TAHUN 2014 – 2018
Kerjasama :
Pusat Perencanaan Tenaga Kerja-Kemnakertrans RI
Dengan
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Timur
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2014 – 2018
Kerjasama :
Pusat Perencanaan Tenaga Kerja-Kemnakertrans RI
Dengan
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Timur
RENCANA TENAGA KERJA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 – 2018 Diterbitkan oleh :
Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jln. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan 12950 Telepon : 021-5270944
Fax : 021-5270944
| iii
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang
– undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh
Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan
Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan Pemerintah Nomor 33
Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja, bahwa
perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
provinsi dan kabupaten/kota) maupun lingkup sektoral/ sub sektoral
(sektoral/sub sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi,
sektoral/sub sektoral kabupaten/kota), dijadikan acuan dan pedoman
dalam pembangunan ketenagakerjaan ditingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Sektoral/Sub Sektoral Provinsi, dan Sektoral/Sub
Sektoral Kabupaten/Kota. Sebagai pelaksanaan ke dua peraturan
tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat
besar, serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja,
rendahnya produktivitas kerja, dan rendahnya kesejahteraan pekerja,
sehingga bersifat multi dimensional antara berbagai faktor ekonomi,
faktor sosial, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan
yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk itu maka diperlukan
suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan acuan oleh
seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Provinsi Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2014-2018, maka dasar pembangunan yang
iv |
berpihak pada penciptaan perluasan kesempatan kerja
(pro job)
sudah semakin jelas dan terarah, khususnya dalam menghadapi
masalah pengangguran, penciptaan kesempatan kerja, peningkatan
produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Namun demikian, mengingat
permasalahan ketenagakerjaan merupakan permasalahan bersama,
maka diperlukan upaya kolektif dari seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder)
yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Untuk itu dalam
penyusunan
kebijakan,
strategi
dan
program
pembangunan
ketenagakerjaan yang berkesinambungan maka pemerintah daerah
harus berpedoman pada perencanaan tenaga kerja untuk mengatasi
permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Provinsi Kalimantan
Timur.
Akhirnya
kami
menyambut
gembira
dan
memberikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur atas tersusunnya buku Rencana Tenaga Kerja ini.
Jakarta, Oktober 2013
Kepala
Pusat Perencanaan Tenaga Kerja,
Drs. NURAHMAN, M.Si. NIP 19600127 198503 1 001
| v
KATA PENGANTAR
KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Buku Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur
Jangka Menengah Tahun 2014–2018 ini memuat data/informasi
proyeksi penduduk usia kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja,
proyeksi tingkat pengangguran serta kebijakan dalam penciptaan
kesempatan kerja. Angka-angka perkiraan dalam buku ini telah
disesuaikan
dengan
data
dan
informasi
mutakhir,
dengan
menggunakan berbagai asumsi perkembangan ekonomi nasional dan
proyeksi ketenagakerjaan. Perumusan perkiraan dan penentuan
target ini di lakukan dengan menggunakan data dasar mulai tahun
2014–2018 serta melalui serangkaian diskusi dengan berbagai pihak
terkait seperti Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), Badan Pusat
Statistik, Insatansi pemerintah maupun swasta serta sektor lapangan
usaha.
Rencana yang dimuat dalam RTK jangka menengah ini
merupakan rencana indikatif yang digunakan untuk pembinaan
ketenagakerjaan secara umum.Oleh karena itu, variabel, koefisien
dan angka-angka yang terdapat didalamnya dapat dievaluasi dan
disesuaikan dengan perkembangan nyata yang terjadi. Kami
menyadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dalam buku
ini, yang mengakibatkan berbagai keterbatasan yang ada, untuk itu
kami mengharapkan saran konstruktif dari pembaca dan seluruh
pihak terkait guna penyempurnaan dimasa yang akan datang.
vi |
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih banyak
kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan RTK
jangka menengah tahun 2014–2018 ini dan akhirnya kami
mengharapkan kiranya buku RTK jangka menengah ini dapat kita
gunakan sebaik-baiknya sebagai acuan dalam pembangunan
ketenagakerjaan di lingkup nasional, daerah dan sektoral.
Samarinda, Oktober 2013
Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Timur
Ir. Ichwansyah, MM
NIP. 19590623 198601 1 002
| vii
EXECUTIVE SUMMARY
Menurut data BPS Agustus 2012 jumlah angkatan kerja di
Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 1.777.381 orang, naik
sebanyak12.685 orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus
2011). Dari total Penduduk Usia Kerja Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2012 sebanyak 2.667.099 orang, penduduk yang bekerja
bertambah 28.115 orang disbanding keadaan Agustus 2011.
Perkembangan kesempatan kerja sektor formal mengalami
peningkatan sebesar rata-rata 7,67 persen per tahun terlihat dari
status pekerjaan Berusaha dengan buruh dan status pekerjaan
pekerja/buruh/karyawan. Sektor formal yang berkembang di Provinsi
Kalimantan Timur meliputi pertambangan, Industri pengolahan,
perdagangan, keuangan dan jasa kemasyarakatan. Banyaknya
perusahaan besar skala nasional dan multinasional yang beroperasi
di Kalimantan Timur tentunya menyerap tenaga kerja yang cukup
besar. Kebutuhan tenaga kerja yang tinggi tersebut seharus dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk menyerap tenaga kerja dengan
tingkat pendidikan formal yang cukup tinggi yaitu diploma dan sarjana.
Perusahaan tersebut tentunya membutuhkan tenaga kerja yang
memiliki pendidikan formal dengan keterampilan dan penguasaan
teknologi yang baik.
Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Kalimantan Timur
terus mengalami penurunan selama kurun waktu 2014
– 2018, yaitu
diperkirakan sebesar 7,31 persen pada tahun 2014 menurun menjadi
6,76 persen pada tahun 2015 dan diperkirakan terus menurun hingga
sebesar 5,32 persen pada Tahun 2018. Penganggur terbesar berada
pada golongan usia 15-19 tahun yaitu sebesar 45,88 persen pada
Tahun 2014 dan menurun hingga menjadi 37,72 persen pada Tahun
2018. Pada usia ini umumnya sesorang masih berada pada usia
viii |
sekolah dan belum memiliki keahlian dan keterampilan yang
mumpuni. Penganggur pada usia ini pada umumnya hanya dapat
terserap sebagai buruh kasar pada sektor pertanian, bangunan,
angkutan dan perdagangan. Masih tingginya pengangguran usia
sekolah memerlukan penanganan yang serius dari berbagai pihak
terutama sektor pendidikan. Dengan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi diharapkan dapat terserap di lapangan kerja dengan
penghasilan dan masa depan yang lebih baik.
Masalah pokok ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur
antara lain adalah (1) besarnya jumlah penganggur terbuka dan
setengah penganggur (2) rendahnya tingkat produktivitas tenaga
kerja, (3) kurangnya pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan
pencari kerja dan (4) rendahnya perlindungan dan kesejahteraan
pekerja. Sehubungan dengan itu, maka kebijakan komprehensif yang
dibutuhkan adalah kebijakan berkaitan dengan perluasan kesempatan
kerja, pembinaan angkatan kerja dan peningkatan perlindungan dan
kesejahteraan pekerja.
| ix
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Kepala Pusat Perencanaan Tenaga Kerja...
Kata Pengantar Kepala DinasTenaga Kerja danTransmigrasi
Provinsi Kalimantan Timur...
iii
v
Executive Summary...
vii
Daftar Isi...
ix
Daftar Tabel...
xv
Daftar Gambar...
xix
BAB I
PENDAHULUAN...
1
1.1 Latar Belakang...
1
1.2 Maksud dan Tujuan...
5
1.3 Hasil yang Diharapkan...
6
1.4 Metodelogi dan Sumber Data...
6
1.4.1. Metodologi...
6
1.4.2. Sumber Data...
10
1.5 Pengertian Dasar, Konsep, Definisi...
10
BAB II
KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR...
17
2.1 Kondisi Ekonomi...
17
2.2 Penduduk Usia Kerja...
19
2.2.1 Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan
Umur...
19
2.2.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan...
20
2.2.3 Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis
Kelamin...
21
2.2.4 Penduduk Usia Kerja Menurut
Kabupaten/Kota ...
22
2.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)...
23
x |
2.3.2 TPAK Menurut Tingkat Pendidikan...
24
2.3.3 TPAK Menurut Jenis Kelamin...
26
2.3.4 TPAK Menurut Kabupaten / Kota...
26
2.4 Angkatan Kerja...
27
2.4.1 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur..
28
2.4.2 Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan...
29
2.4.3 Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin...
30
2.4.4 Angkatan Kerja Menurut Kabupaten / Kota
31
2.5 Penduduk yang Bekerja...
32
2.5.1 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan
Usaha...
33
2.5.2 Penduduk yang Bekerja Menurut Golongan
Umur...
34
2.5.3 Penduduk yang Bekerja Menurut Tingkat
Pendidikan...
35
2.5.4 Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis
Kelamin...
36
2.5.5 Penduduk yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan Utama...
37
2.5.6 Penduduk yang Bekerja Menurut Jabatan
38
2.5.7 Penduduk yang BekerjaMenurut Jam Kerja
39
2.5.8 Penduduk yang Bekerja Menurut
Kabupaten/Kota...
41
2.6 Penganggur Terbuka
42
2.6.1 Penganggur Terbuka Menurut Golongan
Umur...
42
2.6.2 Penganggur Terbuka Menurut Tingkat
Penduduk...
43
2.6.3 Penganggur Terbuka Menurut Jenis
Kelamin...
44
2.6.4 Penganggur Terbuka Menurut
Kabupaten/Kota .
45
2.7 Produktivitas Tenaga Kerja...
46
| xi
BAB III
PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA
2014-2018 ...
47
3.1 PerkiraanPendudukUsiaKerja...
47
3.1.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut
Golongan Umur...
48
3.1.2 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut
Tingkat Pendidikan...
49
3.1.3 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut
Jenis Kelamin...
50
3.2 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK)...
50
3.2.1 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Menurut Golongan Umur...
51
3.2.2 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Menurut Tingkat Pendidikan..
52
3.2.3 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin...
53
3.3 Perkiraan Angkatan Kerja...
54
3.3.1 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut
Golongan Umur...
54
3.3.2 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan...
55
3.3.3 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis
Kelamin...
56
BAB IV
PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA
2014-2018...
57
4.1 Perkiraan Keadaan PerekonomianTahun
2014-2018...
57
4.2 Perkiraan Kesempatan Kerja...
61
4.2.1 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Lapangan Usaha...
62
4.2.2 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
xii |
4.2.3 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Tingkat Pendidikan...
65
4.2.4 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis
Kelamin...
67
4.2.5 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Status Pekerjaan...
68
4.2.6 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis
Pekerjaan Utama...
69
4.2.7 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Kabupaten/Kota ...
71
BAB V
PERKIRAAN KESEIMBANGAN PERSEDIAAN DAN
KEBUTUHAN TENAGA KERJA 2014 – 2018 ...
75
5.1 Perkiraan Pengangguran Terbuka Tahun
2014-2018...
76
5.1.1 Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut
Jenis Kelamin...
76
5.1.2 Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut
Tingkat Pendidikan...
77
5.1.3 Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut
Golongan Umur...
79
5.1.4 Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut
Kabupaten/Kota ...
81
5.2 Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja...
83
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
KETENAGAKERJAAN TAHUN 2014-2018 ...
87
6.1 Kebijakan Khusus...
88
6.2 Kebijakan Penarikan Investasi...
88
6.3 Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Angkatan
Kerja...
89
6.4 Rekomendasi Kebijakan Pelatihan Tenaga Kerja
90
6.4.1 Pelatihan Berdasarkan Status Pekerjaan
| xiii
6.4.2 Pelatihan Berdasarkan Jenis Pekerjaan...
95
6.5 Rekomendasi Kebijakan Penempatan Tenaga
Kerja...
98
6.6 Rekomendasi Kebijakan Perlindungan dan
Peningkatan Kesejahteraan Pekerja...
102
6.6.1 PengawasanKetenagakerjaan...
102
6.6.2 Hubungan Industrial...
104
6.6.3 KesejahteraanPekerja...
105
6.7 Rekomendasi Kebijakan Lainnya...
107
6.7.1 PenempatanTenaga Kerja Ke Luar Negeri
107
6.7.2 Magang Ke Luar Negeri...
108
6.7.3 Padat Karya... 108
6.7.4 Usaha Sektor Informal... 109
6.7.5 Transmigrasi... 109
6.8 Rekomendasi Kebijakan Umum...
110
6.8.1 Rekomendasi Kebijakan Pendidikan dan
Kesehatan...
110
6.8.2 Rekomendasi Kebijakan Pengendalian
Pertumbuhan Penduduk...
117
6.9 Rekomendasi Kebijakan Perluasan Kesempatan
Kerja...
118
6.9.1 Rekomendasi Kebijakan Sektoral...
119
6.9.2. Kebijakan Menciptakan Lapangan Kerja...
133
BAB VII
PENUTUP...
135
DaftarPustaka
| xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan (Milyar Rupiah) ………
18
Tabel 2.2
Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-012...
20
Tabel 2.3
Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012 ...
21
Tabel 2.4
Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
22
Tabel 2.5
Penduduk Usia Kerja Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
23
Tabel 2.6
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut
Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2010-2012...
24
Tabel 2.7
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2010-2012...
25
Tabel 2.8
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis
Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2010-2012...
26
Tabel 2.9
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2010-2012...
27
Tabel 2.10
Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
28
Tabel 2.11
Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
30
Tabel 2.12
Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
31
Tabel 2.13
Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Provinsi
xvi |
Tabel 2.14
Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
33
Tabel 2.15
Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
34
Tabel 2.16
Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2010-2012...
35
Tabel 2.17
Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
36
Tabel 2.18
Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Utama Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012
38
Tabel 2.19
Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis
Pekerjaan/Jabatan Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2010-2012...
39
Tabel 2.20
Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
40
Tabel 2.21
Penduduk Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
41
Tabel 2.22
Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
43
Tabel 2.23
Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
44
Tabel 2.24
Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
45
Tabel 2.25
Penganggur Terbuka Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
45
Tabel 2.26
Produktivitas Menurut Lapangan Usaha Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2010-2012...
46
Tabel 3.1
Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan
Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018
48
Tabel 3.2
Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun
| xvii
Tabel 3.3
Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis
Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
50
Tabel 3.4
Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2014-2018...
52
Tabel 3.5
Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2014-2018...
53
Tabel 3.6
Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2014-2018...
54
Tabel 3.7
Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018...
55
Tabel 3.8
Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
56
Tabel 3.9
Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018...
56
Tabel 4.1
Perkiraan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2014-2018...
58
Tabel 4.2
Perkiraan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2014-2018...
59
Tabel 4.3
Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Lapangan
Usaha Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
63
Tabel 4.4
Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Golongan
Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
64
Tabel 4.5
Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
65
Tabel 4.6
Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
xviii |
Tabel 4.7
Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Status
Pekerjaan Provinsi Kalimantan Timur Tahun
014-2018...
69
Tabel 4.8
Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut Jenis
Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014 -2018...
70
Tabel 4.9
Proyeksi Kesempatan Kerja Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
73
Tabel 5.1
Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Jenis
Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
77
Tabel 5.2
Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
79
Tabel 5.3
Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut
Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
81
Tabel 5.4
Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2014-2018...
83
Tabel 5.5
Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja Bruto
Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2014-2018...
84
Tabel 6.1
Data Jumlah BLK dan LPKS yang dimiliki
Kabupaten/Kota……...……..
91
Tabel 6.2
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status
Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan Provinsi
Kalimantan Timur...
93
Tabel 6.3
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status
Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan Provinsi
Kalimantan Timur………...…..
99
Tabel 6.4
Lembaga Dan Program Terakreditasi
| xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Peta Provinsi Kalimantan Timur ...
4
Gambar 2
Grafik Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2014-2018 ...
59
Gambar 3
Grafik Perkiraan PDRB Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2014-2018...
61
Gambar 4
Grafik Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun
2014-2018...
66
Gambar 5
Grafik Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun
2014 – 2018 ...
67
Gambar 6
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur,
Tahun 2014 – 2018...
72
Gambar 7
Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut Jenis
Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2014
– 2018...
77
Gambar 8
Perkiraan Pengangguran Terbuka Menurut
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun
2014 – 2018...
78
Gambar 9
Perkiraan Pengangguran Menurut Golongan
Umur Provinsi Kalimantan Timur, Tahun
2014 – 2018...
80
Gambar 10
Perkiraan Pengangguran Menurut Kabupaten /
Kota Provinsi Kalimantan Timur, Tahun
| 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi terluas, memiliki potensi sumberdaya alam melimpah dimana sebagian besar potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sumberdaya alam dan hasil-hasilnya sebagian besar dieksport keluar negeri, sehingga Provinsi ini merupakan penghasil devisa utama bagi negara, khususnya dari sektor Pertambangan, Kehutanan dan hasil lainnya. Secara administratif Provinsi ini memiliki batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Negara Bagian Sabah Malaysia Timur, sebelah Timur berbatasan dengan sebagian (12 Mil) Selat Makasar dan Laut Sulawesi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat serta Negara Bagian Serawak Malaysia Timur.Sebagai produsen utama minyak dan kayu, Kalimantan Timur saat ini merupakan provinsi yang industrinya paling maju di Indonesia.Minyak, pertambangan, dan kayu membawa kesejahteraan bagi provinsi ini.Kalimantan Timur memiliki luas wilayah daratan 198.441,17 km2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km2 terletak antara 113º44’ Bujur Timur dan 119º00’ Bujur Timur serta diantara 4º24’ Lintang Utara dan 2º25’ Lintang Selatan.
Penduduk Kalimantan Timur tahun 2003 berjumlah 2.704.851 jiwa, tahun 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk mencapai 3.553.143 jiwa. Dengan demikian dalam kurun waktu tersebut jumlah penduduk Kalimantan
2 |
Timur meningkat sebesar 848.292 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya rata-rata 3,82 persen. Adapun komposisi penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2010 terdiri dari penduduk laki-laki 1.871.690 jiwa (52,68 persen) dan penduduk perempuan 1.681.453 jiwa (47,32 persen).Penduduk asli Kalimantan Timur terdiri atas tiga suku besar: Dayak, Kutai, dan Banjar. Selain itu ada juga suku pendatang dari luar, seperti Bugis, Jawa, dan Makassar.Bahasa Jawa dan Bahasa Bugis adalah dua dari banyak bahasa daerah yang digunakan masyarakat Kalimantan Timur.Suku Bugis banyak mendiami Kalimantan, Samarinda, Sangatta dan Bontang.Sedangkan suku Jawa banyak mendiami Samarinda dan Balikpapan.
Daerah-daerah Tingkat II di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).
Lembaran Negara No.72 Tahun 1959 terdiri atas Pembentukan 2 kotamadya, yaitu:
1. Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda sebagai ibukotanya dan sekaligus sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
2. Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.
Pembentukan 4 kabupaten, yaitu:
1. Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong
2. Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
3. Kabupaten Berau, dengan ibukotanya Tanjung Redeb.
4. Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1981, maka dibentuk Kota Administratif Bontang di wilayah Kabupaten Kutai dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1989, maka dibentuk pula Kota Madya Tarakan di wilayah Kabupaten Bulungan. Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam
Undang-| 3
undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu:
1. Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar 2. Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta 3. Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau 4. Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan
5. Kota Tarakan (peningkatan kota administratif Tarakan menjadi kotamadya)
6. Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kotamadya)
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2002, maka Kabupaten Pasir mengalami pemekaran dan pemekarannya bernama Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pada tanggal 17 Juli2007, DPR RI sepakat menyetujui berdirinya Tana Tidung sebagai kabupaten baru di Kalimantan Timur, maka jumlah keseluruhan kabupaten/kota di Kalimantan Timur menjadi 14 wilayah. Pada tahun yang sama, nama Kabupaten Pasir berubah menjadi Kabupaten Paser berdasarkan PP No. 49 Tahun 2007.
Pada tanggal 25 Oktober 2012, DPR RI mengesahkan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari Kalimantan Timur. Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Tarakan menjadi wilayah provinsi baru tersebut, sehingga jumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur berkurang menjadi 9 wilayah.
4 |
Gambar 1. Peta Provinsi Kalimantan Timur
Menurut data BPS Agustus 2012 jumlah angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 1.777.381 orang, naik sebanyak 12.685 orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus 2011). Dari total PendudukUsia Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2012 sebanyak 2.667.099 orang, penduduk yang bekerja bertambah 28.115 orang dibanding keadaan Agustus 2011.
| 5
Dari data bulan Agustus 2012 untuk penduduk yang bekerja menurut pendidikan, menunjukkan bahwa penduduk yang bekerja dengan latar belakang pendidikan SD kebawah masih cukup tinggi yaitu sebanyak 582.409 orang (35,97 persendari total penduduk yang bekerja). Berdasarkan data yang sama pada periode Agustus 2012 tercatat jumlah penganggur di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 158.263 orang menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011 mencapai sebanyak 173.693 orang, sedangkan untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2012 sendiri mencapai sebesar 8,90 persen, menurun sebesar 0.90 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Peran serta sector mempunyai peran besar dalam penciptaan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran serta meningkatkan kualitas tenaga kerja kita. Khusus di bidang pendidikan untuk mengurangi penduduk yang bekerja dengan pendidikan SD ke bawah, perlu dibuka peluang yang seluas-luasnya bagi penduduk usia kerja untuk melanjutkan pendidikan dengan menerapkan program wajib belajar 9 tahun yang sudah berjalan dan apabila memungkinkan ditambah menjadi wajib belajar 12 tahun serta pemberian beasiswa bagi mereka yang kurang mampu. Meskipun angka pengangguran mengalami penurunan, masih diharapkan semua sector atau lapangan usaha berkewajiban untuk mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja, sehingga sasaran yang telah ditetapkan pemerintah untuk menekan angka pengangguran sampai kisaran 5 persen pada akhir tahun 2018 dapat tercapai. Untuk itu Provinsi Kalimantan Timur perlu melakukan perencanaan tenaga kerja, baik jangka panjang maupun jangka pendek sebagai upaya terwujudnya pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur sekaligus mengurangi pengangguran.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2018 adalah tersedianya perkiraan ketenagakerjaan yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan, strategi dan program pembangunan ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur.
6 |
Tujuan dari penyusunan Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014–2018 adalah sebagai berikut:
1. Memotret situasi ketenagakerjaan saat ini serta memperkirakan secara cermat perkiraan persediaan tenaga kerja di masa mendatang.
2. Memperkirakan kesempatan kerja yang akan datang tahun 2014–2018, baik yang ditimbulkan oleh pertumbuhan ekonomi maupun faktor lainnya.
3. Memperkirakan angkatan kerja yang belum terserap (penganggur terbuka) tahun 2014–2018.
4. Memperkirakan kebutuhan latihan kerja, penempatan tenaga kerja dan perlindungan tenaga kerja.
5. Menyusun rekomendasi kebijakan dalam menangani masalah
ketenagakerjaan khususnya kebijakan daerah dan sektoral.
1.3. Hasil Yang Diharapkan
Rencana Tenaga Kerja 2014-2018 ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang akurat mengenai situasi ketenagakerjaan, besarnya masalah serta karakteristik ketenagakerjaan pada saat ini serta prediksinya di masa mendatang, juga dapat bermanfaat sebagai pijakan
dasar (yang perlu ditindaklanjuti) bagi perumusan perencanaan
pembangunan ketenagakerjaan yang berbasis empiris yang dapat mendukung pelaksanaan program pembangunan daerah.
1.4. Metodologi dan Sumber Data
1.4.1. Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam menyusun Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur 2014-2018 ini adalah sebagaiberikut :
| 7
a. Tabulasisilang data ketenagakerjaan tahun 2010-2012 sebagai gambaran situasi ketenagakerjaan dan merupakan data dasar dalam penyusunan proyeksi data.
Proyeksi Penduduk Usia Kerja/Tenaga Kerja
PUK / Tenaga Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Perhitungan proyeksi PUK/tenaga kerja menggunakan rumus pertumbuhan geometrik yang dituliskan dengan rumus :
Dimana :
PUKt = PUK tahun akhir (tahun proyeksi)
PUK0 = PUK tahun dasar
r = pertumbuhan PUK
n = selisih tahun akhir dan tahun dasar.
Proyeksi Tingkat Partisipasi Angka Kerja (TPAK)
Data dasar yang digunakan untuk proyeksi TPAK adalah TPAK hasil Sakernas tahun 2008-2012. Asumsi yang digunakan pola TPAK pada tahun proyeksi merupakan kelanjutan dari kecendrungan TPAK tahun 2008- 2012. Perhitungan proyeksi dengan menggunakan rumus geometrik, yakni :
Dimana :
TPAKt = TPAK tahun akhir (tahun proyeksi)
TPAK0 = TPAK tahun dasar
r = pertumbuhan PUK
n = selisih tahun akhir dan tahun dasar
PUKt = PUK0 X (1 + r)
n8 |
Proyeksi Angkatan Kerja
Proyeksi angkatan kerja dapat dihitung dengan mudah stelah proyeksi tenaga kerja dan TPAK dilakukan.Proyeksi angakatan kerja dapat diperoleh dari hasil perkalian anatara tenaga kerja dengan TPAK pada tahun-tahun proyeksi. Atau ditulis dengan rumus :
Dimana:
AK = angkatan kerja;
TK = tenaga kerja;
TPAK = tingkat partisipasi angkatan kerja.
Proyeksi Permintaan Tenaga Kerja (Labour demand)
Dilakukan dengan melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian dapat dilakukan proyeksi kesempatan kerja tercipta.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Data dasar yang digunakan untuk proyeksi PDRB adalah PDRB tahun 2008-2011 dan besaran 2012 serta membandingkan dengan hasil proyeksi dari BPS .Angka PDRB tersebut diperinci menurut sembilan sektor, menurut hargakonstan. Perhitungan proyeksi PDRB menggunakan rumus :
Dimana :
PDRBt = angka PDRB untuk tahun akhir (tahun proyeksi)
PDRB0 = PDRB untuk tahun dasar
r = pertumbuhan PDRB
n = selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar
TPAK = AK/TK maka AK = TK x TPAK
| 9
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan asumsi bahwa kecenderungan PDRB per sektor sama dengan pertumbuhan PDRB per sektor pada tahun 2008-2011 dan besaran 2012.
Proyeksi Kesempatan Kerja
Data yang digunakan untuk proyeksi jumlah kesempatan kerja adalah jumlah kesempatan kerja secara sektoral hasil Sakernas tahun 2008- 2011, dan PDRB tahun 2008-2011.Proyeksi kesempatan kerja dihitung secara ekstrapolasi kearah tahun dasar proyeksi dengan menggunakan metode elastisitas.
Formula elastisitas adalah :
Dimana :
Δ KK : pertumbuhan KK
Δ PDRB : pertumbuhan PDRB
Proyeksi Pengangguran Terbuka
Proyeksi jumlah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2014-2018 menggunakan data dasar sebagai berikut :
Hasil proyeksi angkatan kerja tahun 2014 - 2018. Hasil proyeksi kesempatan kerja tahun 2014 -2018.
Proyeksi jumlah pengangguran dalam penulisan ini secara implisit mengasumsikan bahwa jumlah orang yang menganggur merupakan sisa dari jumlah angkatan kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka proyeksi jumlah pengangguran tahun 2014 – 2018 dihitung dengan rumus :
E
=
Δ
KK
10 |
1.4.2. Sumber Data
Data yang digunakan untuk penyusunan perencanaan tenaga kerja ini bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS),Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Instansi sektoral dan instansi penyedia data dan informasi lain yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
1.5
Pengertian Dasar, Konsep dan Definisi
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja adalah suatu rencana rencana yang memuat pendayagunaan tenaga kerja secara optimal, efisien dan produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi/sosial secara nasional, regional dan sektoral yang mempunyai dampak penciptaan kesempatan kerja seluasluasnya, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
2. Kebutuhan Tenaga Kerja ( Labour Demand )
Kebutuhan tenaga kerja (kesempatan kerja) adalah jumlah lapangan kerja dalam satuan orang yang dapat disediakan oleh seluruh sektor ekonomi dalam kegiataan produksi.Dalam arti luas kebutuhan ini tidak hanya menyangkut jumlahnya, tetapi juga kualitasnya (pendidikan atau keahlian).
3. Persediaan Tenaga kerja ( Labour Supply )
Persediaan tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang ada, siap untuk bekerja, disebut angkatan kerja (labourforce) yang dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas.
| 11
4. Penduduk
Menurut Sensus Penduduk (SP) tahun 2000, penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Secara sederhana penduduk dikelompokan menurut Penduduk Usia Kerja (PUK) dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk Usia Kerja (PUK) adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Sedangkan pendudukbukan usia kerja adalah golongan penduduk di bawah usia 15 tahun.
5. Penduduk Usia Kerja
Penduduk usia kerja/Tenaga kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang telah dianggap mampu dan mau melaksanakan pekerjaan. Tenaga kerja ini dikelompokkan menurut tenaga kerja yang sudah bekerja, mencari kerja, bersekolah, mngurus rumah tangga dan mereka yang tidak masuk dalam kategori di atas (cacat, pensiun dan lain-lain).
6. Angkatan Kerja
Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang berumur 15 tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Atau dapat disimpulkan bahwa angkatan kerja adalah sekelompok penduduk usia kerja yang potensial untuk bekerja. Pengertian potensial adalah kesiapan setiap orang untuk masuk di pasar kerja baik saat itu sedang bekerja maupun mencari pekerjaan.
7. Kesempatan Kerja
Istilah Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi (produksi).Dengan demikian pengertian
12 |
kesempatan kerja adalah mencakup lapangan pekerjaan baik yang sudah diisi maupun yang masih lowong.
8. Bekerja
Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh penduduk usia kerja dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik yang sedang bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak aktif bekerja, misal karena cuti, sakit, dan sejenisnya.Termasuk pula di sini kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.
9. Pengangguran Terbuka ( Open Unemployment )
Pengangguran Terbuka adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha, sudah diterima tetapi belum mulai bekerja dan mereka yang putus asa sebagai akibat dari usahanya dalam mencari pekerjaan yang tidak pernah berhasil tetapi masih mengaharapkan dari pekerjaan yang mereka cari tersebut.
10. Pengangguran Tertutup
Pengangguran Tertutup/Terselubung adalah penduduk usia kerja yang bekerja tetapi jumlah jam kerja dalam seminggunya kurang dari jam kerja normal (=35 jam)kurang dari 20 jam kerja dalam satu minggu.
11. Mencari Pekerjaan
Mencari pekerjaan didefinisikan sebagai kegiatan penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan berusaha mendapatkan pekerjaan. Mencari pekerjaan tidak terbatas dalam seminggu yang lalu (dari saat survei) saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih menunggu/ mengharapkan jawaban.Mencari pekerjaan juga tidak terbatas pada melamar
| 13
pekerjaan atau mendaftar di bursa kerja saja.Mencari pekerjaan dapat dilakukan dengan menghubungi saudara/kenalan maupun mencari tempat usaha.
12. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh sesorang atau yang ditugaskan kepada seseorang. 13. Lapangan Pekerjaan
Lapangan usaha/pekerjaan adalah bidang kegiatan dan pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2000 yang mengacu pada the International Standard of Industrial Classification (ISIC). bidang ekonomi dibagi menjadi 9 sektor lapangan usaha, yaitu :
(1) Pertanian, (2) Pertambangan, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik, Gas dan Air, (5) Bangunan,
(6) Perdagangan,
(7) Angkutan dan Komunikasi, (8) Keuangan dan
(9) Jasa.
Namun untuk alasan ketersediaan data maka kesembilan sektor lapangan usaha ini sering direklasifikasi lagi menjadi 3 sektor besar, yakni
(1) Pertanian terdiri atas sektor pertanian sendiri,
(2) Industri terdiri atas sektor Pertambangan, Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Air, dan Bangunan dan
14 |
(3) Jasa terdiri atas sektor Perdagangan, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan, dan Jasa lainnya.
14. Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini, mengikuti KJI (KlasifikasiJabatan Indonesia) 1982.
0/1 Tenaga Profesional, teknisi dan yang sejenis
2 Tenagakepemimpinan dan ketatalaksanaan
3 Tenaga tata usaha dan yang sejenis
4 Tenaga UsahaPenjualan
5 TenagaUsaha Jasa
6 Tenaga Usaha Pertanian, kehutanan, perburuan dan
perikanan
7/8/9 Tenaga produksi operator alat-alat angkutan dan pekerja kasar
x/00 Lainnya
15. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha kegiatan. Sejak tahun 2011 dibedakan menjadi 7 kategori yaitu :
a. Berusaha sendiri;
b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar; c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar;
d. Buruh/karyawan/pegawai; e. Pekerja bebas di pertanian; f. Pekerja bebas di non pertanian; g. Pekerja tak di bayar.
| 15
16. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Menurut Pendekatan Produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun).
Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB merupakan
jumlah balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka tertentu.
1.6
Kerangka Isi
Penulisan Rencana Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur 2014-2018 ini dibagi dalam 7 (tujuh) bab, yaitu :
BAB I :PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, hasil yang diharapkan, kerangka pikir metodologi dan sumber data, pengertian dasar, definisi sistematika laporan.
BAB II : KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
Menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tahun 2010-2012, menjelaskan tentang kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur, penduduk usia kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, penduduk bekerja, dan pengangguran terbuka di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2010-2012, dan kondisi ketenagakerjaan Agustus 2011 dan Agustus 2012.
BAB III : PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA 2014-2018
Membahas tentang prospek perkiraan perekonomian Provinsi Kalimantan Timur tahun 2014-2018, perkiraan persediaan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2014-2018, perkiraan penduduk usia kerja Provinsi Kalimantan Timur, dan perkiraan partisipasi tingkat angkatan kerja 2014-2018.
16 |
BAB IV : PERKIRAAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA 2014-2018 Membahas tentang perkiraan kebutuhan akan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2014-2018, perkiraan tentang kesempatan kerja tahun 2014-2018.
BAB V : PERKIRAAN KESEIMBANGAN PERSEDIAAN DAN
KEBUTUHAN TENAGA KERJA 2014 – 2018
Membahas tentang perkiraan jumlah penduduk yang bekerja tahun 2014-2018, perkiraan tentang orang yang menganggur tahun 2014-2014-2018, dan perkiraan tentang produktivitas tenaga kerja tahun 2014-2018.
BAB VI : KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
KETENAGAKERJAAN TAHUN 2014-2018
Membahas tentang rekomendasi kebijakan umum, rekomendasi kebijakan
penciptaan kesempatan kerja, rekomendasi kebijakan pelatihan
kerja.Rekomendasi kebijakan penempatan tenaga kerja, rekomendasi kebijakan perlindungan tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan, perselisihan hubungan industrial dan program jaminan sosial tenaga kerja.
BAB VII : PENUTUP
Berisi kesimpulan dari Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur dan saran-saran untuk pengembangan penyusunan Perencanaan Tenaga kerja Provinsi Kalimantan Timur selanjutnya.
| 17
BAB II
KONDISI KETENAGAKERJAAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
2.1
Kondisi Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan perubahan PDRB atas harga konstan tahun yang bersangkutan terhadap tahun sebelumnya merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu tertentu.
Dalam hal ekonomi, kinerja pembangunan wilayah Kaltim tahun 2012 menunjukkan tren yang berfluktuatif. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan memiliki kecenderungan positif setiap tahunnya berada di provinsi Kalimantan Timur.
Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 120,330 miliar, sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp 115,244 miliar. Selama tahun 2012, hampir semua sektor ekonomi yang membentuk PDRB mengalami pertumbuhan positif. Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor strategis dalam perekonomian Kalimantan Timur.
18 |
Tabel 2.1
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan
(Milyar Rupiah)
LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012
Pertanian 7.301 7,620 8.291
Pertambangan & Penggalian 46.082 49,032 51.960
Industri Pengolahan 30.662 28.950 27.158
Listrik, Gas dan Air 364 405 438
Konstruksi 4.335 4.808 5.411
Perdagangan, Hotel &S Restoran 9.860 10.803 11.700
Pengangkutan & Komunikasi 6.391 7.049 7.878
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3.579 4.024 4.676
Jasa-jasa 2.312 2.553 2.818
Jumlah 110.887 115.224 120.330
Sumber : BPS
Sektor dengan nilai PDRB yang cukup besar berada pada Pertambangan & Penggalian, Industri Pengolahan, serta perdagangan, Hotel dan Restoran. Terlihat bahwa perekonomian Kalimantan Timur masih bergantung pada Sumber Daya Alam tak terbarukan terutama batubara, minyak bumi dan Gas Alam dengan kontribusi sebesar 43,18 persen. Sektor perdagangan, Hotel dan Restoran berkembang terutama di Kota Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Tingginya mobilitas penduduk dari kabupaten menuju ke kota besar di Kalimantan Timur memicu tingginya tingkat hunian hotel dan semakin majunya sektor perdagangan karena masyarakat Kabupaten membelanjakan uangnya di kota besar di Kalimantan Timur. Dengan pesatnya pembangunan, sektor keuangan juga berkembang pesat dengan rata-rata pertumbuhan PDRB per tahun sebesar 8,73 persen. Sektor keuangan berkembang terutama pada lembaga pembiayaan, transaksi pembayaran dan fasilitas kredit, baik kredit konsumtif maupun kredit modal usaha. Dorongan investasi di Kalimantan Timur diharapkan dapat menggerakkan kesembilan sektor ekonomi agar dapat
| 19
tumbuh dan menimbulkan multiplyer effect yang positif bagi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur.
2.2 Penduduk Usia Kerja
Penduduk usia kerja (PUK)adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Kuantitas dan tren PUK ini tergantung pada naik turunnya jumlah penduduk secara keseluruhan sesuai dengan terjadinya perubahan faktor-faktor demografi. Selama dua tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2010 jumlah PUK ini nampak ada kecenderungan meningkat , yakni dari 2.268.230 orang pada tahun 2009 menjadi 2.482.319 orang pada tahun 2010 atau bertambah sebanyak 214.089 orang, kemudian kembali meningkat sekitar 93.621 orang menjadi sebanyak 2.575.940 orang pada tahun 2011 dan tahun 2012 kembali meningkat sebanyak 91.159 orang menjadi 2.667.099 orang. Untuk lebih jelasnya berikut bahasan mengenai PUK menurut karakteristik yang mencakup jenis kelamin, usia dan pendidikan.
2.2.1 Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur
Penduduk usia kerja pada tahun 2010-2012di Provinsi Kalimantan Timur secara keseluruhan mengalami peningkatan di hampir semua golongan umur. Untuk laju pertumbuhan PUK selama tahun 2010-2012 sebesar 3,65 persen dan hampir sebagian besar mengalami pertumbuhan positif, sedangkan golongan umur dengan laju pertumbuhan minus terdapat pada golongan umur 25-29 yaitu sebesar 1,29 persen. Laju pertumbuhan positif terbesar terbesar berada pada golongan umur 30-34 tahun yaitu sebesar 9,09 persen.
Hal yang cukup menarik terjadi pada PUK golongan umur 60+, secara absolut cenderung mengalami kenaikan. Peningkatan pada PUK golongan umur itu, menunjukkan adanya perbaikan atau peningkatan harapan hidup bangsa Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur.
20 |
Tabel 2.2
Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012
Golongan Umur 2010 2011 2012 15-19 326.300 323.788 366.264 20-24 291.782 Z25.456 305.804 25-29 361.541 372.287 352.239 30-34 357.945 379.383 426.013 35-39 296.070 295.768 306.664 40-44 256.728 276.630 286.183 45-49 190.699 202.643 192.522 50-54 153.002 149.983 172.708 55-59 91.791 91.845 98.389 60+ 156.461 158.157 160.313 Jumlah 2.482.319 2.575.940 2.667.099 Sumber : BPS
2.2.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Penduduk usia kerja menurut tingkat pendidikan pada Tahun 2010-2012 sebagian besar masih didominasi yangberpendidikan Sekolah Dasar. Proporsi penduduk yang berpendidikan maksimum SD sebesar 37,14 persen pada tahun 2010, dan menurun sebesar 35,95 persen pada Tahun 2011, dan kembali naik lagi menjadi 36,18 persen pada Tahun 2012. Penurunan proporsi PUK yang berpendidikan maksimum SD ini mendorong peningkatan proporsi PUK yang berpendidikan di atasnya (SMTP s/d Universitas). Dengan masih besarnya proporsi PUK yang berpendidikan maksimum SD ini menunjukkan tingkat kualitas penduduk usia kerja di Kalimantan Timur masih sangat rendah.
PUK yang berpendidikan SMTP ke atas, hampir semuanya mengalami pertumbuhan positif, terutama PUK berpendidikan Universitas pada Tahun 2010-2012 pertumbuhannya mencapai
| 21
14,63 persen disusul PUK yang berpendidikan SMTA umum tumbuh sebesar 6,16 persen. Dengan pertumbuhan sebesar itu maka tambahannya mencapai 37.227 orang untuk Universitas dan 66.349 orang untuk SMTA umum. Peningkatan PUK menurut tingkat pendidikan mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat Provinsi Kalimantan Timur dalam hal pendidikan. Bahwa dengan semakin tinggi pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan pekerja.
Tabel 2.3
Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2010-2012
Pendidikan 2010 2011 2012 ≤ SD 921.919 926.153 965013 SMTP 573.948 597.742 601135 SMTA Umum 522.486 555.845 588835 SMTA Kejuruan 261.540 294.268 285929 Diploma I/II/III/Akademi 83.902 74.378 70436 Universitas 118.524 127.554 155751 Jumlah 2.482.319 2.575.940 2.667.099 Sumber : BPS
2.2.3 Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk usia kerja menurut jenis kelamin pada Tahun 2010-2012 menunjukkan terjadinya peningkatan dikeduanya, namun jenis kelamin laki-laki lebih besar dari pada perempuan. Pada Tahun 2010 penduduk usia kerja laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 1.316.681 orang dan 1.165.638 orang, pada Tahun 2011 penduduk usia kerja laki-laki meningkat menjadi sebanyak 1.368.762 orang atau meningkatsebanyak52.081 orang dan penduduk usia kerja perempuan menigkat menjadi sebanyak
22 |
1.207.178 orang atau meningkatsebanyak41.540 orang. Tahun 2012 penduduk usia kerja yang berjenis kelamin laki-laki mengalami kenaikan menjadi sebanyak 1.417.436 orang atau bertambah sebanyak48.674 orang, begitu pulayang berjenis kelamin perempuan juga mengalami kenaikan menjadi sebanyak 1.249.663 orang atau meningkat sebanyak 42.485 orang.
Tabel 2.4
Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2010-2012
Jenis Kelamin 2010 2011 2012
Laki-laki 1.316.681 1.368.762 1417436
Perempuan 1.165.638 1.207.178 1249663
Jumlah 2.482.319 2.575.940 2.667.099
Sumber : BPS
2.2.4 Penduduk Usia Kerja Menurut Kabupaten / Kota
Penduduk usia kerja di 14 (empat belas) Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan. Penduduk usia kerja di Kota Samarinda jika dilihat dari jumlahnya mengalami kenaikan tiap tahun, tapi untuk proporsi mengalami penurunan tiap tahun. Disisi lain proporsi untuk Kabupaten/Kota cenderung berfluktuasi, meskipun jumlahnya mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut.
| 23
Tabel 2.5
Penduduk Usia Kerja Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan Timur,Tahun 2010-2012
Kabupaten/Kota 2010 2011 2012
Kabupaten Pasir 160.384 165.770 172.798
Kabupaten Kutai Barat 114.616 120.472 124.322
Kabupaten Kutai Kartanegara 435.511 450.033 471.110
Kabupaten Kutai Timur 177.158 182.922 191.241
Kabupaten Berau 122.121 126.762 131.216
Kabupaten Malinau 40.681 43.966 45.185
Kabupaten Bulungan 76.152 78.974 82.049
Kabupaten Nunukan 94.049 97.822 101.056
Kabupaten Penajam Paser Utara 97.983 104.202 106.249
Kabupaten Tana Tidung 10.794 11.068 11.503
Kota Balikpapan 400.887 414.310 425.962
Kota Samarinda 522.475 541.590 558.604
Kota Tarakan 133.005 137.856 141.519
Kota Bontang 96.503 100.193 104.285
Jumlah 2.482.319 2.575.940 2.667.099
2.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK )
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)selama tahun 2010 sebesar 66,41 persen, pada tahun 2011 meningkat menjadi 68,51 persen dan pada tahun 2012 menurun menjadi66,64 persen. TPAK sendiri merupakan gambaran jumlah penduduk yang bersedia secara aktif melakukan kegiatan ekonomi terhadap total penduduk usia kerja.
2.3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut golongan umur dari Tahun 2010-2012 untuk golongan umur 15-19 tahun dan 20-24
24 |
tahun terlihat cenderung bergerak secara fluktuatif. Seperti terlihat pada table 2.6 pada Tahun 2010 TPAK untuk golongan umur 15-19 sebesar 29,98 persen naik pada Tahun 2011 sebesar 41, 67 persen dan menurun pada tahun 2012 yaitu sebesar 35,04. Hal ini agak janggal karena adanya program pendidikan dasar 9 tahun disatu sisi, belum memberikan dampak terhadap penurunan TPAK pada golongan usia sekolah, besarnya TPAK masih fluktuatif dan cenderung masing tinggi dan pada Tahun masih 2012 lebih tinggi dari pada Tahun 2010.
Tabel 2.6
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur,Tahun 20010-2012 (%)
Golongan Umur 2010 2011 2012 15-19 29,98 41,67 35,04 20-24 68,35 67,99 68,31 25-29 74,90 73,98 72,17 30-34 71,76 71,88 72,30 35-39 76,12 74,91 75,03 40-44 77,39 78,76 77,19 45-49 77,72 81,05 77,22 50-54 74,44 74,21 78,45 55-59 68,90 73,50 70,45 60+ 47,41 49,24 45,84 Jumlah 66,41 68,51 66,64 Sumber : BPS
2.3.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Tinggi rendah tingkat pendidikan merupakan indikator yang menunjukkan kualitas seorang tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan juga adanya peningkatan kualitas dari para
| 25
tenaga kerja tersebut. Berdasarkan data tabel 2.7 di bawah ini, untuk TPAK lulusan maksimum SD dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi, yaitu sebesar 63,71 persen Tahun 2010, menjadi 65,36 persen pada tahun 2011 dan pada Tahun 2012 sebesar 64,28 persen. Untuk TPAK maksimum SD diharapkan mengalami penurunan yang berarti bahwa lulusan SD dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa harus masuk ke pasar kerja karena alasan ekonomi. Untuk TPAK lulusan SMTP keatas juga mengalami peningkatan kecuali TPAK berpendidikan Diploma terus mengalami penurunan pada Tahun 2010 sebesar 89,63 persen, turun menjadi 82,70 persen Tahun 2011 dan menjadi sebesar 75,65 persen Tahun 2012. Untuk TPAK berpendidikan Universitas merupakan TPAK tertinggi dan terus mengalami peningktan yaitu sebesar 89,59 persen tahun 2010, naik menjadi 91,84 persen tahun 2011 dan menjadi sebesar 92,49 persen tahun 2012. Adanya kenaikan TPAK untuk tiap lulusan menjadi suatu bukti bahwa semakin besarnya animo penduduk untuk memasuki pasar kerja.
Tabel 2.7
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012 (%)
Pendidikan 2010 2011 2012 ≤ SD 63,71 65,36 64,28 SMTP 53,08 57,90 54,36 SMTA Umum 71,12 72,10 69,94 SMTA Kejuruan 77,77 79,48 77,33 Diploma 89,63 82,70 75,65 Universitas 89,59 91,84 92,49 Jumlah 66,41 68,51 66,64 Sumber : BPS
26 |
2.3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
TPAK menurut jenis kelamin dari tahun
2010-2012menunjukkan bahwa TPAK laki-laki lebih besar dibandingkan TPAK perempuan, hal ini terlihat pada tahun 2010TPAK laki-laki sebesar 85,67 persen, tahun 2011 sebesar 89,93 persen dan tahun 2012 sebesar 88,36 persen. Untuk jenis kelamin perempuan TPAK nya tidak sebesar TPAK laki-laki, dan cenderung mengalalmi penurunan setiap tahunnya. Tahun 2010 sebesar 44,65 persen, tahun 2011turun sebesar 0,43 persen menjadi 44,22 persen dan tahun 2012menjadi 42,01 persen. Hal ini dipengaruhi peran ganda mereka dalam rumah tangga dan komitmen merka untuk aktif dalam pasar kerja. Perempuan cenderung keluar dari pasar kerja ketika masa perkawinan, melahirkan dan membesarkan anak dan kemudian kembali ke dunia kerja ketika anak-anak sudah besar. Selain itu semakin terbukanya kesempatan pendidikan bagi perempuan di berbagai bidang akan diikuti oleh meningkatnya partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.8 dibawah ini.
Tabel 2.8
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012 (%)
Jenis Kelamin 2010 2011 2012
Laki-laki 85,67 89,93 88,36
Perempuan 44,65 44,22 42,01
Jumlah 66,41 68,51 66,64
Sumber : BPS
2.3.4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten / Kota
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur cenderung mengalami penurunan secara fluktuatif. Pada Tahun 2012,TPAK sebagian besar Kabupaten / Kota
| 27
mengalami penurunan sedangkan di Kabupaten Pasir, Kabupaten Nunukan, dan Kota Bontang mengalami peningkatan setiap tahunnya dan di Kabupaten Kutai Barat juga mengalami kenaikan walaupun pada Tahun 2011 sempat menurun.
Tabel 2.9
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan Timur , Tahun 2010-2012 (%)
Kabupaten/Kota 2010 2011 2012
Kabupaten Pasir 61,97 68,64 72,01
Kabupaten Kutai Barat 74,14 68,99 75,98
Kabupaten Kutai Kartanegara 67,65 68,04 64,53
Kabupaten Kutai Timur 68,66 70,45 65,64
Kabupaten Berau 68,36 68,77 64,67
Kabupaten Malinau 75,49 69,79 73,25
Kabupaten Bulungan 68,00 69,14 65,83
Kabupaten Nunukan 65,06 68,68 70,89
Kabupaten Penajam Paser Utara 67,91 66,54 65,55
Kabupaten Tana Tidung 66,87 70,18 62,82
Kota Balikpapan 64,70 69,12 65,46 Kota Samarinda 64,73 67,48 64,35 Kota Tarakan 67,19 67,41 66,28 Kota Bontang 62,15 71,09 73,28 Jumlah 66,41 68,51 66,64 Sumber : BPS 2.4 Angkatan Kerja
Angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk usia kerja yang berumur 15 tahun ke atas, yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja; dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Kondisi angkatan kerja dari Tahun 2010-2012 menunjukkan peningkatan, baik menurut golongan umur, tingkat pendidikan maupun dari jenis kelamin. Hal ini dapat dilihat kondisi angkatan kerja Tahun 2010 sebesar 1.648.455 orang dan pada Tahun 2011naik menjadi 1.764.696 orang serta tahun 2012kembali meningkat
28 |
menjadi sebesar 1.777.381 orang. Berikut akan dijelaskan secara rinci kondisi angkatan kerja menurut karakteristiknya.
2.4.1 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
Bila dilihat dari sisi kelompok umur, angkatan kerja di provinsi Kalimantan Timur masih didominasi golongan umur 20-44 tahun. Hal ini diduga karena golongan umur ini telah menyelesaikan pendidikannya baik pada tingkat pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi, yang mendorong mereka memasuki pasar kerja untuk mencari pekerjaan. Golongan umur 30-44 tahun yang mengalami kenaikan tiap tahunnya yakni pada Tahun 2011 naik sebanyak 272.688 orang dari Tahun 2010 yaitu sebanyak 256.859 dan mengalami penambahan sebanyak 35.306 orang menjadi 307.994 orang. Jumlah maupun proporsi angkatan kerja menurut golongan umur selama tahun 2010-2012 umumnya meningkat secara fluktuatif terutama golongan umur 15-29 tahun.
Tabel 2.10
Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2012
Golongan Umur 2010 2011 2012 15-19 97.827 134.922 128.343 20-24 199.421 221.280 208.903 25-29 270.788 275.430 254.197 30-34 256.859 272.688 307.994 35-39 225.362 221.566 230.082 40-44 198.678 217.866 220.914 45-49 148.218 164.251 148.662 50-54 113.889 111.303 135.483 55-59 63.240 67.506 69.317 60+ 74.173 77.884 73.486 Jumlah 1.648.455 1.764.696 1.777.381 Sumber : BPS