• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - BAB I BANI RISWIANI PBSI'14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - BAB I BANI RISWIANI PBSI'14"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain. Dalam menjalin hubungan tersebut diperlukan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu syarat mutlak bagi kehidupan manusia. Segala kegiatan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Artinya, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa, baik bahasa lisan maupun tulis. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Chaer, 2007: 32).

Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak dapat berjalan dengan baik tanpa bahasa. Dengan demikian, bahasa merupakan media komunikasi utama dan pertama yang dibutuhkan oleh setiap orang. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat interaksi (Chaer dan Leonie Agustina, 2004: 11). Bahasa merupakan alat yang tepat untuk berhubungan dan bekerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Peranan komunikasi melalui sarana lisan atau tulisan dapat disalurkan dengan menggunakan bahasa.

(2)

2

pikiran, dan maksud kepada orang lain. Salah satu media tersebut adalah melalui media massa. Media massa merupakan sarana atau alat yang dapat membantu kelancaran penggunaan bahasa. Dengan bahasa sebagai alat komunikasi kita dapat mengetahui sedalam mana pengetahuan masyarakat atau pemakai bahasa dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dengan demikian, kita dapat mengetahui kesalahan penggunaan bahasa yang dipakai oleh pemakai bahasa tersebut.

Pada zaman sekarang ini keberadaan media massa memang sangat penting bagi masyarakat. Media massa terutama media cetak menjadi pilihan yang tepat untuk menyalurkan dan menemukan informasi serta kabar berita. Melalui media cetak, masyarakat juga dapat memahami tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar. Surat kabar merupakan salah satu media massa yang menggunakan bahasa tulis sebagai alat utamanya. Informasi yang diperoleh melalui berbagai surat kabar memegang peranan penting dalam membentuk sikap mental masyarakat agar dapat berperan secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan.

(3)

3

dengan kaidah yang berlaku. Penggunaan kalimat dalam surat kabar cenderung banyak yang tidak baik dan benar sehingga informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Kesalahan penggunaan kalimat yang sering terjadi yaitu penggunaan kalimat yang tidak efektif.

Kaitannya dengan penggunaan kalimat yang tidak sesuai kaidah, peneliti menemukan kalimat-kalimat tidak efektif pada harian Suara Merdeka. Harian Suara Merdeka yang peneliti baca ditemukan berbagai penggunaan kalimat yang tidak

efektif, yaitu pada “Surat Pembaca”. “Surat Pembaca” ini biasanya berisi opini, keluhan, tanggapan, ataupun pesan yang ingin disampaikan kepada redaksi atau seseorang yang ditulis oleh masyarakat umum atau pembaca. Penulis pada “Surat Pembaca” bervariasi baik dilihat dari tingkat intelektualitasnya maupun status sosial ekonomi, pekerjaan atau profesi, tempat tinggal, budaya, dan agama yang dianutnya dalam masyarakat. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan juga beragam dan ada yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Hal inilah yang menyebabkan tingkat penggunaan kalimat tidak efektif cukup tinggi dibandingkan dengan kolom-kolom yang lain pada surat kabar karena yang menulis “Surat Pembaca” adalah masyarakat umum yang rata-rata belum mengerti cara-cara menulis kalimat yang efektif.

(4)

4

(1) Sebaiknya kita tunggu hasil dari persidangan dan mendorong para penegak hukum bekerja secara professional (SM, 1Agustus 2013: 7). Pada kalimat (1) peneliti menemukan ketidaksejajaran bentuk pada predikatnya. Predikat kalimat (1) yaitu kata tunggu yang disejajarkan dengan kata mendorong. Oleh karena itu, kalimat tersebut termasuk kalimat yang tidak efektif.

Agar menjadi kalimat yang efektif, kedua satuan dalam kalimat tersebut seharusnya dinyatakan dengan kata kerja bentuk me- sehingga bentuknya menjadi sejajar. Jadi, kalimat yang efektif adalah “Sebaiknya kita menunggu hasil dari persidangan dan mendorong para penegak hukum bekerja secara professional”. Selain itu, peneliti juga

menemukan kalimat lain yaitu:

(2) Sedang para lansia jelas akan lebih nyaman bila digandeng oleh

keluarganya dibanding orang lain (SM, 1 Agustus 2013: 7).

Kalimat (2) kesatuan gagasannya tidak jelas yang disebabkan pemakaian kata penghubung yang tidak tepat yaitu kata sedang yang digunakan di awal kalimat. Kata sedang menyebabkan subjek kalimatnya menjadi tidak jelas. Oleh karena itu, kalimat

(2) termasuk kalimat yang tidak efektif. Agar menjadi kalimat yang efektif, kata penghubung sedang seharusnya tidak digunakan untuk mengawali sebuah kalimat. Jadi, kalimat yang efektif adalah “Para lansia jelas akan lebih nyaman bila digandeng oleh keluarganya dibanding orang lain”. Pada saat membaca “Surat Pembaca” 15 Agustus 2013, peneliti juga menemukan kalimat tidak efektif yaitu:

(3) Saya menagih janji dari seorang ibu (karyawan BAJ) yang berjanji akan mentransfer pencairan dana tanggal 5 Juni 2013 dan sampai sekarang belum ada realisasi.

Pada kalimat (3) terdapat ketidakhematan dalam penggunaan kata yaitu kata

tanggal pada frasa tanggal 5 Juni 2013. 5 Juni sudah mengandung makna kelompok

(5)

5

termasuk kalimat yang tidak efektif. Agar menjadi kalimat yang efektif, kata tanggal seharusnya dihilangkan untuk menghindari hiponimi. Jadi, kalimat yang efektif adalah:“Saya menagih janji dari seorang ibu (karyawan BAJ) yang berjanji akan mentransfer pencairan dana 5 Juni 2013 dan sampai sekarang belum ada realisasi”.

