• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

25

Metode penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui suatu keadaan dalam usaha pengembangann ilmu pengetahuan, dan untuk keputusan dalam rangka pemecahan masalah.

Pendekatan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berdasarkan dari kerangka teori, gagasan ahli, pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, dikembangkan menjadi permasalahan dan pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan.

3.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Berikut merupakan deskripsi variabel tersebut :

1. Variabel Neuroticism

a. Definisi Konseptual

Menurut Muray, Allen dan Trinder, (2002). Ciri ketidakstabilan emosional atau neoriticism adalah keadaan mood yang berubah-ubah,emosinya lebih naik turun dari individu yang emosinya stabil.

(2)

Pribadi yang tinggi skor neurotismenya cenderung mudah menjadi cemas, mengasihani diri, temperamental dan menjadi rapuh terhadap gangguan yang berkaitan dengan stress. Pribadi yang memiliki skor neurotisme rendah biasanya tenang, bertemperamen lembut, puas diri dan tidak berperasaan

b. Definisi Operasional

Neuroticism pada penelitian ini akan dilihat berdasarkan tipe

kepribadian big five factor yang dijelaskan oleh Widiger dan Trull, (dalam Feist dan Feist,1997) bahwa ada lima domain utama dalam kepribadian, khususnya yaitu (1) Neuroticism (neurotisme : cemas, temperamental, emosional dan rentan) versus emotional stability (emosi stabil : tenang, puas diri, merasa nyaman, dingin),

2. Variabel Regulasi Emosi a. Definisi Konseptual

Regulasi emosi adalah proses intrinsik dan ekstrinsik yang bertanggung jawab memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosi secara intensif dan khusus untuk mencapai suatu tujuan (Thomson, dalam Garnefski et al, 2001).

3. Definisi Operasional

Regulasi emosi pada penelitian ini akan dilihat berdasarkan gambaran yang terlihat berdasarkan alat ukur regulasi emosi yang merupakan modifikasi dari alat ukur regulasi emosi ERQ (Emotion Regulation Quisenaire) dari Gross, J.J & John, OP, (2003). Pada alat ukur tersebut regulasi emosi diukur

(3)

berdasarkan dimensi regulasi emosi positif (Menempatkan ke dalam Perspektif, penilaian yang positif, memfokuskan kembali positif, kembali fokus pada perencanaan, dan penerimaan) dan dimensi regulasi emosi negative (catastrophizing, ruminasi, menyalahkan orang lain, dan menyalahkan diri sendiri).

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Kuswanto, 2012).

Populasi dari penelitian ini adalah terapis yang bekerja di Klinik Bina Wicara Yayasan Vacana mandira yang menangani anak dengan gangguan bahasa, bicara dan komunikasi serta gangguan menelan.

3.2.2 Sampel

Subyek dari penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 39 orang. Pemilihan terapis wicara sebagai partisipan penelitian didasarkan pada asumsi bahwa terapis wicara adalah sosok yang paling dekat dengan anak yang mengalami masalah atau gangguan dalam bahasa, bicara dan menelan dan memungkinkan lebih banyak mengalami emosi terutama saat mereka memberikan terapi dan bagaimana tipe kepribadian

(4)

mereka dapat mempengaruhi cara mereka dalam meregulasi emosi yang muncul saat memberikan terapi kepada anak dengan ganguan bahasa, bicara dan menelan.

3.2.3 Tehnik Pengambilan sampel

Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling,

yaitu tehnik pengambilan sampel yang mana seluruh populasi dijadikan sebagai subyek penelitian.

3.2.4 Karakteristik Subyek

Subyek dalam penelitian ini adalah terapis wicara yang menangani anak dengan gangguan bahasa, bicara, komunikasi dan menelan yang bekerja di Klinik Bina Wicara Vacana Mandir Jakarta Pusat. Subyek memiliki rentang usia antara 21 – 45 tahun , jenis kelamin laki-laki dan perempuan, suku tidak dibatasi, agama maupun status sosial ekonomi tidak dibatasi..

