• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max L. (Merrill)) Dengan Pemberian Pupuk Organik Cair

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max L. (Merrill)) Dengan Pemberian Pupuk Organik Cair"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

View My Stats HOME ABOUT LOG IN REGISTER SEARCH

CURRENT ARCHIVES WEB USU TIM EDITOR KIRIM

ARTIKEL PANDUAN PENULIS PENYATAAN PRIVASI ETIKA

PUBLIKASI PENGARSIPAN PENAPISAN PLAGIARISME

LISENSI PENYATAAN HAK CIPTA

Home > Archives > Vol 2, No 2 (2014)

Vol 2, No 2 (2014)

Table of Contents

Articles

PERBAIKAN SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR B KECAMATAN PANCUR BATU DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPERNASA DAN ROCKPHOSPHIT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP

PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

PDF

Evan Sanjaya Sipayung, Gantar Sitanggang, Muhammad M. B Damanik

UJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata

PDF

Mazidah Ulfa, Toga Simanungkalit, Irsal Irsal EFISIENSI PEMUPUKAN P TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH ANDISOL DAN ULTISOL

PDF

Ardian Tambunan, Fauzi Fauzi, Hardy Guchi PEMETAAN STATUS UNSUR HARA FOSFOR DAN KALIUM DI PERKEBUNAN NANAS (Ananas comosus L. Merr) RAKYAT DESA PANRIBUAN KECAMATAN DOLOK SILAU KABUPATEN SIMALUNGUN

PDF

Muhammad Afwan Hadi, Razali Razali, Fauzi Fauzi

UJI PEMBERIAN PEG 6000 TERHADAP MORFOLOGI BENIH KARET (Hevea

brassiliensis, Muell-Arg.) TANPA CANGKANG SETELAH PENYIMPANAN

PDF

Muhammad Husni, Charloq Charloq, B

(4)

Journal Help Siagian

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK NPK DAN HAYATI

PDF

Indah permata Sari Siagian, Balonggu Siagian, Jonatan Ginting

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Me

PDF

Manahan Manahan, Lollie Agustina P. Putri, Yusuf Husni

PENGGUNAAN Beauveria bassiana DAN Bacillus thuringiensis UNTUK

MENGGENDALIKAN Plutella xylostella L. (Lepidoptera; Plutellidae) DI LABORATORIUM

PDF

Ria Febrika1*, Syahrial Oemry2, Mena Uly Febrika, Syahrial Oemry, Uly Uly Tarigan PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK

PDF

Fitri Anisyah, Rosita Sipayung, Chairani Hanum

UJI EFEKTIFITAS Trichoderma harzianum DENGAN FORMULASI GRANULAR RAGI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus

(Swartz:fr.) van Ov) PADA TANAMAN KARET DI PEMBIBITAN

PDF

Marah Halim Pulungan, Lahmuddin Lubis, Fatimah Zahara, Zaida Fairuzah

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. (Merill.)) DI LAHAN KERING TERHADAP

PEMBERIAN BERBAGAI SUMBER N

PDF

Irma Afriyanti, Asil BaruS, Yaya Hasanah UJI DAYA PREDASI Forficula sp. (Dermaptera : Forficulidae) dan Dolichoderus sp. (Hymenoptera : Formicidae) TERHADAP HAMA PERUSAK PUCUK KELAPA Brontispa Longissima Gestro (Coleoptera : Chrysomelidae) di

LABORATORIUM

PDF

Dona Monica Br Bangun, Syahrial Oemry, Mukhtar Iskandar Pinem

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URINE KELINCI

PDF

Anita Lydia Beta Simamora, Toga Simanungkalit, Jonis Ginting

RESPONS PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN NPK PADA TANAMAN BIWA ( Eriobotrya japonica Lindl. ) DI MAIN NURSERY

PDF

(5)

TANGGAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN AIR PADA BERBAGAI KAPASITAS LAPANG

PDF

Ichsan Destari Purba, Irsal Irsal, Jasmani Ginting

DAYA PREDASI Rhynocoris fuscipes F.

(Hemiptera:Reduviidae) TERHADAP ULAT API Setothosea asigna E. (Lepidoptera:Limacodidae) DI LABORATORIUM

PDF

Edi Kembaren, Darma Bakti, Lahmuddin Lubis2

PENGARUH PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TEMBAKAU (Nicotiana tabaccum L.) DI LAPANGAN

PDF

Parulian Sinaga, Edison Purba, Jonis Ginting PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH DENGAN PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA FREKUENSI PEMBUMBUNAN YANG BERBEDA

PDF

Michael Sembiring, Rosita Sipayung, Ferry E. Sitepu

UJI EFEKTIFITAS NEMATODA

ENTOMOPATOGEN SEBAGAI PENGENDALI PENGGEREK PUCUK KELAPA SAWIT (Oryctes rhinoceros L.) (Coleoptera: Scarabaidae) DI LABORATORIUM

PDF

Selly Khairunnisa, Mukhtar Iskandar Pinem, Fatimah Zahara

PENENTUAN STRUKTUR FORMULA MINERAL LIAT PADA INCEPTISOL DI LAHAN KAMPUS BARU USU KWALA BEKALA

PDF

Naomi Eirene Matondang1, Purba Purba, Jamilah Jamilah

PERTUMBUHAN DAN AKUISISI N, P, K BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

SISTEM SINGLE STAGE DENGAN PERLAKUAN MEDIA TANAM LIMBAH KELAPA SAWIT

PDF

Ahmad Rodian Habibi Nasution, Jonatan Ginting, Toga Simanungkalit

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine Max L. (MERILL)) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

PDF

Dyah Karunia Sari, Yaya Hasanah, Toga Simanungkalit

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L. (Merill)) DI LAHAN KERING TERHADAP INOKULASI

Bradyrhizobium japonicum YANG DIINDUKSI GENISTEIN DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

(6)

Yuda P Surbakti1, Yaya Hasanah, Lisa Mawarni

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA JARAK TANAM YANG BERBEDA

PDF

Fristy Rebecca Hasianta Sitohang, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, Lollie Agustina P. Putri DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN Mucuna bracteata MELALUI PEMATAHAN DORMANSI DAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN (GA3)v

PDF

Hardianti Putri Sari, Chairan Hanum, Charloq Charloq

RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS TIMUN (Cucumi s sat i vus L. ) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

PDF

Vernando Simanullang, Mbue Kata Bangun, Hot Setiado

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA BERBAGAI

PERBANDINGAN MEDIA TANAM SOLID DECANTER DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA SISTEM SINGLE STAGE

PDF

Syukri Habibi Nasution, Chairani Hanum, Jasmani Ginting

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) URBAN) TERHADAP WAKTU PEMANGKASAN DAN JARAK TANAM

PDF

Ferdinandus DM. Panggabean, Lisa Mawarni, T. Chairun Nisa

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PDF

Romayarni Saragih, B. Sengli J. Damanik, Balonggu Siagian

UJI EFEKTIVITAS NUCLEAR POLYHEDROSIS VIRUS (NPV) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BATANG JAGUNG Ostrinia furnacalis Guenee (LEPIDOPTERA:PYRALIDAE) PADA BERBAGAI INSTAR DI LABORATORIUM

PDF

Tri Yaninta Ginting, Syahrial , Oemry, Mukhtar Iskandar Pinem

INVENTARISASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT DAUN PALEM RAJA (Roystonea elata Bartr.) TAMAN KOTA MEDAN

PDF

Sarah Valentina N., Mukhtar Iskandar Pinem, Lahmuddin Lubis

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.)

(7)

Abudzar Muharam Miraza, Meiriani Meiriani, Ferry Ezra Sitepu

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN DAN

KOMPOSISI COMPOST TEA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DIPERKAYA Azotobacter

TERHADAP PRODUKSI SAWI

PDF

Jannerson Munthe, Erwin Masrul, T. Sabrina PENGARUH BERBAGAI DOSIS DAN CARA APLIKASI PUPUK UREA TERHADAP

PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA TANAH INCEPTISOL MARELAN

PDF

Srie Elvhi Febri Yanti, Erwin Masrul, Hamidah Hannum

INVENTARISASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN KRISAN (Chrysanthenum morifolium) DI KECAMATAN BERASTAGI, KABUPATEN KARO, SUMATERA UTARA

PDF

Lisnawita Lisnawita Daniel Erikson

Hutabarat1*, Lisnawita2, Lahmuddin Lubis2, Lahmuddin Lubis2, Daniel Erikson Hutabarat PENGGUNAAN RUMPUT LAUT LAUT

(Sargassum polycystum) SEBAGAI BAHAN PUPUK CAIR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN N,P,K,Ca,Mg TANAH ULTISOL DANPRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L. ) ORGANIK

PDF

Ricky Ricky Ambarita, Alida Lubis, Hardy Guchi,

PENGARUH PEMATAHAN DORMANSI SECARA FISIK DAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN BERKECAMBAH BENIH MUCUNA (Mucuna bracteata D.C)

PDF

Retno Puji Astari, Rosmayati Rosmayati, Eva Sartini

UJI EFEKTIVITAS Trichoderma harzianum DAN PEMBERIAN ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT LANAS (Phytophtora nicotianae de Hann ) PADA TANAMAN TEMBAKAU DELI

PDF

Indra Hardian Matondang, Lahmuddin Lubis, Mukhtar Iskandar

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK P DAN K

PDF

Fredrik Dynata Simanungkalit, Mbue Kata Bangun, Isman Nuriadi

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI PADA BERBAGAI MEDIA TANAM

PDF

Willy Andrew Tambunan, Rosita Sipayung, Ferry Ezra Sitepu

(8)

SAWAH AKIBAT PEMBAKARAN JERAMI Annisa Tommy, Mukhlis Mukhlis, Benny Hidayat

UJI KETAHANAN BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN KARET TERHADAP PENYAKIT Corynespora cassiicola DAN Colletotrichum gloeosporioides DI KEBUN ENTRES SEI PUTIH

PDF

Intan Purnamasari, Lahmuddin Lubis, Maryani Cyccu Tobing, Zaidah Fairuzah IDENTIFIKASI HORISON ARGILIK DENGAN METODE IRISAN TIPIS PADA ULTISOL DI ARBORETUM USU KWALA BEKALA

PDF

Christian Natanael Tarigan, Purba Marpaung, Kemala Sari Lubis

PENGARUH PERIODE PANEN TERHADAP VIABILITAS BENIH ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.)

PDF

Dedes Mayang Sari Pulungan, Haryati Haryati, Ratna Rosanty Lahay

PENGARUH BEBERAPA KEHALUSAN TEPUNG BATUAN ANDESIT DAN PENGEKSTRAK TERHADAP KETERSEDIAAN HARA ULTISOL

PDF

Richard Alex Stepanus, Bintang Bintang, Jamil Jamilah

PENGARUH JENIS INSEKTISIDA TERHADAP HAMA POLONG Riptortus linearis F. (Hemiptera: Alydidae) DAN Etiella zinckenella Treit.

(Lepidoptera: Pyralidae) PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

PDF

Yuswani Pangestiningsih, Desy Siburian, Lahmuddin Lubis

POTENSI BERBAGAI TANAMAN SEBAGAI INANG INOKULUM MIKORIZA ARBUSKULAR DAN EFEKNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG DAN KEDELAI DI TANAH ULTISOL

PDF

Doli Saputra Hasibuan, T. Sabrina, Alida Lubis

PERTUMBUHAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) DENGAN APLIKASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) DAN KONSORSIUM MIKROBA

PDF

Dini Oktaviani, Yaya Hasanah, Asil Barus EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KARET (Hevea brassiliensis Muell. Arg.) DI PEMBIBITAN The effectivity some type Arbuscular Mychorrizal Fungi on rubber (Hevea brassiliensis Muell. Arg.) growth in seedlings

PDF

(9)

This work is licensed under aCreative Commons Attribution 3.0 License.

