• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2009-2017

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2009-2017"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TENAGA KERJA, INVESTASI DALAM NEGERI, DAN INVESTASI ASING TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2009-2017

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Muhammad Firzan Rachman 125020400111016

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2019

(2)

Pengaruh Tenaga Kerja, Investasi Dalam Negeri, Dan Investasi Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun

2009-2017

Muhammad Firzan Rachman

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Email : [email protected]

ABSTRAK

UU tentang pemerintahan daerah telah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 dimana salah satu isinya merupakan penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah. Salah satu penggerak dalam meningkatkan daya saing suatu daerah adalah investasi dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Tenaga Kerja, Investasi Dalam Negeri, Dan Investasi Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2017. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan program Eviews 9.0. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variable Tenaga kerja dan Investasi asing berpengaruh signifikan terhadap PDRB, sedangkan variable Investasi dalam negeri berpengaruh tidak signifikan terhadap PDRB. Hal ini disebabkan karna Investasi dalam negeri yang masuk ke daerah Kaltim difokuskan untuk diinvestasikan ke industry padat modal yakni investasi yang masuk cenderung dalam proses produksinya tergantung pada mesin-mesin dan tidak banyak menyerap tenaga kerja.

Kata kunci: Tenaga Kerja, Produk Domestik Regional Bruto, dan Investasi

A. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi dalam rangka pemerataan pembangunan secara lebih adil dan berimbang diwujudkan melalui kebijakan otonomi daerah yang mulai dilaksanakan secara efektif pada tanggal 1 Januari 2001. Kebijakan ini dipandang sangat demokratis karena sistem Pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang dilaksanakan secara bersama-sama.Pengaturan mengenai pemerintahan daerah telah ditetapkan melalui Undang-Undang No. 5 tahun 1974. Kelahiran Undang-Undang didasari prinsip pemberian kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah, serta mengatur pemerintahan daerah berdasarkan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Namun dalam kenyataan yang terjadi nuansa sentralisasi dalam Undang-Undang lebih kuat dibandingkan desentralisasi. Masuk era reformasi tahun 1998, timbul tuntutan pelaksanaan otonomi yang lebih luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah terutama pada tingkat kabupaten/kota. Reformasi di Indonesia ini turut mengubah sistem kehidupan negara, seperti adanya tuntutan Good Governance dan adanya pemisahaan kekuasaan antara eksekutif, judikatif, dan legislatif. Sekarang UU tentang pemerintahan daerah telah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 dimana salah satu isinya merupakan penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(3)

Menurut Widianto (2015), salah satu alasan penyelenggaraan otonomi daerah adalah agar pembangunan didaerah berjalan seiring dengan pembangunan di pusat. Jadi otonomi daerah bermaksud untuk memberikan peluang kepada daerah untuk mengelola rumah tangganya sendiri beserta mengelola keuangan dengan lebih mandiri.Sebagai daerah otonom, Kabupaten/Kota untuk bertindak sebagai “motor” sedangkan pemerintah Provinsi sebagai koordinator mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat berdasarkan prinsip- prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat dan pertanggung jawaban kepada masyarakat. Salah satu penggerak atau motor ekonomi suatu daerah adalah investasi dan tenaga kerja.Investasi yang terjadi di daerah terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta dapat berasal dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Investasi dari sektor swasta dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (asing). Investasi pemerintah dilakukan guna menyediakan barang publik.

Besarnya investasi pemerintah dapat dihitung dari selisih antara total anggaran pemerintah dengan belanja rutinnya. Selain investasi, tenaga kerja juga merupakan faktor penting sebagai penggerak motor ekonomi suatu daerah.Tenaga kerja merupakan suatu faktor yang mempengaruhi output suatu daerah. Angkatan kerja yang besar akan terbentuk dari jumlah penduduk yang besar. Namun pertumbuhan penduduk dikhawatirkan akan menimbulkan efek yang buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pulau Kalimantan Sebagai bagian dari Negara Republik Indonesia dianggap sebagai bagian penting selain merupakan penggerak dari perekonomian Indonesia hasil pertambangan yang berasal dari Kalimantan merupakan hasil bumi yang sangat penting bagi negara Indonesia salah satunya adalah batu bara yang menjadi bahan baku untuk Pembangkit Tenaga Listrik dikepulauan jawa dan sekitarnya.

