• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

125

PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA

PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA

Oleh :

R. NENY KUSUMADEWI *) e-mail : kusumadewi.neny@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran merek, asosiasi merek dan keputusan pembelian serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada PT. Fortuna Motor Majalengka.

Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan verifikatif. Pengujian instrumen data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, sedangkan analisis datanya adalah korelasi, determinasi, dan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil penelitian untuk kesadaran merek dan asosiasi merek termasuk dalam kategori baik. Untuk keputusan pembelian termasuk dalam kategori sangat baik. Secara parsial bahwa hubungan kesadaran merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, asosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara simultan kesadaran merek dan asosiasi merek bepengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

Kata kunci: Kesadaran Merek, Asosiasi Merek dan Keputusan Pembelian

*)

Penulis adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Dengan adanya kebutuhan sarana transportasi terutama sepeda motor menjadi peluang bagi para pelaku bisnis sepeda motor Indonesia untuk meningkatkan keuntungan perusahaan melalui berbagai cara strategi untuk dapat meraih penjualan yang maksimal dari tiap perusahaan sepeda motor karena kebutuhan konsumsi dari sepeda motor yang terus meningkat.

Hal ini merupakan sebuah peluang bagi perusahaan yang menawarkan produk

(2)

126 Setiap perusahaan akan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat menjangkau pasar sasarannya dengan lebih selektif. Salah satu strategi bauran pemasaran adalah strategi produk. Strategi produk yang dapat dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand merupakan suatu produk yang menjadi salah satu perhatian dan pertimbangan konsumen dalam memutuskan membeli produk perusahaan.

Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler5) (2009:258), “Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing”.

Untuk mengenal suatu produk selain dengan merek, dan untuk memberikan atau bahkan meningkatkan fungsi merek maka diperlukan menanamkan kesadaran merek atau keberadaan merek dalam ingatan konsumen, dengan tujuan membedakan produk satu dengan yang lain atau produk-produk pesaing. Dengan adanya keberadaan merek dalam ingatan konsumen,maka yang diharapkan konsumen lebih mengerti akan merek, tetapi dengan berjalannya waktu konsumen juga akan ingin lebih mengerti mengenai hal mengenai merek, karena merek hanya suatu identitas, yang lebih penting adalah mengenai nilai produk dan kualitas yang ada pada produk tersebut untuk pemenuhan kebutuhan konsumen yang diharapkan.

Begitupula mengenai asosiasi merek (Brand Association) yang akan berdampak pada citra perusahaan. Konsumen akan mengaitkan sebuah produk dengan perusahaan yang memproduksinya. Asosiasi merek menjadi sarana yang baik untuk

mengkomunikasikan kualitas yang dapat dipercaya. Salah satu merek sepeda motor yang digemari oleh sebagian besar masyarakat sekarang ini adalah merek Yamaha. Untuk menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu menciptakan penemuan – penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku.

Pesaing terdekatnya yaitu Honda terus menerus berusaha mempertahankan pangsa pasar yang telah dimilikinya. Produsen motor Yamaha harus memikirkan strategi-strategi yang menarik untuk merebut pasar mereka dan mengambil posisi Honda sebagai market leader sepeda motor nasional yang terus disandang oleh Honda. Selama sepuluh tahun Yamaha bersaing dengan Honda untuk menguasai pasar sepeda motor di Indonesia, dalam.beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran positif dimana market share penjualan motor Honda terus menurun sedangkan Yamaha meningkat, tetapi pada tahun – tahun terakhir yaitu tahun 2013 Yamaha mengalami penurunan market share yang cukup drastis.

(3)

127 bulan ini perusahaan mengadakan promo yang cukup menarik dengan mengadakan undian hadiah, adanya cash back yang cukup besar dan juga adanya potongan angsuran. Hal itu dikarenakan pada bulan Maret perusahaan merayakan hari jadi nya perusahaan.

Berdasarkan hasil uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“PENGARUH KESADARAN MEREK

DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA

MOTOR YAMAHA PADA PT.

FORTUNA MOTOR

MAJALENGKA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kesadaran merek, asosiasi

merek dan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka.

2. Bagaimana pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka.

3. Bagaimana pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kesadaran merek, asosiasi merek dan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara parsial terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Pemasaran

Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Buchari Alma1) (2007:4) pemasaran sosial dapat didefinisikan bahwa : “Marketing adalah proses dimana seseorang atau kelompok dapat memenuhi need dan want melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa”.

Tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. Kepuasan pelanggan bergantung pada kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli. Pelanggan yang merasa puas akan membeli kembali, dan mereka akan memberitahu yang lain tentang pengalaman baik mereka dengan produk tersebut.

Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Buchari Alma1) (2007:4) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari 7P yaitu product (produk), place (tempat), promotion (promosi), price (harga), people (harga), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses).

(4)

128 keinginan atau kebutuhan. Brand adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk yang penggunaanya pada saat ini sudah sangat meluas.

Menurut Aaker dalam Sangadji dan Sopiah6) (2013:322) yang menyebutkan bahwa merek adalah sebagai berikut : merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti logo,cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau penjual tertentu yang mampu membedakannya dari barang – barang yang dihasilkan oleh para kompetitor.

Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Menurut Aaker dalam Tjiptono9) (2005:40), kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

Dimensi Kesadaran Merek

Menurut Aaker dalam Tjiptono9) (2005:40) dimensi kesadaran merek adalah kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen dengan indikator – indikatornya sebagai berikut : 1. Posisi merek dalam ingatan

konsumen

2. Kemampuan mengenali ikon (duta) produk

3. Kemampuan mengingat promo produk

4. Kemampuan mengenali varian produk

5. Kekhasan merek yang membuat beda

Asosiasi Merek (Brand Association)

Menurut Durianto dkk dalam Kartono3) (2007:69), asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul dibenak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.

Dimensi Asosiasi Merek

Menurut Durianto dkk dalam Kartono3) (2007:69). Dimensi asosiasi merek terdiri dari dua dimensi yaitu :

1. Dimensi brand sebagai pencitraan merek produk dengan indikator – indikatornya sebagai berikut : Merek, Kualitas, Fitur/gaya, Desain.

2. Dimensi brand sebagai suatu organisasi/perusahaan dengan indikator – indikatornya sebagai berikut : Kredibitas perusahaan, Orientasi perusahaan, Kesuksesan perusahaan, Inovasi perusahaan.

Keputusan Pembelian

Menurut Kotler5) (2009:184) “keputusan pembelian adalah proses yang lazim terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian”.

Tahap tahap Dalam Proses

Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler5) (2009:184) bahwa tahapan proses pembelian suatu produk bila digambarkan berbentuk sebagai berikut : Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan pembelian, Perilaku pasca.

Kerangka Pemikiran

Sebelum melakukan pembelian suatu barang, konsumen pasti dihadapkan oleh berbagai pilihan produk, begitu pula dalam hal pemilihan kendaraan roda dua (motor). Ada berbagai maacam pilihan motor yang ditawarkan. Konsumen dapat memberikan penilaian terhadap suatu produk seperti pada motor Yamaha, motor ini dicitrakan oleh konsumen sebagai motor yang diproduksi untuk orang yang ingin tampil gaya, gaul, percaya diri dan mewah.

(5)

129 keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju, dan sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Dalam bauran pemasaran terdapat tujuh komponen. Komponen – komponen tersebut yaitu: produk, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik dan proses.

Untuk mengenal suatu produk selain dengan merek, dan untuk memberikan atau bahkan meningkatkan fungsi merek maka diperlukan menanamkan kesadaran merek dalam ingatan konsumen, dengan tujuan membedakan produk satu dengan yang lain atau produk-produk pesaing.

Menurut Aaker dalam Tjiptono9) (2005:40) dimensi kesadaran merek adalah kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen dengan indikator – indikatornya sebagai berikut : 1. Posisi merek dalam ingatan

konsumen

2. Kemampuan mengenali ikon (duta) produk

3. Kemampuan mengingat promo produk

4. Kemampuan mengenali varian produk

5. Kekhasan merek yang membuat beda Menurut Durianto dkk dalam Kartono3) (2007:69). Dimensi asosiasi merek terdiri dari dua dimensi yaitu : 1. Dimensi brand sebagai pencitraan

merek produk dengan indikator – indikatornya sebagai berikut : merek, kualitas, fitur/gaya dan desain.

2. Dimensi brand sebagai suatu organisasi/perusahaan dengan indikator – indikatornya sebagai berikut : Kredibitas perusahaan, orientasi perusahaan, kesuksesan perusahaan dan inovasi perusahaan.

