• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM MARI BERGANDENGAN TANGAN DESA TI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM MARI BERGANDENGAN TANGAN DESA TI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM “MARI BERGANDENGAN TANGAN” DESA

TIREMENGGAL GRESIK GUNA MENGURANGI ANGKA

KRIMINALITAS

SERTA PENGOPTIMALISASIAN SUMBER

DAYA MANUSIA MENUJU PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

THE 10

TH

ANNUAL LING ART ESSAY COMPETITION

DIUSULKAN OLEH:

1. ZAKIYATUR RAHMAH (Ketua) 150721100126/ 2015

2. HOIRUL AMIN (Anggota) 150721100144 / 2015

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Esai : PROGRAM “MARI

BERGANDENGAN TANGAN” DESA TIREMENGGAL

GRESIK GUNA MENGURANGI ANGKA KRIMINALITAS

SERTA

PENGOPTIMALISASIAN SUMBER DAYA MANUSIA MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

2. Ketua Tim

a. Nama Lengkap : Zakiyatur Rahmah b. NIM : 150721100126 c. Jurusan : Ekonomi Syariah

d. Universitas : Unversitas Trunojoyo Madura e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Ds. Tiremenggal Dukun

Gresik/085854106690

f. Alamat email : zakiyatur123rahmah@gmail.com

3. Individu/ Kelompok*) : Kelompok

4. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Lc. Dony Burhan Noor Hasan, M.A.

b. NIP : 197503212006041002

c. Alamat email : Donyburhan@trunojoyo.ac.id d. No Telp./HP : 085216454945

Bangkalan, 23 Juli 2017 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Penulis Ketua Tim

(3)

LEMBAR ORISINALITAS

THE 10th ANNUAL LING ART ESSAY COMPETITION (LAEC) 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Ketua : Zakiyatur Rahmah

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Trunojoyo Madura NIM : 150721100126

Alamat : Desa Tiremenggal Dukun Gresik

Dengan ini menyatakan bahwa esai dengan judul “PROGRAM MARI BERGANDENGAN TANGAN DESA TIREMENGGAL GRESIK GUNA MENGURANGI ANGKA KRIMINALITAS SERTA PENGOPTIMALISASIAN SUMBER DAYA MANUSIA MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”, yang diikutkan dalam lomba Ling Art Essay Competition (LAEC) 2017 adalah karya orisinil dan esai tersebut belum pernah masuk final atau memenangkan dalam perlombaan sejenis dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba lain.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika menyalahi aturan, karya kami berhak didiskualifikasi oleh panitia perlombaan tersebut.

Bangkalan, 23 Juli 2017 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Penulis Ketua Tim

(4)

PROGRAM “MARI BERGANDENGAN TANGAN” DESA TIREMENGGAL GRESIK GUNA MENGURANGI ANGKA KRIMINALITASSERTA PENGOPTIMALISASIAN SUMBER DAYA

MANUSIA MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Zakiyatur Rahmah, Hoirul Amin

Universitas Trunojoyo Madura 1. Pendahuluan

Pemerintah telah sadar akan pentingnya upaya dalam menanggulangi angka kemiskinan yang semakin lama semakin tinggi. Apalagi setelah adanya krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998. Krisis tersebut menyebabkan kemunduran dalam bidang ekonomi pada negara Indonesia. Banyak perusahaan besar maupun kecil yang harus gulung tikar atas peristiwa tersebut. Meskipun telah dilaksanakan beberapa program guna mengatasi masalah kemiskinan ini, namun kenyataannya masih banyak rakyat indonesia yang berada pada garis kemiskinan.

Berdasarkan data BPS pada tahun 2013 angka kemiskinan menyentuh angka 28,07 %, tahun 2014 sebesar 28,28 %, dan tahun 2015 sebesar 28,51 % (sumber: Badan Statistik Nasional, 2015). Masalah kemiskinan ini memberikan efek domino bagi segala aspek sosial di Indonesia.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia (sumber Badan Statistik Nasional)

Kota Desa Kota+Desa Kota Desa

2010 11,10 19,93 31,02 232 989 192 354 Maret 2011 11,05 18,97 30,02 253 016 213 395 September 2011 10,95 18,94 29,89 263 594 223 181

Maret 2012 10,65 18,49 29,13 267 408 229 226 September 2012 10,51 18,09 28,59 277 382 240 441

Maret 2013 10,33 17,74 28,07 289 042 253 273 September 2013 10,63 17,92 28,55 308 826 275 779

Maret 2014 10,51 17,77 28,28 318 514 286 097 September 2014 10,36 17,37 27,73 326 853 296 681

(5)

Beberapa program yang telah terlaksana seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) serta program Kelompok Tani dirasa belum efektif dalam mengentaskan masalah kemiskinan. Masih banyak UMKM yang belum dapat menjalankan usahanya dengan baik. Letak geografis Indonesia yang begitu luas membuat pengawasan atas program yang dijalankan tersebut minim. Belum lagi beberapa oknum justru memalsukan data yang akan diinput sehingga perkembangan usaha tersebut tidak transparan serta tidak sesuai dengan laporan.

Kendala lain yang dialami program ini yakni permodalan. Suatu usaha tentunya memerlukan modal, dan modal yang diperlukan bukan hanya berupa uang ataupun harta namun juga kemampuan dari sumber daya manusia iu sendiri. Banyak dari unit program UMKM gagal dikarenakan faktor ini. Sumber daya manusia yang diberdayakan belum memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengelola sumber daya yang ada di sekitarnya. SDM yang demikian tidak melakukan analisis peluang sesuai dengan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh UMKM yang ada di Desa Tiremenggal Gresik menjual produk kripik tempe padahal di daerah tersebut bukanlah sentra penghasil kedelai. Padahal sebenarnya UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia (Ferry Duwi Kurniawan, Luluk Fauziyah: 2014). Begitu pula dengan program lainnya yakni Kelompok Tani yang bernasib sama.

Telah disinggung dia wal bahwa masalah kemiskinan akan menimbulkan efek domino pada aspek sosial. Tingkat kemiskinan yang tinggi dapat diartikan bahwa banyak penduduk yang memiliki profesi berpenghasilan rendah juga dapat diartikan bahwa jumlah penggangguran di daerah tersebut tinggi.

(6)

Kemiskinan juga berdampak pada tingkat pendidikan masyarakat. Semakin tinggi penghasilan suatu masyarakat maka semakin tinggi pula tingkat penidikan masyarakat tersebut. Pendidikan yang tinggi akan mendorong adanya pengetahuan sehingga angka kriminalitas dapat teratasi. Sebagai contoh yakni tindakan asusila yang dilakukan anak di bawah umur yang marak terjadi di Desa Tiremenggal Gresik. Pelaku dari tindakan tersebut merupakan anak yang seharusnya masih duduk di bangku SMP atau sederajat. Sebagian besar dari pelkunya telah putus sekolah dan hanya menmpuh jenjang pendidikan hingga tamat SD saja.

Pengetahuan yang kurang serta kurangnya perhatian orang tua menjadi faktor utama yang menyebabkan sang anak melakukan tindakan tersebut. Generasi penerus bangsa yang seharusnya dapat memberikan kontribusi positif justru bertindak menyimpang dari norma yang berlaku. Hal tersebut semakin diperparah karena banyak orang dewasa yang lebih memilih bekerja di luar negeri tanpa mengawasi anaknya guna mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Oleh karena itu penulis mengusulkan sebuah program bernama “MARI BERGANDENGAN TANGAN” yang melibatkan seluruh pihak dalam memberdayakan masyarakat.

2. Pembahasan

Guna mengatasi permasalahan kemiskinan yang berakibat pada kriminalitas yang terjadi dibuatlah suatu program yang dinamakan program “MARI BERGANDENGAN TANGAN” dimana program tersebut menjadi suatu titik balik atas tingkah laku dalam lingkungan sosial yang ada di Desa Tiremenggal Gresik. Program tersebut merupakan program yang bergerak di ranah sosial dan ekonomi.

(7)

Selain orang tua dan anak juga diperlukan kontribusi dari civitas akademik serta pemerintah dari daerah tersebut. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihka maka program dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.

Program ini tidaklah menghapus dua program yang telah dilaksanakan terlebih dahulu yakni UMKM serta Kelompok Tani. Program ini justru menggandeng kedua program tersebut agar sama-sama maju. Dengan memanfaatkan dua program terdahulu maka program ini dapat dijalankan lebih mudah menggunakan fasilitas yang telah ada.

Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan program ini. Berikut adalah tahapan untuk melaksanakannya:

a. Pembentukan karakter warga

Tahapan pertama yang harus dilaksanakan adalah membentuk karakter masyarakat agar program yang dijalankan lancar tanpa hambatan yang berarti. Pembentukan karakter ini sangat diperlukan dikarenakan sudah banyak masyarakat desa yang lebih memilih jalan mudah untuk mendapatkan harta yang diinginkan. Meski jalan yang ditempuh tidaklah baik. Perlu diadakan suatu pendampingan kepada warga (remaja) yang memiliki track record buruk agar ia tidak lagi melakukan hal biasa ia lakukan. Pendampingan ini dilakukan oleh orang tua masing-masing serta beberapa warga yang dianggap dihormati oleh remaja tersebut.

Menanamkan nilai-nilai tepuji ini merupakan tahapan paling sulit dikarenakan suatu sifat yang telah tertanam sangatlah sulit untuk diubah. Sebenarnya telah ada program pemerintah akan pentingnya karakter ini yakni Revolusi Mental yang digadang dapat membuat pemuda penerus bangsa memiliki moral serta karakter yang terpuji. Namun, yang menjadi masalah disini yakni program tersebut hanya diterapkan di sekolah formal sementara banyak remaja yang putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi.

(8)

dan menyelesaikan masalah secara musyawarah sehingga didapat hasil yang dapat memuaskan seluruh pihak yang terlibat.

b. Pengelompokan warga

Pengelompokan warga merupakan tahapan kedua setelah pembentukan karakter warga. Fokus pemberdayaan program ini merupakan warga yang dalam usia produktif namun menganggur dan juga anak usia sekolah yang memutuskan putus sekolah.

Kedua kategori ini lebih diprioritaskan guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Anak muda merupakan generasi penerus bangsa yang akan membawa Indonesia pada keterpurukan atau justru pada kejayaan. Oleh karena itu penulis memilih dua golongan di atas.

Warga yang berada pada program ini akan dikelompokkan sesuai dengan kehalian dasar yang mereka miliki. Semisal terdapat warga yang ungul dalam hal komputer maka akan tempatkan pada bagian design produk dan lain sebagainya.

Pengelompokan ini berguna untuk mempermudah pekerjaan yang akan mereka lakukan sehingga tinkat kesalahan yang akan terjadi semakin sedikit.

c. Pengasahan skill

Menurt Mahidin (2006), pemberdayaan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan seseorang atau kelompok sehingga mampu melaksanakan tugas dan kewenangannya sebagaimana tuntutan kinerja tugas tersebut. Pemberdayaan dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan baik secara ekonomi maupun sosial.

Salah satunya dengan cara pengasahan skill yang telah dimiliki warga. Keahlian tersebut harus diingkatkan agar dapat berperan besar untuk kemajuan program yang sedang dilaksanakan. Setelah dikelompokkan maka akan terlihat keahlian setiap warga tersebut.

Keberdayaan masyarakat itu sendiri menjadi sumber dari apa yang di dalam wawasan politik disebut sebagai ketahanan nasional (Ferry Duwi Kurniawan, Luluk Fauziyah: 2014). maksudnya adalah apabila setiap warga telah diberdayakan maka warga tersebut akan memperoleh tingkat kesejahteraan yang tinggi yang merupakan bagian dari konsep ketahanan nasional.

(9)

Ketika program ini berlangsung setiap individu yang diberdayakan harus terus didampingi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Hal ini bukan hanya berlaku pada individunya namun juga terhadap usaha yang dijalankan. Usaha tersebut sudah menggunakan metode yang benar atau tidak, kelancaran usaha, serta pemasarannya. Semua aspek dalam memajukan usaha tersebut haruslah dikontrol secara berkala dan terus menerus.

Selain itu, pendampingan ini juga berperan guna menyelesaikan masalah yang ada ketika pelaksanaan usaha berlangsung. Dapat juga berupa usulan terhadap usaha apa yang akan dilaksanakan sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut sehingga produk yang dihasilkan dapat menjadi produk unggulan dan inovatif.

e. Evaluasi

Bentuk evaluasi yang dilaksanakan yakni seberapa besar peran porgram ini dalam memajukan program yang telah ada sebelumnya serta seberapa besar pengaruhnya terhadap warga yang diberdayakan.

Setiap detailnya harus dilaporkan guna peningkatan kinerja usaha yang dilaksanakan. Diperlukan tim pengawas dalam evaluasi ini. Tim tersebut dapat berasal dari perangkat desa tersebut maupun civitas akademik. Tugas yang dilakukan bukan hanya sekedar mengevaluasi namun juga memberikan hipotesa sementara agar permasalahan yang terjadi dapat diatasi secara efektif dan efisien.

Pemilihan jenis usaha merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan program ini. Dikarenakan program ini menggandeng dua program yang telah dilaksanakan lebih dulu yakni Kelompok Tani dan UMKM maka usahanya dapat berhubungan dengan usaha serta pertanian. Pemilihan produk juga penting dikarenakan kesuksesan suatu usaha sangat bergantung pada produk yang dihasilkan. Produk yang diahislkan haruslah memiliki keunikan serta inovatif. Bahan baku yang diperlukanharuslah tersedia serta melimpah pada daerah tersebut.

(10)

pengendalian organisme penggangu tanaman (OPT), konservasi tanah dan air, dan sebagainya hanya efektif diterapkan jika dilakukan bersama-sama oleh anggota kelompok tani (Sri Nuryanti dan Dewa K.S.Swastika: 2011).

Sementara UMKM berperan dalam mengolah hasilnya. Kelompok yang diberdayakan akan mengikuti seluruh kegiatan dari UMKM maupun Kelompok Tani dengan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Trembesi (Samanea saman) sendiri termasuk ke dalam famili Fabaceae, dengan berbagai nama daerah diantaranya ki hujan (Jawa Barat), kayu colok dan munggur (Jawa Tengah). Pohon trembesi merupakan tanaman cepat tumbuh asal Amerika Tengah dan Amerika Selatan sebelah Utara, mudah dikenali karena mempunyai kanopi yang berbentuk payung dengan diameter kanopi lebih besar

dari tingginya (Nuroniah dan Kosasih 2010)

.

Trembesi berbuah pada musim kemarau dan dalam buah tersebut terdapat biji yang dapat dimanfaatkan menjadi beberapa produk makanan seperti tempe dan selai kacang. Pohon trembesi merupakan pohon seribu guna apabila dimanfaatkan dengan baik dan benar. Daun, akar, serta bijinya dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit. Daunnya mengandung Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Candida albican dan Xanthomonas yang bermanfaat untuk menyembuhkan demam, diare, sakit kepala, dan sakit perut (Nuroniah dan Kosasih: 2010). Sementara akarnya dapat digunakan sebagai obat pemcegah kanker dengan cara menambahkan akar trembesi pada air mandi(Nuroniah dan Kosasih: 2010).

Gambar 1. Bunga trembesi (a) (sumber: www.orchids-flowers.com), dan polong trembesi (b) (sumber: www.dokmaidogma. wordpress.com).

(11)

Dengan banyaknya manfaat yang ada tidak salah untuk menggunakan potensi pohon ini dikarenakan banyak jumlahnya serta kurangnya pemanfaatannya. Dalam pelaksanaannya tentu saja diperlukan modal untuk melaksanakannya.

Dalam permodalannya dapat dilakukan dengan cara menggunakan ilmu ekonomi syariah yakni bagi hasil dimana terdapat dua akad yang dapat digunakan yakni, Mudharabah dan Musyarakah.

