Perekonomian Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada Triwulan III/2014 mencapai Rp 15,66 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 6,23 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan III/2014 tumbuh 5,63 persen dibanding Triwulan II/2014 (q-to-q) dan jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (y-on-y) meningkat sebesar 7,01 persen. Secara kumulatif, ekonomi Sulut sampai dengan Triwulan III/2014 dibandingkan kondisi yang sama tahun 2013 juga tumbuh sebesar 7,39 persen.
Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi di Triwulan III/2014 dibandingkan Triwulan III/2013 (y-on-y) adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang tumbuh 10,79 persen, kemudian Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 9,88 persen, dan Sektor Jasa-Jasa sebesar 8,34 persen. Sementara jika dibandingkan dengan Triwulan II/2014 (q-to-q) sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 7,92 persen diikuti Sektor Jasa-Jasa yang tumbuh 7,40 persen, dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 7,18 persen.
Pertumbuhan kumulatif Triwulan III/2014 dibandingkan Triwulan III/2013 (c-to-c) didukung oleh semua sektor, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 12,59 persen dan terendah Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan sebesar 2,40 persen.
Struktur PDRB Triwulan III/2014 didominasi oleh Sektor Jasa-Jasa, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 19,11 persen, 18,27 persen, dan 15,91 persen.
Dari sisi penggunaan, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB di triwulan III/2014, yaitu sebesar 43,43 persen.
Hampir seluruh komponen PDRB Menurut Pengeluaran tumbuh positif di triwulan III/2014 (q-to-q), kecuali impor yang terkontrasi, yakni sebesar minus 1,45 persen.
Sumber pertumbuhan tertinggi di triwulan III/2014, secara y-on-y, disumbangkan oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan LNPRT, dengan share sebesar 2,93 persen.
No. 68/11/71/Th. VIII, 5 November 2014
P
ERTUMBUHAN
E
KONOMI
S
ULAWESI
U
TARA
T
RIWULAN
III/2014
1.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III/2014
Kinerja perekonomian Sulawesi Utara yang digambarkan oleh perkembangan PDRB atas dasar harga konstan 2000, pada triwulan III/2014 meningkat sebesar 5,63 persen bila dibandingkan dengan triwulan
Pertumbuhan terbesar terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh sebesar 7,92 persen, kemudian diikuti Sektor Jasa-Jasa sebesar 7,40 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 7,18 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 5,19 persen, Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan sebesar 5,14 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,11 persen, Sektor Konstruksi sebesar 4,32 persen, Sektor Industri Pengolahan sebesar 2,04 persen, serta Sektor Keuangan Real Estat dan Jasa Perusahaan sebesar 1,92 persen.
PDRB Triwulan III/2014 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim) tumbuh sebesar 7,01 persen (y-on-y) terutama dipengaruhi oleh kenaikan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang tumbuh sebesar 10,79 persen. Selanjutnya Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh 9,88 persen, Sektor Jasa-jasa tumbuh 8,34 persen, Sektor Konstruksi tumbuh 6,19 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh 4,86 persen, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh 6,39 persen, Sektor Konstruksi tumbuh 6,19 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh 4,23 persen, Sektor Keuangan Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 4,14 persen, Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan tumbuh 3,95 persen, serta Sektor Industri Pengolahan tumbuh 3,22 persen.
Tabel 1
Laju Pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha ( Persentase )
Lapangan Usaha Triw II/2014 terhadap Triw I/2014 Triw III/2014 terhadap Triw II/2014 Triw III/2014 terhadap Triw III/2013 Triw I s/d III 2014 terhadap Triw I s/d III 2013 (1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 13,15 5,14 3,95 2,40 2. Pertambangan dan Penggalian 9,63 5,11 4,86 3,66 3. Industri Pengolahan 7,81 2,04 3,22 4,11 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,38 5,19 4,23 4,65 5. Konstruksi 12,33 4,32 6,19 6,07 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,56 7,18 10,79 12,59 7. Pengangkutan dan Komunikasi 10,34 7,92 9,88 10,66 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5,15 1,92 4,14 7,40 9. Jasa-Jasa 6,90 7,40 8,34 8,57
PDRB 9,56 5,63 7,01 7,39
Secara kumulatif besaran PDRB Sulawesi Utara hingga Triwulan III/2014 dibandingkan dengan PDRB pada periode yang sama tahun 2013 (c-to-c) tumbuh sebesar 7,39 persen yang dipengaruhi oleh pertumbuhan semua sektor. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami pertumbuhan tertinggi (12,59 persen) kemudian diikuti sektor-sektor lainnya: Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,66 persen, Sektor Jasa-Jasa 8,57 persen, Sektor Keuangan Real Estat dan Jasa Perusahaan sebesar 7,40 persen, Sektor Konstruksi 6,07 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh 4,65 persen, Sektor Industri Pengolahan 4,11 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 3,66 persen, dan Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2,40 persen.
Tabel 2
Sumber Pertumbuhan menurut Lapangan Usaha (Persentase) Triwulan III/2014
Lapangan Usaha q-to-q y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4)
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 0,87 0,68 0,42 2.Pertambangan dan Penggalian 0,24 0,23 0,18 3.Industri Pengolahan 0,15 0,24 0,31 4.Listrik, Gas dan Air Bersih 0,04 0,04 0,04 5.Konstruksi 0,68 0,96 0,95 6.Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,35 1,98 2,27 7.Pengangkutan dan Komunikasi 1,04 1,29 1,36 8.Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 0,14 0,31 0,55 9.Jasa-jasa 1,12 1,27 1,30
PDRB 5,63 7,01 7,39
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar di Sulawesi Utara pada Triwulan III/2014 bila dibandingkan dengan Triwulan III/2013 (y-on-y) dengan besaran sumber pertumbuhan 1,93 persen. Sektor lain yang sumber pertumbuhannya cukup besar pada Triwulan III/2014 (y-on-y) yaitu Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 1,29 persen, Sektor Jasa-jasa 1,27 persen, Sektor Konstruksi 0,96 persen, serta Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 0,68 persen. Sementara itu sektor-sektor lainnya hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di bawah 0,55 persen.
2.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Triwulan III/2014
Pada Triwulan III/2014 PDRB Sulawesi Utara atas dasar harga berlaku mencapai Rp 15,66 triliun, meningkat dibanding Triwulan II/2014 sebesar Rp 14,54 triliun. Demikian pula PDRB atas dasar harga konstan 2000, meningkat menjadi Rp 6,23 triliun pada Triwulan III/2014 dari Rp 5,90 triliun pada Triwulan II/2014.Tabel 3
PDRB menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2000
Triw I/2014 Triw II/2014 Triw III/2014 Triw I/2014 Triw II/2014 Triw III/2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2.022,05 2.306,02 2.491,45 881,41 997,28 1.048,56 2. Pertambangan dan Penggalian 459,55 509,72 536,96 255,74 280,36 294,69 3. Industri Pengolahan 971,02 1.052,81 1.086,43 403,07 434,56 443,43 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 104,93 110,76 118,01 45,88 48,34 50,85 5. Konstruksi 2.024,99 2.301,31 2.410,70 822,58 924,02 963,96 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.405,86 2.630,88 2.859,73 1.018,51 1.105,64 1.185,06 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.740,81 1.951,80 2.171,97 701,73 774,31 835,61 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 921,66 970,54 989,62 419,47 441,07 449,53
Sektor Jasa-Jasa mempunyai nilai tambah bruto terbesar pada Triwulan III-2012 yaitu Rp 2.991,18 miliar atau sebesar 19,11 persen dari total PDRB. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran berada diurutan selanjutnya dengan nilai Rp 2.859,73 miliar (18,27 persen), kemudian Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Rp 2.491,45 miliar (15,91 persen), Sektor Konstruksi Rp 2.301,31 miliar (15,40 persen), Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp 2.171,97 miliar (13,87 persen), Sektor Industri Pengolahan Rp 1.086,43 miliar (6,94 persen), Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Rp 989,62 miliar (6,32 persen), Sektor Pertambangan dan Penggalian Rp 536,96 miliar (3,43 persen), dan yang terkecil Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Rp 118,01 miliar (0,75 persen).
Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada Triwulan III/2014 juga menunjukkan nilai tambah terbesar disumbang oleh Sektor Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar Rp 1.185,06 miliar, diikuti Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Rp 1.048,56 miliar, Sektor Konstruksi Rp 963,96 miliar, Sektor Jasa-jasa Rp 962,29 miliar, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp 835,61 miliar, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Rp 449,53 miliar, Sektor Industri Pengolahan Rp 443,43 miliar, Sektor Pertambangan dan Penggalian Rp 294,69 miliar, dan yang terkecil Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Rp 50,85 miliar.
Tabel 4
Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Triwulan II dan III Tahun 2013-2014 (Persentase)
Lapangan Usaha 2013 2014
Triw II Triw III Triw II Triw III
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 16,41 16,11 15,85 15,91 2. Pertambangan dan Penggalian 3,84 3,73 3,50 3,43 3. Industri Pengolahan 7,22 7,02 7,24 6,94 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,82 0,80 0,76 0,75 5. Konstruksi 16,46 16,06 15,82 15,40 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 17,57 17,91 18,09 18,27 7. Pengangkutan dan Komunikasi 12,24 12,94 13,42 13,87 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 7,09 6,74 6,67 6,32 9. Jasa-jasa 18,35 18,70 18,64 19,11
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00
3. PDRB menurut Penggunaan Triwulan III/2014
Dilihat dari sisi penggunaan atas dasar harga berlaku, di triwulan III/2014, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga masih merupakan kontributor utama dalam pembentukan PDRB, yaitu senilai Rp 6,79 triliun atau share sebesar 43,43 persen.
Secara riil, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta non profit tumbuh sebesar 2,76 persen bila dibandingkan dengan triwulan II/2014 (q-to-q) dan tumbuh sebesar 7,34 persen bila dibandingkan dengan triwulan III/2013 (y-on-y). Pertumbuhan ini didorong oleh adanya pelaksanaan pemilihan presiden, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha. Data penjualan riil barang retail di
triwulan III-2014 juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,8 persen (q-to-q) dan 14,8 persen (y-o-y). Aktivitas Pemilu legislatif dan presiden telah memberikan sumbangan besar terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada semester I-2014.
Pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah secara q-to-q tumbuh 3,80 persen dan secara y-on-y tumbuh sebesar 7,88 persen. Melambatnya pertumbuhan komponen ini secara q-to-q, dilatarbelakangi oleh realisasi penyerapan anggaran pemerintah (APBN/APBD) yang masih rendah di triwulan III/2014 , yakni berada di kisaran 40-50 persen.
Tabel 5
Laju dan Sumber Pertumbuhan Komponen PDRB Menurut Penggunaan (Persentase)
Komponen Penggunaan
Laju Pertumbuhan Sumber Pertumbuhan
q-to-q y-o-y C-to-C (SoG) Triw II/2014 Triw III/2014 Triw III/2014 Triw I-III/2014
q-to-q y-o-y
terhadap terhadap terhadap terhadap
Triw I/2014 Triw II/2014 Triw III/2013 Triw I-III/2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Konsumsi Rumah Tangga + LNPRT 0,97 2,76 7,34 8,15 1,14 2,93
2. Konsumsi Pemerintah 6,90 3,80 7,88 5,23 0,81 1,64
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 8,08 7,19 6,19 5,20 1,59 1,40
4. Perubahan Stok 31,45 23,71 3,13 1,86 0,23 0,04
5. Ekspor 12,64 3,05 2,27 4,17 1,41 1,07
6. Dikurangi Impor 0,32 -1,45 0,19 0,83 -0,46 0,06
PDRB 9,56 5,63 7,01 7,39 5,63 7,01
Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) secara q-to-q tumbuh sebesar 7,19 persen dan secara y-on-y tumbuh sebesar 6,19 persen. Pertumbuhan komponen ini didorong oleh sektor konstruksi yang pada triwulan III ini tergerak oleh adanya beberapa proyek pembangunan diantaranya: pembangunan ruas jalan maesa, jembatan sario, pembangunan 21 ruas jalan di Bolaang Mongondow Timur, peningkatan dan pemeliharaan jalan di Minahasa Utara, pelebaran jalan Trans Sulawesi di Minahasa Selatan, dan pembangunan kawasan bisnis Kairagi .
Untuk perdagangan barang dan jasa, secara q-to-q, ekspor tumbuh 3,05 persen dan impor terkontraksi sebesar minus 1,45 persen, sementara secara y-on-y, ekspor tumbuh sebesar 2,27 persen dan impor tumbuh sebesar 0,19 persen. Terkontraksinya impor di triwulan III ini didorong oleh menurunnya impor barang modal seperti mesin-mesin,, kendaraan, dll dan menurunnya volume pasokan semen (salah satu komoditi impor terbesar Sulut) sekitar 5,6 persen. Rupiah yang terdepresiasi terhadap US dollar di triwulan III/2014 juga menjadi faktor yang mempengaruhi impor, terutama untuk perdagangan antar negara. Berdasarkan data dari Bea Cukai Bitung, tiga komoditi terbesar Sulut yang diekspor ke luar negeri adalah lemak nabati & minyak hewan, perhiasan, dan daging & ikan olahan. Sementara untuk komoditi impor luar negeri terbesar adalah besi baja, benda-benda dari besi dan baja, serta mesin-mesin.
Tabel 6
PDRB Menurut Penggunaan
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah)
Komponen Penggunaan Harga Berlaku Harga Konstan 2000
Triw I-2014 Triw II-2014 Triw III/2014 Triw I-2014 Triw II-2014 Triw III/2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pengeluaran Konsumsi RT dan LNPRT 6.873.590 7.005.390 7.264.940 2.403.151 2.426.520 2.493.557
2. Konsumsi Pemerintah 3.858.991 4.213.179 4.455.719 1.179.115 1.260.420 1.308.293
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 3.387.216 3.716.952 4.018.313 1.204.549 1.301.843 1.395.433
4. Perubahan Stok 98.839 131.538 164.602 44.488 58.478 72.343
5. Ekspor 4.415.037 5.003.408 5.344.284 2.412.514 2.717.473 2.800.463
6. Dikurangi Impor 5.477.737 5.525.435 5.591.055 1.857.304 1.863.173 1.836.094
PDRB 13.155.935 14.545.032 15.656.803 5.386.513 5.901.561 6.233.995
Atas dasar harga berlaku, nilai seluruh komponen PDRB menurut pengeluaran mengalami peningkatan selama triwulan I-III/2014. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan LNPRT di triwulan III/2014 tercatat senilai Rp 7,26 triliun, pengeluaran konsumsi pemerintah senilai Rp 4,45 triliun, PMTB senilai Rp 4,01 triliun, ekspor senilai Rp 5,34 triliun dan impor Rp 5,59 triliun. Atas dasar harga konstan 2000, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan LNPRT di triwulan III/2014 tercatat senilai Rp 2,49 triliun, pengeluaran konsumsi pemerintah senilai Rp 1,30 triliun, PMTB senilai Rp 1,39 triliun, ekspor senilai Rp 2,80 triliun dan impor Rp 1,83 triliun.
Tabel 7
Struktur Komponen PDRB menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku
(Persentase)
Komponen Penggunaan 2013 2014
Triw II Triw III Triw II Triw III
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Konsumsi Rumah Tangga dan LNPRT 44,75 44,18 45,03 43,43
2. Konsumsi Lembaga Non Profit 2,61 2,72 3,13 2,97
2. Konsumsi Pemerintah 27,78 26,53 28,97 28,46
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 25,34 25,11 25,55 25,66
4. Perubahan Stok 0,93 1,07 0,90 1,05
5. Ekspor 36,52 37,14 34,40 34,13
6. Dikurangi Impor 37,92 36,75 37,99 35,71
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00
Dilihat dari distribusi persentase atas dasar harga berlaku, komponen pengeluaran rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB menurut penggunaan, dengan kontribusi sebesar 43,43 persen. Terbesar kedua dan ketiga adalah komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan PMTB dengan kontribusi masing-masing komponen sebesar 28,46 persen dan 25,66 persen.