(4) Sekali lagi mohon maaf.

Kalimat (4) peneliti temukan pada saat membaca “Surat Pembaca” 2 September 2013. Kalimat (4) tidak jelas kesatuan gagasannya karena kedudukan subjeknya tidak jelas. Sebuah kalimat minimal harus memiliki unsur inti yaitu subjek (S) dan predikat (P). Kalimat (4) merupakan jenis kalimat tunggal sehingga minimal harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Akan tetapi, kalimat (4) hanya terdiri dari keterangan (K), predikat (P), dan objek (O). Sekali lagi menduduki fungsi keterangan (K). Mohon menduduki fungsi predikat (P). Maaf menduduki fungsi objek (O). Oleh karena itu, kalimat (4) termasuk kalimat yang tidak efektif. Agar menjadi kalimat yang efektif, kalimat (4) seharusnya diberi unsur subjek (S) sehingga kedudukan subjeknya menjadi jelas. Kata nomina yang tepat menduduki fungsi subjek adalah

saya. Kata mohon dijadikan memohon agar pemakaian katanya lebih baku. Jadi,

kalimat yang efektif adalah “Sekali lagi saya memohon maaf”.

Dilihat dari ilmu kebahasaan “Surat Pembaca” yang terdapat pada harian Suara Merdeka edisi Agustus sampai September 2013 menunjukkan adanya

(6)

6

perlu dilakukan kajian secara empiris. Oleh karena itu, penelitian dengan judul “Analisis keefektifan kalimat pada “Surat Pembaca” harian Suara Merdeka edisi Agustus – September 2013” penting untuk diadakan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah keefektifan kalimat yang terdapat pada “Surat Pembaca” dalam harian Suara Merdeka edisi Agustus sampai September 2013 berdasarkan ketidaksesuaian ciri-ciri kalimat efektif?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan kalimat yang terdapat pada “Surat Pembaca” dalam harian Suara Merdeka edisi Agustus sampai September 2013 berdasarkan ketidaksesuaian ciri-ciri kalimat efektif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretik

(7)

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi peneliti mengenai analisis kalimat efektif selanjutnya. Semoga penelitian ini dapat menambah referensi bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian lain mengenai kalimat efektif.

b. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperkaya pengetahuan tentang kalimat efektif secara mendalam.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini menggunakan sistematika penulisan yang disesuaikan dengan kaidah. Dengan adanya sistematika penulisan yang disusun secara sistematis dan kronologis dimaksudkan agar penganalisisan dan pengidentifikasian masalah mudah dimengerti. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan mengemukakan konsepsi pemikiran dan penulisan ke dalam lima bab. Kelima bab tersebut yaitu pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan penutup. Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut.

(8)

8

diperoleh bagi pembaca setelah membaca penelitian ini. Sistematika penulisan bertujuan agar penganalisisan dan pengidentifikasian masalah mudah dimengerti.

Bab II berisi landasan teori yang terdiri atas: pertama, mengenai penelitian sejenis yang relevan yaitu penelitian-penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini. Kedua, landasan teori berisi tentang jabaran mengenai bahasa yang terdiri dari pengertian bahasa dan fungsi bahasa. Ketiga, mengenai kalimat yang menjelaskan pengertian kalimat, pengertian kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat efektif. Keempat, mengenai surat kabar yang terdiri dari pengertian surat kabar, ciri bahasa jurnalistik, dan pengertian surat pembaca. Kelima, mengenai bagan kerangka berpikir yang merupakan pandangan dan pendapat peneliti terhadap teori yang dikemukakan. Tujuan landasan teori ini agar pembaca sebelum membaca hasil penelitian paham terhadap teori yang digunakan oleh peneliti.

Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari hal metode penelitian dan seluk beluknya dalam metode penelitian tersebut. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan. Metodologi penelitian ini terdiri atas: jenis penelitian, data dan sumber data, dan metode penelitian. Metode penelitian meliputi tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data.

(9)

9

efektif. Hasil penelitian dan pembahasan ini menyajikan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti mengenai keefektifan kalimat pada “Surat Pembaca” pada harian Suara Merdeka edisi Agustus – September 2013 berdasarkan ketidaksesuaian ciri-ciri

kalimat efektif.

Referensi

Dokumen terkait

2. Tarik garis pada lembar formulir Denver II sesuai dengan usia yang telah ditentukan. Lakukan penilaian pada anak tiap komponen dengan batasan garis yang ada mulai

Penelitian ini ditujukan untuk pengembangan sistem informasi administrasi, diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk berupa Sistem Informasi Administrasi Santri Pada

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Organ Saluran Pencernaan Ayam sebagai Penghasil

Ditinjau dari pengetahuan atau cara untuk memperoleh ilmu selama ini, terbatas pada obyek empiris dan suatu ilmu diperoleh dengan metode keilmuan, asalkan dalam

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas anugerah dan kasih karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “Karakteristik Fisikokimia

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitianlain yang menyatakan bahwa jahe bekerja efektif untuk mengatasi gejala mual dan muntahyang timbul selama masa kehamilan bahkan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanallahu Wa Ta ’ ala dan shalawat serta salam atas Nabi Muhammad SAW atas terselesaikannya Tesis yang berjudul: “ PENGARUH

Penelit ian ini m em iliki im plikasi untuk NU agar semakin mendorong masyarakat dan pemerintah agar konsekuen dalam menjalankan aturan yang telah ada demi ketertiban dan