Tabel 1. Data Penanaman Modal Dalam Negeri Tahun 2017

No Lokasi Investasi (Rp Miliar) Proyek

1 DKI Jakarta 47.262,3 659

2 Jawa Timur 45.044,5 1491

3 Jawa Barat 38.390,6 1211

4 Jawa Tengah 19.866,0 1403

5 Banten 15.141,9 699

6 Kalimantan Barat 12.380,9 248

7 Sumatera Utara 11.683,6 307

8 Kalimantan Timur 10.980,2 197

9 Riau 10.829,8 285

10 Sumatera Selatan 8200,2 233

11 Lampung 7.014,8 69

Sumber : BKPM 2017

Berdasarkan data dari BKPM tahun 2017 Provinsi Kalimantan Timur investasi yang masuk dari investor yang berasal dari dalam negeri yaitu sebesar 10 miliar Rupiah hal ini menandakan bahwa Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi dimana menjadi tempat tujuan investor untuk berinvestasi di Indonesia.Secara teori, pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi tidak akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah pertumbuhan yang ditopang oleh investasi. Pertumbuhan yang ditopang oleh investasi dianggap akan dapat meningkatkan produktivitas sehingga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Hal inilah mengapa investasi penting dalam hal pertumbuhan ekonomi. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh peneliti-peneliti yang meneliti tentang pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah Ranis et al (2000) yang melakukan penelitian tentang Human Development. Economic Growth, Income Distribution, Poverty, Health, Education dengan hasil yang mengatakan bahwa investasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

(4)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja, pengaruh penanaman modal asing dan pengaruh penanaman modal dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini memberikan kegunaan teoritis atau akademis berupa tambahan sumber informasi.

C. KAJIAN PUSTAKA Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat (Sukirno, 2009). Jadi pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Dari suatu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan oleh pertambahan faktor-faktor produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya. Menurut Arsyad (1999) pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto/ Pendapatan Nasional Bruto tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting guna menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi suatu negara. ”pertumbuhan” (growth) tidak identik dengan ”pembangunan” (development) Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu syarat dari banyak syarat yang diperlukan dalam proses pembangunan.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No.

13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja

Sedangkan menurut Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak (1998) dalam bukunya “Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia” tenaga kerja adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Jadi pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurut dia hanya dibedakan oleh batas umur.

Bisa diambil pengertian bahwa tenaga kerja yaitu individu yang sedang mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sudah memenuhi persyaratan ataupun batasan usia yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang yang bertujuan untuk memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Investasi atau Modal Kapital dalam Pertumbuhan Ekonomi

Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi sebagai ”pengeluaran- pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan”. Menurut Boediono (1992) investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik.

Investasi adalah permintaan barang dan jasa untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksi atau pendapatan di masa mendatang Persyaratan umum pembangunan ekonomi suatu negara adalah:

(1) Akumulasi modal, termasuk aku

mulasi baru dalam bentuk tanah, peralatan fisik dan

sumber daya manusia; (2) Perkembangan penduduk yang dibarengi dengan pertumbuhan

tenaga kerja dan keahliannya; (3) Kemajuan teknologi. Akumulasi modal akan berhasil

apabila beberapa bagian atau proporsi pendapatan yang ada ditabung dan diinvestasikan

untuk memperbesar produk (output) dan pendapatan di kemudian hari. Untuk membangun

(5)

itu seyogyanya mengalihkan sumber-sumber dari arus konsumsi dan kemudian mengalihkannya untuk investasi dalam bentuk ”capital formation” untuk mencapai tingkat produksi yang lebih besar. Investasi di bidang pengembangan sumberdaya manusia akan meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia,sehingga menjadi tenaga ahli yang terampil yang dapat memperlancar kegiatan produktif.

D. METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian

Penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji apakah terdapat pengaruh variabel tenaga kerja, investasi dalam negeri dan investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2009 hingga tahun 2017 dengan menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yaitu data terkait dengan tenaga kerja, investasi dalam negeri, investasi asing dan data pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur. Data tersebut didapatkan dari publikasi Badan Pusat Statistik dan DPMPTSP Kaltim (Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi) terkait dengan investasi dalam negeri maupun asing.

Definisi Operasional Variabel

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Data yang digunakan yaitu data tentang pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Provinsi Kalimantan Timur dari tahun 2009 s/d 2017 dalam satuan Rupiah.

2. Variabel Independen

 Tenaga kerja

Variabel Tenaga Kerja sebagai variabel bebas pertama (X1) yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk usia kerja yang bekerja dalam kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa secara berkelanjutan paling sedikit satu jam dalam seminggu di Provinsi Kalimantan Timur, dinyatakan dalam satuan orang.

 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Variabel PMDN atau investasi dalam negeri digunakan sebagai variabel kedua (X2) dinyatakan dalam satuan Rupiah

 Penanaman Modal Asing (PMA)

Variabel PMA atau investasi asing digunakan sebagai variabel ketiga (X3) dinyatakan dalam Rupiah konversi mata uang US$ ke Rp.

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel dengan menggunakan alat analisis Eviews9. Penelitian ini menggunakan analisis data panel. Data panel, yaitu penggabungan dari data silang tempat ( cross section) dan data deret waktu (time series) dari tahun 2009-2017. Model dalam penelitian ini adalah

PEit = α + β1TKit + β2DIit + β3FDIit + εit Dimana :

(6)

PE = Pertumbuhan Ekonomi α = Konstanta

TK = Tenaga Kerja

DI = Domestic Investment (Investasi Domestik)

FDI = Foreign Direct Investment (Investasi Asing Langsung) ε = Tingkat Kesalahan (Term of Error)

it = Melambangkan jenis data panel

Terdapat tiga metode pengujian yang dapat digunakan untuk memilih model yang tepat diantara Common Effect Model (CEM), Fixed effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM) dalam penelitian inin yaitu Uji Chow (Chow Test), Uji Hausman (Hausman Test) dan Uji Langrange Multiplier (Langrange Multiplier Test).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Chow (Chow Test)

Uji Chow (Chow Test) dilakukan untuk mengetahui model terbaik antara Common Effect Model (CEM) dengan Fixed Effect Model (FEM) dilihat dari nilai Prob. Cross-section Chi-square.

Apabila Prob. Cross-section Chi-square <0,05% maka Fixed Effect Model (FEM) dipilih dan sebaliknya

Hasil Uji Chow (Chow Test)

Effects Test Statistic d.f Prob

Cross-section F 156.948273 (8,59) 0.0000

Cross-section Chi-

square 220.365523 8 0.0000

Sumber: Hasil Olah Eviews 9

Berdasarkan hasil pengujian yang ditampilkan terlihat nilai Prob. Cross-section Chi-square

<0,05% yaitu sebesar 0.00%. maka dapat disimpulkan bahwa model yang dipilih adalah Fixed Effect Model (FEM).

Uji Hausman (Hausman Test)

Uji Hausman (Hausman Test) dilakukan untuk mengetahui model terbaik antara Random Effect Model (REM) dengan Fixed Effect Model (FEM).

Hasil Uji Hausman (Hausman Test)

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f Prob

Cross-section random 6.300323 3 0.0979

Sumber: Hasil Olah Eviews 9

Berdasarkan hasil pengujian yang ditampilkan terlihat bahwa nilai dar P-Value pada kolom Prob Cross-section random > 0,05 yaitu sebesar 0.0979 sehingga kesimpulannya Random effect model yang dipilih.

