• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Juni 2014, Nusa Tenggara Timur terjadi inflasi sebesar 0,61 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,27. Dari dua kota IHK di Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang terjadi inflasi sebesar 0,81 persen dengan IHK 113,63 dan Kota Maumere terjadi deflasi sebesar 0,72 persen dengan IHK 110,93 persen.

 Dari 82 kota sampel IHK Nasional, tercatat 76 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate 1,29 persen dengan IHK 114,28 dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0,06 persen dengan IHK 113,36. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Kota Maumere 0,72 persen dengan IHK 110,93 dan terendah terjadi di Kota Pematang Siantar 0,09 persen dengan IHK 115,04.

 Inflasi di Nusa Tenggara Timur terjadi karena adanya kenaikan harga pada hampir semua kelompok pengeluaran kecuali kelompok pengeluaran kesehatan yang mengalami penurunan indeks harga. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yakni naik sebesar 1,94 persen, diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok sandang masing-masing naik sebesar 0,66 persen dan 0,52 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran kesehatan mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,07 persen.

 Inflasi tahun kalender Januari-Juni 2014 sebesar 2,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 8,10 persen. Untuk Kota Kupang, inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2014 sebesar 2,52 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 8,31 persen, sedangkan Kota Maumere tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2014) sebesar 1,91 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 6,70 persen.

No. 01/07/53/Th. XVII, 1 Juli 2014

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

JUNI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di dua kota sampel IHK Nusa Tenggara Timur, pada Juni 2014 Nusa Tenggara Timur terjadi inflasi 0,61 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,59 pada Mei 2014 menjadi 113,27 pada Juni 2014. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2014) sebesar 2,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 8,10 persen. Kota Kupang Juni 2014 mengalami inflasi sebesar 0,81 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 112,72 pada Mei 2014 menjadi 113,63 pada Juni 2014 dengan laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2014) sebesar 2,52 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 8,31 persen. Kota Maumere Juni 2014 mengalami deflasi sebesar 0,72 persen atau terjadi penurunan IHK dari 111,73 pada Mei 2014 menjadi 110,93 pada Juni 2014 dengan laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2014) sebesar 1,91 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 6,70 persen.

A. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Provinsi Nusa Tenggara Timur Juni 2014

Inflasi sebesar 0,61 persen di Nusa Tenggara Timur pada Juni 2014 dipicu oleh naiknya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami kenaikan indeks sebesar 1,94 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga adalah kelompok kesehatan yang turun sebesar 0,07 persen.

Tabel 1.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur Juni 2014, Tahun Kalender 2014 danYear on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Juni 2014 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2013 Mei 2014 Juni 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 110,58 112,59 113,27 0,61 2,44 8,10 1 Bahan Makanan 106,12 107,63 108,17 0,50 1,93 6,47

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 115,54 116,74 117,51 0,66 1,70 8,94 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 111,26 113,74 113,87 0,11 2,35 7,39

4 Sandang 108,62 110,13 110,70 0,52 1,91 5,21

5 Kesehatan 103,97 104,89 104,82 -0,07 0,81 2,70

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 110,19 111,00 111,13 0,11 0,85 6,23 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 115,55 118,85 121,16 1,94 4,85 13,89

*) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan Juni 2013

(3)

Gambar 1.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Nusa Tenggara Timur Juni 2014

Pada Juni 2013 yang lalu Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi sebesar 1,37 persen, dan pada bulan Juni 2014 ini Nusa Tenggara Timur juga mengalami kenaikan indeks harga sehingga terjadi inflasi sebesar 0,61 persen.

Gambar 2.

Perkembangan Inflasi Nusa Tenggara Timur Juni 2013 – Juni 2014 0,50 0,66 0,11 0,52 -0,07 0,11 1,94 0,61 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Umum

1,37 4,63 0,48 -1,03 -0,59 0,75 1,36 0,42 1,48 -0,14 -0,03 0,08 0,61 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00

Jun'13 Jul'13 Agt'13 Sep'13 Okt'13 Nov'13 Des'13 Jan'14 Feb'14 Mar'14 Apr'14 Mei'14 Jun'14

(4)

Menurut kelompok pengeluaran, pemberi andil terbesar dalam pembentukan inflasi di Nusa Tenggara Timur bulan Mei 2014 adalah kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,36 persen.

Tabel 2.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Nusa Tenggara Timur Juni 2014

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 113,27 0,61

Bahan Makanan 108,17 0,50 0,10

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 117,51 0,66 0,09 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 113,87 0,11 0,03

Sandang 110,70 0,52 0,03

Kesehatan 104,82 -0,07 0,00

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 111,13 0,11 0,01

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 121,16 1,94 0,36

B. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Kota Kupang Juni 2014

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Juni 2014, Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,81 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 112,72 pada bulan Mei 2014 menjadi 113,63 pada Juni 2014.

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Kupang Juni 2014, Tahun Kalender 2014 danYear on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Juni 2014 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2013 Mei 2014 Juni 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 110,84 112,72 113,63 0,81 2,52 8,31 1 Bahan Makanan 106,53 107,22 108,21 0,92 1,58 6,10

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 115,24 116,23 117,07 0,72 1,59 8,80 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 111,65 114,46 114,60 0,12 2,64 7,92

4 Sandang 108,95 110,65 111,24 0,53 2,10 5,46

5 Kesehatan 103,67 104,61 104,53 -0,08 0,83 2,49

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 108,73 109,47 109,61 0,13 0,81 6,31 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 116,43 120,21 122,97 2,30 5,62 15,13

*) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan Juni 2013

(5)

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni2014) sebesar 2,52 persen dan inflasi “year on year” (Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 8,31 persen.

Selama bulan Juni 2014, enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan dan satu kelompok mengalami penurunan indeks harga. Kelompok yang mengalami kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami kenaikan sebesar 2,30 persen dan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks terjadi pada kelompok kesehatan yakni turun sebesar 0,08 persen.

Gambar 3.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Kupang Juni 2014

Gambar 4.

Perkembangan Inflasi Kota Kupang Juni 2013 – Juni 2014 0,92 0,72 0,12 0,53 -0,08 0,13 2,30 0,81 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Umum

1,55 4,98 0,19 -0,92 -0,67 0,60 1,59 0,50 1,46 -0,10 -0,18 0,01 0,81 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00

Jun'13 Jul'13 Agt'13 Sep'13 Okt'13 Nov'13 Des'13 Jan'14 Feb'14 Mar'14 Apr'14 Mei'14 Jun'14

(6)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Kupang Juni 2014

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 113,63 0,81

Bahan Makanan 108,21 0,92 0,22

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 117,07 0,72 0,10 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 114,60 0,12 0,03

Sandang 111,24 0,53 0,03

Kesehatan 104,53 -0,08 0,00

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 109,61 0,13 0,01

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 122,97 2,30 0,43

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan inflasi Kota Kupang bulan Juni 2014 adalah kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,43 persen, diikuti kelompok bahan makanan, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang masing-masing memberikan andil sebesar 0.22 persen dan 0,10 persen.

Beberapa komoditas utama yang menyumbang andil inflasi terbesar di Kota Kupang antara lain naiknya harga tarif angkutan udara, ikan tongkol, telur ayam ras, gula pasir, ayam hidup, ikan cakalang, ikan tembang, lengkuas, bawang merah, dan rokok kretek filter.

Sedangkan komoditas utama yang menghambat laju inflasi di Kota Kupang antara lain turunnya harga tomat sayur, cabai rawit, minyak goreng, wortel, daging sapi, seng, bunga pepaya, sawi putih, buah anggur, dan keramik.

C. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Kota Maumere Juni 2014

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Juni 2014 Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,72 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 111,73 pada bulan Mei 2014 menjadi 110,93 pada bulan Juni 2014.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2014) sebesar 1,91 persen dan inflasi “year on year” (Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 6,70 persen. (lihat Tabel 5).

