• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Uji Heteroskedastisitas... 65

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5.1 Uji Heteroskedastisitas... 65"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

5.1 Uji Heteroskedastisitas ... 65

BAB I PENDAHULUAN

(2)

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalahbadan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.Fungsi perbankan yang dimaksud adalah dana yang dihimpun dari masyarakat oleh bank tentu tidak hanya dibiarkan mengendap. Jika hanya dibiarkan tanpa dikelola, tentu tidak ada yang namanya bunga kepada nasabah. Tujuan untuk membantu pelaksanaan pembangunan nasional dan pemerataan

pembangunan juga tidak dapat terwujud. Aktivitas perbankan menghimpun dana

dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Selain itu bank juga berfungsi menjadi penyalur kembali dana kepada masyarakat yang membutuhkan layanan keuangan dari lembaga tersebut. Penyaluran dana oleh bank dilakukan dengan penyediaan berbagai fasilitas kredit. Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut, masyarakat diharapkan dapat menyejahterakan kehidupannya dan menghasilkan usaha untuk mendukung

pembangunan nasional. Aktivitas perbankan yang menyalurkan kembali atau

dijual kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit (lending).

Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian maka diperlukan sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut. Dengan demikian dana yang diperlukan untuk suatu kegiatan usaha dapatlah disebut juga sebagai faktor produksi yang sejajar dengan faktor-faktor produksi yang lainnya seperti tenaga kerja, peralatan mesin-mesin,

(3)

bahan baku, kemampuan teknologi, manajemen dan lain-lain. Adapun sumber utama dari dana tersebut adalah bank.

Peranan lembaga keuangan di Indonesia sangat penting dan strategis khususnya perbankan sebagai salah satu agen pertumbuhan ekonomi (agent of development) dimana fungsinya tidak dapat dipisah dari pembangunan. Indonesia sebagai Negara berkembang, pada umumnya sumber pembiayaan dunia usaha masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah menetapkan beberapa prioritas, antara lain adalah dengan memberikan akses yang luas terhadap kredit. Hal ini juga sekaligus sebagai jawaban terhadap kelesuan dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Langkah itu ditempuh mengingat bahwa permasalahan utama yang dihadapi di dalam sektor perekonomian adalah masih kurangnya upaya pemberdayaan dan pengembangan usaha perekonomian masyarakat terutama yang berskala menengah dan kecil. Diharapkan bahwa perluasan akses kredit akan sangat membantu bagi usaha-usaha tersebut dalam kerangka perekonomian Indonesia.

Penyaluran dana sebagai salah satu indikator peranan perbankan agar dapat membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha pada khususnya dan kegiatan ekonomi pada umumnya dengan memberikan bantuan berupa kredit atau pinjaman modal bagi para pelaku usaha baik usaha dengan skala besar, menengah maupun kecil. Namun demikian dalam hal pemberian kredit, lembaga perbankan

(4)

tetap berpedoman pada ketetapan dan peraturan yang berlaku yang dilakukan untuk menghindari kredit macet, penunggakan pembayaran, kesalahan administrasi dan lain-lain yang pada akhirnya akan mengganggu kinerja bank-bank khususnya dan perekonomian negara pada umumnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut Bank Indonesia telah membuat satu aturan tentang kredit.

Kegagalan atau kesalahan penyaluran dana menyebabkan

banyaknyajumlahkredityangmacet. Jikahalini

dialamiolehbankmakatingkatprofitabilitasbanktersebutakan

mengalamipenurunandanini akanberdampakpadacitraperbankanitusendiridi kalanganmasyarakat.Perlu diketahui bahwa masalah kredit macet, penunggakan pembayaran kredit maupun bunganya di bank-bank umum terjadi karena beberapa faktor misalnya kurang dipahami dan dilaksanakannya aturan-aturan perkreditan dari Bank Indonesia, timbulnya inflasi yang menyebabkan tingginya suku bunga kredit akhirnya memicu kenaikan harga-harga. Akibatnya perusahaan yang menerima kredit melakukan penunggakan pembayaran kredit kepada pihak Bank.

Besarnyajumlahkredityangdisalurkanakanmenentukanlaba yang diperoleh.Namun,tidakberartijumlahkredityangdisalurkanakanmemberikan laba yangbesarpula,karenadalampenyalurankreditkemungkinantimbulrisiko kreditbermasalahdanhaliniakanberdampakpadatingkatNon PerformingLoan (NPL)perbankan.Untukitulahperluadanyakebijakanpemberiankredityangtepatdan efektifyangditerapkanperbankanagartingkatkreditbermasalahdapatberkurang.

(5)

dilihat dari persentase Loan to Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit Ratio (LDR)merupakanrasiountukmengukurkomposisijumlahkredit yang diberikan dibandingkandenganjumlahdanamasyarakatdanmodalsendiriyang digunakan (Kasmir,2008:290).RasioLDRini digunakanuntukmengetahuisampaisejauh mana danamasyarakatyangdihimpunolehbank disalurkankembalikepada masyarakatdalam bentukpinjamanatau kredit.Kebijakanpemberiankredityang mengandungprinsipkehati-hatianhendaknyaditerapkanoleh bankdalam menentukancalondebituryangbenar-benardapatmenjagadana kredityang disalurkandenganmemilihcalondebituryangmemilikireputasiyang baik diharapkannilaiNon Performing Loan (NPL)akanturundimasayangakandatang.

Tabel 1.1

PerkembanganN o n P e r f o r m i n g L o a n ( NPL)PT. Bank BNI (Persero) Tbk Tahun2009-2013

Rasio

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

NPL (100%) 0,8% 1,1% 0,5% 0,8% 0,55%

Sumber:Annual Report PT. Bank BNI Tahun 2013

Perkembangan NPL PT. Bank BNI dari tahun ke tahun mengalami pasang surut, tahun 2009-2010 mengalami kenaikan menjadi 0,8%, tahun 2010-2011 mengalami penurunan menjadi 0,5%, tahun 2011-2012 mengalami kenaikan menjadi 0,8% dan tahun 2012-2013 mengalami penurunan menjadi 0,55%. Kondisi seperti ini tentunya menggambarkan adanya kelemahan dalam pengelolaan kredit pada bank tersebut, apakah tujuan penggunaan kredit yang tidak tepat, pengawasan yang lemah, atau analisis kredit kurang selektif, disamping faktor-faktor eksternal lain tentunya.

(6)

Dalam memberikan kredit, bank dituntut agar mendapat keuntungan yang pantas, sehingga cukup untuk menutupi seluruh biaya dana, baik dana yang ditempatkan pada sektor yang meghasilkan maupun dana yang tidak menghasilkan, biaya overhead dan biaya operasional lainnya, serta target margin keuntungan yang hendak dicapai. Dengan demikian pinjaman/kredit merupakan tulang punggung/mesin pencetak keuntungan bagi Bank. Oleh karena keuntungan yang diperoleh dari penempatan dalam bentuk kredit adalah besar, maka risiko yang dihadapi juga besar, sehingga penempatan dalam pos ini paling banyak menimbulkan masalah dan banyak menyita tenaga, waktu dan biaya. Agar risiko tersebut dapat diminimalkan, maka bank melakukan serangkaian analisa untuk meyakinkan apakah calon nasabah itu layak diberikan kredit.

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debiturmerupakan beberapa hal yang akan mempengaruhi keputusan pemberian kredit.Dari beberapa hal tersebut tersebut akan dilihat mana yang paling berpengaruh besar karena hal tersebut saling berkaitan.Karakter debitur menjadi hal yang penting karena hal ini menyangkut aspek kepribadian, sifat atau watak serta kejujuran dari calon debitur. Pihak bank harus mengetahui tentang karakter debitur calon debitur, karenanya perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam memutuskan pemberian kredit. Karakter debitur yaitu sejauh mana kondisi debitur dalam menjalankan usahanya dan bagaimana hubungannya dengan bank. Semakin tinggi tingkat pendidikan calon debitur, maka akan semakin luas wawasan dan pengetahuan dalam berbisnis untuk

(7)

berpikir dan semakin besar kemampuan yang dimiliki untuk mengaktualisasikan potensi dirinya termasuk dalam kemampuan berbisnis dan mengelola usaha . Sumber Daya Manusia (SDM) Debitur diartikan sebagai kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan dan kecakapan yang diisyaratkan, dengan SDM yang baik diharapkan debitur dapat mengembalikan pinjaman tepat waktu.Pengalaman debitur diartikan sejauh mana pengalaman debitur dalam mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik debitur dalam mengelola usaha.

Melihat fenomena yang terjadi peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Pada penelitian saat ini, peneliti bertujuan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhikeputusan pemberian kredit melalui pengujian pengaruh variabel independen (variabel bebas) yang terdiri dari variabel Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debitur terhadapvariabel dependen (variabel terikat) yaituKeputusan Pemberian Kreditpada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) baik secara parsial maupun simultan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitiannya adalah Apakah karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap

(8)

keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah Menganalisis pengaruh karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitursecara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Bagian Kredit PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran agar keputusan pemberian kredit yang diambil makin tepat melalui fakor-faktor yang berpengaruh baik secara simultan maupun parsial.

2. Sebagai bahan masukan kepada debitur dan calon debitur faktor-faktor mana yang berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

3. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan memperkaya hasil penelitian dan sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal yang sama.

(9)

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sally Maya Vida (2011) dengan judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemeberian kredit Mikro Pada Bank BTPN Mitra Usaha Rakyat Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

1. Penelitian sebelumnya variabel dependennya adalahPersetujuan pemberian kredit yang akan diambil. Sedangkan penelitian sekarang variabel dependennya adalah keputusan pemberian kredit.

2. Penelitian sebelumnya variabel independennya adalah Kapasitas Usaha, Karakter Debitur, Sektor Ekonomi Yang Dibiayai. Sedangkan penelitian sekarang variabel independennya adalah karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur

3. Penelitian sebelumnya objek penelitiannya adalah PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Sedangkan penelitian sekarang objek penelitiannya adalahPT. Bank BNI (Persero) Tbk Area Sumatera Utara ( Sumbagut).

Tabel 1.2

Originalitas Penelitian

Keterangan Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang Variabel Dependen Persetujuan pemberian

kredit yang akan diambil

Keputusan pemberian kredit.

Variabel Independen Kapasitas Usaha, Karakter Debitur, Sektor Ekonomi Yang Dibiayai

Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman

(10)

Debitur

Objek Penelitian PT. Bank BTPN Usaha Rakyat Area Sumatera Bagian Utara ( Sumbagut)

PT. Bank BNI (Persero) Tbk Area Sumatera Utara ( Sumbagut)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

(shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen

merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.

Referensi

Dokumen terkait

Wajib bagi wanita/ istri untuk taat kepada suaminya dalam perkara yang ia perintahkan dalam batasan kemampuannya, karena hal ini termasuk keutamaan yang Allah berikan kepada kaum

Pada skala berikut ini, saudara/i diminta untuk membaca setiap pernyataan, kemudian dimohon untuk menyatakan apakah pernyataan tersebut sangat sesuai, sesuai,

eBay’s selling information tools, the My eBay page (for part-time sellers) and eBay’s Selling Manager (for sellers moving up to 100 items a month), give you a plethora of information

Sesuai dengan range material pada diagram di atas, material yang cocok digunakan sebagai tangki CNG adalah engineering alloys (baja dan atau aluminium paduan)

Ketahanan sosial budaya diartian sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi Ketahanan sosial budaya diartian sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan

G6PD Canton, G6PD Kaiping dan G6PD Vanua Lava pada penelitian ini berperan dalam kasus defisiensi G6PD dengan riwayat kehamilan buruk yang tidak diketahui penyebabnya, maka harus

Hasil peneltian menunjukkan bahwa : (1) Program wajib madrasah diniyah yang diterapkan oleh pemerintah Kabupaten Pasuruan di SMP Negeri 1 Wonorejo memiliki peran penting dalam

Karena setting sosial muculnya pemikiran pendidikan ketiga tokoh ini sama, maka usaha-usaha mereka dalam bidang pendidikan diarahkan pada tujuan yang sama yaitu untuk