• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

;

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat triwulan II-2010 menurun sebesar minus 0,49 persen dibandingkan triwulan I-2010 (q-to-q) dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 mengalami pertumbuhan 5,74 persen (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi semester I-2010 dibandingkan semester I-2009 (c-to-c) telah mencapai 5,10 persen. Penurunan kinerja ekonomi q-to-q disebabkan menurunnya kinerja di sektor pertanian sebesar minus 12,41 persen dan sektor pertambangan-penggalian sebesar minus 2,57 persen.

;

Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi (q-to-q) adalah sektor jasa-jasa 19,03 persen, sektor konstruksi 2,96 persen, dan sektor keuangan 2,52 persen. Sementara pertumbuhan y-on-y, sektor pengangkutan-komunikasi tumbuh paling tinggi 8,52 persen, diikuti kemudian oleh sektor jasa-jasa 7,59 persen dan sektor perdagangan-hotel-restoran 6,92 persen.

;

Nilai nominal PDRB Kalimantan Barat triwulan II-2010 yang diukur berdasarkan harga berlaku sebesar Rp14,30 triliun atau naik Rp14,40 miliar dibandingkan PDRB triwulan I-2010, sedangakan atas dasar harga konstan 2000 menurun Rp36,52 miliar menjadiRp7,38 triliun.

;

Sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan II-2010 (y-on-y) menurut lapangan usaha adalah sektor perdagangan-hotel-restoran yang mampu menyumbang 1,65 persen dan sektor pertanian 1,47 persen.

;

Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat triwulan II-2010 terhadap triwulan I-2010

(q-to-q) didorong oleh konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 20,80 persen. Komponen Ekspor dan Impor merupakan dua komponen yang tumbuh paling tinggi berikutnya dengan masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 11,62 dan 6,18 persen.

;

Dari sisi kontribusi penggunaan, masih didominasi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 57,13 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 28,12 persen, ekspor sebesar 26,11 persen, impor 23,62 persen, dan porsi pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 16,85 persen.

No. 38/08/61/Th. XIII, 5 Agustus 2010

P

ERTUMBUHAN EKONOMI

K

ALIMANTAN

B

ARAT

T

RIWULAN

II

T

AHUN

2010

I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2010

Pada triwulan II-2009, kinerja perekonomian Kalimantan Barat dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) yang digambarkan oleh pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000, mengalami penurunan sebesar minus 0,49 persen. Penurunan tersebut terutama disebabkan menurunnya sektor pertanian sebesar minus 12,41 persen dan sektor pertambangan-penggalian sebesar minus 2,57

(2)

persen. Sementara itu, sektor yang masih mengalami pertumbuhan positif adalah sektor jasa-jasa (19,03%), sektor bangunan (2,96%), sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan (2,52%), sektor perdagangan-hotel-restoran (2,42%), sektor industri pengolahan (1,35%), sektor pengangkutan-komunikasi (1,22%), dan sektor listrik-gas-air (1,13%).

Sektor yang mengalami kontraksi pada triwulan II-2010 adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan-penggalian. Penurunan pada sektor pertanian dipengaruhi oleh siklus musiman di sub sektor tanaman bahan makanan yang menurun minus 33,10 persen dan sub sektor kehutanan minus 1,73 persen. Sub sektor lain di sektor pertanian seperti sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan dan sub sektor peternakan tumbuh positif masing-masing sebesar 13,11 persen, 1,39 persen, dan 0,85 persen.

Sektor jasa-jasa pada triwulan II-2009 mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,03 persen. Hal ini dipengaruhi pertumbuhan di sub sektor pemerintahan umum sebesar 20,31 persen, akibat belanja pemerintah yang cukup besar seperti rapel kenaikan gaji dan gaji ke-13 yang dikeluarkan pada triwulan II-2009.

Tabel 1

Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha (Persentase) Lapangan Usaha Trw I-2010 Terhadap Trw IV-2009 (q-to-q) Trw II-2010 Terhadap Trw I-2010 (q-to-q) Trw II-2010 Terhadap Trw II-2009 (y-on-y) Semester I-2010 Terhadap Semester I-2009 Sumber Pertumbuhan (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

14,70 -12,41 5,93 5,08 1,47

2. Pertambangan dan Penggalian 2,81 -2,57 3,08 5,49 0,05

3. Industri Pengolahan -3,92 1,35 2,52 2,16 0,44

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,46 1,13 1,93 1,58 0,01

5. Konstruksi -9,06 2,96 4,98 5,22 0,41

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran -4,09 2,42 6,92 5,98 1,65

7. Pengangkutan dan Komunikasi -6,68 1,22 8,52 9,16 0,67

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perush. -4,07 2,52 4,33 3,76 0,21

9. Jasa-jasa -27,48 19,03 7,59 5,71 0,84

PDRB -3,05 -0,49 5,74 5,10 5,74

Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2010 dibandingkan dengan triwulan II-2009 atau pertumbuhan

y-on-y tercatat sebesar 5,74 persen. Secara rinci, seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Sektor pengangkutan-komunikasi tumbuh paling tinggi sebesar 8,52 persen, disusul kemudian oleh sektor jasa-jasa 7,59 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 6,92 persen, sektor pertanian 5,93 persen, sektor konstruksi 4,98 persen, sektor keuangan 4,33 persen, sektor pertambangan-penggalian 3,08 persen, sektor industri pengolahan 2,52 persen, dan sektor listrik-gas-air bersih 1,93 persen.

Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada semester I-2010 dibandingkan semester I-2009 (c-to-c) telah mencapai 5,10 persen. Seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif. Sektor pengangkutan-komunikasi, sektor perdagangan-jotel-restoran, dan sektor jasa-jasa merupakan tiga

(3)

sektor yang secara kumulatif pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan sektor yang lain (lihat tabel 1). Sektor listrik-gas-air bersih, sektor industri pengolahan, dan sektor keuangan mengalami pertumbuhan yang lebih kecil dibandingkan sektor yang lain.

Sumbangan masing-masing sektor terhadap total laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2010 atau sumber pertumbuhan (y-on-y) dan laju pertumbuhan setiap sektor dapat dilihat pada Grafik 1. Sektor pengangkutan-komunikasi yang tumbuh paling tinggi, ternyata hanya menyumbang 0,67 persen bagi pertumbuhan di triwulan II-2010. Sementara itu, sektor perdagangan-hotel-restoran yang tumbuh 6,92 persen, mampu menyumbang pertumbuhan sebesar 1,65 persen. Sumbangan pertumbuhan yang cukup besar juga diberikan oleh sektor pertanian yang menyumbang pertumbuhan sebesar 1,47 persen.

Grafik 1

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat Triwulan II-2010 (y-on-y) Atas Dasar Harga Konstan 2000

5,93 3,08 2,52 1,93 4,98 6,92 8,52 4,33 7,59 0,84 0,21 0,67 1,65 0,41 0,01 0,44 0,05 1,47 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pertanian Pertambangan Industri LGA Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa Pertumbuhan Ekonomi

Sumber Pertumbuhan

II. Nilai PDRB menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2010 dan Triwulan II-2010

PDRB Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2010 tercatat sebesar Rp14.304,74 miliar, naik Rp14,40 miliar dibandingkan PDRB triwulan I-2010 yang tercatat sebesar Rp14.290,34 miliar. Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada periode yang sama menurun dari Rp7.414,11 miliar pada triwulan I-2010 menjadi Rp7.377,59,01 miliar pada triwulan II-2010.

Ditinjau atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terbesar pada triwulan II-2010 adalah sektor pertanian Rp3.737,17 miliar, kemudian sektor perdagangan-hotel-restoran yaitu sebesar Rp3.428,81 miliar, sektor industri pengolahan sebesar Rp2.507,96 miliar, sektor jasa-jasa Rp1.408,37 miliar, dan sektor konstruksi Rp1.242,87 miliar, sedangkan nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor ekonomi yang lain masing-masing kurang dari satu triliun rupiah.

Pada perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, nilai tambah yang dihasilkan didominasi oleh sektor pertanian Rp1.828,10 miliar, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp1.781,85 miliar, dan sektor industri pengolahan Rp1.246,85 miliar. Nilai tambah terkecil diberikan oleh sektor listrik-gas-air bersih sebesar Rp31,83 miliar dan sektor pertambangan-penggalian Rp106,35miliar.

(4)

Tabel 2.

PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000

(Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Trw I-2010 Trw II-2010 Trw I-2010 Trw II-2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

4.148,72 3.737,17 2.087,00 1.828,10

2. Pertambangan dan Penggalian 216,17 211,81 109,16 106,35

3. Industri Pengolahan 2.454,64 2.507,96 1.230,22 1.246,85

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 73,98 75,53 31,47 31,83

5. Konstruksi 1.195,86 1.242,87 581,74 598,94

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.334,87 3.428,81 1.739,77 1.781,85 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.047,35 1.033,99 586,79 593,94

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 639,99 658,23 349,37 358,16

9. Jasa-jasa 1.178,76 1.408,37 698,60 831,57

PDRB 14.290,34 14.304,74 7.414,11 7.377,59

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha

Struktur perekonomian Kalimantan Barat masih didominasi oleh tiga sektor yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor industri pengolahan. Pada triwulan II-2010, ketiga sektor tersebut memiliki peranan mencapai 66,63 persen. Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar dengan 26,13 persen, diikuti kemudian oleh sektor perdagangan-hotel-restoran yang memiliki peranan 23,97 persen, sedangkan sektor industri pengolahan memberikan sumbangan 17,53 persen. Sektor yang paling kecil sumbangannya adalah sektor listrik-gas-air bersih dengan 0,53 persen.

Tabel 3.

Struktur PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Triwulan I dan II Tahun 2009-2010

(Persentase)

Lapangan Usaha

2009 2010 Triwulan I Triwulan II Triwulan I Triwulan II

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

27,94 25,06 29,03 26,13 2. Pertambangan dan Penggalian 1,47 1,53 1,51 1,48 3. Industri Pengolahan 18,03 18,37 17,18 17,53 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,55 0,56 0,52 0,53 5. Konstruksi 8,76 9,02 8,37 8,69 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 23,53 24,00 23,34 23,97 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,88 7,15 7,33 7,23 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 4,61 4,71 4,48 4,60 9. Jasa-jasa 8,22 9,60 8,25 9,85

(5)

Grafik 2

Struktur Ekonomi Kalimantan Barat Menurut Lapangan Usaha Triwulan II-2010 (Persentase) Keuangan; 4,6 Angkutan; 7,23 Jasa-jasa; 9,9 Pertanian; 26,13 Pertambangan; 1.54 Industri ; 17,53 LGA; 0,53 Konstruksi; 8,69 Perdagangan; 23,97

IV.PDRB Menurut Penggunaan Triwulan II-2010

Perekonomian di suatu daerah dapat dihitung menurut pendekatan produksi dan konsumsi atau melalui sisi penyediaan/ sektoral (supply side) maupun sisi permintaan (demand side). yang keduanya akan sama pada suatu level perekonomian, sehingga angka nominal dan juga laju pertumbuhannya dari kedua sisi pendekatan tersebut menjadi sama. Begitupun dengan penghitungan perkembangan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan II-2010, baik dari pendekatan pengeluaran/penggunaan/permintaan maupun pendekatan produksi atau sektoral adalah sama.

PDRB atas dasar harga berlaku Kalimantan Barat triwulan II-2010 sebesar Rp14.304,74 miliar, sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga (KRT) dan swasta sebesar Rp8.172,53 miliar. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi swasta nirlaba sebesar 119,61 miliar, konsumsi pemerintah (KP) sebesar Rp2.409,73 milliar, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar Rp4.022,24 miliar, perubahan inventori berkontraksi sebesar Rp774,31 miliar, transaksi ekspor (Eks) meningkat menjadi sebesar Rp3.734,41 miliar dan impor (Imp) sebesar Rp3.379,47 miliar.

Tabel 4

Produk Domestik Regional Bruto Triwulan II-2010 menurut Komponen Penggunaan

Komponen Penggunaan

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah) (Juta Rupiah)

Triw II 2009 Triw II 2010 Triw II 2009 Triw II 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Rumah Tangga/Swasta 7.638.991,50 8.172.532,23 3.797.609,39 4.020.494,25

2. Lembaga Swasta Nirlaba 105.573,69 119.606,28 67.629,42 70.869,49

3. Konsumsi Pemerintah 2.196.414,77 2.409.731,32 889.721,99 941.234,62

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 3.800.143,22 4.022.240,62 1.884.315,90 1.964.313,27

5. Perubahan Inventori (930.309,11) (774.309,50) (8.326,74) 73.993,88

6. Ekspor Barang dan Jasa 2.951.507,79 3.734.413,97 2.270.700,25 2.396.341,91

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 2.943.163,43 3.379.470,72 1.924.783,42 2.089.655,29

(6)

Apabila didasarkan pada PDRB atas dasar harga konstan Kalimantan Barat triwulan II-2010 sebesar Rp7.377,59 miliar, sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga (KRT) dan swasta sebesar Rp4.020,25 miliar. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi swasta nirlaba sebesar 70,87 miliar, konsumsi pemerintah (KP) sebesar Rp941,23 miliar, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar Rp1.964,31 miliar, perubahan inventori bertambah sebesar Rp73,99 miliar, transaksi ekspor (Eks) sebesar Rp2.396,34 miliar dan impor (Imp) sebesar Rp2.089,65 miliar.

Komponen utama pada struktur ekonomi Kalimantan Barat menurut penggunaan adalah masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga dan PMTB. Kedua komponen penggunaan ini merupakan lembaga utama (leading institution) dalam aktifitas perekonomian Kalimantan Barat seperti pada grafik 3. Pada triwulan II-2010, kontribusi rumah tangga sebesar 57,13 persen, kemudian PMTB memiliki kontribusi sebesar 28,12 persen. Sedangkan komponen ekspor dan impor memberikan kontribusi masing-masing sebesar 26,11 dan 23,62 persen. Di sisi lain kontribusi untuk dua komponen penggunaan yang lain yaitu konsumsi pemerintah, konsumsi swasta nirlaba memiliki komposisi masing-masing sebesar 16,85 persen dan 0,84 persen seperti yang terlihat pada grafik 3.

Grafik 3

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Triwulan II tahun 2010 Atas Dasar Harga Berlaku menurut Komponen Penggunaan

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada tahun triwulan II-2010 apabila dibandingkan dengan triwulan II-2009 (y on y)) tercatat sebesar 5,74 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh beberapa komponen PDRB penggunaan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen impor 8,57 persen, komponen konsumsi rumah tangga sebesar 5,87 persen, dan konsumsi pemerintah sebesar 5,79 persen.

(7)

Sedangkan untuk komponen ekspor, konsumsi lembaga swasta nirlaba dan komponen PMTB masing masing sebesar 5,53 persen, 4,79 persen dan 4,25 persen.

Jika dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan II-2010 mengalami kontraksi sebesar 0,49 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 20,80 persen. kemudian diikuti oleh komponen Ekspor dan Impor dengan masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 11,62 dan 6,18 persen. Di sisi lain pada pertumbuhan q-to-q triwulan ini komponen penggunaan yang lain juga mengalami pertumbuhan dengan kisaran antara 1,11 persen sampai dengan 4,96 persen. Komponen-komponen tersebut adalah konsumsi lembaga non profit, konsumsi rumah tangga dan PMTB dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 4,96 persen, 1,78 persen dan 1,11 persen.

Tabel 5.

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Penggunaan Triwulan II-2010

Jenis Pengeluaran Pertumbuhan Triw II-2010 thd Triw II-2009 (y on y) Sumber Pertumbuhan y on y Pertumbuhan Triw II 2010 thd Triw I 2010 (q to q) Sumber Pertumbuhan q to q (1) (2) (3) (4) (5)

Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 5,87 3,20

1,78 0,97 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 4,79 0,05

4,96 0,05 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,79 0,74

20,80 2,65 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 4,25 1,13

1,11 0,29 Perubahan Stok

Ekspor Barang dan Jasa 5,53 1,80

11,62 3,78 Dikurangi Impor Barang dan Jasa 8,57 2,43

6,18 1,75

P D R B / G R D P 5,74 - (0,49) -

Apabila dikaji berdasarkan sumber utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2010 dari sisi penggunaan terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya maka sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari komponen konsumsi rumah tangga yang menyumbang 3,20 persen dan diikuti oleh komponen impor dan ekspor dengan sumbangan masing-masing sebesar 2,43 persen dan 1,80 persen. Sedangkan untuk tiga komponen penggunaan yang lainnya yaitu PMTB, Konsumsi Pemerintah dan konsumsi swasta nirlaba masing-masing memberikan sumbangan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,13 persen, 0,74 persen dan 0,05 persen.

Kemudian apabila dilihat sumber utama pertumbuhan ekonomi triwulan II-2010 terhadap triwulan I-2010 maka sumber pertumbuhan terbesar berasal dari ekspor 3,78 persen, konsumsi pemerintah 2,65 persen, impor 1,75 persen. Sedangkan komponen dan konsumsi rumah tangga, PMTB dan konsumsi swasta nirlaba justru mengurangi pertumbuhan masing-masing sebesar 0,97 persen, 0,29 persen dan 0,05 persen.

(8)

Informasi lebih lanjut hubungi: Ateng Hartono, SE, MSi Kepala Bidang Neraca Wilayah

dan Analisis Statistik Telepon: 0561-735345 E-mail : nwas6100@bps.go.id

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini: (1) Pengeluaran untuk investasi dan harga faktor-faktor produksi didasarkan pada harga konstan, (2)

Objek dalam penelitian ini adalah Andre Foto Studio Palembang dan akan menganalisis variable Service Quality (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,

Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Kategori Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok

Fungsi untuk mencari nilai rata-rata dari suatu nilai yang berisi data angka, teks dan nilai logika. adalah nilai yang akan dicari

Tahanan lateral acuan dari suatu sambungan yang menggunakan paku baja, pasak, atau sekrup satu irisan yang dibebani secara tegak lurus terhadap sumbu alat pengencang dan

Dengan beroperasi nya pabrik tersebut, perusahaan akan memiliki tujuh pabrik pengola- han kelapa sawit dengan total kapasitas produksi sebesar 485 ton per jam, dari kapasitas

Tetapi walaupun terjadi peningkatan jumlah unit usaha dari tahun ke tahun namun pertumbuhan jumlah unit usahanya sedikit, hal ini dikarenakan pengembangan industri

Hasil dari penelitian yang dilakukan Rosita (2009) menunjukkan bahwa variabel Nilai Utilitarian secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian