PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DARI KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAK KELAS VII & VIII
DI SMP ZION MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan Stratum Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Kristen Protestan Pada
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar
Oleh KRISTINA NPM: 10021986
SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR
Abstrak
Kristina. “Pengaruh Motivasi Belajar dari Kelompok Teman Sebaya terhadap Prentasi Belajar PAK kelas VII & VIII di SMP Zion Makassar.” (Dibimbing oleh Ev. Tri Supartini, MA)
Tujuan penulisan skripsi adalah Untuk melihat pengaruh motivasi belajar
dari kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar murid. Adapun hasil
penelitian sebagai berikut: Pertama, kerjasama antara teman dalam mengerjakan
tugas, persaingan yang positif dalam kompetisi untuk belajar, dan penerimaan diri
dalam lingkungan bagai mana murid diterima itu semua bisa menjadi motivasi
belajar dari teman sebaya. Kedua, motivasi belajar yang dilakukan dengan baik
yang diterima siswa dengan baik sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik
dan terjadi perubahan pada sikap anak dalam belajar. Ketiga, bahwa pengaruh
motivasi belajar dari teman sebaya terhadap prestasi belajar siswa di SMP Zion
sangat berpengaruh besar. Motivasi belajar dari kelompok teman sebaya seperti
kerjasama, persaingan, penerimaan hasilnya baik, hal ini berpengaruh terhadap
nilainya karena nilainya pun bagus.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan yang tertentu.1
Setiap manusia sangat membutuhkan motivasi dalam hidupnya, karena motivasi
akan mempengaruhi kehidupan seseorang secara langsung jika orang tersebut
memiliki motivasi dalam hidupnya. Pasaribu dan Simandjuntak mengatakan
dalam bukunya, “Motivasi itu merupakan suatu tenaga (dorongan, alasan
kemauan) dari dalam yang menyebabkan kita berbuat/bertindak yang mana
tindakan itu diarahkan kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai.”2 Dengan
demikian seseorang yang tidak berminat melakukan sesuatu berarti memiliki
motivasi yang kurang dalam dirinya.
Belajar juga perlu motivasi, seorang murid sangat membutuhkan motivasi
saat proses belajar mengajar disekolah. Anak yang memiliki motivasi dalam
1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 756, s.v.“Motivasi.”
2 I. L. Pasaribu dan B. Simandjuntak, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Tarsito, 1983),
hidupnya tentu itu akan membuat anak berprestasi baik di sekolah. Lanjut
Pasaribu dan Simandjuntak menjelaskan, “Motivasi belajar seorang murid,
diperlukan dari dalam dan dari luar. Motivasi belajar yang dari dalam yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi yang dari luar yaitu motivasi ekstrinsik.”3
Setiap orang tua maupun guru mengharapkan anak berprestasi dan
berhasil, ketika anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah tentu itu
merupakan suatu kebangaan tersendiri bagi orang tua dan guru. Dalam keluarga,
orang tua memainkan peranan yang sangat penting karena mereka merupakan
tokoh utama bagi anak-anak. Stephen Tong mengatakan, ”Lembaga pendidikan
pertama bagi seorang anak ialah keluarga. Pendidikan keluarga adalah pendidikan
yang paling penting dan paling mendasar bagi anak.”4 Dengan demikian dalam
pendidikan, peranan orang tua adalah pendidik pertama bagi anak. Namun
pendidikan tersebut tidak cukup dengan hanya mengajarkan mereka saja tetapi
peranan orang tua sebagai pendidik perlu direalisasikan dengan tindakan yang
nyata. Jika orang tua ingin melihat anak berhasil atau berprestasi maka didiklah
anak dan berilah motivasi pada mereka.
Remaja memiliki karekteristik sosial yaitu suka membangun suatu
hubungan dengan sesama, antara lain dengan teman sebaya. Ada anak yang suka
bergaul atau bersosialisasi, tetapi ada yang tidak suka. Begitu juga dalam hal
3 Ibid., 53.
perkembangan identitas remaja, konsep diri bagi remaja begitu penting. Dame
Taruli dkk,. mengatakan “Nilai-nilai, cara hidup ataupun kebiasaan-kebiasaan yang ada di dalam dirinya banyak ditentukan oleh bagaimana yang ia miliki
mengenai dirinya sendiri.”5 Anak remaja dalam pertumbuhannya yang begitu
cepat, mereka perlu tahu tentang konsep diri mereka sendiri. Karena tidak dapat
dipungkiri, masa remaja merupakan saat-saat di mana mereka ingin belajar dan
tahu banyak hal.
Elizaeth B. Hurlock mengatakan, “Pada masa remaja ada kecenderungan untuk mengurangi jumlah teman meskipun sebagian besar remaja menginginkan
menjadi anggota kelompok sosial yang lebih besar dalam kegiatan-kegiatan
sosial.”6 Dari hal tersebut dapat diketahui kecenderungan sebagian besar remaja
suka memiliki anggota kelompok untuk bisa bersosialisasi. John Santrock
mengatakan bahwa, “Latar belakang sosial anak akan memengaruhi kehidupan
mereka di sekolah seperti: hubungan murid dengan orang tua, teman sebaya,
kawan, guru dan orang lain, dapat memengaruhi prestasi dan motivasi sosial
mereka.”7 Penulis ingin melihat sejauh mana motivasi belajar dari kelompok
teman sebaya bisa mempengaruhi prestasi belajar pada remaja.
5 Dame Taruli Simamora, Mace dan Rida Gultom, Pendidikan Agama Kristen Kepada
Remaja dan Pemuda (Medan: CV Mitra, 2011), 41.
Diusia remaja pendidikan agama kristen sangatlah penting untuk kaum
remaja karena saat usia seperti itu mengangap bahwa kepercayaan yang mereka
miliki hanyalah ikut-ikutan dari orang tuanya. Masa remaja adalah masa di mana
remaja sedang mencari iman kekristenannya yang benar dan nilai-nilai kebenaran.
Maka dari hal tersebut perlu adanya pelajaran PAK (Pendidikan Agama Kristen)
bagi remaja. Sangat perlu untuk mengajarkan PAK kepada mereka diharapkan
ketika remaja sudah masuk usia dewasa mereka dapat membedakan yang baik dan
tidak baik dalam mengambil keputusan maupun dalam langkah-langkah
kehidupan mereka dan juga bisa berprestasi dalam belajar. Penulis tertarik untuk
meneliti di SMP Zion Makassar, karena ini merupakan salah satu yayasan sekolah
Kristen yang ada di Makassar yang selama ini bermitra dengan STT Jaffray.
Untuk itu penulis ingin melihat sejauh mana motivasi belajar dari kelompok
teman sebaya dapat mempengaruhi perstasi belajar peserta didik.
Maka melalui latar belakang ini penulis ingin mengungkapkan dalam
sebuah karya ilmiah yang berjudul: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DARI KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAK KELAS VII DAN VIII DI SMP ZION MAKASSAR.
Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok masalah
Sejauh mana motivasi belajar dari kelompok teman sebaya mempengaruhi
prestasi belajar anak murid di SMP ZION Makassar.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan karya ilmiah ini, adalah
sebagai berikut:
Untuk melihat pengaruh motivasi belajar dari kelompok teman sebaya
terhadap prestasi belajar murid.
Metode Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan jenis penelitian
kuantitatif untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan
penulisan karya ilmiah ini. Untuk kepentingan dari penulisan karya ilmiah
tersebut, tinjauan kepustakaan, internet, buku-buku yang berhubungan dengan
judul karya ilmiah dan tulisan-tulisan ilmiah. Selain itu ada beberapa cara yang
akan digunakan untuk mendapatkan data yaitu: mengadakan angket, pengamatan,
dan wawancara secara langsung dengan anak murid maupun guru yang mengajar.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
Pertama, sebagai bahan acuan untuk guru dalam memotivasi belajar murid
Kedua, menjadi pengetahuan bagi penulis dalam pelayanan ke depan.
Ketiga, Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk
memperoleh gelar kesarjanaan pada program S1 Pendidikan Kristen Sekolah
Tinggi Theologia Jafrray Makassar.
Batasan Penulisan
Agar dalam penulisan karya ilmiah ini terarah dan sesuai dengan tujuan,
jadi penulis hanya akan memfokuskan pada pengaruh motivasi belajar dari
kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar PAK pada anak SMP Zion
Makassar
Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulis memaparkan sistematika penulisan skripsi ini,
sebagai gambaran menyeluruh dari apa yang akan dituangkan dalam karya tulis
ini sebagai berikut:
Bab I, berisi pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang
masalah, pokok masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, manfaat penulisan,
Bab II, merupakan tinjauan pustaka yang terdiri dari: Pertama, motivasi
belajar. Kedua, karekteristik remaja. Ketiga, pengertian kelompok teman sebaya.
Keempat, prestasi belajar.
Bab III, merupakan metodologi penelitian, yang akan membahas
gambaran umum lokasi penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV, menganalisis data berdasarkan penelitian yang dilakukan pada
Bab III.