Uji Langrange Multiplier (Langrange Multiplier Test)

(7)

Uji Langrange Multiplier (Langrange Multiplier Test) digunakan untuk meetahui model terbaik antara Random Effect Model (REM) dan Common Effect Model (CEM).

Hasil Uji Langrange Multiplier (Langrange Multiplier Test) Null (no rand. effect)

Alternative Cross-section

One-sided Period

One-sided Both

Breusch-Pagan 149.6384

(0.0000) 1.580605

(0.2087) 151.2190

(0.0000)

Honda 12.23268

(0.0000) -1.257221

(0.8957) 7.760820

(0.0000)

King-Wu 12.23268

(0.0000) -1.257221

(0.8957) 7.684565

(0.0000)

GHM - - 149.6384

(0.0000) Sumber: Hasil Olah Eviews 9

Berdasarkan hasil pengujian yang ditampilkan pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai dar P- Value pada kolom Both dibaris Breusch-pagan 0,05% atau sebesar 0,00% maka model terbaik yang dipilih dan paling tepat digunakan dalam penelitian ini adalah Random Effect Model (REM).

Hasil Uji Regresi Data Panel Random Effect Model

Variabel Coefficient T-Statistic Probability

C 9.690001 23.09779 0.0000

X1 0.719679 8.109898 0.0000

X2 0.004747 0.457159 0.6490

X3 0.017527 1.682808 0.0971

Probabilitas(F-statistic) 0.000000

R2 0.583838

Sumber: Hasil Olah Eviews 9

Persamaan regresi dalam penelitian ini :

Y = 9.690001+0.719679(X1)+ 0.004747(X2)+ 0.017527(X3) + ε Uji R2 (R-squared)

Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa nilai dari koofisien determinasi R-square sebesar 0.583838 atau sebesar 58%.Hal ini menujukkan bahwa variabel bebas atau variabel independen dalam hal ini variabel tenaga kerja, investasi dalam negeri dan investasi asing mampu menjelaskan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 58% dan sisanya 42%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.

Uji F (Uji Simultan)

Berdasarkan hasil uji F (uji simultan) terlihat bahwa nilai prob (F-statistic) sebesar 0.000000 dengan kriteria nilai <0,05%. Dapat disimpulkan bahwa variabel independen atau variabel bebas dalam model yaitu variabel tenaga kerja, investasi dalam negeri dan investasi asing secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen yaitu Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur.

Uji t (Uji Parsial atau Individu)

1. Variabel Tenaga Kerja (X1) memiliki nilai probabilitas <0,05% yaitu sebesar 0.0000.

Artinya variabel tenaga kerja secara parsial atau secara individu berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur.

(8)

2. Variabel Investasi Dalam Negeri (X2) memiliki nilai Probalitas >0,05% yaitu sebesar 0.6490 artinya investasi dalam negeri secara parsial atau secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur.

3. Variabel Investasi Asing (X3) memiliki nilai Probabilitas <0,10% yaitu sebesar 0.0971dan nilai artinya variabel investasi asing secara parsial atau secara individu berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur.

Pembahasan

Berdasarkan hasil estimasi regresi data panel dengan menggunakan random effect model yang telah dilakukan dan dijelaskan sebelumnya, telah memberikan bukti secara statistik bahwa pengaruh diberikan oleh variabel bebas yaitu tenaga kerja dan pma (penanaman modal asing) berpengaruh secara siginifikan dan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan variabel bebas lainnya yaitu pmdn (penanaman modal dalam negeri) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.

Tenaga kerja yang bekerja memiliki pengaruh hubungan positif dengan nilai koefisien sebesar 0.719679 dan secara siginifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa jika jumlah tenaga kerja yang bekerja pada suatu daerah mengalami kenaikan sebesar 1% maka pengaruhnya terhadap perubahan pertumbuhan ekonomi di provinsi Kalimantan Timur adalah naik sebesar 0.719679%. Hal ini sejalan dengan penelitian Todaro (2004) dimana dikatakan bahwa pertumbuhan penduduk atau angkatan kerja adalah salah satu faktor yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi, ketika tingkat produksi meningkat maka perekonomian didaerah tersebut akan meningkat pula sehingga terjadi peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi.

Variabel PMDN atau penanaman modal dalam negeri memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Timur. PMDN yang berpengaruh positif dan tidak signifikan berarti menunjukan bahwa jika terjadi kenaikan dalam PMDN maka PDRB juga akan mengalami kenaikan tetapi kenaikan yang terjadi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap pertumbuhan didaerah itu yang berarti tidak berpengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Padahal menurut Yerimias (2011) ekspor dan investasi merupakan variabel makro yang merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi.

Penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Sintya Dewi (2015) mengatakan Investasi yang masuk ke dalam suatu daerah dapat berupa investasi padat modal dan investasi padat karya, dimana investasi padat modal yakni investasi yang masuk kepada industri padat modal yang merupakan industri yang cenderung dalam proses produksinya tergantung pada mesin-mesin dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia sedangkan investasi padat karya yakni investasi yang masuk kepada industri padat karya yang merupakan industri yang cenderung dalam proses produksinya menggunakan tenaga kerja sumber daya manusia dibandingkan tenaga kerja mesin.

Dalam penelitian ini PMDN berpengaruh positif tetapi tidak signifikan hal ini dapat terjadi kemungkinan karena investasi dalam negeri ini di Provinsi Kaltim banyak diinvestasikan ke sektor yang berupa padat modal yang cenderung bergantung pada mesin dengan begitu tentunya hal ini tidak dapat menyerap tenaga kerja yang banyak apabila penyerapan tenaga kerja tidak banyak tentunya ekonomi di masyarakat juga tidak berjalan sehingga pendapatan daerah yang didapat juga kecil.

PMA atau penanaman modal asing memiliki pengaruh hubungan positif dengan nilai koefisien 0.017527 sebesar dan secara siginifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa jika jumlah PMA pada suatu daerah mengalami kenaikan sebesar 1% maka pengaruhnya terhadap perubahan pertumbuhan ekonomi di provinsi Kalimantan Timur adalah naik sebesar 0.017527%.Berdasarkan penelitian Zamzani Sodik

& Didi Nuryadin (2005) Studi Empiris mengenai dampak modal asing terhadap pertumbuhan umumnya difokuskan dengan mengestimasi fungsi produksi Neo-Klasik, yang menggambarkan bagaimana pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh akumulasi faktor-faktor produksi, seperti modal dan tenaga kerja. Di tahun 1999, PMA tercatat lebih dari separo aliran modal ke negara-negara berkembang. Alasan utamanya adalah bahwa PMA diyakini mempunyai beberapa dampak positif yaitu termasuk peningkatan produktivitas, transfer teknologi, pengenalan metode & proses yang baru, kemampuan manajerial, kecakapan teknik dalam pasar domestik, pelatihan tenaga kerja, jaringan produksi internasional, dan akses ke pasar (Effendi dan Soemantri 2003). Hal ini membuktikan bahwa penelitian kali ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti-

(9)

peneliti terdahulu yang menunjukan hasil dimana pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh investasi atau penanaman modal dimana disini Investasi berasal dari asing sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Dengan diketahuinya investasi memberikan pengaruh yang signifikan diharapkan kedepannya investasi asing akan terus bertambah sehingga pertumbuhan di suatu negara dapat berkembang lebih pesat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan menggunakan data panel dengan bantuan Eviews 9, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa tenaga kerja yang bekerja secara signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur, dimana ketika tenaga kerja yang bekerja naik maka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltim akan ikut meningkat.