Menurut (Hendi Suhendi :2011) Mudharabah ialah akad antara dua pihak (orrang) saling menanggung, salah satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk diperdagangkan dengan bagian yang telah ditentukan dari keuntungan, seperti setengah atau sepertiga dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Dengan menggunakan akad iini maka pemodal akan memberikan seluruh modal sementara pelaku usaha sebagai pelaksana usaha tersebut. Prosentase bagi hasil yang dilakukan ditentukan bersama-sama.

Sementara musyarakah merupakan akad perkongsian dimana kedua belah pihak akan memberikan modal awal yang kemudian akan diusahakan bersama-sama guna mendapatkan keuntungan.

Dengan menggunakan akad ini maka diperlukan pemodal yang bersedia untuk menginvestasikan dananya untuk dikelola. Selain itu, dengan akad ini maka usaha yang dilakukan akan lebih terjamin karena tidak perlu mengembalikan bungan yang harus ditanggung dalam pinjaman.

Selain dengan cara mencari pemodal juga dapat melakukan pinjaman di Bank Syariah yang telah ada di Indonesia. Modal dari program UMKM juga dapat digunakan dikarenakan program ini bertujuan membantu UMKM agar dapat berkembang di daerah yang telah disebutkan di atas.

3. Simpulan

(12)

Program yang menggabungkan program yang telah ada sebelumnya untuk kemudian dikelola dengan baik guna memberikan feed back yang baik pula. Terdapat lima tahapan dalam melaksankan program ini yakni, pembentukan karakter, pengelompokan warga, pengasahan skill, pendampingan, dan evaluasi.

Segala hal di atas hanya memiliki satu tujuan yakni, meningkatkan kesejarteraan masyarakat yang ada di sekitar sehingga mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan.

Bagi pemerintah setempat, dituntut untuk berperan aktif dalam pensosialisasian langsung terhadap warga serta memberikan pemdampingan yang

intens guna tercapainya tujuan.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Illa, Dkk. (2011). Kerusakan Bibit Trembesi ( Samanea Saman

(Jacquin) Merrill) di Persemaian. Seminar Nasional MAPEKI XI. Yogyakarta.

Astuti, Tri Puji. (2009). Studi Komparasi Kualitas Pindakaas Biji Trembesi yang Dibuat dengan Kondisi Proses Berbeda. Skripsi, Fakultas Teknik: Universitas Negeri Semarang.

Kurniawan, Ferry Duwi And Fauziah, Luluk. (2014). Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Penanggulangan Kemiskinan.

Jurnal KMP, Vol. 2, No. 2

Nuroniah Dan Kosasih. 2010. Mengenal Jenis Trembesi (Samanea Saman (Jacquin) Merrill) sebagai Pohon Pelindung. Mitra Hutan Tanaman Vo. 5 No. 1, April 2010. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.

Nuryanti, Sri And Swastika, Dewa K.S. (2011). Peran Kelompok Tani dalam Penerapan Teknologi Pertanian; Roles of Farmers’ Groups in Agricultural Technology Adoption. Bogor: Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian .

Putri, Euis Hasmita. (2017). Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Samarinda (Studi Pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Samarinda). Ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1.

(14)

Lampiran 1. Tabel, Grafik, dan Gambar a. Tabel

Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia (sumber Badan Statistik Nasional)

Kota Desa Kota+Desa Kota Desa

2010 11,10 19,93 31,02 232 989 192 354 Maret 2011 11,05 18,97 30,02 253 016 213 395 September 2011 10,95 18,94 29,89 263 594 223 181

Maret 2012 10,65 18,49 29,13 267 408 229 226 September 2012 10,51 18,09 28,59 277 382 240 441

Maret 2013 10,33 17,74 28,07 289 042 253 273 September 2013 10,63 17,92 28,55 308 826 275 779

Maret 2014 10,51 17,77 28,28 318 514 286 097 September 2014 10,36 17,37 27,73 326 853 296 681

Maret 2015 10,65 17,94 28,59 342 541 317 881 September 2015 10,62 17,89 28,51 356 378 333 034 Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang) Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)

b. Gambar

Gambar 1. Bunga trembesi (a) (sumber: www.orchids-flowers.com), dan polong trembesi (b) (sumber: www.dokmaidogma. wordpress.com).