INDEXING

Indonesia One Search by Perpusnas

http://onesearch.id/themes/ischolarly/images/logo-onesearch-red.png

(10)
(11)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

653

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine Max L. (MERILL)) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

Respons of Soybean (Glycine max L. (Merill)) Varieties Growth and Production with Application of Liquid Organic Fertilizer

Dyah Karunia Sari1*, Yaya Hasanah2, Toga Simanungkalit2

1

Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155

2

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155

*

Corresponding author : E-mail : dyah_karunia@gmail.com

ABSTRACT

Reseacrh on tittle respons of soybean (Glycine max L. (Merill)) varieties growth and production with application of liquid organic fertilizer aimed to evaluate the effect of three levels liquid organic fertilizer on four of soybean verieties growth and production in dry land. The experiment design was factorial randomized block design with two factors and three replication. The first factor was varieties which consisted of Anjasmoro, Wilis, Detam 1, and Detam 2. The second factor was liquid organic fertilizer with three levels: 0; 20; 40 cc/applications which applied for seven times at 2–8 week after planting (WAP). The parameters was plant height, shoor root ratio, number of productive branches, seed dry weight per plot, and 100 seed dry weight. The result showed that

each variety had different growth and production. Liquid organic fertilizer increased plant height 4-5 WAP, shoot root ratio, and seed dry weight per plot compared without application of liquid

organic fertilizer. Interaction between varieties and liquid organic fertilizer significantly affected number of productive branches and 100 seed dry weight. Wilis showed the best respons with application of 16.75 cc liquid organic fertilizer because of its ability to produce the higher 100 seed dry weight.

Keywords : soybean, production, liquid organic fertilizer, variety

ABSTRAK

Penelitian berjudul respons pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kedelai (Glycine max L. (Merill)) dengan pemberian pupuk organik cair bertujuan untuk menguji pengaruh tiga taraf konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi empat varietas kedelai di lahan kering. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah varietas yang terdiri atas Anjasmoro, Wilis, Detam 1, dan Detam 2. Faktor kedua adalah pupuk organik cair dengan taraf 0; 20; 40 cc/aplikasi yang diaplikasikan sebanyak 7 kali pada umur 2-8 MST. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, rasio tajuk akar, jumlah cabang produktif, bobot kering biji per plot, dan bobot kering 100 biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing varietas menunjukkan pertumbuhan dan produksi yang berbeda. Pemberian pupuk organik cair mampu meningkatkan tinggi tanaman 4-5 MST, rasio tajuk akar, dan bobot kering biji per plot dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk organik cair. Interaksi varietas dan pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif dan bobot kering 100 biji. Varietas Wilis menunjukkan respons terbaik pada pemberian 16.75 cc pupuk organik cair karena mampu menghasilkan bobot kering 100 biji yang lebih tinggi dari kemampuan potensi hasilnya.

(12)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

654

PENDAHULUAN

Kedelai adalah salah satu komoditas utama kacang-kacangan yang menjadi andalan nasional karena merupakan sumber protein nabati (Hasanuddin dan Partohardjono, 2005). Produksi kedelai tahun 2010 adalah 905.020 ton dan mengalami penurunan sebesar 69.500 ton (7.13%) jika dibandingkan dengan produksi tahun 2009. Penurunan produksi kedelai ini diperkirakan terjadi akibat menurunnya luas panen sebesar 50.550 ha (6.99%) dan penurunan produktivitas sebesar 0.02 kuintal per ha (0.15%) (Litbang Deptan, 2011).

Salah satu upaya peningkatan produksi kedelai akibat penurunan luas panen adalah dengan pemanfaatan lahan kering. Lahan kering berpotensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian produktif mengingat sebarannya yang sangat luas. Data tahun 2011 menyebutkan, Indonesia memiliki lahan kering sekitar 148 juta ha (78%) dari 188.20 juta ha total luas daratan (BPS, 2012).

Rendahnya produktivitas kedelai dapat diminimalisasi diantaranya dengan perbaikan teknik budidaya melalui sistem pemupukan dan penggunaan varietas unggul. Selama ini kedelai yang dibudidayakan di Indonesia adalah jenis yang berkulit kuning, sementara kedelai berkulit hitam kurang mendapat perhatian. Kedelai hitam mengandung banyak anthosianin. Anthosianin tinggi mempunyai aktivitas antioksidan besar, sehingga dapat dijadikan bahan dari produk makanan sehat (Purwanto, 2004).

