• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Mendel dan Penyimpangan Semu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hukum Mendel dan Penyimpangan Semu"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Batik 1 Surakarta Mata pelajaran : BIOLOGI

Kelas/Semester : Topik :

XII/1

Hukum Mendel dan Penyimpangan Semu Alokasi Waktu : 6 JP (3 pertemuan X 2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup

1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.5. Memahami pola-pola Hukum Mendel

4.5. Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1. Meyakini keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup

1.1.2. Menunjukkan sikap kagum terhadap pola pikir ilmiah dalam mengamati fenomena pewarisan sifat pada makhluk hidup

2.1.1. Menunjukkan sikap berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi

2.1.2. Menunjukkan sikap ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen

Pertemuan 1

3.5.1. Menjelaskan Hukum Mendel I

(2)

3.5.3. Menjelaskan Hukum Mendel II

3.5.4. Menghitung perbandingan fenotip dan genotip persilangan dihibrid Pertemuan 2

3.5.5. Menjelaskan pengertian epistasis dan hipostasis

3.5.6. Menentukan perbandingan fenotip pada epistasis dan hipostasis 3.5.7. Menjelaskan pengertian kriptomeri

3.5.8. Menentukan perbandingan fenotip pada kriptomeri 3.5.9. Mengidentifikasi peristiwa polimeri

3.5.10. Menganalisis peristiwa polimeri

3.5.11. Menjelaskan tentang gen-gen komplementer

3.5.12. Mendeskripsikan peristiwa atavisme ( interaksi beberapa pasang alel)

Pertemuan 3

4.5.1. Menggunakan pengetahuannya tentang pola pewarisan sifat untuk memecahkan kehidupan sehari-hari

4.5.2. Mendemonstrasikan pola pewarisan sifat pada persilangan monohibrid

4.5.3. Membuat laporan fenomena yang terkait dengan penyimpangan semu hukum mendel 4.5.4. Mendesain model / charta untuk mensimulasi adanya peristiwa polimeri

4.5.5. Mendesain model / charta untuk mensimulasi adanya gen-gen komplementer 4.5.5. Mempresentasikan model/charta atau poster untuk mensimulasi peristiwa atavisme

D. Materi Pelajaran

I. HUKUM-HUKUM HEREDITAS

Hereditas adalah sifat-sifat menurun yang terdapat di dalam gen dalam kromosomsetiap organisme. Ahliyang meneliti tentang sifat-sifat menurun adalah Mendell. Mendell Melakukan percobaan denganmenggunakan kacang ercis .Penggunaan kcang ercis / kapri (/ Pisum sativum) dengan alasan :

1. Kacang kapri memiliki banyak varietas (warna bunga, bentuk biji, warna

biji, mengadakan penyerbukan sendiri, dalam setiap bunganya terdapat serbuk sari dan kepala putik) dan mempunyai sifat-sifat yang mencolok.

2. Spesies mudah diperoleh

3. Murah biaya pemeliharaan.

4. Dapat melakukan penyerbukan sendiri (autogami) dan dapat disilangkan

( allogami)

5. Reproduksi cepat.

6. Berumur pendek.

7. Keturunannya banyak.

II. Hukum pewarisan sifat Mendel

1. Hukum Mendel I

Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan (segregasi) alel secara bebas dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Misalnya :

AA  Gamet A Aa  Gamet A

 Gamet A  Gamet a

2. Hukum Mendel II

Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang berbeda. Misalnya :

(3)

III.ISTILAH-ISTILAH DALAM GENETIKA

1. P (parental) adalah individu tetua (orang tua). 2. F1 (filial 1) adalah keturunan pertama. 3. F2 (filial 2) adalah keturunan kedua. 4. Gen A adalah gen atau alel dominant. 5. Gen a adalah gen atau alel resesif.

6. Alel adalah bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus (tempat) tertentu atau disebut juga gen yang menyebabkan sifat alternatif pada satu sifat fisik tertentu, misalnya: warna kulit gen A : normal; gen a : albino dan selalu dituliskan dengan notasi huruf yang sama, dibedakan dengan huruf kapital (A) atau kecil (a) tergantung sifat dari hubungan antar alel tersebut.

Alel letal : alel yang menyebabkan individu yang membawanya tidak bisa bertahan hidup.

Macam alel dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) alel letal resesif : menyebabkan kematian pada individu homozygot

2) alel letal dominan : menyebabkan kematian pada individu homozygot, mis: warna bulu pada tikus, sifat creeper pada ayam, dan Brachydactily pada manusia. 3) Gen dominan adalah gen yang menutupi ekspresi alelnya.

4) Gen resesif adalah gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi alelnya.

5) Homozigot adalah zigot yang mempunyai pasangan alel yang sama, misalnya AA, aa, BB, bb.

6) Heterozigot adalah zigot yang mempunyai pasangan alel yang berlainan, misalnya Aa, Bb, Cc.

7) Fenotip adalah ekspresi gen yang langsung dapat diamati sebagai suatu sifat pada suatu individu (fisik atau biokimiawi).

8) Genotip adalah susunan genetik yang mendasari pemunculan suatu sifat.

9) Gamet adalah sel kelamin hasil pembelahan miosis yang mengandung kromoson setengah dari induknya.

10) Gen adalah pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom dan dilambangkan dengan huruf, misalnya bentuk bulat lambang gennya adalah B. Sedangkan bentuk kisut dilambangkan dengan huruf b.

IV.RUMUS MENGHITUNG GAMET DAN RASIO FENOTIP

1. Rumus Menghitung Gamet

Untuk memudahkan perbandingan macam gamet, jumlah macam genotip dsb dapat menggunakan rumus-rumus berikut :

(4)

b. Macam genotip

N MN

M

n Mn

2. Menghitung Perbandingan Fenotip F2

Menggunakan rumus Segitiga Pascal

Jumlah sifat yang berbeda

Kemungkina n macam fenotip

Jumlah macam fenotip

Rasio Fenotip F2

1 (monohibrida) 2 (dihibrida) 3(trihibrida)

4 (tetrahibrida) 5 (pentahibrida)

1 1 1 2 1 1 3 3 1

1 4 6 4 1 1 5 10 10 5 1

2 4 8

16 32

1.31 : 1.30 = 3 : 1

1.32 : 2.31 : 1.30 = 9 : 3 : 3: 1

1.33 : 3.32 : 3.31 : 1.30 = 27 : 9 : 9 : 9: 3 : 3 : 3 : 1

1.34:4.33: 6.32:4.31: 1.30 = 81 : 27 : 27 : 27 : 27 : 9 : 9 : 9 : 9 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 3 : 1 1. 35:5. 34: 10. 33:10.32:5. 31: 1.30

I. MACAM-MACAM PERSILANGAN

1. Persilangan Monohibrida

Persilangan monohibrida adalah persilangan persilangan dengan satu sifat beda. Dibedakan menjadi enam macam interaksi alel yang menyimpang dari Hukum Mendell, yaitu :

a. Dominansi sempurna

Persilangan Monohibrid untuk sifat tinggi tanaman P : ♀ Tinggi x Pendek ♂

DD dd Gamet D d 

F1 : Tinggi Dd

Menyerbuk sendiri (Dd x Dd) 

F2 :

♀ D D

D DD(tinggi) Dd(tinggi)

d Dd(tinggi) Dd(pendek)

Rasio fenotip = tinggi : pendek = 3 : 1

Rasio genotip = DD : Dd : dd = 1 : 2 : 1

b. Dominansi tidak sempurna

(5)

Gambar 6. Contoh persilangan dominansi tidak sempurna

c. Kodominan

Dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda dengan alel satu tidak dipengaruhi alel lain. Misalnya :

Gambar 7. Contoh persilangan kodominan

d. Alel Ganda

Alela ganda adalah suatu seri alela yang mempengaruhi organ yang sama dan menempati lokus yang sama. Fenomena adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen. Misalnya : warna bulu pada kelinci (C > c ch > c h > c = normal > chinchilla > himalaya > albino). Sehingga macam genotipnya adalah :

Gambar 8. Contoh persilangan alel ganda

Misalnya : persilangan antara kelinci Albino dengan kelinci normal menghasilkan keturunan kelinci normal heterozigot. Keturunan disilangkan dengan sesamanya. Perhatikan persilangan di bawah ini :

P1  CC (normal) >< cc (albino)

G  C c

F1  Cc (normal)

P2  Cc >< Cc

G  C C

c c

F2  CC = kelinci normal (hitam)  Cc = kelinci normal

(6)

e. Alel letal resesif

Alel yang dalam keadaan homozigot resesif dapat menyebabkan kematian. Misalnya : albino pada tumbuhan

P  Gg >< Gg

tanaman hijau tanaman hijau

F1  1GG : 2Gg : 1gg (1 tanaman albino mati).

f. Alel letal dominan

Alel yang dalam keadaan homozigot dominan dapat menyebabkan kematian. Misalnya : ayam jambul.

P  Crcr >< Crcr

ayam jambul ayam jambul

F1  1CrCr : 2Crcr : 1crcr

mati ayam jambul ayam normal

2. Persilangan Back Cross (Silang Balik)

Persilangan back cross adalah persilangan antara F1 dengan salah satu induknyayang homozigot dominan (recurent) atau dengan individu resesif homozigot untuk mendapatkan sifat unggul dan kualitas baik. Misalnya :

P  Bb >< BB

G  B B

b

F1  BB = bulat

Bb = bulat

Jadi rasio fenotip bulat = 100%, sedangkan rasio genotipnya BB : Bb = 1 : 1

3. Persilangan Test ( Uji Silang)

Persilangan test adalah persilangan antara F1 dengan induknya yang double resesif homozigot yang bertujuan untuk melihat individu bersifat homozigot atau heterozigot (individu bersifat dominan atau resesif). Misalnya:

P  Bb >< bb

G  B b

b

F1  Bb = bulat

bb = kisut

Jadi rasio fenotip bulat : kisut = 1 : 1, sedangkan rasio genotip Bb : bb = 1 : 1

4. Persilangan Dihibrida

Persilangan dihibrida adalah persilangan dengan dua sifat beda. Persilangan dihibrida terdiri dari :

a. Dihibrida dominan penuh

Misalnya pada penyilangan galur murni kapri bulat kuning dengan keriput hijau menghasilkan keturunan 100% bulat kuning dan pada F2 diperoleh keturunan :

1. bulat kuning = 9

2. bulat hijau = 3

3. keriput kuning = 3

4. keriput hijau = 1

P1  bulat kuning X keriput hijau

(BBKK) (bbkk)

G  BK bk

F1  bulat kuning

(BbKk)

(7)

P2  bulat kuning X bulat kuning

Rasio fenotip yang dihasilkan pada persilangan dihibrida dominan penuh adalah 9 : 3 : 3 : 1.

Rasio genotip yang dihasilkan pada persilangan dihibrida dominan penuh adalah :

a. BBKK

b. Test cross dihibrida

Adalah persilangan antara F1 dengan salah satu induknya yang double resesif

♀ Bk Rasio Fenotip

BK BbKk Bulat kuning = 1

Bk Bbkk Bulat hijau = 1

bK bbKk Keriput kuning = 1

bk Bbkk Keriput hijau = 1

I. PENGERTIAN PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDELL.

Penyimpangan semu hukum Mendel adalah perbandingan fenotip dari persilangan monohybrid dan dihibrid yang seolah-olah tidak mengikuti pola 3 : 1 atau pola 9:3:3:1. pola tersebut dapat berupa 9 : 3 : (3 + 1), (9 + 3) : 3 : 1 atau 9 : (3 + 3 +1).

