• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Moral dalam Novel Suminar Karya Tiwiek SA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nilai Moral dalam Novel Suminar Karya Tiwiek SA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 19

Nilai Moral dalam Novel Suminar Karya Tiwiek SA

Oleh: Bagas Prasetyo Nugroho

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Bagasprasetyonugroho09@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) struktur novel Suminar karya Tiwiek SA; dan (2) nilai moral yang terdapat dalam novel Suminar karya Tiwiek SA. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Suminar karya Tiwiek SA. Data penelitian ini berupa kutipan-kutipan dari novel Suminar karya Tiwiek SA. Teknik pengumpulan data digunakan teknik pustaka, simak dan catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik keabsahan data digunakan teknik perpanjang pengamatan dan meningkatkan ketekunan. Dalam analisis data digunakan metode “content analysis” atau analisis isi. Dalam penyajian hasil analisis digunakan metode informal. Dari hasil penelitian dan pembahasan data menunjukkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Suminar karya Tiwiek SA terdiri dari: (a) tema adalah percintaan, (b) tokoh utamanya yaitu Suminar; tokoh tambahannya yaitu Indarto, Yu Parti, Mbok Kadinah, Pak Sudarman, Siska, Kadini, Teguh, Yu Munah, Parjan, Parno, dan Ki Anom Suroto. (c) alur yang digunakan adalah alur maju. (d) latar yang digunakan meliputi: latar tempat, latar waktu dan latar suasana. (e) Sudut pandang yang digunakan orang ketiga “dia” serba tahu. (2) nilai pendidikan moral terdiri dari nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri, meliputi: bijaksana, teliti dan hati-hati, mengutamakan kebaikan, pandai, tidak gengsi, pemberani dan tabah, tidak materialistis, tidak mudah percaya, berpikir realistis, dan memiliki harga diri; nilai moral hubungan manusia dengan sesama manusia dalam lingkup sosial dan dengan lingkungan alam, meliputi: setia kepada pasangan, berbakti kepada orang tua, sayang kepada keluarga, perhatian kepada sesama, jujur kepada orang lain, dermawan, perduli dan perhatian kepada pasangan, suka menolong, suka menolong, suka menasihati, dan pemaaf; dan nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan, meliputi: beribadah, ingat kepada Tuhan, percaya adanya Tuhan, dan bersyukur.

Kata Kunci : nilai moral, novel Suminar

Pendahuluan

Karya sastra sebagai pandangan hidup dari pengalaman kemanusiaan dapat berfungsi sebagai bahan renungan dan refleksi kehidupan, artinya sastra berdiri sejajar dengan kehidupan. Sebuah karya sastra dapat dikatakan sebagai cermin berbagai masalah kehidupan dalam berinteraksi dengan manusia, lingkungan dan Tuhannya. Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang dapat memberikan pesan dan kesan pembacanya untuk berbuat yang lebih baik atau sesuai dengan ajaran serta norma-norma yang berlaku di masyarakat.

(2)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 20 Ketertarikan masyarakat terhadap karya sastra novel tentunya berhubungan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, khususnya nilai pendidikan moral. Dengan membaca novel akan terlihat perubahan perilaku pada penikmat sastra (novel), itu semua menunjukkan betapa penting mengetahui kandungan nilai pendidikan moral dalam sebuah karya sastra. Oleh sebab itu, mengapresiasi sastra merupakan pendidikan afektif yang berhubungan dengan rasa, nurani, nilai-nilai dan sebagainya

Berdasarkan hal tersebut, permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana struktur atau unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Suminar karya Tiwiek SA; bagaimana nilai moral yang terdapat dalam novel Suminar karya Tiwiek SA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Suminar karya Tiwiek SA; nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Suminar karya Tiwiek SA.

Sastra adalah karangan bahasa mengenai masalah sosial budaya yang mendapat penilaian positif dari masyarakat, sehingga dipelihara. Pradopo (2012: 114) menjelaskan bahwa sastra sebagai karya sastra luapan, penjelmaan perasaan, pikiran, dan pengalaman pengarangnya dengan menggunakan media bahasa. Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa sastra pada hakikatnya adalah suatu pengungkapan kehidupan lewat bentuk bahasa. Penelitian ini mengambil materi tentang nilai moral dalam karya sastra berupa novel. nilai adalah kemampuan yang dipercaya yang terkandung dalam suatu benda untuk memuaskan manusia (Darmadi, 2009: 67). Dengan demikian, nilai merupakan harga, sifat, juga nilai-nilai yang penting dan berguna untuk memuaskan manusia. Moral merupakan suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil atau ditafsirkan lewat cerita, sehingga pembaca bisa mengambil nilai moral yang terkandung di dalamnya (Nurgiyantoro, 2010: 321). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai moral merupakan suatu ajaran, wejangan yang penting dan berguna bagi manusia untuk dapat diterapkan dalam hidup bermasyarakat.

(3)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 21 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Arikunto (2010: 3) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan dan hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sumber data penelitian ini adalah cerita dalam novel Suminar karya Tiwiek SA. Data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan bagian tertentu novel Suminar karya Tiwiek SA yang mengandung nilai moral. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2010: 308). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, dan teknik simak catat. Teknik keabsahan data dalam penelitian kualitatif adalah temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2010: 365). Dalam penelitian ini, cara menguji keabsahan data digunakan teknik perpanjangan pengamatan dan meningkatkan ketekunan. Dalam penganalisisan data digunakan teknik “content analysis” atau analisis isi. Metode analisis konten (content analysis) atau analisis isi digunakan untuk menganalisis isi dari suatu wacana (misalnya karya sastra) (Ismawati, 2011: 81). Penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode informal.

Hasil Penelitian

1. Unsur Intrinsik Novel Suminar karya Tiwiek SA

Data yang penulis sajikan dalam penelitian pada unsur intrinsik novel Suminar karya Tiwiek SA adalah tentang tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan sudut pandang. Berikut disajikan tentang data-data tersebut.

a. Tema

Tema adalah tujuan khusus yang dijadikan dasar rangkaian dari suatu kejadian yang dikemas dalam sebuah cerita. Tema dalam Suminar karya Tiwiek SAadalah kesetiaan cinta Suminar. Hal ini terlihat pada kutipan berikut:

“Suminar lenger-lenger”.

“ Geneya Nar? Apa kowe emoh dirabi wong kutha tur sugih?” pitakone Yu Parti.

“ Ora kok emoh ngono mak. Emak rak wis ngerti, aku iki wis ana sing nembung.”

(4)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 22

“O, si Teguh kae? Teguh bocah mbambungan sing saiki ra karuwan parane kae? Cah kaya ngana kok isih kok arep-arep ta Nar!” aloke Yu Parti sajak ora seneng sajak ora seneng.

Suminar langsung mak prempeng. ora rila priya sing ditresnani dicecamah.

(Suminar: 6)

Terjemahan:

‘Suminar duduk diam terkejut’

‘Kenapa nar? Apa kamu tidak mau dinikahi orang kota yang kaya?” pertanyaan Bu Parti”.

‘ bukannya tidak mau bu, ibu kan sudah mengetahui, aku ini sudah ada yang meminang’.

‘ O, si Teguh itu? Teguh anak yang semaunya sendiri sekarang tidak tau keberadaannya itu? Anak seperti itu masih kamu harapkan ya Nar!’ bicaranya bu Parti karena tidak senang.

Suminar langsung merasa tersinggung. Tidak suka laki-laki yang dicintainya dihina.

Dari kutipan di atas dapat terlihat bahwa Suminar sangat mencintai Teguh. Meskipun banyak laki-laki dari kota dan kaya yang ingin meminangnya, namun Suminar tetap setia mengharapkan cinta Teguh. Suminar merasa tersinggung apabila Teguh dihina dan rendahkan orang lain.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Tokoh utama dalam novel Suminar karya Tiwiek SA adalah Suminar dengan karakter rajin beribadah, lugu, patuh kepada orang tua, cantik, perhatian kepada orang lain, baik dan bijaksana. Hal ini terlihat pada contoh kutipan berikut:

(1) Rajin beribadah

Suminar seorang wanita yang tinggal di daerah pedesaan. Walaupun di daerah desa, Suminar selalu taat dan rajin beribadah. Apabila mendengan suara adzan, Suminar selalu menyegerakan untuk sholat. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.

Mengko disit to Mak, aku wae rung sholat isya kok. To, minto yuh sholat dhisik! Kowe wae yo rung isyakan. Wuwuse Suminar terus menyang mburi. Suminto nututi. Kepeksa Yu Parti mapan lungguh maneh, ngenteni”.

(5)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 23 (Suminar: 9)

Terjemahan:

Nanti dahulu ya Bu, saya saja belum sholat isya. Minto ayo sholat dulu! Kamu juga belum sholat isya kan. Akhirnya Suminar berjalan ke belakang. Suminto mengikuti. Terpaksa Bu Parti duduk kembali, menunggu’.

Dari kutipan di atas dapat terlihat bahwa Suminar meminta waktu kepada Bu Parti untuk menunaikan sholat Isya. Suminar mengajak dan mengingatkan adiknya untuk berjamaah melaksanakan sholat Isya dan akhirnya Bu Parti menunggu sampai Suminar dan adiknya selesai melaksanakan sholat Isya.

Tokoh tambahan dalam novel Suminar, yaitu Indarto berkarakter baik, perhatian, pemarah; Yu Parti berkarakter perhatian; Mbok Kadinah berkarakter ingin tahu; Pak Sudarman berkarakter bijaksana; Siska berkarakter suka memfitnah, iri hati dan sombong; Kadini berkarakter tidak mudah percaya; Teguh berkarakter suka menolong, pembohong; Yu Munah berkarakter suka menasihati, suka menolong; Parjan berkarakter suka menasihati; Parno berkarakter penolong; dan Ki Anom Suroto berkarakter bijaksana.

c. Alur atau plot

Alur atau plot merupakan rangkaian peristiwa yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain. Alur atau jalan cerita dalam novel Suminar menggunakan alur maju, karena menceritakan perjalanan kisah cinta serta karier Suminar dari awal sampai akhir secara urut dan runtut. d. Latar

Latar atau setting dalam sebuah cerita adalah hal-hal yang berhubungan dengan tempat, waktu, kondisi, lingkungan serta suasana terjadinya peristiwa di dalam sebuah cerita. Dalam novel Suminar karya Tiwiek SA ada tiga latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan suasana.

(6)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 24 1) Latar tempat

Latar tempat mengacu kepada tempat terjadinya suatu peristiwa atau kejadian. Latar tempat dalam novel ini meliputi: teras rumah, kamar, sawah, ruang tamu, dan kantor. Hal ini terlihat pada contoh kutipan berikut.

Pada suatu saat Parno duduk bersama Mbok Kadinah di teras rumah. Mereka duduk di bangku kecil membicarakan sesuatu yang penting. Hal ini terlihat pada contoh kutipan berikut.

“Parno cilik mapan lungguh neng dhingklik kang pancen cumawis neng

ngemper kono. Mbok Kadinah neng sandinnge semu adreng sajak ora sranta”.

(Suminar: 2) Terjemahan:

‘Parno kecil duduk di bangku kecil yang sudah memang ada di teras rumah tersebut. Mbok Kadinah di sampingnya dengan tidak sabar’. Pada kutipan di atas terlihat bahwa Parno sedang duduk di kursi di teras depan rumah bersama Mbok Kadinah neneknya sendiri. Mbok kadinah membicarakan sesuatu dengan tergesa-gesa di teras rumahnya. 2) Latar waktu

Latar waktu mengacu kepada kapan waktu terjadinya suatu peristiwa. Latar waktu dalam novel ini meliputi: sore, hari Kamis, malam. Hal ini terlihat pada contoh kutipan berikut.

Pada suatu sore ada seseorang yang datang ke rumah Bu Kadinah. Seseorang tersebut adalah Indarto yang ingin bertemu dengan Suminar. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.

Sore-sore ana becak mandheg neng dalan pangarepan omahe mbok Kadinah”.

(Suminar: 17) Terjemahan:

(7)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 25 Dari kutipan di atas terlihat bahwa sore itu Indarto datang ke rumah Bu Kadinah. Indarto berkunjung dengan maksud untuk bertemu dengan Suminar. Indarto merupakan keponakan Bu Kadinah yang akan dijodohkan dengan Suminar.

3) Latar suasana

Latar suasana mengacu kepasa situasi pada keadaan situasi suasana sosial di masyarakat. latar suasana dalam novel ini, meliputi: masyarakat pedesaan tradisional yang rendah pendidikan dan buta aksara, masyarakat desa yang masih mempertahankan dan melestarikan budaya, masyarakat desa yang berpikir realistis dan tidak egois (berbakti kepada orang tua), dan masyarakat perkotaan yang sudah kehilangan jati diri dan meninggalkan adat istiadat. Hal ini terlihat pada contoh kutipan berikut:

Dalam novel ini suasana masyarakat perkotaan sudah banyak yang kehilangan jatidirinya. Wanita perkotaan sudah banyak yan lupa akan kodrat dan kewajibannya. Dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat tersebut membuat Indarto lebih memilik wanita desa untuk menjadi istri sebagai pendamping hidupnya. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.

“Anu…jarene cah kutha ki akeh sing ra mberes. Akeh sing wis ilang jati dhirine. Kodrate minangka wong wadon akeh sing wis ditinggalake. Mula njur milih bocah ndesa ae sing genah isih lugu”.

(Suminar: 9) Terjemahan:

‘Menurutnya anak kota iu banyak yang sudah tidak baik. Banyak yang sudah kehilangan jati dirinya. Kodrat sebagai seorang wanita sudah banyak ditinggalkannya. Oleh karena itu kemudian lebih memilih anak desa yang jelas masih lugu’.

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suasana sosial masyarakat di perkotaan sudah banyak yang kehilangan jatidirinya. Kodrat sebagai seorang wanita sudah mulai pudar dan bahkan ditinggalkan. Dengan perubahan dan pudarnya akan nilai-nilai luhur tersebut membuat Indarto lebih memilih wanita desa untuk dijadikan istrinya.

(8)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 26 e. Pusat Pengisahan

Dalam novel Suminar yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pengarang tidak ikut menjadi salah satu tokoh dalam cerita, pengarang hanya berada di luar cerita. Pengarang sebagai penyaji cerita mengetahui semua hal, mulai dari nama tokoh, jalan pikiran tokoh, karakter masing-masing tokoh serta seluruh kejadian yang ada dalam cerita.

2. Nilai Moral yang Terkandung dalam Novel Suminar Karya Tiwiek SA

Hasil penelitian mengenai nilai moral pada novel Suminar karya Tiwiek SA mencakup 3 nilai moral yaitu a) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri; b) nilai moral hubungan manusia dengan sesama manusia lain dalam lingkup sosial dan lingkungan alam; c) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan. Nilai pendidikan moral tersebut seperti pada paparan berikut.

a. Nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri

Nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri dalam novel Suminar karya Tiwiek SA ada 10 indikator, meliputi: bijaksana, teliti dan hati-hati, mengutamakan kebaikan, pandai, tidak gengsi, pemberani dan tabah, tidak materialistis, tidak mudah percaya, berpikir realistis, dan memiliki harga diri. Hal tersebut seperti pada contoh berikut.

Sikap tidak gengsi dalam novel ini diperlihatkan oleh tokoh Suminar. Suminar dengan jujur dan sungguh-sungguh meminta pekerjaan kepada ibu penjual soto. Suminar bersedia melakukan apa saja asalkan pekerjaan tersebut baik dan halal. Meskipun keadaannya sulit, namun Suminar tetap mencari pekerjaan yang hahal dan mulia. Hal tersebut terbukti dengan kutipan di bawah ini.

“Suminar mesem kepeksa, Nuli kanda luwih tememen.” Estu, Bu. Kula mbetahake padamelan. Boten ketang dados babu. Sing penting nyambut damel kanthi halal. Kula saweg kepepet bu”.

(9)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 27 Terjemahan:

‘Suminar senyum dengan terpaksa, berkata dengan sungguh-sungguh “Benar bu saya membutuhkan pekerjaan. Walaupun jadi pembantu yang penting pekerjaan yang halal. Saya sangat membutuhkan bu’. Berdasarkan kutipan di atas dapat terlihat bahwa Sumiar dengan senyum yang dipaksakan meminta pekerjaan kepada seorang penjual soto. Dengan jujur dan sungguh-sungguh, Suminar memohon pekerjaan yang halal dan baik. Meskipun bekerja sebagai pembantu, Suminar rela asalkan pekerjaannya tersebut halal dan baik.

b. Nilai moral hubungan manusia dengan sesama manusia lain dalam lingkup sosial dan lingkungan alam

Nilai moral hubungan manusia dengan sesama manusia lain dalam lingkup sosial dan lingkungan alam dalam novel Suminar karya Tiwiek SAada 11 indikator, meliputi: setia kepada pasangan, berbakti kepada orang tua, sayang kepada keluarga, perhatian kepada sesama, jujur kepada orang lain, dermawan, perduli dan perhatian kepada pasangan, suka menolong, suka menolong, suka menasihati, dan pemaaf. Hal tersebut seperti pada contoh berikut.

Sikap saling menyayangi menjadi kunci keharmonisan dalam membina keutuhan keluarga. Sikap sayang kepada keluarga ditunjukkan oleh Suminar. Hal tersebut terlihat pada kutipan di bawah ini.

Aku gelem nglakoni, ketang begti lan tresnaku marang sampeyan,

mak lan kanggo dina tembene adhik-adhiku muga-muga anggone

wong kutha arep ngepek aku kuwi tenanan, ora mung arep kanggo dolanan”.

(Suminar: 15)

Terjemahan:

‘Aku mau menerima, karena bakti dan cintaku padamu, Mak. Dan untuk kepentingan adik-adikku. Semoga orang kota yang ingin menikahiku itu serius, tidak hanya untuk main-main’.

(10)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 28 Berdasarkan kutipan di atas dapat terlihat bahwa Suminar sangat sayang kepada keluarganya. Suminar rela menerima permintaan orang tuanya menikah dengan Indarto dan melupakan Teguh. Suminar melakukan ini semua karena rasa sayangnya kepada keluarganya. Dengan pernikahan ini, Suminar berharap akan dapat membahagiakan orang tuanya dan masa depan adiknya. c. Nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan

Nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan dalam novel Suminar karya Tiwiek SA ada 3 indikator, meliputi: beribadah, ingat kepada Tuhan, percaya adanya Tuhan, dan bersyukur. Hal tersebut seperti pada contoh berikut.

Dalam novel ini, beribadah diperlihatkan oleh Suminar. Suminar merupakan wanita desa yang lugu dan sederhana. Namun, dibalik kesederhanaan dan keluguannya, Suminar merupakan seorang muslim yang taat. Sebagai seorang muslim, Suminar rajin dan taat melakukan sholat lima waktu. Hal tersebut terlihat pada kutipan di bawah ini.

Mengko disit to Mak, aku wae rung sholat isya kok. To, minto yuh sholat dhisik! Kowe wae yo rung isyakan. Wuwuse Suminar terus menyang mburi. Suminto nututi. Kepeksa Yu Parti mapan lungguh maneh, ngenteni”.

(Suminar: 9) Terjemahan:

‘Nanti dahulu ya Bu, saya saja belum sholat isya. Minto ayo sholat dulu! Kamu juga belum sholat isya. Akhirnya Suminar berjalan ke belakang. Suminto mengikuti. Terpaksa Bu Parti duduk kembali, menunggu’

Dari kutipan di atas tersebut terlihat bahwa Suminar seorang muslimah yang rajin beribadah. Ketika di suruh oleh ibunya untuk melakukan pekerjaan, Suminar meminta waktu untuk melakukan sholat Isya. Seminar mengajak adiknya untuk bersama-sama dan secara berjamaah menunaikan sholat Isya. Akhirnya Yu Parti menunggu Suminar dan Suminto yang akan melaksanakan sholat Isya.

(11)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 29 Simpulan

Berdasakan rumusan masalah, unsur intrinsik novel Suminar karya Tiwiek SA mencakup lima aspek, yaitu: (1) tema: kesetiaan cinta Suminar; (2) tokoh dan Penokohan terdiri dari (a) tokoh utama: Suminar; (b) tokoh tambahan: Indarto, Yu Parti, Mbok Kadinah, Pak Sudarman, Siska, Kadini, Teguh, Yu Munah, Parjan, Parno, dan Ki Anom Suroto. (3) alurnya: maju, (4) latar terdiri dari: latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. (5) sudut pandang orang ketiga serba tahu. Nilai pendidikan moral dalam novel novel Suminar karya Tiwiek SA mencakup tiga aspek yaitu: (1) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri ada 10 indikator, meliputi: bijaksana, teliti dan hati-hati, mengutamakan kebaikan, pandai, tidak gengsi, pemberani dan tabah, tidak materialistis, tidak mudah percaya, berpikir realistis, dan memiliki harga diri; (2) nilai moral hubungan manusia dengan sesama manusia lain dan dalam lingkup sosial ada 11 indikator, meliputi: setia kepada pasangan, berbakti kepada orang tua, sayang kepada keluarga, perhatian kepada sesama, jujur kepada orang lain, dermawan, perduli dan perhatian kepada pasangan, suka menolong, suka menolong, suka menasihati, dan pemaaf; (3) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa ada 3 indikator, meliputi: beribadah, ingat kepada Tuhan, percaya adanya Tuhan, dan bersyukur.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. 2009. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfa Beta.

Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2011. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Referensi

Dokumen terkait

Latar yang dibahas dalam novel ini ada tiga yaitu latar waktu, tempat, dan sosial budaya, (3) Nilai moral dalam novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala meliputi moral kejujuran,

Nilai-nilai moral dalam Novel Lima Menit Saja karya John Rinaldi adalah adanya hubungan antara manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan

Aspek-aspek moral yang ditemukan dalam novel tersebut adalah : (1) Aspek Moral tentang Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri, yang meliputi : Tanggunngjawab, Akibat Negatif

Nilai Pendidikan Moral Hubungan Manusia Dengan Sesama Manusia dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye Nilai pendidikan moral hubungan manusia dengan sesama

Nilai Moral Tokoh Satya dalam Novel Sabtu Bersama Bapak No Jenis Nilai Moral Wujud 1 Hubungan Manusia dengan diri sendiri bertanggunga jawab sabar mengendalikan emosi bekerja

Hasil penelitian ini ditemukan nilai moral yang terdapat dalam Novel Khadijah: Rahasia Mim Tersingkap Karya Sibel Eraslan adalah dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu hubungan manusia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa moral dalam novel Segitiga karya Sapardi Djoko Damono adalah, 1 hubungan manusia dengan diri sendiri, 2 hubungan manusia dengan manusia lain dalam

nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri dalam novel Sebening Syahadat karya Diva Sinar Rembulan antara lain yakni kasih sayang anak terhadap orang tua, kasih sayang orang