• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA & ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA & ANALISA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

3

DATA & ANALISA 2.1 Sumber Data

Data untuk menunjang proyek tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber antara lain

a. Narasumber

Penulis melakukan interview dengan Ibu Titik Sugianti selaku Supervisor Studio Lokananta

b. Survey

Survey dilakukan di studio musik Lokananta yang berlokasi di Surakarta, Solo

c. Angket

Angket didapatkan dari 50 orang pengisi quisioner dengan jarak umur antara 20 – 30 tahun yang rata – rata berpendidikan dengan latar belakang status sosial yang baik.

d. Website

Beberapa website yang menjadi refrensi adalah • http://www.lokananta-studio.com/ • https://www.facebook.com/pages/Lokananta/558591540821376 • http://lokanantasolo.blogspot.com/ • http://www.pikiran-rakyat.com/node/205818 • http://travel.kompas.com/read/2015/02/08/130400127/Mencari.Kepingan. Sejarahmusik.di.Lokananta • http://www.antaranews.com/berita/345433/festival-lokananta-hidupkan-kembali-industri-musik-indonesia • http://jateng.kemenkumham.go.id/berita/berita-utama/710-lokananta- memiliki-karya-bersejarah-yang-belum-mempunyai-payung-hukum-hak-cipta • http://musik.kapanlagi.com/berita/lokananta-studio-rekaman-pertama-indonesia-yang-terabaikan-29dfc1.html • http://herkayanis.blogspot.com/2012/09/sebuah-kabar-dari-lokananta.html

(2)

Penikmat Musik

Sangat suka Biasa Saja Tidak Suka

Cara Mendapatkan Lagu

Download Streaming Membeli Produk Asli

• http://ora-et-labora.tumblr.com/post/86107335776/solo-itu-komunikasi-banget-part-1

2.2 Tinjauan Umum (mandatoris) 2.2.1 Data Narasumber

Berdasarkan narasumber yaitu Ibu Titiek Sugiarti (Supervisor Studio Lokananta) saat ini dibutuhkan sebuah cara untuk lebih mengenalkan lagi Studio Musik Lokananta ke pada masyarakat agar masa kejayaan Lokananta boleh terulang lagi sekarang dan sampai seterusnya. Kecintaan kepada karya seni baik music maupun design sangat dibutuhkan untuk meremajakan kembali studio ini. Karena identitas visual yang kurang diperhatikan salah satunya, membuat studio ini mudah untuk dilupakan.

2.2.2 Data Angket

Berdasarkan survey kepada 50 orang koresponden dari berbagai usia antara 21 – 40 tahun berjenis kelamin pria dan wanita dengan jenjang pendidikan yang baik. 87 % adalah penikmat musik yang sering dan sering sekali mendengarkan musik.

Sebagian mendengarkan musik dengan cara mendownload dan streaming di website, jarang sekali yang membeli produk asli.

(3)

Mendengar Nama

Lokananta

Tidak Tahu Tahu

Menyukai Nama Lokananta

Suka Biasa Saja Tidak Suka

Namun ironisnya hanya 3 orang atau hanya 6 % yang tahu dan pernah mendegar studio musik Lokananta.

Dan 90 % koresponden ini tertarik dan menyukai nama dari Lokananta. Sebagian dari mereka hanya mendengarkan musik tanpa mau tahu sejarah perkembangan musik dari mulanya. Dari hasil 90 % hasil dimana mereka menyukai nama Lokananta ini merupakan awal yang baik untuk mengenalkan studio Musik ini dan mereka lebih sadar akan keberadaan studio musik ini.

2.2.3 Data Website

Data yang di dapat dari website http://www.lokananta-studio.com/ yang merupakan website resmi dari Studio musik Lokananta tidak dapat didapatkan dikarenakan server yang down dan belum mendapat perbaikan. Namun beberapa info didapatkan dari page facebook Lokananta. Dengan nama Lokananta.

Lokananta adalah perusahaan rekaman musik (label) pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1956 dan berlokasi di Solo, Jawa Tengah. Sejak berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas besar, yaitu produksi dan

(4)

duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette audio. Mulai tahun 1958, piringan hitam mulai dicoba untuk dipasarkan kepada umum melalui RRI dan diberi label Lokananta yang kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi tanpa penabuh".

Semenjak tahun 1983 Lokananta juga pernah mempunyai unit produksi penggadaan film dalam format pita magnetik (Betamax dan VHS). Melihat potensi penjualan piringan hitam maka melalui PP Nomor 215 Tahun 1961 status Lokananta menjadi Perusahaan Negara. Lokananta sekarang menjadi salah satu cabang dari Perum Percetakan Negara RI. Sebagai Perum Percetakan Negara RI cabang Surakarta:

Lokananta sampai sekarang masih mempunyai koleksi ribuan lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia (Ethnic/World Musik/foklor) dan lagu-lagu pop lama termasuk di antaranya lagu-lagu keroncong. Selain itu Lokananta mempunyai koleksi lebih dari 5.000 lagu rekaman daerah bahkan rekaman pidato-pidato kenegaraan Presiden Soekarno. Koleksinya antara antara lain terdiri musik gamelan Jawa, Bali, Sunda, Sumatera Utara (batak) dan musik daerah lainnya serta lagu lagu folklore ataupun lagu rakyat yang tidak diketahui penciptanya. Rekaman gending karawitan gubahan dalang kesohor Ki Narto Sabdo, dan karawitan Jawa Surakarta dan Yogya merupakan sebagian dari koleksi yang ada di Lokananta. Tersimpan juga master lagu berisi lagu-lagu dari penyanyi legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Sam Saimun. Lokananta telah melahirkan beberapa penyanyi ternama di Indonesia.

Salah Satu karya musik produksi Lokananta adalah merekam lagu Rasa Sayange bersama dengan lagu daerah lainnya dalam satu piringan hitam. Piringan hitam ini kemudian dibagikan kepada kontingen Asian Games pada tanggal 15 Agustus 1962. Lagu Rasa sayange yang merupakan lagu foklore dari Maluku yang telah menjadi musik rakyat Indonesia.

(5)

2.2.4 Data Mandatoris 2.2.4.1 Sejarah

Lokananta adalah perusahaan rekaman musik (label) pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1956 dan berlokasi di Solo, Jawa Tengah. Sejak berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas besar, yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette audio. Mulai tahun 1958, piringan hitam mulai dicoba untuk dipasarkan kepada umum melalui RRI dan diberi label Lokananta yang kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi tanpa penabuh".

Semenjak tahun 1983 Lokananta juga pernah mempunyai unit produksi penggadaan film dalam format pita magnetik (Betamax dan VHS).

Melihat potensi penjualan piringan hitam maka melalui PP Nomor 215 Tahun 1961 status Lokananta menjadi Perusahaan Negara. Lokananta sekarang menjadi salah satu cabang dari Perum Percetakan Negara RI. Sebagai Perum Percetakan Negara RI cabang Surakarta kegiatannya antara lain :

1. Recording 2. Musik Studio 3. Broadcasting

4. Percetakan dan Penerbitan

Lokananta sampai sekarang masih mempunyai koleksi ribuan lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia (Ethnic/World Musik/foklor) dan lagu-lagu pop lama termasuk di antaranya lagu-lagu keroncong. Selain itu Lokananta mempunyai koleksi lebih dari 5.000 lagu rekaman daerah bahkan rekaman pidato-pidato kenegaraan Presiden Soekarno.

(6)

Koleksinya antara antara lain terdiri musik gamelan Jawa, Bali, Sunda, Sumatera Utara (batak) dan musik daerah lainnya serta lagu lagu folklore ataupun lagu rakyat yang tidak diketahui penciptanya. Rekaman gending karawitan gubahan dalang kesohor Ki Narto Sabdo, dan karawitan Jawa Surakarta dan Yogya merupakan sebagian dari koleksi yang ada di Lokananta. Tersimpan juga master lagu berisi lagu-lagu dari penyanyi legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Sam Saimun. Lokananta telah melahirkan beberapa penyanyi ternama di Indonesia.

Salah Satu karya musik produksi Lokananta adalah merekam lagu Rasa Sayange bersama dengan lagu daerah lainnya dalam satu piringan hitam. Piringan hitam ini kemudian dibagikan kepada kontingen Asian Games pada tanggal 15 Agustus 1962. Lagu Rasa sayange yang merupakan lagu foklore dari Maluku yang telah menjadi musik rakyat Indonesia.

Lokananta adalah perusahaan rekaman musik (label) pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1956 dan berlokasi di Solo, Jawa Tengah. Sejak berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas besar, yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette audio. Mulai tahun 1958, piringan hitam mulai dicoba untuk dipasarkan kepada umum melalui RRI dan diberi label Lokananta yang kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi tanpa penabuh".

Semenjak tahun 1983 Lokananta juga pernah mempunyai unit produksi penggadaan film dalam format pita magnetik (Betamax dan VHS).

2.2.4.2Visi & Misi

• Visi : penyebarluasan budaya yang mengorbitkan mayor label di Indonesia

• Misi : menggali, membina, melestarikan, dan menyebarluaskan kesenian/kebudayaan nasional.

(7)

2.2.4.3 Asal Nama Lokananta

Penggagas Nama Lokananta: R. Maladi, komponis yang terkenal dengan lagu ciptaanya, Di Bawah Sinar Bulan Purnama. Lokananta kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi tanpa penabuh".

2.2.4.4 Perkembangan Lokananta Tahun ke Tahun

• 1956 : Lokananta berdiri pada tgl. 29 Oktober dg nama Pabrik Piringan Hitam Lokananta, Djawatan Radio Kementerian Penerangan RI. Diresmikan oleh Menpen Soedibyo

• 1958 : Piringan hitam mulai dipasarkan kepada umum melalui RRI dan diberi label Lokananta

• 1961 : Berstatus perusahaan negara berdasarkan PP Nomor 215 Tahun 1961

• 1971 : Mulai memproduksi rekaman dengan pita suara kaset (audio)

• 1971 : Berhenti memproduksi piringan hitam

• 1983 : Berubah status menjadi BUMN di lingkungan Dep. Penerangan

• 1983 : Menjadi salah satu pusat penggandaan video kaset (format magnetic Betamax-VHS)

• 1990 : Lokananta Recording semakin mundur • 2000 : Pailit

• 2001 : Dilikuidasi/dibubarkan

• 2004 : Bergabung dg PNRI (Perum Percetakan Negara RI) • 2005 : Tim Perpustakaan Nasional RI berkunjung ke Solo,

kondisi Lokananta memprihatinkan

• 2010 : Tim Galeri Malang Bernyanyi berkunjung ke Lokananta dan menggagas program peduli Lokananta utk memperbaiki ventilasi udara ruang penyimpanan piringan hitam

• 2012 : Launching album White Shoes and the Couples Company – lagu lagu daerah

(8)

• 2012 : Recording DVD Glenn Fredly and the Bakuucakar live from Lokananta

2.2.4.5 Kegiatan Usaha Lokananta

1. Recording : memproduksi dan memasarkan kaset dan CD Audio serta penjajakan untuk VCD

2. Broadcasting : melayani permintaan rekaman studio, penggandaan kaset dan Audio CD baik untuk sarana media program pemerintah, perusahaan/instansi, organisasi, maupun perorangan.

3. Printing and Publishing : melayani permintaan percetakan dan penerbitan buku-buku Perum Percetakan Negara RI

2.2.4.6 Jenis Usaha Lokananta

• Degung, Jaipong, dan Banyumasan

• Klenengan Surakarta, Yogyakarta dan Jawa Timur • Beksan / tari, Tayub dan Tandhakan

• Ludruk, Banyuwangen dan Gendhing Bali

• Ketoprak, Wayang Kulit, Wayang Orang dan Wayang Golek

2.2.4.7 Jam Operasional

Kegiatan operasional dimulai dari hari senin sampai jumat dengan jam kerja pk 08.00 – 16.00 WIB

2.2.4.8 Alamat

• Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 39 Surakarta • Telp : ( 0271 ) 718 412

(9)

2.2.5 Data Kompetitor / Pembanding 2.2.5.1 Musika Studio

Musika Studio's merupakan produsen musik yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini menggunakan nama Musika Studios pada tahun 1971, sebelumnya nama Metropolitan Studio's pada tahun 1968. Perusahaan ini merupakan perusahaan rekaman terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menghasilkan Musik dan Hiburan.

Gambar 1. Musika Studio

Berawal dari pekerjaan Yamin Widjaja (Amin) sebagai pemilik toko elektronik dan distributor album rekaman yang membuka outletnya di kawasan Pasar Baru, dimulailah sejarah panjang industri rekaman terbesar di Indonesia. Toko elektronik dan distributor rekaman tersebut didirikan pada awal tahun 60-an dengan nama toko Eka Sapta. Pak Amin Cengli - begitu Yamin Widjaja biasa disapa - secara tak sengaja banyak berkenalan dengan orang-orang tenar di dunia musik, antara lain almarhum Bing Slamet, Ireng Maulana, Enteng Tanamal dan Idris Sardi. Pergaulan di seputar orang musik itulah yang pada akhirnya menjadi inspirator lahirnya nama band Eka Sapta. Sebagai pemilik toko elektronik dan distributor rekaman yang ikut membangun band Eka Sapta, Amin bergerak lebih jauh dengan mendirikan perusahaan rekaman sendiri.

(10)

2.2.5.2 Aksara Record

Aksara Records adalah perusahaan rekaman yang berbasis di Jakarta,

Gambar 2. Aksara Record

Indonesia yang berkonsentrasi pada musik-musik indie. Perusahaan ini didirikan oleh Hanin Sidharta dan David Tarigan pada tahun 2004. Ragam musik yang diusung oleh artis-artis yang bernaung di bawah label Aksara Records berpusat pada musik seperti ragam yang jarang dikenal di Indonesia seperti Electropop, Indie Pop, Indie Rock, dan Trip Hop

Berdasarkan The Jakarta Post setelah wawancara dengan David Tarigan, Aksara Records diawali dari usahanya untuk mendokumentasikan perkembangan musik indie di Jakarta. Dari sini label rekaman ini berkembang sehingga sekarang telah menjalin hubungan dengan banyak artis Indonesia dan mancanegara. Rilisan pertama Aksara Records adalah album kompilasi JKT: SKRG (Jakarta: Sekarang) pada tahun 2004 yang menampilkan 12 grup musik indie dari Jakarta, seperti SORE, C'mon Lennon, The Upstairs. Album tersebut akhirnya mulai didistribusikan di Seattle, AS di mana musik grunge sangat populer, dan juga disiarkan di beberapa radio universitas di sana. Album ini kemudian mulai merambah ke sesama toko rekaman indie di Kanada dan Britania Raya, dimana Aksara Records telah membangun jaringan distribusi musik indienya.

