HANNA NUR
[COMPANY NAME] [Company address]
i
KATA SAMBUTANDEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Bismillahirohmanirrohiim Assalamualaikum Wr.Wb
Shalom, Ohm Swastiastu, Nammo Buddhaya Salam Sejahtera untuk kita semua
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan sehingga kita semua dapat bertemu kembali di Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Pertemuan kita kali ini adalah pertemuan yang memasuki tahun ke VI dalam penyelenggaraan
“National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI”. Saya sebagai pimpinan Fakultas Hukum Universitas Trisakti sangat bangga dan mengapresiasi kepada Organisasi Tingkat Fakultas (OTF) Peradilan Semu yang berinisiatif sebagai penyelenggara kompetisi tingkat nasional ini.
National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI kali ini mengambil tema tentang “Mewujudkan calon sarjana hukum yang berintegritas tinggi, mengedepankan kejujuran, serta menjunjung rasa keadilan sebagai upaya dalam memberantas tindak pidana pencucian uang di Indonesia” tema ini sangat progresif karena memiliki pandangan menyatakan bahwa Money Laundering sangat berbahaya. Mengapa berbahaya...? Pertama, Money Laundering adalah sebuah upaya mengonversikan uang yang diperoleh dari hasil-hasil yang kotor agar tampak menjadi bersih dan sah, yang seharusnya uang tersebut dapat dialokasikan untuk kemafaatan orang banyak seperti pembangunan infrastruktur, pengembangan sistem pendidikan dan berbagai perbaikan-perbaikan kualitas kehidupan di negeri ini. Kedua, sebagaimana yang
ii
kita ketahui bersama Money Laundering menjadi momok di hampir setiap negara termasuk Indonesia cukup besar “tikus-tikus berdasi” yang ingin bersih dari tindakan kotornya melalui pencucian uang dengan membawa uang ke bank lintas Negara yang tidak memilki pengamanan ketat terhadap penyimpanan uang lintas Negara. Tindakan ini menambah catatan penting dan panjang kejahatan lintas Negara atau kejahatan transnasional.
Di Indonesia sudah ada landasan yuridis yang terbaru, mengatur tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yakni UU No.8 Tahun 2010 dan Perjanjian Multilateral United Nations Convention on Transnasional Organized Crime (UNTOC). Pertanyaannya adalah: “Apakah UU dan Perjanjian Multilateral ini sudah berjalan dengan konsisten, efektif dan efisien?” karena Indonesia sendiri masih berupaya meningkatkan keamanan atas tindakan pencucian uang ini dengan berusaha tergabung dalam FATF (Finansial Action Task Force), hal ini artinya Indonesia mempunyai komitmen dalam hal regulasi maupun implementasi guna memberantas tindakan licik koruptor yang sudah menjamur di Indonesia.
Maka melalui National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI ini, kami yakin dan percaya bahwa kegiatan ini salah satu upaya untuk memcetak calon-calon pemimpin bangsa yang unggul, bersih, bermoral dan taat hukum.
Selamat berkompetisi... Berkompetisilah dengan sehat, siap menjadi juara tanpa rasa puas dan arogansi dan siap menerima kekalahan dan senantiasa mengevaluasi diri. Semoga dari hasil kompetisi ini dapat bermanfaat dalam kehidupan nyata dengan menjadi pribadi yang berintegritas. Akhir kata sambutan saya, akan saya tutup dengan sebuah pantun. Bung Hatta pernah berkata: “Jangan pernah mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini.” “Jika kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa dengan merusak dan mencuri kekayaan ibu pertiwi.” Dan sayapun berkata: “Besok atau nanti pasti lahir pemimpin negeri dari kompetisi yang diselenggarakan FH Trisakti.” “Siap memberantas Money Laundering dan korupsi dengan penuh integritas diri.”
iii
Dekan Fakultas Hukum Universitas Trisakti
Dr. H. I Komang Suka’arsana, S.H,. M.H. NIDN : 0014055602
iv
KATA SAMBUTANKETUA UMUM OTF PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shalom Ohm Swastiastu, Nammo Buddhaya. Salam sejahtera untuk kita semua.
Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga pada tahun ini, Organisasi Tingkat Fakultas Peradilan Semu Hukum Universitas Trisakti dapat kembali menyelenggarakan
“National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI”. Adapun tema kegiatan dalam Kompetisi Peradilan Semu Anti Money Laundering VI pada tahun ini adalah “Mewujudkan calon sarjana hukum yang berintegritas tinggi, mengedepankan kejujuran, serta menjunjung rasa keadilan sebagai upaya dalam memberantas tindak pidana pencucian uang di Indonesia.”
Dengan diselenggarakannya acara ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi pada khususnya untuk mahasiswa fakultas hukum di seluruh Indonesia dan dapat juga membentuk jiwa kompetitif serta meningkatkan moral bagi delegasi yang mengikuti acara ini, sehingga dapat mengimplementasikannya di dunia kerja berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Pada acara ini juga diharapkan mampu menjadi penyambung tali silaturahmi dan merekatkan persaudaraan serta kesatuan diantara para Mahasiswa/i dalam berkompetisi.
Saya selaku perwakilan dari keluarga besar Organisasi Tingkat Fakultas Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti, dengan penuh semangat dan sukacita menanti kehadiran teman-teman dari seluruh Universitas dan/atau Pergutuan Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi mengikuti Kompetisi “National Moot Court Competition Anti Money
v
Laundering VI’’ Akhir kata kami ucapkan terimakasih atas partisipasinya, kami nantikan kedatangannya di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.Wassalamualaikum, Wr.Wb
Ketua Umum OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti
Nafirdo Ricky Qurniawan NIM: 010001600261
vi
KATA SAMBUTANKETUA PELAKSANA
“NMCC ANTI MONEY LAUNDERING VI”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shaloom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti bisa kembali menyelenggarakan “National Moot Court
Competition Anti Money Laundering VI” di Tahun 2020 ini. Moot Court Competition (MCC) atau yang biasa disebut dengan Kompetisi Peradilan Semu adalah sebuah perlombaan yang ditujukan kepada civitas akademika Fakultas Hukum untuk bersaing dan beradu argumentasi secara yuridis yang dituangkan secara praktik dalam persidangan. MCC bukan hanya ajang untuk mencari gelar juara, namun juga sebagai sarana mempersiapkan calon penegak hukum di masa yang akan datang dalam menjalankan setiap profesinya berlandaskan integritas, loyalitas dan totalitas.
Menurut saya, MCC adalah tempat untuk mendapatkan keluarga baru, sahabat baru dan pengalaman baru. Akan ada waktu dimana setiap individu memperjuangkan segenap pikiran, waktu dan juga menguras tenaga bersama teman, sahabat dan tekad untuk mencapai hasil yang terbaik yaitu mengharumkan nama almamater dan membanggakan orang-orang yang telah mendukung dalam setiap kesulitan berproses dalam perlombaan ini. Semua proses itu bersatu-padu menjadi sebuah pembelajaran yang berharga serta memperoleh pengalaman terbaik, karena suatu kerja keras dan pengorbanan dalam proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Dalam kesempatan terbaik ini kami segenap panitia penyelenggara NMCC Anti Money
vii
Laundering VI akan berusaha maksimal agar terselenggaranya acara dengan sebaik mungkin dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi seluruh delegasi dan Observer
selama berkompetisi dalam perlombaan National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI di kota Jakarta.
Selamat Berjuang dan Berkompetisi!
FIAT JUSTICIA RUAT CAELUM!
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Shaloom, Om Shanti Shanti Shanti om, Namo Buddhaya Salam Mooters!
Ketua Pelaksana
NMCC Anti Money Laundering VI
Vicky Alvian Abdul Azis NIM: 010001700448
viii
DAFTAR ISIKata Sambutan Dekan Fakultas Hukum Universitas Trisakti ... i
Kata Sambutan Ketua OTF Peradilan Semu Universitas Trisakti ... iv
Kata Sambutan Ketua Pelaksana NMCC Anti Money Laundring VI ... vi
Daftar Isi ... viii
Proposal Undangan NMCC Anti Money Laundring VI ... 1
Lampiran I : Daftar Universitas Undangan ... 15
Lampiran II : Hadiah dan Penghargaan ... 18
Lampiran III : Tanggal-Tanggal Penting ... 19
Lampiran IV : Peraturan Kompetisi ... 20
Lampiran V : Petunjuk Teknis Kompetisi ... 45
Lampiran VI-A : Ketentuan Pendaftaran dan Pembayaran Delegasi ... 53
Lampiran VI-B : Ketentuan Pendaftaran dan Pembayaran Observer ... 57
Lampiran VII-A : Formulir Pendaftaran Delegasi ... 60
Lampiran VII-B : Surat Pernyataan Delegasi... 61
Lampiran VII-C : Surat Keterangan Delegasi ... 62
Lampiran VIII-A : Formulir Pendaftaran Observer ... 64
Lampiran VIII-B : Surat Pernyataan Observer ... 65
Lampiran VIII-C : Surat Keterangan Observer ... 66
Lampiran IX : Kasus Posisi Babak Penyisihan ... 67
1
PROPOSAL UNDANGANNATIONAL MOOT COURT COMPETITON ANTI MONEY LAUNDERING VI OTF PERADILAN SEMU
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI
A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi ini, siklus perputaran uang dalam masyarakat sangatlah cepat. Termasuk uang dari hasil kejahatan yang disalurkan kedalam berbagai macam bentuk dengan tujuan menghilangkan asal usul darimana uang tersebut didapat. Menjadi kemudahan bagi para pelaku kejahatan untuk menghilangkan jejak kejahatan yang dilakukan. Umumnya, kejahatan Pencucian Uang ini dilakukan oleh seseorang yang memiliki kewenangan tinggi dalam jabatannya baik dalam instansi pemerintahan maupun non pemerintahan.
Tindak Pidana Pencucian uang (Money Laundering) sebagai suatu kejahatan mempunyai ciri khas yaitu bahwa kejahatan ini bukan merupakan kejahatan tunggal melainkan kejahatan ganda. Hal ini ditandai dengan bentuk pencucian uang sebagai kejahatan yang bersifat follow up crime atau kejahatan lanjutan, sedangkan kejahatan utamanya atau kejahatan asalnya disebut predicate offense atau core crime. Di beberapa negara kejahatan utama dalam Tindak Pidana Pencucian Uang dirumuskan sebagai
unlawful activity yakni kejahatan asal yang menghasilkan uang yang kemudian dilakukan proses pencucian.
Banyaknya kasus Tindak Pencucian Uang yang terjadi di Indonesia, menjadi miris bagi kita sebagai Bangsa Indonesia mengingat bahwa kita adalah Bangsa yang bermoral, beretika, dan beragama seperti yang tercermin dalam kelima dasar negara yaitu Pancasila.
Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa hukum penerus bangsa wajib mengetahui mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang secara teori maupun praktik agar dapat mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang di Indonesia pada
2
masa yang akan datang.
National Moot Court Competition Anti Money Laundering merupakan kegiatan yang pernah dilaksanakan pada tahun 2006, 2008, 2014, 2016 dan 2018 oleh OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Kegiatan ini didasari pada kebutuhan Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Hukum dalam memperdalam ilmu hukum dan juga ilmu praktiknya di dunia kerja serta mempelajari penerapan Hukum dalam persidangan yang nyata dan menjunjung idealisme hukum yang jujur, adil, dan bersih dari korupsi khususnya pencucian uang. Mengingat maraknya kasus pencucian uang yang telah merusak citra negeri ini, maka apabila kompetisi ini kembali diselenggarakan akan menarik minat Fakultas Hukum dari seluruh Universitas di Indonesia.
Organisasi Tingkat Fakultas Peradilan Semu (OTF Peradilan Semu) berinisiatif untuk mengadakan kembali National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI yang merupakan serangkaian kegiatan yang mendukung upaya dalam sosialisasi tindak pidana Pencucian Uang dan menemukan kelemahan-kelemahan baik didalam Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) maupun di dalam struktur hukum di Indonesia.
Rangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan tahun ini sudah pernah sukses dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2006, 2008, 2014, 2016 dan 2018 yang mengundang Fakultas Hukum se-Indonesia baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta sebagaimana tujuan awalnya yakni sebagai suatu saran silaturahmi antara mahasiswa Fakultas Hukum se-Indonesia tanpa ada sedikitpun kesenjangan. Kegiatan ini bertemakan “Pemberantasan Pencucian Uang Sebagai Suatu Langkah Preventif Dalam Membangun Rezim AntiMoney Laundering Dengan Menjunjung Tinggi Kode Etik Dalam Sistem Peradilan Di Indonesia.’’
Pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang melengkapi kegiatan kurikuler, oleh karena itu pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan di
3
Fakultas Hukum Universitas Trisakti disinergikan dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetisi dalam rangka meningkatkan kemampuan hard skill dan soft skill
bagi mahasiswa.
Dalam upaya meningkatkan hard skill dan soft skill mahasiswa, kegiatan kemahasiswaan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti diarahkan kepada bidang-bidang kegiatan meliputi :
1. Penalaran dan keilmuan. 2. Bakat, minat, dan kemampuan. 3. Organisasi.
4. Kesejahteraan dan kepedulian sosial. 5. Kegiatan penunjang.
Salah satu kegiatan di bidang penalaran yang mendapat atensi mahasiswa baik dalam internal Fakultas Hukum Universitas Trisakti maupun secara nasional dan selalu mendapat perhatian khusus pimpinan Fakultas adalah Peradilan Semu. Melalui konsep
learning by doing dalam kegiatan Peradilan Semu, proses pembelajaran bagi mahasiswa terbukti berjalan secara lebih efektif. Penguasaan Hukum Materiil dan Hukum Formil yang selalu diaplikasikan dalam kegiatan peradilan semu, telah memberi bekal yang signifikan bagi kesiapan lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti dalam memasuki dunia kerja.
Menimbang dan memperhatikan manfaat kegiatan peradilan semu sebagaimana diuraikan diatas, seluruh unsur pimpinan Fakultas Hukum Universitas Trisakti menyambut baik dan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI yang akan diselenggarakan oleh OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti pada bulan Oktober 2020 mendatang.
Semoga kegiatan yang akan diselenggarakan dapat berjalan dengan lancar, sehingga maksud dan tujuan kegiatan yang diinginkan dapat tercapai.
4
B. SEKILAS MENGENAI PENYELENGGARAAN NATIONAL MOOT COURT
COMPETITION ANTI MONEY LAUNDERING V TAHUN 2018
Kompetisi Peradilan Semu Pidana Tingkat Nasional Anti Money Laundering V, diselenggarakan di Universitas Trisakti Jakarta pada tanggal 2 - 4 Novermber 2018. Kompetisi yang mengangkat tema “Membentuk Calon Penegak Hukum yang Memiliki
Integritas Tinggi dan Moral Bedasarkan Norma-norma Hukum yang Dapat Diimplementasikan Pada Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia”. tersebut diikuti oleh 16 Delegasi dari Universitas terkemuka di Indonesia dan 1 Observer, yakni:
1. Universitas Negeri Semarang 2. Universitas Bengkulu
3. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 4. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur 5. Universitas Trunojoyo Madura
6. Universitas Atma Jaya Jakarta 7. Universitas Sumatera Utara 8. Universitas Lampung 9. Universitas Pancasila 10.Universitas Brawijaya
11.Universitas Negeri Sebelas Maret 12.Universitas Sultan Ageng Semarang
13.Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 14.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 15.Sekolah Tinggi Hukum Bandung
16.Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera
Sementara dengan 1 Observer, yakni dari Universitas Halu Oleo. Hasil dari Kompetisi tersebut adalah sebagai berikut:
Juara I : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
5
Juara III : Universitas Negeri Sebelas Maret
C. NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini secara resmi bernama:
“NATIONAL MOOT COURT COMPETITION ANTI MONEY LAUNDERING VI”
Dengan tema:
“Mewujudkan calon sarjana hukum yang berintegritas tinggi, mengedepankan kejujuran, serta menjunjung rasa keadilan sebagai upaya dalam memberantas
tindak pidana pencucian uang di Indonesia”
D. SASARAN
Mahasiswa/i Fakultas Hukum tingkat sarjana dan/atau sederajat seluruh Universitas di Indonesia.
E. TUJUAN
1. Memberi sarana pembelajaran mengenai sistem peradilan di Indonesia sebelum terjun ke dalam dunia praktek yang sesungguhnya;
2. Sebagai sarana untuk mengembangkan ide dan pemikiran dalam penyelesaian suatu kasus hukum yang menekankan kepada integritas kejujuran dan idealis; 3. Meningkatkan kualitas Mahasiswa/i Fakultas Hukum agar nantinya menjadi
6
praktisi hukum yang handal dan profesional;
4. Menambah pemahaman dan pengetahuan mahasiswa/i Fakultas Hukum tentang bagaiman mekanisme pengadilan;
5. Menjalin persaudaraan dan kesatuan di antara para Mahasiswa/i Fakultas Hukum; 6. Sebagai sarana penyuluhan hukum bagi masyarakat luas terutama kepada
generasi muda bangsa; dan
7. Menumbuhkan rasa sportifitas di antara para Mahasiswa/i dalam berkompetisi.
F. WAKTU DAN TEMPAT
Opening Ceremony
Tempat : Universitas Trisakti Hari/Tanggal : Jum’at, 30 Oktober 2020 Waktu : Pukul 14.00 WIB – selesai
Simulasi Babak Penyisihan
Tempat : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Waktu : Pukul 07.00 WIB – selesai
Simulasi Babak Final
Tempat : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Hari/Tanggal : Minggu, 1 November 2020 Waktu : Pukul 07.00 WIB – selesai
Closing Ceremony
Tempat : Grand Boutique Hotel* Hari/Tanggal : Minggu, 1 November 2020 Waktu : Pukul 19.30 WIB – selesai *masih dalam tahap konfirmasi
7
G. DAFTAR UNDANGAN (Terlampir) H. HADIAH (Terlampir) I. PANITIA PENYELENGGARA1. Pelindung : Dr. H. I Komang Suka’arsana SH.MH Dekan Fakultas Hukum Universitas Trisakti
2. Penasihat : 1. Dr. Bambang Sucondro S.H, M.H Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Trisakti 2. Dr. Yenti Garnasih S.H, M.H 3. 4. Pembina : Pengawas :
Dr. Intan Nevia Cahyana S.H, M.H Intan Justiasari
(010001700218)
Ketua Parlemen Fakultas Hukum Universitas Trisakti
5. Penanggung Jawab : 1. La Ode Muhammad Apri (010001600197)
Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Trisakti
2. Nafirdo Ricky Qurniawan (010001600261)
Ketua Umum OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti
8
6. Steering Committe : 1. Tegar Rastratama (010001600350)
Wakil Ketua Umum OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti
2. Ardinovan Junico Alief (010001600051)
Kepala Bagian Organisasi OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti
3. Sintong Rachel Angela (010001600344)
Kepala Bagian Kompetisi OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti
4. Wildani Erickson Harapan Sentosa (010001600366)
Kepala Bagian Human Research Development OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti 5. Salma Putri Khaerani
(010001600321)
Kepala Bagian Komunikasi dan Media OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti
6. Ketua Pelaksana : Vicky Alvian Abdul Azis (010001700448)
9
(010001700012)
8. Sekretaris : Nur Hasanah (010001700349)
9. Bendahara : Septeria Marina Devi Hia (010001700413)
10. Ketua Divisi Acara : Salsa Bella Sayidah (010001700401)
11. Ketua Divisi L.O : Vidya Auranti Ghinartieka (010001700449)
12. Ketua Divisi Pemberkasan : Fain Naka (010001700151) 13. Ketua Divisi Registrasi : Thalia Maria Buida
(010001700437)
14. Ketua Divisi Mooting : Vallensia Janaprasetya Pramudita (010001700445)
15. Ketua Divisi Juri : Muhammad Miftachul Arif (010001700313)
16. Ketua Divisi Akomodasi : Faza Ihya Sya’bana (010001700173) 17. Ketua Divisi Keamanan : Rizky Ahyatul Akmal
(010001700391) 18. Ketua Divisi Transportasi : Eric Adley
(010001700141) 19. Ketua Divisi Konsumsi : Sherina Rahmazita
(010001700418) 20. Ketua Divisi Perlengkapan : Aziza Zulia Zaini (010001700068)
10
21. Ketua Divisi Dokumentasi : Raden Mas Dama Aditya Satguna (010001700362)
22.
23.
Ketua Divisi Danus :
Ketua Divisi Publikasi :
Nur Khoirinna (010001700348)
Ulfa Ainun Annisa Putri (010001700443)
J. SUSUNAN ACARA
Jumat, 30 Oktober 2020
WAKTU (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
07.00 - 10.00 Registrasi Ulang Lobby Hotel Golden
Boutique Jakarta Pusat*
12.00 - 13.30 ISHOMA
14.00 - 17.00 Opening Ceremony Universitas Trisakti
14.00 – 17.00 Technical Meeting Babak
Penyisihan Universitas Trisakti
17.00 - 19.30 ISHOMA Hotel GoldenBoutique
Jakarta Pusat*
*masih dalam tahap konfirmasi
Sabtu, 31 Oktober 2020
WAKTU (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
07.30 - 09.30 Sidang Penyisihan I Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
10.00 - 12.00 Sidang Penyisihan II Pengadilan Negeri Jakarta pusat
11
12.30 - 14.30 Sidang Penyisihan III Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
15.00 - 17.00 Sidang Penyisihan IV Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
18.30 - selesai Technical Meeting Babak Final Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Minggu, 1 November 2020
WAKTU (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
07.30 - 09.30 Sidang Final I Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
10.00 - 12.00 Sidang Final II Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
12.30 - 14.30 Sidang Final III Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
15.00 - 17.00 Sidang Final IV Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
19.30 – 23.00 Closing Ceremony Ballroom Hotel*
19.30 - 22.00 Technical Meeting Nilai Akhir Pengadilan Negeri Jakarta Pusat *masih dalam tahap konfirmasi
12
K. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Daftar Universitas Undangan Lampiran II : Hadiah dan Penghargaan Lampiran III : Tanggal-tanggal penting Lampiran IV : Peraturan Kompetisi Lampiran V : Petunjuk Teknis Kompetisi
Lampiran VI-A : Ketentuan Pendaftaran dan Pembayaran Delegasi Lampiran VI-B : Ketentuan Pendaftaran dan Pembayaran Observer
Lampiran VII-A : Formulir Pendaftaran Delegasi Lampiran VII-B : Surat Pernyataan Delegasi Lampiran VII-C : Surat Keterangan Delegasi Lampiran VIII-A : Formulir Pendaftaran Observer
Lampiran VIII-B : Surat Pernyataan Observer
Lampiran VIII-C : Surat Keterangan Observer Lampiran IX : Kasus Posisi Babak Penyisihan Lampiran X : Kasus Posisi Babak Final
L. KONTAK PENYELENGGARA
Untuk Informasi lebih lanjut terkait penyelenggaraan kompetisi, hubungi kami melalui:
Contact Person : 0858-9400-9255 (Vicky Alvian Abdul Azis) 0822-9231-0061 (Ulfa Ainun Annisa)
E-mail : nmcc.amleusakti@gmail.com
Line : @472yrlwb
Instagram : @nmcc.aml
Atau kunjungi kami di Ruang Sekretariat OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta Barat.
13
M. PENUTUPDemikianlah proposal undangan “National Moot Court Competition Anti Money
Laundering VI” yang diselenggarakan oleh OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini kami sampaikan. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan kegiatan ini dan dapat mewujudkan peradaban hukum yang lebih baik. Besar harapan kami agar fakultas hukum tempat saudara/i dapat menjad peserta dalam kompetisi ini.
14
N. Lembar Pengesahan
KETUA OTF PERADILAN SEMU
Nafirdo Ricky Qurniawan NIM: 010001600261
KETUA PELAKSANA
Vicky Alvian Abdul Azis NIM: 010001700448
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum Universitas Trisakti
Dr. H. I Komang Suka’arsana, S.H., M.H.
15
LAMPIRAN IDAFTAR UNIVERSITAS YANG DIUNDANG
1. HKBP Nommensen 2. IAIN Jember 3. IAIN Langsa 4. IAIN Ponorogo
5. Sekola Tinggi Ilmu Hukum Jentera 6. Sekolah Tinggi Hukum Bandung 7. UIN Alauddin Makassar
8. UIN Ar-Raniry Aceh 9. UIN Jakarta
10.UIN Sunan Ampel Surabaya 11.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 12.Universitas 17 Agustus 1945
Semarang
13.Universitas Abulyatama 14.Universitas Ahmad Dahlan 15.Universitas Airlangga 16.Universitas Al-Azhar Islam
Indonesia
17.Universitas Atma Jaya Yogyakarta 18.Universitas Bandar Lampung 19.Universitas Bangka Belitung 20.Universitas Batanghari Jambi 21.Universitas Bengkulu
22.Universitas Bhayangkara Surabaya 23.Universitas Bina Nusantara
24.Universitas Borneo Tarakan 25.Universitas Borobudur 26.Universitas Brawijaya 27.Universitas Cenderawasih 28.Universitas Dharmawangsa 29.Universitas Diponegoro 30.Universitas Gadjah Mada 31.Universitas Halu Oleo
32.Universitas Hang Tuah Surabaya 33.Universitas Hasanuddin
34.Universitas Indonesia 35.Universitas Islam Indonesia 36.Universitas Islam Malang 37.Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung
38.Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
39.Universitas Islam Nusantara Bandung
40.Universitas Islam Sultan Agung Semarang
41.Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
42.Universitas Jambi 43.Universitas Jayabaya
16
44.Universitas Jenderal Soedirman 45.Universitas Katholik Indonesia
Atma Jaya Jakarta
46.Universitas Krisnadwipayana 47.Universitas Kristen Indonesia 48.Universitas Kristen Maranatha 49.Universitas Lambung Mangkurat 50.Universitas Lampung
51.Universitas Mahasaraswati
52.Universitas Maritim Malikussaleh Lhokseumawa
53.Universitas Mataram
54.Universitas Merdeka Malang 55.Universitas Muhammadiyah Aceh 56.Universitas Muhammadiyah Jakarta 57.Universitas Muhammadiyah Kendari 58.Universitas Muhammadiyah Malang
59.Universitas Muhammadiyah Metro Lampung 60.Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 61.Universitas Muhammadiyah Surakarta 62.Universitas Muhammadiyah Tangerang 63.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 64.Universitas Musamus 65.Universitas Nasional
66.Universitas Negeri Semarang 67.Universitas Negeri Surabaya 68.Universitas Padjajaran 69.Universitas Pakuan Bogor 70.Universitas Palangkaraya 71.Universitas Pamulang 72.Universitas Panca Marga
Probolinggo
73.Universitas Pancasila 74.Universitas Parahyangan 75.Universitas Pasundan Bandung 76.Universitas Pattimura
77.Universitas Pelita Harapan Tangerang
78.Universitas Pelita Harapan Medan 79.Universitas Riau
80.Universitas Samudera 81.Universitas Sebelas Maret 82.Universitas Sembilan Belas
November Kolaka
83.Universitas Singaperbangsa Karawang
84.Universitas Sriwijaya
17
86.Universitas Sumatera Utara 87.Universitas Surabaya 88.Universitas Surya Kancana 89.Universitas Syiah Kuala 90.Universitas Tanjung Pura
Pontianak
91.Universitas Tarumanegara 92.Universitas Trunojoyo madura 93.Universitas Udayana
94.Universitas Wahid Hasyim Semarang
95.Universitas Warmadewa Bali 96.Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya
97.UPN "Veteran" Jakarta 98.UPN "Veteran" Jawa Timur
18
LAMPIRAN IIHADIAH DAN PENGHARGAAN
Serta 6 Penghargaan Terbaik untuk kategori antara lain:
➢ Majelis Hakim Terbaik
➢ Penuntut Umum Terbaik
➢ Penasehat Hukum Terbaik
➢ Panitera Pengganti Terbaik
➢ Saksi & Ahli Terbaik
➢ Berkas Terbaik
*) Masing-masing kategori akan mendapatkan Trofi Penghargaan dan Sertifikat
Masing-masing pemenang dalam “NATIONAL MOOT COURT COMPETITION ANTI MONEY LAUNDERING VI”, berhak atas hadiah dan penghargaan berupa:
19
LAMPIRAN IIITANGGAL-TANGGAL PENTING
➢ Tanggal 17 Februari - 13 Maret 2020
Pendaftaran Peserta Delegasi sekaligus Pembayaran Tahap Pertama (uang muka) sebesar Rp6.500.000,00 (Enam Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Ketentuan lebih lanut mengenai Pendaftaran dan Pembayaran silahkan dilihat pada Ketentuan Pendaftaran Delegasi (Lampiran VI-A).
➢ Tanggal 1- 10 April 2020
Pembayaran Tahap Kedua (pelunasan) sebesar Rp6.500.00,00 (Enam Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) bagi Peserta Delegasi. Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelunasan Pembayaran silahkan dilihat pada Ketentuan Pendaftaran Delegasi (Lampiran VI-A).
➢ Tanggal 17 Februari – 10 April 2020
Pendaftaran Peserta Observer sekaligus Pelunasan Pembayaran sebesar Rp3.000.000,00 (Tiga Juta Rupiah). Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelunasan Pembayaran silahkan dilihat pada Ketentuan Pendaftaran Observer(Lampiran VI-B).
➢ Tanggal 10 – 14 Agustus 2020
Penerimaan Berkas Babak Penyisihan. Berkas Babak Penyisihan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap, dikumpulkan di Sekretariat OTF Peradilan Semu, Lt. 8 Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa No.1, RT.6 / RW.16, Grogol petamburan, Jakarta Barat Kode Pos 11440 dan paling lambat pukul 23.59 WIB Tanggal 14 Agustus 2020. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerimaan berkas silahkan dilihat pada Petunjuk Teknis Kompetisi (Lampiran V).
➢ Tanggal 30 Oktober 2020
Kedatangan seluruh Delegasi dan Observer serta registrasi ulang di tempat yang telah ditentukan pukul 07.00 WIB.
20
LAMPIRAN IVPERATURAN KOMPETISI
NATIONAL MOOT COURT COMPETITION ANTI MONEY LAUNDERING VI OTF PERADILAN SEMU
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI adalah Kompetisi
Peradilan Semu Tindak Pidana Pencucian Uang Tingkat Nasional antar Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Organisasi Tingkat Fakultas Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti pada tahun 2020, yang selanjutnya disebut NMCC AML VI.
2. Mahasiswa adalah Mahasiswa Fakultas Hukum dari Perguruan Tinggi di Indonesia
yang masih terdaftar sebagai Mahasiwa aktif program S1 (Strata Satu), dan/atau sederajat pada saat NMCC AML VI berlangsung, dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan/atau Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dari pihak fakultas Perguruan Tinggi tempat Mahasiswa bersangkutan menempuh studi.
3. Peserta NMCC AML VI adalah Mahasiswa yang telah terdaftar mengikuti NMCC
AML VI yang terdiri dari Delegasi dan Observer, dibuktikan melalui Kartu Peserta (Name Tag) yang diterbitkan oleh Panitia.
21
4. Delegasi adalah Anggota Delegasi, serta Official Team dan/atau Dosen Pendamping
yang mewakili Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia untuk mengikuti NMCC AML VI, dibuktikan melalui Surat Keterangan Delegasi dan Kartu Peserta (Name Tag) sebagai “Delegasi”.
5. Ketua Delegasi adalah mahasiswa yang merupakan Anggota Delegasi sebagaimana
tercantum dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai “Ketua Delegasi” dan mempunyai kewenangan bertindak untuk dan atas nama Delegasi.
6. Anggota Delegasi adalah mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia
yang menampilkan simulasi persidangan dalam NMCC AML VI dan terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai “Anggota Delegasi”.
7. Official Team adalah bagian dari Delegasi yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia yang mendampingi dan membantu Anggota Delegasi dalam NMCC AML VI dan terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai “Official Team”.
8. Dosen Pendamping adalah bagian dari Delegasi yang merupakan dosen Fakultas
Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia yang mendampingi Anggota Delegasi dalam NMCC AML VI, dibuktikan dengan Surat Tugas dari Fakultas Hukum Perguruan Tinggi bersangkutan dan terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai “Dosen Pendamping”.
9. Surat Keterangan Delegasi adalah suatu surat yang memuat daftar nama lengkap
Ketua Delegasi, Anggota Delegasi, dan/atau Dosen Pendamping yang disahkan oleh pejabat berwenang pada Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
10. Surat Pernyataan Delegasi adalah surat yang menyatakan kesediaan dari setiap
Delegasi untuk mendaftarkan diri dalam NMCC AML VI serta mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh Panitia dan wajib ditandatangani oleh Ketua Delegasi.
11. Surat Tugas adalah surat pernyataan dari pihak Fakultas, yang menerangkan bahwa
22
mendampingi Delegasi dalam NMCC AML VI.
12. Observer adalah tim pemantau yang terdiri dari Ketua Observer dan Anggota
Observer yang mewakili Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia, dan bukan merupakan Delegasi tetapi berhak mengikuti serangkaian acara NMCC AML VI dalam rangka memperoleh informasi terkait NMCC AML VI, dibuktikan melalui Surat Keterangan Observer dan Kartu Peserta (Name Tag) sebagai “Observer”.
13. Ketua Observer adalah mahasiswa yang merupakan Anggota Observer sebagaimana
tercantum dalam Surat Keterangan Observer sebagai “Ketua Observer” dan
mempunyai kewenangan bertindak untuk dan atas nama Observer.
14. Anggota Observer adalah bagian dari Observer yang merupakan mahasiswa Fakultas
Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia sebagaimana terdaftar dalam Surat Keterangan
Observer sebagai “Anggota Observer”.
15. Surat Keterangan Observer adalah suatu surat yang memuat daftar nama lengkap
Ketua Observer dan Anggota Observer yang disahkan oleh pejabat berwenang pada Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
16. Surat Pernyataan Observer adalah surat yang menyatakan kesediaan dari setiap
Observer untuk mendaftarkan diri dalam NMCC AML VI serta mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh Panitia dan wajib ditandatangani oleh Ketua Observer.
17. Surat Keterangan Mahasiswa Aktif adalah surat yang menunjukan bahwa Peserta
NMCC AML VI merupakan mahasiswa yang sedang menempuh program studi sarjana hukum atau sederajat pada Perguruan Tinggi yang telah terdaftar.
18. Formulir Pendaftaran adalah formulir yang menyatakan kesediaan dari setiap
Delegasi dan/atau Observer untuk mendaftarkan diri dalam NMCC AML VI serta mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh Panitia, dan wajib ditandatangani oleh Ketua Delegasi dan/atau Ketua Observer.
19. Panitia adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti yang bertindak
23
20. Berkas Kompetisi adalah rangkaian berkas yang dibuat oleh Delegasi untuk
kepentingan penilaian dalam NMCC AML VI, yang selanjutnya disebut Berkas. 21. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia dengan
perwakilan setiap Delegasi dan Observer, yang bertujuan untuk membahas mengenai teknis pelaksanaan peraturan dan sistem kompetisi yang telah ditetapkan, penentuan
chamber, dan pengumuman hasil nilai.
22. Dewan Juri adalah pihak yang ditunjuk oleh Panitia dan mempunyai wewenang untuk
memberikan penilaian kepada Delegasi sesuai dengan komponen penilaian yang telah ditetapkan oleh Panitia.
23. Liaison Officer (LO) adalah anggota Panitia yang bertugas sebagai pendamping peserta NMCC AML VI, untuk setiap Delegasi berjumlah 2 (dua) orang dan untuk setiap Observer berjumlah 1 (satu) orang selama kegiatan NMCC AML VI berlangsung.
24. Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan oleh Panitia bagi setiap Delegasi dan/atau
Observer yang melanggar aturan yang ditetapkan.
25. Ganti Rugi adalah penggantian kerugian yang ditimbulkan oleh Delegasi dan/atau
Observer dalam bentuk uang maupun barang yang senilai dengan kerugian yang ditimbulkan.
26. Diskualifikasi adalah keputusan Panitia untuk membatalkan dan mencabut
keikutsertaan Delegasi dan/atau Observer dalam NMCC AML VI ini.
BAB II DELEGASI
Pasal 2
24
(2) Setiap Perguruan Tinggi yang telah mengirimkan Delegasi tidak dapat mengirimkan
Observer.
(3) Setiap Delegasi beranggotakan maksimal 18 (delapan belas) orang, yang terdiri dari 16 (enam belas) orang Peserta dan 2 (dua) orang Official Team yang keseluruhannya berasal dari satu Perguruan Tinggi yang sama.
Pasal 3
(1) 16 (enam belas) Perguruan Tinggi pertama yang memenuhi persyaratan pendaftaran sebagai Delegasi, dinyatakan berhak mengikuti NMCC AML VI.
(2) Apabila sampai dengan tenggang waktu pendaftaran sebagaimana telah ditentukan pada ayat (1) tidak terpenuhi, maka NMCC AML VI berjalan sesuai dengan jumlah peserta yang terdaftar.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN DELEGASI
Pasal 4
(1) Pada saat melakukan pendaftaran ulang, setiap Delegasi wajib menyerahkan: a. Formulir Pendaftaran Delegasi;
b. Surat Keterangan Delegasi yang telah disahkan oleh pihak Perguruan Tinggi yang bersangkutan;
c. Surat Pernyataan Delegasi;
d. Bukti Pembayaran Resmi telah melakukan pembayaran uang muka dan pelunasan biaya pendaftaran (asli dari Bank);
e. Hasil scan KTM setiap Anggota Delegasi dan Official Team;
25
bagi Dosen Pendamping;
g. Surat Keterangan Mahasiswa Aktif untuk masing-masing Anggota Delegasi dan
Official Team;
h. Pas foto setiap Anggota Delegasi dan Official Team berukuran 3cm x 4cm (berwarna latar belakang merah), masing-masing sebanyak 3 (tiga) lembar; i. Berkas perkara babak final dalam bentuk hard copy sebanyak 4 (empat) rangkap
yang disertai dengan Surat Pernyataan Keaslian Berkas; j. Bendera Perguruan Tinggi asal Delegasi; dan
k. Hard disk eksternal dengan kapasitas minimal 500 (lima ratus) Gigabytes. (2) Dalam hal Anggota Delegasi dan/atau Official Team tidak dapat menyerahkan hasil
scan KTM, maka yang bersangkutan wajib untuk menyerahkan hasil scan Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dan/atau tanda pengenal lainnya yang dapat membuktikan identitas mahasiswa yang bersangkutan disertai Kartu Tanda Penduduk (KTP).
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran ulang Delegasi diatur dalam Lampiran VI-A ketetapan ini.
Pasal 5
(1) Setiap Delegasi berhak untuk:
a. Mendapatkan fasilitas berupa akomodasi, konsumsi, transportasi, dan pendampingan oleh Liaision Officer (LO) untuk kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan NMCC AML VI dari pukul 05.00 – 22.30 WIB, di luar jam tersebut Liaison Officer (LO) tidak lagi berkewajiban mendampingi Delegasi; b. Mendapat transportasi sebagaimana dimaksud pada huruf a hanya pada hari
berlangsungnya NMCC AML VI yaitu pada tanggal 30 Oktober 2020 s/d 2 November 2020;
26
2020 dari :
(i) Terminal Kalideres, Tangerang, atau
(ii) Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, atau (iii) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, atau
(iv) Tempat yang berjarak tidak lebih dari 10 kilometer dari Universitas Trisakti.
d. Mendapat fasilitas 1 (satu) kali pemulangan delegasi pada tanggal 2 November 2020 menuju :
(i) Terminal Kalideres, Tangerang, atau
(ii) Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, atau (iii) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, atau
(iv) Tempat yang berjarak tidak lebih dari 10 kilometer dari Universitas Trisakti.
e. Mendapat Berita Acara Penerimaan Berkas;
f. Mendapat transparansi penilaian yang diberikan oleh Dewan Juri dalam bentuk lembar penilaian;
g. Mendapatkan soft copy dokumentasi rangkaian acara NMCC AML VI yang terdiri dari foto seluruh rangkaian acara dan video sidang delegasi yang bersangkutan; dan
h. Mendapatkan Sertifikat Peserta. (2) Setiap Delegasi wajib untuk:
a. Mematuhi peraturan yang telah ditetapkan;
b. Memenuhi seluruh persyaratan untuk menjadi Delegasi yang telah ditetapkan; c. Mengikuti seluruh rangkaian acara NMCC AML VI yang telah ditetapkan; d. Melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 30 Oktober 2020 sebagaimana diatur
dalam Lampiran VI-A ketetapan ini;
e. Menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban umum selama NMCC AML VI berlangsung;
27
f. Mempersiapkan sendiri perlengkapan sidang kecuali yang telah disediakan oleh Panitia sebagaimana diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis kompetisi;
g. Memberikan konfirmasi mengenai jadwal kedatangan dan kepulangan kepada Panitia selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum rangkaian acara NMCC AML VI dimulai;
h. Menjaga dan memelihara setiap fasilitas yang disediakan oleh Panitia;
i. Mengenakan pakaian rapi dan sopan serta sepatu formal selama mengikuti rangkaian acara NMCC AML VI;
j. Mengenakan Kartu Peserta (Name Tag) selama mengikuti rangkaian acara NMCC AML VI;
k. Tidak membawa dan/atau menggunakan narkoba, minuman keras, senjata api, senjata tajam, dan/atau benda lain yang berbahaya selama dilaksanakannya NMCC AML VI;
l. Tidak meninggalkan tempat dilaksanakannya NMCC AML VI tanpa sepengetahuan dan seizin Liaison Officer (LO); dan
m.Tidak melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar kesusilaan dan kepatutan dalam masyarakat Indonesia pada umumnya.
BAB IV
PERGANTIAN ANGGOTA DELEGASI
Pasal 6
(1) Dalam hal terjadi pergantian Delegasi, maka Delegasi wajib menyerahkan hasil scan
KTM dan/atau Surat Keterangan Mahasiswa Aktif anggota pengganti disertai Surat Keterangan Delegasi yang paling baru, selambat-lambatnya tujuh hari kerja sebelum pelaksanaan NMCC VI berlangsung.
28
(2) Pergantian Delegasi setelah batas waktu yang dimaksud pada ayat (1), hanya dapat dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Sakit dengan disertai surat keterangan dokter;
b. Menjalankan tugas dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan dengan disertai surat tugas;
c. Menjalankan tugas Negara disertai surat tugas;
d. Mengundurkan diri dengan surat pengunduran diri; dan e. Meninggal dunia.
(3) Apabila pergantian Delegasi tidak memenuhi ketentuan pada ayat (2) maka Delegasi tetap mengikuti rangkaian kegiatan dengan jumlah Delegasi yang tersisa.
(4) Pergantian Peserta Kompetisi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana pada ayat 1 (satu) hanya dapat digantikan oleh Official Team.
BAB V OBSERVER
Pasal 7
(1) 4 (empat) Perguruan Tinggi pertama yang memenuhi persyaratan pendaftaran sebagai Observer, dinyatakan berhak mengikuti NMCC AML VI.
(2) Setiap Perguruan Tinggi hanya dapat mengirimkan 1 (satu) Observer.
(3) Setiap Perguruan Tinggi yang telah mengirimkan Observer tidak dapat mengirimkan Delegasi.
(4) Setiap Observer beranggotakan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, yang terdiri dari Ketua Observer dan anggota Observer.
29
BAB VIHAK DAN KEWAJIBAN OBSERVER
Pasal 8
(1) Pada saat melakukan pendaftaran ulang setiap Observer wajib menyerahkan: a. Formulir Pendaftaran Observer;
b. Surat Keterangan Observer yang telah disahkan oleh pihak Perguruan Tinggi yang bersangkutan;
c. Surat Pernyataan Observer;
d. Bukti Pembayaran Resmi telah melakukan pembayaran uang muka dan pelunasan biaya pendaftaran (asli dari Bank);
e. Hasil scan KTM setiap anggota Observer;
f. Surat Keterangan Mahasiswa Aktif untuk masing-masing Anggota Observer; g. Pas Foto setiap Anggota Observer berukuran 3cm x 4cm (berwarna latar
belakang merah), masing-masing sebanyak 3 (tiga) lembar; h. Bendera Perguruan Tinggi asal Observer; dan
i. Hard disk eksternal dengan kapasitas minimal 500 (lima ratus) Gigabytes. (2) Dalam hal Anggota Observer tidak dapat menyerahkan hasil scan KTM, maka yang
bersangkutan wajib untuk menyerahkan hasil scan Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dan/atau tanda pengenal lainnya yang dapat membuktikan identitas mahasiswa yang bersangkutan disertai Kartu Tanda Penduduk (KTP).
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran ulang Observer diatur dalam Lampiran VI-B ketetapan ini.
Pasal 9
(1) Setiap Observer berhak untuk:
30
pendampingan oleh Liaison Officer (LO) untuk kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan NMCC AML VI dari pukul 05.00 – 22.30 WIB, diluar jam tersebut Liaison Officer (LO) tidak lagi berkewajiban mendampingi Observer; b. Mendapat transportasi sebagaimana dimaksud pada huruf a hanya pada hari
berlangsungnya NMCC AML VI, yaitu pada tanggal 30 Oktober 2020 s/d 2 November 2020;
c. Mendapat fasilitas 1 (satu) kali penjemputan delegasi pada tanggal 30 Oktober 2020 dari :
(i) Terminal Kalideres, Tangerang, atau
(ii) Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, atau (iii) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, atau
(iv) Tempat yang berjarak tidak lebih dari 10 kilometer dari Universitas Trisakti.
d. Mendapat fasilitas 1 (satu) kali pemulangan delegasi pada tanggal 2 November 2020 menuju :
(i) Terminal Kalideres, Tangerang, atau
(ii) Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, atau (iii) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, atau
(iv) Tempat yang berjarak tidak lebih dari 10 kilometer dari Universitas Trisakti.
e. Mengikuti Technical Meeting babak penyisihan dan babak final yang diwakili oleh ketua Observer tanpa memiliki hak suara dan hak bicara;
f. Menyaksikan simulasi persidangan yang ditampilkan oleh Peserta Kompetisi pada babak penyisihan dan babak final kompetisi;
g. Mendapatkan maksimal 3 (tiga) softcopy Berkas Delegasi atas kesepakatan Delegasi yang bersangkutan;
h. Mendapatkan maksimal 3 (tiga) video simulasi sidang dalam kompetisi ini atas kesepakatan Delegasi yang bersangkutan;
31
i. Mendapatkan softcopy dokumentasi rangkaian acara NMCC AML VI yang terdiri dari foto seluruh rangkaian acara;
j. Mendapatkan Sertifikat Observer. (2) Setiap Observer wajib untuk:
a. Mematuhi peraturan yang telah ditetapkan;
b. Memenuhi seluruh persyaratan untuk menjadi Observer yang telah ditetapkan; c. Mengikuti seluruh rangkaian acara NMCC AML VI yang telah ditetapkan; d. Melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 30 Oktober 2020 sebagaimana
diatur pada Lampiran VI-B ketetapan ini;
e. Menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban umum selama NMCC AML VI berlangsung;
f. Memberikan konfirmasi mengenai jadwal kedatangan dan kepulangan kepada Panitia selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum rangkaian acara NMCC AML VI dimulai;
g. Menjaga dan memelihara setiap fasilitas yang disediakan oleh Panitia;
h. Mengenakan pakaian rapi dan sopan serta sepatu formal selama mengikuti rangkaian acara NMCC AML VI;
i. Mengenakan Kartu Peserta (Name Tag) selama mengikuti rangkaian acara NMCC AML VI;
j. Tidak membawa dan/atau menggunakan narkoba, minuman keras, senjata api, senjata tajam, dan/atau benda lain yang berbahaya selama berlangsungnya NMCC AML VI;
k. Tidak meninggalkan tempat dilaksanakannya NMCC AML VI tanpa sepengetahuan dan seizin Liaison Officer (LO); dan
l. Tidak melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar kesusilaan dan kepatutan dalam masyarakat Indonesia pada umumnya.
32
BAB VIIPERGANTIAN OBSERVER Pasal 10
(1) Dalam hal terjadi pergantian Observer, maka Observer wajib menyerahkan hasil scan
KTM dan surat keterangan mahasiswa aktif anggota pengganti disertai Surat Keterangan Observer yang paling baru, selambat-lambatnya pada tujuh hari kerja sebelum pelaksanaan NMCC VI berlangsung.
(2) Pergantian Anggota Observer hanya dapat dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Sakit dengan disertai surat keterangan dokter;
b. Menjalankan tugas dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan dengan disertai surat tugas;
c. Menjalankan tugas Negara disertai surat tugas;
d. Mengundurkan diri dengan surat pengunduran diri; dan e. Meninggal dunia.
(3) Pergantian Peserta Observer yang tidak memenuhi ketentuan waktu sebagaimana pada ayat 1 (satu) tidak dapat dilakukan.
BAB VIII PENDUKUNG
Pasal 11
(1) Pendukung yang diperbolehkan untuk menyaksikan persidangan adalah yang datanya telah terdaftar di kepanitiaan selambat-lambatnya pada saat Delegasi akan melakukan
clearing area.
33
maksimal 7 (tujuh) orang.
(3) Setiap Delegasi yang lolos ke babak final wajib mendaftarkan kembali pendukungnya dengan kuota maksimal 10 (sepuluh) orang dan selambat-lambatnya didaftarkan saat Delegasi akan melakukan clearing area.
Pasal 12
(1) Setiap pendukung wajib menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau kartu pengenal lainnya yang bersangkutan.
(2) Setiap pendukung wajib menjaga ketertiban selama jalannya persidangan.
(3) Setiap pendukung wajib menjaga kebersihan selama berlangsungnya NMCC AML VI.
(4) Setiap pendukung wajib menjunjung tinggi tata krama serta rasa saling menghormati baik kepada panitia, juri, maupun kepada delegasi lain yang juga menjadi peserta kompetisi NMCC AML VI.
Pasal 13
(1) Setiap pendukung tidak diperbolehkan untuk membawa dan/atau menggunakan narkoba, minuman keras, senjata api, senjata tajam, dan/atau benda lain yang berbahaya selama berlangsungnya NMCC AML VI.
(2) Setiap pendukung tidak diperkenankan menyulut, membuat, dan/atau memancing keributan serta kegaduhan selama berlangsungnya NMCC AML VI.
(3) Setiap pendukung tidak diperkenankan untuk berinteraksi serta membuat dan/atau memberikan kode maupun clue apapun kepada Peserta Kompetisi selama jalannya persidangan.
(4) Setiap pendukung tidak diperkenankan melakukan interaksi dengan juri selama berlangsungnya NMCC AML VI;
34
BAB IXTECHNICAL MEETING
Pasal 14
(1) Technical Meeting terdiri dari:
a. Technical Meeting babak penyisihan; dan b. Technical Meeting babak final.
(2) Setiap Delegasi berkewajiban mengirimkan perwakilan untuk mengikuti Technical Meeting yang diadakan oleh Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. (3) Setiap perwakilan Delegasi yang mengikuti Technical Meeting, wajib membawa
hardcopy Proposal Undangan NMCC AML VI.
(4) Pada Technical Meeting berlangsung hanya Delegasi yang memiliki hak suara. (5) Perwakilan setiap Delegasi yang dapat mengikuti Technical Meeting berjumlah 2
(dua) orang, yang terdiri dari: a. Ketua Delegasi; dan
b. 1 (satu) orang Anggota Delegasi atau Official Team.
(6) Jika Ketua Delegasi tidak dapat mengikuti Technical Meeting, maka Ketua Delegasi yang bersangkutan wajib digantikan oleh salah satu Anggota Delegasi atau Official Team dengan menyertakan surat kuasa dari Ketua Delegasi.
Pasal 15
(1) Setiap Ketua Observer wajib untuk mengikuti Technical Meeting yang diadakan oleh Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
(2) Jika Ketua Observer tidak dapat mengikuti Technical Meeting, maka Ketua Observer
yang bersangkutan dapat digantikan oleh Anggota Observer lainnya dengan menyertakan surat kuasa dari Ketua Observer.
35
Pasal 16(1) Delegasi dan Observer yang tidak mengikuti Technical Meeting dianggap menyetujui segala hal yang disepakati dalam Technical Meeting.
(2) Segala hal yang telah ditetapkan dan disepakati di dalam Technical Meeting bersifat akhir dan mengikat serta tidak dapat diganggu gugat, sehingga segala upaya yang bertujuan untuk mengubah hasil dari Technical Meeting babak penyisihan dan babak final tidak dapat diterima.
BAB X
PENENTUAN CHAMBER
Pasal 17
(1) Penentuan chamber pada babak penyisihan dilakukan setelah Technical Meeting
babak penyisihan selesai.
(2) Penentuan urutan tampil pada babak final dilakukan setelah Technical Meeting babak final selesai.
(3) Penentuan chamber Delegasi didasarkan pada undian.
(4) Pengambilan undian ditentukan oleh urutan pengumpulan berkas babak penyisihan dari setiap Delegasi.
BAB XI
SISTEM KOMPETISI
Pasal 18
36
a. Babak Penyisihan; dan b. Babak Final.
Pasal 19
(1) Babak penyisihan diikuti oleh seluruh Delegasi.
(2) Seluruh Delegasi akan dibagi ke dalam beberapa chamber, di mana dalam masing-masing chamber terdiri dari beberapa Delegasi yang disesuaikan dengan jumlah seluruh Delegasi yang terdaftar.
(3) Delegasi dengan nilai tertinggi pada masing-masing chamber akan melaju ke babak final.
(4) Nilai tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah akumulasi nilai akhir berkas penyisihan dan nilai akhir persidangan yang didapatkan Delegasi di babak penyisihan.
(5) Penilaian berkas dilakukan terhadap berkas hardcopy yang dikumpulkan kepada Panitia sebagaimana yang diatur dalam Petunjuk Teknis Kompetisi.
(6) Penentuan predikat berkas terbaik akan ditentukan pada berkas babak penyisihan.
Pasal 20
(1) Penentuan predikat peran terbaik akan ditentukan pada babak final, yang terdiri dari: a. Panitera Pengganti Terbaik;
b. Majelis Hakim Terbaik; c. Penuntut Umum Terbaik; d. Penasehat Hukum Terbaik; dan e. Saksi & Ahli Terbaik.
(2) Juara NMCC AML VI adalah Delegasi yang memperoleh nilai tertinggi dalam babak final.
(3) Nilai tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah akumulasi nilai akhir berkas final sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 28 ayat (4) dan nilai akhir
37
persidangan yang didapatkan Delegasi pada babak final.
Pasal 21
Selama menjalani persidangan babak penyisihan maupun final, baik di dalam maupun di luar ruang sidang dan/atau pada area sekitar tempat penyelenggaraan persidangan penyisihan dan final, seluruh Delegasi dilarang untuk:
a. Menggunakan seragam dan/atau pakaian dan/atau almamater dan/atau jaket dan/atau sejenisnya di mana terdapat logo dan/atau tulisan dan/atau gambar dan/atau sejenisnya yang dapat menunjukan identitas Perguruan Tinggi peserta Delegasi.
b. Menyanyikan dan/atau meneriakan himne dan/atau yel-yel yang dapat menunjukan identitas Perguruan Tinggi peserta Delegasi.
c. Menyebutkan nama-nama guru besar dan/atau dosen yang dapat menunjukan identitas Perguruan Tinggi peserta Delegasi.
d. Membawa maskot dan/atau spanduk dan/atau media cetak lainnya yang dapat menunjukan identitas Perguruan Tinggi peserta Delegasi.
e. Melakukan kontak fisik dengan Dewan Juri baik sebelum maupun sesudah persidangan.
Pasal 22
Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem kompetisi diatur dalam petunjuk teknis kompetisi.
BAB XII
BERKAS KOMPETISI
38
Berkas Kompetisi terdiri dari 2 (dua), yaitu: a. Berkas babak penyisihan; dan
b. Berkas babak final.
Pasal 24
(1) Berkas babak penyisihan terdiri menjadi 2 (dua) bundel terpisah, yaitu: a. Berkas penyidikan dan berkas penuntutan; dan
b. Berkas pengadilan dan berkas persidangan.
(2) Berkas babak final terdiri dari berkas pengadilan dan berkas persidangan.
Pasal 25
Ketentuan lebih lanjut mengenai berkas kompetisi diatur dengan petunjuk teknis kompetisi.
BAB XIII
DEWAN JURI DAN KOMPONEN PENILAIAN
Pasal 26
(1) Dewan Juri yang telah ditentukan oleh Panitia terdiri dari: a. Tim juri berkas; dan
b. Tim juri persidangan.
(2) Tim juri berkas terdiri dari 5 (lima) elemen, yaitu: a. Hakim;
b. Jaksa; c. Advokat;
39
d. Penyidik;
e. Akademisi hukum.
(3) Tim juri persidangan terdiri dari 4 (empat) elemen, yaitu: a. Hakim;
b. Jaksa; c. Advokat;
d. Akademisi hukum.
(4) Penunjukan Dewan Juri oleh Panitia dilakukan secara independen.
Pasal 27
(1) Penilaian predikat berkas terbaik akan dilakukan terhadap berkas babak penyisihan. (2) Komponen penilaian pada babak penyisihan meliputi:
a. Berkas babak penyisihan; dan
b. Simulasi persidangan babak penyisihan.
(3) Delegasi dapat memperoleh nilai berkas pada babak penyisihan dengan nilai maksimal 1500 poin.
(4) Komponen penilaian berkas babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, meliputi:
a. Kesesuaian dengan peraturan undang-undang materiil, maksimal 500 poin (setiap juri maksimal 100 poin);
b. Kesesuaian dengan peraturan undang-undang formil, maksimal 500 poin (setiap juri maksimal 100 poin); dan
c. Kelengkapan berkas perkara, maksimal 500 poin (setiap juri maksimal 100 poin). (5) Dalam hal terjadi kesamaan pada nilai berkas penyisihan, maka predikat berkas terbaik
ditentukan berdasarkan nilai yang lebih tinggi terbanyak pada setiap komponen penilaian sebagaimana diatur pada ayat (4).
(6) Delegasi dapat memperoleh nilai simulasi persidangan babak penyisihan dengan nilai maksimal 1300 poin.
40
(7) Komponen penilaian simulasi persidangan babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, meliputi:
a. Kesesuaian dengan peraturan undang-undang materiil, maksimal 400 poin (setiap juri maksimal 100 poin);
b. Kesesuaian dengan peraturan undang-undang formil, maksimal 400 poin (setiap juri maksimal 100 poin);
c. Penampilan dan Kreativitas tim, maksimal 400 poin (setiap juri maksimal 100 poin); dan
d. Ketepatan waktu simulasi Sidang, maksimal 100 poin.
(8) Dalam hal terdapat kesamaan nilai antar Delegasi pada babak penyisihan, baik pada nilai simulasi persidangan maupun nilai berkas, maka Delegasi yang akan melaju ke babak final adalah Delegasi dengan nilai yang lebih tinggi terbanyak pada setiap komponen penilaian sebagaimana diatur pada ayat (4) dan (7).
Pasal 28
(1) Predikat peran-peran terbaik sebagaimana disebutkan pada Pasal 20 ayat (1) akan ditentukan pada babak final.
(2) Komponen penilaian pada babak final meliputi: a. Berkas babak final; dan
b. Simulasi persidangan babak final.
(3) Delegasi dapat memperoleh nilai pada babak final dengan nilai maksimal 1400 poin. (4) Komponen penilaian berkas babak final sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
meliputi ketepatan waktu penerimaan berkas dengan nilai akhir setinggi-tingginya 100 poin.
(5) Komponen penilaian simulasi persidangan babak final sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, meliputi:
41
juri maksimal 100 poin);
b. Kesesuaian dengan peraturan undang-undang formil, maksimal 400 poin (setiap juri maksimal 100 poin);
c. Penampilan dan Kreativitas tim, maksimal 400 poin (setiap juri maksimal 100 poin); dan
d. Ketepatan waktu simulasi Sidang, maksimal 100 poin.
(6) Komponen penilaian peran-peran terbaik sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (1), meliputi:
a. Penjiwaan dan improvisasi;
b. Cara penyampaian dan penggunaan kalimat formal; c. Intonasi dan kejelasan dalam penyampaian;
d. Logika dan argumentasi hukum (kecuali pada peran Panitera Pengganti Terbaik dan Saksi & Ahli Terbaik).
Setiap komponen penilaian di atas masing-masing nilai maksimal sebesar 100 poin. (7) Dalam hal terdapat kesamaan nilai antar Delegasi pada babak final terhadap nilai
simulasi persidangan, maka Delegasi yang akan dianggap memiliki peringkat lebih tinggi adalah Delegasi dengan nilai yang lebih tinggi terbanyak pada setiap komponen penilaian sebagaimana diatur pada ayat (5).
(8) Dalam hal terdapat kesamaan nilai antar Delegasi pada babak final terhadap nilai peran-peran, maka Delegasi yang akan dianggap mendapatkan predikat peran-peran terbaik adalah Delegasi dengan nilai yang lebih tinggi terbanyak pada setiap komponen penilaian sebagaimana diatur pada ayat (6).
Pasal 29
Penilaian Dewan Juri bersifat akhir dan mengikat, sehingga tidak dapat diganggu gugat.
Pasal 30
42
kompetisi.
BAB XIV SANKSI
Pasal 31
(1) Delegasi dapat dikenakan sanksi berupa: a. Teguran;
b. Penyitaan; c. Ganti rugi;
d. Pengurangan poin; dan/atau e. Diskualifikasi.
(2) Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan Pasal 5 ayat (2) huruf c, e, j, dan l, akan dikenakan sanksi berupa teguran.
(3) Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan Pasal 5 ayat (2) huruf h, akan dikenakan sanksi berupa ganti rugi.
(4) Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan Pasal 21, akan dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 300 poin.
(5) Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan Pasal 5 ayat (2) huruf k dan m, akan dikenakan sanksi berupa diskualifikasi dan penyitaan apabila terdapat barang - barang yang dilarang.
Pasal 32
(1) Observer dapat dikenakan sanksi berupa: a. Teguran;
b. Penyitaan;
c. Ganti rugi; dan/atau d. Diskualifikasi.
43
(2) Setiap Observer yang melanggar ketentuan Pasal 9 ayat (2) huruf c, e, i, dan k, akan dikenakan sanksi berupa teguran.
(3) Setiap Observer yang melanggar ketentuan Pasal 9 ayat (2) huruf g, akan dikenakan sanksi berupa ganti rugi.
(4) Setiap Observer yang melanggar ketentuan Pasal 9 ayat (2) huruf j dan l, akan dikenakan sanksi berupa diskualifikasi dan penyitaan apabila terdapat barang-barang yang dilarang.
Pasal 33
Delegasi atau Observer yang terkena diskualifikasi maka seluruh biaya pendaftaran yang telah dibayarkan kepada Panitia tidak dapat dikembalikan kepada Delegasi atau Observer
yang bersangkutan.
BAB XV
ATURAN PERALIHAN
Pasal 34
Ketentuan lain yang belum diatur dalam ketetapan ini dapat diatur kemudian oleh Panitia dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini.
BAB XVI PENUTUP
Pasal 35
Peraturan ini berlaku dan mengikat bagi setiap Delegasi dan Observer sejak diserahkannya Formulir Pendaftaran dan dianggap mengerti dan menyetujui semua peraturan yang
44
ditetapkan Panitia dalam Peraturan Kompetisi dan Petunjuk Teknis Kompetisi.
Ditetapkan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, DKI Jakarta Pada Tanggal 27 Januari 2020
Panitia National Moot Court Competition Anti Money Laundering VI OTF Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti
45
LAMPIRAN VPETUNJUK TEKNIS KOMPETISI
NATIONAL MOOT COURT COMPETITION ANTI MONEY LAUNDERING VI OTF PERADILAN SEMU
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI
A. KETENTUAN BERKAS KOMPETISI
A.1. Ketentuan Berkas Babak Penyisihan
1. Berkas babak penyisihan diterima oleh Panitia di:
Ruang Sekretariat OTF Peradilan Semu, Lt. 8 Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa No.1, RT.6 / RW.16, Grogol Petamburan, Jakarta Barat Kode Pos 11440.
2. Ketentuan waktu penerimaan berkas penyisihan adalah sebagai berikut: a. Berkas babak penyisihan diterima oleh Panitia sejak tanggal Senin, 10
Agustus 2020 sampai tanggal Jumat, 14 Agustus 2020 pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
b. Berkas babak penyisihan yang diterima oleh Panitia setelah tanggal 14 Agustus 2020 pukul 22.00 WIB merupakan berkas babak penyisihan yang terlambat;
c. Berkas babak penyisihan yang diterima Panitia dari hari Jumat, 21 Juli 2020 pukul 22.00 WIB akan dikenakan sanksi berupa tidak berhak atas penilaian berkas babak penyisihan oleh tim juri berkas.
3. Ketentuan berkas babak penyisihan yang diterima adalah sebagai berikut: a. Setiap Delegasi berkewajiban untuk menyerahkan berkas babak
46
(lima) rangkap yang mana setiap rangkap terdiri dari 2 (dua) bundel terpisah, yaitu:
• Berkas penyidikan dan berkas penuntutan; dan
• Berkas pengadilan dan berkas persidangan.
b. Setiap Delegasi yang menyerahkan berkas babak penyisihan kurang dari jumlah yang ditentukan pada ketentuan A.1. angka 3 huruf a tidak dianggap telah mengumpulkan berkas babak penyisihan sampai jumlah kekurangan berkas diserahkan kepada Panitia.
c. Setiap Delegasi yang menyerahkan berkas babak penyisihan dengan susunan berkas yang tidak sesuai pada ketentuan A.1. angka 3 huruf a akan dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 100 poin. d. Setiap Delegasi berkewajiban pula untuk mengumpulkan berkas
babak penyisihan dalam bentuk soft copy dengan format Microsoft Word (.doc) yang di-upload ke dalam website yang disediakan panitia dari tanggal 10 Agustus 2020 pada pukul 00.00 WIB sampai dengan tanggal 14 Agustus 2020 pada pukul 23.59 WIB.
e. Berkas babak penyisihan yang diterima oleh Panitia dijilid dengan
hardcover berwarna hitam polos tidak mengandung logo universitas asal dari Delegasi maupun identitas perguruan tinggi dari Delegasi dan/atau Universitas lain.
4. Berkas babak penyisihan yang diserahkan tidak boleh mengandung identitas termasuk elemen-elemen Perguruan Tinggi peserta Delegasi dan/atau Perguruan Tinggi lain termasuk di sampul depan (hard cover). 5. Setiap Delegasi yang terlambat mengumpulkan berkas penyisihan
sebagaimana diatur di dalam angka 2 huruf b akan diberikan pengurangan nilai sebesar 100 poin per-24 (dua puluh empat) jam keterlambatan terhitung sejak Jumat, 31 Juli 2020 pukul 20.01 WIB.