• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

5

Obat tradisional Indonesia yang dikenal sebagai Jamu, telah digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit sejak berabad-abad yang lalu jauh sebelum era Majapahit. Ke depan pengembangan dan pemanfaatan obat bahan alam/obat herbal Indonesia ini perlu mendapatkan substansi ilmiah yang lebih kuat, terutama melalui penelitian dan standarisasi sehingga obat herbal Indonesia dapat diintegrasikan dalam sistem pelayanan kesehatan nasional (WHO 2002).

Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh–tumbuhan, hewan dan mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan – bahan tersebut yang belum dibekukan dan dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Bentuk sediaan berwujud sebagai serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan dan sebagainya. Istilah penggunaannya masih memakai pengertian tradisional seperti galian singset, sekalor, pegal linu, tolak angin dan sebagainya. Sedangkan fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Istilah cara penggunaannya menggunakan pengertian farmakologik seperti diuretik, analgesik, antipiretik dan sebagainya (Sumarny 2002).

Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, obat tradisional dilarang menggunakan bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat, narkotika atau psikotropika dan hewan atau tumbuhan yang dilindungi (BPOM RI 2006).

Sampai saat ini masyarakat tradisional di negara-negara berkembang termasuk Indonesia biasanya mengatasi sendiri gejala-gejala sakit yang

(2)

dideritanya dengan pengobatan tradisional. Pada masyarakat jawa upaya menjaga kesehatan, mencegah penyakit maupun pengobatan suatu penyakit yang diderita, biasa dilakukan dengan meminum ramuan tradisional atau yang lebih dikenal dengan jamu. (Atik dan Afiani 2003).

Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang belum dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Bentuk sediaan berwujud sebagai serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan dan sebagainya. Istilah penggunaanya masih memakai pengertian tradisional seperti galian singset, sekalor, pegel linu, tolak angin. Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Istilah cara penggunaannya menggunakan pengertian farmakologik seperti diuretik, analgesik, antipiretik dan sebagainya. Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan. Adapun tahapan tersebut dimulai dari pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan penyimpanan (Gunawan 2004).

B. Bahan Baku

1. Daun Sirsak (Annona muricata L) Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Sub kelas : Dialypetale Ordo : Polycarpicae Family : Annonaceae Genus : Annona

Spesies : Annona muricata

Daun sirsak mengandung tanin, alkaloid, dan sejumlah kandungan kimia lainnya seperti acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin,

(3)

annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, gentisic acid caclourine, linoleic acid, gigantetronin dan muricapentocin. Kandungan senyawa kimia tersebut merupakan senyawa yang dapat memberikan manfaat untuk tubuh, baik sebagai obat ataupun meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daun sirsak mengandung berbagai zat aktif yang berkhasiat untuk pengobatan atau penyembuhan beragam penyakit. Daun sirsak memiliki lebar 3-7 cm dan panjang antara 6-18 cm. Daun yang tua berwarna hijau tua dan yang muda berwarna hijau kekuningan. (Radi, 1997).

Salah satu khasiat daun sirsak yang pertama adalah mencegah dan mengobati kanker. Berdasarkan penelitian, daun sirsak mengandung zat proaktif yang mampu membunuh sel kanker. Zat proaktif didalam daun sirsak juga mampu membedakan sel mana yang harus dibunuh dan sel mana yang harus tetap hidup, oleh karena itu, daun sirsak ini dipecaya memiliki keampuhan hingga 100 kali lipat dibandingkan pengobatan kanker melalui kemoterapi.

Cara lain mendapatkan manfaat tersebut adalah dengan meminum air rebusan daun sirsak secara rutin setiap pagi dan sore selama beberapa minggu. Jika anda sudah mencobanya selama 3 minggu, maka anda akan mulai merasakan efek bahwa tubuh anda sudah menjadi lebih ringan dari sebelumnya. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai tindakan yang anda ambil.

Kondisi tubuh masing-masing orang berbeda-beda, sehingga satu gelas dari merebus 7 lembar daun sirsak bagi seseorang sesuai, tetapi bagi orang lain tidak sesuai karena dia membutuhkan 10 lembar untuk direbus jadi satu gelas. Sehingga yang lebih penting diketahui adalah seberapa sesuai dan aman dosis yang harus dikonsumsi dengan kondisi tubuh kita, bukan kondisi tubuh orang lain, meski tidak menutup kemungkinan bahwa 7 lembar daun sirsak direbus dengan 3 gelas air menjadi satu gelas lebih banyak cocok untuk sebagian besar orang.

Berapa lama waktu untuk mengkonsumsi air rebusan daun sirsak, inipun juga beragam, ada yang 2 minggu sudah menunjukkan hasil yang positif,

(4)

namun ada juga yang 3 bulan mengkonsumsi belum menunjukkan efek pengobatan dengan daun sirsak ataupun tanda-tanda penyembuhan ataupun peningkatan kesehatan seseorang, dan karena merasa terlalu lama kemudian berhenti mengkonsumsi. Hal ini bisa terkait dengan dosis yang mungkin kurang, pas atau bahkan berlebih (Purwatiwidiastuti 2013).

Kandungan gizi sirsak dalam 100 g

Kandungan Gizi Jumlah

Energi 65,00 kal Protein 1,00 g Lemak 0,30 g Karbohidrat 16,30 g Kalsium 14,00 mg Fosfor 27,00 mg Serat 2,00 g Besi 0,00 mg Vitamin A 1,00 RE Vitamin B1 0,27 mg Vitamin B2 0,04 mg Vitamin C 20,00 mg Niacin 0,70 g

Sumber: Departemen Kesehatan (Wirakusumah 1995).

Menurut Wirakusumah (1995), manfaat sirsak untuk terapi antara lain untuk pengobatan batu empedu, anti sembelit dan meningkatkan nafsu makan, sumber vitamin C yang sangat baik sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penuaan. Selain itu kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan terutama untuk pengobatan sembelit.

Menurut Safari (1995), gula aren merupakan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan pembuatnya. Jenis dan macam gula aren tersebut memiliki perbedaan jika ditinjau dari manfaat penggunaannya sama, sebab

(5)

bahan bakunya sama yaitu nira aren. Oleh karena itu, perbedaan jenis dan macam gula aren tergantung bentuknya saja.

C. Proses Pengolahan

Metode yang efektif digunakan dalam pembuatan serbuk yaitu dengan menggunakan metode kristalisasi. Metode kristalisasi adalah proses terbentuknya kristal padat yang berawal dari suatu larutan yang homogen. Kristal-kristal dapat terbentuk apabila uap dan partikel yang sedang mengalami sublimasi menjadi dingin. Metode ini memanfaatkan sifat gula pasir atau sukrosa. Sifat gula pasir yaitu apabila gula pasir dicairkan maka dapat kembali membentuk kristal. Secara umum, mekanisme kristalisasi terjadi saat sukrosa yang dipanaskan akan mencair dan bercampur dengan bahan lainnya. Saat air menguap maka sukrosa tersebut akan berbentuk kembali menjadi butiran-butiran padat (Fitriyono, 2014).

Tahapan yang dilakukan dalam proses kristalisasi antara lain pencucian dan penghalusan bahan, kemudian proses pemasakan atau kristalisasi yaitu ekstrak bahan ditambah gula, biasanya gula kristal berwarna putih, kemudian dipanaskan menggunakan api kecil (suhu dibawah 100oC) dan dilakukan pengadukan terus menerus sampai terbentuk kristal. Proses selanjutnya adalah pengayakan serbuk atau kristal yang telah jadi hingga diperoleh bubuk yang lembut. Keuntungan metode ini adalah dari segi biaya cukup murah, proses cepat dan serbuk yang dihasilkan banyak (Wahyuni 2005).

Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan tepung dengan ukuran yang seragam.Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran. pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan.

(6)

Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang (Ign Suharto, 2002).

D. Pengemasan Produk

Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merk, kemasan dan label. Pengembangan desain produk perlu memperhatikan beberapa aspek, mulai dari perencanaan waktu hingga perancangan produknya. Alasannya jelas untuk menghasilkan produk yang terbaik. Desain produk akan terus berubah seiring perkembangan pasar. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam perbaikan desain kemasan diantaranya adalah aspek identitas, aspek estetika, aspek promosi, aspek komunikasi dan aspek ekonomi yang semua itu bertujuan untuk meningkatkan produk seelingyang lebih baik dari sebelumnya (Supriyadi, 2007).

Kemasan adalah salah satu aspek penting dalam pemasaran produk. Kemasan juga dapat menjadi media promosi bagi produk. Promosi melalui kemasan merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan dan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan tujuan suatu perusahaan yaitu agar konsumen bersedia menjadi pelanggan produk tersebut (Kotler, 2002)

Fungsi pengemasan secara umum adalah sebagai wadah bagi produk yang bersangkutan, melindungi produk, mengamankan produk, menjaga keawetan produk, memuat informasi mengenai produk, memudahkan distribusim, memudahkan konsumen dalam membeli, membawa dan menikmatinya. Selain itu kemasan juga dapat meningkatkan laba perusahaan dan promosi bagi produk didalamnya. Berdasarkan jenisnya kemasan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu kemasan inti, kemasan jual dan kemasan transport (Lilies, 2004).

Masalah kemasan menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama dalam hubungannya dengan produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang dengan pesat menjadi bidang ilmu dan

(7)

teknologi yang makin canggih. Berbagai macam kemasan yang ada di pasaran saat ini, seperti kertas, plastik, gelas, logam dan bahan laminate lainnya, membawa dampak yang menguntungkan dan juga merugikan bagi konsumen. Sisi positifnya salah satunya adalah untuk memperpanjang masa simpan produk dan sisi negatifnya salah satunya adalah bahan kemasan yang ada, bila salah penanganan akan menyebabkan bahan pembuat kemasan dapat bermigrasi ke produk makanan yang dapat membawa pengaruh tidak baik bagi kesehatan masyarakat (Afriani, 2010).

E. Pemasaran Produk

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen (Stanton, 2001).

Perusahaan harus bertanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba. Strategi pemasaran ini adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen (Kotler, 2008).

Segmentasi pasar berorientasi pada pelanggan karena hal ini bertujuan untuk mengelaskan pasar yang sesuai dengan kemampuan atau daya beli konsumen. Pasar tercatat sebagai orang dengan keinginan, adanya uang untuk dibelanjakan, dan kemauan untuk dibelanjakan. Orang dengan keinginan berarti mensegmen pasar menurut dasar demografik diantaranya yaitu lokasi,

(8)

usia, jenis kelamin, pendapatan, kelas sosial, gaya hidup, karakteristik pribadi, pengetahuan konsumen, sikap dan respon terhadap produk (Andrean, 2009).

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu: Ha1: Penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola jajan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak

Kurang lebih, demikian proses mengurus surat nikah secara umum. Di beberapa tempat mungkin ada beberapa aturan yang berbeda sedikit. Setelah proses mengurus

The robust hydro-thermal power system controller design with the ECS is proposed in order to improve system stability under wind power disturbance with 5% variation of

Secara operasional peneliti ini mene liti “Pengaruh Terapi Musik Islami untuk Menurunkan Kecenderungan Burnout pada Pekerja Praktik Dokter di Sobontoro-

Berdasarkan fungsi atau perannya, hubungan konjungtif dapat dibagi menjadi dua, yaitu eksternal dan internal (Santosa, 2011: 15). Dalam menerjemahkan hubungan

(c) dalam menjalankan rencana, subjek yang satu tidak menggunakan metode pembuktian yang telah direncanakan pada langkah merencanakan pemecahan masalah sedangkan

Tujuan penelitian : (1) Untuk memperoleh lokasi-lokasi yang layak dan sesuai untuk dibudidayakan tanaman jarak pagar menggunakan system informasi geografis,(2) Untuk