KULIAH KE-15
TINDAK PIDANA DIBIDANG PERPAJAKAN
TINDAK PIDANA DIBIDANG PERPAJAKAN
ALPA ALPA
SENGAJA
SENGAJA PENGULANGANPENGULANGAN
PERCOBAAN
PERCOBAAN
bahwa suatu perbuatan termasuk dalam kategori tindak pidana apabila perbuatan tersebut memenuhi kriteria sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang yang memuat ketentuan mengenai pidana.
Tindak Pidana
Pasal 1 ayat (1) KUHP:
Pasal 38 UU KUP
Setiap orang yang karena kealpaannya : - tidak menyampaikan SPT; atau
- menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar
atau tidak lengkap, atau melampirkan
keterangan yang isinya tidak benar, sehingga
dapat menimbulkan kerugian pada
TINDAK PIDANA KARENA ALPA
TINDAK PIDANA KARENA ALPA
Tidak menyampaikan SPT
Menyampaikan SPT tidak benar
BERAKIBAT
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
DIPIDANA
kurungan paling singkat 3 bulan
dan paling lama 1 tahun, dan atau
denda paling tinggi dua kali jumlah
pajak terutang yg tidak/kurang dibayar
Pasal 38 UU KUP
Berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai WP
Pasal 43 ayat (1)
WAJIB PAJAK
Pasal 39 UU KUP
Setiap orang yang dengan sengaja:
- tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; - menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak
Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
- tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;
- menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29;
- memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya;
- tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain;
- tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11); atau
Lanjutan…
•
sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 6
(enam) bulan dan paling lama 6 (enam)
tahun dan denda paling sedikit 2 (dua)
kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar dan paling banyak
4 (empat) kali jumlah pajak terutang
TINDAK PIDANA KARENA SENGAJATINDAK PIDANA
KARENA SENGAJA
Wajib Pajak :
Tidak mendaftarkan diri
Menyalahgunakan NPWP atau Pengukuhan PKP
Menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan PKP Tidak menyampaikan SPT
Menyampaikan SPT dan atau keterangan yg isinya tidak benar/tidak lengkap
Menolak dilakukan pemeriksaan
Memperlihatkan pembukuan, pencatatan dan dokumen palsu Tidak menyelenggarakan atau menyimpan
pembukuan/pencatatan di Indonesia, tidak
memperlihatkan/meminjamkan buku, catatan atau dokumen lain Tidak menyetorkan pajak yang dipotong/dipungut
BERAKIBAT
Menimbulkan kerugian pada pendapatan negara DIPIDANA
Penjara paling singkat 6 bulan, paling lama 6 tahun,
dan
denda paling sedikit 2x, paling banyak 4x jumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurang bayar
Pasal 39 ayat (1) UU KUP
Berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai WP yg menyuruh/turut serta/ menganjurkan/
membantu melakukan tindak pidana perpajakan
(Pasal 43 ayat (1))
TINDAK PIDANA
KARENA PENGULANGAN
TINDAK PIDANA
KARENA PENGULANGAN
PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI BID. PERPAJAKAN SEBELUM LEWAT SATU TAHUN SEJAK SELESAINYA MENJALANI
PIDANA PENJARA YG DIJATUHKAN
ANCAMAN PIDANA ( PASAL 39 AYAT (1) )
SANKSI DILIPATKAN DUA
Pasal 39 ayat (2) UU KUP
TINDAK PIDANA
KARENA PERCOBAAN
TINDAK PIDANA
KARENA PERCOBAAN
Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau PPKP
Menyampaikan SPT dan atau
keterangan yg isinya tidak benar atau tidak lengkap
Dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau kompensasi pajak atau pengkreditan pajak
SANKSI
Pidana penjara paling singkat 6 bulan, paling lama 2 tahun, dan
Denda paling sedikit 2 kali, paling tinggi 4 kali jumlah restitusi yg dimohonkan dan/atau
kompensasi atau perkreditan dilakukan oleh Wajib Pajak
Pasal 39 ayat (3) UU KUP
Pasal 39A
“Setiap orang yang dengan sengaja :
• menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya; atau
• menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP
TINDAK PIDANA
KARENA KESENGAJAAN
TINDAK PIDANA
KARENA KESENGAJAAN
Pasal 39 A UU KUP
Setiap orang dengan sengaja:
a) Menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti
pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan pada transaksi; atau
b) Menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP
dipidana
• penjara paling singkat 2 tahun, paling lama 6 tahun, dan
DALUWARSA TINDAK PIDANA DI BIDANG
PERPAJAKAN
DALUWARSA TINDAK PIDANA DI BIDANG
PERPAJAKAN
setelah lampau
10 Tahun
Pasal 40 UU KUP
Sejak :
Saat terutangnya pajak;
Berakhirnya masa
pajak, bagian tahun
pajak atau tahun pajak ybs
Pasal 41C
• Setiap orang yang dengan sengaja tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35A ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
• Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan
tidak terpenuhinya kewajiban pejabat dan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35A ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 10 (sepuluh) bulan atau denda paling banyak Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
• Setiap orang yang dengan sengaja tidak
DELIK ADUAN
DELIK ADUAN
A L P A
Tidak memenuhi kewajiban
merahasiakan segala sesuatu yg diketahui / diberitahukan
kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka jabatan atau
pekerjaannya
(seperti tersebut dlm Pasal 34 )
S E N G A J A
Tidak memenuhi kewajiban
merahasiakan segala sesuatu yg diketahui / diberitahukan
kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka jabatan atau
pekerjaannya
( seperti tersebut dalam Pasal 34 )
Pasal 41 UU KUP
Pihak ke 3 (Ps 35) yg dengan sengaja :
Tidak memberikan keterangan / bukti atau
Memberikan keterangan / bukti yang tidak benar
(Pasal 41 A)
Termasuk yang menyuruh
melakukan/menganjurkan/membantu melakukan tindak pidana perpajakan
Pasal 43 ayat ( 2 )
Sanksi maksimal :
Pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun, dan
Denda paling banyak
Rp 25.000.000,00
SANKSI PIDANA
TERHADAP PIHAK KETIGA
Pihak ke 3 yang dengan sengaja :
Mengha-Sanksi maksimal :
Pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun, dan
Denda paling banyak
Rp 75.000.000,00
Pasal 41 B Pasal 41 A dan 41B UU KUP
SANKSI PIDANA TERHADAP PASAL 35
Pasal 41 C UU KUP
1. Tidak melaksanakan kewajiban Pasal 35 A ayat 1 dipidana kurungan maksimal 1 tahun, dikenai denda maksimal Rp. 1 milyar.
2. Mengakibatkan tidak terpenuhinya kewajiban pihak sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 35 ayat 1 dipidana kurungan maksimal 10 bulan, dikenai denda maksimal Rp. 800 Juta. 3. Tidak memberikan data/informasi yang diminta
oleh Dirjen pajak sebagaimana pasal 35 ayat 2 dipidana kurungan maksimal 10 bulan, dikenai
denda maksimal Rp. 800 Juta.
4. Menyalahgunakan data dan informasi perpajakan sehingga menimbulkn kerugian negara, dipidana kurungan maksimal 1 tahun, denda maksimal Rp. 500 Juta.
PELAKU TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
PELAKU TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
WAJIB PAJAK Pasal 39, Pasal 39 A Wakil, kuasa atau
pegawai WP
PIHAK KETIGA PEJABAT
Pasal 41
Pasal 43 ayat (1) Pasal 43 ayat (2)
Yang menyuruh melakukan
Yang menganjurkan
Yang membantu melakukan
Yang turut melakukan
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan DJP yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan per-UU-an
PENGERTIAN
Penyidikan tindak pidana perpajakan hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan DJP yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak pidana perpajakan.
PASAL 44 AYAT (1) UU KUP
Wewenang Penyidik:
-mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;
-meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;
-memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;
-melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
-meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan;
-menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang dibawa;
KETENTUAN PEMERIKSAAN
Pasal 43 A UU KUP
Bukti, data, informasi, dan pengaduan
Dirjen Pajak
Pemeriksaan Bukti Permulaan
Diatur dengan Peraturan Meneku
Petugas DJP terlibat
Menkeu
Pemeriksaan
Unit Pemeriksa Internal Dep. Keu
Korupsi HUkum Tindak
PPNS DJP
PPNS DJP
Pasal 44 ayat (1) UU KUP
Diangkat oleh Menteri Hukum &
HAM sebagai penyidik
Mempunyai wewenang khusus melakukan
penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan Dilaksanakan sesuai
dengan KUHP
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
SERANGKAIAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN
PENYIDIK
MENEMUKAN TERSANGKANYA
UNTUK MENCARI DAN MENGUMPULKAN BUKTI
MEMBUAT TERANG TINDAK PIDANA
DI BIDANG PERPAJAKAN
Pasal 1 angka 31 UU KUP
Pasa
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan/ laporan agar
menjadi lebih lengkap dan jelas
c. Minta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan
b. Meneliti , mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi/ badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti
d. Memeriksa buku / catatan dan dokumen lain
f. Meminta bantuan tenaga ahli
h. Memotret seseorang.
i. Memanggil orang untuk didengar keterangan dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi g. Menyuruh berhenti dan /atau melarang
seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan, memeriksa identitas orang/ dokumen.
j. Menghentikan penyidikan
k. Melakukan tindakan lain yang perlu menurut hukum yg bertanggungjawab
PELAKSANAAN PENYIDIKAN
PELAKSANAAN PENYIDIKAN
Pemberitahuan saat dimulainya
penyidikan
Melalui Penyidik pejabat Polisi Negara RI kepada Jaksa
Penuntut umum
Penyampaian atas hasil penyidikan
SESUAI KETENTUAN KUHAP
Pasal 44 ayat (3) UU KUP
PPNS
KUP 124
Catatan: (Ps. 44 (4))
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
Pasal 44 B ayat (1 dan 2) UU KUP
Menkeu
Jaksa Agung
Menghentikan Penyidikan
(Maksimal 6 Bln sejak tgl surat Permintaaan)
Syarat Bagi WP:
Melunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan, ditambah Sanksi denda 4 kali dari jumlah pajak
Hak & Kewajiban Yang Belum Selesai
Hak & Kewajiban Yang Belum Selesai
Pasal II UU KUP
Diberlakukan ketentuan UU No. 6 Tahun 1983 tentang KUP sebagaimana telah diubah dengan UU No.16 Tahun 2000
Kecuali daluwarsa penetapan masa pajak, bagian tahun pajak atau Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya berakhir paling lama akhir Tahun Pajak 2013