• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PANCASILA DAN PENGANGGURAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PANCASILA DAN PENGANGGURAN INDONESIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA DAN SOSIAL EKONOMI

(PENGANGGURAN)

KELOMPOK 2

KELAS : M

1. TRINA DESYDERIA JUWITA (0216101409) 2. YOGA PERMANA JAYA (0216101415) 3. RIZCHA FAUZAN FITRICIA (0216101416)

UNIVERSITAS WIDYATAMA

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pancasila dan Krisis Ekonomi.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Apabila terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pancasila dan Krisis Ekonomi ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 12 Desember 2016

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenaga kerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.

Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks

Jika masalah pengangguran terus berlarut-larut maka sangat besar kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial. Yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja yang baru lulus sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan pekerjaan karena kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen, pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan pengangguran? 1.2.2 Apa saja penyebab terjadinya pengangguran? 1.2.3 Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia? 1.2.4 Apa saja dampak pengangguran di Indonesia? 1.2.5 Bagaimana solusi mengatasi pengangguran?

(4)

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah yang membahas tentang penganggurandi Indonesia ini adalah sebagai berikut:

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal materi agar ikut berperan serta untuk mengentaskan pengangguran di Indonesia.

2. Memberikan informasi tentang jumlah pengganguran di Indonesia

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengganguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

Jenis-Jenis Pengangguran

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

(6)

2.2 Penyebab terjadinya Pengangguran

Pengangguran dapat terjadi karena beberapa sebab diantara nya :

a. Adanya hambatan (ketidak lancaran) bertemunya pencari kerja dan lowongan kerja Jenis pengangguran ini biasanya terjadi karena hambatan teknis (misalnya waktu dan tempat). Sering terjadi pencari kerja tidak mendapat informasi yang lengkap tentang lowongan kerja

b. Rendahnya Tingkat Keahlian

Keahlian dan produktifitas sangan erat. Orang yang memiliki keahlian akan memiliki produktifitas tinggi karena ia mampu memanfaatkan dirinya pada aktivitas ekonomi produktif.

c. Diskriminasi

d. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja e. Budaya pilih-pilih pekerjaan

Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual (berpendidikan tinggi).

f. Pemalas

Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.

g. Tidak mau ambil resiko

2.3 Perkembangan Masalah Pengangguran di Indonesia

(7)

Namun, Krisis Keuangan Asia (Krismon) yang terjadi pada akhir tahun 1990-an merusak pembangunan ekonomi Indonesia (untuk sementara) dan menyebabkan angka pengangguran di Indonesia meningkat menjadi lebih dari 20 persen dan angka tenaga kerja yang harus bekerja di bawah level kemampuannya (underemployment) juga meningkat, sementara banyak yang ingin mempunyai pekerjaan full-time, hanya bisa mendapatkan pekerjaan part-time.

Dengan jumlah total penduduk sekitar 255 juta orang, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat).

Tabel di bawah ini memperlihatkan angka pengangguran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tabel tersebut menunjukkan penurunan yang terjadi secara perlahan dan berkelanjutan, khususnya angka pengangguran wanita

Pengangguran di Indonesia:

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Pengangguran

Sumber: Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik

(8)

Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65 persen, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke bawah 2,74 persen.

Dikutip CNN Indonesia, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Razali Ritonga mengatakan jumlah angkatan tenaga kerja meningkat sedangkan daya serap tenaga kerja dari beberapa industri melemah. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 bertambah 510 ribu orang menjadi 122,38 juta, dibandingkan Agustus 2014 yang sebanyak 121,87 juta jiwa. "Ada PHK dan daya serap yang agak menurun, sehingga pengangguarn meningkat," kata Rizali di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (5/11).

Razali mengatakan sebagian industri yang melakukan PHK adalah industri yang memiliki ketergantungan terhadap bahan baku impor. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut menambah beban biaya produksi sektor industri tersebut.

(9)

2.4 Dampak Pengagguran di Indonesia

Dampak yang ditimbulkan dari adanya pengangguran di Indonesia adalah sebagai berikut

1) Timbulnya kemiskinan.

Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh penghasilan. Bagaimana mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Seseorang dikatakan miskin apabila pendapatan perharinya dibawah Rp 7.500 perharinya (berdasarkan standar Indonesia) sementar berdasarkan standar kemiskinan PBB yaitu pendapatan perharinya di bawah $2 (sekitar Rp 17.400 apabila $1=Rp 8.700).

2) Pengangguran Dapat Menghilangkan Keterampilan, Karena Tidak Digunakan Apabila Tidak Bekerja / Produktivitas.

3) Makin beragamnya tindak pidana kriminal.

Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidupnya terutama makan untuk tetap bisa bertahan hidup. Namun seorang pengangguran dalam keadaan terdesak bisa saja melakukan tindakan criminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai membunuh demi mendapat sesuap nasi.

4) Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen, perdagangan anak dan sebagainya.

5) Pengangguran akan Menimbulkan Ketidakstabilan Sosial dan Politik.

Hal ini terjadi karena adanya ketidaksinambungan antara pemerintah itu sendiri dengan masyarakatnya, sehingga kontak social dan politik yang ada, tidak berlangsung dengan baik.

6) Penurunan Pendapatan Perkapita / Penerimaan Negara.

Semakin besar jumlah pengangguran maka, semakin menurun pendapatan perkapita Negara dari pajak penghasilan. Begitu pendapatan menurun , semakin menurun pula kemampuan pemerintah melayani kebutuhan warganya. Pengangguran yang semakin tinggi membuat pendapatan dan pengeluaran mereka tidak seimbang

7) Meningkatnya Biaya Sosial Yang Harus Dikeluarkan Oleh Pemerintah.

(10)

2.5 Solusi Mengatasi Pengangguran

Pengangguran dapat dihambat pertumbuhannya dengan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

a) Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan. b) Menciptakan pengusaha-pengusaha baru

c) Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.

d) Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat atau sector ekonomi yang kekurangan

e) Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan.

f) Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri

g) Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja

2.6 Hubungan Pancasila dengan Pengangguran

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang bertujuan untuk melindungi, memakmurkan, serta mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia sesuai nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Tetapi dengan adanya pengangguran maka hal tersebut sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai dari Pancasila karena pengangguran bertolak belakang dengan tujuan dari dibuatnya Pancasila terutama sila ke-5. Keadilan bagi seluruh rakyat

Indonesia, yang artinya bahwa Pancasila bertujuan untuk mensejahterakan seluruh rakyat

Indonesia.

2.7 Peran Mahasiswa dalam Mengatasi masalah Ekonomi di Indonesia

(11)

ketika kebijakan pemerintah dianggapnya salah dan berujung anarkis dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat.

Mahasiswa dapat menyumbangkan pikiran-pikiran kreatifnya dalam upaya menanggulangi masalah serta untuk upaya pembangunan perekonomian Indonesia. Akan tetapi tak hanya cerdas dan berpikir kreatif namun mahasiswa juga harus berkarakter. Oleh sebab itu, pembinaan karakter mahasiswa juga harus diberikan untuk menciptakan mahasiswa yang berkarakter Pancasila sesuai dengan budaya bangsa.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks. Jika masalah pengangguran terus berlarut-larut maka sangat besar kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang bertujuan untuk melindungi, memakmurkan, serta mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia sesuai nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Tetapi dengan adanya pengangguran maka hal tersebut sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai dari Pancasila karena pengangguran bertolak belakang dengan tujuan dari dibuatnya Pancasila terutama sila ke-5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang artinya bahwa Pancasila bertujuan untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

3.2 Saran

Gambar

Tabel di bawah ini memperlihatkan angka pengangguran di Indonesia dalam beberapa

Referensi

Dokumen terkait

Pembiayaan ini ditanda tangani oleh pihak kedua setelah dibaca atau dibacakan kepada pihak kedua, sehingga pihak kedua menyatakan benar- benar telah memahami seluruh

Missouri Mathematics Project adalah salah satu model pembelajaran yang terstruktur dengan pengembangan ide dan perluasan konsep matematika dengan disertai adanya latihan

Management of Change adalah suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi sekarang

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah yang dapat dibuat adalah: (1) Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap yield obligasi pada perusahaan

Untuk kapasitas cold storage sebesar 10 ton, maka beban pendinginan akibat respirasi adalah sebesar 1,04 kW yang dihitung menggunakan

antara asupan vitamin C dan kalsium terhadap status anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Setiabudi, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

Suatu pupuk hayati dapat dibuat dengan menggunakan lebih dari satu macam mikrobia yang berbeda, baik berbeda genus atau spesiesnya maupun berbeda dalam hal peranannya

Untuk sesuatu lapisan tanah kelempungan dengan index plastisitas tertentu dapat ditentukan besarnya hambatan lekat tanahnya pada permukaan suatu tiang pondasi yang ditahannya..