2.2.5.3 Nagaswara Record

Gambar 3. Nagaswara

Nagaswara merupakan produsen musik yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 di Jakarta. Perusahaan ini merupakan perusahaan rekaman terbesar ketiga di Indonesia setelah Musika Studio's dan Aquarius Musikindo, namun

(11)

menjadi perusahaan rekaman dengan jumlah artis terbanyak, lebih dari 300 artis pada 2010. Perusahaan ini menghasilkan musik dan hiburan.

2.2.6 Data Event / Produk / Jasa Sebelumnya 2.2.6.1 Konser Amal Sahabat Lokananta Kegiatan Acara: Konser Amal Lokananta Jakarta, 29 Oktober 2012 Borneo Beer House Jl. Madrasah No. 14, Jeruk Purut Jakarta Selatan 2.2.6.2 Save Lokananta

Dalam menyambut ulang tahun Lokananta yang ke-56 serta bertepatan dengan hari sumpah pemuda, Sahabat Lokananta mengadakan acara Save Lokananta di Studio Lokananta Solo pada hari

Gambar 4. Save Lokananta

Minggu (28/10). Acara ini diselenggarakan dalam rangka kembali menghidupkan studio dan musim musik Indonesia yang terletak di Lokananta. Acara Save Lokananta yang berlangsung di Solo, digagas oleh Intan Anggita (@Badutromantis), Stephanus Adjie (@downforlifesolo), serta Adia Prabowo (@Adia311).

Acara yang dihadiri oleh 150 orang ini dimeriahkan oleh Wendi Putranto (Executive Editor RollingStone.co.id), David Tarigan (pengamat musik Indonesia), White Shoes and The Couples Company, serta musisi keroncong asal Kota Bengawan Endah Laras. Save Lokananta ini bertujuan mengajak generasi muda untuk lebih mengenal dan menjaga Lokananta yang kini kian terlupakan.

(12)

Save Lokananta dibuka oleh Adia sebagai MC pada pukul 18.30 WIB. Acara pertama dimulai dengan sharing soal Lokananta bersama Wendi Putranto atau di twitter bisa dikenal dengan @Wenzrawk. Wendi bercerita perihal sejarah Lokananta dan hal-hal apa saja yang terdapat dalam Lokananta.

2.2.6.3 Festival Lokananta

Solo (ANTARA News) - Festival Lokananta digelar sejumlah kelompok muda yang bergiat dalam gelaran subkultural, untuk menghidupkan kembali cikal bakal industri musik di Indonesia itu. Festival Lokananta digelar di Lokananta, Kota Solo, pada 30 November hingga 1 Desember 2012.

Lokananta sangat ternama pada masa lalu sebagai perusahaan perekam musik melalui berbagai piringan hitamnya. Musisi Sam Saimun, Titik Puspa, dan banyak artis besar nasional lain pada masa itu, sebagai misal, menanjak karirnya dari dapur rekaman ini

Festival Lokananta yang mengedepankan aspek musik dalam bermacam kemasan dengan dua panggung akan menampilkan artis nasional dari beragam genre, "Antara lain Saringai (Solo), Homohenic (Bandung), Down for Life, Orkes keroncong, Swastika, dan Samaioona," kata Ketua Penyelenggara Festival Lokananta, Stefanus Aji, di Solo, Senin. "Kami menggelar festival ini, bekerja sama dengan Perum Percetaan Negara Republik Indonesia Cabang Lokananta Surakarta, katanya.

Menurut dia, Festival Lokananta juga akan ditunjang dengan beberapa kegiatan lainnya di antaranya, workshop rekaman, pameran foro konser, dan pemutaran film dokumenter musik serta tidak ketinggalan sejumlah stan penjual merchandese dan alat musik.

2.2.6.4 Glenn Fredly and the Bakuucakar live from Lokananta JAKARTA, PT Royal Prima Musikndo (RPM) bekerja sama dengan Himpunan

(13)

Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menggelar acara nonton bareng primier

Gambar 5. Glenn Fredly

“Glenn Fredly & The Bakuucakar Live From Lokananta“ di XXI Epicentrum kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (2/10).

Lokananta ini sebenarnya punya sejarah dalam perkembangan seni di Indonesia. Selain memproduksi film, Lokananta juga merekam lagu-lagu. Termasuk lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya" direkam di Lokananta. Namun, sekarang sedikit saja orang yang tahu keberadaan Lokananta.

Melihat kondisi itu, Glenn Fredly tergerak untuk menyelamatkan Lokananta. Bahkan apa yang dilakukan Glenn mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Glenn berharap, gebrakannya akan menghasilkan efek domino, tidak hanya kepada pemerintah tapi juga masyarakat luas.

