• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI KALIMANTAN SELATAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

321

Firmansyah

Mahasiswa STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Selatan. Terdapat 31 sampel dalam penelitian ini. Metode yang diguna-kan adalah metode kuantitatif. Teknik analisis data menggunadiguna-kan regresi linear sederahana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Selatan.

Kata kunci :lingkungan kerja, kinerja ABSTRACT

This study aims to identify and analyze the influence of work environment on employee performance in Certain Non-Vertical Unit National Road Area I South Kalimantan Province. There are 31 samples in this study. The research method is a quantitative method. The data were analyzed using simple linear regression. The results of this study indicate that work environment significantly influence employee performance Certain Non-Vertical Unit National Road Area I South Kalimantan Province.

(2)

PENDAHULUAN

Seiring dengan meningkatnya aktivitas organisasi di lingkungan glo-bal, maka setiap organisasi akan selalu berupaya menjalankan kegiat-annya secara profesional untuk men-capai tujuan organisasi yang sesuai dengan visi, misi dan strateginya. Hal ini tentunya menuntut para pimpinan untuk memahami isu-isu sumber daya manusia secara global. Begitu juga dengan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Ka-limantan Selatan. Sebagai salah satu Unit kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan, Satuan kerja ini dituntut untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.

Psikologi sosial dapat diaplikasi-kan untuk mengetahui berbagai aspek perilaku dan pikiran orang-orang di dunia kerja. Hal ini sebenarnya juga telah dibahas oleh Psikolog industri dan organisasi, tetapi Psikolog sosial juga secara aktif terlibat dalam bidang ini (Baron, 2004:97).

Sebagai mahluk sosial, pekerja mempuyai dua kebutuhan sosial dan pokok, yaitu rasa bersatu dan dukung-an. Rasa bersatu akan didapat de-ngan mengadakan komunikasi ten-tang apapun yang berhubungan de-ngan pekerjaan dapat dikerjakan ber-sama-sama kondisi ini. Dukungan da-pat diperoleh dari rekan kerja, atasan atau bahkan bawahan, baik berupa penghargaan maupun berupa bantuan jika sedang dibutuhkan, kondisi me-rupakan lingkungan kerja non fisik yang dapat mempengaruhi seorang pegawai dalam bekerja.

Kondisi lingkungan kerja ini da-pat menjadi suatu dorongan bagi pe-gawai dalam melaksanakan tugasnya. Semakin nyaman kondisi atau ling-kungan kerja maka secara teoritis akan menyebabkan kinerja pegawai semakin tinggi pula.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Satuan Ker-ja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasio-nal Wilayah Kalimantan Selatan.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Lingkungan Kerja

Menurut Komarudin (2003:231), lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam per-usahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugas-nya.

Menurut Mangkunegara (2005: 105), lingkungan kerja adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat mempe-ngaruhi kepuasan kerja dan pencapai-an produktivitas.

Menurut Supardi dalam Subroto (2005:23), lingkungan kerja merupa-kan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan yang me-nyenangkan, mengamankan, menen-tramkan, dan betah dalam bekerja”.

Menurut Sedarmayanti (2001:1) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang diha-dapi lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik seba-gai perseorangan maupun sebaseba-gai kelompok.

Menurut Nitisemito (2000:183), lingkungan kerja adalah segala sesua-tu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya da-lam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan”.

Peranan lingkungan kerja yang baik adalah sebagai pendorong bagi karyawan sehingga mereka merasa nyaman dalam melakukan

(3)

pekerjaan-nya, dapat lebih bersemangat, dan pada akhirnya dapat bekerja secara optimal, sehingga tidak dapat dipung-kiri bahwa lingkungan kerja dalam su-atu perusahaan mendapatkan perhati-an yperhati-ang lebih jauh lagi dibperhati-andingkperhati-an pada waktu-waktu terdahulu.

Jenis Lingkungan Kerja

Mangkunegara (2005:105), me-nyatakan bahwa ada beberapa jenis lingkungan kerja, diantaranya sebagai berikut.

