• Tidak ada hasil yang ditemukan

EL317 Sistem Instrumentasi Osilator dan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EL317 Sistem Instrumentasi Osilator dan (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Osilator dan Sumber Sinyal

• Prinsip Kerja Osilator memanfaatkan feedback positif • Pengelompokan

– Osilator RC

• Wien Bridge (sbg α) • Bridged-T (sbg β) • Twin-T (sbg β) • Penggeser fasa

– Osilator LC (rangkaian resonansi)

• Menggunakan rangkaian resonansi sebagai pembangkit gelombang

• Menggunakan penguat untuk mengatasi redaman oleh resistansi dalam induktor dan konduktansi kapasitor

– Osilator Kristal

– Multivibrator Astabil

(2)

Wien Bridge

– pada frekuensi osilasi tegangan output vo dan input V+ sefasa pada 0 derajat

– sinyal akan berbentuk segi empat dan frekuensi akan turun apabila penguatan terlalu besar

(3)

Osilator Penggeser Fasa

– pada frekuensi osilasi tegangan input dan output penguat berbeda fasa 180 derajat

– perbedaan fasa diperoleh dari jaringan tangga RC tiga tingkat

– Menggunakan umpan balik tunggal – Frekuensi resonansi 1/(2π(RC)0.5)

C C C

(4)

Osilator LC

– Osilator Colpitts – Osilator Hartley – Osilator Clapp

Osilator Colpitt

Colpitts

A A

Hartley

(5)
(6)

Generator Pulsa

– (rangkaian multivibrator astabil)

– umumnya menggunakan rangkaian RC sebagai penentu waktu

– rangkaian mutivibrator astabil dengan transistor

– Rangakian multivibrator astabil dengan rangkaian terintegrasi 555

(7)

Generator Gelombang Persegi Empat

– menggunakan rangkaian RC dan inverter CMOS – Menggunakan rangakian RC dan inverter dengan

Schmitt trigger

– Menggunakan rangkaian RC dengan D flipflop – kestabilan frekuensi terhadap temperatur buruk

(8)

Pembentukan pulsa simetri

– dari pulsa asimetri menggunakan pencacah dua (misalnya dengan T flipflop) dengan frekuensi hasil setengah kali frekuensi inputnya

– dari gelombang sinusoidal menggunakan

(9)

Generator Gelombang Segitiga

– rangkaian terdiri dari komparator dengan histeresis dan rangkaian integrator

– rangkaian integrator harus mempunyai konstanta waktu yang lebih besar dari frekuensi sinyal

diinginkan

(10)

Osilator Kristal

– menggunakan kristal sebagai elemen resonansi – Faktor kualitas resonansi sangat tinggi > 104

– kestabilan frekuensi terhadap temperatur sangat baik hingga 10ppm per derajat celcius

– respons frekuensi dan rangkaian ekivalen kristal: • Ada dua frekuensi resonansi, seri (short) dan paralel

(11)

Osilator Kristal dengan inverter CMOS

– dua inverter CMOS memberi gain total 30 s.d. 1000 – beda fasa rangkaian penguat 0o

– osilasi terjadi pada resonansi seri

(12)

Osilator Pierce

– menggunakan hanya satu inverter CMOS

(13)

Osilator Pierce dengan Transistor

– Menggunakan rangkaian mirip dengan osilator Colpitt (pada frekuensi osilasi kristal mendekati fungsi induktansi)

Sumber Sinyal DC

– digunakan bila diperlukan sinyal DC dengan regulasi yang lebih baik dari sumber daya

(14)

Sumber Sinyal DC

– tegangan presisi dapat diperoleh dengan

menggunakan rangkaian terintegrasi, kestabilan hingga 10 ppm per derajat Celcius

(15)

Rangkaian Terintegrasi Generator Fungsi

(16)

• Sintesa Digital Gelombang Sinusoidal

– rangkaian digital berupa ring counter atau Johnson counter – rangkaian resistor dirancang hingga memberikan langkah

tegangan yang lebih dekat dengan fungsi sinusoidal

– data dari rangkaian counter dapat pula digantikan dengan data dari memori yang lebih menyerupai sinusoidal dan rangkaian DAC untuk mengubah data digital menjadi sinyal analognya

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perbaikan pembelajaran menunjukkan bahwa penerapan media video dalam pembelajaran tema 4 tentang pantun dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V

Pengadilan Militer III – 13 Madiun dalam rangka melaksanakan pembinaan personil baik personil Militer dan PNS sesuai tugas dan jabatannya yang ada di pengadilan

simultan terhadap Organization al Citizenship Behavior (OCB) 2) Tidak terdapat pengaruh Komitmen Afektif terhadap Organization al Citizenship Behavior (OCB) 3) Terdapat

Di Kabupaten Jember khususnya di wilayah Jember Selatan terdapat beberapa gunung kapur, salah satunya adalah Gunung Sadeng, di Kawasan tersebut banyak dijumpai

Salah satu jenis retribusi yang diatur dalam Undang-Undang tersebut adalah Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, sehingga Peraturan Daerah Kabupaten Buton Nomor 21 Tahun

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang pe rlu ditingkatkan

Dari hasil penelitian ini, sistem budidaya gogo dapat menjadi alternatif untuk produksi padi sawah (IR64) dengan produktivitas yang tidak terlalu rendah; dan sebaliknya,

Melakukan pembongkaran bangunan cazebo yang berada di antara bangunan inti dan bangunan belakang (bangunan 2 lantai yang sudah dibongkar terlebih dahulu). Melakukan