Berdasarkan hasil penelitian Meirina et al. (2010) yang berjudul produktivitas kedelai (Glycine max (L.) Merill var. Lokon) yang diperlakukan dengan pupuk organik cair lengkap pada dosis dan waktu pemupukan yang berbeda, diketahui bahwa pemupukan dengan pupuk organik cair lengkap dapat meningkatkan produksi tanaman kedelai, tetapi perlakuan dosis memberikan hasil yang tidak berbeda nyata.

(13)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

654

cair terhadap pertumbuhan dan produksi empat varietas kedelai di lahan kering dan interaksi kedua faktor tersebut.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Sumber Melati Diski Dusun VI Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang sejak Januari sampai Mei 2013. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa tanah di lahan tersebut mengandung 1.85 % C-Organik, 0.17% N-Total, 21.00 ppm P, 0.32 me/100g K dan pH sebesar 6.11. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah varietas (V) yang terdiri atas 4 jenis yaitu: Anjasmoro (V1), Wilis (V2), Detam 1 (V3), dan Detam 2. Faktor kedua adalah pupuk organik cair (P) yang terdiri atas 3 taraf yaitu: 0 cc/aplikasi (P0), 20 cc/aplikasi (P1), 40 cc/aplikasi (P3). Pupuk organik cair diaplikasikan sebanyak 7 kali (2–8 MST). Pupuk organik cair yang digunakan merupakan hasil olahan petani di Desa Pantai Cermin Serdang Bedagai yang mengandung 2.10% C-Organik, 0.28%

N-Total, 0.07% P, 0.79% K dan pH sebesar 3.56.

(14)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

655

dilakukan dengan mencampurkan pupuk cair sesuai perlakuan dalam air kemudian disemprotkan melalui daun pada pagi hari (pukul 08:00 WIB). Apabila setelah aplikasi terjadi hujan, maka penyemprotan diulang pada hari berikutnya. Data dianalisis dengan menggunakan analisis of varians dan untuk faktor perlakuan yang nyata akan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada α=5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa tinggi tanaman 5 MST tertinggi terdapat pada varietas Anjasmoro (31.66 cm). Pemberian 20 cc dan 40 cc pupuk organik cair mampu meningkatkan tinggi tanaman dengan persentase peningkatan berturut-turut 7.14%

dan 12.76% dibandingkan dengan tanpa pemberian (26.89 cm). Anjasmoro memiliki kemampuan laju pertambahan tinggi lebih baik dibandingkan dengan tiga varietas lainnya. Varietas ini diketahui memiliki tinggi 64-68 cm yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Wilis, Detam 1 dan Detam 2 yang masing-masing sebesar 50 cm, 58 cm, dan 57 cm. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan karakter genetis pada masing-masing varietas yang diuji. Karakter genetis ini dapat dijadikan sebagai penciri khusus dan akan tetap muncul sebagai pembeda setiap varietas pada setiap fase pertumbuhan. Sutopo (2008) menyatakan bahwa saat diproduksi kembali, varietas akan menunjukkan sifat-sifat yang akan dapat

dibedakan dari yang lainnya.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2-5 MST, sedangkan perlakuan pupuk organik cair berpengaruh

(15)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

656

Tabel 1. Tinggi tanaman beberapa varietas kedelai dengan pemberian pupuk organik cair Pupuk Organik Cair (cc)

MST Varietas P0 P1 P2 Rataan 0 20 40

2 ---cm--- V1 (Anjasmoro) 13.90 14.59 14.20 14.23 a V2 (Wilis) 12.13 11.88 10.47 11.49 b V3 (Detam1) 11.83 12.72 13.65 12.74 b V4 (Detam 2) 12.40 12.37 13.15 12.64 b Rataan 12.57 12.89 12.87

3

V1 (Anjasmoro) 18.4 18.55 17.93 18.29 a V2 (Wilis) 17.93 15.68 13.93 15.85 b V3 (Detam1) 15.21 17.03 17.65 16.63 b V4 (Detam 2) 16.17 16.68 15.87 16.24 b Rataan 16.93 16.98 16.35

4

V1 (Anjasmoro) 24.50 25.24 26.62 25.46 a V2 (Wilis) 18.55 20.48 21.55 20.19 b V3 (Detam1) 19.24 22.12 22.82 21.39 b V4 (Detam 2) 20.61 22.57 23.21 22.13 b Rataan 20.73 c 22.61 b 23.56 a

5

V1 (Anjasmoro) 30.69 31.04 33.24 31.66 a V2 (Wilis) 25.36 26.59 26.7 26.22 b V3 (Detam1) 25.32 27.58 31.09 28.00 b V4 (Detam 2) 26.20 30.03 30.26 28.83 ab Rataan 26.89 b 28.81 ab 30.32 a

6

V1 (Anjasmoro) 41.40 41.13 40.80 41.40 V2 (Wilis) 37.13 39.27 34.07 37.13 V3 (Detam1) 35.87 39.53 37.93 35.87 V4 (Detam 2) 39.87 42.60 39.23 39.87 Rataan 41.4 41.13 40.80

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf berbeda pada baris, kolom, dan waktu pengamatan yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap rasio tajuk akar, bobot kering biji per plot dan bobot kering 100 biji. Pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap rasio

(16)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

657

Tabel 2. Rasio tajuk akar, jumlah cabang produktif, bobot kering biji per plot dan bobot kering 100 biji beberapa varietas kedelai dengan pemberian pupuk organik cair

Perlakuan Rasio tajuk akar

Jumlah cabang produktif

Bobot kering biji per plot

Bobot kering 100 biji ---cabang--- ---g--- Varietas (V)

V1 (Anjasmoro) 6.32 ab 6.11 861.67ab 14..02a V2 (Wilis) 5.51 b 5.13 728.67c 11.22b V3 (Detam1) 7.51 a 5.80 809.78b 13.86ab V4 (Detam 2) 7.44 a 6.27 870.89a 12.63ab Pupuk Organik Cair (P)

P0 (0 cc/aplikasi) 6.92 ab 5.77 700.58c 12.74 P1 (20 cc/aplikasi) 7.08 a 6.43 799.71b 12.89 P2 (40 cc/aplikasi) 6.11 ab 5.23 953.50a 13.17 VxP

V1P0 6.50 4.73 c 636.67 13.25 bcd V1P1 5.58 8.73 a 949.33 13.92 abc V1P2 6.89 4.87 c 999.00 14.90 ab V2P0 5.32 5.13 bc 591.33 9.52 e V2P1 6.23 5.67 bc 681.00 11.30 d V2P2 4.99 4.60 c 913.67 12.80 bcd V3P0 6.82 5.80 bc 757.67 15.75 a V3P1 10.48 5.33 bc 713.33 12.61 bcd V3P2 5.22 6.27 ab 958.33 13.21 bcd V4P0 8.96 7.40 ab 816.67 12.43 bcd V4P1 6.03 6.00 c 853.00 13.73 abcd V4P2 7.33 5.40 bc 943.00 11.7 4cd

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf berbeda pada kolom dan peubah amatan yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa rasio tajuk akar tertinggi diperoleh pada Detam 1 (7.44). Pemberian pupuk organik cair mampu meningkatkan rasio tajuk akar dengan hasil tertinggi terdapat pada taraf 20 cc (7.08). Peningkatan pemberian sampai taraf 40 cc berakibat negatif pada rasio tajuk akar. Berdasarkan hasil analisis tanah diketahui bahwa kandungan P tanah yang digunakan termasuk kategori sedang dengan

(17)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

658

Pemberian pupuk organik cair yang mengandung 0.17% N pada taraf 40 cc akan meningkatkan ketersediaan dan asupan N bagi tanaman. Kandungan Nitrogen yang tinggi akan memacu pertumbuhan ujung tanaman sedangkan N yang terbatas akan memacu pertumbuhan akar. Engelstad (1997) menyatakan bahwa pemberian Nitrogen dapat menurunkan rasio tajuk akar. Hal inilah diduga yang menyebabkan peningkatan pomberian pupuk organik cair ternyata akan menurunkan nilai rasio tajuk akar tanaman.

Hasil pada Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah cabang produktif tertinggi terdapat pada Varietas Anjasmoro yang diberi 20 cc pupuk organik cair (8.73 cabang) dan terendah pada Wilis dengan pemberian 20 cc pupuk organik cair (44.60 cabang).

