Laras Sekar Seruni 1113051000021 Jurnalistik 6-A
Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dan kualitatif sama-sama memiliki hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Jika dilihat dari segi prespektif, maka penelitian kuantitatif dititikberatkan pada prespektif objektif, sedangkan penelitian kualitatif dititikberatkan pada prespektif subjektif. Tidak heran jika kedua penelitian ini memiliki perbedaan mendasar tentang bagaimana menyikapi suatu masalah. Seperti halnya kuantitatif lebih menekankan pada aliran positivisme dan kualitatif lebih menekankan pada aliran kritis atau konstruktivisme.
Perbedaan-perbedaan lain yang menjadi landasan dalam penelitian ini juga bisa diuraikan di tiap-tiap aspek. Penguraian tersebut terkait dengan sifat realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, dan hubungan variabel. Berikut penjelasannya.
Sifat realitas kuantitatif adalah dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, dan diukur. Jika dibandingkan dengan kualitatif, maka sifatnya adalah ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman. Di sini dapat dipahami bahwa kuantitatif memang berpatokan pada sesuatu yang eksplisit sedangkan kualitatif cenderung fluktuatif dan dapat berubah. Kemudian dapat dikatakan bahwa dalam kuantitatif, peneliti dapat menemukan beberapa variabel dari objek yang diteliti dan kemudian dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. Sedangkan dalam peneilitian kualitatif, realitas tidak hanya yang teramati, tetapi juga yang tidak teramati atau terselubung.
kualitatif yang menggunakan sarana wawancara secara mendalam terhadap narasumber sebagai bahan utama dalam pembuatan penelitian.
Hubungan variabel kuantitatif bersifat sebab-akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (ketergantungan) dan dependen (mandiri). Berbeda dengan hubungan variabel kualitatif bersifat timbal balik atau interaktif dan saling memengarhui (resiprokal). Maka dapat dilihat bahwa metode kualitatif memiliki makna yang sudah terurai dengan sendirinya akibat feedback yang didapatkan, berbeda denngan kuantitatif yang hanya satu jalur atau one channel.
Kemungkinan generalisasi dari tiap-tiap metode pun berbeda. Metode kuantitatif lebih memusatkan perhatian pada keluasan informasi (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk ruang lingkup yang luas namun variabel yang terbatas. Sebaliknya, metode kualitatif menekankan perhatian pada kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut keteralihan. Maksudnya adalah hasil penelitian kualitatif dapat dialihkan di tempat lain ketika kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitan.
Nilai menjadi sesuatu yang penting di segala aspek, termasuk dalam metode penelitian. Dalam kuantitatif, nilai-nilai akan terbebas karena peneliti tidak berinteraksi secara langsung dengan sumber data sehingga diperoleh hasil yang objektif. Namun lain halnya dengan kualitatif yang ketika melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti dan sumber data. Dalam interaksi ini, baik peniliti ataupun sumber data memiliki aspek-aspek yang berkaitan dengan latar belakang, keyakinan, kepentingan, nila-nilai, presepsi, dan pandangan yang berbeda-beda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketika pengumpulan data, analisis dan pembuatan laporan, akan terikat oleh nilai dari aspek masing-masing tersebut.