MATERI :
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
AMANDEMEN KEEMPAT UUD NRI 1945
Tidak ada GBHN
Pemilihan Presiden secara langsung
Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis
UU 23/2003 tentang Pemilihan Presiden Mengamanatkan CaPres menyampaikan Visi, Misi, Program
REFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH:
UU 32 /2004 Tentang Pemerintah Daerah Desentralisasi dan otonomi daerah
Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung
UU 33/2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat / Daerah
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara Penyusunan RAPBN berpedoman pada RKP
Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD
UU 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU 15/2004 Tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab KN
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Adalah satu
kesatuan tata cara
perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan
rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang
,
jangka
menengah
, dan
tahunan
yang
dilaksanakan oleh unsur penye-lenggara negara
dan masyarakat di tingkat
pusat
dan
daerah
.
Tahapan Perencanaan:
Penyusunan Rencana
Penetapan Rencana
Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Evaluasi
Kinerja
PP 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
PP 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional
PROSES PERENCANAAN
1.
Proses Politik
:
Pemilihan langsung Presiden dan
Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan
hasil proses politik (
publik choice theory of planning
)
Khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM
2.
Proses Teknokratik :
Perencanaan yang dilakukan
oleh perencana profesional, atau oleh lembaga / unit
organisasi yang secara fungsional melakukan
perencanaan
Khususnya dalam pemantapan peran,
fungsi dan kompetensi lembaga perencana
3.
Proses Partisipatif :
Perencanaan yang melibatkan
masyarakat (
stake holders
)
Antara lain melalui
pelaksanaan Musrenbang
4.
Proses Bottom-Up dan Top-Down :
Perencanaan
5
NASIONAL
DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJP Nasional) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah)
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJM Nasional)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah)
Rencana Strategis Kementerian /
Lembaga (Renstra-KL) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Rencana Kerja Kementerian /
Lembaga (Renja-KL) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD)
RPJM 2
(2010-2014)
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomianRPJM 1
(2005-2009)
Menata kembali NKRI, membangun
Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
RPJM 4
(2020-2024)
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatanpembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
RPJM 3
(2015-2019)
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek7
Diacu Diperhatikan Diserasikan Melalui Musrenbang
RKP RPJM Nasional RPJP Nasional Renstra
KL Renja - KL
RAPBN RKA-KL APBN Rincian APBN Pedoman Dijabar kan Pedoma n Pedoman Pedoman Pedoman Diacu
Pe
m
eri
nta
h
Pu
sa
t
RPJM Daerah RPJPDaerah RKP Daerah
Renstra
SKPD Renja - SKPD
RAPBD RKA - SKPD APBD Rincian APBD Pedoman Pedoman Pedoman Dijabar kan Pedoman Pedoman Diacu
UU SPPN
Pe
m
eri
nta
h
D
ae
ra
h
UU KN
Bahan Bahan Bahan BahanDokumen Rencana Pembangunan
Waktu
Bappenas
K-L
20 tahun
RPJPN
5 tahun
Ditetapkan 3 bln setelah Presiden/Wakil terpilih dilantik
RPJMN
Renstra K-L
9 Forum SKPD Provinsi Musrenbang Kab/Kota Musrenbang Kecamatan Musrenbang Desa/Kelurahan
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
P E M E R IN T A H P U SA T P E M E R IN T A H D A E R A H Penyusunan Renja SKPD Provinsi
Penyusunan RKPD Kabupaten/Kota Penyusunan Renja SKPD Kabupaten/Kota Penyusunan RKPD Provinsi
B U L A N
RKPD Penyusunan RKP Rakor Pusat RKP Musrenbang Nasional RKP Musrenbang Provinsi RKPD
Sumber: Lampiran 2 SEB MPPN/Kepala Bappenas dan Mendagri tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2009
Paska Musren Provinsi
Forum SKPD
Kabupaten/Kota SKPDRenja
Renja SKPD Renja K/L Paska Musrenbang Kab/Kota SEB MPPN/ Menkeu Rapat Teknis
K/L-SKPD RenjaK/L
DPR
DPRD
Propinsi
DPRD Kabupaten MASYARAKATInstansi Strategis Perencanaan Pusat-Daerah
Musrenban g Kabupaten Musrenban g SKPD Musrenban g Kecamatan Musrenban g Desa Musrenban g Propinsi Musrenbang Nasional Kebijakan Kualitas Perencanaan
oleh Bangda
Kebijakan Penggerakan
oleh PMD
1
1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2
2 Pendidikan
3
3 Kesehatan
4
4 Penanggulangan Kemiskinan
5
5 Ketahanan Pangan
6
6 Infrastruktur
7
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8
8 Energi
9
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, &
Pasca-konfik
11 Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II
2009-2014
11 Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II
2009-2014
11
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
Program Prioritas KIB II
National Summit
Sosialisasi Ranc. Awal RPJMN
2010-2014 Penyempurnaan Ranc. Awal RPJMN 2010-2014 Penyempurnaan Ranc. Awal Renstra
K/L Rakorpus Ranc. Awal RPJMN 2010-2014 Trilateral Meeting Ranc. Renstra K/L
Perbaikan Ranc. II RPJMN 2010-2014 Sidang Kabinet I
Perbaikan Ranc. III RPJMN
2010-2014
Perbaikan Ranc. II Renstra K/L
Penyempurnaan Ranc. IV RPJMN
2010-2014
MUSRENBANGNAS Ranc. RPJMN
2010-2014
Pemutakhiran Ranc. V RPJMN
2010-2014 Perbaikan Ranc.
III Renstra K/L Sidang Kabinet II
Finalisasi Ranc. Akhir RPJMN 2010-2014
29 – 30 Okt ‘09 9 Nov ‘09
s/d 20 Nov ‘09
s/d 20 Nov ‘09
24 Nov ‘09
25 Nov –6 Des ‘09
25 Nov –6 Des ‘09
7 Des ‘09 8 –13 Des ‘09
8 –13 Des ‘09 8 –13 Des ‘09 11–12 Des ‘09
16 –20 Des ‘09
16 –20 Des ‘09 21 Des ‘09
22 - 30 Des ‘09
RPJPN Rancangan Awal RPJMN 2010-2014 13
TINGKAT
ADMINISTRATIF RENCANA STRATEGI RENCANA PDT RENCANA TAHUNAN PENDANAANALOKASI
PUSAT
PROVINSI
KABUPATEN
RPJMD KABUPATEN
RPJMN
STRADA
KABUPATEN KABUPATENRAD PDT RENJA SKPDKABUPATEN
STRADA PROVINSI STRANAS
PDT
RAD PDT PROVINSI
RAN
PDT RENJAK/L
RENJA SKPD PROVINSI RPJMD
PROVINSI
APBN
SWASTA
APBD PROV
SWASTA
APBD KAB
SWASTA
Visi, Misi, Program Aksi
PENYUSUNAN RPJMN 2010-2014
BAPPENAS
Membangun Indonesia
yang Sejahtera, Demokratis,
dan Berkeadilan
Daftar Isi
I.
Pendahuluan : Tantangan dan Visi
II.
Capaian dan Tantangan Pembangunan Bangsa Kedepan
III.Misi
IV.
Agenda dan Sasaran
TANTANGAN (1)
• Penduduk dunia masih terus akan bertambah, alam semakin penuh dan jenuh untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang terus bertambah dan berkembang. Energi, Pangan, dan Air menjadi komoditas yang makin langka dan berharga yang harus diamankan dan dikelola.
• Perlemahan ekonomi global akibat krisis finansial. Menurunkan kemiskinan dan
pengangguran makin sulit.
• Indonesia mempunyai modal : Sumberdaya energi mulai dari minyak bumi, gas, batubara,
dan sumber energi yang terbarukan yang melimpah seperti geothermal dan air. Lahan yang luas dan subur yang bisa ditanami berbagai komoditi pangan dan pertanian. Penduduk yang memiliki potensi tinggi di bidang iptek, kesenian dan budaya, olah raga, dan kreativitas.
• Pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% - 6,5% dan pada akhir perioda lima tahun ke depan
mencapai 7%. Kemiskinan menjadi 8%-10% dan tingkat penangguran 5% - 6%.
• Pertumbuhan ekonomi disertai pemerataan kesejahteraan melalui kebijakan ekonomi yang
berpihak. Kemiskinan terjadi karena tidak adanya hak dan akses untuk memenuhi
kebutuhan pokok. Penguatan kesejahteraan masyarakat melalui dukungan peningkatan anggaran (pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan bahkan subsidi)
• Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan menjamin pemerataan (growth with equity)
mensyaratkan stabilitas dan dukungan fundamental negara yang kuat.
• Proses pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan semua lapisan masyarakat (shared
growth) hanya tercapai apabila ada keberpihakan alokasi anggaran pemerintah (perlindungan sosial dan kemiskinan)
TANTANGAN (2)
• Melanjutkan perbaikan kualitas SDM. Perbaikan kesejahteraan rakyat memerlukan
check and balances karena itu konsolidasi demokrasi tetap dilanjutkan.
• Kesetaraan dalam keberagaman. Amanat konstitusi mewajibkan negara untuk
melindungai segenap warga negara tanpa membedakan paham, asal-usul, golongan, dan jender. Demokrasi menjamin keberagaman.
VISI
INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS,
DAN BERKEADILAN
1.
Kesejahteraan Rakyat
. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan
melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada
keunggulan dayasaing, kekayaan sumber daya alam, sumber
daya manusia dan budaya bangsa. Tujuan penting ini dikelaola
melalui keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi
2.
Demokrasi
. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang
demokratis, berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi
kebebasan yang bertanggung jawab serta hak azasi manusia
3.
Keadilan
. Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang
dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya
dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
PERSPEKTIF MASA DEPAN (1)
1. Teknologi yang makin maju telah mengurangi kandungan tenaga kerja dalam kegiatan produksi. Jumlah tenaga kerja yang tercipta per 1 persen pertumbuhan akan semakin kecil. Oleh karena itu untuk menciptakan pembangunan yang inklusif, pembangunan memerlukan percepatan pertumbuhan ekonomi di atas 6,5% pertahun.
2. Pembangunan ekonomi bukan hanya mengurangi kemiskinan tetapi juga memperkuat kapasitas keluarga Indonesia dalam menghadapi berbagai guncangan. Diperlukan intervensi yang efektif.
3. Pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan sebanyak mungkin penduduk (inclusive growth) memerlukan intervensi pemerintah yang tepat untuk memastikan semua
kelompok masyarakat memiliki kapasitas yang memadai dan akses yang sama terhadap kesempatan ekonomi yang muncul. Mengingat peningkatan kapasitas memerlukan waktu, dalam kurun waktu tertentu program afirmatif masih dimungkinkan sepanjang sasarannya jelas dan terarah.