Varietas Wilis mampu mencapai jumlah cabang produktif yang optimal yaitu 5.69 cabang pada pemberian 16.75 cc pupuk organik cair. Hasil ini diduga karena pupuk organik cair yang diberikan walaupun memiliki kandungan hara yang relatif rendah tetapi sudah mampu memenuhi kebutuhan

hara pendukung pertumbuhan pada verietas Wilis. Wilis tergolong kepada verietas kedelai berbiji kecil dengan tinggi tanaman dan percabangan yang lebih rendah dibandingkan dengan Anjasmoro, Detam 1 dan Detam 2. Oleh sebab itu dalam masa pertumbuhannya akan memerlukan asupan hara yang lebih sedikit pula. Sarief (2005) menyatakan bahwa setiap varietas akan membutuhkan pupuk yang berbeda jumlahnya untuk menunjang pertumbuhan dan menghasilkan produksi yang lebih baik. Masing-masing varietas akan memberikan respons pertumbuhan dan tingkat produksi yang berbeda-beda pula.

Hasil pada Tabel 2 juga menunjukkan bahwa bobot kering biji per plot tertinggi terdapat pada varietas Detam 1 (870.89 g) yang secara statistik tidak berbeda nyata dengan Anjasmoro (861.67 g). Pemberian pupuk organik cair mampu meningkatkan bobot kering biji per plot dengan hasil tertinggi terdapat pada taraf 40 cc (953.50 g).

(18)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

659

mampu memperbaiki pertumbuhan vegetatif. Semakin baik pertumbuhan vegetatif suatu tanaman maka proses fotosintesis akan berjalan baik (Nurjen et al.2002). Peningkatan aktivitas fotosintesis akan meningkatkan karbohidrat yang dihasilkan sebagai cadangan makanan dalam bentuk polong dan terakumulasinya hasil fotosintat dari karbohidrat ke cadangan makanan dalam bentuk biji akan bertambah (Poerwowidodo, 1993). Hal ini diduga yang menyebabkan

pemberian pupuk organik cair juga meningkatkan bobot kering biji per plot.

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa interaksi varietas dan pemberian pupuk organik cair menghasilkan rataan bobot kering 100 biji tertinggi pada varietas Detam 1 tanpa pupuk (15.75 g) dan terendah pada Wilis tanpa pupuk (9.52 g). Bobot kering 100 biji beberapa varietas yang diberi pupuk organik cair dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Hubungan antara bobot kering 100 biji kedelai dengan pemberian pupuk organik cair Pemberian pupuk organik cair

meningkatkan bobot kering 100 biji varietas Anjasmoro, Wilis, dan Detam 2. Pada Anjasmoro dan Wilis, peningkatan dosis pupuk akan diikuti peningkatan bobot kering 100 biji yang mengikuti garis linier. Pada Detam 2 membentuk kurva kuadratik tertutup

dengan hasil optimum (13.78 g) diperoleh pada taraf 18.37 cc. Peningkatan pemberian pupuk organik cair pada Detam 1 akan menurunkan bobot kering 100 biji kedelai. Hasil ini menunjukkan bahwa masing-masing varietas menunjukkan respons yang berbeda-beda terhadap pupuk cair yang diberikan. Hal

ŷ1 = 13.19 + 0.041x

Pupuk Organik Cair (cc)

(19)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

660

ini sesuai dengan pernyataan Hidayat (2002) yang menyatakan bahwa efektivitas pemupukan nitrogen melalui daun dipengaruhi jumlah stomata, sedangkan jumlah stomata dipengaruhi oleh umur, jumlah daun, dan spesies.

Varietas Wilis menghasilkan bobot kering 100 biji sebesar 11.2 g. Walalupun secara statistik hasil ini merupakan hasil terendah, namun jika dibandingkan dengan ketiga varietas lainnya, hasil bobot kering 100 biji pada Wilis ini sudah mampu mencapai bahkan melebihi potensi hasil 100 biji yaitu sebesar ± 10 g. Hal ini menunjukkan bahwa varietas Wilis memiliki respons terbaik terhadap pupuk organik cair yang diberikan sehingga mampu meningkatkan produksi yang terlihat dari peubah amatan bobot kering 100 biji. Nasir (2002) menyatakan bahwa hasil maksimum akan dapat dicapai apabila suatu kultivar unggul menerima respons terhadap kombinasi optimum dari air, pupuk, dan praktek budidaya lainnya. Semua kombinasi input ini penting dalam mencapai produktivitas tinggi.

SIMPULAN

Varietas Anjasmoro memiliki tinggi tertinggi, sedangkan untuk peubah amatan rasio tajuk akar dan bobot kering biji per plot diperoleh dari Detam 2. Pemberian 40 cc pupuk organik cair mampu meningkatkan tinggi tanaman 4-5 MSTdan bobot kering biji per plot. Interaksi varietas dan pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif dan bobot kering 100 biji. Kombinasi perlakuan terbaik diperoleh pada varietas Wilis dengan pemberian 16.75 cc pupuk organik cair yang mampu menghasilkan bobot kering 100 biji yang lebih tinggi dari kemampuan potensi hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2012. Luas lahan kering Indonesia. http://www.bps.go.id/lahan_kering [5 Mei 2012].

Damanik, M.M.B., B.E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin, dan H. Hanum. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan.

Engelstad. 1997. Teknologi dan Penggunaan Pupuk. UGM Press. Yogyakarta.

(20)

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 653 - 661 , Maret 2014

661

Hidayat, N. 2010. Aplikasi pupuk organik cair terhadap produksi bahan kering, kandungan protein kasar dan serat kasar rumput gajah varietas Thailand. Fakultas Peternakan Unsoed Purwokerto. Jurnal Ilmiah Inkoma (3) 21.

Litbang Deptan. 2011. Produksi kedelai. http://www.sumut.litbang.deptan.go.id [5 Mei 2012].

Meirina, T., S. Darmanti, dan S. Haryanti. 2010. Produktivitas kedelai (Glycine max (L.) Merril var. Lokon) yang diperlakukan dengan pupuk organik cair lengkap pada dosis dan waktu pemupukan yang berbeda. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Nasir, M. 2002. Bioteknologi Molekular Teknik Rekayasa Genetika Tanaman. Citra Adiya Bakti. Bandung.

Nurjen, M., Sudiarso, Agung, N. 2002. Peranan pupuk kotoran ayam dan pupuk nitrogen (Urea) terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau.

Agrivita 24: 1-8.

Poerwowidodo. 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung.

Purwanto, S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih kedelai hitam dan kedelai kuning. Skripsi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Sarief, E.S. 2005. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Sutopo, L. 1998. Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Tinggi tanaman beberapa varietas kedelai dengan pemberian pupuk organik cair  Pupuk Organik Cair (cc)
Tabel 2. Rasio tajuk akar, jumlah cabang produktif, bobot kering biji per plot dan bobot kering 100 biji beberapa varietas kedelai dengan pemberian pupuk organik cair
Gambar 1.  Hubungan antara bobot kering 100 biji kedelai dengan pemberian pupuk organik cair  Pemberian pupuk organik cair dengan hasil optimum (13.78 g) diperoleh

Referensi

Dokumen terkait

6.Cuaca akan terasa panas ketika datang musim

Consequently, a constructivist approach to science teaching and socio-cultural practices in science classroom are integrated into a wider community of practice in

Based on above problems formulation, the study purposes are (a) adapting local government financial accounting into village government financial accounting, (b)

Dalam hal kondisi khusus atau terjadi hambatan/gangguan teknis dalam pelaksanaan, sekolah/madrasah pelaksana UNBK dapat mengambil tindakan, berkoordinasi dengan help

46 Associative Meaning Found in The Central Media News PDF 47 Syntactic Characteristics of African American Vernacular English on ‘a Raisin’ in the Sun’ Film PDF 48

This research purpose is to know and analyze the direct and indirect relationship between pedagogic competence, professional competence, social competence,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendaapatkan bukti empiris bahwa mekanisme good corporate governance dapat mengurangi praktek manajemen laba pada perusahaan pertambangan

Saat komitmen dicontohkan sebagai fungsi kepercayaan terhadap organisasi dan pengalaman kerja, karakteristik organisasi harusnya menjadi faktor yang mempengsaruhi