2. Penanaman Modal Dalam negeri berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur. PMDN yang berpengaruh positif dan tidak signifikan berarti menunjukan bahwa jika terjadi kenaikan dalam PMDN maka PDRB juga akan mengalami kenaikan tetapi kenaikan yang terjadi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap pertumbuhan di daerah Provinsi Kaltim.

3. Penanaman Modal Asing disini secara signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltim. PMA merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan di daerah Kaltim karna modal yang didapat dari investasi asing sangat besar dan dapat digunakan untuk pembangunan Kaltim secara berkelanjutan. Jika PMA yang diberikan ke Provinsi Kaltim menurun hal ini pasti akan sangat berpengaruh terhadap Provinsi Kaltim karna akan menghambat terjadinya pembangunan baik itu dari sektor primer seperti tanaman pengan dan perkebunan, peternakan, kehutanan, dan pertambangan maupun sector sekunder dan tersier seperti industri makanan, industri tekstil, industri karet, plastic, industry logam dasar, industry mineral non logam untuk sektor sekunder dan listrik, gas, air, konstruksi, perdagangan, hotel, perumahan dan jasa lainnya untuk sektor tersier.

Saran

1. Rekomendasi untuk pemerintah Kalimantan Timur dalam penerimaan investasi dalam negeri sebaiknya subsektor yang direncanakan untuk ditingkatkan tidak hanya ketenagalistrikan, penyewaan mesin pembangkit listrik, sarana pendukung pabrik semen yang rata-rata diperlukan dana sebesar 1 triliun lebih untuk bisa merealisasikannya harusnya pemerintah juga melihat sektor lain seperti Tanaman Pangan, Perkebunan, Industri Pengolahan, Kehutanan, Konstruksi Jalan Raya yang diperluas mengingat jalan di Kalimantan Timur yang masih berlobang dan banyak yang masi berupa jalan tanah belum diaspal serta masih kurangnya jalan raya umum apalagi diperbatasan antara provinsi Kalimantan Timur dengan Provinsi Lainnya yang nilainya masih dibawah satu triliun apabila ditingkatkan hal ini menambah pemasukan daerah serta lancarnya jalur distribusi antar daerah di Kalimantan Timur.

2. Pemerintah juga diharapkan menggunakan Dana investasi baik dalam negeri maupun asing untuk untuk direkomendasikan diinvestasikan ke daerah yang belum banyak menyerap tenaga kerjanya seperti daerah Mahakam ulu yang baru saja dijadikan kebupaten sendiri untuk dikembangkan lagi kabupaten tersebut dan juga daerah perbatasan antara Kalimantan Timur dengan Kalimantan Utara karena masih banyaknya daerah penyerapan tenaga kerjanya masih sedikit dan tidak merata antar kabupaten atau kota. Fokuskan untuk meningkatkan ke sector tersier yaitu konstruksi mengingat bahwa jalan yang menghubungkan antar daerah di Provinsi Kaltim belum sepenuhnya terhubung dan hal ini harus diperhatikan pemerintah karna jalan yang menghubungkan daerah antar daerah sangat penting demi menggerakan perekonomian antar daerah di Provinsi Kalimantan Timur.

3. Penelitian ini masih jauh dari sempurna apabila terdapat penelitian lebih lanjut maka diharapkan bahwa mungkin variabel dapat ditambah seperti exspor dari daerah tersebut

(10)

ataupun variabel lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah ataupun negara .

DAFTAR PUSTAKA

Alkadri. 1999. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Jurnal Pusat Studi Indonesia, Universitas Terbuka

Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. STIE YKPN Yogyakarta.

Basuki. 1997. Kajian Mengenai Pengaruh Penanaman Modal Asing Langsung Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Tabungan Domestik Indonesia Tahun 1969-1994. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.12,: 2,50-65, Universitas Gajah Mada.

Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Dewi Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS - Bagi Mahasiswa dan Umum.

