• Tidak ada hasil yang ditemukan

J U R U S A N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H TINGGI A G A M A IS L A M N EG ER I SA L A T IG A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "J U R U S A N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H TINGGI A G A M A IS L A M N EG ER I SA L A T IG A"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SOSIAL

PARA HAFIDZ DAN HAFIDZAH DI STAIN SALATIGA

TAHUN 2010

SKRIPSI

D iajukan untuk M em peroleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S.P d.I)

O leh

M U N T A H A A L M ISB A H

11106104

V J U R U S A N T A R B IY A H

PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H TINGGI A G A M A IS L A M N EG ER I

SA L A T IG A

2010

(2)

Nama . Muntaha Al Misbah NIM : 11106104

Jurusan : Tarbiyah

Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul . UPAYA PENINGKATAN

PEMAHAMAN AL-QUR’AN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL

PARA MAHASISWA HAFIDZ DAN HAF1DZAH DI STAIN SALATIGA TAHUN 2010

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 9 Agustus 2010 Pembimbing,

M, Gufron, M. Ag.

(3)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http/Avww.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stain.ac.id

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi saudara Muntaha Al Misbah dengan Nomor Induk Mahasiswa 11106104 yang berjudul UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN AL-QUR’AN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PARA HAFIDZ DAN HAFIDZAH DI STAIN SALATIGA TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada 31 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

(4)

Nama : Muntaha Al Misbah

NIM -.11106104

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 9 Agustus 2010 Yang menyatakan,

Muntaha Al Misbah

(5)

(

9

:

“ Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan kami pulahlah yang memeliharanya” (Q.S Al-Hujarat: 9)

JSi

i

<uil

J

u

: JU

Z

jz

jU

i- J)

C C 5* / / ^ O t f / . 5* , , 5 ^ * . > . y y J1 y < r ' s- _ f f t j , » . / t / y O / O S / z ' i y'

OljAh "y* .o- ‘. ,%-Lyj (4 0 9 : Artinya: dari Usman bin Affan r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: sebaik- baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengamalkannya, (HR Bukhari).

(6)

> Kedua orang tuaku (Bapak Ahmad Bisri dan Ibu Muawanah)

> Kakak dan adik-adikku (Khoirun Nisa, Tatik Assyadiyah, Roisul Umar.

Nasriyatur Rizkiyyah)

> Para dosen yang selalu membimbingku di Ma’ahad (Mr. M, Hafidz,

M.Ag, Mr. Hanung Triyoko, M.Hum, M.Ed, Mr, Hammam, M.Pd, Mr.

Khusen, MA, and Mr. Irfan Helmi, Lc)

> Para sahabat seperjuanganku PAI C 2006,

> Teman-teman yang ada di Ma’had STAIN Salatiga

> Dan teman-teman yang mengenalku dan membaca skripsi ini

(7)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan hidayah Nya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan

dan kami selesaikan sesuai dengan rencana.

Kita sebagai generasi muda islam dalam berperilaku harus sesuai dengan

Al-Qur’an dan as-Sunnah, maka penelitian ini kami beri judul UPAYA

PENINGKAT AN PEMAHAMAN AL-QUR’AN PENGARUHNYA

TERHADAP PERILAKU SOSIAL PARA MAHASISWA HAFIDZ DAN HAFIDZAH DI STAIN SALATTGA TAHUN 2010.

Pelaksanaan kegiatan Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya

pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu

penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada.

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak serta ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa material maupun spiritual.

3. Bapak M. Gnfron, M. Ag yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis.

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh selaku Kaprogdi PAI STAIN Salatiga.

5. Bapak Ustadz Hafidz, M. Ag selaku Pengasuh Ma’had STAIN Salatiga yang telah membimbing dan memotivasi penulis.

(8)

8. Seluruh teman Ma'had STAIN Salatiga (Mas Mahsun, Mas hadzab, Mas Muna, Mas Rahmadi, Mas Rosid, Mas Samingan, Mas Adib, Mas Pajar, Mas Umam, Kang Muhyi, Kang Surur, Kang Khalil, Kang Ainul, Kang Miftah, dkk) yang selalu mendukung penulis.

9. Seluruh aktivis UKM STAIN Salatiga, terutama teman-teman UKM JQH, semoga tetap eksis dan jaya selalu.

10. Teman-teman JET-MEN (Jepara Tevosi Mania) dan BANASPATI 11. Dan teman-teman yang mengenalku dan membaca tulisan ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjukNya kepada kita semua. Amiin

Salatiga, 9 Agustus 2010

viii

(9)

Al Misbah, Muntaha, 2

010.

Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur'an Pengaruhnya terhadap Perilaku Sosial Para Mahasiswa Hafidz dan Hafizah di STAIN Salatiga. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama

Islam. Sekolak Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : M. Gufron, M. Ag.

Kata Kunci: Paham Al-Qur’an dan Perilaku Sosial

Perkembanagan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta industri yang begitu hebat telah membuat tantangan hidup semakin berat. Perubahan zaman pun sangat berampak pada perilaku dan akhlak generasi penerus umat di masa depan.

Pengaruh budaya asing baik yang positif maupun yang negatif dengan mudah masuk diserap. Fenomena seperti itu, sesungguhnya telah diprediksi rasulullah sekitar 14 abad silam. Karenanya Rasulullah SAW diakhir hayatnya berpesan kepada umatnya: “Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah SAW.” (HR Muslim). Jika merujuk pada pesan Rasulullah, kita sebagai generasi muda tak perlu khawatir terhadap perkembangan dan perubahan /aman yang teijadi saat ini. Kuncinya kita harus membekali diri dengan M -Qur’an dan Sunah Rasulullah SAW.

Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pemahaman Al- Qur’an para mahasiswa. (2) bagaimanakah perubahan perilaku sosial para mahasiswa. (3) apakah ada pengaruh positif pemahaman Al-Quran terhadap pembahan perilaku sosial para mahasiswa.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pemahaman Al-Qur’an para mahasiswa. (2) untuk mengetahui pembahan perilaku sosial para mahasiswa. (3) untuk mengetahui pengaruh positif pemahaman Al-Quran terhadap pembahan perilaku sosial para mahasiswa. Sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami al-qur’an dalam menghadapi perubahan perilaku sosial.

Proses pelaksanaan penelitian ini, respondennya sebanyak 40 mahasiswa dan pengumpulan data menggunakan angket.

Sehingga hipotesis yang menyatakan pemahaman Al-Qur’an ada pengaruhnya dalam merubah perilaku sosial para mahasiswa.

(10)

SAMPUL... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN KELULUSAN...iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN...vi

KATA PENGANTAR... vii

.ABSTRAK...ix

DAFTAR IS I... x

DAFT AR TABEL... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan M asalah... 3

C. Tujuan Penelitian...4

D. Hipotesis... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Definisi Operasional...6

G. Metode Penelitian...8

H. Sistematika Penulisan Laporan... 13

(11)

A. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

1. Definisi pemahaman... 14

2. Definisi A1-Qur’a n ... 14

3. Cara Memahami Al-Qur’a n ... 18

4. Indikasi Upaya Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Hafidz dan Haftdzah Terhadap Al-Qur’a n ...20

B Perubahan Perilaku Sosial 1. Akhlak Terhadap Orang T u a...22

2. Akhlak Terhadap Guru/Dosen...24

3. Akhlak Terhadap Sesama Teman...25

4. Akhlak Terhadap Lingkungan Kampus...26

C. Pengaruh Upaya Pemahaman Pemahaman Al-Qur’an terhadap Perubahan Perilaku Sosial Mahasiswa...27

BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Sejarah STAIN Salatiga 1. Pendirian... 30

2. Bergabung dengan IAIN Walisongo...31

3. Alih Status Menjadi STAIN...37

B. Asas, Fungsi dan Tujuan...39

C. Visi dan Misi STAIN Salatiga...41

D. Organisasi STAIN...41

(12)

F. Laporan Hasil Angket

1. Data Responden...47 2. Penyajian Data Penelitian...48 BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisa Prosentase

1. Analisa Variabel Pertama...66 2. Analisa Variabel K edua...67 B. Analisis Data Menggunakan Analisa Statistik Dengan Mengguna

kan Rumus Product M oment...68 C. Analisis Uji Hipotesis...73 BAB V PENUTUP

(13)

Tabel I Data Responden...47 Tabel II Data Jawaban Hasil Angket Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

...49 Tabel III Data Jawaban Hasil Angket Perubahan Perilaku Sosial... 53 Tabel IV Data Nilai Angket Pengaruh Upaya Peningkatan Pemahaman

Al-Qur’an... 60 Tabel V Data Pengelompokan Kategori Upaya Peningkatan Pemahaman

Al-Qur’an... 61 Tabel VI Data Nilai Angket Perubahan Perilaku Sosial... 63 Tabel VII Data Pengelompokan Kategori Perubahan Perilaku Sosial... 64 Tabel IX Data Frekuensi Prosentase Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

... 67 Tabel X Data Frekuensi Prosentase Perubahan Perilaku Sosial... 68 Tabel XI Data Kerja Untuk Mencari Koefisiensi Pengaruh Variabel Pemahaman Al-Qur’an (X) dan Variabel Pembahan Perilaku Sosial Para Mahasiswa

(14)

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan dustur al-islam al-awwal (undang-undang islam yang pertama), salah satunya yaitu sebagai petunjuk mengenai akhlak yang mumi

dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti

oleh pemeluk agamanya.

Seperti yang diketahui sekarang ini, Perkembangan zaman, ilmu

pengetahuan, teknologi serta industri yang begitu hebat telah membuat tantangan

hidup semakin berat. Perubahan zaman pun sangat berampak pada perilaku dan

akhlak generasi penerus umat di masa depan. Pengaruh budaya asing baik yang

positif maupun yang negatif dengan mudah masuk diserap. Fenomena seperti itu,

sesungguhnya telah diprediksi Rasulullah sekitar 14 abad silam. Karenanya Rasulullah SAW diakhir hayatnya berpesan kepada umatnya: “ Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah SAW.” (HR Muslim). Jika merujuk pada pesan Rasulullah, kita sebagai generasi muda tak perlu khawatir terhadap perkembangan dan perubahan zaman yang terjadi saat ini. Kuncinya kita harus membekali diri dengan Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah SAW.

(15)

Pada era globalisasi ini, banyak permasalahan yang harus dihadapi, baik itu

masalah individu maupun sosial. Pada realitas yang terjadi seseorang bila

menghadapi suatu problema yang pemecahannya sangat dipengaruhi oleh latar

belakang pemikiran dan pengalaman yang ada pada orang itu. Di mana hal ini

sesuai dengan pendapat Dr. Zakiah Daradjat, beliau mengatakan cara berpikir,

bersikap, berinteraksi dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari

keyakinannya. (Zakiah Daradjat, 1976:12)

Kondisi generasi islam khususnya dan masyarakat islam di Indonesia pada umumnya, saat ini belum bisa menunjukkan perilaku/sikap-sikap yang yang sesuai dengan ajaran agama, contohnya saja dari sesuatu yang kecil berkata tidak sopan terhadap orang yang lebih tua/sesama, tawuran antar mahasiswa, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan yang dimiliki diri kita. Dalam hal ini diperlukan adanya sebuah pengontrol (iman dan taqwa serta budi pekerti luhur) sebagai tindakan preventif untuk mengantisipasi hal tersebut, maka akan tercipta generasi islam yang sempurna (kamit).

(16)

memeluk ideologi, meninggalkan islam dan ajaran-ajaran-Nya. Maka tidak sedikit

pemuda islam yang menjadi fitnah bagi agamanya.

Untuk mengantisipasi problematika yang sedang melanda generasi islam

sekarang ini, maka saudara sebagai mahasiswa STAIN yang bisa dikatakan

sebagai penerus/penyiar agama islam seharusnya memberikan tauladan yang

sesuai dengan ajaran islam yang ada dalam Al-Qur'an dan as Sunnah. Dengan hal

ini diharapkan kita dapat memperbaiki akhlak kita sendiri dan masyarakat

Indonesia umumnya, baik dari segi etika maupun moral.

Bertitik tolak dari permasalahan di atas, perlu kiranya dikaji secara

mendalam untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan obyektif dengan

memakai pendekatan ilmiah. Untuk itu penulis mengkaji persoalan tersebut di atas

secara kritis dan analisis, dengan membuat skripsi yang berjudul. UPAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN AL-QUR'AN PENGARUHNYA

TERHADAP PERILAKU SOSIAL PARA MAHASISWA HAFIDZ DAN HAFIDZAH DI STAIN SALATIGA.

B. Rumusan Masalah

Untuk menganalisis permasalahan tentang upaya peningkatan pemahaman

Al-Qur'an pengaruhnya terhadap perilaku sosial, maka penulis akan

(17)

1. Bagaimanakah upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010?

2. Bagaimanakah perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010?

3. Adakah pengaruh upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an terhadap perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010?

C . Tujuan Penelitian

Agar dapat memberikan gambaran secara kongkrit serta arah yang jelas dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010.

2. Untuk mengetahui perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010.

(18)

D. Hipotesis Penelitian

Yang dimaksud dengan hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang

dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan

jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara terhadap

permasalahan penelitian yang akan diujikan kebenarannya dengan data yang

dikumpulkan melalui penelitian. (Arikunto, 2002:64)

Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

“Ada pengaruh positif upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an terhadap perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010”. Yang berarti semakin baik upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an maka semakin baik pula perilaku sosialnya.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, maka diharapkan akan memberikan manfaat:

1. Secara praktek, mampu merealisasikan atau mengaplikasikan tingkah laku sesuai dengan ajaran syari’at islam yang terdapat dalam Al- Qur’an dan As Sunnah dalam kehidupan sehari-hari.

(19)

pendidikan Islam dalam menjaga kemurnian ajaran agama islam (Al-

Qur’an) yang diperoleh dari penelitian lapangan.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dalam penggunaan kata

pada judul dan juga untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian

ini, maka perlu penulis jelaskan kata kunci yang terkandung dan menjadi variabel

penelitian, istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:

1. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

Pemahaman secara bahasa berasal dari kata paham, yang berarti mengerti atau benar-benar menguasai sesuatu

Al-Qur’an secara bahasa berasal dari masdar qara'a, q ira ’atan wa qur 'anan yang berarti bacaan.

Al-Qur’an secara istilah adalah firman Allah (kalamullah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril, dengan penukilan mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, membacanya bernilai ibadah, diawali dengan surat Al Fatihah dan diakhiri surat An Naas. (Muhammad Ali Shobuni, 1405:8)

(20)

hanya mampu membaca Al-Qur’an saja akan tetapi mengetahui

kandungan di dalamnya.

Adapun indikator upaya peningkatan pemahaman Al-Qur’an

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Benar dalam membaca/melafalkan Al-Qur’an

b. Mampu menterjemahkan ayat-ayat Al-Qur’an

c. Mampu menganalisa isi dari Al-Qur’an

d. Adanya tekad dalam dirinya untuk mengamalkan Al-

Qur’an dalam kehidupan sehari-hari

2. Perilaku Sosial

Perilaku Sosial yang dimaksud peneliti adalah perwujudan

nyata dari seorang muslim terhadap sesama muslim (hablum mmannas) yang di dalamnya memiliki dimensi pengertian akhlak dan moral baik itu berupa perkataan, tingkah laku, perbuatan dalam

berinteraksi, sikap dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan

mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga khususnya

dalam lingkungan kampus.

Adapun indikator perilaku sosial dalam penelitian ini adalah

(21)

a. Selalu memberi salam dan menjawab salam

b. Selalu beijabat tangan setiap kali bertemu

c. Amar m a’ru f nahi munkar dan menghargai pendapat

orang lain

d. Sopan santun dalam berbicara

e. Tidak membedakan antara orang yang satu dengan yang

lain

f. Selalu menghormati orang yang lebih tua

g. Saling menyayangi antar sesama

h. Menjaga j arak dengan bergaul dengan lawan jenis

i. Selalu mematuhi peraturan dan menta'ati nasehat

G. Metode Penelitian

Adapun metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Populasi

(22)

2. Sampel

Sampel adalah sejumlah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-

cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap

yang dianggap bisa mewakili populasi. (Iqbal, 2002:84). Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Maka pada penelitian ini, subjek yang diperoleh peneliti sebanyak 40 mahasiswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proposional sampel (Sugiyono, 2007:64)

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan alat bantu yang akan digunakan dalam mengumpulkan data yaitu sebagai berikut:

a. Quessionaire (Angket)

(23)

metode pokok dalam memperoleh informasi tentang upaya

peningkatan pemahaman Al-Qur’an pengaruhnya terhadap perilaku

sosial para mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga tahun

2

010

.

b. Metode Observasi (Pengamatan)

Adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang semua yang menjadi bagian dalam penelitian ini. Baik itu objek penelitian, lokasi kampus dan pada saat pengisian angket.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan mengambil yang telah ada di kampus serta gambaran, keadaan, lokasi dan sarana-prasarana yang ada di kampus STAIN Salatiga.

5. Teknik Anal i si s Data

(24)

Setelah data-data terpisah, penulis melanjutkan langkah

penganalisaan yang terdiri dari dua tahap yaitu:

a. Analisis Awal

Untuk menganalisa data distribusi frekuensi tentang upaya

peningkatan pemahaman Al-Qur’an pengaruhnya terhadap perilaku

sosiat para mahasiswa hafidz dan hafidzah di ST AIN Salatiga. Maka

penulis akan menganalisis prosentase, dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

P = — X100% N

Keterangan:

P = Prosentase angka yang dicari

F = Frekuensi jawaban yang dipilih

N = Jumlah individu yang menjadi sampel 100% bilangan konstan.

b. Analisis Lanjut

(25)

sosial para mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga, penulis

menggunakan rumus product moment sebagai berikut.

S V -

£

y ) N

Keterangan:

rxy . Koefisien korelasi antara variabel x dan y

XY : Perkalian antara x dan y

X : Variabel Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

Y : Variabel Perilaku Sosial

N . Jumlah sampel yang dimiliki

: Sigma (jumlah)

Jika telah diketahui rxy maka dilakukan analisa uji hipotesis,

(26)

H. Sistematika Penulisan Laporan Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan.

Bab li Kajian Pustaka

Berisi tentang hal-hal yang melengkapi teori dari penelitian,

menguraikan tentang upaya peningkatan pemahaman A1-Qur'an dan perilaku sosial.

Bab 111 Laporan Penelitian

Pada bab ini berisi tentang metode penelitian dan laporan penelitian yang meliputi sejarah dan letak geografis tempat penelitian.

Bab IV Analisis Data

Meliputi analisis data dari semua data yang telah terkumpul. Bab V Penutup

(27)

KAJIAN PUSTAKA

A. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur'an 1. Definisi Pemahaman

Pemahaman secara bahasa berasal dari kata paham, yang berarti

mengerti atau benar-benar menguasai sesuatu. (Purwodarminto, 2006: 236). Dalam kamus At-Taufiq juga dijelaskan bahwa pemahaman berasal dari fiil madhi fahima, yafhamv, fahman yang berarti mengerti, mengetahui, memahami dan paham. (Hakim, 2004:493)

Jadi yang dimaksud dengan pemahaman adalah suatu bentuk usaha untuk benar-benar menguasai sesuatu,

2. Definisi Al-Qur'an

Pada uraian ini, penulis akan menjelaskan definisi dari Al-Qur’an untuk memperoleh suatu pemahaman, untuk jelasnya sebagai berikut:

Al-Qur’an berasal dari fi’il madhi qara’a yang mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira’ah berarti himpunan huruf- huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Qur’an pada mulanya seperti qira’ah yaitu masdar dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan. Seperti finnan Al lair SWT:

J ^ ^ T

G'*' %

. '

.- v

^ { „ * 'V

^

(28)

“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya. Maka ikutilah bacaannya itu.” (QS Al-Qiyamah 17-18) (Qur’an in Word Ver 1.3)

Kata qura’nah di sini berarti qira’atahu (bacaannya/cara membacanya). Jadi kata itu adalah masdar menurut w azan (tasrif, konjungsi) “Ju 'lari' dengan vocal “m” seperti “gufran dan “syukran”. Kita dapat mengatakan qara’atuhu, qur’an, qira’atan wa qur’anan, artinya sama saja. Di sini maqru ’ (apa yang dibaca) diberi nama Qur’an (bacaan) yakni penanaman maf'ul dengan masdar. Jadi Al-Qur’an merupakan bacaan, Seperti firman Allah. mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.”

“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS Al-isra’ 105-106) ((Qur’an in Word Ver 1.3) ( (Bruce Lawrence, 2006: vii)

(29)

Para ulama menyebutkan definisi Al-Qur’an yang mendekati

maknanya dan membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan

bahwa. “Al-Qur'an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan

Kepada Nabi Muhammad SAW yang pembacanya merupakan suatu

ibadah ” Jadi dalam definisi Al-Qur'an secara terperinci adalah finnan

Allah (kalamullah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril, dengan penukilan mutawatir, yang tertulis dalam

mushaf, membacanya bernilai ibadah, diawali dengan surat Al Fatihah dan

diakhiri surat An Naas.

Dengan definisi ini, kalam Allah yang diturunkan kepada nabi atau

kepada Rasul selain Nabi Muhammad SAW tidak dapat dinamakan Al-

Qur'an, melainkan dengan nama-nama sendiri. Misalkan kitab Taurat

diturunkan kepada Nabi Musa as, kitab Zabur diturunkan kepada Nabi

Daud as, dan kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. Demikian pula

kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang

membacanya tidak dianggap sebagai ibadah seperti hadist qud.si tidak pula dinamakan Al-Qur’an. (Taijamah Manna’ Al Qatthan, 2006:15-17)

(30)

M. Hasbi Ash Shiddieqy mendefinisikan Al-Qur’an sebagai

Wahyu Ilalii yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang telah

disampaikan kepada kita umatnya dengan jalan mutawatir, yang dihukumi

kafir orang yang mengingkarinya.

Dari dua pendapat ulama’ tersebut dapat kita simpulkan bahwa Al-

Qur’an adalah kalam Allah/Wahyu Ilahi sebagai mu’jizat yang diturunkan

kepada Muhammad (sebagai Nabi dan Rasul terakhir) dengan perantara

malaikat jibril yang tertulis dalam mushhaf-mushhaf yang dipindahkan

kepada kita dengan jalan mutawatir yang dianggap ibadah dengan

membacanya dan dihukumi kafir dengan mengingkarinya yang dimulai

dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. (Munjahid,

2007:25-26)

(31)

3. Cara Memahami Al-Qur'an

Sebagaimana diketahui dan diyakini, Al-Qur’an diturunkan Allah

SWT sebagai petunjuk dan pembimbing makhluk-makhluknya di setiap

mang dan waktu. Al-Qur’an juga akan mengantarkan dan mengarahkan

mereka ke jalan yang paling lurus. Sebagaimana firman Allah:

j S i

3

( S S t

<Jijl

'“Ll*

“Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Muinin yang mengeijakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Isra’ 17:9) ((Qur’an in Word Ver 1.3)

Untuk

m

emahami

Al-Qur'an dengan

pemahaman

yang benar tanpa

ada kesalahan merupakan tujuan setiap muslim. Untuk membuka gudang

simpanan yang tertimbun dalam Al-Qur’an adalah dengan cara

menafsirkan Tanpa tafsir orang tidak akan bisa membuka gudang

simpanan tersebut untuk mendapatkan mutiara dan permata yang ada di

dalamnya, sekalipun orang-orang berulang kali mengucapkan lafazh Al-

Qur’an dan membacanya di sepanjang pagi dan petang. Allah berfirman:

(32)

Hal lain yang penting dalam memahami Al-Qur'an dengan benar

adalah meyakini dan mengimani segi-segi akidah dan informasi yang ada

di dalam Al-Qur’an, mematuhi perintah dan larangan serta

mempraktikannya dalam perilaku sehari-hari baik terhadap diri sendiri

maupun terhadap orang-orang di sekelilingnya. Lebih dari itu, yaitu

dengan selalu melakukan intropeksi dengan cara membuat pertanyaan-

pertanyaan seperti apakah telah melaksanakan kandungan Al-Qur’an itu

atau mengabaikan tuntunan-tuntunan dan hak-hak yang terdapat di

dalamnya, bagaimana jalan untuk menghasilkan hal-hal yang bermanfaat

dan mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dialami dan bagaimana

menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya dan kemudaratan.

(Rahman Dahlan, 1997:20)

Dengan berpedoman hal-hal di atas, setidaknya kita sebagai

generasi muda lebih-lebih sebagai mahasiswa islam, dalam menafsirkan

Al-Qur’an dengan tujuan unUik memperoleh suatu pemahaman haras

berdiri di atas pokok-pokok yang kuat dan kaidah-kaidah yang kokoh,

yang tercermin dalam beberapa langkah tertentu, prinsip jelas dan batasan-

batasan yang pasti, yang harus diperhatikan dan diikuti, sehingga tujuan

itu menjadi jelas bagi yang memahami. Artinya kita tidak boleh

memahami Al-Qiuran ini semaunya kita saja atau hanya berdasarkan

pendapat-pendapat dan kecerdasan kita, tetapi harus tetap menggunakan

(33)

B. Perilaku Sosial

Perilaku adalah tingkah laku atau sikap, tanggapan seseorang terhadap

lingkungan sedangkan sosial adalah sesuatu yang berkaitan dengan

masyarakat. Dari definisi di atas hemat penulis memberikan pengertian

perubahan perilaku sosial yang dilihat dari sudut pandang islam adalah cara

berinteraksi dengan orang lain dari seluruh aspek kehidupan baik itu orang

kecil atau orang besar, orang miskin dan orang kaya, laki-laki maupun wanita,

di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat khususnya

dalam lingkungan kampus yang berdasarkan petunjuk Allah SWT dalam Al-

Qur'an dan teladan nabi Muhammad SAW dalam as-Sunnah. Sebagaimana

firman Allah .

Jl

lTill! JalxJl

“...dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imron:134), ((Qur’an in Word Ver 1.3) (Syaikh Yusuf An- Nabhani, 2006:385)

Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadisnya tentang berperilaku baik terhadap sesama,

jJ ^ 'a j ^ A-P j P j l s J a J i i j j j

i

.<■

D

L j j j Li>- Si

^

^

(34)

orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.” (Syaikh Yusuf An- Nabhani, 2006:386)

Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan yaitu terjadinya hubungan

manusia dengan sang pencipta dan hubungan manusia dengan manusia.

Kebutuhan antar sesama manusia merupakan kebutuhan yang tidak bisa lepas

dari kehidupan di dunia, karena pada hakikatnya manusia dalam kehidupan

juga tidak bisa terlepas dari bantuan manusia lain, dan akhlak seseorang

tersebut sangat mempunyai peran penting dalam kecintaan antar sesama

(hubbiui).

Bergaul dengan orang lain merupakan keniscayaan bagi manusia, itu

merupakan asasi, di dalamnya akan ditemui berbagai peluang kebaikan

maupun keburukan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, islam memberikan

pedoman agar bergaul/interaksi sosial itu banyak memberikan manfaat untuk

berbagai pihak, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

Akhlak dalam berperilaku ada beberapa hal yang harus diketahui dalam

kehidupan yaitu akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap guru, akhlak

terhadap teman, akhlak terhadap lingkungan kampus.

1. Akhlak Terhadap Orang Tua

Salah satu karakteristik utama dari seorang muslim sejati adalah

perlakuannya yang bijak dan baik kepada orang tuanya, yaitu meliputi

segala aspek, baik dalam tindak tanduk, ucapan, bertingkah laku sopan,

lemah lembut dan lain sebagainya, itu bukan karena keduanya penyebab

(35)

hams membalas budi kepadanya, tetapi memperlakukan orang tua dengan

hormat dan baik merupakan salah satu ajaran teragung dalam islam,

sebagaimana dengan jelas ditegaskan dalam Al-Quran dan sunnah.

Sebagaimana firman Allah:

9 s •*' « ^ s'

“Dan sembahlah Allah dan jangan sekutukan Dia, dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada orang tuamu....” (QS. An-Nisa’ 4: 36)

((Qur’an m Word Ver 1.3)

Dan Rasulullah SAW juga bersabda, seperti yang diriwayatkan oleh

Abdullah ibu Mas’ud:

J j L j c J l— ^ J li ilp «Ull a j J>\ j* <_£jj l j c J i ^ ip s^CaJl J li JJai' J llp t y p -C j JIIp

. J~l* ^ J li c^l C-»ii ^ J li j j Saya bertanya kepada Nabi, “Perbuatan apa yang dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Salat tepat pada waktunya, ’’Saya bertanya, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada orang tua. “Saya bertanya, “Lalu apa?” Beliau menjawab. “Jihad di jalan Allah.” (Muttafaq ‘Alaih) (Muhammad Ali al-Hasyimi, 2003:71-73)

(36)

2. Akhlak Terhadap Guru/Dosen

Islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu

(guru dan ulama). Seperti firman Allah dalam surat Az-Zumar :9:

JJL) U jj ^ OiAHj OiAlI Ll-® •••

0 y 4 f t 7 Ijjj'

"...Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pe1ajaran.”( (Qur’an in Word Ver 1.3)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Guru merupakan salah satu orang yang

selalu mewujudkan ke jalan yang menghantarkan ke suatu kebajikan,

kebahagiaan dan keberhasilan, Untuk itu kita harus senantiasa berbuat baik

dan sopan santun di setiap tingkah laku, seperti di antaranya:

a. Bila bertemu mengucapkan salam dan berjabatan tangan

b. Selalu mematuhi dan menta'ati nasihat dan perintah

c. Berkata sopan dan lembut

d. Mendengarkan dan melaksanakan semua keterangan atau

penjelasannya

(37)

3. Akhlak Terhadap Sesama Teman

Salah satu sifat seorang muslim sejati yang paling istimewa adalah

kecintaannya kepada teman-teman dan saudara-saudara se-Islam, sebuah

cinta yang tidak tergantung oleh kepentingan-kepentingan duniawi atau

motif-motif apapun. Cinta ini merupakan cinta sejati seorang saudara, yang

kesuciannya berasal dari sinar tuntunan islam; pengaruhnya terhadap

perilaku umat islam lainnya cukup unik dalam sejarah hubungan manusia.

Sebagaimana firman Allah.

. . ^ s ' 9 t-, ' £ 'f J ' T \ \ ^ | ’ f* \ ' * Z * T f | ^ 11

CO O

y

ahi f j i j i j i is oj3 -i j i Loji

“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat

49: 10) (Qur’an in Word Ver 1.3) (Muhammad Ali al-Hasyimi, 2003:195-

196)

Pada penjelasan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa kita adalah

makhluk sosial yang mana tidak lepas dari bantuan orang lain, seperti juga

mahasiswa, ia pasti membutuhkan teman bergaul, namun perlu diingat

bahwa bergaul sangat berpengaruh terhadap kepribadian diri seseorang.

Adapun memilih teman, dalam kitab Ta’limul M uta’allim dijelaskan, sebuah syair mengatakan sebagai berikut:

(_£Alib jjU L jb M # 4JL> j3 i .° - v ty JUu ■y

“Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka janganlah bertanya

(38)

» 'O ' i' '■ / s ' °, i' 4 J- 0 * ' * 'i

j j^>- o jlS jlj f t jZ*b jlS' jU

“Jika teman itu perilakunya tidak baik, maka cepat-cepatlah engkau menjauhinya. Jika perilakunya baik, maka bertemanlah dengannya agar engkau mendapat petunjuk darinya.” (Syekh Az Zamuji:22)

Syair di atas menjelaskan kepada kita (mahasiswa) bahwa dalam

memilih teman harus mempunyai sifat-sifat seperti; rajin, wira’i (menjaga

diri dari yang haram). Mempunyai watak jujur, dan ahli memahami.

Jauhilah teman yang malas, suka menganggur banyak omong dan

perilakunya rusak, apalagi suka memfitnah. Karena dalam kenyatannya

antara perilaku yang baik dengan perilaku yang buruk penularannya cepat

yang buruk, akhirnya kita yang asalnya baik menjadi ikut-ikutan buruk dan

menjadi rusak.

4. Akhlak Terhadap Lingkungan Kampus

Mahasiswa yang memiliki dasar agama yang kuat akan selalu berbuat

baik di mana saja berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat. Mereka tidak akan terpengaruh terhadap perilaku yang tidak

baik, contoh kecil di lingkungan kampus: berkata tidak sopan.

Akhlak yang harus dilestarikan para mahasiswa terhadap lingkungan

kampus yaitu:

a. Menjaga kebersihan dan keindahan

b. Menjalin kerukunan dan persatuan baik dosen, karyawan dan

(39)

c. Turut menjaga keamanan kampus

d. Selalu menjaga nama baik/almamater kampus

C. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Quran Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial Mahasiswa

Sebagaimana kita ketahui bahwa Al-Qur'an merupakan kitab suci

mulia yang di dalamnya terdapat aturan-aturan yang menjelaskan pada

setnua aspek kehidupan, terutama mengenai perilaku umat manusia. Maka

jelaslah dari pemaparan di atas, bahwa Al-Qur’an itu sangat berpengaruh

terhadap pembahan perilaku sosial mahasiswa. Hal ini sama seperti apa yang

dikatakan Zakiah Darajat pada bab I, bahwa pembentukan kepribadian

seseorang dan tingkah laku seseorang banyak diarahkan dan dikendalikan

oleh nilai-nilai agama, karena hal ini menyangkut keimanan seseorang.

(Zakiah Darajat, 1976:12)

Dalam ajaran islam, akhlak tidak dapat dipisahkan dari iman, iman

merupakan pengakuan hati dan akhlak adalah pantulan iman itu pada

perilaku, ucapan dan sikap (amal). Iman adalah maknawiyah sedangkan

akhlak adalah bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan

kesadaran karena Allah semata.

Muhammad Al-Ghazali di dalam bukunya Aqidah al Muslim

(40)

0 0 tf?

Artinya: “Hubungan antara iman dengan amal adalah laksana hubungan

antara fisik dengan sifat. Maka jika seseorang mengaku beriman kepada Allah dan yakin akan adanya hari akhirat serta membenarkan segala yang dibawa oleh para rasul, maka sudah seharusnya dia selalu meminta keridhaan tuhannya, menyapkan diri (dengan berbuat amal saleh) untuk bertemu Dia dan selalu berada di jalan-Nya.” (asmaran, 2002:106)

Dalam Al-Qur’an kadang-kadang disebutkan bahwa iman itu tergambar

dari amal atau tergambar dari sifat dan tingkah laku seseorang. Dan kadang-

kadang allah menyebutkan amal pada urutan pertama dan iman pada urutan

yang kedua, karena itu dapat dikatakan, amal merupakan syarat kebenaran

iman seseorang, dan seperti telah disebutkan di atas, iman menjadi syarat

syahnya amal seseorang. Allah SWT berfirman dalam surat Thaahaa, ayat

112:

^r5j !„o ya A 'j 3 *>ls M. j* \ajAj I !Cr?

“Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam Keadaan beriman, Maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.” (QS. Thaahaa:l 12) (Q uran in Word Ver 1.3) (Astnaran, 2002:106)

(41)

pula perwujudan dari pembahan perilaku sosial yang muncul dalam

kehidupan sehari-hari, dengan ini diharapkan kita mempunyai kepribadian

yang sopan, ramah dan mempunyai kepedulian sosial. Sifat-sifat ini

dikemukakan dalam Al-Qur’an dan Hadis, yang diberikan kepada kita

sebagai suatu kewajiban religius untuk diamalkan secara aktif dalam rangka

(42)

A. Sejarah ST AIN Salatiga 1. Pendirian

Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati

sejarah yang cukup panjang dan mengalami beberapa kali pembahan

kelembagaan. Pendirian lembaga ini bermula dari cita-cita masyarakat Islam

Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu

didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (IKIP) “Nahdhatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati

gedung milik Yayasan Pesantren Luhur, yang berlokasi di Jalan Diponegoro

Nomor 64 Salatiga, lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai

pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.

Dalam rentang kurang dari setahun, lembaga ini diubah semula FIP

IKIP menjadi fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar

lembaga ini dapat, dinegetikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN

Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal,

maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan

sekaligus diangkat sebagai dekannya.

Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN

Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan

untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta.

(43)

Setelah dilakukan peninjauan oleh tim peninjau yang dibentuk IAIN Sunan

Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga

diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama

c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor

Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 31 November 1969.

Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas

Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN

Walisongo. penegerian fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 30 tahun 1970 tanggal

16 april 1970.

2. Bergabung dengan IATN Walisongo

Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi cabang IAIN

Walisongo sebagai Fakultas Tarbiyah, namun kondisinya tidak berubah

dalam waktu singkat sehingga sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang

lain. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain:

a. Sarana dan Prsarana yang belum memadai, utamanya belum

tersedianya gedung milik sendiri.

b. Tenaga Profesional edukatif maupun administasi yang masih

kurang, dan

c. Animo mahasiswa yang masih sedikit.

Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga

(44)

kurang layak untuk dikatakan sebagai perguruan tinggi, terutama dilihat dan

sarana dan prasarana yang dimilikinya. Oleh karena itu pernah berkembang

isu untuk menutup lembaga ini.

Mengingat kendala utama bagi pengembangan lembaga tersebut,

maka para pengelola fakultas mencurahkan perhatian dan usahanya untuk

menjawab tantangan tersebut. Jalan satu-satunya yang mesti ditempuh

adalah membeli areal tanah kampus, sebab mengharapkan wakaf dari

masyarakat dan meminta kepada pemerintah daerah belum memungkinkan.

Suatu kebetulan ada seorang warga Muhammadiyah Salatiga (H.

Asrori Arif) yang menaruh perhatian terhadap keberadaan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga. Beliau menawarkan tanah

pekarangannya seluas 0,7 5ha, lengkap dengan bangunannya yang letaknya

cukup strategis untuk penyelenggaraan pendidikan.

Berkat perhatian Menteri Agama (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara)

terhadap perkembangan fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga, maka

beliau berkenan mengabulkan usulan dekan fakultas tarbiyah IAIN

Walisongo STAIN Salatiga Nomor 031/A-a/FT-WS/I/1979, Tanggal 24

Januari 1979, tentang maksud pembelian tanah tersebut (pada waktu itu

dekan dijabat oleh Drs. Achmadi).

Berdasarkan Surat Dirjen Bimbaga Islam Nomor E/Dag/B1/2828.

Tanggal 10 Agustus 1982 maka dibelilah tanah sebagaimana ditawarkan di

(45)

1981/1982). Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah

tersebut tidak lepas dari bantuan berbagai pihak terutama Bapak

Muhammad Nastir (selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia)

yang juga telah lama menaruh perhatian terhadap kehidupan umat Islam di

Salatiga.

Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Salatiga hijrah dari kampus lama ke kampus yang baru milik sendiri,

tepatnya di jalan Caranggito 2 (sekarang berubah menjadi Tentara Pelajar

2). Kampus baru dinilai sebagai jawaban tepat yang bersifat fisik atas

tantangan rencana rasionalisasi. Balikan kampus baru tersebut dirasakan

mampu membangkitkan kembali optimisme dan antusiasme seluruh civitas

akademikanya.

Sedikit demi sedikit sarana dan prasarana pendidikan bertambah.

Antara lain gedung kuliah, perpustakaan, dan kantor. Pemerintah daerah pun

juga tidak mau ketinggalan untuk memberikan bantuan tambahan tanah

kampus seluas 3000 m2 dengan cara tukar guling yang waktunya bersamaan

dengan pembangunan masjid kampus bantuan Yayasan Amal Bhakti

Muslim Pancasila. Secara administratif masjid tersebut milik PEMDA,

tetapi secara fungsional menjadi tanggung jawab Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Salatiga.

Seiring dengan semakin bertambahnya fasilitas akademik,

(46)

pertama Fakultas Tarbiyah Salatiga hanya memiliki 7 (tujuh) orang dosen

tetap, pada dekade kedua menjadi 30 (tiga puluh) orang. Fenomena yang

hampir sama terjadi pula pada perkembangan jumlah siswa. Pada tahun

1987 tercatat 940 orang. Jika dibanding dengan jumlah mahasiswa tahun

1983, maka peningkatannya sudah lebih dari 300%.

Disimak dari sisi akademis, eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Salatiga juga semakin mantap, sebab mulai tahun akademik

1983/1984 sudah diberi kewenangan menyelenggarakan Progam Pendidikan

Strata Satu (SI) dengan sistem SKS. Sebelumnya Perguruan Tinggi ini

hanya berhak menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana Muda. Di

samping itu secara yuridis juga semakin kokoh dengan diberlakukannya

Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1985 tentang Struktur Organisasi

IAIN di mana Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga termasuk di

dalamnya.

Tahun 1987 tampaknya relevan untuk dipahami sebagai awal

perkembangan kinerja bagi Fakultas IAIN Walisongo Salatiga. Serangkaian

peristiwa bersejarah terjadi mengiringi peijalanan waktu ini.

Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status

IAIN/Fakultas merupakan justifikasi yuridis yang amat mengokohkan

eksistensi lembaga pendidikan tinggi islam ini. Pada Fakultas Tarbiyah

(47)

penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun sumber daya

tenaga kepeudidikan.

Di atas tanah hasil tukar

guling dengan

PEMDA

didirikan gedung

kuliah, laboratorium bahasa, ruang micro teaching dan sarana komputer. Pada tahun 1991 dibangun pula sebuah gedung auditorium yang amat

bermakna bagi proses pendidikan. Perkembangan selanjutnya dibangun

sarana kegiatan mahasiswa seperti posko MENWA, sekretariat RACANA,

sekretariat Teater dan Kantor Koperasi Mahasiswa yang menyatu dengan

Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang diresmikan pada tahun 1995).

Di celah perkembangan sarana fisik tersebut ada kenyataan historis

yang perlu diberi catatan khusus, yaitu Peran Badan Koordinasi Orang Tua

dan Alumni (BAKOAMI) yang dibentuk pada tahun 1992 diaktanotariskan

dengan nama Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua, dan Mahasiswa

(YAKAOM1) yang dipimpin oleh Bapak Jumadi, B.A.

Adapun peningkatan sumber daya insani tampak pada upaya serius

lembaga ini di dalam mendorong tanpa edukatif dan administrasi untuk

melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada awal tahun 1997

Fakultas Tarbiyah telah memiliki 44 orang dosen tetap. Dari jumlah itu 1

orang telah bergelar Doktor, 22 orang bergelar Magister, dan 10 orang

sedang menyelesaikan program S2 dalam berbagai bidang keilmuan baik di

dalam maupun di luar negeri. Di antara tenaga administrasi ada 2 orang

(48)

Dengan menyimak pada proses perkembangn tersebut, maka

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sebenarnya tampak semakin

mapan secara akademik untuk memperdayakan mahasiswa yang berjumlah

1337 orang. Adapun para pejabat yang pernah memimpin Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Salatiga didirikan pada tahun 1970 hingga beralih status

menjadi STAIN adalah sebagai berikut.

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga

Drs. H. Machbub Masduqi (1971-1973, dan 1973-1976)

Drs. Cholid Narbuko (1976-1979)

Drs. H. Aclunadi (1979-1982, 1985-1988, dan

1988-1992)

Drs. Imam Buwaity (1982-1983)

Drs. H. M. Bananv (1983-1985)

Drs. H.A. Noer Djamal (1992-1995, dan 1995-1997) Pembantu dekan

Drs. Khomsun Taruno (1971-1973, dan 1973-1976) Drs. Imam Buwaity (1971-1973 dan 1973-1976) Drs. Aclunadi (1976-1979)

Drs. H.A. Noerhadi Djamal (1985-1988) dan (1988-1992) Drs. Chudhari, M. A (1985-1988)

(49)

3. Alih Status Menjadi STATN

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11

tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu,

STAIN tetap didudukkan sebagai Perguruan Tinggi di bawah naungan

Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan

pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan

agama islam. Sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan tinggi, STAIN

Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan

institut maupun universitas negeri lainnya.

Beralih status fakultas tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah

membawa berbagi peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.

Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan gedung sekretariat. Pada

tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah tanah seluas 15.500 m2 yang

terletak tidak jauh dari kampus sekarang. Kemudian pada tahun 2001,

STAIN Salatiga telah membangun sekretariat berlantai tiga dengan luas

bangunan seluruhnya 900 m2, yang dibangun di atas tanah bekas KUA

seluas 871 m2.

Sedangakan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan

pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun

(50)

tersebut 2 orang bergelar Profesor (guru besar), 4 orang bergelar Doktor, 60

orang bergelar Magister, 30 orang bergelar sarjana yang sedang menempuh

dan diupayakan studi lanjut. 10 magister sedang menyelesaikan studi S3. Di

antara tenaga administrasi 1 orang bergelar Magister, 24 orang bergelar

Sarjana, 4 orang Ahli Madya, 5 orang Ahli Muda, sebagian kecil lagi

berpendidikan SMA dan 6 orang sedang menyelesaikan studi program S2.

Adapun dosen yang pernah menjabat pimpinan STAIN Salatiga

adalah sebagai berikut:

Periode 1997-1998 (Peralihan)

Ketua : Drs. H. A. Noerhadi Djamal

Pembantu Ketua 1 : Dr. Muh. Zuhri, MA

Pembantu Ketua H : Drs. H. Komari Al wan

Pembantu Ketua III : Drs. H.M. Zulfa Machasin

Periode 1998-2002

Ketua : Prof. H. Muh. Zuhri, MA

Pembantu Ketua l . Drs. H.M. Zulfa Machasin

Pembantu Ketua II : Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd

Pembantu Ketua III : Drs. Badwan, M. Ag

Periode 2002-2006

Ketua . Drs. Badwan, M. Ag

Pembantu Ketua I : Drs. Imam Sutomo, M. Ag

(51)

Pembantu Ketua 111 : Drs. H. Nasafi

Dalam menyusun dan mengembangkan program, STAIN Salatiga

bedasarkan pancasila dan dasar operasionalnya adalah

1. Undang-undang Dasar 1945

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan

Tinggi

4. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian

STAIN

5. Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

6. Peraturan-peraturan lain yang terkait.

Keberadaan STAIN Salatiga mempunyai fungsi:

a. Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan

(52)

c. Melakasanakaii penelitian dalam rangka pengembangan ilmu-

ilmu keislaman dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam.

d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat

e. Melaksanakan pembinaan kemahasiswaan

f. Melaksanakan kegiatan civitas akademika dan hubungan dengan

lingkungannya

g. Melaksanakan kerja dengan perguruan tinggi dan/atau lembaga-

lembaga lain

h. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan kegiatan

i.

Melaksanakan

penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan

kegiatan serta penyusunan laporan

Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan STAIN Salatiga

adalah

1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat

menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu-ilmu

keislaman dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman dan

atau teknologi serta seni yang bernafaskan islam, dan

mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf

(53)

C. Visi dan Misi STAIN Salatiga

Visi lembaga sebagai berikut: “Menjadi perguruan tinggi yang

berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan intelektual,

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual”.

Dengan visi tersebut, maka misi yang diemban lembaga diuraikan

sebagai berikut:

1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman

spiritual, keluhuran akhlak dan keluasaan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat

dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

3. Mengembangkan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal.

4. Mengembangkan college based management dengan melibatkan

stake holder dan masyarakat.

5. Mewujudkan tempat tujukan dalam keteladanan nilai-nilai islam dan

budaya bangsa.

D. Organisasi STAIN

Organisasi STAIN terdiri dari:

1. Unsur pimpinan yaitu: Ketua, Pembantu Ketua, dan Kabag

Administrasi.

2.

Senat STAIN Salatiga

3. Unsur Pelaksanaan Akademik. Jurusan dan Program Studi, Pusat

(54)

Bahasa, Unit Pengembangan Sumber Belajar, Unit Pengembangan

Mutu Akademik, Pusat Ilmiah dan Penerbitan, Pusat Sistem

informasi Manajemen, Pusat Pengembangan Praktikum, dan

Kelompok Dosen.

4. Unsur Pelaksanaan Administratif: Bagian Administrasi, Sub Bagian

Akademik dan Kemahasiswaan, Sub Bagaian Kepegawaian dan

Keuangan, dan Sub Bagian Umum.

5. Unsur Penunjang: Unit Pelaksanaan Teknis Perpustakaan, Komputer

dan Laboratorium.

6. Unsur Badan Non-Struktural: Pusat Studi, Yayasan Kerjasama

Alumni, Orang Tua dan Mahasiswa (YAKAOMI), Dewan

Perwakilan Mahasiswa (DPM), Dewan Exekutif Mahasiswa (BEM)

dan Himpunan Mahasiswa Jurusan ( HMJ).

1. Daftar Nama Pimpinan STAIN Salatiga

Ketua : Drs. Imam Sutomo, M. Ag

2. Daftar Nama Anggota Senat STAIN Salatiga

Unsur Pimpinan STAIN: 1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag

2. Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag

(55)

4. Drs. Miftahuddin, M.ag

Unsur Jurusan: 1. Drs. H. Sa’adi, M. Ag

2. Drs. Mubasirun, M.Ag

Unsur Guru Besar dan Wakil Dosen:

1. Prof. H. Muh Zuhri, M.A

2. Drs. Badwan, M. Ag

3. Drs. H. Muh. Zulfa, M.Ag

4. Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag

5. Drs. H. A. Mahzumi, M. Ag

6. Drs. Machfudz, M.Ag

7. Dra. Woro Retnaningsih, M.Pd

8. Prof. Dr. H. Fachradin, M. A

3. Daftar Nama Pengelola Unit Kerja Akademik, Administratif dan Penunjang

Kasubag. Akademik & Kemahasiswaan : Muzayin, S. Ag

Kasubag. Kepegawaian & Keuangan : Drs. Jumadi

Kasubag. Umum : Drs. Tannizi Agus

Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Perpustakaan

: Muhtarotn Efendi, S.H

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Komputer : M. Muqtafm, A.Md

Jurusan Tarbiyah

Ketua Drs. H. Sa’adi, M.Ag

Sekretaris : Suwardi, S.Pd., M.Pd

(56)

: Fatchurrahman, M.Pd

Ketua Program Studi Pendidikan Baltasa Arab (PBA)

: Rovi’in, M.Ag

Ketua Program Studi Tadris Baltasa Inggris (TB1)

: Ruwandi, M.Pd

Ketua Program Ekstensi Drs. .Toko Sutopo

Ketua Program Pendidikan Guru Madrasah Tbtidaiyah (PGMI)

: Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd

Jurusan Syari’ah

Ketua : Drs. Mubasitun, M.Ag

Sekretaris : Drs. Siti Zumrotun, M.Ag

Ketua Program Studi Ahwal A1 Syakhshiyyah

: Moh. Khusen, M.Ag, M.A

Ketua Program Studi Perbankan Syari’ah . H. Agus Waluyo, M.Ag

Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

: Drs. Kastolani, M.Ag

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Belajar (PPSB)

: Winamo, S.Si., M.Pd

Sekretaris pusat pengembangan sumber belajar (PPSB) Sekretaris P3M

Kepala Pusat Ilmiah dan Penerbitan (PIP)

Kepala Unit Pelayanan Bahasa (UPB)

Sekretaris unit pelayanan bahasa (UPB)

(57)

Kepala Unit Pembinaan Mahasiswa (UPMA)

: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd

Sekretaris Unit Pembinaan Mahasiswa (UPMA)

: Drs. Bahroni, M.Pd

Kepala Pusat Pengembangan Praktikum (P3) : Mufiq, S. Ag

Sekretaris Pusat Pengembangan Praktikum (P3)

: Faqih Nabhan, M.M

Kepala Pusat Informasi Manajemen (PSIM): Benny Ridwan, M. Hum

Pembinaan Kegiatan Kemahasiswaan : Ahmad Maemun, M.Ag

4. Daftar Nama Pengelola Badan Non Struktural

Ketua Yakaomi : H. Djumadi, B.A

Pimpinan Redaksi Jurnal ATTARB1YAH : Dr. Mansur, M. Ag

Pimpinan Redaksi Jurnal IJTIHAD : Adang Kuswaya, M. Ag

Pimpinan Redaksi Jurnal INFERENSI : Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd

Direktur Pusat Studi Pengembangan Pendidikan Islam (PSPP1)

: Maslikhah, M.Si

Direktur Pusat Studi Gender dan Keluarga Sakinah (PSGK)

. Muna Erawati, M.Si

Direktur lembaga kajian dan bantuan hukum islam (LKBH1)

: Evi Ariyanti, S.H

E. Program Pendidikan

Secara konstitusional alih status dari Fakultas IAIN Walisongo di

Salatiga menjadi STAIN Salatiga memberi peluang untuk mengembangkan diri

setinggi dan seluas mungkin sesuai peraturan yang berlaku. Bahkan bukan

hanya program Sarjana Strata Satu (SI) yang boleh dikembangkan, tetapi

(58)

berkembang menjadi U IN, jika persyaratan-persyaratan telah terpenuhi.

Jurusan, Program Studi, dan Program pendukung pendidikan yang

dikembangkan oleh STAIN Salatiga Tahun akademik 2009/2010 meliputi:

1. Jurusan Tarbiyah

Jurusan Tarbiyah berfungsi untuk menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya adalah untuk membentuk sarjana pendidikan islam, yang memiliki keahlian dalam pendidikan dan pengajaran islam dengan keahlian khusus dalam bidang studi pendidikan agama Islam, bahasa Arab, bahasa Inggris dan guru Madrasah Ibtidaiyah serta kewenangan menjadi guru atau mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar sarjana yang diterimanya untuk alumni strata satu adalah S.Pdl atau sesuai peraturan yang berlaku. Jurusan Tarbiyah memiliki empat program studi yaitu:

a. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) b. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) c. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (TBI)

d. Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 2. Jurusan Syari’ah

(59)

Al-Syakhsliiyyah (peradilan agama). Gelar kesarjanaan yang diperolehnya

adalah S.HI.

Program Dili dengan Konsentrasi keuangan dan perbankan islam

menyelenggarakan pendidikan profesional bertujuan membentuk ahli madya

yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan akuntansi keuangan

baik di lembaga keuangan maupun perbankan. Gelar sarjana yang

diperolehnya adalah A.Md.

Jurusan Syari’ah memiliki dua program studi, yaitu:

a. Program SI, Program Studi Aliwal Al-Syakhsliiyyah

(Peradilan Agama)

b. Program D.III Program Studi Perbankan Syari’ah (PS)

F. Laporan Hasil Angket

1. Data responden

TABEL I

NO NAMA PROGDI ANGKATAN

1 Muhyiddin Anwar PBA 2006

2 Muhammad Zulfa PBA 2006

3 Musyafa’ah PBA 2006

l i M iratus Shalihah PAI 2006

12 Husni Fuad PBA 2007

13 Badiatud Durroh PBA 2007

14 Aiis Munandar PAI 2007

15 Muhammad Mas’ud PBA 2007

(60)

17 Uswatun Hasanali TBI 2007

18 Miftahus Surur PBA 2007

19 Habib Musthofa PAI 2007

20 Maimunatur Rohimah PAI 2007

21 Ahmad Hariri PAI 2007

22 Maidatul Faizah PAI 2008

23 Ummi Ham’ah PAI 2008

24 Dhawil UI uni AHS 2008

25 Nur Hasan PAI 2008

26 Abdul Ghani PAI 2008

27 Inayatul Fuaidah TBI 2008

28 Najib Syaituilah PBA 2009

29 M. Umar Syafi’i PBA 2009

30 Barid Syamsiyah PBA 2009

31 Lukmanul Hakim AHS 2009

32 Ali Maskur PAI 2009

33 Siti Maghfiroh TBI 2009

34 Nur Ulayatun Nida TBI 2009

35 Ulin Nafisah PAI 2009

36 M. Falirurrazi PAI 2009

37 Zaenal Wafa TBI 2009

38 Nurman Efendi TBI 2009

39 Syafi’i Abthobi PGMI 2009

40 M. Munawar Sa’id PBA 2009

2. Penyajian Data Penelitian

Dalam pengumpulan data tentang pengaruh upaya peningkatan pemahaman Al-Qur’an pengaruhnya terhadap perilaku sosial, penulis meyebarkan angket kepada mahasiswa hafidz dan hafidzah yang menjadi responden. Untuk lebih jelasnya, penulis sajikan tabel sebagai berikut: a) Data tentang hasil angket upaya peningkatan pemahaman Al-Qur’an

(61)

TABEL IT

Jawaban Hasil Angket Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

No Nomor Item

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 SR SR SR KK SR TP SR KK SR KK

2 SR SR SR SR SR TP SR SR SR SR

3 KK SR SR KK KK TP SR SR SR SR

4 KK SR SR KK KK SR SR KK SR SR

5 SR SR SR SR SR TP SR SR SR SR

6 SR KK KK KK SR TP SR KK SR SR

7 SR KK KK KK KK KK KK KK KK KK

8 SR SR SR SR SR TP SR SR SR SR

9 KK SR SR TP KK TP SR SR SR SR

10 SR SR SR SR SR TP SR SR SR SR

11 SR SR SR SR KK TP SR SR SR TP

12 SR SR SR SR KK TP SR SR SR SR

13 SR KK KK KK SR TP SR KK SR SR

14 SR KK KK KK KK KK KK KK KK SR

15 SR SR TP KK KK TP SR SR KK KK

16 SR SR SR TP KK TP SR SR SR KK

17 SR SR SR SR KK TP SR TP KK SR

18 KK SR SR SR KK KK SR TP KK SR

(62)

20 SR TP KK KK KK TP TP SR TP ! KK j

21 SR SR SR SR TP TP SR SR KK KK

22 SR SR SR SR KK TP SR SR KK KK

23 SR KK KK SR KK TP SR SR KK KK

24 SR SR SR KK KK KK SR SR SR TP

25 SR SR KK KK KK KK SR SR KK SR

26 TP SR SR KK KK TP SR SR SR SR

27 SR SR KK SR TP TP SR SR KK SR

28 SR SR KK KK KK TP SR SR KK SR

29 SR SR SR KK KK TP SR SR SR SR

30 SR SR KK KK KK TP SR SR SR TP

31 SR SR KK SR TP TP SR SR KK SR

32 SR SR KK SR KK TP SR SR KK SR

33 KK TP TP KK TP TP SR SR SR TP

34 SR SR SR SR SR TP KK SR KK KK

35 SR KK KK SR KK TP SR SR KK SR

36 SR SR KK KK KK TP SR SR SR KK

37 KK TP TP KK KK TP SR TP KK KK

38 KK SR SR KK KK KK SR SR SR KK

39 SR SR SR SR SR TP SR SR SR SR

(63)
(64)

21 3 S 3 i J

3 3 1 1 3 3 2 2

22 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1

23 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2

24 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1

25 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3

26 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3

27 3 3 2 3 1 1 3 3 2 3

28 3 3 2 2 2 1 3 3 2 3

29 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3

30 3 3 2 2 2 1 3 3 3 1

31 3 3 2 3 1 1 3 3 2 3

32 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3

33 2 1 1 2 1 1 3 3 3 l

34 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2

35 3 2 2 3 2 1 3 3 2 3

36 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2

37 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2

38 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2

39 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3

(65)

TABEL TT1

Jawaban Hasil Angket Perilaku Sosial

No Nomor Item

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 SR SR SR SR KK SR KK SR KK SR

2 SR KK SR SR SR SR KK KK KK SR

3 SR SR SR KK KK KK KK KK KK SR

4 KK SR SR SR SR KK SR KK KK SR

5 SR SR SR KK KK SR KK SR KK SR

6 SR KK SR TP KK KK KK SR TP SR

7 SR SR SR KK KK KK KK SR KK SR

8 SR SR SR SR SR SR TP SR SR SR

9 SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR

10 SR SR SR KK KK SR KK KK KK SR

11 SR SR SR SR KK SR TP SR KK SR

12 SR SR SR KK KK SR KK SR KK SR

13 SR KK TP TP KK KK TP TP KK SR

14 SR KK SR KK KK KK KK KK KK KK

15 SR KK SR SR SR KK KK SR KK SR

16 SR SR SR TP KK SR TP SR SR SR

17 TP KK SR KK TP SR TP TP KK SR

(66)

19 SR SR SR SR KK SR KK SR KK SR

20 TP KK SR KK KK SR KK TP KK KK

21 SR SR SR KK SR SR SR SR SR SR

22 KK KK SR KK KK KK TP SR KK SR

23 TP SR KK KK TP KK KK KK SR KK

24 SR SR SR KK KK KK SR SR KK SR

25 KK KK TP SR KK SR TP SR SR SR

26 SR SR SR KK KK KK KK SR SR SR

27 SR SR SR SR SR SR TP SR SR SR

28 KK KK SR KK KK KK KK SR KK SR

29 SR SR SR SR KK SR TP SR KK SR

30 SR KK SR TP KK KK TP SR KK SR

31 SR SR SR KK SR SR TP SR SR SR

32 SR SR SR KK SR SR TP SR SR SR

33 SR KK TP TP KK KK TP TP TP KK

34 SR KK SR KK KK SR TP SR KK SR

35 SR SR SR SR SR SR TP SR KK SR

36 KK KK TP KK KK KK KK KK SR SR

37 SR SR SR SR KK KK KK SR SR SR

38 SR SR SR KK KK SR TP SR KK SR

39 SR SR SR KK SR SR TP SR SR SR

(67)

No Nomor Item

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3

2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3

3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3

4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3

5 J 3 2 2 3 2 J 2 3

6 3 2 3 1 2 2 2 3 1 3

7 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3

8 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3

11 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3

12 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3

13 3 2 1 1 2 2 1 1 2 3

14 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2

15 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3

16 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3

17 1 2 3 2 1 3 1 1 2 3

18 2 3 1 9 J 3 1 2 1 3

19 *■> 3 3 o 2 "J5 2 3 2 3

Gambar

NOTABEL INAMAPROGDI
TABEL ITJawaban Hasil Angket Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an
TABEL TT1Jawaban Hasil Angket Perilaku Sosial
TABEL IVNilai Angket Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an
+7

Referensi

Dokumen terkait

Padahal di dalam perpustakaan ini ada sekitar dua ribu koleksi buku tentang Jawa Barat. Banyak diantaranya merupakan buku- buku tua berbahasa Belanda maupun Inggris. Majalah

[r]

Standar Tarif Kapitasi di Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara sebesar Rp.3.000,00 (tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.6.000,00 (enam ribu rupiah) dan

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunianya jugalah sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena karyawan memiliki peran.. penting dalam hal mengoptimalkan bahan baku untuk menjadi suatu

Menurut Richard Paul (Kowiyah, 2012:176) memberikan definisi bahwa: berpikir kritis adalah model berpikir mengenai hal, substansi atau masalah apa saja, dimana si

tangan secara berlahan agar tidak membangunkannya. 6) Buatlah tempat yang tenang untuk tidur pada umumnya, bayi.. dapat membiasakan diri untuk tidak terjaga dengan

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “ PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP NEGERI 2 KALIBAGOR KELAS VIII C