(7)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Maumere Juni 2014, Tahun Kalender 2014 danYear on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Juni 2014 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2013 Mei 2014 Juni 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 108,85 111,73 110,93 -0,72 1,91 6,70 1 Bahan Makanan 103,40 110,28 107,87 -2,19 4,32 9,00

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 117,52 120,08 120,39 0,26 2,44 9,85 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 108,67 109,04 109,09 0,05 0,39 3,86

4 Sandang 106,47 106,69 107,14 0,42 0,63 3,55

5 Kesehatan 105,96 106,74 106,72 -0,02 0,72 4,07

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 119,78 121,06 121,06 0,00 1,07 5,71 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 109,79 109,90 109,26 -0,58 -0,48 5,50

*) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2014 terhadap IHK bulan Juni 2013

Pemicu deflasi bulan Juni 2014 di Kota Maumere adalah karena turunnya indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan, kelompok kesehtanan dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga antara lain kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dan kelompok sandang.

Gambar 5.

Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Maumere Juni 2014

-2,19 0,26 0,05 0,42 -0,02 0,00 -0,58 -0,72 -2,50 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 Bhn Makanan Makanan Jadi

(8)

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Maumere Juni 2014

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 110,93 -0,72

Bahan Makanan 107,87 -2,19 -0,72

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 120,39 0,26 0,04 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 109,09 0,05 0,01

Sandang 107,14 0,42 0,02

Kesehatan 106,72 -0,02 0,00

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 121,06 0,00 0,00

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 109,26 -0,58 -0,07

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap pembentukan deflasi di Kota Maumere adalah kelompok bahan makanan dengan sumbangan sebesar -0,72 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi Kota Maumere antara lain turunnya harga pada komoditas ikan layang, tomat sayur, angkutan udara, garam, labu siam/jipang, cabai merah, ikan tongkol, cumi-cumi, ikan tuna dan daun singkong.

Sedangkan komoditas dominan yang menghambat laju deflasi di Kota Maumere antara lain naiknya komoditas kangkung, emas perhiasan, rokok putih, pepaya, ikan selar, bayam, minyak goreng, tempe, tahu mentah, dan ikan kembung/gembung.

Gambar 6.

Perkembangan Inflasi Kota Maumere Juni 2013 – Juni 2014

0,43 2,83 2,01 -1,57 -0,17 1,54 0,15 -0,08 1,61 -0,46 0,99 0,58 -0,72 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50

Jun'13 Jul'13 Agt'13 Sep'13 Okt'13 Nov'13 Des'13 Jan'14 Feb'14 Mar'14 Apr'14 Mei'14 Jun'14

(9)

Tidak seperti dengan tahun sebelumnya, Juni 2013 Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,43 persen, namun pada Juni 2014 ini Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,72 persen.

D. Perbandingan Inflasi Bulanan, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year

Pada bulan Juni 2014 ini Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,81 persen dan Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,72 persen. Sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Timur (gabungan dua kota IHK) mengalami inflasi sebesar 0,61 persen (lihat Tabel 7).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, inflasi tahun kalender (Januari-Juni) Nusa Tenggara Timur tahun 2014 yang sebesar 2,44 persen lebih rendah dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Demikian juga Kota Kupang pada tahun 2013 inflasi tahun kalender (Januari-Juni) sebesar 2,88 persen lebih tinggi dibandingkan yang terjadi pada tahun 2014.

Tabel 7.

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on year

di Maumere, Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur Juni 2010-2014

Tahun Maumere Kupang Nusa Tenggara Timur

(1) (2) (3) (4)

Inflasi Bulanan (Juni)

2010 0,89 0,45 0,52

2011 0,18 0,30 0,28

2012 1,92 0,88 1,05

2013 0,43 1,55 1,37

2014 -0,72 0,81 0,61

Inflasi Tahun Kalender (Januari- Juni) 2010 4,68 5,56 5,42 2011 2,29 2,39 2,37 2012 4,07 2,44 2,70 2013 1,37 2,88 2,63 2014 1,91 2,52 2,44

Inflasi Year on Year

2010 8,52 11,08 10,66

2011 6,00 6,66 6,56

2012 8,45 4,37 5,02

2013 3,73 5,56 5,26

(10)

E. Inflasi Beberapa Kota di Kawasan Timur Indonesia (KTI)

Dari 24 kota sampel IHK Nasional di Kawasan Timur Indonesia pada bulan Juni 2014 ini, terdapat 19 kota mengalami inflasi dan 5 kota lainnya mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,29 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0,06 persen. Kota yang mengalami deflasi terbesar terjadi di Kota Maumere sebesar 0,72 persen dan terendah terjadi di Kota Denpasar sebesar 0,20 persen.

Tabel 8.

Indeks Haga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota di Kawasan Timur Indonesia Juni 2014 (2012=100)

Kota IHK (%) Inflasi Tahun Kalender Inflasi 2013 (%) 1 2 3 4 TERNATE 114,28 1,29 2,17 PALU 113,64 0,94 2,90 KENDARI 108,71 0,94 0,51 KUPANG 113,63 0,81 2,52 WATAMPONE 111,58 0,69 2,90 MANADO 110,28 0,67 1,97 MAMUJU 110,28 0,66 1,82 BULUKUMBA 118,31 0,49 3,09 BAU-BAU 112,72 0,49 2,99 MATARAM 111,03 0,45 1,30 GORONTALO 109,32 0,45 0,67 PALOPO 110,28 0,41 3,09 PARE-PARE 109,33 0,39 1,59 MANOKWARI 107,39 0,36 0,83 BIMA 115,10 0,31 2,75 MAKASSAR 109,26 0,25 1,77 AMBON 111,85 0,18 3,84 MERAUKE 113,74 0,09 3,10 TUAL 113,36 0,06 0,83 DENPASAR 110,15 -0,20 2,20 SORONG 109,88 -0,26 1,16 JAYAPURA 112,27 -0,44 0,85 SINGARAJA 116,35 -0,61 2,30 MAUMERE 110,93 -0,72 1,91

(11)

F. Inflasi Kota-kota Sampel IHK Nasional

Dari 82 kota sampel IHK Nasional, sebanyak 76 kota mengalami inflasi dan sisanya, 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,29 persen dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0,06 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Maumere sebesar 0,72 persen dan terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,09 persen

Tabel 9.

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di 82 Kota Juni 2014 (2012=100)

Kota IHK Inflasi 2014*) Kota IHK Inflasi 2014*)

TERNATE 114,28 1,29 2,17 METRO 121,29 0,45 1,80 CILACAP 114,85 1,07 2,54 MATARAM 111,03 0,45 1,30 SINGKAWANG 110,69 1,03 3,16 GORONTALO 109,32 0,45 0,67 SAMPIT 112,03 1,03 3,11 DEPOK 112,31 0,43 1,47 TANJUNG 111,79 0,98 4,02 TASIKMALAYA 111,07 0,43 2,63 PALU 113,64 0,94 2,90 YOGYAKARTA 111,62 0,43 1,82 KENDARI 108,71 0,94 0,51 MADIUN 110,95 0,43 1,99

PALANGKARAYA 112,40 0,91 3,18 DKI JAKARTA 112,07 0,41 2,25

PONTIANAK 115,88 0,90 3,71 PALOPO 110,28 0,41 3,09

SEMARANG 112,15 0,85 2,51 BANDA ACEH 108,61 0,40 1,98 TANJUNG PANDAN 116,28 0,83 3,74 PARE-PARE 109,33 0,39 1,59 TEMBILAHAN 117,61 0,81 4,34 BENGKULU 113,00 0,38 0,57 KUPANG 113,63 0,81 2,52 BANYUWANGI 112,59 0,37 1,99

BUNGO 110,63 0,80 1,27 SURABAYA 111,76 0,37 2,36

BANJARMASIN 110,84 0,79 2,42 MANOKWARI 107,39 0,36 0,83

BANDAR LAMPUNG 110,79 0,78 1,39 CIREBON 111,66 0,33 2,09

CILEGON 112,97 0,75 2,70 PADANG 113,89 0,31 1,12 SUMENEP 110,55 0,70 1,82 MALANG 112,46 0,31 2,06 WATAMPONE 111,58 0,69 2,90 BIMA 115,10 0,31 2,75 MANADO 110,28 0,67 1,97 BATAM 109,61 0,27 0,80 DUMAI 112,62 0,66 2,20 TANGERANG 116,34 0,25 2,56 SERANG 114,20 0,66 3,25 MAKASSAR 109,26 0,25 1,77

MAMUJU 110,28 0,66 1,82 PANGKAL PINANG 111,10 0,24 0,34

MEDAN 112,96 0,60 1,31 SAMARINDA 114,42 0,24 1,62 TEGAL 108,95 0,60 1,99 MEULABOH 112,75 0,20 1,19 PADANGSIDIMPUAN 111,00 0,55 0,79 SIBOLGA 111,90 0,20 1,55 PEKANBARU 111,89 0,54 1,57 BANDUNG 110,91 0,20 2,05 PALEMBANG 109,00 0,54 1,00 AMBON 111,85 0,18 3,84 TARAKAN 116,58 0,54 3,03 LHOKSEUMAWE 108,61 0,17 2,07 KUDUS 117,48 0,52 2,75 JAMBI 112,09 0,14 1,52

KEDIRI 112,51 0,52 1,66 TANJUNG PINANG 112,00 0,12 0,89

SURAKARTA 110,78 0,51 2,40 JEMBER 111,35 0,12 1,88

BALIKPAPAN 113,64 0,49 2,66 BUKITTINGGI 110,17 0,09 1,80

BULUKUMBA 118,31 0,49 3,09 MERAUKE 113,74 0,09 3,10

BAU-BAU 112,72 0,49 2,99 TUAL 113,36 0,06 0,83

SUKABUMI 113,19 0,48 2,80 PEMATANG SIANTAR 115,04 -0,09 1,81 PURWOKERTO 111,90 0,48 2,11 DENPASAR 110,15 -0,20 2,20 LUBUKLINGGAU 107,66 0,47 1,07 SORONG 109,88 -0,26 1,16 BEKASI 110,67 0,47 1,43 JAYAPURA 112,27 -0,44 0,85 PROBOLINGGO 112,94 0,47 1,59 SINGARAJA 116,35 -0,61 2,30 BOGOR 112,59 0,46 1,51 MAUMERE 110,93 -0,72 1,91 *) Januari-Juni 2014

(12)

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Anggoro Dwitjahyono, M.Si

Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur

Telp (0380) 826289,821755, e-mail : bps5300@bps.go.id distribusi5300@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh regulasi / prosedur, pengaruh operasional, serta komitmen dan kebijakan terhadap perilaku aman dan kondisi aman pada pekerja

Penanggun gjawab TRIWULAN I Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output).. TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV KONDISI KINERJA

Kebutuhan hewan qurban baik akan kebutuhan hari raya idul adha ataupun kebutuhan selain hari raya idul adha seperti aqiqah, atau acara penting lainnya sangat di perlukan yang

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin yang dilakukan sebanyak dua siklus untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa materi

Kemampuan berkomunikasi yang baik sangat diperlukan dalam komunikasi antarbudaya. Dengan komunikasi yang baik suatu pesan akan lebih mudah untuk dipahami oleh penerima

Nilai pretes, postes literasi sains pada aspek proses secara keseluruhan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi dengan

Mengeksplorasi simbol-simbol yang ditampilkan oleh televisi Metro TV dalam menampilkan pesan dakwah yang disampaikan oleh dua Ulama Islam Indonesia dalam acara Mata