"Saya tahu, studio Lokananta pernah merekam musisi-musisi legendaris. Keberadaan Lokananta sekarang kurang terperhatikan. Padahal Lokananta merupakan bagian dari sejarah musik Indonesia. Untuk itu saya kampanyekan 'Save Lokananta'. Saya memulai dengan merekam video di tempat ini," ujar Glenn.

2.2.6.5 Rumah Musik Indonesia Save Lokananta – Indosiar

(Pendapat seorang penonton dari blog pribadi)

Barusan menonton acara musik di salah satu stasiun televisi swasta, Tentang Rumah musik Lokananta, ternyata dari situ banyak muncul para musisi- musisi handal negri ini. Banyak musisi-musisi lawas kita yang menjadi pengisi acara pada malam itu, Tak terkecuali Eyang Titik Puspa, Lagu Juwita malam di bawakan oleh David “Naif” yang begitu mendendang kala menyanyikannya, Bengawan Solo di nyayikan oleh Moninta “idol”. Dan masih banyak lagi lagu-lagu lawas yang terus di nyanyiakan sebagai upaya mengenang kembali Rumah Musik Lokananta yang katanya di anggap sudah tidak layak atau

(14)

mungkin Pailit. Dari situ saya sadar bahwa musik kita sangat jauh lebih bagus dan punya nilai tinggi.

Apa lagi ketika mendengarkan Sruti ( anak didik Ibu Waldjinah Sang Maestro Kroncong ) menembang kroncong, tak di sangka kepala ini bergoyang sendiri mengikuti irama kencrung ( kalo dalam bhs jawa ) itu mulai di dendangkan, bas betot yang terus di betot oleh sang pembetot, atau biola yang selalu di mainkan menyayat dalam irama musik itu, Kita seakan lupa bahwa kekayaan musik bangsa ini begitu banyak, Lagu-lagu daerah pun banyak di nyayikan di dalam acara tersebut, Benar kata Glenn Fredly yang kala itu menjadi Host bersama Tompi dalam acara tersebut berkata bahwa, lewat lagu-lagu daerah kita bisa menyatukan bangsa ini akan keberagaman, Dan di akhir acara tersebut dinyanyikanlah lagu Rasa Sayange yang ternyata lagu tersebut juga menjadi souvenir pada kejuaraan Asian Games ke empat. Acara tersebut didedikasikan untuk penyelamatan Rumah Musik Lokananta.

2.2.7 Data Marketing Event / Produk / Jasa Yang Mau Diangkat (SWOT)

2.2.7.1 SWOT

2.2.7.1.1 Strenth

• Lokananta sebagai Studio rekaman pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1956 (59 tahun) • Lokananta memiliki rekaman suara baik lagu maupun

pidato sebanyak lebih dari 5000 rekaman dan 40.000 piringan yang tersimpan rapih.

• Memiliki peralatan rekaman yang original, sangat langka dan berkelas dunia

• Speaker JBL yang hanya ada 2 di dunia (di studio BBC & Lokananta)

(15)

• kualitas rekaman lokananta setingkat lebih tinggi dari abbey road studio

• Speaker buatan perusahaan audio milik James Bullough Lancing yang ada di Lokananta, tinggal satu-satunya di dunia.

• Memiliki ruang rekaman live terbesar di Indonesia sebesar lapangan futsal

• Rekaman asli lagu Indonesia raya, rekaman pidato – pidato Soekarno, lagu bengawan solo oleh Alm. Gesang, lagu – lagu daerah di seluruh Indonesia di rekam di Lokananta dan rekaman aslinya masih berada di Lokananta.

2.2.7.1.2 Weakness

• Semakin berkembang jaman banyak studio rekaman baru yang mendominasi dan menyebabkan Lokananta mulai dilupakan

• Fasilitas dan kualitas rekaman Lokananta yang kurang berkembang membuat konsumen mulai meninggalkan Lokananta

• Kendala biaya dan respon pemerintah yang membuat Lokananta tersendat untuk perawatan, gaji karyawan, fasilitas dll.

2.2.7.1.3 Opportunity

• Banyaknya masyarakat dan musisi yang mulai mengetahui perkembangan musik Indonesia terutama tentang Lokananta dari campaign – campaign yang dibuat.

• Banyaknya komunitas dari public figure yang ikut menyuarakan “save Lokananta” seperti white shoes and the couples company, glenn fredly, pandai besi, dll

(16)

• Tema classic dari Lokananta dapat diterima dengan mudah di hati masyarakat.

• Ratusan sejarah musik Indonesia yang tersimpan di Lokananta banyak yang masih belum mengetahui tentang fakta-fakta tersebut.