3.2.5 Jumlah Subyek

Jumlah Subyek dalam penelitian ini adalah sejumlah 39 orang. Jumlah Subyek yang akan diberikan kuesioner sejumlah 39 orang yang merupakan jumlah seluruh populasi dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan agar mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai topik penelitian, khususnya dalam kaitanya dengan pengalaman

(5)

emosi dan tipe kepribadian terapis wicara dalam meregulasi emosi karena menangani anak-anak dengan gangguan bahasa, bicara, komunikasi dan menelan. Hal inilah yang akan dianalisa untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai Hubungan tipe kepribadian terhadap regulasi emosi terapis wicara.

3.3 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan kepada 39 orang partisipan. Pendekatan kuantitatif dengan pemberian kuesioner sebagai data utama untuk mendapatkan gambaran mengenai permasalahan penelitian dan juga untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai hubungan tipe kepribadian terhadap regulasi emosi pada terapis wicara yang menangani anak dengan gangguan bahasa, bicara, komunikasi dan menelan.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner adalah proses pengambilan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untukdijawab dengan memberikan angket. (Sunyoto, 2012)

3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

(6)

sehingga alat ukur itu bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono,2010). Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran yaitu skala Likert. Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu obyek atau fenomena tertentu.Penilaian dalam skala ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5.1 Skala likert

Pilihan Favorable Unfovorable

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Netral 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

3.5.2 Alat Ukur Penelitian

Penelitian ini menggunakan skala likert, maka variable yang akan diukurdijabarkan dari variable menjadi dimensi, dan dari dimensi dijabarkan menjadi indicator yang dapat diukur. Akhirnya indikator dapat dijadikan sebagi tolak ukur membuat suatu pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari alat ukur, sbb

A. Skala regulasi emosi ERQ (Emotion Regulation Quisenairre), Gross, J.J & John, OP, (2003). Pada skala ini terdiri dari aitem-aitem yang merujuk pada aspek regulasi emosi yaitu reappraisal dan suppression.

(7)

Pada penelitian ini subyek diminta menentukan pilihan jawaban yang paling sesuai dan paling menggambarkan diri subyek. Terdapat lima pilihan jawaban yaitu: “sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju”.

Tabel 3.5.2 Blue Print Skala Regulasi Emosi

No. Dimensi Indikator Favorable Jumlah

1 Cognitive Reapprasial (Antecedent – Focused) -Penguraian situasi -Mengubah akibat emosional 5,8,10 1,3,7 6 2 Ekspressive Suppresion (Response-Focused) -Membangkitkan emosi -Mengubah aspek perilaku 2,6 4,9 4 Jumlah 10

B. Skala kepribadian Big Fve Faktor, diadaptasi dari Interpersonal Personality Item Pools yang terdiri dari 50-aitem Set IPIP Big-Five Factor Marker",(Ipip.ori.org, 2013), Pada skala ini terdiri dari aitem-aitem yang merujuk pada aspek tipe kepribadian. Subyek diminta menentukan pilihan jawaban yang paling sesuai dan paling menggambarkan diri subyek. Terdapat lima pilihan jawaban yaitu: “sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju”.

(8)

Tabel 3.5.3 Blue Print Skala Neuroticism Five Faktor Model

Dimensi Indikator Jumlah

Neuroticisme

Kecemasan (Anxiety) 4 1

Kemarahan (Anger) 9,29,44 3

Depresi (Depression) 44 1

Kesadaran Diri (Self-Consciousness)

14,19, 2

Kurangnya kontrol diri (immoderation) 24,34 2 Kerapuhan (Vulnerability) 39, 1 Jumlah 10 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengumpulkan teori yang relevan dengan topik yang dipilih. Pengumpulan teori tersebut termasuk pula mencari alat ukur yang sesuai dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Peneliti mengumpulkan teori dari berbagai sumber, seperti buku, dari internet, jurnal ilmiah dan skripsi atau penelitian terdahulu. Adapun tahap persiapan alat yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memilih dan menentukan skala yang tepat dalam penelitian tentang pengeruh tipe kepribadian terhadap regulasi emosi.

(9)

3.6.2 Pengambilan Data Kuantitatif

Pengambilan data kuantitatif dilakukan pada 39 orang partisipan. Semua partisipan itu adalah teapis wicara yang menangani anak-anak dengan gangguan bahasa, bicara, komunikasi dan menelan yang ingin diketahui mengenai tipe kepribadian dan regulasi emosi mereka. Proses pengambilan data akan dilakukan satu kali . Pada pengisian kuesioner diberikan waktu selama 1 minggu. Pengisian kuesioner partisipan akan dilakukan di klinik Bina Wicara Yayasan Vacana Mandira Jakarta Pusat. 3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Validitas

Validitas menurut Arikunto (2006) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas dilakukan dengan analisis butir, yaitu mengkorelasikan skor-skor yang ada pada butir dengan skor total. Perhitungan validitas dilakukan teknik korelasi product moment dari Pearson.

Rumus:

(10)

rxy = koefisien korelasi product moment N = jumlah subyek

ΣX = jumlah skor jawaban suatu item ΣY = jumlah total skor jawaban ΣX2

= jumlah kuadrat total skor jawaban suatu item ΣY2

= jumlah kuadrat total skor jawaban ΣXY = jumlah perkalian antara kedua variabel

Nilai rxy masih kelebihan bobot maka akan dilakukan koreksi dengan rumus:

Keterangan:

ri (x-i) = Validitas butir setelah dikoreksi Sx = Standar deviasi total

Si = Standar deviasi item

Analisis data yang digunakan untuk menguji hubungan atau untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen akan dibantu dengan menggunakan software SPSS statistic 22.

Dalam penelitian ini menggunakan Kuesionernyang sudah ada sebelumnya dan sudah mendapatkan verifikasi dari 3 ahli terkait diantaranya adalah ahli bahasa dan ahli alat ukur.

(11)

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Nilai reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik, (Azwar, 2007).

Untuk mengetahui ketepatan dan kestabilan dari kuesioner terebut, dapat digunakan rumus Cronbach Alpha atau disebut Alpha Cronbach.

Keterangan: = Reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan = varian total

= jumlah varian butir x = nilai skor yang dipilih

Gambar

Tabel 3.5.1  Skala likert
Tabel 3.5.2 Blue Print Skala Regulasi Emosi
Tabel 3.5.3  Blue Print Skala Neuroticism Five Faktor Model

Referensi

Dokumen terkait

Tindak lokusi merupakan tindak untuk menyatakan atau menginformasikan sesuatu, Tindak ilokusi merupakan tindak melakukan sesuatu, yaitu pengiklan menawarkan pembaca terhadap

Pajak penghasilan bagi Wajib Pajak dihitung dengan cara mengalikan Penghasilan Kena Pajak dengan tarif pajak sesuai dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 17

Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan beban, suhu reservoir panas, dan suhu reservoir dingin yang kemudian dianalisa untuk mendapatkan nilai daya yang dihasilkan dan

Kitab tafsir Shafwah al-Tafasir merupakan salah satu karya monumental al-Shabuni yang menggunakan metode tahlili yang mengambil bentuk ma’tsur (riwayat) dan al-ma’qul

membukukan dana MAP dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta I pada Rekening KSP/USP Koperasi. menarik dan menerima angsuran jasa/bunga serta pembayaran angsuran

Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan, analisis kebutuhan sistem, dan analisis pemecahan masalah dengan menggunakan metode K-Nearest Neighbor dengan

tuliskanlah titik sampel untuk semua urutan tuliskanlah titik sampel untuk semua urutan yang mungkin mendapatkan peci tersebut dan yang mungkin mendapatkan peci tersebut dan

Dengan demikian, dari penjabaran berkaitan dengan pengertian tindak pidana didalam rumusan rancangan KUHP Baru tentunya tidak terlepas dari unsur-unsur pembentuknya,