• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN HANDRUB PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI RUMAH SAKIT X DI JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN HANDRUB PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI RUMAH SAKIT X DI JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i TESIS

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN HANDRUB PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI

RUMAH SAKIT X DI JAWA TIMUR

NINGSIH DEWI SUMANINGRUM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SURABAYA

(2)

ii TESIS

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN HANDRUB PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI

RUMAH SAKIT X DI JAWA TIMUR

NINGSIH DEWI SUMANINGRUM NIM 101214253009

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SURABAYA

(3)

iii TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan dan Keselamatan Kerja (M.KKK)

Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

Oleh :

NINGSIH DEWI SUMANINGRUM NIM 101214253009

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SURABAYA

(4)

iv

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Tesis Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

Magister Kesehatan dan Keselamatan Kerja (M.KKK) pada tanggal 12 Januari 2016

Mengesahkan

Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S. NIP. 195603031987012001

Tim Penguji :

Ketua : Dr. Lilis Sulistyorini, Ir., M.Kes. Anggota : 1. Dr. Y. Denny Ardyanto W., Ir., M.S.

2. Dr. Hari Basuki N., dr., M.Kes.

3. Dr. Tahan Hutapea P., dr.Sp.P.DTCE.,MARS. 4. Tanya Elize Viyaya S.,dr., M.Kes.

(5)

v

PERSETUJUAN

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan dan Keselamatan Kerja (M.KKK)

Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

Oleh :

NINGSIH DEWI SUMANINGRUM NIM 101214253009

Menyetujui,

Surabaya, tanggal 12 Januari 2016

Pembimbing Ketua Pembimbing

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dr. Abdul Rohim Tualeka, Drs., M.Kes NIP. 196611241998031002

Dr. Y. Denny Ardyanto W., Ir., M.S. NIP. 196312151998021001

(6)

vi

PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Ningsih Dewi Sumaningrum NIM : 101214253009

Program Studi : Kesehatan dan Keselamatan Kerja Angkatan : 2012

Jenjang : Magister

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan tesis saya yang berjudul :

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN HANDRUB PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI RUMAH SAKIT X DI JAWA TIMUR.

Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya,12 Januari 2016

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan, karena atas limpahan kasih karunia-Nya penyusunan tesis dengan judul “Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Handrub Pada Saat Pemasangan Infus Di RUMAH SAKIT X DI JAWA TIMUR” ini dapat terselesaikan.

Tesis ini berisikan mengenai faktor yang dapat memicu pembentukan kepatuhan cuci tangan handrub, maka penelitian ini menganalisis hubungan antara umur, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, pengetahuan, unit kerja, fasilitas, tanggung jawab, kehadiran kepala ruangan dengan kepatuhan perawat mencuci tangan handrub pada saat pemasangan infus di Rumah Sakit X di Jawa Timur.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada Dr. Y. Denny Ardyanto W., Ir., M., selaku pembimbing ketua yang telah dengan kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan. Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga saya sampaikan kepada Dr. Hari Basuki N., dr., M.Kes, selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, dengan sabar serta memotivasi dan saran demi kesempurnaan tesis ini.

Dengan terselesaikan usulan penelitian tesis ini, perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Fasich, Apt selaku Rektor Universitas Airlangga

2. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.

3. Dr. Abdul Rohim Tualeka, Drs., M.Kes selaku ketua program studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga beserta dosen dan para staff.

4. Ketua penguji Dr. Lilis Sulistyorini, Ir., M.Kes dan anggota penguji Tanya Elize Viyaya S.,dr., M.Kes, Dr. Tahan Hutapea P.dr.Sp.P., DTCE., MARS, Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si, atas kesediaan menguji dan membimbing perbaikan usulan penelitian tesis ini.

5. dr. Fauzan Adima, M. Kes selaku Direktur Rumah Sakit X di Jawa Timur,

yang telah memberikan ijin dan memberikan arahan dalam penelitian.