4. Pertumbuhan ekonomi tidak boleh merusak lingkungan hidup. Kerusakan LH akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak berkelanjutan.
5. Pembangunan infrastruktur makin penting (tanpa infrastruktur revitalisasi pertanian tidak mungkin berhasil, keluarga miskin terisolir, masalah LH akan muncul).
6. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan harus berasal dari peningkatan produktivitas yang ditentukan oleh peningkatan kualitas SDM, manusia bukan hanya
PERSPEKTIF MASA DEPAN (2)
7. Keberhasilan proses pembangunan ekonomi tergantung pada kualitas birokrasi. Keberhasilan reformasi birokrasi menjadi kunci utama.
8. Pemantapan proses desentralisasi merupakan agenda penting untuk memungkinkan kita mengambil manfaat yang optimal untuk memperkuat integritas dengan ekonomi global.
9. Dalam sisitem yang demokratis, hukum harus menjadi panglima. Penegakan hukum secara konsisten, termasuk pemberantasan korupsi, dapat memberikan rasa aman, adil dan kepastian berusaha.
MISI PEMBANGUNAN INDONESIA
1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN MENUJU INDONESIA YANG SEJAHTERA
2. MEMPERKUAT PILAR-PILAR DEMOKRASI
MISI PEMBANGUNAN INDONESIA
1.
MELANJUTKAN PEMBANGUNAN MENUJU INDONESIA YANG
SEJAHTERA
•
Membangun ketahanan pangan (food security) dan ketahanan energi
(energy security) secara berkelanjutan.
•
Sesuai dengan tantangan perubahan iklim maka pembangunan
ekonomi harus mengarusutamakan masalah lingkungan didalam
strategi pembangunan.
•
Melakukan regulasi dan pengawasan yang cukup terhadap pasar
untuk menjaga aspek keadilan dan kepentingan masyarakat luas.
•
Menciptakan lapangan kerja yang mampu memberi nilai tambah yang
tinggi baik secara ekonomi maupun harkat hidup manusia (decent
jobs).
MISI PEMBANGUNAN INDONESIA
2.
MEMPERKUAT PILAR-PILAR DEMOKRASI
•
Menyempurnakan struktur politik: menata hubungan antara
kelembagaan politik dengan kelembagaan pertahanan keamanan
dalam kehidupan bernegara.
•
Seiring dengan desentralisasi dan proses demokrasi di berbagai
daerah ditandai dengan Pilkada. Penataan proses politik dengan
meningkatkan kualitas proses dan mekanisme seleksi publik yang
lebih terbuka bagi para pejabat publik dan politik.
•
Pengembangan budaya politik melalui penciptaan kesadaran budaya
dan penanaman politik demokratis (nilai-nilai HAM, persamaan, anti
kekerasan, toleransi)
•
Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan pada aturan
MISI PEMBANGUNAN INDONESIA
3.
MEMPERKUAT DIMENSI KEADILAN DI SEMUA BIDANG
•
Mengembangkan wilayah tertinggal dalam satu sistem wilayah
pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa mempertimbangkan
batas wilayah administrasi, tetapi lebih pada keterkaitan matarantai
proses industri dan distribusi.
•
Melaksanakan keberpihakan pada wilayah tertinggal, perbatasan, dan
pulau-pulau terluar.
•
Membangun secara merata antara kota metropolitan besar,
menengah dan kota kecil.
•
Membangun perdesaan melalui pengembangan agroindustri padat
karya, pengembangan SDM, Iptek, infrastruktur, intervensi harga dan
kebijakan perdagangan yang berpihak ke produk pertanian.
•
Memberi perhatian pada masyarakat yang kurang beruntung
(masyarakat miskin tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, bencana)
melalui penguatan lembaga jaminan sosial didukung peraturan
perundangan dan NIK.
•
Mewujudkan keadilan dan Kesetaraan jender serta perlindungan anak
dan perempuan.
AGENDA PEMBANGUNAN
1. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
2. PERBAIKAN TATAKELOLA PEMERINTAHAN
3. PENEGAKAN PILAR DEMOKRASI
AGENDA DAN SASARAN PEMBANGUNAN
I.
Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
1.
Melanjutkan berbagai program perbaikan kesejahteraan rakyat yang
sudah berjalan dengan memberikan penekanan dalam bentuk
pengarustamaan anggaran dan kebijakan
2.
Peningkatan kesejahteraan rakyat seiring dengan upaya peningkatan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (pembangunan ekonomi
yang berlandaskan pada peningkatan produktivitas dan daya saing,
serta makin memacu terciptanya kreatifitas dan inovasi)
3.
Peningkatan kapasitas dan kemampuan bangsa dalam memadukan
sumberdaya alam (resource based), sumberdaya pengetahuan
(knowledge based), dan sumberdaya yang berasal dari warisan tradisi
budaya bangsa (culture based) sehingga akan diperoleh ranah
pembangunan ekonomi produktif dan ekonomi kreatif (creative
economy)
4.
Mendorong sektor riil dan keberpihakan kepada usaha kecil menengah
dan koperasi serta terus menjaga stabilitas ekonomi makro
5.
Kebijakan ekonomi makro (fiskal dan moneter) dilakukan selaras
dengan tujuan mengelola ekonomi secara sehat dan berkelanjutan
Wujud akhir tercermin dari:
Peningkatan pendapatan
Penurunan tingkat pengangguran
Perbaikan kualitas hidup rakyat
Program aksi:
Peningkatan program di bidang pendidikan
(prioritas 1)
Peningkatan program di bidang kesehatan
(prioritas 2)
Penanggulangan kemiskinan
(prioritas 3)
Penciptaan lapangan kerja
(prioritas 4)
Percepatan pembangunan infrastruktur
(prioritas 5)
Peningkatan program ketahanan pangan
(prioritas 6)
Peningkatan program katahanan dan kemandirian energi
II.
Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan
1.
Perlu upaya yang lebih keras dan sistematis untuk memperbaiki
praktik tata kelola pemerintahan (menurunkan indeks persepsi
korupsi), baik pada sektor pemerintahan maupun sektor swasta,
termasuk pengelolaan BUMN
2.
Pembangunan birokrasi yang kuat dengan menerapkan anggaran
berbasis kinerja
3.
Percepatan aksi reformasi sistem birokrasi yang dikombinasikan
dengan sejumlah program aski lain seperti reformasi bidang hukum
4.
Mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengubah statsusnya
menjadi perusahaan publik
Wujud akhir tercermin dari:
Penurunan tingkat korupsi
Perbaikan pelayanan publik
Pengurangan ekonomi biaya tinggi
Program aksi:
Perbaikan dan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik
(prioritas 8)
III.
Penegakan Pilar Demokrasi
1.
Konsolidasi demokrasi
2.
Memperkuat lembaga-lembaga demokrasi
3.
Penegakan nilai-nilai demikrasi, dengan menjaga kebebasan
berpendapat, kebebasan pers, dan mengutamakan supremasi
hukum
4.
Membangun demokrasi yang substansial dengan
menyelesaikan semua masalah prosedural, seperti kesalahan
dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Wujud akhir tercermin dari:
Penghargaan terhadap hak asasi manusia
Teraminnya kebebasan berpendapat
Adanya check and balances
Jaminan akan keberagaman
Program aksi:
IV. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi
1. Penegakan ‘rule of law”
2. Mempercepat proses pembuatan Undang-undang, proses penjabarannya, proses pengewasan, dan penegakan aturan hukum
3. Menjamin proses peradilan yang bebas
4. Terus membenahi pada substansi hukum, struktur hukum, dan budaya hukum sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan inkonsistensi perundangan
5. Terus mengupayakan adanya perjanjian ekstradisi dengan negara-negara yang berpotensi menjadi tempat pelarian pelaku tindak pidana korupsi
6. Menindaklanjuti berbagai kasus tanpa pandang bulu dan tanpa tebang pilih
7. Peningkatan independensi dan akuntabilitas kelembagaan hukum
8. Peningkatan kemampuan sumberdaya manusia di bidang hukum
9. Mendorong berlakunya sistem peradilan yang transparan dan terbuka
Wujud akhir tercermin dari:
Munculnya kepastian hukum yang memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian berusaha bagi masyarakat
Program aksi:
Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi (prioritas 10)
V. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan
1. Realokasi subsidi BBM kepada program pendidikan, kesehatan, dan PNPM Mandiri
2. Melanjutkan proses perencanaan yang bersifat bottom up dan inklusif
3. Penguatan dimensi keadilan melalui berbagai program pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat erpenghasilan sangat rendah
4. Memperbaiki distribusi pendapatan melalui penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah
5. Meningkatkan keterlibatan masyarakat pada program PNPM dalam proses pembangunan di tingkat mikro
Wujud akhir tercermin dari: Bidang ekonomi:
Perbaikan distribusi pendapatan
Perbaikan pemerataan pendapatan antardaerah Perbaikan kesenjangan antara desa-kota
Proses afirmasi terhadap kelompok yang tertinggal, orang cacat, dan sebagainya
Bidang sosial-politik:
Perbaikan akses semua kelompok terhadap kebebasan berpolitik Pemerataan antar jender dalam berpolitik
Program aksi:
Pembangunan bidang pendidikan
(prioritas 1)
Pembangunan bidang kesehatan
(prioritas 2)
Penanggulangan kemiskinan
(prioritas 3)
Penciptaan lapangan kerja
(prioritas 4)
Pembangunan infrastruktur dasar
(prioritas 5)
Ketahanan pangan
(prioritas 6)
Ketahanan dan kemandirian energi
(prioritas 7)
Perbaikan dan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik
(prioritas 8)
Penegakan pilar demokrasi
(prioritas 9)
Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi
(prioritas 10)
Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan
(prioritas 11)
SASARAN PEMBANGUNAN (1)
1.
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN
• Sasaran pembangunan di bidang Ekonomi:
Pertumbuhan 7 persen sebelum tahun terakhir 2009-2014,
Pengangguran terbuka pada akhir 2014 sebesar 5-6 persen,
Tingkat kemiskinan absolut pada akhir 2014 menjadi 8 – 10 persen,
Inflasi sekitar 3 – 5 persen per tahun
Nilai tukar dan suku bunga yang kompetitif • Sasaran pembangunan di bidang Pendidikan:
Menurunnya jumlah penduduk buta huruf
Meningkatnya penduduk yang menyelesaikan wajib belajar 9 tahun dan pendidikan lanjutan
Berkembangnya pendidikan kejuruan
• Sasaran pembangunan di bidang Kesehatan:
Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Meningkatnya angka harapan hidup
Menurunnya tingkat kematian bayi
SASARAN PEMBANGUNAN (2)
• Sasaran pembangunan di bidang Pangan:
Perbaikan status gizi ibu dan anak
Membaiknya akses rumah tangga golongan miskin terhadap pangan
Terpelihara dan terus meningkatnya swasembada beras dan komoditas pangan utama lain
Menjaga harga pangan
Menjaga nilai tukar petani
Meningkatkan daya tawar komoditas Indonesia dari sektor pertanian • Sasaran pembangunan di bidang Energi:
Diversifikasi energi
Meningkatnya penggunaan renewable energi
Meningkatnya efisiensi konsumsi dan penghematan energi
Memproduksi energi yang bersih dan ekonomis • Sasaran pembangunan di bidang Lingkungan Hidup:
Pebaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam
Peningkatan program reboisasi, reforestasi, dan pengurangan emisi karbon
SASARAN PEMBANGUNAN (3)
• Sasaran pembangunan di bidang Infrastruktur:
Meningkatnya kuantitas dan kualitas prasarana penunjang pembangunan seperti jalan raya, jalan kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara,
listrik, irigasi, air bersih, sanitasi, serta pos dan telekomunikasi • Sasaran pembangunan di bidang Usaha Kecil dan Menengah:
Menambah akses terhadap modal, termasuk perluasan KUR
Meningkatkan bantuan teknis bidang pengembangan produk dan pemasaran
Pelaksanaan kebijakan pemihakan bagi pengusaha kecil dan menengah
SASARAN PEMBANGUNAN (4)
2.
PERKUATAN PEMBANGUNAN DEMOKRASI
• Memantapkan sistem demokrasi yang dapat menghasilkan pemerintahan dan lembaga legislatif yang kredibel, bermutu, efektif dan mampu
menyelenggarakan amanah dan tugas serta tanggung jawab dengan baik. • Terselenggaranya fungsi check and balance
• Menjamin terselenggaranya proses pemilu setiap lima tahun yang memenuhi azas-azas demokrasi yang baik, yaitu jujur, adil, dan menjamin seluruh warga negara pemilih dapat melaksanakan hal pemilihannya secara bebas dan
bertanggung jawab
3. PENEGAKAN HUKUM
• Tercapainya suasana dan kepastian hukum melalui penegakan hukum dan
terjaganya ketertiban umum yang tercermin dari persepsi masyarakat pencari keadilan untuk merasakan kenyamanan, kepastian, keadilan dan keamanan dalam berinteraksi dan mendapat pelayanan dari penegak hukum (kepolisian dan kejaksaaan).
Prioritas dan Program Aksi
Prioritas 1: Program Aksi BIDANG PENDIDIKAN dengan fokus: terbangunnya fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu; pendidikan gratis 9 tahun; kualitas kurikulum; kualitas guru, dosen, dan peneliti; remunerasi guru; TIK di diknas; mendorong parsipasi orang tua; mengurangi kesenjangan akses dan kaulitas Prioritas 2: Program Aksi BIDANG KESEHATAN dengan fokus: jamkesmas; obat dan
produk fasrmasi yang terjangkau; mempermudah pembukaan klinik dan RS berkualitas internasional; kualitas Ibu dan Anak Balita; Penurunan tingkat kematian ibu melahirkan, pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria dan TBC; gizi buruk; KB; Kesejahteraan tenaga medis dan paramedis; IPTEK kesehatan; peningkatan kualitas pelayanan dan praktek dokter; sistem peringatan dini terjadinya wabah; penangana bencana alam;.
Prioritas dan Program Aksi
(lanjutan)
Prioritas 4: Program Aksi PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA dengan fokus: kualitas pekerja (upah, produktivitas, standar kualifikasi); perbaikan iklim investasi; peningkatan kesempatan berusaha bagi sektor UKM melalui kebijakan
sektoral (industri, perdagangan, penanaman modal, dan pertanian); dukungan infrastruktur; peningkatan permintaan domestik; industri kreatif; kawasan
ekonomi khusus
Program aksi Pendukung Penciptaan Lapangan Kerja:
Diversifikasi sumber pembiayaan: pasar modal untuk investasi, perbankan untuk modal kerja dan kegiatan investasi berisiko rendah;
Perbaikan tatakelola perusahaan: sektor finansial dengan memperbaiki regulasi, pengawasan, penegakan hukum dan aturan secara konsisten dan tidak
diskriminatif, serta fungsi fasilitasi (bantuan teknis atau insentif fiskal);
Peningkatan penguasaan IPTEK
Prioritas 5: Program Aksi PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR denga fokus:
melanjutkan dual track strategy, akses masyarakat terhadap jasa infrastruktur; partisipasi swasta dan BUMN; air bersih; unbundling pembangunan
infrastruktur; peningkatan anggaran infrastruktur; telekomunikasi pita lebar; DAS Solo dan banjir kanal Jakarta.
Prioritas dan Program Aksi
(lanjutan)
Prioritas 6: Program Aksi KETAHANAN PANGAN dengan fokus: infrastruktur pertanian (irigasi, saluran air, jalan raya, kereta api, dan pelabuha); bibit unggul dan penyuluhan; subsidi pupuk dan revitalisasi industri pupuk; sistem distribusi dan logistik; stabilitas harga-harga komoditas; penerapan IPTEK;
pembangunan industri hilir pertanian; informasi harga bagi petani.
Prioritas 7: Program Aksi KETAHANAN DAN KEMANDIRIAN ENERGI dengan fokus: diversifikasi energi; kemandirina energi (IPTEK, infrastruktur, kebijakan harga, dan insentif); daya tarik investasi untuk eksplorasi dan produksi; tata
pemerintahan yang bersih di sektor hulu energi; kompetisi yang sehat; energi terbarukan; IPTEK untuk energi baru dan terbarukan; efisiensi energi;
peningkatan diversifikasi, distribusi, dan ekses energi.
Prioritas 8: Program Aksi PERBAIKAN DAN PELAKSANAAN TATAKELOLA
PEMERINTAHAN dengan fokus: reformasi birokrasi; regulasi pengelolaan PNS; memperbaiki prosedur kerja; remunerasi, pensiun, pengawasan, transparansi dan akuntabilitas layanan pemerintahan
Prioritas dan Program Aksi
(lanjutan)
Prioritas 10: Program Aksi PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI dengan fokus: memperbaiki law enforcement; reformasi kepolisian dan
kejaksaan; meninjau ulang aturan penegakan hukum; perbaikan adminsitrasi dan anggaran MA dan peradilan; pencegahan dan penindakan korupsi.
Prioritas 11: Program Aksi PEMBANGUNAN YANG INKLUSIF DAN BERKEADILAN dengan fokus: penguatan UMKM; kesenjangan antara daerah; daerah tertinggal dan daerah perbatasan terluar dan terpencil; kesenjangan jender. Prioritas 12: Program Aksi BIDANG LINGKUNGAN HIDUP dengan fokus: Reboisasi dan
penghutanan kembali; strategi pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat luas, rumah tangga dan dunia
Prioritas 13: Program Aksi PENGEMBANGAN BUDAYA dengan fokus: menjaga susasana kebebasan kreatif di bidang seni dan keilmuan; prasarna kebudayaan dan keilmuan yang tidak komersil; insentif untuk kegiatan kesenian dan keilmuan.
No AGENDA PROGRAM AKSI BAB RPJMN
1 Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan
Kesejahteraan Rakyat
1. Pendidikan Bab I Peng. Sosbud dan Agama Bab III Iptek (peneliti)
2. Kesehatan Bab I Peng. Sosbud dan Agama Bab III Iptek
3. Penanggulangan Kemiskinan Bab II Ekonomi 4. Penciptaan Lapangan Kerja Bab II Ekonomi
Bab III Iptek
5. Pembangunan Infrastruktur Bab IV Sarana dan prasarana 6. Ketahanan Pangan Bab II Ekonomi
Bab III Iptek 7. Ketahanan dan Kemandirian Energi Bab IX SDA-LH
Bab III Iptek 2 Perbaikan Tatakelola
Pemerintahan 8. Perbaikan dan Pelaksanaan Tatakelola Pemerintahan Bab VII Hukum dan Aparatur
3 Penegakan Pilar
Demokrasi 9. Penegakan Pilar Demokrasi Bab V Politik
4 Penegakan Hukum dan
Pemberantasan Korupsi 10. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi Bab VII Hukum dan Aparatur
5 Pembangunan yang
Inklusif dan Berkeadilan 11. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan Bab II Ekonomi 12. Lingkungan Hidup Bab IX SDA-LH
13. Pengembangan Budaya Bab I Peng. Sosbud dan Agama Bab III Iptek
RPJM 2010-2014
GAMBARAN PERKIRAAN
KERANGKA EKONOMI MAKRO &
APBN
ASUMSI EKONOMI MAKRO,
2010-2014
2009
2010
2011 2012 2013 2014
Rata-rata 2010-14 Pertumbuhan (%)
4.3
5.0
5.8
6.4
7.0
7.2
6.3
Inflasi (%)
4.5
5.0
5.0
4.5
4.0
4.0
Suku Bunga SBI (%)
7.5
7.4
7.3
7.2
7.1
7.0
Nilai Tukar (Rp/US$)
10500 10000 9500 9500 9500 9500
Harga BBM (US$)
61
60
65
65
70
70
KERANGKA EKONOMI MAKRO,
2010-2014
REALISASI PERKIRAAN PROYEKSI 2010-2014 RATA-RATA*
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2010-2014
PERTUMBUHAN EKONOMI (%) 6.3 6.1 4.3 5.0 5.8 6.4 7.0 7.2 6.3
SISI PENGELUARAN
Konsumsi Masyarakat 5.0 5.3 5.7 4.4 5.1 5.6 6.2 6.4 5.5
Konsumsi Pemerintah 3.9 10.4 11.2 6.1 6.3 6.4 6.5 6.7 6.4
Investasi 9.4 11.7 7.1 7.8 8.4 8.9 11.1 12.5 9.7
Ekspor Barang dan Jasa 8.5 9.5 -10.1 4.2 5.8 7.4 9.2 10.9 7.5
Impor Barang dan Jasa 9.0 10.0 -12.2 6.8 8.5 11.7 12.9 13.6 10.7
KERANGKA EKONOMI MAKRO,
2010-2014
REALISASI PERKIRAAN PROYEKSI 2010-2014 RATA-RATA*
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2010-2014
SISI PRODUKSI
Pertanian, Perkebunan, Peternakan 3.4 4.8 3.5 3.7 3.7 3.8 3.9 3.9 3.8
Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 2.0 0.5 0.2 0.8 1.4 1.7 1.7 1.7 1.5
Industri Pengolahan 4.7 3.7 2.9 4.8 5.6 6.0 6.5 6.8 5.9
Industri Bukan Migas 5.2 4.0 3.3 5.5 6.2 6.6 7.1 7.3 6.5
Listrik, Gas dan Air 10.3 10.9 4.6 4.7 5.7 6.5 7.6 7.7 6.4
Konstruksi 8.6 7.3 6.4 6.5 8.1 9.1 10.3 10.4 8.9
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8.4 7.2 6.2 6.3 7.8 8.4 9.3 9.5 8.3
Pengangkutan, dan Telekomunikasi 14.0 16.7 7.3 7.4 8.0 10.1 11.3 11.5 9.7
miliar Rp. % PDB miliar Rp. % PDB miliar Rp. % PDB miliar Rp. % PDB miliar Rp. % PDB miliar Rp. % PDB miliar Rp. Growth
A. PENERIMAAN NEGARA & HIBAH 870,999.0 16.1 911,475.7 15.1 1,050,036.1 15.8 1,202,264.5 16.3 1,413,377.0 17.2 1,648,977.9 18.0 6,226,131.2 13.6 I. Penerimaan Dalam Negeri 869,992.5 16.1 910,054.2 15.0 1,049,036.1 15.8 1,201,264.5 16.3 1,412,377.0 17.2 1,647,977.9 18.0 6,220,709.7 13.6 1. Penerimaan Perpajakan 651,954.9 12.1 729,165.2 12.1 841,265.0 12.7 982,481.5 13.3 1,171,349.5 14.2 1,394,395.5 15.2 5,118,656.7 16.4 2. Penerimaan Bukan Pajak 218,037.6 4.0 180,889.0 3.0 207,771.1 3.1 218,783.0 3.0 241,027.5 2.9 253,582.4 2.8 1,102,053.0 3.1 II. Hibah 1,006.5 0.0 1,421.5 0.0 1,000.0 0.0 1,000.0 0.0 1,000.0 0.0 1,000.0 0.0 5,421.5 (0.1)
B. BELANJA NEGARA 1,000,844.0 18.5 1,009,485.7 16.7 1,155,301.7 17.4 1,301,375.8 17.6 1,508,377.1 18.3 1,741,371.8 19.0 6,715,912.0 11.7 I. Pemerintahan Pusat 691,535.7 12.8 699,688.1 11.6 791,254.6 11.9 886,400.5 12.0 1,007,360.2 12.3 1,143,700.0 12.5 4,528,403.5 10.6 1. Belanja K/L 322,317.4 6.0 353,871.8 5.8 412,147.0 6.2 475,356.4 6.4 549,787.7 6.7 645,392.5 7.0 2,436,555.4 14.9 2. Belanja Non K/L 369,218.3 6.8 345,816.3 5.7 379,107.7 5.7 411,044.1 5.6 457,572.5 5.6 498,307.5 5.4 2,091,848.1 6.2 - antara lain Subsidi 158,094.9 2.9 144,355.1 2.4 155,307.9 2.3 166,360.1 2.3 178,365.5 2.2 192,208.6 2.1 836,597.2 4.0 a. BBM 52,392.4 1.0 58,975.5 1.0 62,279.3 0.9 62,923.4 0.9 63,261.1 0.8 63,881.1 0.7 311,320.3 4.0 b. Non BBM 105,702.5 2.0 85,379.6 1.4 93,028.7 1.4 103,436.7 1.4 115,104.4 1.4 128,327.6 1.4 525,276.9 4.0 II. Transfer ke Daerah 309,308.2 5.7 309,797.6 5.1 364,047.1 5.5 414,975.3 5.6 501,016.8 6.1 597,671.7 6.5 2,187,508.5 14.1 1. Dana Perimbangan 285,053.1 5.3 292,979.6 4.8 348,160.4 5.2 397,719.7 5.4 481,849.3 5.9 576,345.8 6.3 2,097,054.8 15.1 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang 24,255.1 0.4 16,818.0 0.3 15,886.7 0.2 17,255.6 0.2 19,167.5 0.2 21,325.9 0.2 90,453.7 (2.5)
C. KESEIMBANGAN PRIMER (20,254.9) (0.4) 17,584.6 0.3 17,564.7 0.3 30,531.7 0.4 41,274.1 0.5 50,241.7 0.5 157,196.9
-D. SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN (129,845.0) (2.4) (98,010.0) (1.6) (105,265.6) (1.6) (99,111.3) (1.3) (95,000.1) (1.2) (92,393.9) (1.0) (489,780.9) (6.6)
E. PEMBIAYAAN 129,845.0 2.4 98,009.9 1.6 105,265.6 1.6 99,111.3 1.3 95,000.1 1.2 92,393.9 1.0 489,780.7 (6.6) I. Dalam Negeri (bersih) 142,569.2 2.6 107,891.5 1.8 113,340.7 1.7 108,611.4 1.5 105,925.2 1.3 103,794.0 1.1 539,562.7 (6.2) II. Luar Negeri (bersih) (12,724.1) (0.2) (9,881.5) (0.2) (8,075.0) (0.1) (9,500.0) (0.1) (10,925.0) (0.1) (11,400.0) (0.1) (49,781.5) (2.2)
PERKIRAAN 2010 - 2014 PERKIRAAN APBN 2009 - 2014
SANGAT RAHASIA
Kes. Panja (APBN-P) RAPBN PERKIRAAN PERKIRAAN PERKIRAAN PERKIRAAN 2013 2014 2009 2010 2011 2012
PERKIRAAN APBN 2009-2014
(lanjutan)
Memorandum items:
PDB Nominal 5,401,640.3 6,050,054.5 6,644,905.5 7,388,337.6 8,221,742.1 9,166,255.8 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4.3 5.0 5.8 6.4 7.0 7.2 Infasi (%) 4.5 5.0 5.0 4.5 4.0 4.0 Suku Bunga SBI (3 bulan) 7.5 7.4 7.3 7.2 7.1 7.0 Nilai Tukar (Rp./US$) 10,500.0 10,000.0 9,500.0 9,500.0 9,500.0 9,500.0 Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel) 61.0 60.0 65.0 65.0 70.0 70.0 Produksi Minyak Mentah (juta barel) 960.0 965.0 970.0 990.0 1,000.0 1,010.0 Penarikan Pinjaman (miliar US$) 5.4 4.9 5.7 5.7 5.8 5.8 - Program (miliar US$) 2.9 2.4 3.0 3.0 3.0 3.0 - Proyek (miliar US$) 2.5 2.5 2.7 2.7 2.8 2.8 Pembayaran Pokok Utang Luar Negeri (6.6) (5.9) (6.5) (6.7) (6.9) (7.0) Stok Utang Pemerintah (% PDB) 31.9 30.0 28.9 27.3 25.6 24.0 - Dalam Negeri (% PDB) 18.6 18.3 18.4 17.9 17.4 16.7 - Luar Negeri (% PDB) 13.3 11.7 10.5 9.3 8.3 7.3
2013 2014 Kes. Panja (APBN-P) RAPBN PERKIRAAN PERKIRAAN PERKIRAAN PERKIRAAN
KEBUTUHAN INVESTASI
(triliun rupiah)
APBN P
2009 2010
(RAPBN) 2011 2012 2013 2014
Kebutuhan Investasi (triliun Rupiah) 1,537.2 1,723.4 1,942.9 2,170.8 2,433.5 2,740.4 11,011.0 Pemerintah 194.0 199.0 264.9 288.1 372.5 480.9 1,605.4 Peran (%) 12.6 11.5 13.6 13.3 15.3 17.5 14.6 Swasta 1,343.2 1,524.4 1,678.0 1,882.7 2,061.0 2,259.5 9,405.6 Peran (%) 87.4 88.5 86.4 86.7 84.7 82.5 85.4
SASARAN RPJMN
RINGKASAN SASARAN EKONOMI
DAN KEUANGAN NEGARA
APBN P
2009 2010
(RAPBN) 2011 2012 2013 2014 Rata-rata
I. Produk Domestik Bruto 1. Sisi Produksi
Pertumbuhan Ekonomi (%) 4.3 5.0 5.8 6.4 7.0 7.2 6.3 Pertanian 3.5 3.7 3.7 3.8 3.9 3.9 3.8 Industri Pengolahan 2.9 4.8 5.6 6.0 6.5 6.8 5.9 - Non Migas 3.3 5.5 6.2 6.6 7.1 7.3 6.5 Lainnya 5.1 5.4 6.4 7.1 7.9 8.0 7.0 2. Sisi Pengeluaran
Pertumbuhan Ekonomi (%) 4.3 5.0 5.8 6.4 7.0 7.2 6.3 Konsumsi Masyarakat 5.7 4.4 5.1 5.6 6.2 6.4 5.5 Konsumsi Pemerintah 11.2 6.1 6.3 6.4 6.5 6.7 6.4 Investasi 7.1 7.8 8.4 8.9 11.1 12.5 9.7 Ekspor Barang dan Jasa (10.1) 4.2 5.8 7.4 9.2 10.9 7.5 Impor Barang dan Jasa (12.2) 6.8 8.5 11.7 12.9 13.6 10.7
3. Kebutuhan Investasi (triliun Rupiah) 1/ 1,537.2 1,723.4 1,942.9 2,170.8 2,433.5 2,740.4 11,011.0
Pemerintah 194.0 199.0 264.9 288.1 372.5 480.9 1,605.4 Peran (%) 12.6 11.5 13.6 13.3 15.3 17.5 14.6 Swasta 1,343.2 1,524.4 1,678.0 1,882.7 2,061.0 2,259.5 9,405.6 Peran (%) 87.4 88.5 86.4 86.7 84.7 82.5 85.4
II. Keuangan Negara
1. Penerimaan Perpajakan (% PDB) 12.1 12.1 12.7 13.3 14.2 15.2 16.4 2. Belanja K/L (triliun Rupiah) 2/ 322.3 353.9 412.1 475.4 549.8 645.4 2,436.6
- Belanja Modal (triliun Rupiah) 1.4 1.3 1.5 1.8 2.1 2.5 3. Defsit Anggaran (% PDB) (2.4) (1.6) (1.6) (1.3) (1.2) (1.0) 4. Stok Utang Pemerintah (% PDB) 31.9 30.0 28.9 27.3 25.6 24.0
- Dalam Negeri 18.6 18.3 18.4 17.9 17.4 16.7 RINGKASAN SASARAN EKONOMI DAN KEUANGAN NEGARA