(8)

Hal ini disebabkan interaksi antargen yang dapat menyebabkan perbandingan fenotip yang menyimpang dari hukum Mendel.

Bentuk interaksi antargen yang menyebabkan penyimpangan semu hukum Mendel dapat berupa atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.

Bentuk interaksi antargen yang menyebabkan penyimpangan semu hukum Mendel dapat berupa atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.

1. Atavisme

Atavisme adalah saling mempengaruhi dua macam gen yangbukan alela. Bila ada pasanga gen yang bukan alelnya berinteraksi dan pengaruhnya sama kuat, pada bagian tubuh yang sama untuk menimbulkan satu sifat. Munculnya fenotif pada jengger (pial) pada ayam disebabkan oleh dua macam gen yang bukan alelanya.

Gambar 1.

(a) R.P. (walnut) (b) R.pp. (rose) (c) rr.P. (pea/biji) (d) rr.pp. (tunggal/bilah)

Macam genotip yang terdapat pada ayam yaitu:

a. Ayam walnut ( ayam sumpel) : RRPP, RRPp, RrPp, RrPP b. Ayam rose ( ayam bergerigi ) : RRpp , Rrpp.

c. Ayam pea ( ayam biji / ayam kacang : rrPP, rrPp. d. Ayam single ( ayam bilah /ayam tunggal) : rrpp.

Munculnya suatu sifat sebagai akibat interaksi dari beberapa gen. Tipe walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen yang berdiri sendiri, tipe single merupakan hasil interaksi dua gen resesif. Misalnya: ayam berpijal biji dikawinkan dengan ayam berpial ros, F1-nya berpial walnut.

P1  RRpp >< rrPP

rose pea

F1  RrPp = 100% walnut

P2  RrPp >< RrPp

F2 

Rasio fenotip 2 = walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1 dari persilangan diatas terdapat penyimpangan pada F1 tidak menyerupai salah satu induknya yaitu tidak bergerigi dan tidak berbiji. Ayam berpial sumpel merupakan hasil interaksi duafaktor dominan yang berdiri sendiri dan sifat pial bilah sebagai hasil interaksi dua faktor resesif.

(9)

Polimeri adalah persilangan beberapa sifatbeda yang berdiri sendiri yang mempengaruhi bagian yang berlainan dari suayu individu. Interaksi kumulatif (kerjasama yang saling menambah) merupakan banyak gen yang bekerja sama secara kumulatif untuk mutu atau ukuran satu sifat. Macam polimeri, yaitu polimeri dihibrida (misalnya pada persilangan gandum/haver berbiji merah dengan gandum berbiji putih) dan polimeri trihibrida. Contoh polimeri yang lainnya adalah pada pewarisan warna kulit Bila sifat merah pada biji gadum disebabkan oleh dua pasang gen polymer yaitu gen M1 dan M2, persilangan gadum merah dengan gandum putih akan menghasilkan fenotif merah, tetapi tidak semerah induknya.

a. Polimeri dihibrida

Persilangan dua sifat beda yang dilakukan oleh Nelson Ehle untuk membuktikan polimeri dapat digambarkan pada diagram dibawah ini :

Rasio fenotip= merah : putih= 15 : 1

b. Polimeri trihibrida

Bila sifat beda ada tiga disebut dengan polimeri trihibrida, misalnya :

P1  M1M1M2M2M3M3 >< m1m1m2m2m3m3

(10)

M3 M3 M2M3

c. Polimeri pada pewarisan warna kulit manusia

Polimeri pada warna kulit menurut ahli yang bernama Davenport dipengaruhi oleh dua pasang gen. Gen A dan gen B yang mengandung pigmen dan mempunyai alela a, b (putih). Macam-macam fenotip dan genotif dibedakan menjadi :

No Genotif Fenotif

1 AABB Hitam (negro)

2. AABb, AaBB, aABB Mulato gelap (coklat tua / negroid)

3. AAbb, AaBb, aaBB Mulato sedang (sawo matang)

4. Aabb, aaBb Mulato cerah

5. Aabb Caucasoid (putih)

Misalnya :

(11)

AB

Ab AABb AAbb AaBb Aabb

aB AaBB AaBb aaBB aaBb

Ab AaBb Aabb aaBb Aabb

Perbandingan fenotip = negro : mulato : putih = 1: 14 : 1

Selain Davenport, ahli lain yang mengemukan tentang pewarisan warna kulit adalah Dobehansky .Ahli ini berpendapat bahwa pewarisanwarna kulit manusia disebabkan oleh tiga pasang gen : P1P2P3 yangmengandung pigmen dan mempunyai alel : p1p2p3 yang berwarna putih. Macam genotif dan fenotif adalah :

.

Misalnya : perkawinan antara mulato heterozygote dengan mulato heterozigot menghasilkan keturunan negro : mulato : caucosoid (putih) =

1 : 62 : 1

3. Kriptomeri

Gen dominan yang tersembunyi apabila berdiri sendiri dimana fenotipnya baru diketahui bila bertemu dengan gen dominan lain yang tertentu. Bunga warna merah disebabkan oleh adanya pigmen anthocyanin dalam lingkungan plasma sel yang bersifat asam sedangkan dalam lingkungan basa akan memberikan warna ungu. Misalnya : Linaria maroccana merah disilangkan dengan yang berbunga putih. F1 berbunga ungu karea anthocyanin merah bertemu dengan basa yang berasal dari parental yang putih. Perhatikan persilangan kriptomeri di bawah ini.

Rasio fenotip = ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4

4. Epistasis dan hipostasis

a. Epistasis (gen yang mempengaruhi / menghalangi)

 Epistasis dominan merupakan gen dengan alel dominan

menutupi kerja gen lain. Contoh : epistasis dominan pada labu. Jika labu putih (PPKK) disilangkan dengan labu hijau (ppkk), akan dihasilkan F1 labu putih heterozigot (PpKk). Namun perkawinan sesama F1 akan menghasilkan F2 dengan perbandingan putih : kuning : hijau = 12 : 3 : 1.

 Epistasis resesif merupakan gen dengan alel homozigot

resesif mempengaruhi gen lain. Contoh : jika dilakukan persilangan antara

No Genotif Fenotif

1. P1P1P2P2P3P3 Negro

2. P1p1P2p2P3p3 Mulato

(12)

tikus hitam (HHaa) dengan tikus putih (hhAA) akan menghasilkan keturunan F1 100% tikus warna abu-abu agouti (HhAa). Hasil perkawinan sesama F1 menghasilkan keturunan F2 dengan komposisi warna abu-abu agouti : hitam : putih = 9 : 3 : 4.

 Epistasis gen dominan rangkap : peristiwa dua gen dominan atau

lebih yang bekerja untuk munculnya satu fenotip tunggal. Contoh : persilangan antara tanaman berbiji segitiga dengan tanaman berbiji membulat. P1  AABB >< aabb

biji segitiga biji membulat

F1  100% biji segitiga (AaBb)

P2  AaBb >< AaBb

F2 

Rasio genotif = biji segitiga : biji membulat = 15 : 1 b. Hipostasis

 Hipostatis adalah gen yang dipengaruhi / dihalangi.

5. Komplementer

Interaksi beberapa gen yang saling melengkapi. Misalnya : persilangan bunga Lathyrus odoratus warna putih (CCpp) dengan warna putih (ccPP) menghasilkan perbandingan fenotip warna ungu : putih = 9 : 7. Coba perhatikan persilangan dibawah ini:

Contoh gen komplementer yang lainnya adalah pewarisan karakter normal pada bisu tuli danwarna rambut pada manusia .Pada penderita bisu tuli ditentukan oleh 2 gen dominan yang saling berkomplementer yaitu : D dan E . Sedangkanwarna rambut ditentukanoleh gen E dan K

Macam macam genotif dan fenotif pada bisu tuli , yaitu :

NO FENOTIF GENOTIF

1 . Normal DDEE ,DdEE, DDEe, DdEe

2. Bisu tuli Ddee,Ddee

3. Bisu tuli ddEE , ddEe

4. Bisu tuli Ddee

Macam macam genotif dan fenotif pada warna rambut .

NO FENOTIF GENOTIF

1 . Hitam . EEKK, EeKK, EEKk, EeKk

2. Putih Eekk ,Eekk

3. Putih eeKK , eeKk

4. Putih Eekk

Contoh perkawinan :

Perkawinan antara normal heterozigot untuk karakter bisu tuli dengan sesamanya. Bila gen D komplemen terhadap E. Buatlah diagram persilangan dan hitunglah perbandingan fenotif!

(13)

E. Kegiatan Pembelajaran

menjawab salam dari guru.

b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar.

c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru memberi apersepsi tentang adanya

variasi pada makhluk hidup sekalipun mereka kembar.

e. Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing peserta didik menyebutkan indikator pencapaian kompetensi yang akan cuping telinga, kemampuan menggulung lidah), guru menambahkan gambar bervariasi pada penurunan sifat pada tanaman.

 Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengidentifikasi masalah yang muncul dari didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan terkait pewarisan sifat. Pertanyaan yang diharapkan; bagaimana cara pewarisan sifat sehingga dapat dihasilkan keturunan yang

 Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan studi literatur.

 Guru membantu dengan mendemonstrasikan pembentukan gamet menggunakan 2 kertas berwarna sebagai ganti kancing genetika untuk memahami hukum Mendel I dan perbandingan fenotip pada perkawinan monohibrid. disediakan, peserta didik mendiskusikan pengertian gamet, alel, mekanisme pembentukan gamet, fenotip, genotip, serta perbandingan fenotip F2 pada perkawinan monohibrid.

15 menit

(14)

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu Verification

(pembuktian)

pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber.

Fase 6.

Generalizatio n (menarik kesimpulan/ generalisasi)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan tentang pewarisan sifat menurut Mendel I dan II.

10 menit

Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan

untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang diberikan.

b. Guru memilah hasil evaluasi.

c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten.

d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya yaitu mengumpulkan informasi tentang penyimpangan semu hukum Mendel.

10 menit

Pertemuan 2 Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu

Kegiatan Pendahuluan  Guru memberi salam dan peserta didik

menjawab salam dari guru.

 Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar.

 Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta didik menjawab pertanyaan guru.

 Guru memberi apersepsi tentang adanya perubahan dalam pewarisan sifat, misalnya pada bunga Linaria, pada cengger ayam.

 Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing peserta didik menyebutkan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.

5 menit

Kegiatan Inti (Model PBL)

Fase 1

Orientasi peserta didik kepada masalah

 Peserta didik diajak untuk mengenali masalah yang ada disekitar lingkungannya.

 Peserta didik menyebutkan berbagai masalah yang ada di lingkungannya, sesuai indikator pencapaian kompetensi.

 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.

 Peserta didik diharapkan menampilkan masalah-masalah tentang perubahan pada

(15)

Langkah pewarisan sifat (penyimpangan hukum

Mendel). penyimpangan yang terjadi (kelompok

atavisme, epistasis, kriptomeri,

komplementer, polimeri)

 Guru membimbing peserta didik tentang

hal-hal yang perlu diselesaikan.

 Peserta didik mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

10 menit mengerjakan LK untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. laporan, dan berbagi tugas dengan teman untuk presentasi.

Bersama Guru, peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja.

15 menit

Kegiatan Penutup

a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang diberikan.

b. Guru memilah hasil evaluasi.

c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten.

d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya yaitu mengerjakan soal-soal hereditas menurut Mendel serta persiapan bahan praktikum genetika.

Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik

menjawab salam dari guru.

b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah

(16)

Langkah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan

dalam belajar.

c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru memberi apersepsi tentang peristiwa

penyimpangan semu pada beberapa jenis makhluk hidup di sekeliling kita.

e. Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing peserta didik menyebutkan indikator pencapaian kompetensi.

Guru membimbing peserta didik menentukan sumber masalah utama yang menyebabkan penyimpangan tersebut.

Peserta didik diminta merencanakan proyek membuat baling-baling genetika dan bagan hasil simulasi proses persilangan pada beberapa penyimpangan.

Peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.

Peserta membuat aturan penyelesaian proyek. 1. Dilakukan secara berkelompok

2. Waktu kegiatan 3. sistematika laporan

10 menit

Fase 3. Menyusun Jadwal

Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek.

Waktu Rencana Kegiatan

10 menit Penyusunan rancangan

30 menit Simulasi persilangan 10 menit Penyusunan laporan 5 menit Persiapan presentasi

15 menit

Guru menggunakan rubrik memonitor aktivitas yang penting dari peserta didik selama

menyelesaikan proyek. baling-baling genetika, proses simulasi sesuai rancangan, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penyimpangan semu dalam pewarisan sifat.

 Guru memberikan saran-saran untuk aktivitas selama melakukan tugas proyek.

 Perwakilan peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan proyek.

 Guru dan peserta didik mengembangkan

(17)

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran

Deskripsi Alokasi

Waktu diskusi untuk memperbaiki kinerja selama

proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan

untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang diberikan.

b. Guru memilah hasil evaluasi.

c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten.

d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya ; Ulangan KD hereditas menurut Mendel dan Penyimpangan semu.

10 menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1.Teknik penilaian

No

Aspek Teknik Bentuk Instrumen

1 Sikap Observasi kegiatan diskusi

Penilaian antar teman Observasi sikap

Lembar observasi Format penilaian Jurnal guru

2 Pengetahuan Tes tertulis

Observasi kegiatan diskusi

Soal Pilihan Ganda dan uraian

Lembar observasi 3 Keterampilan Penilaian presentasi & Laporan Format penilaian

2. Instrumen penilaian 1). Penilaian sikap;

a). Lembar observasi kegiatan diskusi

No Nama Berani Santun Rasa

Ingin tahu

Komunikati f

Modus sikap

Predikat

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:. Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

c). Format Jurnal

J u r n a l

(18)

Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran biologi

N o

Hari/Tanggal Kejadian Tindak lanjut

2). Penilaian pengetahuan ; soal pilihan ganda dan uraian a). Soal Tes Tertulis Pilihan Ganda

Petunjuk;

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E dengan benar!

1. Individu bergenotip AABbccDd merupakan individu dengan jumlah sifat beda … .

a. monohibrid b. dihibrid c. trihibrid d. tetrahibrid e.

polihibrid

2. Jika suatu individu bergenotip AAbbCc, maka jumlah gamet yang mungkin terbentuk ada … .

a. 2 b. 3 c. 4 d. 6 e. 16

3. Persilangan ercis bentuk buah bulat dominan galur murni dengan ercis bentuk buah kisut galur murni akan menghasilkan F1 ... .

a. semua bulat c. 1/2 keturunannya galur murni e. bulat, kisut = 3 : 1

b. semua kisut d. 1/4 keturunannya galur murni

4. Apabila rambut lurus adalah sifat resesif, maka dari perkawinan dua orangtua yang keduanya berambut keriting heterozigotik kemungkinan anak-anaknya adalah … .

a. semua berambut keriting d. 75% berambut keriting, 25 % lurus

b. 25% keriting, 75% berambut lurus e. semua berambut lurus

c. 50% berambut keriting dan 50% berambut lurus

5. Disilangkan tanaman jeruk berukuran besar rasa asam dengan tanaman jeruk berukuran kecil rasa manis. Masing-masing pasangan sifat merupakan turunan galur murni. Bila ukuran besar dan rasa asam dominan terhadap ukuran kecil dan rasa manis, maka rumusan genotif yang sesuai untuk kedua induk adalah … .

a. BBAA X bbaa c. BbAa X BbAa e. BBaa X bbAA

b. Bbaa X Bbaa d. bbAA X bbAA

6. Persilangan dihibrid tanaman ercis biji bulat warna hijau (BBHh) dengan ercis biji keriput warna hijau (bbHh) menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip bulat : hijau … . a. 3 : 1 b. 1 : 2 : 1 c. 9 : 3 : 3 : 1 d. 12 : 3 : 1 e. 9 : 3 : 4 7. Pada pohon mangga, M membawa sifat rasa manis dan alelnya m membawa sifat rasa

asam. B membawa sifat buah besar dan b membawa sifat buah kecil. Untuk mendapatkan sifat yang baik dilakukan persilangan tanaman mangga berbuah dan manis heterozigot sesamanya dan diperoleh 320 bakal tanaman. Banyaknya bakal tanaman yang berbuah asam dan besar adalah ... . (UN 2015)

a. 20 b. 60 c. 120 d. 150 e. 180

8. Pada ercis (Pisum sativum) bentuk biji bulat (B) dominan terhadap bentuk biji kisut (b) sedangkan bunga warna ungu (M) dominan terhadap bunga putih (m). Tanaman ercis bentuk biji bulat ungu (BbMm) yang melakukan penyerbukan sendiri menghasilkan 80 batang keturunan. Berapa batang keturunan diharapkan yang bentuk biji bulat bunga warna putih ?

a. 60 b. 45 c. 30 d. 15 e. 5

(19)

pendek (r). Jika tanaman ercis biji bulat batang tinggi heterozigot disilangkan dengan ercis biji bulat (heterozigot) batang pendek, keturunan yang bersifat biji bulat batang pendek adalah sebanyak … .

a. 6,25 % b. 12,5 % c. 37,5 % d. 42,5 % e. 50 %

10. Persilangan tanaman batang tinggi buah manis (TTMM) dengan tanaman batang rendah buah asam (ttmm) menghasilkan keturunan tanaman batang tinggi buah manis semua. Pada generasi berikutnya yang berasal dari persilangan F1 dengan sesamanya, dihasilkan keturunan tanaman batang tinggi buah manis 46,25%, tanaman tinggi buah asam 18,75%, tanaman rendah buah manis 18,75% dan tanaman rendah buah asam 6,25%. Dapat diduga parentalnya adalah ... .

a. TTMM x TTMM c. TTMM x ttmm e. TtMm x TtMm

b. TTMM x TtMm d. TtMm x TTmm

11. Pada tanaman semangka bentuk buah bulat (B) dominan terhadap buah lonjong (b) dan warna kulit buah hijau (H) dominan terhadap kulit buah bergaris-garis. Tanaman semangka bentuk buah bulat warna hijau heterozigot (BbHh) melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan keturunan sebanyak 320 batang. Berapa batang keturunan yang berfenotip bentuk buah bulat kulit bergaris-garis?

a. 20 b. 40 c. 60 d. 120 e. 180

12. Jeruk berbuah banyak (B) rasa masam (m) disilangkan dengan jeruk berbuah sedikit (b) rasa manis (M) diperoleh keturunan yang semuanya berbuah banyak rasa manis heterozigot untuk kedua sifat. Dari generasi F2 yang paling baik untuk bibit adalah yang bergenotip ... . a. BBMM b. BBmm c. BbMm d. bbMM e. bbmm 13. Pada persilangan antara tanaman padi bulir besar umur panjang dengan bulir kecil umur pendek diperoleh semua F1 bersifat bulir besar umur panjang. Kemudian sesama keturunan F1 dikawinkan. Berapa kemungkinan munculnya individu genotip F2 yang homozigot dominan (AABB) jika keturunan F2 berjumlah 640? (UN 2015)

a. 40 b. 80 c. 120 d. 160 e. 360

14. Sapi jantan berbulu hitam kasar disilangkan dengan betina berbulu putih halus, diketahui hitam dominan terhadap putih dan kasar dominan terhadap halus. Keturunan yang dihasilkan menunjukkan perbandingan 1/4 hitam halus, 1/4 putih halus, 1/4 putih kasar 1/4 hitam kasar. Maka kemungkinan genotip kedua induknya adalah

a. HHKK dan hhkk c. HhKk dan hhkk e. HHkk dan Hhkk

b. HhKk dan HhKk d. HHKk dan HHKk

15. Peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel muncul dalam bentuk ... .

a. Kriptomeri jika terdapat beberapa pasang gen yang mempengaruhi sifat yang sama, perbandingan F2 = 15 : 1

b. Polimeri jika ekspresi dua pasang gen dominan saling melengkapi, perbandingan F2 = 9 : 3 : 4

c. Epistasis hipostasis jika suatu gen dominan ekspresinya bergantung pada gen dominan lain, perbandingan F2 = 9 : 7

d. Komplementer jika suatu gen dominan ekspresinya menutupi gen dominan lain, perbandingan F2 = 12 : 3 : 1

e. Atavisme jika ekspresi suatu gen dominan akan dipengaruhi adanya suatu gen dominan lain, perbandingan F2 = 9 : 3 : 3 : 1

16. Ayam berpial walnut (RrPp) bila disilangkan dengan ayam berpial pea (rrPP), maka keturunannya yang berpial pea adalah … .

a. 100 % b. 75 % c. 50 % d. 25 %

e. 0 %

17. Persilangan antara ayam walnut (RrPp) dengan ayam berpial rose (Rrpp), kemungkinan akan memperoleh keturunan berpial walnut : rose : pea : single dengan perbandingan ... .

a. 12 : 3 : 3 : 1 c. 3 : 3 : 1 : 1 e. 1 : 1 : 1 : 1

(20)

18. Perhatikan bagan persilangan berikut!

P1 : Pial biji (pea) x Pial walnut

rrPP RrPp

F1 : Pial walnut dan pial biji (pea)

Apabila ayam pial biji homozigot hasil F1 disilangkan dengan pial biji P1 (parental), kemungkinan hasil persilangan pada F2 adalah ... . (UN 2015)

a. 6,25% pial rose c. 56,25% pial walnut e. 100% pial biji

b. 18,75% pial walnut d. 75% pial biji

19. Pada gandum faktor (H) hitam dominan terhadap (h) putih sedangkan faktor (K) kuning dominan terhadap (k) putih. Faktor (H) hitam dominan terhadap (K) kuning. Jika gandum hitam (HhKk) disilang dengan gandum kuning (hhKk) maka rasio fenotip keturunan hitam, kuning dan putih adalah ... .

a. 12 : 3 : 1 b. 9 : 3 : 4 c. 6 : 1 : 1 d. 4 : 3 : 1 e. 4 : 2 : 2

20. Pada gandum faktor (H) hitam dominan terhadap (h) putih sedangkan faktor (K) kuning dominan terhadap (k) putih. Faktor (H) hitam dominan terhadap (K) kuning. Jika gandum hitam (HhKk) disilang dengan gandum kuning (hhKk) maka rasio fenotip keturunan hitam, kuning dan putih adalah ... .

b. 12 : 3 : 1 b. 9 : 3 : 4 c. 6 : 1 : 1 d. 4 : 3 : 1 e. 4 : 2 : 2

21. Tanaman kedelai berkulit hitam (HhKk) disilangkan dengan kulit hitam (Hhkk). Jika gen H=hitam epistasis terhadap gen K=kuning, perbandingan fenotip hitam : kuning : putih yang muncul pada keturunannya adalah … .

a. 1 : 3 : 4 b. 2 : 2 : 1 c. 3 : 1 : 4 d. 4 : 3 : 1 e. 6 : 1 : 1

22. Disilangkan gandum berbiji hitam dengan gandum berbiji kuning, diperoleh keturunan dengan rasio 2 hitam : 2 kuning. Kemungkinan genotip kedua parental tersebut adalah

a. HHKk x hhKk c. HhKK x hhKk e. HHKK x hhKK

b. HhKk x hhKk d. HHKK x hhKk

23. Pada bunga Lathyrus odorotus gen C dan gen P merupakan gen komplementer. Apabila gen C bertemu gen P akan menghasilkan bunga warna ungu. Bunga Lathyrus odorotus warna putih (CCpp) disilangkan dengan bunga warna putih (ccPP), kemudian F1 disilangkan sesamanya maka akan dihasilkan perbandingan fenotip sebagai berikut ... .

a. Ungu : Putih = 12 : 4 d. Ungu : Putih = 7 : 9

b. Ungu : Putih = 9 : 7 e. Ungu : Putih = 15 : 1

c. Ungu : Putih = 1 : 15

24. Disilangkan antara tanaman bunga Lathyrus odorotus bunga putih (Ccpp) dengan tanaman bunga warna putih (ccPp). Jika gen C dan gen P merupakan gen komplementer, dimana apabila gen C bertemu gen P akan menghasilkan bunga warna ungu, maka akan dihasilkan perbandingan fenotip sebagai berikut ... .

a. Ungu : Putih = 7 : 9 d. Ungu : Putih = 3 : 1

b. Ungu : Putih = 9 : 7 e. Ungu : Putih = 15 : 1

c. Ungu : Putih = 1 : 3

25. Pada persilangan dengan dua sifat beda antara tanaman Linaria maroccana AAbb (Merah) dengan tanaman aaBB (Putih) didapatkan keturunan F1 semua berbunga ungu (AaBb). Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, maka F2 berupa tanaman berbunga warna putih dengan genotip aaBb sebanyak … .

a. 6,25% b. 12,50% c. 18,50% d. 25% e. 50%

26. Pada persilangan dengan sifat kriptomeri antara tanaman AAbb (Merah) dengan tanaman aaBB (Putih) didapatkan keturunan F1 semua berbunga ungu (AaBb). Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, maka F2 berupa tanaman berbunga warna putih dengan genotip aaBB sebanyak … .

a. 6,25% b. 12,50% c. 18,50% d. 25% e. 50%

(21)

Linaria maroccana berbunga putih (aaBb). Jika A = ada antosianin dan a = tidak ada antosianin, B = lingkungan basa dan b = lingkungan asam, maka keturunan yang berbunga ungu sebanyak … .

a. 100% b. 50% c. 37,5% d. 25% e. 12,5%

28. Pada tanaman air Linaria maroccana :

Gen A = membentuk antosianin dominan terhadap gen a = tidak membentuk antosianin Gen B = bereaksi basa (ungu) dominan terhadap gen b = bereaksi asam (merah). Tanaman berbunga ungu (AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (Aabb). Ratio fenotip keturunannya adalah ... .

a. ungu : merah = 3 : 1 d. ungu : merah : putih

= 4 : 2 : 2

b. ungu : merah : Putih = 9 : 3 : 4 e. ungu : putih = 9 : 7

c. ungu : merah : putih : 3 : 3 : 2

29. Pada persilangan tanaman dengan sifat kriptomeri antara tanaman berbunga ungu (AABb) dengan tanaman merah (Aabb), akan menghasilkan perbandingan keturunan tanaman dengan warna bunga ... .

a. Ungu : Merah : Putih = 9 : 3 : 4 d. Ungu : Merah = 15 : 1

b. Ungu : Merah : Putih = 12 : 3 : 1 e. Ungu : Merah = 3 : 1

c. Ungu : Merah = 9 : 7

30. Perhatikan diagram di bawah ini!

P1 : ♂ M1M1M2M2 (merah) x ♀ m1m1m2m2 (putih)

G : M1M2 m1m2

F1 : M1m1M2m2 (merah)

Dari hasil persilangan sesama keturunan F1 persentase munculnya warna putih pada keturunan F2 adalah ... . (UN 2015)

a. 93,75 % b. 75 % c. 25 % d. 18,17 % e. 6,25 %

Jawablah dengan ringkas dan jelas

1. Bibir sumbing pada manusia ditentukan oleh gen resesif h, sedangkan alelnya dominan H menentukan bibir normal. Sedangkan gen A menentukan kulit berpigmen (normal), alelnya resesif a menyebabkan tidak berpigmen (albino). Jika pasangan suami istri normal memiliki anak perempuan berkulit normal bibir sumbing dan anak laki-laki albino bibir normal. Tentukan genotip kedua orangtuanya!

2. Jelaskan apa yang dimaksud penyimpangan semu hukum Mendell berikut dan perbandingan fenotip F2 nya:

a. Atavisme

b. Epistasis dan hipostasis c. Kriptomeri

d. Polimeri

e. Gen komplementer

3. Suatu tanaman dihibrid menghasilkan keturunan yang memiliki perbandingan fenotip 12 : 3 : 1. Bagaimanakah perbandingan fenotip tanaman tersebut jika disilangkan dengan tanaman homozigot resesif (di testcross)?

4. Pada suatu tanaman kacang-kacangan, gen C dan P sangat diperlukan untuk pembentukan bunga warna ungu. Apabila salah satu dari gen tersebut atau keduanya dalam kondisi resesif, maka bunga akan berwarna putih. Tentukan perbandingan fenotip dari keturunan yang berasal dari persilangan berikut:

(22)

5. Pada tanaman air Linaria maroccana : Gen A = membentuk antosianin dominan terhadap gen a= tidak membentuk antosianin. Gen B = bereaksi basa (ungu) dominan terhadap gen b = bereaksi asam (merah). Tentukan perbandingan fenotip dari keturunan yang berasal dari persilangan berikut:

a. Tanaman berbunga ungu (AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (Aabb). b. Tanaman berbunga ungu (AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga putih (aabb). c. Tanaman berbunga putih (aaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (aabb).

Pedoman penilaian;

I. Pilihan ganda skor maksimal 30 II Soal Uraian skor maksimal 50

Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1

c). Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi

No Nama

Pernyataan Skor

yang dicapa

i Pengungkap

an gagasan orisinil

Kebenaran Konsep

Ketepatan menggunakan

istilah

Ya Tida

k Ya Tidak Ya Tidak

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )

Pedoman penilaian;

Skor jawaban ya = 2, tidak = 1 Nilai= (skor yang dicapai/6)X3+1

3). Penilaian keterampilan; format penilaian a). Format penilaian presentasi

Kelompok Nama

Siswa

Aspek yang dinilai Jumlah

skor Materi

presentas i

Penggunaa n Media

Keterampilan dalam mengemukakan

pendapat

Rubrik penilaian;

Aspek yang dinilai Rubrik

Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4

Materi cukup lengkap = 3 Materi kurang lengkap = 2 Materi tidak lengkap = 1

Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4

Penggunaan media beragam = 3 Penggunaan media kurang beragam = 2 Penggunaan media tidak beragam = 1 Keterampilandalam

mengemukakan pendapat

(23)

Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1

Pedoman penilaian; Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1 b). Format Penilaian Laporan/Tugas No Nama Ketepatan Waktu pengumpulan tugas Ketepatan materi Ketepatan sistematika Skor yg dicapai Nilai Rubrik penilaian; Aspek yang dinilai Rubrik Ketepatan Waktu pengumpulan tugas Pengumpulan tugas tepat waktu = 4 Pengumpulan terlambat 1 hari = 3

Pengumpulan terlambat 2 hari = 2

Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1 Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat = 4

Materi yang disusun tepat = 3

Materi yang disusun kurang tepat = 2

Materi yang disusun tidak tepat = 1

Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat = 4

Format laporan tepat = 3

Format laporan kurang tepat = 2

Format laporan tidak tepat = 1

Pedoman penilaian;

Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Peserta didik yang nilai ulangan harian kurang dari 2,67 segera tutorial sebaya (dengan siswa yang nilainya lebih dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, jam 14.00 remedial pembelajaran dan remedial tes di ruang Laboratorium Biologi.

b. Peserta didik yang nilai ulangan harianlebih dari 2,67 segera memberi tutorial (kepada siswa yang nilainya kurang dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, 14.00 mengambil tugas pengayaan di ruang laboratorium Biologi.

4. Kunci dan Pedoman Penskoran(tertulis di bawah lembar observasi/format penilaian)

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/Alat : Gambar- gambar penyimpangan semu pada hewan dan tumbuhan, komputer/laptop, LCD

2. Bahan : LKS

(24)

Jakarta. Erlangga., Sulistyowati Endah. 2015. Biologi XII. Klaten: Intan Pariwara, Irnaningtyas, 2013. Biologi XII, Jakarta: Erlangga.

Surakarta, 17 Juli 2017

Diperiksa Oleh Disiapkan

WKS. 1 Guru Mapel Biologi

Teguh Rahayu Slamet, M. Pd Sutana, S. Pd, M. Pd

NIP. 19700925 200801 1 011 NIP. 19741226 200701 1 013

Disahkan Oleh Kepala Sekolah

Drs. Literzet Sobri, M. Pd

Gambar

Gambar 1.(a) R.P. (walnut)   (b) R.pp. (rose)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, jika tanaman ercis jantan berbatang tinggi disilangkan dengan tanaman ercis betina berbatang pendek maka keturunan yang dihasilkan akan memiliki

Persilangan yang bersifat intermediet antara bunga berwarna merah dan putih akan menghasilkan.. keturunan

persilangan antar tetua yang beda sifat dihasilkan tanaman yang serupa dengan salah satu tetua..  Generasi F1 di-selfing untuk

plicata ungu tua bukan merupakan hasil persilangan, sehingga persilangan dengan spesies lain menghasilkan keturunan yang seragam, baik warna, bentuk maupun corakS. Hasil

 Jika tidak terdapat gen dominan pada kedua alel (aabb) maka akan berwarna

Melalui pembelajaran dengan pendekatan scientific, dan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan peserta didik dapat Menganalisis Epistastis resesif sebagai salah

Persilangan timbal balik antara itik Alabio dengan Cihateup menghasilkan dua kelompok keturunan (F1) itik genotipe CA yang memiliki rataan sifat-sifat yang lebih

Persilangan timbal balik antara itik Alabio dengan Cihateup menghasilkan dua kelompok keturunan (F1) itik genotipe CA yang memiliki rataan sifat-sifat yang lebih