6. Perawat yang menjadi responden atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan dalampelaksanaan penelitian.

7. Teman-teman seperjuangan S2 M.KKK yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa.

Demikian, semoga tesis ini bisa memberikan manfaat bagi diri kami sendiri dan pihak lain yang menggunakan.

Surabaya, 12 Januari 2016

(8)

viii RINGKASAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN HANDRUB PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI

RUMAH SAKIT X DI JAWA TIMUR

Kepatuhan perawat adalah ketaatan dalam melakukan prosedur cuci tangan diterbitkan oleh institusi, dalam hal ini kepatuhan perawat mencuci tangan

handrub sebelum dan sesudah pemasangan infus sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan untuk mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan jumlah infeksi nosokomial.

Penelitian yang dilakukan oleh Cooper, et. al, menunjukkan bahwa peningkatan kepatuhan mencuci tangan 20% - 40% dapat menurunkan penularan mikroorganisme (WHO, 2009b). Penelitian kepatuhan cuci tangan sebelum melakukan pemasangan infus 39% dan setelah memasang infus sebesar : 33,3% (Zeinab, 2004; The Joint Commission, 2009)

Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran merupakan Rumah Sakit tipe B milik pemerintah Daerah Kota Kediri, dan menjadi pusat rujukan kesehatan penduduk daerah sekitarnya di Karesidenan Kediri. Masalah yang terjadi pada Rumah Sakit di Jawa Timur adalah angka nosokomial lebih besar dari standar yang ditetapkan oleh Depkes RI Tahun 2008 yaitu >1.5%.

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara umur, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, pengetahuan, unit kerja, fasilitas, tanggung jawab, kehadiran kepala ruangan dengan kepatuhan perawat mencuci tangan handrub pada saat pemasangan infus di Rumah Sakit X di Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada 9 Mei 2015 sampai dengan 29 Juni 2015.

Besar populasi pada penelitian ini adalah 110 orang perawat. Jumlah sampel yang didapat dengan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 53 orang perawat yang bekerja di ruang rawat inap. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kepatuhan perawat mencuci tangan handrub, sedangkan variabel independen adalah umur, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, pengetahuan, unit kerja, fasilitas, tanggung jawab, kehadiran kepala ruangan.

Hasil uji korelasi untuk umur p=0.522, menunjukan tidak ada hubungan antara umur dengan kepatuhan perawat cuci tangan handrub, untuk jenis kelamin p=0.725 menunjukan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan perawat cuci tangan handrub, untuk masa kerja p = 0.079 menunjukan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan perawat cuci tangan

handrub, untuk pendidikan p=0.000, menunjukan ada hubungan antara

(9)

ix

menunjukkan tidak ada hubungan antara tanggung jawab dengan kepatuhan perawat cuci tangan handrub, untuk kehadiran kepala ruangan p=0.692 menunjukkan tidak ada hubungan antara kehadiran kepala ruangan dengan kepatuhan perawat cuci tangan handrub.

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa pendidikan merupakan faktor determinan yaitu p = 0.000 dengan nilai OR 24.357, artinya bahwa perawat dengan pendidikan D3 24 kali kemungkinannya untuk tidak patuh melakukan cuci tangan dibandingkan dengan perawat berpendidikan S1. Pendidikan memberi dampak dan paling menetukan dalam kepatuhan perawat mencuci tangan handrub.

(10)

x SUMMARY

FACTOR ASSOCIATED WITH NURSE HAND WASHING HANDRUB COMPLIANCE AT THE TIME OF INSTALLATION OF

INFUSION IN X HOSPITAL IN EAST JAVA

Compliance of nurses is obedience in doing hand washing procedures published by the institution, in this case compliance with hand washing handrub nurses before and after the installation of infusion in accordance with the procedure set out in order to prevent transmission of microorganisms and decreases the number of nosocomial infection.

Research conducted by Cooper, et. al, showed that hand washing compliance improvement of 20% - 40% can reduce the transmission of microorganisms (WHO, 2009b). Research hand washing compliance before the infusion of 39% and after infusion of 33.3% (Zeinab, 2004; the joint commission, 2009).

Hospital X in East Java is a local government owned type B and become a reference center of population health in the surrounding area Kediri residency. Problems that occur in the X Hospital in East Java was the number of nosocomial case were greater than the number Standard of Indonesia Health Department in 2008 which was more than 1.5%.

This study aimed to analyze the association between age, gender, working period, education, knowledge, work units, facilities, responsibility, the presence of head room with the nurses hand washing handrub compliance at the time of instalation of infusion in X Hospital in East Java. This study is a quantitative research with cross sectional study design was conducted from 9 Mei 2015 until 29 June 2015.

The population in this study were 110 nurses. The number of samples obtained by using simple random sampling technique as much as 53 nurses who work in the inpatient unit. The dependent variable in this study of nurses hand washing handrub compliance, while independent variables age, gender, working periode, education, knowledge, work unit, facilities, responsibility, the presence of the head of the room.

(11)

xi

association between the responsibility with nurse hand washing handrub compliance, the presence of head room p= 0.692 showed no association between the presence of head room with nurse hand washing handrub compliance.

Logistic regression results showed that education was a determinant factor p= 0.000 by value OR 24.357, meaning that nurses with education diploma 24 times likely to wayward doing hand washing handrub than with nurses educated undergratuated. Education gives the most impact and determine nurse with hand washing handrub compliance.

Based on research results is recommended the nurse had diploma education to be given education and training to increase awareness and compliance hand washing handrub so that safety, nurses health and patient can be maintened.

(12)

xii

ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN HANDRUB PADA SAAT PEMASANGAN INFUS DI RUMAH SAKIT DI JAWA TIMUR

Kepatuhan perawat dalam mencuci tangan merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan perawat dan pasien dalam pencegahan terjadinya infeksi nosokomial, hal ini disebabkan karena perawat berinteraksi dengan pasien selama 24 jam. Masalah yang terjadi pada Rumah Sakit X di Jawa Timur adalah angka nosokomial lebih besar dari standar yang ditetapkan oleh Depkes RI Tahun 2008 yaitu >1.5%.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan handrub pada saat pemasangan infus di Rumah Sakit X di Jawa Timur pada saat pemasangan infus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross

sectional. Metode yang digunakan dengan cara observasi 4 kali cuci tangan

handrub dalam 2 tindakan pada saat pemasangan infus. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik perawat (umur, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan), pengetahuan, unit kerja, fasilitas cuci tangan, tanggung jawab, dan kehadiran kepala ruangan. Subyek penelitian adalah perawat pelaksana yang berada di lima ruang rawat inap. Besar sampel yang diambil adalah 53 perawat. Pengumpulan data dengan cara observasi langsung menggunakan tabel

check list berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SPO) yang berlaku di

Rumah Sakit X di Jawa Timur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan merupakan faktor determinan yaitu dengan nilai OR 24.357, artinya bahwa perawat dengan pendidikan D3 24 kali kemungkinannya untuk tidak patuh melakukan cuci tangan dibandingkan dengan perawat berpendidikan S1. Pendidikan memberi dampak dan paling menentukan kepatuhan perawat mencuci tangan handrub.

(13)

xiii ABSTRACT

FACTOR ASSOCIATED WITH NURSE HAND WASHING HANDRUB COMPLIANCE AT THE TIME OF INSTALLATION OF INFUSION IN X

HOSPITAL IN EAST JAVA

Compliance of nurses in hand washing is one of the factors that have a major influence on the health of nurses and patients in the prevention of the occurrence of nosocomial infections, this is caused because the nurses interacting with patients during 24 hours. Problems that occur in X hospital in East Java was the number of nosocomial case were greater than the number Standard of Indonesia Health Department in 2008 which was more than 1,5%.

This research aimeds to know the factors associated with compliance of nurses in doing hand washing handrub upon installation of a drip in the Gambiran Hospital at time of installation of infusion.

This research was quantitative research with cross sectional approach. The methods used by means of observations 4 times hand wash handrub in 2 action at the time of installation of infusion. The variables used in this study was characteristic of nurses (age, gender, working period, education), knowledge, work units, hand washing, facilities, responsibilities, and the presence of the head of the room. The subject of research is the managing nurses residing in the five room hospitalization. The number of sample size was 53 nurses. Data was collected by way of direct observation using the table check list based on a standard Operational Procedure (SPO) at the X hospital in East Java.

The results showed that education was a determinant factor by value OR 24.357, meaning that nurses with education diploma 24 times likely to wayward doing hand washing handrub than with nurses educated undergratuated. Education gives the most impact and determine nurse hand washing handrub compliance.

(14)

xiv

PERNYATAAN ORISINALITAS ... vi

KATA PENGANTAR ... vii 1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah ... 1

1.2 Kajian Masalah ... 8

2.3 Penularan Mikroorganisme Melalui Tangan ... 16

2.4 Pencegahan Infeksi Nosokomial ... 18

(15)

xv

2.7.2 Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ... 33

2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ... 38

2.9 Karakteristik Perawat ... 38 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 47

3.2 Hipotesis Penelitian ... 48

BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian dan Rancang Bangun Penelitian ... 49

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49

4.3 Populasi dan Sampel ... 50

4.3.1 Populasi ... 50

4.3.2 Sampel ... 50

4.4 Kerangka Operasional ... 52

4.5 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Cara Pengukuran Variabel ... 53

4.5.1 Variabel penelitian ... 53

4.5.2 Definisi Operasional ... 53

4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan data ... 56

4.7 Pengolahan dan Analisis Data ... 57

BAB 5. HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1 Gambaran Umum Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 60

5.2 Standar Operasional Prosedur Cuci Tangan Handrub ... 63

5.3 Data Infeksi Nosokomial Flebitis ... 64

5.4 Deskripsi Frekuensi Variabel Penelitian ... 64

5.5 Hubungan Umur, Jenis Kelamin, Masa Kerja, Pendidikan, Pengetahuan Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Handrub Pada Saat Pemasangan Infus ... 66

5.6 Hubungan Unit Kerja, Fasilitas, Tanggung Jawab, Kehadiran Kepala Ruangan, Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Handrub Pada Saat Pemasangan Infus ... 69

5.8 Hasil Uji Regresi Logistik ... 71

BAB 6. PEMBAHASAN 6.1 Pelaksanaan Mencuci Tangan Handrub Pada Perawat Saat Pemasangan Infus Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 73

(16)

xvi

Kepala Ruangan Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan

Handrub Pada Saat Pemasangan Infus ... 81

6.4 Hubungan Variabel Independen Dengan Kepatuhan Perawat

Mencuci Tangan handrub Pada Saat Pemasangan Infus Di Rumah Sakit X di Jawa Timur. ... 86 6.5 Keterbatasan Penelitian ... 86

BAB 7. PENUTUP

7.1 Kesimpulan ... 87 7.2 Saran ... 88

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

4.1 Proporsional Sampel Perawat ... 51 4.2 Variabel Definisi Operasional, Cara Ukur, Pengolahan Data

Skala Data ... 53 5.1 Instansi Rawat Inap Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 61 5.2 Instansi Rawat Inap Di Rumah Sakit X di Jawa Timur Yang Diteliti . 62 5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Umur, Jenis Kelamin, Masa Kerja

Pendidikan, Pengetahuan ... 64 5.4 Distribusi Frekuensi Fasilitas, Unit Kerja, Tanggung Jawab,

Kehadiran Kepala Ruangan... 65 5.5 Distribusi Frekuensi Variabel Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan

Handrub Di Ruang Rawat Inap : Penyakit Dalam, Penyakit Bedah

Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 66 5.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan

Handrub Di Ruang Penyakit Dalam, Penyakit Bedah Dan Anak

Rawat Inap Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 66 5.7 Hubungan Umur Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan

Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Penyakit, Bedah

Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 67 5.8 Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci

Tangan Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Penyakit Bedah Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 67 5.9 Hubungan Masa Kerja Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan

Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Penyakit Bedah

Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 68 5.10 Hubungan Pendidikan Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan

Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Penyakit Bedah

Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 68 5.11 Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Perawat MencuciTangan

Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Penyakit Bedah

Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 69 5.12 Hubungan unit Kerja Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan

Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Penyakit Bedah

Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 69 5.13 Hubungan Fasilitas Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan

Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Penyakit Bedah

Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 70 5.14 Hubungan Kehadiran Kepala Ruangan Dengan Kepatuhan Perawat

Mencuci Tangan Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam,

(18)

xviii

5.15 Hubungan Tanggung Jawab Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, Penyakit

Bedah Dan Anak Di Rumah Sakit X di Jawa Timur ... 71 5.16 Hasil Analisis Uji Regresi Logistik variabel Umur,Jenis Kelamin,

Masa Kerja, Pendidikan, Pengetahuan, Unit Kerja, Fasilitas, Tanggung Jawab, Kehadiran Kepala Ruangan Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Handrub Di Ruang Rawat Inap Penyakit

(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

1.2 Kajian Masalah ... 8

2.5 Prosedur Cuci Tangan Handrub ... 24

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 47

4.1 Kerangka Operasional ... 52

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

1 Surat Ijin Penelitian ... 93

2 Sertifikat Lulus Uji Etik ... 94

3 Sop Mencuci Tangan Handrub ... 95

4 Lembar Penjelasan Pelaksanaan Penelitian ... 96

5 Informed Consent ... 98

6 Lembar Data Karakteristik Responden, Kuesioner ... 99

7 Lembar Observasi ... 102

8 Hasil Penghitungan Statistik dengan SPSS ... 105

9 Dokumentasi Fasilitas Handrub ... 115

(21)

xxi

CDC = Center for Desease Control and Prevention

CFU = Colony Forming Units

DALIN = Pengendalian Infeksi

Depkes RI = Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Dr = Doktor

dr = Dokter

DTCE = Diploma TB Control and Epidemiology

HCAI = Health Care Associated Infection

ICU = Intensive Care Unit

ILO = Infeksi Luka Operasi

Ir = Insinyur

K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja NICU = NeonatalIntensive Care Unit

PERDALIN = Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia PP = Peraturan Pemerintah

PPI = Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RI = Republik Indonesia

RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah

SOP = Standart Operating Procedures

Sp.P = Spesialis Paru

TPPI = Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

UU = Undang- Undang

Daftar Istilah

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti mendapati bahwa, (1) siswa tidak memahami tiga sinar istimewa yang digunakan untuk mengetahui posisi bayangan, (2) siswa tidak

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran ubi jalar yang ada di Desa Timbang masih kurang efektif, hal ini disebabkan petani hanya mengandalkan sistem

Lingkup pembahasan dalam projek pusat seni tari tradisional Bali. ini

(2009), sebagai salah satu target kemampuan yang dapat dikembangkan lewat pembelajaran IPA berbasis SSI adalah kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dan berpikir

Penyusun menyadari )ah/a dalam penyusunan makalah ini masih Penyusun menyadari )ah/a dalam penyusunan makalah ini masih )anyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan&

Lebih jelas yang ditampilkan oleh diagram batang pada gambar 2 bahwa nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0.87 dengan kategori tinggi sedangkan nilai

Kesenian kuda lumping ini sering di adakan di desa seminai sebagai salah satu hiburan rakyat yang bersifat tradisional yang masih di gemari oleh masyarakat banyak

SOP Rekonsiliasi Laporan Bulanan ke KPPN Peralatan komputer, jaringan internet, dokumen pendukung. Peringatan : Pencatatan dan