PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITISKATEGORI AFEKTIF UMUM PADA MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : Nama: Supraptiningsih
NIM: 091134215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITISKATEGORI AFEKTIF UMUM PADA MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : Nama: Supraptiningsih
NIM: 091134215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk:
Tuhan yang senantiasa bersamaku
Kedua orang tuaku dan keluargaku
Sahabatku di surga Lisa Irawati
v
MOTTO
Ketika kau pikir kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu
harus berbuat apa lagi… Tuhan punya jawabannya
Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya.
Panjang sabarlebih baik dari pada tinggi hati.
(Pengkhotbah 7: 8)
Syukur adalah jalan yang mutlak untuk mendatangkan lebih banyak kebaikan ke
dalam hidup anda.
( Marci Shimoff )
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Supraptiningsih
Nomor Mahasiswa : 091134215
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS KATEGORI AFEKTIF UMUM PADA MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 19 Juli 2011 Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode inkuiri dapat mempengaruhi prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum siswa kelas V SDK Demangan Baru 1 pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-experimental designtipe non-equivalent control group design.Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VA sebanyak 37 siswa dan siswa kelas VB sebanyak 38 siswa. Instrumen penelitian berupa 10 soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar dan 9 item pertanyaan dengan skala Likert untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) terdapat peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Hal ini dibuktikan dengan kenaikkan rata-rata skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan karena hasil uji statistik dengan rumus Mann Whitney U Test diperoleh harga sig (2-tailed)sebesar 0,004 < 0,05.Untuk selisih yang terjadi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara positif karena harga signifikansi dengan uji Mann Whitney U Test yang diperoleh sebesar 0,431> 0,05. Sedangkan rata-rata kenaikan skor pada tiap aspek kecakapan berpikir kritis tidak berbeda secara positif dan signifikan karenaharga Sig.(2-tailed)dengan uji Kruskal-Wallissebesar 0,452 lebih besar dari 0,05. 2) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum dengan menggunakan metode inkuiri. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan skor rata-rata pretest ke posttest berbeda secara positif dan signifikan karena hasil uji statistik dengan rumus Independen Sample Test diperolehharga sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Selisih skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terbukti berbeda secara positif dan signifikandengan harga signifikansi hasil uji Independent Samples T-test 0,045 < 0,05. Rata-rata kenaikan skor pada tiap aspek kecakapan berpikir kritis kategori afektif umum berbeda secara positif dan signifikan karena harga signifikansi dengan uji ANOVA sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05
ix
ABSTRACT
This study aims to determine whether the application of inquiry methods can affect the achievement of learning and critical thinking skills of common affective category of the grade V students of SDK Demangan Baru 1 in the second semester of the school year 2010/2011. The research was conductes in March 2011.
The method used in this study was quasi-experimental design method of the type of non-equivalent control group design. In this study, the study subjects were grade VA students which are 37 students and grade VB students which are 38 students. The research instrument were in the form of 10 multiple choice questions to measure learning achievement and 9 questin items with Likert scale to measure critical thinking skills of common affective category.
The results of this study indicate that 1) there is an increase of learning achievement by using the method of inquiry. This is evidenced by the increase in the average score of pretest to posttest in the experimental group is different in a positive and statistically significant because the test results with the Mann Whitney U Test formula obtained a price sig (2-tailed) of 0.004 <0.05. For the difference that occurred in the experimental group and control group did not differ in a positive way because of the price of significance with the Mann Whitney U Test obtained for 0.431> 0.05. While the average increase in scores on each aspect of critical thinking skills did not differ in positively and significantly because of the price Sig. (2-tailed) with the Kruskal-Wallis test of 0.452 is greater than 0.05. 2) there is an increase in critical thinking skills of common affective category using inquiry method. This is evidenced by the increase in the average score of pretest to posttest is different in a positively and significantly because of test results with the Independen Sample Test formula obtained a price sig (2-tailed) of 0.000 <0.05. Difference scores of the experimental group and control group are proved to differ in a positively and significantly with the price of significance test results of the Independent Samples T-test 0.045 <0.05. The average increase in scores on each aspect of critical thinking skills of common category is different in a positively and significantly because the price of significance with ANOVA test of 0.011 is smaller than 0.05.
x
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kasihnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan pertolonganNya.Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum Pada Mata Pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1” ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang selalu menyertaiku.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.,selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku dosen pembimbing 1 yang selalu memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
5. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., selaku dosen pembimbing 2 yang selalu memberikan bimbingan, semangat, bantuan doa, perhatian dan kasihnya selama penulis menyusun karya ini.
6. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., yang telah memberikan semangat, perhatian, dukungan dan memberikan informasi-informasi penting yang berhubungan dengan penulisan karya ini.
xi
8. Bapak Albertus Hartoyo, selaku guru mata pelajaranIPA SDK Demangan Baru 1 yang sudah bersedia merelakan waktu dan tenaganya untuk menjadi guru mitra. 9. Siswa-siswa SDK Demangan Baru 1 khususnya kelas VA dan VB
10. Bapakku Sarkim Waluyo dan Mamaku Restu Riani tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan penulis setiap waktu.
11. Mas At, Mbak Yuli, Mbak Widi dan keluarga tersayang yang selalu memberikan dorongan dan doa kepada penulis.
12. Pdt. Lenny Yohana B, S.Th., yang sudah memberikan nasihat, dorongan serta doa ketika penulis sangat membutuhkan semua itu.
13. Ndul (My stupid teacher) yang pernah membuat penulis tertawa dan menangis karena sikapnya, thanks for everything.
14. Teman-teman kelompok kolaboratif khususnya Ika Daru dan Benedicta yang banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan karya ini.
15. Teman-teman PGSD 09 kelas A sore, Dewi, Sonya, Nat, Mbak Tyas, Mbak Kensi, Mas Tata, Mas Adi, Mas Fandi, Mas Desi dan semuanya yang sudah memberikan dorongan dan kenangan yang indah selama duduk di bangku kuliah, will miss you all.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan karya ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PESEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
PRAKATA ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
1.5. Sistematika Penyajian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ... 5
2.1.1 Teori-teori yang relevan ... 5
2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 5
2.1.1.2 Prestasi Belajar ... 9
xiii
2.1.1.4 Metode Inkuri Terbimbing ... 12
2.1.1.5 Pesawat Sederhana ... 18
2.1.1.6 Berpikir Kritis ... 22
2.1.1.7 Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum ... 24
2.1.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 24
2.2. Kerangka Berpikir ... 27
2.3. Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 30
3.2. Populasi dan Sampel ... 31
3.3. Variabel Penelitian ... 32
3.4. Definisi Operasional ... 32
3.5. Instrumen Penelitian ... 34
3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 35
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.8. Teknik Analisis Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 48
4.2. Pembahasan ... 99
4.3. Keterbatasan Penelitian ... 107
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 108
5.2. Saran ... 110
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi soal pilihan ganda ... 34
Tabel 2. Kisi-kisi kecakapan berpikir kritis kategori afektif umum ... 35
Tabel 3. Uji Validitas Soal I ... 37
Tabel 4. Uji Validitas Soal II ... 38
Tabel 5. Uji Validitas Soal III ... 39
Tabel 6. Uji beda soal pilihan ganda ... 40
Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 42
Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ... 42
Tabel 9.Tabulasi skor pretest pilihan ganda kelompok Eksperimen ... 49
Tabel 10.Tabulasi skor posttest pilihan ganda kelompok Eksperimen ... 50
Tabel 11. Tabulasi skor pretest pilihan ganda kelompok kontrol ... 51
Tabel 12. Tabulasi skor posttest pilihan ganda kelompok kontrol ... 52
Tabel 13.Tabulasi skor pretest daftar cek kelompok Eksperimen ... 54
Tabel 14. Tabulasi skor posttest daftar cek kelompok Eksperimen ... 55
Tabel 15.Tabulasi skor pretest daftar cek kelompok Kontrol ... 56
Tabel 16. Tabulasi skor posttest daftar cek kelompok Kontrol ... 57
Tabel 17. Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen ... 60
Tabel 18. Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen ... 61
Tabel 19. Uji hipotesis selisih rata-rata pretest ke posttest kelompok eksperimen ... 62
Tabel 20. Uji Normalitas Selisih Eksperimen ... 65
Tabel 21. Uji Normalitas Selisih Kontrol ... 66
Tabel 22.Uji hipotesis selisih mean prestasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 67
Tabel 23 . Uji Normalitas Berpikir Kritis Kategori Kognitif ... 72
Tabel 24. Uji ranking prestasi belajar ... 74
xv
Tabel 26. Uji Normalitas Pretest Berpikir Kritis Eksperimen ... 77
Tabel 27. Uji Normalitas Posttest Berpikir Kritis Eksperimen ... 78
Tabel 28. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Pretest ke Posttest ... 79
Tabel 29. Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen ... 82
Tabel 30. Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Kontrol ... 83
Tabel 31. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 84
Tabel 32. Uji Normalitas Aspek 1 ... 87
Tabel 33. Uji normalitas aspek 2 ... 88
Tabel 34. Uji normalitas aspek 3 ... 89
Tabel 35. Uji normalitas aspek 4 ... 90
Tabel 36. Uji normalitas aspek 5 ... 91
Tabel 37. Uji normalitas aspek 6 ... 92
Tabel 38. Uji normalitas aspek 7 ... 93
Tabel 39. Uji normalitas aspek 8 ... 94
Tabel 40. Uji normalitas aspek 9 ... 95
Tabel 41. Uji hipotesis ranking masing-masing aspek ... 96
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Pengungkit jenis pertama ... 19
Gambar 2. Pengungkit jenis kedua ... 19
Gambar 3. Pengungkit jenis ketiga ... 20
Gambar 4. Alat-alat dengan prinsip kerja bidang miring ... 20
Gambar 5. Jenis-jenis katrol ... 21
Gambar 6. Roda berporos ... 22
Gambar 7. Hasil Penelitian Sebelumnya ... 26
Gambar. 8 Piramida Terbalik Hipotesis ... 29
Gambar 9. Desain penelitian ... 31
Gambar 10. Variabel penelitian ... 32
Gambar 11. Grafik uji normalitas skor pretest kelompok eksperimen ... 59
Gambar 12. Grafik uji normalitas skor posttest kelompok eksperimen ... 60
Gambar 13. Grafik selisih rata-rata pretest ke posttest prestasi belajar ... 63
Gambar 14. Grafik rata-rata selisih pilihan ganda kelompok eksperimen .... 64
Gambar 15. Grafik rata-rata selisih pilihan ganda kelompok kontrol ... 65
Gambar 16. Grafik selisih mean kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 68
Gambar 17.Grafik distribusi selisih aspek interpretasi ... 69
Gambar 18.Grafik distribusi selisih aspek analisis ... 69
Gambar 19. Grafik distribusi selisih aspek evaluasi ... 70
Gambar 20. Grafik distribusi selisih aspek inferensi ... 71
Gambar 21. Grafik distribusi selisih aspek eksplanasi ... 71
Gambar 22. grafik selisih kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif ... 75
xvii
Gambar 24. Grafik distribusi posttest afektif umum
kelompok eksperimen ... 77
Gambar 25. Grafik pretest ke posttest berpikir kritis kategori afektif umum ... 80
Gambar 26. Grafik distribusi selisih afektif umum kelompok eksperimen ... 81
Gambar 27. Grafik distribuasi selisih afektif umum kelompok kontrol ... 82
Gambar 28. Grafik selisih pretest ke posttest berpikir kritis kategori afektif umum ... 85
Gambar 29. Grafik distribusi selisih aspek 1 afektif umum ... 86
Gambar 30. Grafik distribusi selisih aspek 2 afektif umum ... 87
Gambar 31. Grafik distribusi selisih aspek 3 afektif umum ... 88
Gambar 32. Grafik distribusi selisih aspek 4 afektif umum ... 89
Gambar 33. Grafik distribusi selisih aspek 5 afektif umum ... 90
Gambar 34. Grafik distribusi selisih aspek 6 afektif umum ... 91
Gambar 35. Grafik distribusi selisih aspek 7 afektif umum ... 92
Gambar 36. Grafik distribusi selisih aspek 8 afektif umum ... 93
Gambar 37. Grafik distribusi selisih aspek 9 afektif umum ... 94
Gambar 38. Ranking masing-masing aspek afektif umum ... 98
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP ... 113
Lampiran 2. LKS yang Sudah Terisi Siswa ... 130
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas Soal dan Uji Reliabilitas ... 142
Lampiran 4. Soal Pretest dan Posttest ... 146
Lampiran 5. Lembar Jawab Pretest dan Posttest yang Sudah Dikoreksi ... 152
Lampiran 6. Daftar Nilai Pretest dan Posttest ... 159
Lampiran 7. Hasil Analisis Data ... 161
Lampiran 8. Foto Kegiatan Pembelajaran ... 169
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian ... 171
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu pengetahuan dengan cara mencari tahu tentang alam sekitarnya. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep serta prinsip-prinsip akan tetapi juga merupakan proses penemuan sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dan pemahaman secara langsung dari alam sekitarnya. Selama proses pembelajaran peserta didik seharusnya ikut terlibat secara langsung agar memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya menghafal fakta-fakta, konsep-konsep maupun prinsip-prinsip akan tetapi perlu berpikir kritis.
Pada kenyataannya berdasarkan pengamatan penulis selama menjalani program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di dua sekolah dasar di Yogyakarta, peranan guru masih sangat mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas guru masih sangat besar dibandingkan aktivitas peserta didik. Peserta didik tidak diberi kesempatan untuk berkembang dan berpikir kritis. Metode ceramah juga masih mendominasi dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar padahal metode ceramah hanya mengutamakan hasil atau produknya saja.
2
ataupun prinsip yang dihafalkannya. Akibatnya peserta didik tidak bisa berfikir kritis.. Ketika sampai di kelas VI mereka hanya menghafalkan apa yang telah mereka peroleh dari kelas-kelas sebelumnya
Pelaksanaan pembelajaran IPA sebaiknya bersifat aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dalam hal ini peran guru sangat penting untuk menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Salah satu metode yang dirasa cocok untuk pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan metode inkuiri. Peserta didik akan lebih mudah memahami suatu konsep jika peserta didik menemukan sendiri dan terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran akan bersifat menyenangkan. Dengan demikian banyak hal yang bisa peserta didik dapatkan melalui metode inkuiri yang akan membimbing peserta didik untuk berpikir kritis, oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif umum pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
3
1.2.2 Bagaimana pengaruh metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011.
1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011
1.4Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi peneliti
Memberi pengalaman langsung tentang efektivitas pembelajaran IPA menggunakan metode inkuiri
1.4.2 Bagi sekolah
4
1.4.3 Bagi Guru
Memberikan pengalaman dan keterampilan dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri
1.4.4 Bagi Siswa
Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam matapelajaran IPA dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum
1.5Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan proposal skripsi ini terdiri dari bab I sampai bab III dengan kerangka penyajian sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penyajian. Bab II adalah landasan teori, yang meliputi: kajian pustaka, kerangka berpikir dan hipotesis. Kajian pustaka terdiri dari konsep-konsep dasar, teori-teori yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya.
Bab III adalah metode penelitian, yang meliputi: jenis penelitian, populasi dan sampel, variable penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrument, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan jadwal penelitian.
Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi: deskripsi data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian Bab V adalah kesimpulan dan saran.
5 BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang relevan seperti pengertian prestasi belajar, metode inkuiri, Ilmu Pengetahuan Alam, pesawat sederhana dan berpikir kritis. Selain teori yang relevan, dalam bab ini juga akan dibahas mengenai hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang Relevan 2.1.1.1 Pengertian Belajar
Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Kata belajar sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian belajar juga banyak dibicarakan di beberapa buku tentang pendidikan. Para ahli merumuskan beberapa pengertian belajar yang berbeda-beda, hal ini mungkin disebabkan oleh latar belakang pandangan maupun teori yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada prinsipnya pengertian yang dirumuskan oleh beberapa ahli tersebut tidak menyimpang dari pengertian belajar yang sesungguhnya.
6
kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan ilmiah. Belajar bukan hanya sekedar mengumpulkan pengetahuan akan tetapi proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.
Menurut Hilgrat dalam Tanlain (2007:6-7) belajar adalah proses dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan. Slameto dalam Purbatin (2010:6) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Skinner dalam Syah (3003:65) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progresif.
Menurut Tanlain (2007:1) menyebutkan bahwa tujuan belajar adalah untuk memperoleh:
a. Kemampuan menguasai informasi (pengetahuan) b. Kemampuan memahami (pemahaman)
7
Ciri-ciri belajar menurut Sugihartono, dkk (2007: 74) antara lain: a. Terjadi secara sadar
Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku dan dialami secara sadar. Apabila perubahan tingkah laku tersebut tidak dialami secara sadar, maka bukan merupakan pengertian belajar.
b. Kontinu dan fungsional
Kontinu yang dimaksud adalah suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. Fungsional disini mengandung pengertian bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.
c. Bersifat positif dan aktif
Bersifat positif maksudnya adalah perubahan tersebut senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Bersifat aktif maksudnya adalah perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.
d. Bersifat permanen
Artinya, perubahan tersebut tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan makin berkembang jika terus digunakan atau dilatih.
8
Dalam kegiatan belajar, seseorang mempunyai tujuan yang akan dicapainya sehingga proses belajar yang dilakukannya akan senantiasa terarah.
f. Mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya
Menurut Syah (1997:132-139) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga aspek, antara lain: a. Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, yakni keadaan jasmani (fisiologis) dan rohani (psikologis) siswa. Keadaan jasmani yang dimaksud adalah kondisi organ tubuh. Kondisi organ tubuh yang kurang baik dapat menurunkan kualitas kognitif siswa, sehingga materi yang diberikan kurang dapat diterima dengan baik. Keadaan rohani (psikologis) meliputi beberapa hal, seperti intelegensi siswa, sikap siswa terhadap guru dan terhadap mata pelajaran, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
b. Faktor Eksternal
9
c. Faktor Pendekatan Belajar.
Faktor pendekatan belajar siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa sehingga apabila pendekatan belajarnya tepat, maka semakin baik hasilnya.
Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang baik berupa praktek maupun aktivitas mental dengan tujuan memperoleh perubahan tingkah laku dimana dalam proses tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
2.1.1.2 Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari kata prestasi dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Sedangkan prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
10
berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif, dan psikomotor sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.
Menurut Ahmadi, dkk dalam Ruri (2011: 23) menjelaskan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut:
a. Faktor stimulus belajar
Stimulus belajar yaitu segala hal di luar individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Beberapa hal yang berhubungan dengan faktor stimulus belajar terdiri dari panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal.
b. Faktor metode belajar
Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh siswa. Faktor metode belajar menyangkut hal-hal seperti kegiatan berlatih atau praktek, Overlearning dan drill, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, dan bimbingan dalam belajar.
c. Faktor individual
11
Dari beberapa pengertian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran setiap anak dari proses belajar mengajar meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diukur dengan menggunakan instrument yang relevan dan dituliskan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat.
2.1.1.3 Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu pengetahuan atau sains. Sains berasal dari bahasa Inggris ‘science’. ‘Science terdiri dari social science (ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu pengetahuan alam). Menurut Fisher dalam Amien (1987:4) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.
Iskandar (2001:2) menyatakan bahwa hakikat IPA meliputi pengetahuan tentang alam yang diperoleh lewat proses ilmiah yang dilandasi oleh sikap ilmiah sehingga dihasilkan produk ilmiah. Ika (2006:34) IPA merupakan cabang ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.
12
2.1.1.4 Metode Inkuiri Terbimbing
A. Pengertian metode inkuiri terbimbing
Metode inkuiri terdiri dari dua jenis yaitu inkuiri bebas dan inkuiri terbimbing. Beberapa ahli menuliskan dalam beberapa buku tentang pengertian metode inkuiri bebas dan metode inkuiri terbimbing. Menurut Wina (2006:194) metode inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Menurut Suryosubroto (2009:178) metode inkuiri adalah suatu metode di mana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswinya menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan.
13
Hal-hal yang menjadi ciri utama dalam pembelajaran inkuiri (Wina, 2006 : 195) antara lain:
a. Menekankan kepada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan, dalam hal ini peserta didik berperan sebagai subjek belajar.
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga menumbuhkan sikap percaya diri.
c. Peserta didik tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Dari beberapa pengetian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa metode inkuiri terbimbing merupakan metode dimana siswa menemukan informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan dengan bantuan dan bimbingan seorang guru.
B. Tujuan metode inkuiri terbimbing
a. Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. b. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru.
c. Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
14
C. Kelebihan metode inkuiri terbimbing
Metode inkuiri terbimbing mempunyai beberapa kelebihan. Pertama, siswa akan aktif di dalam kegiatan pembelajaran karena dalam kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri peran siswa adalah sebagai subyek dan peran guru hanya sebagai pembimbing. Kedua, siswa akan dapat memahami suatu konsep dengan baik karena siswa menemukan sendiri konsep tersebut. Ketiga, dengan metode inkuiri terbimbing dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik.
D. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing
Ada beberapa pendapat mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Orientasi Peran guru:
• Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok,
• Menyampaikan masalah yang berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari peserta didik
• Membagikan LKS yang berkaitan dengan materi
• Menjelaskan media dan alat-alat apa saja yang bisa digunakan
dalam pembelajaran
15
Peran siswa:
• Membentuk kelompok
• Mempelajari LKS yang sudah diperoleh dan mendiskusikan
media serta alat-alat. 2) Merumuskan permasalahan
Peran guru:
• Membimbing siswa merumuskan permasalahan sendiri yang
dapat dijawab “ya” atau “tidak”
• Mendorong siswa untuk menemukan jawaban sendiri
• Membantu siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip
Peran peserta didik:
• Merumuskan permasalahan dengan pertanyaan yang dapat
dijawab “ya” atau “tidak”
• Mengkaji teori, konsep, atau prinsip
• Mendefinisikan konsep-konsep penting
3) Merumuskan hipotesis Peran guru:
• Memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan berbagai
jawaban yang mungkin (banyak)
• Membimbing siswa untuk menentukan jawaban-jawaban
yang relevan saja (sedikit)
• Membimbing siswa untuk memilih untuk memrioritaskan
16
Peran siswa:
• Mendiskusikan berbagai jawaban yang mungkin dengan pro
dan kontranya (banyak)
• Menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja (sedikit)
• Memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis (satu
hipotesis untuk satu rumusan masalah) 4) Melakukan Eksperimen
Peran guru:
• Membimbing siswa untuk menentukan langkah-langkah
untuk melakukan percobaan
• Membimbing siswa untuk mengurutkan langkah-langkah
percobaan
• Membimbing siswa untuk mendapatkan data-data melalui
percobaan
• Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
menganalisis data-data Peran siswa:
• Mendiskusikan jenis-jenis percobaan yang akan diambil
• Menentukan langkah-langkah untuk melakukan percobaan
• Mengurutkan langkah-langkah percobaan
• Melakukan percobaan
• Mengumpulkan data-data
• Melakukan analisis data-data
17
5) Menarik kesimpulan Peran guru
• Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
Peran siswa
• Menarik kesimpulan
• Merancang solusi atas permasalahan dan mendiskusikan
alasan memilih solusi tersebut. 6) Mempresentasikan hasil
Peran guru:
• Membimbing siswa untuk menyiapkan laporan ringkas
kelompok dengan langkah-langkah yang urut, tertulis, dan disertasi gambar
• Memberi kesempatan pada perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil di depan kelas • Memberikan pengayaan
Peran siswa:
• Menyusun laporan
• Mempersiapkan presentasi kelompok
• Mempresentasikan hasil inkuiri di depan kelas
• Memberikan penjelasan-penjelasan tambahan untuk
18
7) Mengevaluasi Peran guru:
Membimbing siswa untuk mengevaluasi apakah seluruh proses inkuiri sejak awal sampai akhir sudah benar
Peran siswa:
• Mengevaluasi seluruh proses inkuiri kelompok
• Mengevaluasi apakah kesimpulan sudah sesuai dengan
alasan
• Mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan
masalah
• Mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki
2.1.1.5 Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Pesawat sederhana terdiri dari pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos.
a. Pengungkit
19
Berdasarkan posisi ketiga titik tersebut (titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa) pengungkit dibedakan jenisnya menjadi tiga tipe atau tiga kelas, yaitu pengungkit jenis pertama, pengungkit jenis kedua, dan pengungkit jenis ketiga.
• Pengungkit Jenis Pertama
Ciri-ciri: letak titik tumpu (T) berada diantara titik beban (B) dan titik kuasa (K)
Contoh: jungkat-jungkit, gunting, tang, palu, linggis, dan sejenisnya
Gambar. 1 Pengungkit jenis 1 (Azmiyawati, 2008:98)
• Pengungkit Jenis Kedua
Ciri-ciri: letak titik beban (B)berada diantara titik kuasa (K) dan titik tumpu (T).
Contoh: gerobak dorong, pembuka botol, pemecah kemiri, dan sejenisnya
20
• Pengungkit Jenis Ketiga
Ciri-ciri: letak titik kuasa (K) berada diantara titik beban (B) dan titik tumpu (T)
Contoh: pinset, stapler, alat pancing, dan sejenisnya.
Gambar 3. Pengungkit jenis ketiga (Azmiyawati, 2008:100)
b. Bidang Miring
Contoh: tangga berjalan, bagian yang tajam pada pisau, jalan pada daerah pegunungan
Gambar 4. Alat-alat dengan prinsip kerja bidang miring (Azmiyawati, 2008:102)
c. Katrol
21
kuasa, dan titik beban. Berdasarkan susunan tali dan rodanya, katrol dibedakan menjadi katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk. • Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berubah ketika digunakan. Contoh alat yang menggunakan prinsip kerja katrol tetap adalah alat penimba air sumur dan katrol pada tiang bendera. • Katrol Bebas
Katrol bebas merupakan katrol yang posisi atau kedudukannya berubah ketika digunakan. Contoh pemanfaatan katrol bebas adalah pada alat pengangkat peti kemas
• Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan antara katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali.
2 dan dapat be Contoh: roda
rpikir Kritis Menur alah upaya p
i beberapa nghasilkan uk memecah tis adalah su
ar. Belajar u ntal, seperti u memutusk Facion gnitif skill, d alisis, evaluas
oros
ros adalah r erputar bersa a sepeda, set
G di dalamnya si, inferensi,
roda yang d ama-sama.
tir mobil, rod
Gambar 6. Ro (Azmiyawati
ani (2010) kesadaran yang seda impulan sert ah tersebut. s kognitif ya ikir kritis be atikan, meng
menjelaskan terdiri dari eksplanasi,
dihubungkan
da pada kurs
oda berporos i, 2008:105)
dikatakan b serta kecerd ang dan ak ta gagasan y Menurut S ang berkaita erarti mengg gkategorikan
n bahwa b 6 sub kecak serta regulas
n dengan seb
si roda dan s
bahwa berp dasan memb kan terjadi yang dapat etiono (200 an dengan p gunakan pro n, seleksi da
berpikir krit kapan yaitu i
si diri.
22 buah poros
sejenisnya
pikir kritis bandingkan
sehingga digunakan 7) berpikir penggunaan
oses-proses an menilai
23
1. Interpretasi adalah kemampuan untuk memahami dan menjelaskan pengertian dari situasi, pengalaman, kejadian, data, keputusa, konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur dan kriteria.
2. Analisis adalah mengidentifikasi hubungan dari beberapa pernyataan pertanyaan, konsep, deskripsi, dan berbagai model yang dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran, pandangan, kepercayaan, keputusan, alasan, informasi dan opini.
3. Evaluasi adalah kemampuan untuk menguji kebenaran pernyataan yang digunakan untuk menyampaikan pemikiran, persepsi, pandangan, keputusan, alasan, serta opini. Evaluasi juga merupakan kemampuan untuk menguji hubungan berbagai pernyataan, deskripsi, pertanyaan, dan bentuk lain yang dipakai dalam merefleksikan pemikiran.
4. Inferensi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih elemen yang dibutuhkan untuk menyusun simpulan yang memiliki alasan, untuk menduka dan menegakkan diagnosis, untuk mempertimbangkan informasi apa sajakan yang dibutuhkan dan untuk memutuskan konsekuensi yang harus diambil dari data, informasi, pernyataan, kejadian, prinsip, opini, konsep dan lain sebagainya.
24
6. Regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur sendiri dalam berpikir. Dengan kemampuan ini seseorang akan selalu memeriksa ulang hasil berpikirnya untuk kemudian diperbaiki sehingga menghasilkan keputusan yang lebih baik.
2.1.1.7 Kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum
Menurut Facione (2004) Kemampuan berpikir kritis dalam disposisi afektif masih dibagi lagi dua bagian, yaitu sikap umum dan sikap khusus. Sikap umum meliputi:
a. Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai permasalahan b. Berusaha untuk selalu mendapatkan informasi yan memadai. c. Sadar untuk berpikir kritis
d. Mengedepankan proses inkuiri yang rasional
e. Percaya akan kemampuan diri sendiri untuk bernalar.
f. Berpikiran terbuka terhadap berbagai pandangan yang berbeda.
g. Fleksibel untuk mempertimbangkan alternative dan pendapat lain yang berbeda.
2.1.2 Hasil Penelitian Sebelumnya
25
peningkatan peserta didik yang dapat mencapai KKM yaitu 10,34 % dengan nilai rata-rata 7,65.
Penelitian Purbatin (2010) dilakukan dengan metode inkuiri terbimbing. Subyek penelitian sebanyak 30 anak. Hasil penelitian terjadi kenaikan jumlah peserta didik yang mencapai KKM dari 14 anak menjadi 27 anak.
Penelitian Farikhah (2009) melakukan penelitian dengan menerapkan pendekatan open ended dalam kegiatan belajar mengajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas X MA Wahid Hasyim Sleman.
Penelitian Listyaningrum (2010) menggunakan jenis penelitian pra eksperimen. Subjek penelitian adalah 33 siswa kelas IV. Hasil belajar siswa dari skor pre test menjadi post test mengalami kenaikan sebesar 20,6% dan jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 75,8%.
26
penelitian sekitar 11 siswa, pada putaran I tetep 11 siswa meningkat pada putaran II menjadi 18 siswa dan putaran III menjadi 23 siswa. Keahlian berpikir deduktif siswa sebelum penelitian sebanyak 9 siswa, pada putaran I meningkat menjadi 11 siswa, putaran II meningkat menjadi 16 siswa, dan pada putaran ke III meningkat menjadi 22 siswa.
Gambar 7. Hasil Penelitian Sebelumnya
PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS METODE INKUIRI
Suryono (2007) Belajar Kelompok dan Berpikir kritis
Hartini (2010)
Metode inkuiri dan hasil belajar
Purbatin (2010)
Pencapaian hasil belajar dengan metode inkuiri terbimbing
Syah (2009)
Problem Based Learning, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar.
Farikhah (2009)
Berpikir Kritis dan Pendekatan Open Ended
Listyaningrum (2010)
Pencapaian hasil belajar dengan metode inkuiri
Yang perlu diteliti:
27
Dari bagan di atas, dapat dilihat bahwa penelitian ini memiliki arti penting karena dari penelitian-penelitian sebelumnya belum ada yang menyoroti tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum dengan menggunakan metode inkuiri.
2.2. Kerangka Berpikir
Metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan segala kelebihannya dapat memberikan dorongan terhadap minat siswa untuk mempelajari konsep melalui berbagai pengalaman yang dialaminya. Siswa dibimbing untuk menemukan sendiri fakta, konsep ataupun prinsip dari kegiatan yang dilakukannya. Dengan penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan dorongan kepada siswa untuk menemukan sendiri informasi tentang apa yang dipelajarinya sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa akan bertahan lama.
28
2.3 Hipotesis
2.3.1 Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011.
29
Landasan teori dalam bab II ini dapat disintesiskan dalam piramida terbalik dengan mengikuti logika berpikir deduktif yang menjadi dasar dari penelitian kuantitatif eksperimental yang dimulai dengan kajian pustaka, penelitian-penelitian sebelumnya, kerangka berpikir dan hipotesis.
Gambar. 8 Piramida Terbalik Hipotesis Variabel
Metode Inkuiri
Variabel
Prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif umum Dugaan
Kajian Pustaka
Penelitian-penelitian sebelumnya
Kerangka Berpikir
d kai peneliti d
Penelitian Jenis penelit
tatif dengan design (Sug digunakan u mpulan dat h kedua kela h ( -
)-METOD
II adalah m yaitu jenis asional, inst ta dan teknik alam penelit
tian yang d n quasi-expe giyono, 2010 untuk meneli ta menggun if/statistik d itian ini ter l group des ak dipilih se ri pretest un ian hasil pre as diberi per -( - ). k analisis da tian ini.
igunakan da erimental de 0). Metode p
iti pada pop nakan instru dengan tujua
rmasuk qua sign karena ecara random ntuk mengeta
etest dari ke rlakuan dilak
ITIAN
penelitian. populasi d elitian, uji va
ata. Ketujuh
alam penelit esign tipe n penelitian ku pulasi atau s umen penelit
an untuk m asi-experime a baik kela m. Antara aliditas dan r hal itulah y
tian ini adal non-equivale antitatif ada ampel terten tian dan an menguji hipo
ntal design s eksperime
kelas ekspe n awal sebel mpok itu dib est. Pengaruh
30 b ini akan
l, variabel reliabilitas, yang secara
3 = hasil obse = Perlakuan
lasi dan Sam asi dan sam
B SDK Dem kelas VB ad wa laki-laki.
Gambar 9. De
bservasi deng ervasi siswa ervasi denga ervasi dengan
(treatment)
mpel
mpel dalam p mangan Baru enis penelitia D Kanisius D eman, Daera erta didik ke kan tidak sec
i dari 17 sisw dalah 38 sis . Kelas yang
O1
O3
esain peneliti
gan pretest p dengan pos an pretest pa n posttest pa penerapan m
penelitian in u semester g an yang digu Demangan B
ah Istimewa elas VA dan cara random.
wa perempu swa yang ter g digunakan
ni adalah sel genap tahun unakan adal Baru berada Yogyakarta n VB adala Jumlah sisw uan dan 20 s
rdiri dari 20 sebagai kel
pok eksperim elompok eks
k kontrol ok kontrol
iri terbimbin
luruh siswa ajaran 2010 lah quasi exp
di Jl. Dema a, Telp. (027 ah 75 anak.
wa kelas VA siswa laki-la siswa perem as kontrol ad
3 mbing atau ke
bel Penelitia enelitian ini enden. Varia h penerapan el yang dipe kategori afek rvasi yang t
elas yang m elas eksperim lam dan ilm telah dilaku
mendapatkan men adalah k
a variabel ya enden (x) at nkuiri sedang
alah prestas
ar 10. Variabe
tis kategori a
mu pengeta mu pengetahu ukan. Kons
perlakuan d kelas VB
aitu variabel tau variabel gkan variab i belajar dan
Varia
el penelitian
afektif umum
ahuan tentan uan tersebut sep dasar da
dengan meto ode inkuiri
an variabel mpengaruhi n (y) atau an berpikir
en
33
menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
3.4.2. Metode inkuiri adalah sebuah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dengan langkah orientasi, merumuskan permasalahan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mengevaluasi, sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi.
3.4.3. Metode inkuiri terbimbing adalah sebuah metode pembelajaran dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan meliputi langkah orientasi, merumuskan permasalahan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mengevaluasi, sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi.
3.4.4. Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Pesawat sederhana terdiri dari pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos.
3.4.5. Prestasi belajar adalah hasil belajar siswa yang diambil dari nilai hasil pre test dan post test dari 10 soal pilihan ganda.
3.4.6. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir yang terarah dan terukur dari tiga kategori yaitu kategori kognitif, afektif umum dan afektif khusus.
34
3.5 Instrumen Penelitian
a. Perangkat Penilaian Test
Untuk mengukur prestasi belajar digunakan soal pilihan ganda berjumlah 10 soal. Soal disusun berdasarkan indikator hasil belajar, dan dikelompokkan atas tiga soal mudah, sedang, dan sukar. Kriteria penentuan skor untuk pilihan ganda adalah 1 jika jawaban benar dan 0 jika jawaban salah. Kisi-kisi soal pilihan ganda adalah sebagai berikut: Tabel 1. Kisi-kisi soal pilihan ganda
Variabel penelitian
Aspek Nomor pada uji Validitas
Nomor pada lembar siswa
Nomor pada tabulasi data
Prestasi belajar
Inferensi C.1, C.2 25, 26 1,2
Evaluasi C.4, C.9 27, 22 3,4
Eksplanasi C.10, C.14 15, 29 5,6
Analisis C.17, C.19 5, 24 7,8
Interpretasi C.20, B.20 2, 23 9,10
b. Perangkat Penilaian Non Test
35
dengan skor yang berbeda. Berikut ini kisi-kisi yang digunakan untuk mengukur kecapakan berpikir kritis kategori afektif umum:
Tabel 2. Kisi-kisi kecakapan berpikir kritis kategori afektif umum
3.6 Uji Valididitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dengan tepat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:267). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.6.1. Uji Validitas Konstruksi
Untuk pengujian validitas instrumen konstruksi dikonsultasikan dengan dua dosen pembimbing. Setelah berkonsultasi kepada para ahli tentang instrumen yang disusun, diteruskan uji coba instrumen. Dari uji coba
Variabel Penelitian
Indikator No Item
Instrumen Kecakapan
berpikir kritis pada disposisi afektif umum
Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai permasalahan.
1 Berusaha untuk selalu mendapatkan informasi yang memadai.
3
Sadar untuk berpikir kritis. 9* Mengedepankan proses inkuiri yang rasional. 3 Percaya akan kemampuan diri sendiri untuk
bernalar.
2
Berpikiran terbuka terhadap berbagai pandangan yang berbeda.
6* Fleksibel untuk mempertimbangkan alternatif
dan pendapat lain yang berbeda.
6*
Mau memahami opini orang lain. 6*
Menghargai nalar. 5*
Jujur akan kecenderungan adanya bias, prasangka, stereotip, dan egosentrisme atau sosiosentrisme.
8
Hati-hati dalam menangguhkan, membuat, atau mengubah penilaian.
4 Kesediaan untuk meninjau ulang pandangan
sendiri jika bukti mengatakan yang berbeda.
instrum n dengan rum
angan : al, diambil g-masing 10 K Demanga Minggir den n jumlah re n mengguna
oleh data. D s faktor yait mus (Sugiyo
ara variabel x
men yang d bakan bersam
30 soal ya 0 soal untuk an Baru 1 k ngan jumlah esponden 30 akan PASW
Data yang di tu dengan u no, 2010) :
x dengan y
diujicobakan ma dengan ang valid. D
tiap penelit kelas VC de responden 3 0 siswa. Se
18 for Wind
iperoleh dita uji korelasi
hanya tes o soal-soal da Dari 30 soa ti. Instrumen ngan jumlah 30 siswa dan ecara teknis dows.
abulasikan, Product Mo
obyektif. Ad ari 2 peneliti al yang vali n tersebut di h responden n SDK Cond
, pengujian
36 setelah itu Moment dari
da 60 butir i lain. Dari id, diambil
37
Hasil uji validitas adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Uji Validitas Soal A
No soal Pearson Corellation Keterangan
1 -,099 Tidak valid
2 0,311 Tidak valid
3 0,368* Valid 4 0,375* Valid
5 0,213 Tidak valid
6 0,380* Valid
7 0,009 Tidak valid
8 0,162 Tidak valid
9 0,163 Tidak valid
10 0,353 Tidak valid
11 0,429* Valid 12 0,686** Valid 13 0,491** Valid 14 0,439* Valid 15 0,465** Valid
16 0,351 Tidak valid
38
Tabel 4. Uji Validitas Soal B
No soal Pearson Corellation Keterangan
1 A Tidak valid
2 0,174 Tidak valid
3 0,365* Valid
4 0,341 Tidak valid
5 0,555** Valid
6 0,107 Tidak valid
7 0,492** Valid
8 0,478** Valid
9 0,452* Valid
10 0,386* Valid
11 0,338 Tidak valid
12 0,218 Tidak valid
13 0,508** Valid
14 0,512** Valid
15 0,525** Valid
16 0,285 Tidak valid
17 0,366* Valid
18 0,286 Tidak valid
19 0,528** Valid
39
Tabel 5. Uji Validitas Soal C
No soal Pearson Corellation Keterangan
1 0,402* Valid
2 0,410* Valid
3 0,345 Tidak valid
4 0,688** Valid
5 0,228 Tidak valid
6 0,108 Tidak valid
7 0,342 Tidak valid
8 0,321 Tidak valid
9 0,608** Valid
10 0,390* Valid
11 0,353 Tidak valid
12 0,355 Tidak valid
13 0,160 Tidak valid
14 0,391* Valid
15 0,302 Tidak valid
16 0,044 Tidak valid
17 0,363* Valid
18 0,114 Tidak valid
19 0,376* Valid
20 0,378* Valid
Dari 60 soal di atas, diambil 30 soal valid untuk diuji daya beda dan reliabilitasnya. 30 soal tersebut yaitu :
40
3.6.1. Uji Validitas Isi
Untuk menguji validitas isi, data yang telah diujicobakan kemudian dianalisis dengan mencari daya beda skor tiap item dari kelompok atas dan kelompok bawah. Dari 30 soal yang valid diambil 27% nilai tinggi dan 27 % nilai rendah untuk diuji perbedaannya menggunakan T-test. Kriteria yang digunakan untuk uji beda soal pilihan ganda dengan T-test adalah : • Jika probabilitas sig. < 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara
skor kelompok atas dan skor kelompok bawah.
• Jika probabilitas sig. > 0,05, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
skor kelompok atas dan skor kelompok bawah.
Hasil analisis dengan rumus independent sample T-test menggunakan program PASW for Windows adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Uji beda soal pilihan ganda
Dari hasil analisis diperoleh harga sig (2.tailed) 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kelompok atas dan skor kelompok bawah maka soal tersebut valid dan dapat digunakan sebagai instrument penelitian.
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
3 isis hasil uj urut Gozali nbach, variab
.
trumen Sugiyono ( an instrumen n teknik ter eliabilitas in
soal yang onbach deng
kwadrat antar bel atau ko
(2008:185) n sekali saja
rtentu. Hasi nstrumen.
valid, kemu gan rumus se
ra subjek alahan
bach dapat j (Azwar, 20 aka menggu untuk uji reli onstruk dika
uji reliabili a, kemudian il analisis d
Pengujian udian data d ebagai beriku n data yang dapat diguna reliabilitas dianalisis m ut:
akan untuk t ntuk keperlu SW 18 for al dengan rum
bel jika nila
41 kan dengan
g diperoleh akan untuk instrumen mengunakan
42
Hasil perhitungan reliabilitas internal seluruh instrumen dikonsultasikan dengan tabel kriteria koefisien reliabilitas berikut ini Masidjo (1995: 209):
Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi
0,91 - 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
Hasil analisis pengujian reliabilitas instrument dengan Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda
Cronbach’s Alpha
Alpha Based on
Standardized Items N of item Kualifikasi
0,627 0,622 30 Cukup
Berdasarkan hasil analisis, ditunjukkan bahwa harga Cronbach’s Alpha 0,622 > 0,60 maka soal-soal tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam pengumpulan data.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3 ik Analisis D
Analisis au tidak norm
afik normal nghitungan engunakan p
rmal dapat dependent S ta tidak nor ann- Whitney
mple Kolmo
terangan : = Distribusi = Distribusi = Titik data
t pengujian y as
a diawali de uk mengetah mal. Uji norm litas (kurva
dengan rum program PAS dianalisis m Samples T-te an berpikir k
ukan untuk ng telah di yang dilakuk
engan pengu hui data yan malitas dapa dengan Krusk
novTest (Ch
eori
n antara kedu
ar sedangkan kritis katego
menjawab r iajukan yait kan untuk m
ujian normal ng diperoleh at dilihat den
u kurva be Sample Kolm
Windows. D n statistik pa au dengan A istik non pa kal-Wallis te hakravart, La
ua formula
n kuesioner ri afektif um
rumusan ma tu dengan menganalisis
litas data. H h berdistribu ngan histogra el yang sim mogorov-Sm Data yang be
arametris ya Anova akan arametris ya est. Berikut r aha, and Roy
43 digunakan mum
asalah dan melakukan datanya:
Hal tersebut usi normal am melalui metris) dan mirnov Test
b. Uj
i Hipotesis i hipotesis rdistribusi d atistik yang data normal g digunakan
ini bagan uj
lakukan se atau tidak. n adalah s berdistribus k non param
rumus T-tes a sampel ya
Parame si tidak no metris, yaitu usi normal, aitu T-test
D tuk semua k 8 for Window
ata sampel 1 ata sampel 2 ngan baku sa ngan baku sa
n-Whitney U
sampel 1 sampel 2 peringkat 1 peringkat 2 h ranking pad h ranking pad keperluan tek
alisis data dil
rikut (Sugiy
lakukan den
45 ono, 2007:
c. Uj endah dari m igunakan uji elanjutnya m f Variance) d = jumlah sam = jumlah sam Untuk d anjutnya me t dengan rum
engetahui ra masing-masi i ranking. U menggunakan dengan rumu
mplex ta variasi dal
sampel 1
a sampel 2 mpel 1 mpel 2 data denga
enggunakan mus sebagai b
anking kenai ing aspek y Untuk data d
n statistik pa us sebagai be
lam kelompo
an distribus statistik no berikut (Sug
ikan yang pa ang ada di dengan distr arametris ya
erikut (Plons
ok
si secara ti onparametris giyono, 2007
aling tinggi dalam soal ribusi norm dan paling
test dapat al, analisis A (Analysis
= Banyak bar
Banyak kol
= Jumlah ra Kriteria y bedaan yang uat ranking 0,05, tidak te or aspek kogn
ris dalam tab lom
anking dalam yang digunak g signifikan
dari skor te erdapat perb nitif sehingg
bel
m kolom kan yaitu jik n di antara d
ertinggi samp edaan yang ga tidak dapa
ka probabilit data kenaika
pai terendah signifikan d at dibuat ran
tas sig.< 0,0 an skor sehin h. Jika proba di antara dat nking.
47 05, terdapat
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan empat hal antara lain: deskripsi data penelitian, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Keempat hal tersebut dipaparkan dalam subbab-subbab berikut.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yang dimaksud berupa hasil skor yang didapat dari soal test pilihan ganda dan daftar cek. Soal test pilihan ganda dan daftar cek dikerjakan oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, ada dua jenis data yang diperoleh yaitu data untuk mengetahui apakah metode inkuiri berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dan data untuk mengetahui apakah metode inkuiri berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum
4.1.1.1Data Prestasi Belajar
49
Data prestasi belajar pretest posttest prestasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut :
Tabel 9.
50
Tabel 10.
51
Tabel 11.
52
Tabel 12.
53
4.1.1.2 Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum
Data kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum diambil dari Soal non tes terdiri dari 9 item pernyataan terdiri dari 5 pernyataan favourable dan 4 pernyataan unfavourable. Skala terdiri dari empat pilihan jawaban untuk pernyataan favourable dan unfavourable sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor yang berbeda.
54
Tabel 13.
55
Tabel 14.
56
Tabel 15.
57
Tabel 16.
Tabulasi skor posttest daftar cek kelompok Kontrol
58
4.1.2 Analisis Data Penelitian
Analisis data penelitian ini terdiri dari data prestasi belajar siswa dan data kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum. Data penelitian ini diperoleh dari skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang telah terkumpul kemudian di uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data terdistribusi dalam kurva normal atau tidak sebelum data dianalisis lebih lanjut. Jika data terdistribusi normal, statistik yang digunakan adalah statistik parametris yaitu Independent Samples T-test jika data yang dianalisis terdiri dari 2 data atau Anova jika data yang dianalisis lebih dari 2 data. Jika data terdistribusi tidak normal, statistik yang digunakan adalah statistik nonparametris yaitu Mann-Whitney U Test jika data yang dianalisis terdiri dari 2 data atau Kruskal-Wallis test jika data yang dianalisis lebih dari 2 data.
4.1.2.1 Pengaruh metode inkuiri terhadap prestasi belajar. Sasaran yang dilihat dalam prestasi belajar ada tiga yaitu:
1. Selisih rata-rata pretest ke posttest prestasi belajar kelompok eksperimen.
a. Uji Normalitas Data
59
Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 For Windows.
Distribusi data pretest pilihan ganda kelompok eksperimen dengan histogram dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 11.
Grafik uji normalitas skor pretest kelompok eksperimen
Grafik uji normalitas pretest kelompok eksperimen membentuk distribusi normal dengan jumlah standar deviasi 1,694 dan mean 7,08. Untuk selanjutnya, uji normalitas dapat dihitung dengan rumus One Sample Kolmogorov-SmirnovTest.
60
Tabel 17. Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen Mean Std.
Deviation
Harga
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
7,08 1,694 1,124 0,160 Sig >
0,05
Distribusi normal
Gambar 12.
Grafik uji normalitas skor posttest kelompok eksperimen
61
Hasil uji normalitas dengan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 For Windows dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 18. Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen Mean Std.
Deviation
Harga
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis Keterangan
8,39 1,22 1,658 0,008 Sig < 0,05 Distribusi tidak normal
Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data pre-test prestasi belajar kelompok eksperimen sebesar 1,124 dengan mean 7,08 dan signifikansi 0,160. Harga signifikansi (sig.) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa distribusi data normal. Untuk data post-test prestasi belajar kelompok eksperimen sebesar 1,658 dengan mean 8,39 dan signifikansi 0,008. Harga signifikansi (sig.) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal. Karena ada salah satu data yang tidak normal maka untuk menguji hipotesis menggunakan statistik non parametris yaitu dengan Mann Whitney U Test
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dianalisis menggunakan statistik non parametris yaitu dengan Mann Whitney U Test karena data terdistribusi tidak normal.
Hipotesis statistik sebagai berikut: