2.1.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKAlde Dasar
Kompensasi
TeganganDari gambar 2.1a, terlihat penambahan arus beban menyebabkan terjadinya
pengurangan
arus eksitasi dan drop
tegangan pada tegangan keluaran sebesarAVyaitu
tegangan bebannol
(V,)
turun menjadi
Vr.
Dengan asumsi, bahwa biladrop tegangan dapat dihilangkan, maka tegangan keluaran menjadi konstan, maka disini kita dapat menghilangkan pengaruh drop tegangan AV ini dengan nenambah tegangan kompensasi AVhyang besamya
+AVseperti
diperlihatkan pada gambar2.1b. dibawah ini
o
B'r-.
A'
O
A
B'ra)
v
(b)
Gambar 2.1. Tegangan keluaran generator induksi [V] sebagai fungsi arus eksitasi
ilml
Dengan adanya penambahan tegangan
AVh,
maka tegangan keluaran akannrenjadi terbebas dari pengaruh drop tegangan
AV,
diharapkan tegangan keluaran generatorinduksi
terbebas dari drop tegangandan
penurunan arus eksitasi yangbesar.
Kompensasidrop
tegangan keluaranterjadi
dikarenakanoleh arus
yang mengalirke
bebantelah
dikompensasioleh arus yang berasal
kapasitor, makategangan
keluaranjuga
menjadibebas dari drop
teganganakibat
penambahan beban. Untuk menghasilkan sumber tegangan AVhdan arus eksitasi konstan dapat digunakan kapasitor.Cara
yang dikemukakanpada
penelitianini
adalah mengkompensasi droptegangan sebesar
AV,akibat
penambahan beban dengan menggunakan kapasitoryang diserikan disisi beban.
2.2.
Analisis
Mesin Induksi
Penguatan sendiri
yang dilengkapi
dengan
kompensasi
Tegangan.
Untuk menentukan kinerja mesin induksi
saat
menghasilkan tegangan disisistator, maka dilakukan analisis konstruksi
rangkaianseperti
diperlihatkan padagambar 2.2. dibawah ini:
Kapasitor kompensasi
Kumparan
stator
Kapasitoreksitasi
BebanGambar
2.2.
Rangkaian rnesin induksi hubungan kompensasidisisi bebanUntuk
mempermudah penentuan perumusan mesin-mesin
listrik
yang digunakan dalam analisis penelitian ini, maka bentuk fisiknesin
listrik pada gambar2:2
diatasdapat
disederhanakanke
dalam
bentuk
rangkaianekivalen
perfasa seperti ditunjukan pada gambar 2.3 dibawah ini :jx2
BD
Gambar 2.3. Rangkaian ekivalen per fasa
nesin
induksi hubungan kompensasi disisi beban.' y'-\
1
I
\*-9'
Generator
induksi
RotorI
Keterangan :
c)_
-o-s= '
'
:Sllpo.
<rr. =
2n{
: kecepatan sudutstator
r,sJ, = 2Rf,f,
: frekuensistator
f,Rr
: tahananstator
RzXr
: reaktansi bocorstator
X2)q_
: reaktansi bocorbeban
X" Xo,:
reaktansi kapasitifseri
X*
Er
: tegangan induksi pada celahudara
lrVr
:teganganbeban
11: kecepatan sudut rotor : frekuensi rotor
: tahanan rotor
: reaktansi boepr rotor
: reaktansi kapasitif shunt
: reaktansi magnetisasi : arus stator
: arus beban
Dari rangkaian gambar 2.2
dapat
sederhanakan menjadi rangkaian ekivalenseperti
diperlihatkanpada gambar
2.3.
Dari
rangkaianekivalen tersebut,
dapatditurunkan persarnaan
reaktansi minimum
(XJ
yang
dibutuhkan
untuk membangkitkan tegangan generator pada kondisi beban nol dan reaktansi minimum(&.)
yang digunakan untuk rnengkompensasidrop
tegangan padasaat
dibebani. Adapun metode analisis yang dilakukan dengan mengunakan metode administrasi nodal seperti yang diajukan.Berdasarkan admitansi nodal maka loop ABCD dari rangkaian ekivalen pada
gambar 2.3, dapat diperoleh persamaan tegangan sebagai berikut .
1.,. (Z^o + Zu. + Z"o)
:
0 2.1-
jX"(R,
+j(X,
+x*)
2.4 7 LcA-Rr+j(Xr-x"-x*)
Jika
persamaan(2.2),
12.31,dan [2.4]
disubsitusikandiperoleh
persarn€ranuntuk
rnenentukan pararnetermengkompensasi
tegangan
akibat variasi
beban persarn€ran dibawah ini ;ke
persamaan[2.1]
makareaktansi minimum
dalamX0l'ri,t.u,n= Kr
-K,
-K
x"(E
+xrri)-
&R,
+xn')
dengan
l-o
.l
K,
=X"l
!(*,
-Rr)*X*)*Xr(X,
*1,)
|ls
I
.,[n,X- Ro
I
K,
=X,l-+
'"t
+X,(X,
+X-))l
ISSJ
*,
:
B&(x,
+x.)+
R,R,.(x,
+x-)
SSehingga
untuk
mengkompensasi
drop
tegangan
akibat
kenaikkan
bebandibutuhkan kapasitor minimum sebagai berikut :
x"(x,+xm)-*rt(n,+xm)
2.5
Ccs,r,u, = 2.6
o.
(K,
-
K,
-
Kr)
Untuk
rnenentukan
kebutuhan nilai
kapasitor minimum
dalam membangkitkan tegangan eksitasi dapat dilakukan dari analisis rangkaian beban nolsepertidibawah ini:
Gambar 2.4. Rangkaian ekivalen gerarator induksitanpa beban
Sedangkan untuk kondisi tanpa beban, slip berharga sangat kecil, sehingga
frekuensi
yang
dihasilkan
akan
sebanding dengan kecepatan putaran
rotor(r,
=r.)
Dengan menggunakan metode admitansinodal,
jumlah loop
reaktansitertutup pada rangkaian
ekivalen gamfur
2.4
sarn€l dengan nol, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :X"-rri' i-rrr = Xl + X.t .'' "' '"' 2.7
Jadi untuk membangkitkan tegangan mula saat beban nol dibutuhkan nilai kapasitor eksitasi minimum seperti dibawah ini ;
1
Cc
:---mmmum
ro(X, +
X-)
""' ""
""""'2'8
Dari persamaan (2.8) untuk menentukan nilai kapasitor yang akan digunakan
untuk
proses eksitasi sebagai pembangkit fluksi sisa dalam proses membangkitkantegangan generator induksi (E1), diperlukan
nilai
parameter reaktansi magnetisasi dari mesin induksi tersebut.Oleh sebab
itu
dalam
menentukannilai
reaktansi magnetisasi diperlukankurva
rnagnetisasidari
rnesin induksi yang
digunakansebagai
peralatan untuk menghasilkan tegangan.Dari
rangkaian ekivalen gambar
2.4
dapat
ditentukan formulasi
untuk nenentukan tegangan yang dibangkitkan saat beban nol seperti dibawah ini.E,
=X,r'It,
""
""'2'9
Dari gambar
2.4
dapat ditentukan formulasiarus
bebannol (lon)
sebagaiberikut.
V.
I,*
=b
...2.1OZn,
Kemudian impedansi beban nol (Zon) adalah:
Z*
= R, +j(X,
+X-
).
... ...2.11Dari
persamaan(2.11) dapat
ditentukan parameter reaktansi magnetisasi (Xn,) sebagai berikut.ff- --.
-X*
= J(Zo,t-R,'J-
x,.
...,.2.12
Dengan nensubsitusikan persarnaan
(2.10)
dan (2.12)ke
persamaan (2.9)diperoleh rumus tegangan yang dibangkitkan generator induksi seperti dibawah ini :
',
:(JE;:RJ-',).*
2.13Untuk
menentukan
nilai
reaktansi magnetisasi,
tidak
cukup
dilakukanpengukuran
beban nol saja, tapi
rnasih dibutuhkan pengukuran hubung singkat dalam menentukan reaktansi stator (Xr).Pada pengukuran hubung singkat terukur besaran tegangan hubung singkat,
arus
hubung singkat,
dan
daya
hubung singkat, diharapkan
dari
pengukuran berguna untuk menentukan nilai tahanan dan reaktansi bocor ekivalen, setelah nilaitahanan ekivalen diperoleh dapat ditentukan nilai tahanan rotor dan reaktansi bocor stator dan reaktansi rotor.
Rangkaian pengganti dalam keadaan hubung singkat ditunjukkan
padagambar 2.5 seperti dibawah ini:
Gambar
2. 5.
Rangkaian ekivalen generator induksi dalam keadaan hubung singkat.Dari gambar 2.5 diperoleh perumusan sebagai berikut :
P.
R,.
''-
:
+
..2.14 I,,.'
V.z,
: 'o'
...2.1s"'
Io.i- I n
..2.16 A,- = rbl rj 2,.. - I(L-dari
persarnaan(2.16)
diperolehnilai
reaktansistator
dan
reaktansi rotor sebagai berikut:v
X,
=X-:
A*
...2.172
Tahanan rotor dapat ditentukan perumusan seperti dibawah ini: p
R,
-
='h. -R,..
..2.18In."
Penentuan nilai reaktansi kapasitor minimum yang digunakan untuk proses berpenguatan pada generator induksi harus lebih besar
dari
nilai reaktansi rnesinyang digunakan sebagi generator. Untuk menentukan reaktansi generator induksi
Kurva magnetisasi dapat diperoleh
dari
percobaan/pengukuran karakteristik magnetisasi, seperti gambar 2.6 dibawah ini:Gambar 2.6. Rangkaian percobaan rnenentukan kurva rnagnetisasi.
Untuk
memperolehkurva
magnetisasi;
Putar motor
dc
pada
kecepatansinkron mesin
induksi, selama pelaksanaan pengukuran putarandijaga
konstan, selanjutnyategangan
ac
diatur secara bertahap.
fujuan
percobaan
ini
untuknemperoleh harga nilai arus
rmgnetisasi
(A) dan tegangan (V) seperti ditinjukkan pada gambar6
diatas. Penentuan reaktansi magnetisasi dilakukan dengan mencarinilai arus magnetisasi pada tegangan nominal rnesin (220 Volt per fasa). Dari data pereobaan
ini
atau
dari
kurva
magnetisasididapat
nilai arus
magnetisasi yang didinginkan.Dari
rangkaianekivalen gambar 2.3, dapat
ditentukan perumusanarus
dantegangan beban beserta daya keluaran generator;
Arus
stator (Ir)
= Er 2.19Regulasitegangan
(V*):
"tt
2.23dengan V611 : tegangan tanpa
beban
dan VpL : tegangan beban penuh.Sehingga
dengan
menganalisa persamaan(2.1) sampai dengan
persamaan(2.23) beserta konfigurasi rangkaian yang diajukan, nantinya dapat digunakan untuk mendisain mesin induksi tiga fasa yang dapat mengkompensasi drop tegangan yang
Kurva magnetisasi dapat diperoleh
dari
percobaanlpengukuran karakteristik magnetisasi, seperti gambar 2.6 dibawah ini:Gambar 2.6. Rangkaian percobaan menentukan kurva rnagnetisasi.
Untuk
memperolehkurva
magnetisasi;
Putar motor
dc
pada
kecepatansinkron
mesin
induksi, selama pelaksanaan pengukuran putarandijaga
konstan, selanjutnyategangan
ac
diatur secara bertahap. Tujuan percobaan
ini
untuk rnemperoleh harga nilai arusrnagnetisasi
(A) dan tegangan (V) seperti ditinjukkan pada gambar 6 diatas. Penentuan reaktansi magnetisasi dilakukan dengan mencarinilai arus rnagnetisasi pada tegangan nominal mesin (220 Volt per fasa). Dari data
percobaan
ini
atau
dari
kurva
magnetisasididapat nilai arus
magnetisasi yangdidinginkan.
Dari
rangkaianekivalen gambar 2.3, dapat
ditentukan perumusanarus
dantegangan beban beserta daya keluaran generator;
Er
Arus
stator
(I, ) = 2.19Arus beban(IL) = .2.20
RL-
j(X",-X.)
R, +iX,
'
*
{*,
-
j(}..
-x,
X-
jx.)l
R,
-j(X*+X.-X,)
Er-Ir(Rr
+jx,)
Regulasitegangan
(V*):
\]tl.
2.23dengan V51;- : tegangan tanpa
beban
dan V61 : tegangan beban penuh.Sehingga
dengan
menganalisa persamaan(2.1) sampai dengan
persamaan(2.23) beserta konfigurasi rangkaian yang diajukan, nantinya dapat digunakan untuk mendisain mesin induksi tiga fasa yang dapat mengkompensasi drop tegangan yang