(15)

Lampiran 2. Biodata Penulis a. Ketua Tim

Nama Lengkap : Zakiyatur Rahmah NIM : 150721100126 Jurusan : Ekonomi Syariah Fakultas : Keislaman

Universitas : Universitas Trunojoyo Madura TTL : Gresik, 08 Mei 1997

Alamat : Desa Tiremenggal Dukun Gresik E-mail : zakiyatur123rahmah@gmail.com

No.HP : 085854106690

b. Anggota

Nama Lengkap : Hoirul Amin NIM : 150721100144 Jurusan : Ekonomi Syariah Fakultas : Keislaman

Universitas : Universitas Trunojoyo Madura TTL : Bangkalan, 02 April 1997 Alamat : Kapas Madya 4 H/40 Surabaya E-mail : theokiki4@gmail.com

No.HP : 08121772249

Lampiran 3. Daftar Publikasi dan Prestasi a. Ketua

 Daftar Publikasi

Peningkatan Kesejahteraan Dan Kualitas Hidup Masyarakat Sekitar Daerah Socah Melalui Optimalisasi Potensi Alam Bakau

Essay Lomba Essay Tingkat Mahasiswa

(16)

Usaha Laundry Syariah sebagai Upaya Optimalisasi SDM yang Berorientasi Islami

Paper Sharia Economic Learning Forum

(SELF) XIV oleh KSEI Icon Universitas Udayana Bali Zakat Sebagai Pengaplikasian

Qur‟An Surat Al Hasyr Ayat 7 Dalam Rangka Pemerataan Ekonomi

Paper Lomba Karya Tulis Ilmiah oleh

BEM FKIS Universitas Trunojoyo Madura

Program Soft Skill Guru Ngaji Guna Peningkatan Pemahaman SDM Mengenai Ekonomi Syariah Menuju Masyarakat Madani

Paper 6th Call For Paper Iqtishoduna oleh

KSEI Himaekis Universitas

SEHATI 8 oleh KSEI Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Rumah Tangga di Desa Lampak Geger Bangkalan Madura

PKMK Program Kreativitas Mahasiswa

oleh Kemenristek Dikti

 Daftar Prestasi

1. Finalis 5 Besar Lomba Essay Tingkat Mahasiswa Se-Madura oleh BEM FKIS Universitas Trunojoyo Madura

b. Anggota

 Daftar Prestasi

Gambar

Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia (sumber Badan Statistik Nasional)
Gambar 1. Bunga trembesi (a) (sumber: www.orchids-flowers.com), dan polong
Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia (sumber Badan Statistik Nasional)

Referensi

Dokumen terkait

Kasus pengelolaan wilayah laut yang dilakukan oleh masyarakat di desa Endokisi itu sangat menarik, karena di samping lokasi desanya yang langsung berdekatan dengan

Subjek uji coba yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNY semester 5 tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 75 mahasiswa, terdiri atas 37 mahasiswa kelas A dan 38

Dalam konteks ini j isu-isu penting yang relevan akan turut dibincangkan termasuklah persoalan tentang faktor yang telah mempengaruhi kemunculan tradisi pensejarahan

Simpanan Berjangka (Si Jempol) merupakan produk di KSP Giri Muria Grup yang diperuntukkan kepada anggota yang ingin menyimpan dana dalam bentuk investasi yang mudah dan

Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat preskriptif, yaitu penyusun berusaha untuk menjelaskan keadaan dengan tujuan menemukan fakta dengan diikuti oleh analisis yang memadai

 Bumi,bulan & matahari berada dalam satu garis lurus.  Bulan menghalang cahaya matahari sampai ke bumi.  Sebahagian bumi mengalami gerhana penuh manakala. yang lain

Penelitian ini menyimpulkan bahwa campuran aspal berpori gradasi terbuka dengan menggunakan aspal polimer starbit E-55 memiliki nilai struktural sesuai dengan standar

Lansia yang mengalami kesepian tidak dapat menjalani tugas perkembangannya dengan baik karena mereka memiliki perasaan tidak berdaya, tidak percaya diri, tertekan