Kedua variabel tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan dalam pembelian. Keputusan pembelian menurut Kotler5) (2009:184) “keputusan pembelian adalah

proses yang lazim terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian”.

Adapun paradigma dalam penelitian ini ditunjukkan dalam gambar berikut:

Gambar Paradigma Penelitian

Keterangan :

ρyx1 : Variabel Kesadaran Merek (X1) berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian (Y) ρyx2 : Variabel Asosiasi Merek (X2) berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian (Y) Ryx1x2 : Hubungan variabel Kesadaran Merek (X1) dan Asosiasi Merek (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y)

ρyε : Pengaruh variabel lain terhadap Keputusan Pembelian (Y)

ε : Variabel yang berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) tetapi tidak diteliti oleh penulis.

X1

X2

Y ρyx

1

Ryx ,x

ρyx

ε

(6)

130

Hipotesis

Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono7) (2010:84) mengemukakan bahwa “Hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter populasi sedangkan hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian”.

Dalam penelitian ini peneliti merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara yaitu sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh kesadaran merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka.

H2 : Terdapat pengaruh asosiasi merek terhadap keputusan pembelian sepeda

motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka.

H3 : Terdapat pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan

terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengujian instrument penelitian dilakukan dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas data, sedangkan analisis data menggunakan koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk uji parsial, dan uji F untuk uji simultan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kesadaran Merek Pada PT. Fortuna Motor Majalengka

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel kesadaran merek, diperoleh total skor untuk seluruh

item pernyataan sebesar 1309. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai kesadaran merekpada PT Fortuna Motor Majalengka tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor merek Yamaha.

Kesadaran merek pada PT Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut: apabila diminta untuk menyebutkan merek sepeda motor, Yamaha merupakan merek pertama yang muncul dibenak konsumen, konsumen dapat mengenali ikon (duta) produk sepeda motor Yamaha saat ini, sepeda motor Yamaha memberikan promo yang menarik, ketika diminta menyebutkan varian sepeda motor Yamaha, konsumen bisa menyebutkan langsung, sepeda motor Yamaha memiliki ciri – ciri/kekhasan tertentu yang membuat konsumen dapat mengenalinya/membedakannya dari merek sepeda motor lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka tinggi.

Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Aaker dalam Tjiptono9) (2005), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesadaran merek adalah faktor kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen.

Asosiasi merek Pada PT. Fortuna Motor Majalengka

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel asosiasi merek, diperoleh total untuk seluruh item pernyataan sebesar 2130. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha.

(7)

131 Yamaha, sepeda motor Yamaha merupakan produk yang berkualitas dalam kecepatan dan mempunyai daya tahan mesin yang tinggi, sepeda motor Yamaha mempunyai fitur/gaya yang sesuai dengan kebutuhan konsumen seperti bentuk dan striping yang bagus, sepeda motor Yamaha diproduksi oleh perusahaan yang memiliki kredibilitas yang tinggi (terpercaya), sepeda motor Yamaha diproduksi oleh perusahaan yang berorientasi dengan memperhatikan keinginan konsumen, sepeda motor Yamaha diproduksi oleh perusahaan yang sukses, perusahaan sepeda motor Yamaha memiliki inovasi yang mampu bersaing. Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor menyimpulkan bahwa asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka memiliki asosiasi merek yang tinggi.

Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Durianto dkk dalam Kartono3) (2007:69), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi asosiasi merek adalah faktor merek sebagai reputasi pencitraan merek produk dan juga merek sebagai suatu organisasi/perusahaan.

Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor menyimpulkan bahwa asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka memiliki asosiasi merek yang tinggi.

Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian, diperoleh total skor untuk seluruh item pernyataan sebesar 1895. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka sangat tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha.

Keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut:

Konsumen memiliki kebutuhan akan sepeda motor, kebutuhan akan sepeda motor membuat konsumen berusaha mencari informasi lebih lanjut, setelah mendapatkan informasi, konsumen memilih bahwa produk sepeda motor Yamaha lebih baik daripada merek lain, harga produk sepeda motor sesuai dengan keadaan pasaran, pembelian didasari dorongan dari pihak intern/keluarga, pengambilan inisiatif akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, penilaian terhadap sepeda motor Yamaha di PT Fortuna Motor Majalengka dirasakan setelah melakukan pembelian sepeda motor tersebut. Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor Yamaha menyimpulkan bahwa keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka sangat tinggi.

Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Kotler5) (2009:184), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi keputusan pembelian adalah faktor pengenalan masalah, faktor pencarian informasi, faktor evaluasi alternatif, faktor keputusan pembelian dan faktor perilaku pasca pemebelian.

Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka

Hasil penelitian variabel kesadaran merek terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel kesadaran merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan kesadaran merek sebesar 0,210, maka keeratan hubungan antara kesadaran merek terhadap keputusan pembelian termasuk ke dalam kategori korelasi lemah yaitu berada pada interval koefisien antara 0,20 – 0,399 dan bernilai positif.

(8)

132 probabilitas signifikansi variabel kesadaran merek memiliki nilai 0,070> 0,05 dan nilai t hitung < ttabel yaitu sebesar 1,847< 1,981. Berarti Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kesadaran merek terhadap keputusan pembelian tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek mempunyai pengaruh terhadap peningkatan keputusan pembelian meskipun tidak terlalu siginifikan pada PT Fortuna Motor Majalengka. Sehingga tetap perlu adanya peningkatan kesadaran merek untuk mendukung peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Moto Majalengka. Hal ini terjadi karena dalam penelitian ini, variabel kesadaran merek diukur dalam satu hal yaitu kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen.

Hasil penelitian ini mendukung pendapat St. Sudomo8) (2013), yang menyatakan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Pengaruh Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka

Hasil penelitian variabel asosiasi merek terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian asosiasi merek sebesar 0,312, maka keeratan hubungan antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian termasuk ke dalam kategori korelasi lemah yaitu berada pada interval koefisien antara 0,20 – 0,399 dan bernilai positif.

Asosiasi merek mempunyai pengaruh sebesar 9,73%. Dengan probabilitas signifikansi variabelasosiasi

merekmemiliki nilai 0,009< 0,05 dan nilai t hitung < ttabel yaitu sebesar 2,685 > 1,981. Berarti Ho diolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian dapat dibuktikan kebenarannya.

Dapat disimpulkan bahwa asosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fadli dan Qomariah2) (2007), dalam penelitiannya menyatakan bahwa asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Pengaruh Kesadaran Merek dan

Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka

Hasil penelitian variabel kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel kesadaran merek dan asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan koefisien korelasi antara kesadaran merek (X1) dan asosiasi merek (X2) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu sebesar 0,381. Koefisien tersebut memiliki keeratan hubungan yang lemah, karena terletak pada kategori antara 0,20 – 0,399. Kesadaran merek dan asosiasi merek mempunyai pengaruh sebesar 14,52% dan sisanya 85,48% (100% - 14,52%) ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini diantaranya persepsi kualitas, persepsi nilai, kepercayaan atas merek, brand image dan lain-lain.

(9)

133 atau 0,008> 0,05dan nilai Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 5,172> 3,142 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kesadaran merek dan asosiasi merek berpengaruh bersama-sama secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini penelitian dapat dibuktikan kebenarannya.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh St. Sudomo8) (2013) yang menunjukkan bahwa ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek berpengaruh bersama-sama secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat digambarkan seperti berikut :

Gambar Hasil Pembahasan Koefisien Determinasi

Keterangan :

X1 terhadap Y : Menghasilkan angka sebesar 4,41% artinya, kesadaran merek mempengaruhi keputusan

pembelian sebesar 4,41% X2 terhadap Y : Menghasilkan angka

sebesar 9,73% artinya, asosiasi merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 9,73%

X1, X2 terhadap Y : Menghasilkan angka sebesar 14,52%

artinya kesadaran merek dan asosiasi merek

mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 15,52%

ε

terhadap Y : Menghasilkan angka

85,48%, yang artinya

variabel – variabel lain yang tidak diteliti

mempengaruhi keputusan

pembelian sebesar 85,48%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada PT. Fortuna Motor Majalengka mengenai Pengaruh Kesadaran Merek dan Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian, serta melihat hasil analisis data, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesadaran Merek dinyatakan tinggi

menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikator-indikator dalam hal posisi merek dalam ingatan konsumen, kemampuan konsumen dalam mengenali ikon (duta) produk, kemampuan konsumen dalam mengingat promo produk dan kemampuan konsumen dalam mengenali varian serta kekhasan merek yang membuat beda yang baik. 2. Asosiasi Merek dinyatakan tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikator-indikator dalam hal merek, kualitas, fitur/gaya, desain, kredibilitas perusahaan, orientasi perusahaan, kesuksesan perusahaan dan inovasi perusahaan yang bagus.

3. Keputusan Pembelian dinyatakan sangat tinggi menurut pengguna

85,48% 4,41%

%%

14,52% %

9,73%

ε

(X1)

(Y)

(10)

134 konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikator-indikator dalam hal kebutuhan akan barang konsumen, mencari informasi dari berbagai sumber, proses evaluasi keputusan akan barang, harga, keluarga, pengambilan inisiatif dan penilaian konsumen.

4. Kesadaran merek berpengaruh positif tetapi tidak secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Sehingga tetap perlu adanya peningkatan kesadaran merek untuk mendukung peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka. Dalam penelitian ini, variabel kesadaran merek diukur dalam satu hal yaitu kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen.

5. Asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, semakin tinggi tingkat asosiasi merek maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka.

6. Kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberikan beberapa saran antara lain sebagai berikut: 1. Dari aspek kesadaran merek diharapkan PT Fortuna Motor

Majalengka lebih meningkatkan intensitas pengenalan serta pengingatan kembeli informasi tentang sepeda motor Yamaha mulai varian produk, media iklan yang digunakan, dan slogan sepeda motor Yamaha. Pihak PT Fortuna Motor Majalengka dapat menyelenggarakan kegiatan atau event tertentu seperti kegiatan outdoor, seperti mengadakan touring atau perlombaan balap sepeda motor agar konsumen dapat semakin mengenali dan mengingat varian produk, slogan, iklan dan segala informasi tentang sepeda motor Yamaha.

2. Dari aspek asosiasi merek diharapkan PT Fortuna Motor Majalengka tetap menjaga reputasi/citra perusahaan dengan baik, karena itu akan mempengaruhi tingkat keputusan pembelian konsumen.

3. Dari aspek keputusan pembelian, hendaknya masyarakat/ konsumen membeli sepeda motor sesuai dengan kebutuhan. Sebelum melakukan pembelian alangkah baiknya konsumen mencari informasi terlebih dahulu dari berbagai sumber mengenai kelebihan/kekurangan serta harga dari barang tersebut kemudian di evaluasi apakah barang tersebut cocok atau tidak. Setelah semuanya telah di teliti diharapkan agar konsumen merasa puas atas keputusan pembelian nya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buchari Alma, (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.

(11)

135

3. Kartono.2007. Analisis Elemen-elemen Ekuitas Merek Produk Minyak Pelumas Motor Merek Enduro 4T (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang), Karya Ilmiah, Universitas Negeri Semarang,

4. Kotler, Philip 2003. Manajemen Pemasaran Edisi kesebelas. Jilid 2. Terjemahan oleh Benyamin Molan. 2005. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

5. Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane, 2009. Manajemen Pemasaran. (Terjemahan, Edisi ke-13 jilid 1). Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.

6. Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen – Pendekatan Praktis. disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: ANDI.

7. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

8. St. Sudomo. (2013). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Konsumen Pepsodent Di Kabupaten Bantul), JBMA – Vol. I, No. 2, Februari 2013 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “YKP” Yogyakarta

Gambar

Gambar Hasil Pembahasan Koefisien

Referensi

Dokumen terkait

letter r; wrote 130 poems without using that letter, he also omitted the letter r from his daily conversation for 17 years….. 1945) proved the one time pad guaranties

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapainya dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi diri ideal.. Harga diri diperoleh dari diri sendiri

[r]

Beban yang terjadi pada balok induk adalah berat sendiri balok induk dan berat eqivalen pelat.. 141 dan kanan) yangakan menghasilkan momen positif dan negatif pada

Pemeriksaan pada mayat, atau dalam istilah kedokteran forensik dikenal dengan Otopsi Mediko-Legal (bedah mayat) adalah pemeriksaan yang dilakukan pada mayat yang

Abstrak: Berdasarkan observasi atau pengamatan secara langsung pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMAN 1 Kampar, peneliti jumpai terlihat banyak pemain pada tim

Sebaiknya perusahaan tidak mengabaikan pengaruh perubahan harga secara umum terutama dalam perioda inflasi dengan menyesuaikan laporan keuangan historisnya dengan

Dengan metode ini dihasilkan algoritma untuk mekanisme safe autonomous landing dengan mengikuti sinyal eksponensial di mana quadcopter mencapai titik 0 (nol) meter dalam