1. Kondisi lingkungan kerja fisik yang meliputi :

a. Faktor lingkungan tata ruang kerja

b. Faktor kebersihan dan kerapian ruang kerja

2. Kondisi lingkungan kerja non fisik yang meliputi :

a. Faktor lingkungan sosial b. Faktor status sosial

c. Faktor hubungan kerja dalam perusahaan

d. Faktor sistem informasi 3. Kondisi psikologis dari lingkungan

kerja yang meliputi : a. Rasa bosan

b. Keletihan dalam bekerja Pengertian Kinerja

Kinerja yang dinyatakan Mang-kunegara (2005:55) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang kar-yawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja merupakan output pelak-sanaan tugas. Kinerja mempunyai hubungan yang erat dengan masalah produktivitas, karena merupakan indi-kator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produk-tivitas yang tinggi dalam suatu organi-sasi. Hasibuan (2007:71) menyata-kan bahwa: .produktivitas adalah

perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Gibson (2005:88), fak-tor-faktor individual yang mempenga-ruhi kinerja meliputi kemampuan fisik, kemampuan mental (intelegensi) dan keterampilan, faktor demografis (misal umur, jenis kelamin, ras, etnik, dan budaya) serta variabel-variabel psiko-logis (persepsi, atribusi, sikap, dan kepribadian).

Variabel lingkungan pekerjaan (job design, peraturan dan kebijakan, kepemimpinan, sumber daya, peng-hargaan serta sanksi) dan non peker-jaan (keluarga, keadaan ekonomi serta hobi) juga berpengaruh pada perilaku bekerja yang akhirnya membentuk kinerja seseorang.

Faktor-faktor yang mempenga-ruhi kinerja menurut Sedarmayanti (2005:91) yaitu (1) sikap mental (moti-vasi kerja, disiplin kerja, etika kerja); (2) pendidikan; (3) keterampilan; (4) manajemen kepemimpinan; (5) tingkat penghasilan; (6) gaji dan kesehatan; (7) jaminan sosial; (8). iklim kerja; (9) sarana prasarana; (10). teknologi; dan (11) kesempatan berprestasi.

Penelitian Terdahulu

Khaerurahman (2007) meneliti dengan judul ”Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sinar Sos-ro Cabang Gresik”. Hasil uji penelitian menunjukkan bahwa (1) kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan; (2) keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Rahmadhani (2009), dengan ju-dul “Analisis Lingkungan Kerja terha-dap Kinerja Karyawan pada PT Perke-bunan Nusantara VII Kalimantan

(4)

Sela-tan” dengan hasil bahwa lingkungan kerja berpengaruh seara positif dan signikan terhadap kinerja karyawan

Rakhmawati (2006) melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivi-tas Kerja Karyawan Bagian Produksi pada PT Tri Sakti Purwosari Makmur (TSPM) Purwosari. Dari hasil analisis rentang skala menunjukkan bahwa lingkungan kerja bagian masuk dalam kategori baik. Produktivitas kerja kar-yawan masuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis regresi linier se-derhana menunjukkan bahwa ling-kungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

Kerangka Konseptual

Lingkungan kerja adalah kehi-dupan sosial, psikologi, dan fisik da-lam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksana-kan tugasnya. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan (Hasibuan, 2007: 91). Berdasarkan penjabaran tersebut maka dibentukklah kerangka konsep-tual sebagai berikut:

Gambar 1: Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka hipo-tesis penelitian ini adalah “lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wila-yah Provinsi Kalimantan Selatan”.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Penelitian ini adalah penelitian sensus. Oleh karena itu, jumlah popu-lasi dan sampel adalah sama yaitu sebanyak 31 orang.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara), dimana data primer ini dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok hasil observasi, kejadian atau kegiatan (Supomo 2006:146). 2. Data sekunder, adalah data yang

tersedia sebelumnya, diperoleh dari pihak lain berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan tulisan-tulisan ilmiah. (Umar, 2005:84) Sumber data sekunder penelitian ini adalah buku literatur, majalah, internet dan brosur yang lainnya. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian sebagai berikut:

1. Kuesioner, yaitu teknik pengum-pulan data melalui daftar perta-nyaan (angket) yang diajukan kepada pihak-pihak yang berhu-bungan langsung dengan masa-lah yang akan diteliti.

2. Wawancara adalah suatu pencari-an informasi ypencari-ang dilakukpencari-an de-ngan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden (sumber informasi

3. Dokumentasi yang dilakukan yaitu dengan mendapatkan data yang telah ada dan telah dibukukan sebelumnya.

4. Observasi yaitu suatu cara pe-ngumpulan data dengan cara

Lingkungan

 

(5)

mengadakan kunjungan dan pengamatan langsung ke obyek penelitian

Definisi Operasional Variabel

Variabel beserta indikator-indi-katornya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Lingkungan Kerja (X)

Lingkungan kerja adalah kehidup-an sosial, psikologi, dkehidup-an fisik da-lam perusahaan yang berpenga-ruh terhadap pekerja dalam me-laksanakan tugasnya. Menurut Mangkunegara (2005:105) indika-tor lingkungan kerja adalah sebagai berikut:

a. Penerangan/cahaya di tem-pat kerja

b. Temperatur/suhu udara di tempat kerja

c. Kelembaban di tempat kerja d. Sirkulasi udara di tempat

kerja

e. Kebisingan di tempat kerja. f. Tata warna di tempat kerja g. Dekorasi di tempat kerja h. Musik di tempat kerja i. Keamanan di tempat kerja 2. Kinerja (Y).

Kinerja pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuanti-tas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang di-berikan kepadanya. Menurut Ber-nandin dan Russel dalam Gomes (2008:135) indikator-indikator un-tuk mengukur kinerja pegawai adalah sebagai berikut.

a. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang telah ditentukan.

b. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasar-kan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

c. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai peker-jaan dan keterampilannya. d. Creativeness yaitu keaslian

gagasan-gagasan yang dimun-culkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan personal-an-persoalan yang timbul. e. Cooperation yaitu kesediaan

untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama ang-gota organisasi.

f. Dependability yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesai-an kerja.

g. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskripsi Variabel

Analisis deskriptif bertujuan un-tuk mendeskripsikan variable-variabel penelitian melalui interprestasi distri-busi frekuensi jawaban responden se-cara keseluruhan, baik dalam jumlah responden (orang), maupun dalam angka persentase terhadap item-item variabel penelitian Supriyanto dan Machfudz (2010). Adapun frekuensi jawaban responden untuk jawaban pertanyaan variabel Lingkungan Kerja (X) dan Kinerja (Y) dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut ini.

(6)

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Item Variabel Lingkungan Kerja (X) Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS ) f % f % f % f % f % X1 1 3,2 1 3,2 5 16,1 16 51,6 8 25,8 X2 1 3,2 0 0 7 22,6 12 38,7 11 35,5 X3 1 3,2 0 0 5 16,1 15 48,4 10 32,3 X4 1 3,2 0 0 6 19,4 16 51,6 8 25,8 X5 1 3,2 0 0 7 22,6 10 32,3 13 41,9 X6 2 6,5 3 9,7 6 19,4 3 9,7 17 54,8 X7 2 6,5 3 9,7 4 12,9 2 6,5 20 64,5 X8 2 6,5 4 12,9 5 16,1 3 9,7 17 54,8 X9 1 3,2 0 0 6 19,4 11 35,5 13 41,9

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Item Variabel Kinerja (Y)

Jawaban Responden Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) f % f % f % f % f % Y1 2 6,5 1 3,2 1 3,2 5 16,1 22 71 Y2 1 3,2 2 6,5 1 3,2 2 6,5 25 80,6 Y3 2 6,5 1 3,2 0 0 3 9,7 25 80,6 Y4 2 6,5 1 3,2 3 9,7 3 9,7 22 71 Y5 2 6,5 1 3,2 1 3,2 1 3,2 26 83,9 Y6 2 6,5 1 3,2 0 0 3 9,7 25 80,6 Y7 0 0 4 12,9 5 16,1 10 32,3 12 38,7 Y8 2 6,5 1 3,2 2 6,5 1 3,2 25 80,6

Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat angka koefisien korelasi (rxy)

dan nilai signifikansinya (probabilita statistik) pada item korelasi yang me-nyatakan hubungan antara skor perta-nyaan dengan skor total. Apabila nilai probabilitas statistik < level of signify-cant 5% = 0,05 dan nilai koefisien ko-relasi (rxy) > 0,30, maka dapat

dinyata-kan item tersebut valid, sehingga se-luruh pertanyaan dalam kuesioner di-nyatakan valid.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha. Suatu instrumen penelitian di-nyatakan reliabel apabila nilai r alpha > 0,60.. Berikut ini hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian: Tabel 3Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Item R r syarat Keterangan α Syarat Keterangan

Lingkungan Kerja (X1) X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 0,829 0,839 0,868 0,897 0,925 0,834 0,876 0,885 0,898 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,955 0,6 Reliabel

(7)

Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Lingkungan Kerja (X) terhadap Kinerja (Y)

Hasil rekapitulasi regresi linier sederhana dapat di lihat pada Tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Sederhana

Variabel Koefisien

Regresi (bi)

Standar

error Beta t sig

Konstanta 13,639 Lingkungan Kerja (X) 0,599 0,143 0,613 4,183 0,000 Konstanta = 13,639 Multiple R = 0,613 R square (R2) = 0,376 Sig = 0,000

Berdasarkan Tabel 4 berdasar-kan nilai-nilai tersebut diatas maka dapat ditentukan model regresi linier sederhana yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = 13,694+ 0,599X

Berdasarkan persamaan terse-but, menunjukkan bahwa variabel be-bas memiliki koefisien regresi positif. Hal ini berarti variabel lingkungan kerja (X), mempunyai hubungan yang searah atau berbanding lurus dengan variabel terikatnya atau kinerja (Y). Artinya, jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel terikatnya Y juga ikut mengalami kenaikan, dan jika variabel X mengalami penurunan, maka variabel terikatnya Y akan mengalami penurunan.

Koefisien Determinasi

Model regresi linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya ngan melihat besarnya koefisien de-terminasi totalnya (R2). Jika R2 yang

diperoleh mendekati angka 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 makin

mendekati 0 maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat

Pada Tabel 4 dapat dilihat R2

sebesar 0,376 yang berarti besarnya variasi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah 37,6% sedangkan sisanya 62,4% dijelaskan oleh sebab lain di luar dari penelitian ini, berdasarkan hasil R2 yang diperoleh dalam

peneliti-an ini mendekati peneliti-angka 1 maka dapat dikatakan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kuat. Pembahasan

Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh lingkungan kerja (X) terhadap kinerja (Y) pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan, maka digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05). yaitu dengan cara membandingkan nilai probability signifikansi variabel dengan probability sebesar 5% (α= 0,05) apabila nilai probability signifikansi < (α= 0,05) maka terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya, begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan Tabel 4. dapat dilihat pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja. Hal ini dapat

(8)

dilihat variabel lingkungan kerja (X) memiliki nilai probability signifikansi yaitu 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa parsial lingkungan kerja (X1) berpengaruh siginifikan

secara terhadap kinerja (Y) Pegawai Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yang mengatakan bahwa “Lingkungan Kerja berpenga-ruh Signifikan terhadap Kinerja Pega-wai Satuan Kerja Non Vertikal Terten-tu Jalan Nasional Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan adalah benar atau teruji.

Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, implikasi hasil penelitian dapat diuraikan, variabel lingkungan kerja (X) merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kiner-ja pegawai Satuan Kerkiner-ja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kali-mantan Selatan, untuk itu kedepannya Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan lebih memperbaiki lingkungan kerja lagi agar Kinerja para pegawai-nya menjadi baik, hal ini bisa dilaku-kan dengan cara, memperbaiki pene-rangan/cahaya di tempat kerja, tempe-ratur/suhu udara di tempat kerja, ke-lembaban di tempat kerja, sirkulasi udara di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, tata warna di tempat kerja, dekorasi di tempat kerja, musik di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja sehingga pegawai akan merasa nyaman bekerja dan akan bekerja dengan baik.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan

maka dapat di tarik kesimpulan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan. Saran

Hasil penelitian yang menunjuk-kan bahwa lingkungan kerja merupa-kan faktor yang berpengaruh signifi-kan terhadap kinerja Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan. Hal ini bisa disikapi dengan cara memperha-tikan dan menjaga lingkungan kerja Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan Nasional Wilayah Kalimantan Selatan agar selalu terjaga dengan baik. Untuk kedepannya diharapkan untuk lebih meningkatkan lagi mem-perbaiki penerangan/cahaya di tempat kerja, temperatur/suhu udara di tem-pat kerja, Kelembaban di temtem-pat kerja, sirkulasi udara di tempat kerja, ke-bisingan di tempat kerja, tata warna di tempat kerja, dekorasi di tempat kerja, musik di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja. Selain itu, karena pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja hanya sebesar 37,6% untuk itu bagi peneliti selanjutnya di harapkan menambahkan variabel baru karena masih banyak faktor yang mempenga-ruhi kinerja selain faktor lingkungan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Baron, 2004. Social Psychology (10th ed). USA: Pearson .

Gibson .2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Gomes, Faustino Cardoso. 2008. Ma-najemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hasibuan, H. Malayu. 2007.

Manaje-men: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

(9)

Khaerurahman .2007. “Pengaruh Ke-sehatan dan Keselamatan Kerja .K3) terhadap Kinerja Karyawan pada PT Sinar Sosro Cabang Gresik”. Universitas Muhamma-diyah. Malang.

Komarudin, Ahmad .2003. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: Rineka Cipta,.

Machfoedz & Suryani. 2007. . Pen-didikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan. .Yogyakarta: Fitra-maya.

Mangkunegara. .2005. Evaluasi Kiner-ja Sumber Daya Manusia. Refika. Jakarta: Aditama.

Nitisemito, Alex. S. 2000. Manajemen Personalia. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Rahmadhani .2009. “Analisis

Ling-kungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara VII Kalimantan Sela-tan. Unlam. Banjarmasin.

Rakhmawati .2006. “Pengaruh Ling-kungan Kerja terhadap Produkti-vitas Kerja Karyawan Bagian Produksi pada PT Tri Sakti Pur-wosari Makmur .TSPM)”. UII. Sedarmayanti. 2001. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Ban-dung: Ilham Jaya..

Subroto .2005. Proses Belajar Meng-ajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Supomo, B. 2006, Metodologi Peneliti-an Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Umar, Husein. 2005. Metode

Pene-litian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Item Variabel Lingkungan Kerja (X)  Jawaban Responden  Item  1 (STS)  2 (TS)  3 (N)  4 (S)  5 (SS )  f %  f % f % f % f %  X 1   1 3,2 1 3,2 5 16,1 16 51,6 8 25,8  X 2   1 3,2 0  0  7 22,6 12 38,7 11 35,5  X 3   1 3,2 0  0  5 16,1 15 48,4 10 32,3  X 4   1 3,2 0  0  6 19,4 16 51,6 8 25,8  X 5   1 3,2 0  0  7 22,6 10 32,3 13 41,9  X 6  2 6,5  3 9,7 6  19,4 3 9,7 17 54,8  X 7  2 6,5  3 9,7 4  12,9 2 6,5 20 64,5  X 8   2  6,5 4 12,9 5 16,1  3  9,7  17  54,8  X 9   1 3,2 0  0  6 19,4 11 35,5 13 41,9
Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Sederhana   Variabel  Koefisien

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul

Uwi dalam varian yang sama, tetapi tumbuh pada lingkungan yang berbeda memiliki karakter morfologi yang berbeda, maka kedua aksesi memiliki jarak kekerabatan yang lebih jauh

Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, sajian ata (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil yang diperoleh

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana menerapkan Structural Equation Modeling untuk

Algoritma untuk menghitung keluaran jaringan RBF 2 masukan ditunjukkan oleh diagram alir pada Gambar 16 Karena digunakan 2 buah masukan maka digunakan fungsi basis dua dimensi

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh tingkat signifikansi variabel bagi hasil adalah sebesar 0,058 yang artinya lebih besar dari 0,05 (0,058 &lt; 0,05) dan t hitung

mengkoordinasikan data berdasarkan fokus penelitian, menganalisa yang kemudian disajikan secara tertulis dalam bentuk laporan penelitian. Teknik selanjutnya yaitu

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains di kelas IV D Sekolah Dasar Negeri 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan