• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritiskategori afektif umum pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritiskategori afektif umum pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1 - USD Repository"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

   

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP

PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITISKATEGORI AFEKTIF UMUM PADA MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Nama: Supraptiningsih

NIM: 091134215

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i   

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP

PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITISKATEGORI AFEKTIF UMUM PADA MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Nama: Supraptiningsih

NIM: 091134215

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv   

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk:

Tuhan yang senantiasa bersamaku

Kedua orang tuaku dan keluargaku

Sahabatku di surga Lisa Irawati

(6)

v   

MOTTO

Ketika kau pikir kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu

harus berbuat apa lagi… Tuhan punya jawabannya

Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya.

Panjang sabarlebih baik dari pada tinggi hati.

(Pengkhotbah 7: 8)

Syukur adalah jalan yang mutlak untuk mendatangkan lebih banyak kebaikan ke

dalam hidup anda.

( Marci Shimoff )

(7)
(8)

vii   

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Supraptiningsih

Nomor Mahasiswa : 091134215

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS KATEGORI AFEKTIF UMUM PADA MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 19 Juli 2011 Yang menyatakan

(9)

viii   

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode inkuiri dapat mempengaruhi prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum siswa kelas V SDK Demangan Baru 1 pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-experimental designtipe non-equivalent control group design.Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VA sebanyak 37 siswa dan siswa kelas VB sebanyak 38 siswa. Instrumen penelitian berupa 10 soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar dan 9 item pertanyaan dengan skala Likert untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) terdapat peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Hal ini dibuktikan dengan kenaikkan rata-rata skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan karena hasil uji statistik dengan rumus Mann Whitney U Test diperoleh harga sig (2-tailed)sebesar 0,004 < 0,05.Untuk selisih yang terjadi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara positif karena harga signifikansi dengan uji Mann Whitney U Test yang diperoleh sebesar 0,431> 0,05. Sedangkan rata-rata kenaikan skor pada tiap aspek kecakapan berpikir kritis tidak berbeda secara positif dan signifikan karenaharga Sig.(2-tailed)dengan uji Kruskal-Wallissebesar 0,452 lebih besar dari 0,05. 2) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum dengan menggunakan metode inkuiri. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan skor rata-rata pretest ke posttest berbeda secara positif dan signifikan karena hasil uji statistik dengan rumus Independen Sample Test diperolehharga sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Selisih skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terbukti berbeda secara positif dan signifikandengan harga signifikansi hasil uji Independent Samples T-test 0,045 < 0,05. Rata-rata kenaikan skor pada tiap aspek kecakapan berpikir kritis kategori afektif umum berbeda secara positif dan signifikan karena harga signifikansi dengan uji ANOVA sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05

(10)

ix   

ABSTRACT

This study aims to determine whether the application of inquiry methods can affect the achievement of learning and critical thinking skills of common affective category of the grade V students of SDK Demangan Baru 1 in the second semester of the school year 2010/2011. The research was conductes in March 2011.

The method used in this study was quasi-experimental design method of the type of non-equivalent control group design. In this study, the study subjects were grade VA students which are 37 students and grade VB students which are 38 students. The research instrument were in the form of 10 multiple choice questions to measure learning achievement and 9 questin items with Likert scale to measure critical thinking skills of common affective category.

The results of this study indicate that 1) there is an increase of learning achievement by using the method of inquiry. This is evidenced by the increase in the average score of pretest to posttest in the experimental group is different in a positive and statistically significant because the test results with the Mann Whitney U Test formula obtained a price sig (2-tailed) of 0.004 <0.05. For the difference that occurred in the experimental group and control group did not differ in a positive way because of the price of significance with the Mann Whitney U Test obtained for 0.431> 0.05. While the average increase in scores on each aspect of critical thinking skills did not differ in positively and significantly because of the price Sig. (2-tailed) with the Kruskal-Wallis test of 0.452 is greater than 0.05. 2) there is an increase in critical thinking skills of common affective category using inquiry method. This is evidenced by the increase in the average score of pretest to posttest is different in a positively and significantly because of test results with the Independen Sample Test formula obtained a price sig (2-tailed) of 0.000 <0.05. Difference scores of the experimental group and control group are proved to differ in a positively and significantly with the price of significance test results of the Independent Samples T-test 0.045 <0.05. The average increase in scores on each aspect of critical thinking skills of common category is different in a positively and significantly because the price of significance with ANOVA test of 0.011 is smaller than 0.05.

(11)

x   

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kasihnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan pertolonganNya.Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum Pada Mata Pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1” ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan yang selalu menyertaiku.

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.,selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku dosen pembimbing 1 yang selalu memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

5. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., selaku dosen pembimbing 2 yang selalu memberikan bimbingan, semangat, bantuan doa, perhatian dan kasihnya selama penulis menyusun karya ini.

6. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., yang telah memberikan semangat, perhatian, dukungan dan memberikan informasi-informasi penting yang berhubungan dengan penulisan karya ini.

(12)

xi   

8. Bapak Albertus Hartoyo, selaku guru mata pelajaranIPA SDK Demangan Baru 1 yang sudah bersedia merelakan waktu dan tenaganya untuk menjadi guru mitra. 9. Siswa-siswa SDK Demangan Baru 1 khususnya kelas VA dan VB

10. Bapakku Sarkim Waluyo dan Mamaku Restu Riani tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan penulis setiap waktu.

11. Mas At, Mbak Yuli, Mbak Widi dan keluarga tersayang yang selalu memberikan dorongan dan doa kepada penulis.

12. Pdt. Lenny Yohana B, S.Th., yang sudah memberikan nasihat, dorongan serta doa ketika penulis sangat membutuhkan semua itu.

13. Ndul (My stupid teacher) yang pernah membuat penulis tertawa dan menangis karena sikapnya, thanks for everything.

14. Teman-teman kelompok kolaboratif khususnya Ika Daru dan Benedicta yang banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan karya ini.

15. Teman-teman PGSD 09 kelas A sore, Dewi, Sonya, Nat, Mbak Tyas, Mbak Kensi, Mas Tata, Mas Adi, Mas Fandi, Mas Desi dan semuanya yang sudah memberikan dorongan dan kenangan yang indah selama duduk di bangku kuliah, will miss you all.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan karya ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

(13)

xii   

DAFTAR ISI

 

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PESEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

PRAKATA ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.5. Sistematika Penyajian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ... 5

2.1.1 Teori-teori yang relevan ... 5

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 5

2.1.1.2 Prestasi Belajar ... 9

(14)

xiii   

2.1.1.4 Metode Inkuri Terbimbing ... 12

2.1.1.5 Pesawat Sederhana ... 18

2.1.1.6 Berpikir Kritis ... 22

2.1.1.7 Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum ... 24

2.1.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 24

2.2. Kerangka Berpikir ... 27

2.3. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 30

3.2. Populasi dan Sampel ... 31

3.3. Variabel Penelitian ... 32

3.4. Definisi Operasional ... 32

3.5. Instrumen Penelitian ... 34

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 35

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.8. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 48

4.2. Pembahasan ... 99

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 107

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 108

5.2. Saran ... 110

(15)

xiv   

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi soal pilihan ganda ... 34

Tabel 2. Kisi-kisi kecakapan berpikir kritis kategori afektif umum ... 35

Tabel 3. Uji Validitas Soal I ... 37

Tabel 4. Uji Validitas Soal II ... 38

Tabel 5. Uji Validitas Soal III ... 39

Tabel 6. Uji beda soal pilihan ganda ... 40

Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 42

Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ... 42

Tabel 9.Tabulasi skor pretest pilihan ganda kelompok Eksperimen ... 49

Tabel 10.Tabulasi skor posttest pilihan ganda kelompok Eksperimen ... 50

Tabel 11. Tabulasi skor pretest pilihan ganda kelompok kontrol ... 51

Tabel 12. Tabulasi skor posttest pilihan ganda kelompok kontrol ... 52

Tabel 13.Tabulasi skor pretest daftar cek kelompok Eksperimen ... 54

Tabel 14. Tabulasi skor posttest daftar cek kelompok Eksperimen ... 55

Tabel 15.Tabulasi skor pretest daftar cek kelompok Kontrol ... 56

Tabel 16. Tabulasi skor posttest daftar cek kelompok Kontrol ... 57

Tabel 17. Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen ... 60

Tabel 18. Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen ... 61

Tabel 19. Uji hipotesis selisih rata-rata pretest ke posttest kelompok eksperimen ... 62

Tabel 20. Uji Normalitas Selisih Eksperimen ... 65

Tabel 21. Uji Normalitas Selisih Kontrol ... 66

Tabel 22.Uji hipotesis selisih mean prestasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 67

Tabel 23 . Uji Normalitas Berpikir Kritis Kategori Kognitif ... 72

Tabel 24. Uji ranking prestasi belajar ... 74

(16)

xv   

Tabel 26. Uji Normalitas Pretest Berpikir Kritis Eksperimen ... 77

Tabel 27. Uji Normalitas Posttest Berpikir Kritis Eksperimen ... 78

Tabel 28. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Pretest ke Posttest ... 79

Tabel 29. Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen ... 82

Tabel 30. Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Kontrol ... 83

Tabel 31. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 84

Tabel 32. Uji Normalitas Aspek 1 ... 87

Tabel 33. Uji normalitas aspek 2 ... 88

Tabel 34. Uji normalitas aspek 3 ... 89

Tabel 35. Uji normalitas aspek 4 ... 90

Tabel 36. Uji normalitas aspek 5 ... 91

Tabel 37. Uji normalitas aspek 6 ... 92

Tabel 38. Uji normalitas aspek 7 ... 93

Tabel 39. Uji normalitas aspek 8 ... 94

Tabel 40. Uji normalitas aspek 9 ... 95

Tabel 41. Uji hipotesis ranking masing-masing aspek ... 96

(17)

xvi   

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1 Pengungkit jenis pertama ... 19

Gambar 2. Pengungkit jenis kedua ... 19

Gambar 3. Pengungkit jenis ketiga ... 20

Gambar 4. Alat-alat dengan prinsip kerja bidang miring ... 20

Gambar 5. Jenis-jenis katrol ... 21

Gambar 6. Roda berporos ... 22

Gambar 7. Hasil Penelitian Sebelumnya ... 26

Gambar. 8 Piramida Terbalik Hipotesis ... 29

Gambar 9. Desain penelitian ... 31

Gambar 10. Variabel penelitian ... 32

Gambar 11. Grafik uji normalitas skor pretest kelompok eksperimen ... 59

Gambar 12. Grafik uji normalitas skor posttest kelompok eksperimen ... 60

Gambar 13. Grafik selisih rata-rata pretest ke posttest prestasi belajar ... 63

Gambar 14. Grafik rata-rata selisih pilihan ganda kelompok eksperimen .... 64

Gambar 15. Grafik rata-rata selisih pilihan ganda kelompok kontrol ... 65

Gambar 16. Grafik selisih mean kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 68

Gambar 17.Grafik distribusi selisih aspek interpretasi ... 69

Gambar 18.Grafik distribusi selisih aspek analisis ... 69

Gambar 19. Grafik distribusi selisih aspek evaluasi ... 70

Gambar 20. Grafik distribusi selisih aspek inferensi ... 71

Gambar 21. Grafik distribusi selisih aspek eksplanasi ... 71

Gambar 22. grafik selisih kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif ... 75

(18)

xvii   

Gambar 24. Grafik distribusi posttest afektif umum

kelompok eksperimen ... 77

Gambar 25. Grafik pretest ke posttest berpikir kritis kategori afektif umum ... 80

Gambar 26. Grafik distribusi selisih afektif umum kelompok eksperimen ... 81

Gambar 27. Grafik distribuasi selisih afektif umum kelompok kontrol ... 82

Gambar 28. Grafik selisih pretest ke posttest berpikir kritis kategori afektif umum ... 85

Gambar 29. Grafik distribusi selisih aspek 1 afektif umum ... 86

Gambar 30. Grafik distribusi selisih aspek 2 afektif umum ... 87

Gambar 31. Grafik distribusi selisih aspek 3 afektif umum ... 88

Gambar 32. Grafik distribusi selisih aspek 4 afektif umum ... 89

Gambar 33. Grafik distribusi selisih aspek 5 afektif umum ... 90

Gambar 34. Grafik distribusi selisih aspek 6 afektif umum ... 91

Gambar 35. Grafik distribusi selisih aspek 7 afektif umum ... 92

Gambar 36. Grafik distribusi selisih aspek 8 afektif umum ... 93

Gambar 37. Grafik distribusi selisih aspek 9 afektif umum ... 94

Gambar 38. Ranking masing-masing aspek afektif umum ... 98

(19)

xviii   

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP ... 113

Lampiran 2. LKS yang Sudah Terisi Siswa ... 130

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas Soal dan Uji Reliabilitas ... 142

Lampiran 4. Soal Pretest dan Posttest ... 146

Lampiran 5. Lembar Jawab Pretest dan Posttest yang Sudah Dikoreksi ... 152

Lampiran 6. Daftar Nilai Pretest dan Posttest ... 159

Lampiran 7. Hasil Analisis Data ... 161

Lampiran 8. Foto Kegiatan Pembelajaran ... 169

Lampiran 9. Surat Izin Penelitian ... 171

(20)

      1   

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu pengetahuan dengan cara mencari tahu tentang alam sekitarnya. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep serta prinsip-prinsip akan tetapi juga merupakan proses penemuan sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dan pemahaman secara langsung dari alam sekitarnya. Selama proses pembelajaran peserta didik seharusnya ikut terlibat secara langsung agar memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya menghafal fakta-fakta, konsep-konsep maupun prinsip-prinsip akan tetapi perlu berpikir kritis.

Pada kenyataannya berdasarkan pengamatan penulis selama menjalani program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di dua sekolah dasar di Yogyakarta, peranan guru masih sangat mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas guru masih sangat besar dibandingkan aktivitas peserta didik. Peserta didik tidak diberi kesempatan untuk berkembang dan berpikir kritis. Metode ceramah juga masih mendominasi dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar padahal metode ceramah hanya mengutamakan hasil atau produknya saja.

(21)

      2   

ataupun prinsip yang dihafalkannya. Akibatnya peserta didik tidak bisa berfikir kritis.. Ketika sampai di kelas VI mereka hanya menghafalkan apa yang telah mereka peroleh dari kelas-kelas sebelumnya

Pelaksanaan pembelajaran IPA sebaiknya bersifat aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dalam hal ini peran guru sangat penting untuk menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Salah satu metode yang dirasa cocok untuk pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan metode inkuiri. Peserta didik akan lebih mudah memahami suatu konsep jika peserta didik menemukan sendiri dan terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran akan bersifat menyenangkan. Dengan demikian banyak hal yang bisa peserta didik dapatkan melalui metode inkuiri yang akan membimbing peserta didik untuk berpikir kritis, oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif umum pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

(22)

      3   

1.2.2 Bagaimana pengaruh metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011.

1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011

1.4Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi peneliti

Memberi pengalaman langsung tentang efektivitas pembelajaran IPA menggunakan metode inkuiri

1.4.2 Bagi sekolah

(23)

      4   

1.4.3 Bagi Guru

Memberikan pengalaman dan keterampilan dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri

1.4.4 Bagi Siswa

Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam matapelajaran IPA dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum

1.5Sistematika Penyajian

Sistematika penulisan proposal skripsi ini terdiri dari bab I sampai bab III dengan kerangka penyajian sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penyajian. Bab II adalah landasan teori, yang meliputi: kajian pustaka, kerangka berpikir dan hipotesis. Kajian pustaka terdiri dari konsep-konsep dasar, teori-teori yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya.

Bab III adalah metode penelitian, yang meliputi: jenis penelitian, populasi dan sampel, variable penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrument, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan jadwal penelitian.

Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi: deskripsi data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian Bab V adalah kesimpulan dan saran.

(24)

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang relevan seperti pengertian prestasi belajar, metode inkuiri, Ilmu Pengetahuan Alam, pesawat sederhana dan berpikir kritis. Selain teori yang relevan, dalam bab ini juga akan dibahas mengenai hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Relevan 2.1.1.1 Pengertian Belajar

Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Kata belajar sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian belajar juga banyak dibicarakan di beberapa buku tentang pendidikan. Para ahli merumuskan beberapa pengertian belajar yang berbeda-beda, hal ini mungkin disebabkan oleh latar belakang pandangan maupun teori yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada prinsipnya pengertian yang dirumuskan oleh beberapa ahli tersebut tidak menyimpang dari pengertian belajar yang sesungguhnya.

(25)

6   

kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan ilmiah. Belajar bukan hanya sekedar mengumpulkan pengetahuan akan tetapi proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.

Menurut Hilgrat dalam Tanlain (2007:6-7) belajar adalah proses dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan. Slameto dalam Purbatin (2010:6) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Skinner dalam Syah (3003:65) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progresif.

Menurut Tanlain (2007:1) menyebutkan bahwa tujuan belajar adalah untuk memperoleh:

a. Kemampuan menguasai informasi (pengetahuan) b. Kemampuan memahami (pemahaman)

(26)

7   

Ciri-ciri belajar menurut Sugihartono, dkk (2007: 74) antara lain: a. Terjadi secara sadar

Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku dan dialami secara sadar. Apabila perubahan tingkah laku tersebut tidak dialami secara sadar, maka bukan merupakan pengertian belajar.

b. Kontinu dan fungsional

Kontinu yang dimaksud adalah suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. Fungsional disini mengandung pengertian bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.

c. Bersifat positif dan aktif

Bersifat positif maksudnya adalah perubahan tersebut senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Bersifat aktif maksudnya adalah perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.

d. Bersifat permanen

Artinya, perubahan tersebut tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan makin berkembang jika terus digunakan atau dilatih.

(27)

8   

Dalam kegiatan belajar, seseorang mempunyai tujuan yang akan dicapainya sehingga proses belajar yang dilakukannya akan senantiasa terarah.

f. Mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya

Menurut Syah (1997:132-139) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga aspek, antara lain: a. Faktor internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, yakni keadaan jasmani (fisiologis) dan rohani (psikologis) siswa. Keadaan jasmani yang dimaksud adalah kondisi organ tubuh. Kondisi organ tubuh yang kurang baik dapat menurunkan kualitas kognitif siswa, sehingga materi yang diberikan kurang dapat diterima dengan baik. Keadaan rohani (psikologis) meliputi beberapa hal, seperti intelegensi siswa, sikap siswa terhadap guru dan terhadap mata pelajaran, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

b. Faktor Eksternal

(28)

9   

c. Faktor Pendekatan Belajar.

Faktor pendekatan belajar siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa sehingga apabila pendekatan belajarnya tepat, maka semakin baik hasilnya.

Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang baik berupa praktek maupun aktivitas mental dengan tujuan memperoleh perubahan tingkah laku dimana dalam proses tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

2.1.1.2 Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari kata prestasi dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Sedangkan prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

(29)

10   

berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif, dan psikomotor sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Menurut Ahmadi, dkk dalam Ruri (2011: 23) menjelaskan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut:

a. Faktor stimulus belajar

Stimulus belajar yaitu segala hal di luar individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Beberapa hal yang berhubungan dengan faktor stimulus belajar terdiri dari panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal.

b. Faktor metode belajar

Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh siswa. Faktor metode belajar menyangkut hal-hal seperti kegiatan berlatih atau praktek, Overlearning dan drill, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, dan bimbingan dalam belajar.

c. Faktor individual

(30)

11   

Dari beberapa pengertian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran setiap anak dari proses belajar mengajar meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diukur dengan menggunakan instrument yang relevan dan dituliskan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat.

2.1.1.3 Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu pengetahuan atau sains. Sains berasal dari bahasa Inggris ‘science’. ‘Science terdiri dari social science (ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu pengetahuan alam). Menurut Fisher dalam Amien (1987:4) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.

Iskandar (2001:2) menyatakan bahwa hakikat IPA meliputi pengetahuan tentang alam yang diperoleh lewat proses ilmiah yang dilandasi oleh sikap ilmiah sehingga dihasilkan produk ilmiah. Ika (2006:34) IPA merupakan cabang ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

(31)

12   

2.1.1.4 Metode Inkuiri Terbimbing

A. Pengertian metode inkuiri terbimbing

Metode inkuiri terdiri dari dua jenis yaitu inkuiri bebas dan inkuiri terbimbing. Beberapa ahli menuliskan dalam beberapa buku tentang pengertian metode inkuiri bebas dan metode inkuiri terbimbing. Menurut Wina (2006:194) metode inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Menurut Suryosubroto (2009:178) metode inkuiri adalah suatu metode di mana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswinya menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan.

(32)

13   

Hal-hal yang menjadi ciri utama dalam pembelajaran inkuiri (Wina, 2006 : 195) antara lain:

a. Menekankan kepada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan, dalam hal ini peserta didik berperan sebagai subjek belajar.

b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga menumbuhkan sikap percaya diri.

c. Peserta didik tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Dari beberapa pengetian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa metode inkuiri terbimbing merupakan metode dimana siswa menemukan informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan dengan bantuan dan bimbingan seorang guru.

B. Tujuan metode inkuiri terbimbing

a. Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. b. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru.

c. Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

(33)

14   

C. Kelebihan metode inkuiri terbimbing

Metode inkuiri terbimbing mempunyai beberapa kelebihan. Pertama, siswa akan aktif di dalam kegiatan pembelajaran karena dalam kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri peran siswa adalah sebagai subyek dan peran guru hanya sebagai pembimbing. Kedua, siswa akan dapat memahami suatu konsep dengan baik karena siswa menemukan sendiri konsep tersebut. Ketiga, dengan metode inkuiri terbimbing dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik.

D. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing

Ada beberapa pendapat mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Orientasi Peran guru:

• Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok,

• Menyampaikan masalah yang berkaitan dengan materi yang

akan dipelajari peserta didik

• Membagikan LKS yang berkaitan dengan materi

• Menjelaskan media dan alat-alat apa saja yang bisa digunakan

dalam pembelajaran

(34)

15   

Peran siswa:

• Membentuk kelompok

• Mempelajari LKS yang sudah diperoleh dan mendiskusikan

media serta alat-alat. 2) Merumuskan permasalahan

Peran guru:

• Membimbing siswa merumuskan permasalahan sendiri yang

dapat dijawab “ya” atau “tidak”

• Mendorong siswa untuk menemukan jawaban sendiri

• Membantu siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip

Peran peserta didik:

• Merumuskan permasalahan dengan pertanyaan yang dapat

dijawab “ya” atau “tidak”

• Mengkaji teori, konsep, atau prinsip

• Mendefinisikan konsep-konsep penting

3) Merumuskan hipotesis Peran guru:

• Memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan berbagai

jawaban yang mungkin (banyak)

• Membimbing siswa untuk menentukan jawaban-jawaban

yang relevan saja (sedikit)

• Membimbing siswa untuk memilih untuk memrioritaskan

(35)

16   

Peran siswa:

• Mendiskusikan berbagai jawaban yang mungkin dengan pro

dan kontranya (banyak)

• Menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja (sedikit)

• Memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis (satu

hipotesis untuk satu rumusan masalah) 4) Melakukan Eksperimen

Peran guru:

• Membimbing siswa untuk menentukan langkah-langkah

untuk melakukan percobaan

• Membimbing siswa untuk mengurutkan langkah-langkah

percobaan

• Membimbing siswa untuk mendapatkan data-data melalui

percobaan

• Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk

menganalisis data-data Peran siswa:

• Mendiskusikan jenis-jenis percobaan yang akan diambil

• Menentukan langkah-langkah untuk melakukan percobaan

• Mengurutkan langkah-langkah percobaan

• Melakukan percobaan

• Mengumpulkan data-data

• Melakukan analisis data-data

(36)

17   

5) Menarik kesimpulan Peran guru

• Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan

Peran siswa

• Menarik kesimpulan

• Merancang solusi atas permasalahan dan mendiskusikan

alasan memilih solusi tersebut. 6) Mempresentasikan hasil

Peran guru:

• Membimbing siswa untuk menyiapkan laporan ringkas

kelompok dengan langkah-langkah yang urut, tertulis, dan disertasi gambar

• Memberi kesempatan pada perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil di depan kelas • Memberikan pengayaan

Peran siswa:

• Menyusun laporan

• Mempersiapkan presentasi kelompok

• Mempresentasikan hasil inkuiri di depan kelas

• Memberikan penjelasan-penjelasan tambahan untuk

(37)

18   

7) Mengevaluasi Peran guru:

Membimbing siswa untuk mengevaluasi apakah seluruh proses inkuiri sejak awal sampai akhir sudah benar

Peran siswa:

• Mengevaluasi seluruh proses inkuiri kelompok

• Mengevaluasi apakah kesimpulan sudah sesuai dengan

alasan

• Mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan

masalah

• Mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki

2.1.1.5 Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Pesawat sederhana terdiri dari pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos.

a. Pengungkit

(38)

19   

Berdasarkan posisi ketiga titik tersebut (titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa) pengungkit dibedakan jenisnya menjadi tiga tipe atau tiga kelas, yaitu pengungkit jenis pertama, pengungkit jenis kedua, dan pengungkit jenis ketiga.

• Pengungkit Jenis Pertama

Ciri-ciri: letak titik tumpu (T) berada diantara titik beban (B) dan titik kuasa (K)

Contoh: jungkat-jungkit, gunting, tang, palu, linggis, dan sejenisnya

Gambar. 1 Pengungkit jenis 1 (Azmiyawati, 2008:98)

• Pengungkit Jenis Kedua

Ciri-ciri: letak titik beban (B)berada diantara titik kuasa (K) dan titik tumpu (T).

Contoh: gerobak dorong, pembuka botol, pemecah kemiri, dan sejenisnya

(39)

20   

• Pengungkit Jenis Ketiga

Ciri-ciri: letak titik kuasa (K) berada diantara titik beban (B) dan titik tumpu (T)

Contoh: pinset, stapler, alat pancing, dan sejenisnya.

Gambar 3. Pengungkit jenis ketiga (Azmiyawati, 2008:100)

b. Bidang Miring

Contoh: tangga berjalan, bagian yang tajam pada pisau, jalan pada daerah pegunungan

Gambar 4. Alat-alat dengan prinsip kerja bidang miring (Azmiyawati, 2008:102)

c. Katrol

(40)

21   

kuasa, dan titik beban. Berdasarkan susunan tali dan rodanya, katrol dibedakan menjadi katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk. • Katrol Tetap

Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berubah ketika digunakan. Contoh alat yang menggunakan prinsip kerja katrol tetap adalah alat penimba air sumur dan katrol pada tiang bendera. • Katrol Bebas

Katrol bebas merupakan katrol yang posisi atau kedudukannya berubah ketika digunakan. Contoh pemanfaatan katrol bebas adalah pada alat pengangkat peti kemas

Katrol Majemuk

Katrol majemuk merupakan perpaduan antara katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali.

(41)

2 dan dapat be Contoh: roda

rpikir Kritis Menur alah upaya p

i beberapa nghasilkan uk memecah tis adalah su

ar. Belajar u ntal, seperti u memutusk Facion gnitif skill, d alisis, evaluas

oros

ros adalah r erputar bersa a sepeda, set

G di dalamnya si, inferensi,

roda yang d ama-sama.

tir mobil, rod

Gambar 6. Ro (Azmiyawati

ani (2010) kesadaran yang seda impulan sert ah tersebut. s kognitif ya ikir kritis be atikan, meng

menjelaskan terdiri dari eksplanasi,

dihubungkan

da pada kurs

oda berporos i, 2008:105)

dikatakan b serta kecerd ang dan ak ta gagasan y Menurut S ang berkaita erarti mengg gkategorikan

n bahwa b 6 sub kecak serta regulas

n dengan seb

si roda dan s

bahwa berp dasan memb kan terjadi yang dapat etiono (200 an dengan p gunakan pro n, seleksi da

berpikir krit kapan yaitu i

si diri.

22 buah poros

sejenisnya

pikir kritis bandingkan

sehingga digunakan 7) berpikir penggunaan

oses-proses an menilai

(42)

23   

1. Interpretasi adalah kemampuan untuk memahami dan menjelaskan pengertian dari situasi, pengalaman, kejadian, data, keputusa, konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur dan kriteria.

2. Analisis adalah mengidentifikasi hubungan dari beberapa pernyataan pertanyaan, konsep, deskripsi, dan berbagai model yang dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran, pandangan, kepercayaan, keputusan, alasan, informasi dan opini.

3. Evaluasi adalah kemampuan untuk menguji kebenaran pernyataan yang digunakan untuk menyampaikan pemikiran, persepsi, pandangan, keputusan, alasan, serta opini. Evaluasi juga merupakan kemampuan untuk menguji hubungan berbagai pernyataan, deskripsi, pertanyaan, dan bentuk lain yang dipakai dalam merefleksikan pemikiran.

4. Inferensi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih elemen yang dibutuhkan untuk menyusun simpulan yang memiliki alasan, untuk menduka dan menegakkan diagnosis, untuk mempertimbangkan informasi apa sajakan yang dibutuhkan dan untuk memutuskan konsekuensi yang harus diambil dari data, informasi, pernyataan, kejadian, prinsip, opini, konsep dan lain sebagainya.

(43)

24   

6. Regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur sendiri dalam berpikir. Dengan kemampuan ini seseorang akan selalu memeriksa ulang hasil berpikirnya untuk kemudian diperbaiki sehingga menghasilkan keputusan yang lebih baik.

2.1.1.7 Kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum

Menurut Facione (2004) Kemampuan berpikir kritis dalam disposisi afektif masih dibagi lagi dua bagian, yaitu sikap umum dan sikap khusus. Sikap umum meliputi:

a. Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai permasalahan b. Berusaha untuk selalu mendapatkan informasi yan memadai. c. Sadar untuk berpikir kritis

d. Mengedepankan proses inkuiri yang rasional

e. Percaya akan kemampuan diri sendiri untuk bernalar.

f. Berpikiran terbuka terhadap berbagai pandangan yang berbeda.

g. Fleksibel untuk mempertimbangkan alternative dan pendapat lain yang berbeda.

2.1.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

(44)

25   

peningkatan peserta didik yang dapat mencapai KKM yaitu 10,34 % dengan nilai rata-rata 7,65.

Penelitian Purbatin (2010) dilakukan dengan metode inkuiri terbimbing. Subyek penelitian sebanyak 30 anak. Hasil penelitian terjadi kenaikan jumlah peserta didik yang mencapai KKM dari 14 anak menjadi 27 anak.

Penelitian Farikhah (2009) melakukan penelitian dengan menerapkan pendekatan open ended dalam kegiatan belajar mengajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas X MA Wahid Hasyim Sleman.

Penelitian Listyaningrum (2010) menggunakan jenis penelitian pra eksperimen. Subjek penelitian adalah 33 siswa kelas IV. Hasil belajar siswa dari skor pre test menjadi post test mengalami kenaikan sebesar 20,6% dan jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 75,8%.

(45)

26   

penelitian sekitar 11 siswa, pada putaran I tetep 11 siswa meningkat pada putaran II menjadi 18 siswa dan putaran III menjadi 23 siswa. Keahlian berpikir deduktif siswa sebelum penelitian sebanyak 9 siswa, pada putaran I meningkat menjadi 11 siswa, putaran II meningkat menjadi 16 siswa, dan pada putaran ke III meningkat menjadi 22 siswa.

   

Gambar 7. Hasil Penelitian Sebelumnya

PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS METODE INKUIRI

Suryono (2007) Belajar Kelompok dan Berpikir kritis

Hartini (2010)

Metode inkuiri dan hasil belajar

Purbatin (2010)

Pencapaian hasil belajar dengan metode inkuiri terbimbing

Syah (2009)

Problem Based Learning, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar.

Farikhah (2009)

Berpikir Kritis dan Pendekatan Open Ended

Listyaningrum (2010)

Pencapaian hasil belajar dengan metode inkuiri

Yang perlu diteliti:

(46)

27   

Dari bagan di atas, dapat dilihat bahwa penelitian ini memiliki arti penting karena dari penelitian-penelitian sebelumnya belum ada yang menyoroti tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum dengan menggunakan metode inkuiri.

2.2. Kerangka Berpikir

Metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan segala kelebihannya dapat memberikan dorongan terhadap minat siswa untuk mempelajari konsep melalui berbagai pengalaman yang dialaminya. Siswa dibimbing untuk menemukan sendiri fakta, konsep ataupun prinsip dari kegiatan yang dilakukannya. Dengan penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan dorongan kepada siswa untuk menemukan sendiri informasi tentang apa yang dipelajarinya sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa akan bertahan lama.

(47)

28   

2.3 Hipotesis

2.3.1 Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011.

(48)

29   

Landasan teori dalam bab II ini dapat disintesiskan dalam piramida terbalik dengan mengikuti logika berpikir deduktif yang menjadi dasar dari penelitian kuantitatif eksperimental yang dimulai dengan kajian pustaka, penelitian-penelitian sebelumnya, kerangka berpikir dan hipotesis.

   

Gambar. 8 Piramida Terbalik Hipotesis  Variabel

Metode Inkuiri

Variabel

Prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif umum Dugaan

Kajian Pustaka

Penelitian-penelitian sebelumnya

Kerangka Berpikir

(49)

d kai peneliti d

Penelitian Jenis penelit

tatif dengan design (Sug digunakan u mpulan dat h kedua kela h ( -

)-METOD

II adalah m yaitu jenis asional, inst ta dan teknik alam penelit

tian yang d n quasi-expe giyono, 2010 untuk meneli ta menggun if/statistik d itian ini ter l group des ak dipilih se ri pretest un ian hasil pre as diberi per -( - ). k analisis da tian ini.

igunakan da erimental de 0). Metode p

iti pada pop nakan instru dengan tujua

rmasuk qua sign karena ecara random ntuk mengeta

etest dari ke rlakuan dilak

ITIAN

penelitian. populasi d elitian, uji va

ata. Ketujuh

alam penelit esign tipe n penelitian ku pulasi atau s umen penelit

an untuk m asi-experime a baik kela m. Antara aliditas dan r hal itulah y

tian ini adal non-equivale antitatif ada ampel terten tian dan an menguji hipo

ntal design s eksperime

kelas ekspe n awal sebel mpok itu dib est. Pengaruh

30 b ini akan

l, variabel reliabilitas, yang secara

(50)

3 = hasil obse = Perlakuan

lasi dan Sam asi dan sam

B SDK Dem kelas VB ad wa laki-laki.

Gambar 9. De

bservasi deng ervasi siswa ervasi denga ervasi dengan

(treatment)

mpel

mpel dalam p mangan Baru enis penelitia D Kanisius D eman, Daera erta didik ke kan tidak sec

i dari 17 sisw dalah 38 sis . Kelas yang

O1

O3

esain peneliti

gan pretest p dengan pos an pretest pa n posttest pa penerapan m

penelitian in u semester g an yang digu Demangan B

ah Istimewa elas VA dan cara random.

wa perempu swa yang ter g digunakan

ni adalah sel genap tahun unakan adal Baru berada Yogyakarta n VB adala Jumlah sisw uan dan 20 s

rdiri dari 20 sebagai kel

pok eksperim elompok eks

k kontrol ok kontrol

iri terbimbin

luruh siswa ajaran 2010 lah quasi exp

di Jl. Dema a, Telp. (027 ah 75 anak.

wa kelas VA siswa laki-la siswa perem as kontrol ad

(51)

3 mbing atau ke

bel Penelitia enelitian ini enden. Varia h penerapan el yang dipe kategori afek rvasi yang t

elas yang m elas eksperim lam dan ilm telah dilaku

 

mendapatkan men adalah k

a variabel ya enden (x) at nkuiri sedang

alah prestas

ar 10. Variabe

tis kategori a

mu pengeta mu pengetahu ukan. Kons

perlakuan d kelas VB

aitu variabel tau variabel gkan variab i belajar dan

Varia

el penelitian

afektif umum

ahuan tentan uan tersebut sep dasar da

dengan meto ode inkuiri

an variabel mpengaruhi n (y) atau an berpikir

en

(52)

33   

menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

3.4.2. Metode inkuiri adalah sebuah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dengan langkah orientasi, merumuskan permasalahan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mengevaluasi, sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi.

3.4.3. Metode inkuiri terbimbing adalah sebuah metode pembelajaran dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan meliputi langkah orientasi, merumuskan permasalahan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mengevaluasi, sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi.

3.4.4. Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Pesawat sederhana terdiri dari pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos.

3.4.5. Prestasi belajar adalah hasil belajar siswa yang diambil dari nilai hasil pre test dan post test dari 10 soal pilihan ganda.

3.4.6. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir yang terarah dan terukur dari tiga kategori yaitu kategori kognitif, afektif umum dan afektif khusus.

(53)

34   

3.5 Instrumen Penelitian

a. Perangkat Penilaian Test

Untuk mengukur prestasi belajar digunakan soal pilihan ganda berjumlah 10 soal. Soal disusun berdasarkan indikator hasil belajar, dan dikelompokkan atas tiga soal mudah, sedang, dan sukar. Kriteria penentuan skor untuk pilihan ganda adalah 1 jika jawaban benar dan 0 jika jawaban salah. Kisi-kisi soal pilihan ganda adalah sebagai berikut: Tabel 1. Kisi-kisi soal pilihan ganda

Variabel penelitian

Aspek Nomor pada uji Validitas

Nomor pada lembar siswa

Nomor pada tabulasi data

Prestasi belajar

Inferensi C.1, C.2 25, 26 1,2

Evaluasi C.4, C.9 27, 22 3,4

Eksplanasi C.10, C.14 15, 29 5,6

Analisis C.17, C.19 5, 24 7,8

Interpretasi C.20, B.20 2, 23 9,10

b. Perangkat Penilaian Non Test

(54)

35   

dengan skor yang berbeda. Berikut ini kisi-kisi yang digunakan untuk mengukur kecapakan berpikir kritis kategori afektif umum:

Tabel 2. Kisi-kisi kecakapan berpikir kritis kategori afektif umum

3.6 Uji Valididitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dengan tepat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:267). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.6.1. Uji Validitas Konstruksi

Untuk pengujian validitas instrumen konstruksi dikonsultasikan dengan dua dosen pembimbing. Setelah berkonsultasi kepada para ahli tentang instrumen yang disusun, diteruskan uji coba instrumen. Dari uji coba

Variabel Penelitian

Indikator No Item

Instrumen Kecakapan

berpikir kritis pada disposisi afektif umum

Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai permasalahan.

1 Berusaha untuk selalu mendapatkan informasi yang memadai.

3

Sadar untuk berpikir kritis. 9* Mengedepankan proses inkuiri yang rasional. 3 Percaya akan kemampuan diri sendiri untuk

bernalar.

2

Berpikiran terbuka terhadap berbagai pandangan yang berbeda.

6* Fleksibel untuk mempertimbangkan alternatif

dan pendapat lain yang berbeda.

6*

Mau memahami opini orang lain. 6*

Menghargai nalar. 5*

Jujur akan kecenderungan adanya bias, prasangka, stereotip, dan egosentrisme atau sosiosentrisme.

8

Hati-hati dalam menangguhkan, membuat, atau mengubah penilaian.

4 Kesediaan untuk meninjau ulang pandangan

sendiri jika bukti mengatakan yang berbeda.

(55)

instrum n dengan rum

angan : al, diambil g-masing 10 K Demanga Minggir den n jumlah re n mengguna

oleh data. D s faktor yait mus (Sugiyo

ara variabel x

men yang d bakan bersam

30 soal ya 0 soal untuk an Baru 1 k ngan jumlah esponden 30 akan PASW

Data yang di tu dengan u no, 2010) :

x dengan y

diujicobakan ma dengan ang valid. D

tiap penelit kelas VC de responden 3 0 siswa. Se

18 for Wind

iperoleh dita uji korelasi

hanya tes o soal-soal da Dari 30 soa ti. Instrumen ngan jumlah 30 siswa dan ecara teknis dows.

abulasikan, Product Mo

obyektif. Ad ari 2 peneliti al yang vali n tersebut di h responden n SDK Cond

, pengujian

36 setelah itu Moment dari

da 60 butir i lain. Dari id, diambil

(56)

37   

Hasil uji validitas adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Uji Validitas Soal A

No soal Pearson Corellation Keterangan

1 -,099 Tidak valid

2 0,311 Tidak valid

3 0,368* Valid 4 0,375* Valid

5 0,213 Tidak valid

6 0,380* Valid

7 0,009 Tidak valid

8 0,162 Tidak valid

9 0,163 Tidak valid

10 0,353 Tidak valid

11 0,429* Valid 12 0,686** Valid 13 0,491** Valid 14 0,439* Valid 15 0,465** Valid

16 0,351 Tidak valid

(57)

38   

Tabel 4. Uji Validitas Soal B

No soal Pearson Corellation Keterangan

1 A Tidak valid

2 0,174 Tidak valid

3 0,365* Valid

4 0,341 Tidak valid

5 0,555** Valid

6 0,107 Tidak valid

7 0,492** Valid

8 0,478** Valid

9 0,452* Valid

10 0,386* Valid

11 0,338 Tidak valid

12 0,218 Tidak valid

13 0,508** Valid

14 0,512** Valid

15 0,525** Valid

16 0,285 Tidak valid

17 0,366* Valid

18 0,286 Tidak valid

19 0,528** Valid

(58)

39   

Tabel 5. Uji Validitas Soal C

No soal Pearson Corellation Keterangan

1 0,402* Valid

2 0,410* Valid

3 0,345 Tidak valid

4 0,688** Valid

5 0,228 Tidak valid

6 0,108 Tidak valid

7 0,342 Tidak valid

8 0,321 Tidak valid

9 0,608** Valid

10 0,390* Valid

11 0,353 Tidak valid

12 0,355 Tidak valid

13 0,160 Tidak valid

14 0,391* Valid

15 0,302 Tidak valid

16 0,044 Tidak valid

17 0,363* Valid

18 0,114 Tidak valid

19 0,376* Valid

20 0,378* Valid

Dari 60 soal di atas, diambil 30 soal valid untuk diuji daya beda dan reliabilitasnya. 30 soal tersebut yaitu :

(59)

40   

3.6.1. Uji Validitas Isi

Untuk menguji validitas isi, data yang telah diujicobakan kemudian dianalisis dengan mencari daya beda skor tiap item dari kelompok atas dan kelompok bawah. Dari 30 soal yang valid diambil 27% nilai tinggi dan 27 % nilai rendah untuk diuji perbedaannya menggunakan T-test. Kriteria yang digunakan untuk uji beda soal pilihan ganda dengan T-test adalah : • Jika probabilitas sig. < 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara

skor kelompok atas dan skor kelompok bawah.

• Jika probabilitas sig. > 0,05, tidak ada perbedaan yang signifikan antara

skor kelompok atas dan skor kelompok bawah.

Hasil analisis dengan rumus independent sample T-test menggunakan program PASW for Windows adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Uji beda soal pilihan ganda

Dari hasil analisis diperoleh harga sig (2.tailed) 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kelompok atas dan skor kelompok bawah maka soal tersebut valid dan dapat digunakan sebagai instrument penelitian.

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

(60)

3 isis hasil uj urut Gozali nbach, variab

.

trumen Sugiyono ( an instrumen n teknik ter eliabilitas in

soal yang onbach deng

kwadrat antar bel atau ko

(2008:185) n sekali saja

rtentu. Hasi nstrumen.

valid, kemu gan rumus se

ra subjek alahan

bach dapat j (Azwar, 20 aka menggu untuk uji reli onstruk dika

uji reliabili a, kemudian il analisis d

Pengujian udian data d ebagai beriku n data yang dapat diguna reliabilitas dianalisis m ut:

akan untuk t ntuk keperlu SW 18 for al dengan rum

bel jika nila

41 kan dengan

g diperoleh akan untuk instrumen mengunakan

(61)

42   

Hasil perhitungan reliabilitas internal seluruh instrumen dikonsultasikan dengan tabel kriteria koefisien reliabilitas berikut ini Masidjo (1995: 209):

Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi

0,91 - 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah

Hasil analisis pengujian reliabilitas instrument dengan Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Cronbach’s Alpha

Alpha Based on

Standardized Items N of item Kualifikasi

0,627 0,622 30 Cukup

Berdasarkan hasil analisis, ditunjukkan bahwa harga Cronbach’s Alpha 0,622 > 0,60 maka soal-soal tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam pengumpulan data.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

(62)

3 ik Analisis D

Analisis au tidak norm

afik normal nghitungan engunakan p

rmal dapat dependent S ta tidak nor ann- Whitney

mple Kolmo

terangan : = Distribusi = Distribusi = Titik data

t pengujian y as

a diawali de uk mengetah mal. Uji norm litas (kurva

dengan rum program PAS dianalisis m Samples T-te an berpikir k

ukan untuk ng telah di yang dilakuk

engan pengu hui data yan malitas dapa dengan Krusk

novTest (Ch

eori

n antara kedu

ar sedangkan kritis katego

menjawab r iajukan yait kan untuk m

ujian normal ng diperoleh at dilihat den

u kurva be Sample Kolm

Windows. D n statistik pa au dengan A istik non pa kal-Wallis te hakravart, La

ua formula

n kuesioner ri afektif um

rumusan ma tu dengan menganalisis

litas data. H h berdistribu ngan histogra el yang sim mogorov-Sm Data yang be

arametris ya Anova akan arametris ya est. Berikut r aha, and Roy

43 digunakan mum

asalah dan melakukan datanya:

Hal tersebut usi normal am melalui metris) dan mirnov Test

(63)

b. Uj

i Hipotesis i hipotesis rdistribusi d atistik yang data normal g digunakan

ini bagan uj

lakukan se atau tidak. n adalah s berdistribus k non param

rumus T-tes a sampel ya

Parame si tidak no metris, yaitu usi normal, aitu T-test

(64)

D tuk semua k 8 for Window

ata sampel 1 ata sampel 2 ngan baku sa ngan baku sa

n-Whitney U

sampel 1 sampel 2 peringkat 1 peringkat 2 h ranking pad h ranking pad keperluan tek

alisis data dil

rikut (Sugiy

lakukan den

45 ono, 2007:

(65)

c. Uj endah dari m igunakan uji elanjutnya m f Variance) d = jumlah sam = jumlah sam Untuk d anjutnya me t dengan rum

engetahui ra masing-masi i ranking. U menggunakan dengan rumu

mplex ta variasi dal

sampel 1

a sampel 2 mpel 1 mpel 2 data denga

enggunakan mus sebagai b

anking kenai ing aspek y Untuk data d

n statistik pa us sebagai be

lam kelompo

an distribus statistik no berikut (Sug

ikan yang pa ang ada di dengan distr arametris ya

erikut (Plons

ok

si secara ti onparametris giyono, 2007

aling tinggi dalam soal ribusi norm dan paling

test dapat al, analisis A (Analysis

(66)

  = Banyak bar

Banyak kol

= Jumlah ra Kriteria y bedaan yang uat ranking 0,05, tidak te or aspek kogn

ris dalam tab lom

anking dalam yang digunak g signifikan

dari skor te erdapat perb nitif sehingg

bel

m kolom kan yaitu jik n di antara d

ertinggi samp edaan yang ga tidak dapa

ka probabilit data kenaika

pai terendah signifikan d at dibuat ran

tas sig.< 0,0 an skor sehin h. Jika proba di antara dat nking.

47 05, terdapat

(67)

48   

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan empat hal antara lain: deskripsi data penelitian, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Keempat hal tersebut dipaparkan dalam subbab-subbab berikut.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yang dimaksud berupa hasil skor yang didapat dari soal test pilihan ganda dan daftar cek. Soal test pilihan ganda dan daftar cek dikerjakan oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, ada dua jenis data yang diperoleh yaitu data untuk mengetahui apakah metode inkuiri berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dan data untuk mengetahui apakah metode inkuiri berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum

4.1.1.1Data Prestasi Belajar

(68)

49   

Data prestasi belajar pretest posttest prestasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut :

Tabel 9.

(69)

50   

Tabel 10.

(70)

51   

Tabel 11.

(71)

52   

Tabel 12.

(72)

53   

4.1.1.2 Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum

Data kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum diambil dari Soal non tes terdiri dari 9 item pernyataan terdiri dari 5 pernyataan favourable dan 4 pernyataan unfavourable. Skala terdiri dari empat pilihan jawaban untuk pernyataan favourable dan unfavourable sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor yang berbeda.

(73)

54   

Tabel 13.

(74)

55   

Tabel 14.

(75)

56   

Tabel 15.

(76)

57   

Tabel 16.

Tabulasi skor posttest daftar cek kelompok Kontrol

(77)

58   

4.1.2 Analisis Data Penelitian

Analisis data penelitian ini terdiri dari data prestasi belajar siswa dan data kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum. Data penelitian ini diperoleh dari skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang telah terkumpul kemudian di uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data terdistribusi dalam kurva normal atau tidak sebelum data dianalisis lebih lanjut. Jika data terdistribusi normal, statistik yang digunakan adalah statistik parametris yaitu Independent Samples T-test jika data yang dianalisis terdiri dari 2 data atau Anova jika data yang dianalisis lebih dari 2 data. Jika data terdistribusi tidak normal, statistik yang digunakan adalah statistik nonparametris yaitu Mann-Whitney U Test jika data yang dianalisis terdiri dari 2 data atau Kruskal-Wallis test jika data yang dianalisis lebih dari 2 data.

4.1.2.1 Pengaruh metode inkuiri terhadap prestasi belajar. Sasaran yang dilihat dalam prestasi belajar ada tiga yaitu:

1. Selisih rata-rata pretest ke posttest prestasi belajar kelompok eksperimen.

a. Uji Normalitas Data

(78)

59   

Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 For Windows.

Distribusi data pretest pilihan ganda kelompok eksperimen dengan histogram dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 11.

Grafik uji normalitas skor pretest kelompok eksperimen

Grafik uji normalitas pretest kelompok eksperimen membentuk distribusi normal dengan jumlah standar deviasi 1,694 dan mean 7,08. Untuk selanjutnya, uji normalitas dapat dihitung dengan rumus One Sample Kolmogorov-SmirnovTest.

(79)

60   

Tabel 17. Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen Mean Std.

Deviation

Harga

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

7,08 1,694 1,124 0,160 Sig >

0,05

Distribusi normal

Gambar 12.

Grafik uji normalitas skor posttest kelompok eksperimen

 

(80)

61   

Hasil uji normalitas dengan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 For Windows dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 18. Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen Mean Std.

Deviation

Harga

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

8,39 1,22 1,658 0,008 Sig < 0,05 Distribusi tidak normal

Harga uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data pre-test prestasi belajar kelompok eksperimen sebesar 1,124 dengan mean 7,08 dan signifikansi 0,160. Harga signifikansi (sig.) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa distribusi data normal. Untuk data post-test prestasi belajar kelompok eksperimen sebesar 1,658 dengan mean 8,39 dan signifikansi 0,008. Harga signifikansi (sig.) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal. Karena ada salah satu data yang tidak normal maka untuk menguji hipotesis menggunakan statistik non parametris yaitu dengan Mann Whitney U Test

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dianalisis menggunakan statistik non parametris yaitu dengan Mann Whitney U Test karena data terdistribusi tidak normal.

Hipotesis statistik sebagai berikut:

Gambar

Gambar. 1 Pengungkit jenis 1
Gambar 3. Pengungkit jenis ketiga
Gambar 5. Jenis-jenis katrol
Gambar 6. Rooda berporos
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada kasus penyimpangan dana berdasarkan temuan BPKP berjumlah 170 kasus, dengan nilai penyimpangan mencapai 10 Milliar dan yang telah kembali mencapai 8,9 Milliar

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 huruf a, Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1

Proses penentuan ke cluster mana suatu data akan masuk juga dilakukan juga untuk setiap data yang lain, sehingga setiap data akan tergabung ke dalam suatu cluster

Sedangkan Market Value Added (MVA) merupakan hasil kumulatif dari kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah dilakukan maupun yang diantisipasi

Hal ini memberi konsekuensi bagi upaya pencegahan dan penanganan risiko atau dampak keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dipikirkan dan diperhatikan guru

o Kemudian pada Nagori Panombean Baru, SAKSI SAMSUL BAHRI berbicara melalui handphone (HP) kepada temannya yakni SAKSI ALI BASA NASUTION (PEGAWAI KANTOR NAGORI PANOMBEAN

Berdasarkan sebaran responden mengenai keragaman menu, sebesar 57,5 persen responden menyatakan sangat penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 4, 49 yang

Sedangkan untuk perkembangan DAU, total peningkatannnya adalah 569,63% dengan rata-rata peningkatan sebesar 56,96 % untuk peningkatan DAU tertinggi diperoleh Kabupaten Lampung