Yogyakarta: MediaKom.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : BP UNDIP.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Payaman, J. Simanjuntak. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Penerbit FE UI.

Prasasti, Diah, 2006. Perkembangan PDRB per kapita 30 Propinsi di Indonesia Periode 1993-2003: Pendekatan Disparitas Regional dan Konvergensi ; Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.21, No.4, Universitas Gajah Mada.

Ranis, Gustav. et. al. 2000. Economic Growth and Human Development. World Development, Vol.28, No.2, pp.197-219.

Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan.

Penerbit Salemba Empat Edisi Pertama.

Todaro, Michael. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerbit Erlangga Edisi Kedelapan.

Zaidun, Muchammad. 2005, Penerapan Prinsip-prinsip Hukum Internasional Penanaman Modal Asing di Indonesia (Ringkasan Disertasi), Program Pasca Sarjana Univ. Airlangga, Surabaya, (Muchammad, Zaidun II), hlm.

8.

Sornarajah, M. The International Law on Foreign Investment, (Cambridge, USA: Cambridge University Press, 2010), hlm. 45.

Sornarajah, M. The International Law on Foreign Investment, (Cambridge, USA: Cambridge University Press, 2010), hlm. 10.

DPMPTSP KALTIM.(2017) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2017. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 24 februari 2019.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-

Pokok Pemerintahan Di Daerah, Lembaran Negara Republik Indonesia

(11)

Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3037.

Subijanto. 2011. Peran Negara Dalam Hubungan Tenaga Kerja Indonesia , Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, vol.17, (No.6) hal 708.

Sendjun H Manululang. 1998. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Citra, ), hal 03.

Dewi, Ni Made Sintya & I Ketut Sutrisna. 2015. Pengaruh Investasi Dan Ekspor Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Melalui Pertumbuhan Ekonomi. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol. 4, (No. 6).

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. (2019) tenaga kerja.

https://kaltim.bps.go.id/. Diakses pada 14 juni 2019.

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (2019) Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota. https://kaltim.bps.go.id/. Diakses pada 14 juni 2019.

DPMPTSP KALTIM. (2016) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2016. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 14 juni 2019.

DPMPTSP KALTIM. (2015) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2015. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 24 juni 2019.

DPMPTSP KALTIM.(2014) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2014. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 24 juni 2019.

DPMPTSP KALTIM. (2013) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2013. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 24 juni 2019.

DPMPTSP KALTIM. (2012) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2012. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 24 juni 2019.

DPMPTSP KALTIM.(2011) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2011. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 24 juni 2019.

DPMPTSP KALTIM. (2010) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2010. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 24 juni 2019.

DPMPTSP KALTIM. (2009) Press Release Realisasi PMDN-PMA Tahun 2009. https://dpmptsp.kaltimprov.go.id/index.php/rilis diakses pada tanggal 24 juni 2019.

Sarwono,Jonathan. 2016. Prosedur-Prosedur analisis popular aplikasi riset

skripsi dan tesis dengan eviews. Yogyakarta: Gava media.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Pengeluaran Publik dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur ; Fidya Apriliani, 100810101034; 2014;

 Berdasarkan telaah kinerja PDRB menurut lapangan usaha ( q-to-q ) pada Triwulan II/2014, sektor yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mengalami

Kondisi kegiatan Industri Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur pada Triwulan I Tahun 2017 (y-on-y) berkembang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan

Variabel pengeluaran pemerintahan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur.Variabel jumlah investasi, tenaga kerja,

Hasil diatas menjelaskan hasil regresi pengaruh pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, rasio beban ketergantungan penduduk dan tingkat pendidikan tinggi terhadap

Responden pada survei ini adalah masyarakat yang menjadi pelanggan pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 150 orang yang terdiri dari 123 orang

Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Pengeluaran Publik dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur; Fidya Apriliani, 100810101034; 2014;

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, aglomerasi dan tingkat pengangguran terhadap ketimpangan wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur diukur menggunakan olah data dengan eviews,