat yang mampu memusnahkan bakteri dan jamur penyebab infeksi ternyata juga menimbulkan permasalahan baru yaitu munculnya bakteri dan jamur yang multiresisten. Keadaan tersebut mendorong para peneliti mencari obat baru yang lebih efektif untuk mengatasi infeksi tersebut (Pelezer dkk, 1998).
Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh bakteri patogen yang berbahaya bagi sel inangnya (Ngaisah, 2010). Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit infeksi pada hewan dan manusia adalah golongan stafilokokus.
2
tersusun dalam rangkaian tak beraturan seperti anggur. Bakteri ini mudah tumbuh pada berbagai perbenihan dan mempunyai metabolism aktif, meragikan karbohidrat, serta menghasilkan pigmen yang bervariasi dari putih sampai kuning tua. Beberapa di antaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia; lainnya menyebabkan pernanahan, abses, berbagai infeksi piogen, dan
bahkan septicemia yang fatal (Jawetz, 1995). Genus Staphylococcus terdiri dari
sekurangnya 30 spesies. Tiga spesies utama yang penting secara klinik adalah
Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus
saprophyticus. Staphylococcus aureus merupakan pathogen utama bagi manusia.
Hampir setiap orang akan mengalami beberapa tipe infeksi Staphylococcus aureus
sepanjang hidupnya, bervariasi dalam beratnya mulai dari keracunan makanan atau infeksi kulit ringan sampai infeksi berat yang mengancam jiwa.
Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba antara lain salah satunya antibakteri/antibiotik. Secara umum penyakit infeksi dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi antibiotik. Lebih dari separuh pasien di rumah sakit menerima antibiotik sebagai pengobatan atau profilaksis. Sekitar 80% konsumsi antibiotik dipakai untuk kepentingan manusia dan sedikitnya 40% berdasar indikasi yang kurang tepat, misalnya infeksi virus seperti influenza, hepatitis, ataupun demam berdarah dengue (Permenkes, 2011; Utami, 2012). Tetapi bakteri ini secara luar biasa terus berevolusi dan mengembangkan dirinya sendiri untuk lebih maju daripada
kemajuan terapi infeksi yang disebabkan bakteri ini. Awalnya Staphylococcus
aureus resisten terhadap penicillin, lalu sekarang methicillin dan golongan cephalosporins menjadi antibiotik yang tidak poten terhadap bakteri ini. Bahkan
vancomycin yang dipakai sebagai drug of choice untuk infeksi yang disebabkan
Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methicillin mulai dikhawatirkan
akan menjadi tidak poten seiring terus berevolusinya Staphylococcus secara
genetik (Weigelt, 2007).
3
merupakan sumber yang baik dari berbagai senyawa, seperti senyawa fenolik, terpenoid, senyawa nitrogen yang mengandung, vitamin, dan metabolit sekunder yang memiliki antioksidan, antimikroba, anti-inflamasi, antitumor, antimutagenik, anti-karsinogenik dan diuretik (Rashmi, 2011).
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antimikroba yaitu
mayana (Coleus scutellarioides) sebab kandungan kimia yang terdapat pada daun
Coleus scutellarioides yaitu saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Untuk mendapatkan ekstrak dari suatu tanaman obat diperlukan proses ekstraksi, proses ekstraksi adalah proses pemisahan secara difusional satu ataubahkan beberapa bahan yang berasal dari suatu padatan atau cairan menggunakan bantuan pelarut. Berdasarkan prinsip dan cara pelarutan serbuk simplisia atau cara pengontakan padatan dengan pelarut, ekstraksi dibedakan menjadi maserasi / dispersi dan perkolasi / imersi (Mc. Cabe, 2005).
Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mayana dengan menggunakan metode difusi agar yang dilakukan oleh Deby, dkk,. (2012). Hasil dari penelitian tersebut adalah ekstrak etanol daun mayana
mampu menghambat pertumbuhan bakteri S aureus dengan konsentrasi 20 %, 40
% dan 80 %.
Mengacu pada penelitian sebelumnya maka dilakukan penelitian lanjutan
untuk mengetahui komponen senyawa yang terdapat pada daun Coleus
scutellarioides yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan
metode bioautografi. Daun Coleus scutellarioides akan diektraksi dengan
berbagai macam pelarut berdasarkan kepolarannya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui komponen aktif yang bertanggung jawab sebagai antibakteri.
Berdasarkan uraian diatas, maka pada penelitian ini akan dilakukan
pengujian aktivitas antimikroba fraksi etanol dari daun Coleus scutellarioides
terhadap Staphylococcus aureus dan akan diketahui senyawa yang memiliki
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah aktivitas antibakteri komponen senyawa kimia yang
terdapat pada fraksi etanol daun Coleus scutellarioides terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dengan metode bioautgrafi yaitu Rf
0,30 = flavonoid, Rf 0,63 = Alkaloid, Rf 0,71 = Polifenol yang dilihat dari diameter zona hambatnya?
2. Golongan senyawa aktif apakah yang terdapat pada ekstrak etanol
daun Coleus scutellarioides dengan metode bioautgrafi yaitu Rf 0,30 =
flavonoid, Rf 0,63 = Alkaloid, Rf 0,71 = Polifenol yang memiliki
aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak etanol 96 % dari daun Coleus
scutellarioides terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode bioautografi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk memperoleh data diameter zona hambat senyawa pada ekstrak
etanol 96% daun Coleus scutellarioides.
2. Untuk memperoleh data golongan senyawa yang memiliki aktivitas
sebagai antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk digunakan sebagai data ilmiah tentang penggunaan daun
mayana sebagai antimikroba dalam bidang ilmu pengetahuan dan pengobatan tradisional.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa daun mayana
(Coleus scutellarioides) mempunyai kasiat sebagai obat penghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
3. Meningkatkan upaya pengunaan bahan alam terutama sebagai obat