2.2.7.1.4 Threat

• banyaknya rumah produksi yang menggunakan teknologi dan fasilitas yang baik karena dikelola oleh swasta

• fasilitas yang mulai tidak terurus karena kurang kepedulian dari pihak pemerintah dan masyarakat

2.3 Tinjauan Khusus 2.3.1 Teori Branding

Berdasarkan buku “Designing Brand Identity”, brand adalah sebuah ide besar, harapan mengenai suatu produk, pelayanan, atau perusahaan di luar pemikiran konsumen ke depannya (Wheller, 2009: 3).

Brand Identity merupakan ekspresi visual dan verbal dari sebuah brand. Identitas mengekspresikan, mengkomunikasikan, dan

memberi visual pada brand. Identitas mampu membentuk persepsi terhadap suatu perusahaan dan membedakannya dari para kompetitor. Brand Identity yang kuat dapat membantu membangun kualitas brand melalui peningkatan loyalitas konsumen yang dapat membangun kesuksesan perusahaan (Wheller, 2009: 4).

Branding bertujuan membangun hubungan emosional dengan

(17)

brand, maka timbul kepercayaan terhadap brand tersebut,

membelinya, dan tercipta loyalitas akan brand tersebut (Wheller, 2009: 6).

Menurut Alina Wheller, Brand Identity menjadi ideal dan efektif apabila:

• Mencerminkan visi dan misi perusahaan • Memiliki suatu arti tegas dan mudah dikenali

• Merupakan bentuk asli ekspresi dari suatu perusahaan • Mampu mengkomunikasikan keunikan suatu perusahaan • Memiliki perbedaan tersendiri dibandingkan yang lain • Dapat dilindungi secara hukum

• Memiliki nilai yang mampu bertahan lama di lingkungan yang selalu mengalami perubahan

Memberikan image yang jelas dan konsisten mengenai suatu perusahaan

• Dapat dengan mudah diterapkan di berbagai media dan ukuran/skala

• Dapat digunakan dengan baik pada hitam putih maupun warna Lokananta Studio belum memiliki bentuk identitas visual yang baik dan berkarakter kuat, sehingga diperlukan re-branding untuk memperoleh identitas baru yang dapat mengangkat kembali kepopuleran studio ini dan mampu menanamkan image yang konsisten di pikiran konsumen serta mampu mencerminkan karakter barang dan jasa yang ditawarkan studio ini kepada para konsumen

2.3.2 Teori Logo

Berdasarkan buku “Mendesain Logo” dikatakan bahwa kata logo berasal dari bahasa Yunani logos, yang berartti kata pikiran, pembicaraan, dan akal budi. Awalnya istilah logotype lebih dahulu

(18)

populer daripada logo. Istilah logotype muncul pada tahun 1810-1849, yang berarti tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu (Rustan, 2009).

Pada awalnya logotype adalah sebuah elemen tulisan, namun pada berkembang dengan semakin unik/berbeda satu sama lain. Huruf diolah dan ditambahkan elemen gambar untuk bersatu dengan tulisan.

Fungsi dari logo/logotype adalah:

• Identitas diri, untuk membedakan dengan identitas milik orang lain

• Tanda kepemilikan, untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain.

• Tanda jaminan kualitas • Mencegah peniruan

Beberapa persyaratan untuk mendesain logo yang efektif adalah:

• Unik. Mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya serta membedakan dengan yang lain

• Dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya dalam jangka waktu selama mungkin. Artinya logo harus fleksibel dan tahan lama

Simple, mudah ditangkap mata dan dikenali bentuknya serta

mudah diingat

Flexible,

o Bentuk: memiliki berbagai versi bentuk sehingga bila diterapkan pada berbagai media dan bahan, logo tetap terlihat jelas.

(19)

o Warna: memiliki berbagai versi warna sehingga dalam kondisi media dan background tertentu, logo tetap terlihat jelas.

o Ukuran: memiliki versi ukuran kecil atau besar yang khusus dirancang sehingga logo tetap terlihat jelas dalam media dan berbagai ukuran ruang (Rustan, 2009)

Logo Lokananta sekarang masih belum memenuhi kriteria di atas dan masih seadanya, serta belum mampu menciptakan identitas diri yang kuat. Logo juga tidak fleksibel dan konsisten secara karakter sehingga belum dapat diterapkan pada beragam media promosi. Nantinya logo akan menampilkan keunikan dan mengangkat citra dengan logogram beserta logotype yang menggunakan jenis font yang mewakili brand namun tetap fleksibel dan tahan .

2.3.3 Teori Gestalt

Teori Gestalt adalah salah satu teori psikologi yang menjelaskan bahwa seseorang akan mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh. Teori ini juga bisa dikatakan sebagai teori persepsi. Berdasarkan buku “Mendesain Logo”, teori Gestalt dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880 – 1943) bersama dengan para rekannya. Teori Gestalt menjelaskan juga bahwa kecenderungan persepsi pada seseorang, terbentuk dalam benak masing-masing individu (Rustan, 2009).

Prinsip-prinsip dalam teori Gestalt yang dijabarkan dalam buku

“Mendesain Logo”, antara lain:

Similarity

Objek-objek yang memiliki bentuk atau elemen yang mirip atau sama akan terlihat sebagai satu kelompok tersendiri.

(20)

Closure

Melengkapi sebuah objek menjadi sesuatu yang utuh walau sebenarnya tidak komplit.

Proximity

Objek-objek yang berdekatan posisinya akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.

Figure Ground

Melihat foreground objek (latar depan) atau background (latar belakang) atau keduanya dapat dilihat sebagai objek.

Impossible Figure

Objek yang tidak mungkin dibuat dalam dunia nyata tiga dimensi (Rustan, 2009).

Pada proses mendesain logo untuk identitas visual Lokananta, teori Gestalt dipakai menjadi salah satu acuan dalam desain. Prinsip figure

ground dipilih sebagai prinsip utama dalam desain Lokananta untuk

menyesuaikan desain dengan karakter dan big idea yang akan dipilih. Penggunaan prinsip tersebut juga untuk memperkuat desain identitas visual Lokananta. Selain menjadi acuan dalam desain logo, teori Gestalt juga menjadi acuan untuk desain supergrafis Lokananta. Desain supergrafis dibuat dengan prinsip closure dan proximity, hal ini menyesuaikan dengan karakter Lokananta.

2.3.4 Teori Layout

Menurut Surianto Rustan S.Sn (2009:74-86) Prinsip dasar layout antara lain:

- Sequence/urutan

dapat pula disebut hierarki atau flow, merupakan urutan dari tulisan atau pesan untuk mempermudah pembaca untuk menangkap informasi dan dapat mengurutkan pandangan mata pembaca.

- Emphasis/penekanan

merupakan pesan yang dijadikan sebagai pusat perhatian atau point of interest. Membesarkan ukuran, penggunaan waran

(21)

yang kontras, pengaturan posisi, menggunakan bentuk yang berbeda dapat menjadikan pesan sebagai pusat perhatian. - Balance/keseimbangan

pebagian berat yang seimbang pada suatu bidang, tidak hanya pengaturan letak namun juga pengaturan arah, warna dan atribut lain. Keseimbangan juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris. - Unity/kesatuan

adanya kesatuan antara setiap elemen desain, seperti kesatuan antara teks, gambar, warna, ukuran, posisi, style dan lainnya.

Dalam penyusunan layout penulis akan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, serta menyesuaikannya dengan identitas visual

Lokananta sendiri.

2.3.5 Teori Warna

Warna merupakan salah satu identitas terkuat dalam desain. Ketika melihat sebuah desain, yang direspon oleh mata manusia pertama kali adalah warna daripada elemen desain lainnya, seperti tipografi, logo, maupun gambar. Oleh karena itu, pemilihan warna sangat penting dalam suatu desain.

Berdasarkan buku “Color Harmony 2”, warna dapat mempengaruhi perasaan seseorang. Ketika warna “berkomunikasi”, manusia menerima informasi melalui bahasa warna. Suatu ide dapat berkomunikasi melalui warna tanpa menggunakan bahasa verbal maupun non-verbal. Desain yang baik harus menggunakan warna yang sesuai dengan tone and

manner yang akan dikomunikasikan, sehingga pesan atau konsep

(22)

Berkaitan dengan perancangan identitas visual suatu perusahaan, warna adalah salah satu elemen dasar terpenting yang bisa mewakili suatu badan usaha. Berdasarkan buku “Pantone Guide to Communicating With

Color”, warna adalah metode yang sangat cepat dalam menyampaikan

suatu pesan maupun tujuan (Eiseman, 2000).

Berdasarkan buku “Color Harmony Naturals”, makna warna pada setiap orang bisa berbeda karena dipengaruhi beberapa hal yakni:

Basic Personality

Berdasarkan kepribadian masing-masing orang, seperti pemikiran yang terbuka maupun keinginan untuk menerima sesuatu yang baru. • Culture

Warna hitam dan putih adalah warna yang paling netral yang dapat diterima semua budaya.

Trend

Dipengaruhi oleh lingkungan, etnik, maupun media. • Age

Umur juga mempengaruhi persepsi seseorang terhadap warna (Gill, 2000).

Dalam pembagian warna, penggunaan color wheel (lingkaran warna) menjadi acuan utama. Berdasarkan buku “Color Basic”, warna-warna dalam lingkaran warna terdiri atas tiga bagian yaitu:

• Warna primer

Warna primer merupakan warna dasar dalam lingkaran warna, terdiri atas warna merah, kuning, dan biru.

• Warna sekunder

Warna sekunder merupakan pencampuran dua warna primer dengan perbandingan yang sama, terdiri atas warna jingga, biru, dan ungu. • Warna tersier

(23)

Warna tersier merupakan pencampuran antara warna primer dan sekunder dengan perbandingan warna yang sama, terdiri atas warna hijau limau (lime green), hijau toska, dan indigo.

Identitas visual Lokananta perlu menggunakan warna-warna hangat, seperti coklat, krem, abu abu, merah maroon, dan orens. Pemilihan warna ini untuk menciptakan kesan yang hangat, classic, dan natural alami. Selain itu, pemilihan warna untuk desain Lokananta juga berdasarkan pemilihan warna primer yang sesuai dengan karakter dan pencampurannya yang menjadi pilihan warna sekunder dalam desain.

2.3.6 Teori Tipografi

Prinsip utama dalam tipografi yang dijabarkan dalam buku “Huruf, Font,

Tipografi” adalah:

Legibility

Berhubungan dengan kemudahan mengenali dan membedakan masing-masing huruf/karakter, menyangkut desain/bentuk huruf yang digunakan. Suatu jenis huruf dikatakan legible apabila masing-masing huruf/karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu dengan yang lain.

Readability

Berhubungan dengan tingkat keterbacaan suatu teks. Teks yang readable berarti keseluruhannya mudah dibaca.

Readability menyangkut keseluruhan teks yang telah disusun

dalam suatu komposisi (Rustan, 2009).

Tipografi secara umum terbagi menjadi 4 huruf yakni: • Serif

Berawal dari penggunaannya sebagai display type untuk menarik perhatian pembaca poster iklan dan flyer pada abad 19. Disebut juga sebagai Egyptian karena bentuknya terkesan berat dan horizontal seperti gaya seni dan arsitektur Mesir kuno.

(24)

Sans serif

Pertama kali muncul pada tahun 1816 sebagai display type, yang juga berarti tanpa serif. Sans serif sangat tidak populer di masyarakat pada abad itu karena dianggap tidak trendi, namun akhirnya mulai populer pada awal abad 20 saat para desainer mencari bentuk-bentuk ekspresi baru. Sans serif terbagi menjadi 3 kelompok yaitu Grosteque, geometric, dan

humanist.

Script

Bentuknya didesain mirip tulisan tangan bahkan ada yang seperti goresan kuas atau pena kaligrafi. Script didesain sebagai pemaduan huruf besar-kecil pada teks.

Decorative

Pada abad 19 muncul kelompok bergaya display/decorative dan pada abad ini juga perkembangan teknologi pembuatan huruf semakin murah. Saat itu jenis huruf display sangat dibutuhkan dunia periklanan untuk menarik perhatian pembaca, namun yang diproritaskan adalah keindahannya bukan legibility-nya.

Logo Lokananta membutuhkan font sans serif yang mampu memberikan kesan kuat, kokoh, stabil dan dinamis. Pemilihan font yang baru harus mampu menyampaikan pesan dari konsep identitasnya.

2.3.7 Teori Simbol

Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung mempercayai bahwa simbol mengandung arti dan logika yang dapat menjadi jalan menuju jalan keluar dan keputusan dari masalah atau konflik. (Veronica Napoles, 1951:43)

(25)

Simbol yang oval atau bulat memiliki kesan yang positif untuk wanita maupun laki-laki. Simbol yang bulat atau melingkar dapat diaplikasikan pada pembangunan tampilan yang bertema organik dan memelihara. Simbol dapat berupa tipografi, abstrak, deskriptif atau gabungan. Simbol yang deskriptif dapat mewakili produk atau jasa dari suatu perusahaan, pembuatan simbol yang deskriptif lebih efektif dibandingkan membuat simbol yang memperlihatkan langsung produk atau jasa yang dijual. (Veronica Napoles, 1951:47)

Pada teori diatas, logo Lokananta secara visual menerapkan gambaran berupa simbol yang deskriptif, sehingga konsumen yang melihat citra

Lokananta secara visual dapat dengan mudah menangkap makna

dengan tepat dan jelas. Tampilan visual yang ditampilkan Lokananta nantinya berkesan bulat sehingga pesan yang perlihatkan lebih baik dan positif.

Referensi

Dokumen terkait

*) Tabarru' dan ujroh diatas merupakan Kontribusi Resiko pada saat usia masuk. Kontribusi Resiko akan berubah dari tahun ke tahun, sesuai dengan usia yang dicapai pada tahun

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja dan budgetary slack dengan locus of control sebagai variabel

diketahui bahwa corporate governance yang diukur dengan komite audit dan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan keluarga

Penelitian yang dilakukan oleh Lathifah juga membahas mengenai gambaran imaji youkai yang ada dalam novel, kemudian menghubungkannya dengan kepercayaan masyarakat Jepang

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sosiodemografi, pengetahuan, dan sikap pekerja seks komersial (PSK) dengan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS di Kecamatan

Menurut Heidjrahman dan Suad husnan (1990 : 231), konflik mempunyai arti ketidak setujuan, antara dua atau lebih anggota organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan

02001/SK/KBPOM tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya mempunyai tugas dalam penyiapan

Ruang koleksi yang ada di perpustakaan IKIP MALANG terdiri dari : ruang layanan sirkulasi, ruang layanan referens, ruang layanan majalah, ruang layanan