• Tidak ada hasil yang ditemukan

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN SEBAGAI DASAR

PENENTUAN HARGA JUAL TAS RANSEL PADA

CV. BEBY COLLECTION

Yulli Astuti (21207215)

Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2011

ABSTRAK

Setiap perusahaan mempunyai motif ekonomi yang sama yaitu, berusaha mengeluarkan pengorbanan yang serendah-rendahnya dengan maksud untuk memperoleh laba yang optimal. Karena itu perusahaan perlu mengetahui harga pokok produksi secara tepat, dengan demikian biaya-biaya yang tidak pada tempatnya dapat terkontrol dan dihindari untuk kelangsungan kinerja perusahaan. Tujuan dari penulisan ini adalah pengklasifikasian biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatkan produksi untuk menentukan harga pokok pesanan sebagai dasar penentuan harga jual produk yang akan dibebankan kepada konsumen atas pemesanan tas ransel pada CV. Beby Collection.

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari CV. Beby Collection, data pesanan pada bulan Juni 2011. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah analisis kuantitatif. Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukan bahwa untuk penentuan harga pokok pesanan sebagai dasar penentuan harga jual produk, perhitungan yang digunakan perusahaan untuk menentukan harga jual tidak akurat bila dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produk dengan pendekatan full costing.

PENDAHULUAN

Persaingan di antara sesama pebisnis atau pengusaha sangat ketat dan variatif baik persaingan di sekala lokal, regional, nasional maupun internasional. Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk mencapai laba yang maksimal, salah satunya adalah memperhatikan faktor biaya yaitu diantaranya harga pokok penjualan dapat di tekan seminimal mungkin. Harga pokok merupakan faktor yang penting dalam penentuan harga jual yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan laba.

Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variabel costing. Pada metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik

(2)

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja.

Dengan menentukan harga pokok produksi pesanan, maka perusahaan dapat mengetahui biaya produksi yang akan dikeluarkan dan dapat menentukan harga jual dari suatu pesanan sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi pesanan tersebut. Sedangkan laba yang di peroleh perusahaan dapat lebih maksimal karena harga jual yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh besarnya biaya produksi untuk memproduksi pesanan tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Penetapan harga pokok produksi adalah untuk menentukan dengan teliti harga pokok per satuan produk yang dijual. Sehingga apabila produk tersebut telah diserahkan, maka perusahaan akan mengetahui berapa besarnya laba atau rugi yang diterima perusahaan setelah dikurangi dengan biaya-biaya lainnya.

Penetapan harga jual bertujuan untuk menilai persediaan, baik untuk produk yang sudah selesai pengerjaannya maupun yang pada akhir periode masih dalam proses. Tujuan lainya adalah:

1. Untuk perencanaan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah biaya. 2. Sebagai dasar pertimbangan harga jual

3. Untuk menghitung besarnya laba yang akan diperoleh 4. Untuk mengukur efisiensi perusahaan

Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi

Unsur harga pokok produksi terdiri dari biaya produksi dan biaya non produksi. Adapun penggolongannya sebagai berikut:

Biaya Produksi, menurut Mulyadi (2007:14) pengertian biaya produksi adalah “biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual”.

Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2009:12) pengertian biaya produksi adalah “biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik”.

(3)

Terdapat dua sistem harga pokok produksi dalam suatu perusahaan produksi, yaitu metode harga pokok proses (proces costing method) dan metode harga pokok pesanan (job order costing method). Mulyadi (2007:17). Kedua metode tersebut memiliki sistem dan prosedur akumulasi yang berbeda. Untuk barang yang diproduksi secara berkesinambungan maka perusahaan menggunakan sistem penentuan harga pokok proses, sedangkan untuk barang yang pengolahannnya dilakukan sekali-sekali maka perusahaan menggunakan metode sistem penentuan harga pokok pesanan.

Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi 1. Sebagai dasar penetuan harga jual

2. Untuk menilai efisiensi dari proses produksi 3. Membantu dalam menilai persediaan

4. Sebagai dasar menilai persediaan

Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan

Menurut Mulyadi (2007:39) dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk:

1. Menentukan Harga Jual yang Akan Dibebankan Kepada Pemesan

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian biaya produksi psanan yang satu akan berbeda dengan biaya produksi pesanan yang lain, tergantung pada spesifikasi yang dikehendaki oleh pemesan. Oleh karena itu harga jual yang dibebankan kepada pemesan sangat ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu.

2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanaan

Adakalanya harga jual yang produk yang dipesan oleh pemesan telah terbentuk di pasar, sehingga keputusan yang perlu dilakukan oleh manajemen adalah menerima atau menolak pesanan. Untuk memungkinkan pengambilan keputusan tersebut, manajemen memerlukan total harga pokok pesanan yang akan diterima tersebut. Tanpa memiliki informasi total harga pokok pesanan, manajemen tidak memiliki jaminan apakah harga yang diminta oleh pemesan dapat mendatangkan laba bagi perusahaan.

(4)

Jika pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen memanfaatkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam memenuhi pesanan tertentu. Oleh karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi pesanan tertentu menghasilkan total biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya.

4. Menghitung Laba atau Rugi Bruto Tiap Pesanan

Untuk mengetahui apakah pesanan tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu. Informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan diperlukan untuk mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghailkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok pesanan digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk tiap pesanan guna menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan.

5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Proses Yang Disajikan Dalam Neraca

Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang telah selessai diproduksi, namun pada tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan. Disamping itu, berdasarkan catatan tersebut, manajemen dapat pula menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan. Biaya yang melekat pada pesanan yang telah selesai diproduksi namun pada tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk jadi. Biaya yang melekat pada pesanan yang belum selesai pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.

HASIL DAN PEMBAHASAN

CV. Beby Collection merupakan jenis usaha kecil yang bergerak di bidang konveksi pembuatan tas. Alat produksi yang digunakan masih tergolong sederhana walaupun tingkat pesanan relatif besar, adapun mesin-mesin yang digunakan adalah mesin potong, mesin obras dan mesin jahit. Untuk mempertahankan usahanya CV. Beby Collection memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumenya seperti, menjaga kualitas produk, tepat waktu dalam pengerjaan pesanan dan memberikan harga yang murah. Dalam menentukan harga jual perusahaan tidak

(5)

menggunakan metode tertentu, perusahaan masih menggunakan cara hitung yang bersifat tradisional.

Setelah melakukan perhitungan terhadap harga pokok produksi pesanan menurut CV. Beby Collection dan menurut metode full costing, maka terlihat perbedaan baik harga pokok produksi maupun dari harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.

Keterangan CV. Beby Collection (Rp)

Full Costing (Rp)

Biaya bahan baku 65.150.500 18.150.000

Biaya tenaga kerja langsung 20.625.000 20.625.000

Biaya overhead pabrik _ 54.563.591

Total biaya produksi pesanan 85.775.500 93.338.591

Biaya non produksi _ 1.371.144

Total harga pokok produksi pesanan 85.775.500 94.709.735

Laba yang diingnkan 25% 21.443.875 23.677.433

Harga jual yang dibebankan pada pemesan 107.219.375 118.387.168

Volume produksi 1650 Unit 1650 Unit

Harga jual per-unit 65.000 71.750

selisih harga jual per-unit tas ransel sebesar Rp. 6.750, kenaikan harga jual yang akan terjadi bila perusahaan menggunakan metode ini adalah sebesar 10,38%.

Perusahaan akan mendapatkan laba maksimal bila perusahaan menerapkan metode full costing ke dalam perhitungan harga pokok produksi karena setiap biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi diperhitungkan. Namun bila dilihat dari sisi konsumen harga yang ditetapkan terlalu tinggi. Dalam keadaan ini, kenaikan harga yang terjadi akan berdampak terhadap pemesanan produk. Bila perusahaan ingin menggunakan metode full costing untuk menentukan harga jual suatu produk, perusahaan harus mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan karena dengan menjaga kulitas produk dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen maka perusahaan tersebut akan menerima banyak pesanan.

(6)

KESIMPULAN DAN SARAN

Perbedaan perhitungan harga pokok produksi pesanan yang diterapkan perusahaan dengan perhitungan menggunakan pendekatan full costing terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik. Dengan kata lain setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode harga pokok pesanan dengan pendekatan full costing harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan metode pendekatan full costing. Hal ini disebabkan dengan pendekatan full costing untuk menentukan cost produksi diperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam cost produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berprilaku variabel maupun tetap.

Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil, maka sebaiknya CV. Beby Collection melakukan perhitungan berdasarkan standar akuntansi. Dan untuk mempermudah perhitungan dalam penentuan harga jual disarankan menggunakan aplikasi pesanan untuk mengoptimalkan biaya dalam taksiran harga jual yang akan dibebankan pada pemesan. 2. Memisahkan biaya yang dipakai untuk keperluan pribadi dan untuk keperluan produksi,

seperti penggunaan gedung dan kendaraan. Gedung dan kendaraan dipakai secara bersamaan maka biaya yang dikeluarkan untuk ke dua hal itu harus dibagi dua agar biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan pribadi lebih jelas.

3. Dan untuk bagian produksi sebaiknya dalam pelaksanaan kegiatan produksi untuk setiap bagian lebih tertata sehingga dalam pelaksanaan produksinya dapat berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, Bambang Supomo. 2005. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Armanto Wijaksono. 2006. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Bastian Bustami dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Mitra Wacana Media. Jakarta. Carter, K.William dan Milton F. Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Harnanto, Akuntansi Biaya, Edisi 1, Yogyakarta : BPFE, 1992

(7)

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen; Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.

. 2007. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya. PT. Refika Aditama. Bandung.

Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Supriyono. 2001. Akuntansi Manajemen 3; Proses Pengendalian Manajemen. BPFE. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data terhadap tes sebelum dan sesudah pelaksanaan program menunjukkan informasi tentang tumbuh kembang anak yang memberikan kontribusi sebesar 21,66%

Stravinsky tınısal zıtlık ve derinlik yakalamak için oldukça zengin vurmalı çalgılar grubu bulunmasına rağmen zaman zaman orkestrayı çeşitli bölümlerde bir vurmalı

Sedangkan teknik ensemble nonhybrid menggunakan satu model regresi spasial dan digunakan berulang kali untuk memperoleh beberapa model yang berbeda, kemudian menggabungkan

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan metode survei, yaitu penelitian yang berusaha menjelaskan pengaruh sistem

 Pada proses penelitian ini menggunakan alat pengukur curah hujan dan hasil dari radar akan diambil kesimpulan akhir pengamatan lebih akurat dengan mengetahui nilai

Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan

Namun, lebih jauh lagi Islam ditampilkan sebagai kekuatan dinamis untuk transformasi sosial dalam dunia nyata kemanusiaan melalui gerakan

Komunikasi pemasaran dengan tingkat pendapatan homestay dalam penelitian ini di gunakan untuk mengenali bagaimana strategi pemasaran homestay dalam mencapai